Upload
state-university-of-medan
View
27
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
TIPOLOGI ORGANISASI KOPERASIDISUSUN OLEH KELOMPOK 3
KELAS : A EKSTENSI
SEIKA JUNIAR DAULAY 7143341067SETTI DUZIVA GINTING 7143341069SYAHRIAL EFFENDI 7143341073VIRZA CAREL NOVI 7143341077YULIA ANGGRENI PURBA 7143341084
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
A. KOPERASI DALAM ASPEK SOSIAL-EKONOMI DAN KOPERASI DALAM ASPEK HUKUM
Koperasi dari aspek hokum diartikan sebagai koperasi terdaftar dalam undang-
undang koperasi di suatu Negara.
Koperasi dalam aspek hukum seringkali diartikan juga sebagai koperasi dalam apek social-ekonomi, namun mereka
berbeda dalam tiga hal .
Bagaimana juga, koperasi dalam aspek hukum bukan organisasi swadaya koperasi dalam aspek social-ekonomi. Koperasi dalam aspek social-ekonomi
bukan juga koperasi dalam aspek hukum.
B. TAHAP PENGEMBANGAN ORGANISAI KOPERASI
Pra koperasi adalah suatu koperasi yang masih bberoperasi pada tahap pemngembangan menjadi suatu koperasi sebagai lembaga ekonomi bagi
anggotanya.
Jika kita menggunakan konsep koperasi dalam aspek hukum dan sosial ekonomi ke dalam koperasi masih dalam proses pengembangan, maka kita membedakan antara :1. Pra-koperasi dalam aspek hukum sebagai organisasi yang terdaftar sebagai pra-koperasi menurut ketentuan undang-undang koperasi (Munkner, 1982)2. koperasi dalam aspek hukum dalam waktu yang bersamaan bisa diartikan berciri pra-koperasi yang terdaftar,
Koperasi otonom (autonomous cooperatives) didefinisikan sebagai swadaya koperasi yang berorientasi anggota
Suatu koperasi yang otonom diartikan sebagai koperasi yang dapat beroperasi survive dan mampu menjalankan kegiatan usaha tanpa arahan atau bantuan
langsung baik dari organisasi pemerintah maupun semi pemerintah.
1. Koperasi yang dibantu (officialized cooperative) umumnya diartikan sebagai organisasi yang tergantung pada pengaruh pemerintah atau intervensi ataupun bantuan pemerintah.
2. Koperasi yang dikendalikan pemerintah (State-controlled cooperative), diartikan sebagai organisasi yang terdaftar secara hukum sebagai koperasi, tetapi beroperasi sebagian atau keseluruhan sebagai alat langsung pemerintah untuk melaksanakan tugas-tugas proyek/ program pemerintah baik sektoral/ regional/ nasional.
C. KOPERASI YANG OTONOM DAN KOPERASI YANG DIBANTU
D. ORGANISASI KOPERASI BERDASARKAN ORIENTASI KEGIATAN
Berdasarkan orientasi kegiatan, organisasi koperasi dibedakan atas koperasi produktif dan jasa-jasa pelayanan.
1. koperasi produktif, anggota individu sebagai pekerja atau karyawan juga sebagai pengusaha atau yang mempekerjakan memiliki suatu perusahaan koperasi milik bersama.
2. koperasi jasa pelayanan, anggota individu yang memiliki kepentingan ekonomi yang sama (kepentingan keluarga dan usaha) diharapkan dapat ditingkatkan melalui barang dan jasa melalui perusahaan yang dimiliki bersama.
PASAR
Koperasi penjualan, marketing
dan prosesing barang dan
jasa
Perusahaan, anggota,
individu, unit usaha
Koperasi pengadaan barang dan
jasa termasuk koperasi kredit
PASAR
Koperasi perumahan
Koperasi konsumsi
Koperasi kredit
Keluarga anggota
Koperasi pekerja
Koperasi produksi
Koperasi simpanan
penggunaan tenaga kerja
penawaran fasilitas kredit
koperasi kredit dan simpanan
penawaran fasilitas perumahan
TIPOLOGI KOPERASI
E. KLASIFIKASI ORGANISASI MENURUT FUNGSI BISNIS
Berdasarkan fungsi utama yang dilaksanakan, kita dapat membedakan terutama antara koperasi pengadaan dan koperasi marketing :1. Koperasi dimana anggotaanggotanya dipekerjakan, disebut koperasi produksi2. Koperasi yang menyediakan anggota-anggotanya jasa-jasa pelayanan disebut koperasi pengadaan atau pembelian3. Koperasi yang menjual barang dan jasa anggota-anggotanya disebut koperasi marketing.