Aliansi Strategik Global

Embed Size (px)

Citation preview

Aliansi Strategik GlobalPerjanjian kerjasama antara perusahaan yang bukan pesaing atau pesaing satu sama lain. Tujuannya antara lain adalah untuk : - Untuk bisa masuk pasar asing; misalnya Motorola dengan Toshiba. - Membagi beban fixed costs dan resiko pembuatan produk baru. - Saling melengkapi skills dan assets (distinctive competencies); bentuk aliansi yang banyak berhasil. - Membantu perusahaan membuat standard technology yang menguntungkan perusahaan. Misalnya Philips & Matsushita dalam Digital Compact Cassette, untuk menyaingi Sony. Bentuk aliansi dapat berupa joint venture Kelemahan aliansi strategik : - Memberi pesaing jalan mendapatkan teknologi baru dan akses pasar secara murah. - Aliansi memiliki banyak resiko; ada yang berhasil; banyak yang gagal. Berbagai kondisi agar aliansi strategik berhasil (a) Seleksi partner memiliki capability yang tidak dimiliki perusahaan, misalnya dalam pemasaran, modal, kompetensi bernilai, dll. Kedua pihak memiliki visi yang sama tentang manfaat aliansi. Misalnya antara GM & Daewoo. Partner tidak oportunistik (hanya ingin memperoleh tech-know how perusahaan tanpa imbalan seimbang. (b) Struktur aliansi yang mencegah terjadinya resiko beralihnya teknologi unggul yang menjadi keunggulan salah satu pihak berpindah ke pihak lain, dengan berbagai cara (walling off, contractual safeguards, cross-licensing agreement, dsb. (c) Manajemen aliansi. Saling pengertian dalam perbedaan budaya para manajer dan hubungan interpersonal yang baik dan keinginan antar personel untuk saling belajar. Memungkinkan perusahaan untuk berbagi risiko dan sumber daya untuk ekspansi ke usaha internasional Sebagian besar joint ventures (JVs) melibatkanperusahaan asing dengan produk atau teknologi baru dan perusahaan lokal yang memiliki akses distribusi atau pengetahuan tentang kebiasaan, norma atau politik lokal Bisa tidak paham maksud stratejik rekan kerja atau mengalami tujuan yang berbeda