31
MANAJEMEN STRATEJIK 24 Nov 2012 Pertemuan Ke - X SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN KESATUAN 20 2012 12

SM9.2012 Strategi Aliansi Stratejik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ekonomi bisnis

Citation preview

  • MANAJEMENSTRATEJIK

    24 Nov 2012

    PertemuanKe - X

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMISEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

    KESATUANKESATUAN20201212

  • ALIANSISTRATEJIKALIANSI

    STRATEJIK

    Roup Purohim, MM

    ALIANSISTRATEJIKALIANSI

    STRATEJIK

  • Chapter 3Internal

    Environment

    Chapter 2External

    Environment

    Strategic IntentVisi & Misi

    Strategy Formulation Strategy Implementation

    Stra

    tegi

    cIn

    puts

    Strategic Management Process

    EVALUASI KINERJA

    Chapter 4Business-Level

    Strategy

    Chapter 6Corporate-Level

    Strategy

    Chapter 8International

    Strategy

    Chapter 7Acquisitions &Restructuring

    Chapter 10Corporate

    Governance

    Chapter 11Structure

    & Design Org.

    Chapter 12Strategic

    Leadership

    Chapter 13StrategicControl

    Stra

    tegi

    cOu

    tcom

    esSt

    rate

    gicA

    ctio

    ns

    Feed

    back

  • Kemitraan antar perusahaan

    PerusahaanA

    PerusahaanA Perusahaan

    BPerusahaan

    B

    Di mana KompetensiIntiKapabilitas

    Sumber daya

    Digabungkan untuk mencapaikepentingan bersama:

    BarangBarang

    JasaJasa

    Digabungkan untuk mencapaikepentingan bersama:

    Memproduksi

    Distribusi

    Mengem-bangkan

    Aliansi Stratejik

  • Pendahuluan Aliansi strategis adalah hubungan formal antara 2 atau lebih

    kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersamaataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkanmasing-masing organisasi secara independen.

    Aliansi strategis terjadi pada rentang waktu tertentu, Pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung,

    namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukanuntuk target yang sama.

    Aliansi strategis adalah hubungan formal antara 2 atau lebihkelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersamaataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkanmasing-masing organisasi secara independen.

    Aliansi strategis terjadi pada rentang waktu tertentu, Pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung,

    namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukanuntuk target yang sama.

  • Dengan aliansi, pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkanyang lebih baik melalui sebuah transaksi.

    Rekanan dalam aliansi, memberikan peran dengan sumberdayayang dimilikinya (seperti: produk, saluran distribusi), kapabilitas(manufaktur, pendanaan projek, pengetahuan, keahlian,kekayaan intelektual, dll).

    Aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuanmuncul sinergi yang positif.

    Dengan aliansi, perusahaan dapat saling berbagi kemampuantransfer teknologi, risiko, dan pendanaan.

    Dengan aliansi, pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkanyang lebih baik melalui sebuah transaksi.

    Rekanan dalam aliansi, memberikan peran dengan sumberdayayang dimilikinya (seperti: produk, saluran distribusi), kapabilitas(manufaktur, pendanaan projek, pengetahuan, keahlian,kekayaan intelektual, dll).

    Aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuanmuncul sinergi yang positif.

    Dengan aliansi, perusahaan dapat saling berbagi kemampuantransfer teknologi, risiko, dan pendanaan.

  • Keuntungan Aliansi1. Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik

    yang sesuai dengan kapabilitasnya,2. Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi

    yang mungkin untuk memperluas akses pasar,3. Memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang

    sesuai agar organisasi dapat hidup.

    1. Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaikyang sesuai dengan kapabilitasnya,

    2. Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensiyang mungkin untuk memperluas akses pasar,

    3. Memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yangsesuai agar organisasi dapat hidup.

  • Risiko PersainganRisiko Persaingan Pendekatan ManajemenRisiko dan Aset

    Pendekatan ManajemenRisiko dan Aset

    HasilHasil

    Ketidakcukupan kontrak

    Misrepresentasi kompetensi

    *

    * Pengawasan dankontrak yang mendetail**

    Mengelola Resiko dalam Strategi Kerjasama

    Penciptaan NilaiMitra gagal memakai sumberdaya pelengkapHolding alliance partnersspecific investmentshostage

    **

    *

    Pengawasan dankontrak yang mendetail

    Mengembangkanhubungan salingpercaya

    **

    **

  • Penggunaan AliansiAliansi strategis pada umumnya digunakan perusahaan untuk: Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau pengingkatan

    pengetahuan Meningkatkan akses pada teknologi baru Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaing Memasuki pasar baru Mengurangi waktu siklus produk Memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan Memperbaiki kualitas

    Aliansi strategis pada umumnya digunakan perusahaan untuk: Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau pengingkatan

    pengetahuan Meningkatkan akses pada teknologi baru Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaing Memasuki pasar baru Mengurangi waktu siklus produk Memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan Memperbaiki kualitas

  • Proses pembentukan aliansi strategis

    Pengembangan Strategi.

    Penilaian Rekanan

    Negosiasi Kontrak

    Operasionalisasi Aliansi

    Pemutusan Aliansi

  • Proses pembentukan aliansi strategis1. Pengembangan Strategi.

    Pada tahap ini akan dilakukan: Kajian tentang kelayakan aliansi, sasaran dan rasionalisasi,

    pemilihan fokus isu yang utama dan menantang,pengembangan sumberdaya strategi untuk mendukungproduksi, teknologi, dan sumber daya manusia.

    Penyesuaian sasaran dengan strategi keseluruhanperusahaan/ korporasi.

    1. Pengembangan Strategi.Pada tahap ini akan dilakukan: Kajian tentang kelayakan aliansi, sasaran dan rasionalisasi,

    pemilihan fokus isu yang utama dan menantang,pengembangan sumberdaya strategi untuk mendukungproduksi, teknologi, dan sumber daya manusia.

    Penyesuaian sasaran dengan strategi keseluruhanperusahaan/ korporasi.

  • 2. Penilaian Rekanan.Pada tahap ini dilakukan: Analisis potensi rekan yang akan dilibatkan, baik kekuatan

    maupun kelemahan, penciptaan strategi untuk mengakomodasi semua gaya

    manajemen rekanan, menyiapkan kriteria pemilihan rekanan, memahami motivasi rekanan dalam membangun aliansi dan memperjelas gap kapabilitas sumber daya yang mungkin

    akan dikeluarkan oleh rekanan.

    2. Penilaian Rekanan.Pada tahap ini dilakukan: Analisis potensi rekan yang akan dilibatkan, baik kekuatan

    maupun kelemahan, penciptaan strategi untuk mengakomodasi semua gaya

    manajemen rekanan, menyiapkan kriteria pemilihan rekanan, memahami motivasi rekanan dalam membangun aliansi dan memperjelas gap kapabilitas sumber daya yang mungkin

    akan dikeluarkan oleh rekanan.

  • 3. Negosiasi Kontrak.Tahap ini mencakup: Penentuan apakah semua pihak memiliki sasaran yang

    realistik, Pembentukan team negosiasi, Pendefinisian kontribusi masing-masing pihak dan

    pengakuan atas proteksi informasi penting, Pasal-pasal terkait pemutusan hubungan, Hukuman/ penalti untuk kinerja yang buruk, dan Prosedur yang jelas dan dapat dipahami dalam interaksi.

    3. Negosiasi Kontrak.Tahap ini mencakup: Penentuan apakah semua pihak memiliki sasaran yang

    realistik, Pembentukan team negosiasi, Pendefinisian kontribusi masing-masing pihak dan

    pengakuan atas proteksi informasi penting, Pasal-pasal terkait pemutusan hubungan, Hukuman/ penalti untuk kinerja yang buruk, dan Prosedur yang jelas dan dapat dipahami dalam interaksi.

  • 4. Operasionalisasi Aliansi.Operasionalisasi aliansi mencakup: Penegasan komitmen manajemen senior masing-masing

    pihak, Penentuan sumber daya yang digunakan untuk aliansi, Menghubungkan dan menyesuaian anggaran dan

    sumberdaya dengan prioritas strategis, penegasan kinerjadan hasil dari aktivitas aliansi.

    4. Operasionalisasi Aliansi.Operasionalisasi aliansi mencakup: Penegasan komitmen manajemen senior masing-masing

    pihak, Penentuan sumber daya yang digunakan untuk aliansi, Menghubungkan dan menyesuaian anggaran dan

    sumberdaya dengan prioritas strategis, penegasan kinerjadan hasil dari aktivitas aliansi.

  • 5. Pemutusan Aliansi. Aliansi dapat dihentikan dengan syarat-syarat tertentu yang

    disepakati. Pada umumnya ketika sasaran tidak tercapai, atau ketika

    partner melakukan perubahan prioritas strategis, ataumelaukan realokasi sumberdaya ke tempat yang berbeda.

    5. Pemutusan Aliansi. Aliansi dapat dihentikan dengan syarat-syarat tertentu yang

    disepakati. Pada umumnya ketika sasaran tidak tercapai, atau ketika

    partner melakukan perubahan prioritas strategis, ataumelaukan realokasi sumberdaya ke tempat yang berbeda.

  • Tipe Aliansi Strategis1. Joint venture

    Aliansi strategis dimana 2 atau lebih perusahaan menciptakanperusahaan yang independen dan legal untuk saling berbagisumber daya dan akapabilitas untuk mengembangkankeunggulan bersaing.

    2. Equity strategic allianceAliansi strategis dimana 2 atau lebih perusahaan memilikipersentase kepemilikan yang dapat berbeda dalamperusahaan yang dibentuk bersama namun mengkombinasikansemua sumber daya dan kapabilitas untuk mengembangkankeunggulan bersaing.

    1. Joint ventureAliansi strategis dimana 2 atau lebih perusahaan menciptakanperusahaan yang independen dan legal untuk saling berbagisumber daya dan akapabilitas untuk mengembangkankeunggulan bersaing.

    2. Equity strategic allianceAliansi strategis dimana 2 atau lebih perusahaan memilikipersentase kepemilikan yang dapat berbeda dalamperusahaan yang dibentuk bersama namun mengkombinasikansemua sumber daya dan kapabilitas untuk mengembangkankeunggulan bersaing.

  • 3. Non-equity strategic allianceAliansi strategis dimana 2 atau lebih perusahaan memilikihubungan kontraktual untuk menggunakan sebagian sumberdaya dan kapabilitas unik untuk mengembangkan keunggulanbersaing.

    4. Global Strategic AlliancesKerjasama secara partnerships antara 2 atau lebih perusahaanlintas negara dan lintas industri. Terkadang alinasi ini dibentukantara korporasi (atau beberapa korporasi) dengan pemerintahasing.

    3. Non-equity strategic allianceAliansi strategis dimana 2 atau lebih perusahaan memilikihubungan kontraktual untuk menggunakan sebagian sumberdaya dan kapabilitas unik untuk mengembangkan keunggulanbersaing.

    4. Global Strategic AlliancesKerjasama secara partnerships antara 2 atau lebih perusahaanlintas negara dan lintas industri. Terkadang alinasi ini dibentukantara korporasi (atau beberapa korporasi) dengan pemerintahasing.

  • Pasar SiklusLambat

    Memperoleh akses ke pasar yg dibatasiMenciptakan franchise dalam pasar yang baruMemelihara stabilitas pasar

    Pasar SiklusStandar

    Memperoleh kekuatan pasarMemperoleh akses ke sumber daya pelengkapMengatasi halangan perdagangan

    Alasan Aliansi Menurut Jenis PasarPasar Alasan

    Pasar SiklusStandar

    Mengatasi halangan perdaganganMelayani tantangan persainganSumber daya cadangan untuk proyek besarBelajar teknik bisnis baru

    Pasar SiklusCepat Mempertahankan kepemimpinan pasarDari standar teknologi industri

    Membagi pengeluaran R&D yang beresikoMengatasi ketidakpastian

    Meningkatkan kecepatan produk, jasa atau masuk pasar

  • 1. Proses globalisasi menjadi kekuatan utama di balikpertumbuhan aktivitas nilai tambah lintas batas negara, yangjuga meningkatkan saling ketergantungan ekonomi.

    2. Meningkatnya internasionalisasi dan persaingan menimbulkankebtuhan untuk bekerja sama secara regional

    3. Perkembangan teknologi yang cepat, siklus umur produk yanglebih pendek, dan kenaikan biaya litbang mendorongperusahaan-perusahaan untuk mewujudkan riset bersama danberbagi sumber daya yang langka

    Pendorong Eksternal Aliansi Stratejik

    1. Proses globalisasi menjadi kekuatan utama di balikpertumbuhan aktivitas nilai tambah lintas batas negara, yangjuga meningkatkan saling ketergantungan ekonomi.

    2. Meningkatnya internasionalisasi dan persaingan menimbulkankebtuhan untuk bekerja sama secara regional

    3. Perkembangan teknologi yang cepat, siklus umur produk yanglebih pendek, dan kenaikan biaya litbang mendorongperusahaan-perusahaan untuk mewujudkan riset bersama danberbagi sumber daya yang langka

  • 4. Munculnya banyak pesaing baru dalam bisnis tradisionalmemaksa perusahaan yang ada untuk membina hubungandan memperluas jaringan yang erat

    5. Pergeseran dari produk menuju kompetensi memaksaperusahaan untuk keluar dan mencari pengetahuan yangsaling melengkapi dan kompetensi yang baru

    Pendorong Eksternal Aliansi Stratejik

    4. Munculnya banyak pesaing baru dalam bisnis tradisionalmemaksa perusahaan yang ada untuk membina hubungandan memperluas jaringan yang erat

    5. Pergeseran dari produk menuju kompetensi memaksaperusahaan untuk keluar dan mencari pengetahuan yangsaling melengkapi dan kompetensi yang baru

  • Adanya kebutuhan untuk bekerja sama untuk mencapaifleksibilitas, kompetensi inti, dan insentif yang berasal dariotonomi, pada waktu yang sama memanfaatkan sumber dayayang saling melengkapi bagi pembelajaran dan efisiensi

    Motif dan tujuan dibentuknya aliansi stratejik meliputi:Teknologi (know-how); Aset finansial; Persaingan; Akses padasegmen pasar; Akses terhadap input, output, danpengalaman manajemen; Sumber daya dan kapabilitas yangsaling melengkapi

    Pendorong Internal Aliansi Stratejik

    Adanya kebutuhan untuk bekerja sama untuk mencapaifleksibilitas, kompetensi inti, dan insentif yang berasal dariotonomi, pada waktu yang sama memanfaatkan sumber dayayang saling melengkapi bagi pembelajaran dan efisiensi

    Motif dan tujuan dibentuknya aliansi stratejik meliputi:Teknologi (know-how); Aset finansial; Persaingan; Akses padasegmen pasar; Akses terhadap input, output, danpengalaman manajemen; Sumber daya dan kapabilitas yangsaling melengkapi

  • Pendorong Persaingan

    Globalisasi

    Regionalisasi

    Meningkatnya tekananbiayaMeingkatnya biayapengembanganSiklus hidup produksemakin pendek

    Ketatnya persaingan

    Perubahan konstelasibisnis: dari produk kekompetensi

    Motif & Tujuan Perusahaan

    1. Pertumbuhanaktivitas lintasbatas ekonomi(perdagangan &PMA)

    a. Intra-perusahaan(TNCs)

    b. Intra-industri

    2. Meningkatnyapenggunaanstratejik danjaringan

    Teknologi (know-how)

    Aset finansial

    Persaingan

    Akses segmen pasar

    Akses terhadap input,output & pengalamanmanajerial

    Sumber daya &kapabilitas yang salingmelengkapi

    Faktor Pendorong Aliansi

    Globalisasi

    Regionalisasi

    Meningkatnya tekananbiayaMeingkatnya biayapengembanganSiklus hidup produksemakin pendek

    Ketatnya persaingan

    Perubahan konstelasibisnis: dari produk kekompetensi

    1. Pertumbuhanaktivitas lintasbatas ekonomi(perdagangan &PMA)

    a. Intra-perusahaan(TNCs)

    b. Intra-industri

    2. Meningkatnyapenggunaanstratejik danjaringan

    Teknologi (know-how)

    Aset finansial

    Persaingan

    Akses segmen pasar

    Akses terhadap input,output & pengalamanmanajerial

    Sumber daya &kapabilitas yang salingmelengkapi

    Ghauri (1999), Narula & Dunning (1998) dalam Wahyuni (2003)

  • Strategi Aliansi Tingkat Bisnis1. Aliansi Komplementer.

    Dirancang untuk mengambil keunggulan dari peluang-peluangpasar dengan mengkombinasikan aktiva-aktiva dariperusahaan-perusahaan yang menjadi mitra dengan cara-carayang saling melengkapi untuk menciptakan nilai baru. Aliansi Strategis Komplementer Vertikal. Aliansi Komplementer Horisontal.

    1. Aliansi Komplementer.Dirancang untuk mengambil keunggulan dari peluang-peluangpasar dengan mengkombinasikan aktiva-aktiva dariperusahaan-perusahaan yang menjadi mitra dengan cara-carayang saling melengkapi untuk menciptakan nilai baru. Aliansi Strategis Komplementer Vertikal. Aliansi Komplementer Horisontal.

  • 2. Strategi Pengurangan Persaingan.Dalam banyaknya persaingan, banyak perusahaan berusahauntuk menghindar dari persaingan yang merusak atauberlebihan. Salah satunya adalah dengan kolusi implisit atautoleransi mutual.

    3. Strategi Tanggapan Persaingan.Perusahaan menggabungkan kekuatan untuk merespontindakan stratejik pesaing lain.

    4. Strategi Pengurangan Ketidakpastian.Aliansi strategis juga digunakan untuk mempertahankan diridari risiko dan ketidakpastian khususnya dalam pasar-pasarsiklus cepat.

    2. Strategi Pengurangan Persaingan.Dalam banyaknya persaingan, banyak perusahaan berusahauntuk menghindar dari persaingan yang merusak atauberlebihan. Salah satunya adalah dengan kolusi implisit atautoleransi mutual.

    3. Strategi Tanggapan Persaingan.Perusahaan menggabungkan kekuatan untuk merespontindakan stratejik pesaing lain.

    4. Strategi Pengurangan Ketidakpastian.Aliansi strategis juga digunakan untuk mempertahankan diridari risiko dan ketidakpastian khususnya dalam pasar-pasarsiklus cepat.

  • Strategi Aliansi Tingkat PerusahaanDirancang untuk memfasilitasi diversifikasi pasar dan/atau produk.1. Aliansi Strategis Diversifikasi.

    Memungkinkan suatu perusahaan untuk memperluas keproduk atau wilayah pasar baru tanpa melakukan merger atauakuisisi.

    2. Aliansi Strategis Sinergistik.Menciptakan ruang lingkup ekonomi bersama antara dua ataulebih perusahaan.

    3. Waralaba.Merupakan salah satu alternatif dalam diversifikasi yangmerupakan strategi kerja sama berdasarkan relasi kontraktual.

    Dirancang untuk memfasilitasi diversifikasi pasar dan/atau produk.1. Aliansi Strategis Diversifikasi.

    Memungkinkan suatu perusahaan untuk memperluas keproduk atau wilayah pasar baru tanpa melakukan merger atauakuisisi.

    2. Aliansi Strategis Sinergistik.Menciptakan ruang lingkup ekonomi bersama antara dua ataulebih perusahaan.

    3. Waralaba.Merupakan salah satu alternatif dalam diversifikasi yangmerupakan strategi kerja sama berdasarkan relasi kontraktual.

  • Strategi Aliansi Internasional Alasan menggunakan aliansi internasional :

    1. Perusahaan multinasional memiliki kinerja yang lebih baikdaripada perusahaan yang hanya beroperasi secaradomestik saja

    2. Peluang-peluang untuk tumbuh melalui akuisisi atau aliansiterbatas dalam negara asal perusahaan tersebut

    3. Kebijakan pemerintah4. Membantu sebuah perusahaan yang mentransformasi

    dirinya sendiri dalam kondisi-kondisi lingkungan yangberubah dengan cepat

    Alasan menggunakan aliansi internasional :1. Perusahaan multinasional memiliki kinerja yang lebih baik

    daripada perusahaan yang hanya beroperasi secaradomestik saja

    2. Peluang-peluang untuk tumbuh melalui akuisisi atau aliansiterbatas dalam negara asal perusahaan tersebut

    3. Kebijakan pemerintah4. Membantu sebuah perusahaan yang mentransformasi

    dirinya sendiri dalam kondisi-kondisi lingkungan yangberubah dengan cepat

  • Strategi Aliansi Jaringan KerjaJenis strategi jaringan kerja antara lain:1. Jaringan Aliansi Stabil. Memiliki siklus pasar dan permintaan

    yang mudah diprediksi.2. Jaringan Aliansi Dinamis. Basis dalam penggunaan strategi

    jaringan dalam industri dimana inovasi teknologi cepatdiperkenalkan secara berkala.

    3. Jaringan Aliansi Internal. Dibentuk dalam sebuah perusahaanyang memfasilitasi koordinasi produk dan keragaman global.

    Jenis strategi jaringan kerja antara lain:1. Jaringan Aliansi Stabil. Memiliki siklus pasar dan permintaan

    yang mudah diprediksi.2. Jaringan Aliansi Dinamis. Basis dalam penggunaan strategi

    jaringan dalam industri dimana inovasi teknologi cepatdiperkenalkan secara berkala.

    3. Jaringan Aliansi Internal. Dibentuk dalam sebuah perusahaanyang memfasilitasi koordinasi produk dan keragaman global.

  • Contoh AliansiPerusahaan yang telah melakukan aliansi antara lain GE/SNECMA; Fuji Xerox Co., Ltd.; AIZA-Cibe Geigy; NUMMI; Dell dan EMC; Aliansi Dexa Medica dengan GlaxoSmithKline & dengan Alpharma dan

    Indofarma; PT Kalbe Farma Tbk dengan PT Enseval & PT Dankos Laboratories Tbk,; Bank Muamalat dengan PT Pos dan BCA; Mitsubishi dengan DaimlerCrysler; Renault dan Nissan; Star Alliance; dan lain-lain.

    Perusahaan yang telah melakukan aliansi antara lain GE/SNECMA; Fuji Xerox Co., Ltd.; AIZA-Cibe Geigy; NUMMI; Dell dan EMC; Aliansi Dexa Medica dengan GlaxoSmithKline & dengan Alpharma dan

    Indofarma; PT Kalbe Farma Tbk dengan PT Enseval & PT Dankos Laboratories Tbk,; Bank Muamalat dengan PT Pos dan BCA; Mitsubishi dengan DaimlerCrysler; Renault dan Nissan; Star Alliance; dan lain-lain.

  • Penerapan Aliansi Strategi di Indonesia:Bank Muamalat Pos Indonesia & BCA

    Bank Muamalat melakukan aliansi strategis dengan seluruhjaraingan kantor pos di Indonesia ketika meluncurkan danmenjual produk Shar-E.

    Dengan berbagai kemudahan dan jaringan yang luas sampai ketingkat kelurahan, maka aliansi strategis dengan kantor posmenjadi solusi ampuh dalam meningkatkan pasar perbankansyariah di Indonesia.

    contoh

    Bank Muamalat melakukan aliansi strategis dengan seluruhjaraingan kantor pos di Indonesia ketika meluncurkan danmenjual produk Shar-E.

    Dengan berbagai kemudahan dan jaringan yang luas sampai ketingkat kelurahan, maka aliansi strategis dengan kantor posmenjadi solusi ampuh dalam meningkatkan pasar perbankansyariah di Indonesia.

  • Agar loyalitas nasabahnya terus meningkat dan sustainable,Bank Muamalat juga berusaha untuk selalu memberikanberbagai kemudahan.

    Misalnya dengan memberikan kemudahan kepada pemegangkartu Shar-E sehingga dapat mengaktivasi nomor rekening padakartu tersebut dan memiliki nomor rekening di Bank Muamalat.

    Dengan kemudahaan tersebut, pengguna Shar-E juga dapatmengakses seluruh Debit BCA dan memperoleh aksespenarikan tunai secara halal dan free of charge pada seluruhATM BCA dan ATM Bersama.

    Agar loyalitas nasabahnya terus meningkat dan sustainable,Bank Muamalat juga berusaha untuk selalu memberikanberbagai kemudahan.

    Misalnya dengan memberikan kemudahan kepada pemegangkartu Shar-E sehingga dapat mengaktivasi nomor rekening padakartu tersebut dan memiliki nomor rekening di Bank Muamalat.

    Dengan kemudahaan tersebut, pengguna Shar-E juga dapatmengakses seluruh Debit BCA dan memperoleh aksespenarikan tunai secara halal dan free of charge pada seluruhATM BCA dan ATM Bersama.

  • Terimakasih