Upload
dedi-mulyadi
View
251
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
KONSEP DASAR SISTEM
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan bahwa teknologi hanya merupakan salah
satu dari empat elemen sistem informasi dalam organisasi. Untuk
mengembangkan sistem informasi, maka kita perlu memahami prinsip, teknik,
dan catatan untuk analisis sistem dan desain sehingga kita akhirnya dapat
memahami bagaimana menganalisa keadaan bisnis yang secara logis
menerapkan teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
Prinsip-prinsip ini perlu dikuasai oleh seorang manajer atau pemakai sistem
informasi disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini.
1. Para manajer bisnis sangat mungkin mengembangkan sistem mereka
sendiri. Untuk membangun sistem dengan end-user yang berkualitas,
seorang manajer harus menerapkan prinsip yang sama jika sistem
tersebut dikerjakan oleh pihak lain.
2. Seorang manajer bisnis mungkin saja bekerjasama atau berkonsultasi
dengan professional sistem. Untuk itu seorang manajer harus menguasai
konsep sistem sehingga dapat mengkomunikasikan dan
mengkonfirmasikan apa yang diinginkan oleh perusahaan.
3. Seorang manajer bisnis harus memahami konsep sistem untuk
menguasai Sistem Informasi.
KONSEP SISTEM
Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan
saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah
kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan
orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen,
distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan
suatu sistem yang baik disebut sistem analysis and design (SA&D). proses
SA&D ini didasarkan pada pendekatan sistem untuk mengatasi suatu
masalahyang disebabkan oleh beberapa prinsip dasar berikut ini.
2011 STMIK MI
Seorang manajer harus tahu apa (what) yang dilakukan oleh suatu
sistem sebelum membuat spesifikasi bagaimana (how) suatu sistem
bekerja.
Memilih cakupan yang tepat atas keadaan yang dianalisa akan
berpengaruh terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.
Suatu masalah (atau sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah,
sehingga strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar ke
masalah yang kecil.
Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian lain
mungkin sekali berbeda, sehingga pemecahan alternatif yang
menunjukan perspektif yang berbeda hendaknya dibuat dan
diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.
Masalah dan pemahamannya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga
seorang manajer harus mengambil pendekatan bertahap terhadap
pemecahan masalah. Hal ini memungkinkan komitmen yang terus
bertambah (incremental) terhadap pemecahan masalah tertentu, dimana
keputusannya adalah berlanjut atau tidak ke tahap berikutnya.
KERANGKA KERJA ORGANISASIONAL DARI SUATU SISTEM
2
StrukturOrganisasi
Teknologi
Tugas / Prosedur
Manusia(People)
Gambar 1.1. Komponen Dasar dari Organisasi
Unsur Manusia Dalam Sistem Informasi
Manusia sebagai penyedia dan pemakai informasi merupakan bagian integral
dari sistem informasi. Pemahaman terhadap unsur manusia membantu
memahami mengapa suatu sistem tidak cocok untuk setiap orang. Newell dan
Simon (1972) membagi empat komponen pemrosesan informasi yakni
penerimaan rangsangan (reception of stimuli), mempengaruhi tindakan (effecting
actions), pemrosesan (processing), dan memori (memory). Empat komponen ini
pulalah yang digunakan dalam suatu sistem informasi yang menggunakan
komputer yakni input, proses, output dan penyimpanan. Lebih lanjut Newell dan
Simon menunjukan beberapa eksperimen bahwa manusia memiliki tiga jenis
memori atau sistem penyimpanan yang berbeda.
Memori Jangka Panjang : Tempat penyimpanan dari fakta yang luas dan
hubungan-hubungan yang ada di otak manusia.
Memori Jangka Pendek : Tempat kecil di otak untuk memanipulasi data.
Memori Eksternal : Alat-alat di luar otak (komputer, kertas, dan lain-lain)
3
RANGSANGAN/ STIMULUS
TINDAKAN
Lingkungan
Penerima(Recertors)
Processor
YangMempengaruhi
MemoriJangkaPendek
Memori Luar
MemoriJangkaPanjang
Gambar 1.2. Newell dan Simon Untuk Pemrosesan Informasi oleh Manusia
Cara Kerja EDI
Pembuatan Keputusan
Karena pembuatan keputusan merupakan tugas manajerial yang rutin, maka
dapat ditentukan bagaimana manusia membuat keputusan dalam organisasi.
Pemahaman proses pembuatan keputusan merupakan hal penting dalam sistem
informasi.
Model pembuatan keputusan dapat dilihat pada gambar 1.2. Dari gambar
tersebut, kita dapat mendefinisikan masing-masing elemen proses pembuatan
keputusan.
Intelligence : Mencari kondisi lingkungan yang menimbulkan adanya
kebutuhan untuk membuat suatu keputusan, dan pengumpulan data yang
relevan.
Desain : Mengembangkan dan menemukan solusi atau tindakan
alternatif, serta kelayakan solusi/tindakan.
Pilihan : Pemilihan alternatif yang terbaik terhadap masalah yang ada.
Persuasi : Mempengaruhi orang lain yang terlibat dalam implementasi
keputusan sehingga mereka menerima dan mengikuti solusi yang telah
dipilih.
Implementasi : Pembuatan dan pengelolaan solusi yang baru sehingga
dilakukan tepet waktu dan efisien.
Follow-up : Memonitor solusi untuk menjamin bahwa keputusan tersebut
dapat bekerja seperti yang diharapakan dan memodifikasi atau
memperbaiki solusi.
Untuk memecahkan masalah manusia dapat dibantu atau bahkan digantikan
oleh sistem informasi. Misalnya teknik matematika seperti program linier dapat
digunakan pada tahap pemilihan alternatif keputusan. Simulasi komputer
digunakan untuk menguji pemecahan alternatif pada tahap desain. Program
manajemen proyek membantu pada tahap implementasi. Beberapa organisasi
4
memiliki ahli tentan faktor-faktor manusia yang terlibat dalam perancangan
sistem untuk mempertimbangkan karakteristik manusia yang memproses
informasi. Spesialis sistem ini memperkirakan jumlah informasi yang diperlukan,
formatnya, pengaruh warna dan grafik dalam memahami data, konsistensi,
tataletak laporan, dan lain-lain. Dapat disimpulakan bahwa dalam membuat
sistem berteknologi tinggi harus dengan sentuhan manusia agar pegawai dan
manajer organisasi merasa puas dan senang menggunakan aplikasi sistem
informasi tersebut.
Gambar 1.3 Proses Pembuatan Keputusan
KARAKTERISTIK SISTEM
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, kita perlu
membedakan unsur-unsur dari sitem yang membentuknya. Berikut ini
karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem
lainnya.
1. Batasan (Boundary) : Penggambaran dari suatu elemen/unsure mana
yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.
2. Lingkungan (Environment) : Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan
menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.
5
Intelligence
Follow-Up Desain
PilihanImplementasi
Persuasi
Umpan Balik
3. Masukan (Input) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi)
dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran (Output) : Sumber daya atau produk (informasi, laporan,
dokumen, tampilan di layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk
lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (Components) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu
sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi
ataupun output. Komponen ini bisa subsistem dari sebuah sistem.
6. Interface : Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya
bertemu atau berinteraksi.
7. Penyimpanan (Storage) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk
penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku,
dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga
diantara komponen sistem yang memungkinkan komponen tersebut
bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan
komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama. Tabel 1.1. Contoh
Karakteristik Sistem Penggajian
Sistem Penggajian
Batasan Hanya pada sistem penggajian saja, tidak pada sistem lain
Lingkungan Sistem kehadiran, sistem penyetoran uang gaji ke Bank
Input Kartu gaji
Output Cek gaji
Komponen Menghitung total pembayaran
Menghitung pengurangan
Interface Mencocokan kartu gaji dengan pegawai
Menyortir cek pembayaran menurut departemen
Storage Tunjangan pegawai
Tunjangan pembayaran
6
BAB II
KONSEP DASAR INFORMASI
PENDAHULUAN
Bab ini membahas landasan tentang informasi. Pertama-tama Anda akan
diperkenalkan kepada lingkungan informasi, yang mencakup arus informasi di
dalam organisasi maupun yang berhubungan dengan bagian eksternal
organisasi. Selanjutnya, Anda akan diperkenalkan pada pengertian makna data
dan informasi sehingga Anda diharapkan mampu membedakan kedua istilah
tersebut dengan tepat. Selain itu, Anda juga akan mempelajari hierarki data,
karakteristik informasi, dan ragam informasi untuk manajemen.
LINGKUNGAN INFORMASI
Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen
modern. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada informasi.
Sebagaimana diketahui, sumber daya 4M+1I yang mencakup manusia (SDM),
material (termasuk di dalamnya energi), mesin, modal, dan informasi merupakan
sumber daya vital bagi kelangsungan organisasi bisnis.
Informasi tidak hanya dipakai untuk kepentingan internal dalam
organisasi, tetapi juga dipakai oleh pihak eksternal (di luar organisasi). Pemakai
internal meliputi staf operasi, manajemen tingkat bawah hingga manajemen
tingkat atas, sedangkan pemakai eksternal dapat berupa pelanggan, pemegang
saham, pemasok atau mitra kerja, dinas pajak, dan lain-lain.
Setiap individu, dari manajer hingga staf operasi, memerlukan informasi
yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Tentu saja, masing-
masing berkepentingan terhadap informasi dengan sifat yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, manajer memerlukan informasi yang ringkas tentang kegiatan
operasional, sedangkan staf operasi memerlukan informasi yang lebih detail.
7
Arus informasi dalam suatu organisasi dapat mengalir dengan arah
mendatar atau vertikal. Pada arah mendatar, informasi digunakan untuk
mendukung kegiatan operasional, yang berupa infomasi rinci tentang transaksi.
Pembelian barang, tagihan hutang, dan penggunaan bahan-bahan mentah.
Adapun pada arah vertikal, informasi mengarah pada semua level manajemen.
Arus informasi yang mengalir keatas berisi rangkuman kinerja operasional.
Semakintinggi level manajemen, semakin ringkas informasi yang diperlukan.
Arus informasi yang mengalir ke bawah berupa instruksi, kuota, dan anggaran-
anggaran. Selain arus informasi mendatar adan vertikal, informasi juga mengalir
dari internal ke eksternal atau sebaliknya. Interaksi anatara pelanggan dengan
internal organisasi serta pemasok dengan internal organisasi berada pada
tataran operasional. Adapun pemegang saham berinteraksi dengan internal
organisasi pada level manajemen tingkat atas. Untuk lebih jelasnya lihat agmbar
piramida di bawah ini.
Gambar 2.1. Arus Informasi Internal dan Eksternal dalam Organisasi
DATA
8
Pemasok
Pelanggan
Pemegang Saham
Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian,
aktivitas dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh
secara langsung kepada pemakai. Data sering kali disebut sebagai bahan
mentah informasi. Melalui suatu proses transformasi, data dibuat menjadi
bermakna. Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.
Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu. Misalnya,
data yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.
Teks adalah sederetan huruf, angka, dan symbol-simbol khusus
(misalnya + dan $) yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing
item secara individual.
Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa
grafik, foto, hasil roentgen, dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.
Audio adalah data dalam bentuk suara. Instrument musik, suara orang
atau suara binatang, gemercik air, detak jantung merupakan beberapa contoh
data audio.
Video menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak
dan bisa saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk
mengabadikan suatu kejadian atau aktivitas.
INFORMASI
informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini
atau saat mendatang.
1.3 Perhitungan Rata-rata
1.4 rata-rata penjualan daalm
1.5 penjualan dalam kuartal terakhir
1.7 kuartal terakhir sebesar 1,3 milyar
…
9
Data Proses Informasi
Gambar 2.2. Transformasi Data Menjadi Informasi
Jadi, hal yang terpenting untuk membedakan informasi dengan data,
informasi itu mempunyai kandungan “makna”, data tidak. Pengertian makna di
sini merupakan hal yang sangat penting., karena berdasarkan makanlah si
penerima dapat memahami informasi tersebut dan secara lebih jauh dapat
menggunakannya untuk menarik suatu kesimpulan atau bahkan mengambil
keputusan.
Gambar 2.3. Siklus Informasi
Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut (Davis, 1999) :
1. Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan
kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah
mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.
2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.
3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan
perubahan terhadap informasi yang telah ada.
Masukan(Data)
HasilTindakan
TindakanKeputusan
Penerima
Proses(Model)
Keluaran(Informasi)
Data(ditangkap)
BasisData
10
4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap
informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah
adasehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.
KUALITAS INFORMASI
Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai
untuk menyatakan informasi yang baik, dari sekian karakteristik yang telah
dibahas, kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan :
Aman (Secutiy)
Tepat Waktu (Timeliness)
Akurat (Accurate)
Terkait (Relevance)
Lengkap (Completeness)
Korektif (Corectness)
Jelas (Clearly)
sering dikenal dengan istilah STAR-C3
INFORMASI untuk MANAJEMEN
Salah satu pemakai yang paling banyak menggunakan informasi dalam
suatu organisasi adalah pihak manajemen. Informasi yang dibutuhakan bisa
berasal dari pihak internal maupuneksternal, dalambentuk formal ataupun
informal, berdasarkan laporan ataupun komputer.
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer bisa dibagi menjadi 6 kategori,
yaitu :
1. Informasi Penyejuk (Comfort Information) adalah informasi keadaan
sekarang yang merangkum keadaan umum bisnis atau organisasi.
Misalnya, berisi ringkasan penjualan atau produksi terakhir. Informasi ini
biasanya tidak banyak digunakan, tetapi membantu manajer merasa
aman terhadap operasi yang telah berlangsung.
2. Peringatan (Warning) berisi penunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa
atau barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-
perubahan renacana. Idealnya, manajer seharusnya menerima
11
peringatan-peringatan sedini mungkin sehingga cukup waktu untuk
melakukan tindakan sebelum masalah penting yang tidak diharapkan
terjadi.
3. Indikator Kunci (Key Indicator) berisi ukuran aspek-aspek penting yang
berkaitan dengan kinerja organisasi, seperti level keluhan pelanggan,
yang digunakan untuk memelihara pengendalian perusahaan dan
mengidentifikasi permasalahan.
4. Informasi Situasional (Situational Information) adalah informasi terkini
tentang proyek, masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian
manajer.
5. Gosip adalah informasi informal yang berasal dari sumber seperti pihak
industri yang terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.
6. Informasi Eksternal (External Information) adalah informasi yang berasal
adari luar departemen atau perusahaan. Kadangkala informasi ini masih
hangat dan berjangka pendek (missalnya adanya penandatanganan
kontrak oleh kompetitor), tetapi kadangkala berjangka panjang (misalnya
studi lingkungan yang dilakukan lima tahun terakhir).
12
BAB III
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
PENDAHULUAN
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat
penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk
sistem informasi berbasis Internet, memainkan peranan penting dan makin luas
dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis
meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan
keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat
memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah.
Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim
pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-
commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya.teknologi dan sistem informasi
berbasis Internet dalam waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan untuk
keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini.
PENGERTIAN
Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang –
orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara
satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware),
perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi
(jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan
peradaban.
Para praktisi bisnis bergantung pada banyak jenis sistem informasi yang
menggunakan berbagai teknologi informasi. Contohnya, beberapa sistem
informasi menggunakan alat hardware petunjuk sederhana (kertas dan pensil)
dan saluran informasi informal (mulut ke mulut).
KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI
13
Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep
keperilakuan yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta
nonbisnis yang tidak terhitung jumlahnya. Sebagai seorang manajer atau praktisi
bisnis, Anda tidak harus menyerap semua pengetahuan ini. Pada gambar 3.1
akan diperlihatkan kerangka kerja konseptual yang berguna untuk mengatur
pengetahuan yang disajikan dalam bacaan ini dan memberi garis besar tentang
hal-hal ynag perlu Anda ketahui mengenai sistem informasi.
Gambar 3.1. Kerangka Kerja Sistem Informasi
Dari gambar kerangka kerja di atas ditekankan bahwa Anda harus memusatkan
usaha Anda dalam lima area pengetahuan Sistem Informasi berikut ini.
Konsep-konsep Dasar. Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis dan
manajerial termasuk mengenai berbagai komponen dan peran sistem
informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar yang berasal
adari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang
digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi
dalam keunggulan kompetitif.
14
Teknologi Informasi. Konsep-konsep utama, pengembangan, dan
berbagai isu manajemen teknologi informasi—yaitu meliputi hardware,
software, jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi berbasis
Internet.
Aplikasi Bisnis. Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi,
manajemen, dan keunggulan kompetitif bisnis
Proses Pengembangan. Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar
informasi merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan
sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.
Tanatangan Manajemen. Tantangan untuk secara efektif dan etis
mengelola teknologi informasi pada tingkat pemakai akhir, perusahaan,
dan globaldalam bisnis.
JENIS – JENIS SISTEM INFORMASI
Secara konsep, aplikasi sistem informasi yang diimplementasiakn dalam
dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya,
beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi
operasi atau manajemen.
Gambar 3.2. Klasifikasi Operasi dan Manajemen Sistem Informasi
Sistem Pendukung Operasi
Executive Information
Sistem
Sistem KerjaSama
Perusahaan
SistemPengendalian
Proses
SistemPemrosesan
Transaksi
Sistem Informasi
Manajemen
Decision SupportSistem
SistemPendukungOperasai
SistemPendukungManajemen
SistemInformasi
15
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh,
dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini
menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para
manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk
secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial,
mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan.
Sistem Pendukung Manajemen
Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan
dukungan untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi
sistem tersebut akan disebut sebagai sistem pendukung manajemen.
Memberikan informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan semua jenis
manajer serta praktisi bisnis adalah tugas yang rumit. Berdasarkan konsep,
beberapa jenis utama sistem informasi mendukungberbagai tanggung jawab
penganbilan keputusan : (1) sistem informasi manajemen, (2) sistem pendukung
keputusan, dan (3) sistem informai eksekutif.
Klasifikasi Lainnya Sistem Informasi
Beberapa kategori lainnya sistem informasi dapat mendukung baik
aplikasi operasi maupun manajemen, contohnya, sistem pakar dapat memberi
saran pakar untuk tugas-tugas dasar operasi seperti diagnosa perlengkapan,
atau keputusan manajerial seperti manajemen portofolio pinjaman. Sistem
manajemen pengetahuan adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang
mendukung pembentukan, pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis ke
para pegawai dan manajer di seluruh perusahaan. Sistem informasi yang
berfokus pada aplikasi operasi dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis
dasarnya seperti akuntansi dan pemasaran, disebut sebagai sistem bisnis
fungsional. Terakhir, sistem informasi strategis menerapakan teknologi
informasi pada produk, layanan atau proses bisnis perusahaan, untuk
membantunya mendapatkan kelebihan strategis atas para pesaingnya. Jadi,
kebanyakan sistem informasididesain untuk menghasilkan informasi dan
mendukung pengambilan keputusan dalam berbagai tingkat manajemen dan
16
fungsi bisnis, seperti juga untuk tugas dasar pencatatan serta pemrosesan
transaksi.
FUNGSI SISTEM INFORMASI
Area fungsional utama dari bisnis yang penting daalm keberhasilan
bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional,
pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia.
Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral
pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan.
Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk
menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer
dan parktisi bisnis.
Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa
yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan startegis dalam
pasar global.
Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi
jutaan pria dan wanita.
Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, and kemampuan
perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.
KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Dalam menerima sumber daya data sebagai input dan memprosesnya
menjadi produk informasi sebagai outputnya, sistem informasi memerlukan
beberapa komponen-komponen untuk mencapainya. Komponen-komponen
tersebut adalah :
Manusia, hardware, software, data, dan jaringan adalah lima sumber daya
dasar sistem informasi.
Sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar sistem
informasi, sumber daya hardware terdiri dari mesin dam media, sumber
daya software meliputi baik program maupun prosedur, sumber daya data
meliputi dasar data dan pengetahuan, serta sumber daya jaringan yang
meliputi media komunikasi dan jaringan.
17
Sumber daya data diubah melalui aktivitas pemrosesan informasi menjadi
berbagai produk informasi bagi pemakai-akhir.
Pemrosesan informasi terdiri dari aktivitas input daalm sistem,
pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian.
AKTIVITAS SISTEM INFORMASI
Mari kita lihat lebih dekat setiap aktivitas pemrosesan informasi dasar
(atau pemrosesan data) yang terjadi dalam sistem informasi.
Input Sumber Daya Data
Data mengenai transaksi bisnis dan kegiatan lainnya harus ditangkap dan
disiapkan untuk pemrosesan untuk aktivitas input. Input biasanya
berbentuk aktivitas entri data seperti pencatatan dan pengeditan. Para
pemakai akhir biasanya memasukan data secara langsung ke dalam
sistem komputer, atau mencatat data mengenai transaksi dari beberapa
jenis media fisik seperti formulir kertas. Hal ini biasanya meliputi berbagai
aktivitas edit untuk memastikan bahwa mereka telah mencatat data
dengan benar. Begitu dimasukkan, data bisa dipindahkan ke dalam media
yang dapat dibaca mesin, seperti magnetic disk hingga dibutuhkan untuk
pemrosesan.
SISTEM INFORMASI MANAJEMENBERBAGAI PANDANGAN MENGENAI IRM
Minat terhadap manajemen sumber informasi (IRM) meningkat sangat besar
sejak Mehdi Khosrowpour, seorang professor MIS pada Pennylvania State
University di Harrisburg, pada tahun 1988, mendirikan Information Resource
Management Association dan mulai menerbitkan Information Resource
Management journal. Dalam terbitan pertamanya, Tor Guimaraes, seorang
professor MIS pada St. Cloud State University, mengemukakan bahwa walaupun
telah banyak tulisan mengenai IRM, namun tak ada satupun definisi yang
diterima secara umum. Ia memberi tiga pandangan pokok. Pandangan pertama
menyatakn bahwa informasi adalah sebagai sumber yang harus dikelola, yang
kedua mengenai pengelolaan siklus hidup system, dan yang ketiga berkenaan
dengan pengelolaan sumber-sumber yang menghasilkan informasi.
18
IRM SEPERTI HALNYA MANAJEMEN INFORMASI SUMBER
Informasi adalah salah satu sumber utama dari perusahaan, dan ia dapat
dikelola seperti halnya sumber-sumber lain. Informasi adalah sumber konseptual
yang mana menggambarkan sumber-sumber fisik yang harus dikelola oleh
manajer. Jika skala operasinya terlalu besar untuk diobservasi, maka manajer
dapat memonitor sumber-sumber fisik dengan mengunakan informasi yang
menggambarkan atau mewakili sumber-sumber tersebut.
Kritik terhadap pandangan IRM ini muncul. Alasannya adalah bahwa denga
pandangan seperti itu, maka pengukuran nilai informasi menjadi sulit. Dan
adanya kenyataanbahwa informasi bersifat konseptual bukan fisik.
IRM MERUPAKAN CARA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SISTEM
INFORMASI
Dari pada mengandalakan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh manajemen
puncak, yang berlaku untuk seluruh organisasi, sebaiknya perhatian harus
ditujukan kepada tingkat bawah, dimana sistem dikembangkan. Pandangan ini
menganggap IRM sebagai metodologi siklus hidup yang digunakan untuk
menciptakan system yang dapat menghasilkan informasi berkualitas.
Dasar dari pandangan ini adalah adanya keyakinan bahwa tugas-tugas
pengelolaan semua informasi dalam perusahaan begitu banyak bila hanya
dilkakuan dengan satu usaha.situasi ini sama seperti pada waktu usaha MIS
pertama kali dilakukan, yaitu dengan menerapkan satu sistem untuk memenuhi
kebutuhan informasi bagi seluruh organisasi. Kita telah mengetahui bahwa
usaha-usaha awal tersebut umumnya gagal dan mendorang diketemukannya
DSS.
Walalupun argumen bahwa kebijaksanaan yang dibuat sendiri tidak akan
cukup adalah benar, namun kelemahan utama dari pandangan ini adalah bahwa
ia mengabaikan perlunya control terpusat dan control yang terkoordinasi.
19
B A B IV
P E N U T U P
Kesimpulan
SIM menyediakan informasi bagi para pengelola perusahan untuk pengambilan
keputusan yang bersifat taktis. Pada tingkat tertinggi, SIM menyediakan
informasi bagi pimpinan perusahaan, menyangkut informasi strategis yang
diperlukan untuk menentukan langkah perusahaan yang lebih maju.
DAFTAR PUSTAKATeguh Cahyono, Sistem Informasi : Konsep Dasar, Analisis Desain dan
Aplikasi,Penerbit Graha Ilmu.
Raymond McLeod, Jr. System Informasi Manajemen, penerjemah: Hendra Teguh SE,AK. editor: Hardi Sukardi MBA,Msc.,SE (MM – UI).
Gordon B. Davis, kerangka dasar System Informasi Manajemen bagian I pengantar.
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2002.
O’Brien, James A. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat, 2005.
Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset, 2003.
Catatan teori mata kuliah Sistem Information Manajemen.
20