64

Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hasil kegiatan pemetaan zonasi air tanah di Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2012

Citation preview

Page 1: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 2: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

PRODUKTIVITAS AKUIFER

TINGGI SEDANG RENDAH LANGKA

TINGGI SEDANG RENDAH

BAGAN ALIR PENGELOLAAN AIR TANAH (AT)

HIDROGEOLOGI

POTENSI AIR TANAH

POTENSI AIR TANAH

RENDAH

SEDANG

TINGGI

AMAN

AMAN

RUSAK

RAWAN KRITIS

PENGENDALIAN PENGAMBILAN

DAN PEMANFAATAN AT1. Perencanaan Induk

Pengelolaan

2. Perencanaan Tata Ruang

3. Prioritas Prenyediaan Air

tanah

4. Pengawasan

5. Pengendalian

PENDAYAGUNAAN AIR TANAH

Page 3: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Hotel-Hotel di Daerah Pangkalan Baru

( Santika, Novotel dan Aston)

Pabrik Air Mineral Dalam Kemasan

(PT. Kokindo Tropical Spring dan CV. Sumbert Alam,

PT. Nuansa Fajar Inopac)

Kawasan PT. Kobatin di Koba

Perkebunan Sawit di Kecamatan Sungai Selan

Daerah Sulit Air Desa Kurau, KecamatanNamang

Sumur Bor Produksi di Diklat Bangka Tengah,Koba

Page 4: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 5: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Lokasi Lapisan Kedalaman (m)Tahanan

Jenis ΩmLitologi Akuifer

HOTEL

SANTIK

A

1 0.00 2.86 1436.28 Tanah penutup

2 2.86 12.39 916.73 Batupasir agak padu

3 12.39 18.24 413.29 Batupasir lempungan Akuifer

4 18.24 33.29 1124.29 Batupasir agak padu

5 33.29 57.19 270.48 Batupasir lempungan Akuifer

6 57.19 ~ 1528.76 Batupasir padu

Page 6: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 7: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 8: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Keterusan (T): yaitu kemampuan suatu akuifer untuk meneruskan

air dan dinyatakan dalam banyaknya air dalam satuan waktu

(m3/jam) yang mengalir melalui suatu penampang tegak lapisan

akuifer selebar satu meter dengan landaian hidrolika sebesar

seratus persen, satuannya adalah m2/jam.

Besarnya harga kelulusan (k) diperoleh dari hasil bagi antara harga

T dengan tebal akuifer yang disadap melalui pipa saringan.

Serahan jenis (Qs) menggambar tingkatan serahan akuifer

dinyatakan dalam banyaknya air (m3/jam), apabila kedudukan muka

air tanah diturunkan dalam satuan panjang (m) maka satuannya

m3/jam.

Page 9: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 10: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 11: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Sumur

Bor

Metoda

Aanalisis

Debit

(m3/jam)

T (m²/jam) k(m/jam) s (m) Q/s

(m/jam//m

SBS-1 Jacob 4.86 3.10 0.13 3.13 1.55

Theis 4.86 3.10 0.13 3.13 1.55

Instansi Penganalisa Parameter Unit Maksimum

diperbolehkan

Hasil

Contoh

Air

Pusat Sumber Daya Air Tanah dan

Geologi Lingkungan, Bandung (2012)

pH Unit pH 6.5 – 8.5 5.5

Laboraturium Kesehatan Daerah,Dinas

Kesehatan Kabupaten Bangka

pH Unit pH 6.5 – 8.5 6.1

Page 12: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Penurunan MAS dan MAD = 3.13m

Serahan jenis = 1.55 m3/jam/m

Kedalaman sumur bor produksi disarankan 70m (kedalaman sumuryang ada (46,49,60m)

Akuifer dangkal tidak boleh diambil, untuk konsumsi masyarakatyang menggunakan sumur gali dan sumur pantek

Penambahan kapasitas sumur bor produksi 40% x tebal akuifer(panjang saringan)= 40% x 15 m = 6.00 m, sehingga posisi MAD = 10.47m

Debit dapat ditingkatkan dan kondisi air tanah tetap aman sebesar2.58 l/dt = 9.30 m³/jam (2x)

Jarak setiap sumur disarankan 150m (Jarak sumur yang ada terlaludekat 67 dan 107m)

Page 13: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Lokasi Lapisan Kedalaman (m)Tahanan

Jenis ΩmLitologi Akuifer

HOTEL

NOVOTEL

1 0.00 - 4.69 150.75Tanah

penutup

2 4.69 - 17.29 370.19Batupasir

lempungan

3 17.29 - 42.15 152.76Batulempung

pasiranAkuifer

4 42.15 - 83.57 712.19Batupasir

agak padu

5 83.57 - 101.29 300.19Batupasir

lempunganAkuifer

6 101.29 - ~ 1712.06Batupasir

padu

Page 14: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Sumur Bor Metoda

Aanalisis

Debit

(m3/jam)

T (m²/jam) k(m/jam) s (m) Q/s (m/jam/m

SBS-1 Jacob 9.00 0.35 0.02 15.90 0.56

Theis 9.00 0.33 0.02 15.90 0.56

Rata-rata 9.00 0.34 0.02

Parameter Unit Maksimum

diperbolehkan

Contoh Air Hotel

Novotel

Warna TCU 15 27

Besi (Fe) Mg/l 0.3 0.33

Page 15: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 16: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Penurunan MAS dan MAD = 15.91m

Serahan jenis = 0.56 m3/jam/m

Pengambilan air tanah disarankan tetap dengan debit aman sebesar = 9.00 m³/jam

Air tanah dangkal tidak boleh diambil,untuk konsumsimasyarakat yang menggunakan sumur gali dan sumur pantek

Kedalaman sumur bor produksi belum mencapai akuifersecara maksimal (70m)

Pembuatan sumur produksi disarankan kedalamanmaksimum 110m , (akuifer dalam posisi 83 -101M).

Jarak setiap sumur disarankan 150m,posisi tidak satu arahdengan aliran air tanah

Page 17: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 18: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

ASTON A

2 2.36 7.14 1856.59 Batupasir padu

3 7.14 16.58 425.72 Batulempung pasiran Akuifer

4 16.58 51.24 156.78 Batulempung

5 51.24 76.29 691.24 Batupasir agak padu

6 76.29 ~ 2596.72 Granit

ASTON B

1 0.00 3.06 4170.49 Tanah penutup

2 3.06 10.28 6.36 Lempung

3 10.28 24.56 325.19 Batulempung pasiran Akuifer

4 24.56 48.27 1250.36 Batupasir padu

5 48.27 64.38 625.39 Batupasir agak padu

6 64.38 ~ 4162.78 Granit

ASTON C

1 0.00 1.76 2931.19 Tanah penutup

2 1.76 6.62 300.72 Batulempung pasiran Akuifer

3 6.62 14.82 900.28 Batupasir agak padu

4 14.82 24.31 75.54 Batulempung

5 24.31 38.51 826.49 Batupasir agak padu

6 38.51 97.54 1527.26 Batupasir padu

7 97.54 ~ 624.81 Batupasir lempungan

Page 19: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 20: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 21: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 22: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

No Sumur

Bor

Produks

i (SBK)

Kedalaman

(m)

Tahun

pembuatan

Lokasi Kedalaman

Pompa (m)

Debit

(lt/mnt)

pH awal

1. 5 61 1982 Water treatment 45 1.91 6.49

2. 9 94 1988 Lapangan voli 60 - 6.42

3. 10 52.50 1987 Depan Telkom 45 2.50 5.93

4. 11 53.20 1989 Lapangan Golf 45 1.66 5.83

5. 12 98 1990 Lapangan Porkop - - --

6. 13 53.50 1990 Lapangan Porkop 46.50 1.66 6.43

7. 14 82 1990 Jl. By Pass - - -

Page 23: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

KOBATIN A

1 0.00 2.35 88.11 Tanah penutup

2 2.35 5.84 30.39 Lempung pasiran Akuifer

3 5.84 14.38 150.70Pasir kerikilan agak

padu

4 14.38 52.41 500.43Bongkah –kerakal agak

padu

5 52.41 92.46 60.81 Pasir Akuifer

6 92.46 ~ 10.51 Lempung

KOBATIN B

1 0.00 2.36 320.49 Tanah penutup

2 2.36 5.81 315.19 Pasir lempungan Akuifer

3 5.81 14.02 22.36 Lempung pasiran

4 14.02 44.19 10.72 Lempung

5 44.19 71.06 30.42 Pasir lempungan Akuifer

6 71.06 ~ 4813.26 Granit

KOBATIN C

1 0.00 2.26 270.19 Tanah penutup

2 2.26 5.86 315.74 Pasir lempungan Akuifer

3 5.86 13.29 20.32 Lempung pasiran

4 13.29 61.58 10.29 Lempung

5 61.58 87.28 36.11 Pasir Akuifer

6 87.28 ~ 4681.76 Granit

Page 24: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 25: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Sumur Bor Metoda

Analisis

Debit

m3/jam

T m²/jam K

m/jam

s (m) Q/s

m/jam//m

MAT

MAS

+MAD

SB K-10 Jacob 9.00 1.04 0.06 22.78 0.39 12.81

Theis 9.00 1.04 0.06 22.78 0.39 35.59

Parameter Unit Maksimum

diperbolehkan

Contoh Air PT.

Kobatin

Kekeruhan FTU 5.0 7.5

Besi (Fe) mg/l 0.30 0.96

Page 26: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Penurunan MAT dari uji pemompaan MAS = 12.81m dan MAD = 35.59m (dasar sumur 52.50m)

Penurunan MAT termasuk katagori kritis

Kapasitas sumur bor produksi, seyogyanya diturunkan 5 m³/jam (SBK-10)

Pemompaan tidak dilakukan secara terus menerus selama 24 jam. Pemompaan yang baik setiap pemompaan 4 jam,diistirahatkan 2 jam, pompa submersible awet dan air tanah diberikan kesempatan untuk mengisi kembali.

Perlu dibuat sumur pantau

Harus dibuat sumur imbuhan untuk mengisi air tanah

Permohonan ijin baru atau perpanjangan sumur bor produksi, perlu ada kajian hidrogeologi.

Setiap sumur bor produksi disediakan pisometri (pralon uk. 1 in yang dimasukkan ke dalam lubang bor untuk sewaktu-waktu dilakukan pengecekan posisi air tanah )

Page 27: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 28: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

No Sumur Bor

Produksi

Jenis Pompa Debit Sumur (lt/dt) Kedalaman(m)

1. SBH-1 Pompa jet 0.176 35

2. SBH-2 Submersible 1.070 90

3. SBH-3 Pompa Jet 0.127 35

4. SBH-4 Submersible 0.480 90

Jumlah 1.853

Page 29: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 30: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Kebutuhan produksi PT. Kokindo Tropical Spring 4000 gallon/hari atau 76 m³/hari.Debit sumur 6.67 m³/jam atau 120 m³/hari sehingga kapasitas produksi masih dapatterpenuhi.

Batuan granit adalah batuan beku yang keluar dari perut bumi berasal dari magmamelalui rekahan-rekahan. Bentuk yang khas bukit menonjol, berbeda dengan daerahsekitarnya,menandakan batuan yang tahan (resitensi) terhadap pelapukan ( keraspadu dan kompak)

Struktur pada batuan beku adalah rekahan (kekar). Kekar dapat berbentuk kolom-kolom memanjang, prisma dengan permukaannya segi enam, disebabkan oleh prosespendinginan dari magma yang menuju ke permukaan bumi. Rekahan ini terbentukdisamping oleh proses pendinginan juga disebabkan oleh gerakan-gerakan di dalambumi yang terjadi setelah batuan beku tersebut membeku. Retakan yang sejajardengan permukaan bumi menghasilan struktur perlapisan

Akuifer melalui rekahan-rekahan, bukan melalui ruang antar butir. SBH-1 dan SBH-2berjarak sekitar 10 m, namun menghasilkan debit yang berbeda. SBH-1 denganmenggunakan pompa jet mendapatkan debit 0.176 lt/dt, sedangkan SBH-2menghasilkan debit 1.070 lt/dt.

Pengambilan air tanah didaerah ini diwajibkan membuat sumur imbuhan pada bekassumur bor produksi yang sudah tidak terpakai dengan memasukkan kembali air hujandan 1 (satu) sumur sebagai sumur pantau.

Page 31: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 32: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Dampak ekologi perkebunan kelapa sawit : meningkatkan level CO2 (karbon

diokasida) di atmoster, hilangnya sumber air, berkurangnya kawasan resapan

air, hilang/berkurangnya keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan hujan

tropis, serta plasma nutfah, memicu kekeringan, peningkatan dan suhu,

mengakibatkan banjir ,kehancuran habitat flora dan fauna yang mengakibatkan

konflik antar satwa, maupun konflik satwa dengan manusia.

Curah hujan tanaman kelapa sawit yang baik 1.500 hingga 4.000 mm per

tahun, curah hujan optimal 2.000 – 3.000 mm per tahun,hari hujan tidak lebih

dari 180 hari per tahun. (Daerah survey rata-rata jumlah curah hujan setahun

2000-3500 mm Rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 3.307,6 mm dengan

hari hujan sebanyak 231 hari).

Akar kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar

tunggang, terdiri dari serabut primer yang tumbuh vertikal ke dalam tanah dan

horizontal ke samping. Serabut primer ini akan bercabang mencapai 8 meter ke

arah vertikal dan 16 meter kearah horizontal.

Diasumsikan setiap Ha ditanami 140 batang pohon sawit, maka dengan Luas

Perkebunan sawit keseluruhannya 9.038.14 Ha, terdapat 1.265.339 pohon. Bila

setiap pohonnya perharinya membutuhkan 20 liter air maka jumlah air yang

diperlukan sebesar 25.306 m³/hari.

Kondisi iklim tropis waktu musim hujan tumbuhan dapat akan mendapat

tambahan air langsung dari air hujan (231 hari).

Page 33: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Perkebunan

Sawit A

1 0.00 1.86 1326.48 Tanah penutup

2 1.86 4.62 926.41 Batupasir kurang padu

3 4.62 9.46 1523.62 Batupasir padu

4 9.46 20.53 400.29 Batulempung pasiran Akuifer

5 20.53 45.18 1452.16 Batupasir padu

6 45.18 61.83 413.28 Batulempung pasiran Akuifer

7 61.83 ~ 10.25 Lempung

Perkebunan

Sawit B

1 0.00 1.43 1573.26 Tanah penutup

2 1.43 3.76 413.29 Batulempung pasiran Akuifer

3 3.76 12.48 1543.74 Batupasir padu

4 12.48 23.51 413.58 Batulempung pasiran Akuifer

5 23.51 47.23 1524.93 Batupasir padu

6 47.23 61.48 416.52 Batulempung pasiran Akuifer

7 61.48 ~ 10.42 Lempung

Perkebunan

Sawit C

1 0.00 1.46 1326.43 Tanah penutup

2 1.46 3.36 912.27 Batupasir kurang padu

3 3.36 11.29 1428.31 Batupasir padu

11.29 18.26 436.89 Batulempung pasir Akuifer

5 18.26 58.27 2516.82 Batupasir padu

6 58.27 68.92 406.73 Batulempung pasiran Akuifer

7 68.92 ~ 10.53 Lempung

Page 34: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 35: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

No Sumur Gali Desa Kedalaman mat (m) bmt

1 SG – 141 (2006) Romadon 1.40

2. SG -145 Kemuja 1.50

3. SG -143 Sarangmandi 0.40

4. SG – 04 Sarangmandi 2.70

5. SG – 140 Kertak 1.40

6. SG – 46 (2010 +2012) Romadon 1.40

7. SG – 31 Romadon 2.50

8. SG – 48 Romadon 1.50

9. SG – 47 Sarangmandi 3.10

10. SG – 26 Sarangmandi 1.50

Page 36: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Masyarakat yang berada di bagian utara Sungai Kurau, Desa Kurau, Kecamatan

Namang, mengalami kesulitan air bersih

Air tanah dari sumur gali kedalaman (2 – 4) m dan sumur bor pasak/pantek

payau. Sumur gali kedalamannya berkisar antara (2 – 4) m. Sumur gali tidak bisa di

perdalam terkendala oleh akar pohon bakau.

Hasil analisa contoh air tanah sumur gali, sifat fisika dan kimia melebihi ambang

batas maksimum yang diperbolehkan : warna 104TCU, natrium

220.1mg/l,ammonium (NH4) 7.6mg/l,Klorida (CLˉ) 347.9 mg/l dan zat padat

terlarut 1118 mg/l,

Parameter Unit Maksimum

diperbolehkan

Contoh Air Sumur

Gali Kurau

Warna TCU 15.0 104.0

Natrium (Na+) mg/l 200 220.1

Klorida (Clˉ) mg/l 250 347.9

Zat padat terlarut Mg/l 1000 1118

Page 37: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

KURAU A

1 0.00 - 1.52 4.11Tanah

penutup

2 1.52 - 3.86 0.52Lempung

pasir kuarsaAkuifer payau

3 3.86 - 10.85 5.42 Lempung

4 10.85 - 38.14 150.34Batupasir

padu

5 38.14 - 47.12 60.19Batupasir

lempunganAkuifer

6 47.12 - ~ 152.46Batupasir

padu

KURAU B

1 0.00 - 1.52 15.30Tanah

penutup

2 1.52 - 3.26 0.52Lempung

pasiranAkuifer payau

3 3.26 - 14.63 3.02 Lempung

4 14.63 - 33.64 153.29Batupasir

padu

5 33.64 - 47.59 60.32Batupasir

lempunganAkuifer

6 47.59 - ~ 275.48Batupasir

padu

KURAU C

1 0.00 - 1.86 16.21Tanah

penutup

2 1.86 - 3.95 0.52Lempung

pasiranAkuifer payau

3 3.95 - 14.28 3.03 Lempung

4 14.28 - 38.62 150.42 Batupasir

5 38.62 - 45.29 62.11Batupasir

lempunganAkuifer

6 45.29 - ~ 250.19 Batupasir

Page 38: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 39: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

MENGATASI DAERAH SULIT AIR DI KURAU

Lapisan akuifer dangkal berupa lempung pasiran, kedalaman (1.52 – 3.95) m, nilai

tahanan 0.52 ohm m (payau

Air tanah dalam pada lapisan batupasir lempungan, kedalaman (45 – 62) m.

Untuk mendapatkan air bersih, dibuat sumur bor dalam, kedalaman maksimum 65m. Air

tanah dangkal yang mempunyai kualitas payau ditutup dengan grouting semen pada

lubang anullusnya

Konstruksi sumur bor produksi :

Lubang pengeboran 8 inchi hingga kedalaman 65m

Pipa casing/pipa lindung PVC 4 inchi

Grouting semen pada lubang annulus yaitu lubang antara lubang bor dan casing ( 0 –

20)m

Saringan/screen pada kedalaman 45 – 60m

Dipasang gravel pack/kerikil pembalut pada lubang annulus dari kedalaman ( 20 – 60)m

Pompa tergantung dari kedudukan muka air tanah dinamis, jika kurang dari 15m bisa

digunakan jet pump, jika lebih dari 15m bisa menggunakan pompa submersible ukuran

kecil

Page 40: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

PT. Nuansa Fajar Inopac memanfaatkan air tanah melalui sumur bor produksi untuk memenuhi

kebutuhan air mineral dalam kemasan dengan rasa dan aroma.

Sumur bor produksi dengan kedalaman 50 m, konstruksi diameter casing PVC 4 inci,ri PVC,

pompa submersible kapasitas 3 PK. Debit air 1.9 l/dt atau 6.84 m³/jam

Uji pemompaan tidak dapat dilakukan, pipa hydrometer tidak masuk dalam lubang sumur

Analisa air : kandungan warna dan pH yang melebihi ambang batas masing-masing 57

TCU,dan 4.6 unit pH, Perbaikan kualitas air dari unsur warna dan pH dapat dilakukan dengan

penambahan arang aktif dan kapur tohor Zat padat terlarut sebesar 18 mg/l adalah sangat baik

bahan baku untuk air mineral dalam kemasan.

Dampak pengambilan air tanah pada daerah ini belum terindikasi

Sumur terletak dalam bangunan sehingga menyulitkan jika terjadi kerusakan pompa

submersible dan harus membongkar atap bangunan.

Perlu dilengkapi pipa PVC hydrometer untuk pengecekan kondisi air tanah

Page 41: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Kedalaman sumur bor produksi Balai Diklat =29m

Konstruksi sumur bor produksi 4 (empat) inchi dan pompa jet pump

Uji pompa pada menit ke 6 (enam) air habis (17.50)m, pipa isap

kurang dalam

Kedalaman akuifer dalam ( 44 – 92) m bmt (mengacu data Geolistrik

di Kobatin)

Kedalaman sumur bor produksi paling tidak mencapai bagian akuifer

dalam

Page 42: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Penurunan Muka

Air Tanah *) < 40% 40% - 60% >60% - 80% > 80% Terjadi

Amblesan

TanahKualitas

Air Tanah

ZPT < 1000 mg/l

DHL < 1000 μS/cm

Aman

ZPT 1000-10.000 mg/l

DHL 1000-1500 μS/cm

Rawan Kritis

ZPT10.000-100.000 mg/l

DHL 1500-5000 μS/cm

Kritis

ZPT > 100.000 mg/l

DHL > 5000 μS/cm

Tercemar logam berat

dan atau limbah B3

Rusak

Page 43: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

No Sumur Gali Preatik (m) bmt Preatik (m) dpl

SG-01 Ds. Beluluk, Kec. Pangkalan Baru 2.24 32.61

SG-02 Ds. Simpang Perlang Kec. Koba 2.40 3.93

SG-03 Ds. Guntung, Kec. Koba 4 11

SG-04 Ds. Lubuk Besar, Kec. Lubuk Besar 4.35 11.88

SG-05 Pelelangan Ikan Kurau, Kec. Namang 1.39 -0.39

SG-13 Ds.Nibung, Kec. Koba 2.25 13.75

SG-15 Ds.Perlang, Kec. Lubuk Besar 5 31

SG-17 Ds.Perlang, Kec. Lubuk Besar 2 32

SG-21 Ds. Batugeliga, Kec. Lubuk Besar 1 18

SG-24 Ds. Karantai, Kec. Sungai Selan 3.5 32.5

SG-25 Ds. Karakas, Kec. Sungai Selan 1.5 16.5

SG-30 Ds. Keretas, Kec. Sungai Selan 1 42

SG-31 Ds. Romadhon, Kec. Sungai Selan 2.5 41.5

Page 44: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 45: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 46: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

No Lokasi Daya Hantar Listrik

(umhos)

Zat Padat

Terlarut (ZPT)

mg/l

1. SG-01 Desa Beluluk, Kec. Pangkalan Baru 91 66

2. SG-04, Desa Lubuk Besar, Kec. Lubuk Besar 91 64

3. SG-2, Ibu Ratih, Desa Padang Mulia, Kec. Koba 181 126

4. SG-05, Desa Kurau, Kec. Namang 1669 1118

6. SG-13 Desa Nibung, Kec.oba 120 92

7. SG-15 Desa Perlang,Kec.Lubuk Besar 116 86

8. SG-02 Desa Guntung,Kec. Koba 425 318

9. SG-17 Desa Perlang, Kec. Lubuk Besar 46 34

10. SG-19,Desa Lubuk Besar, Kecamatan Lubuk

Besar

24 18

11. SG-21,Desa Batuberiga, Kec. Lubuk Besar 47 38

12. SG-24, Desa Kerantai, Kec. Sungai Selan 44 36

13. SG-25,Desa Kerakas, Kec. Sungai Selan 188 142

14. SG-27, Desa Air Gegas, Kec. Air Gegas 111 82

14. SG-30, Desa Keretak, Kec. Sungai Selan 35 26

15. SG-31, Desa Romadon, Kec. Sungai Selan 60 44

Page 47: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 48: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 49: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 50: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 51: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 52: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 53: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 54: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 55: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

a b c

d e f

POROSITAS DALAM RUANG ANTAR BUTIR DAN RONGGA

a b c

d e f

POROSITAS DALAM RUANG ANTAR BUTIR DAN RONGGA

Ruang antar butir, celahan dan rongga pelarutan

kaitannya dengan porositas.

Page 56: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

CEKUNGAN AIR TANAH (CAT)

CAT: suatu wilayah yang dibatasi oleh batas-batas hidrogeologis,tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan,pengaliran, & pelepasan air tanah berlangsung.

Page 57: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Potensi Air Tanah Dangkal Rendah dan Air Tanah Dalam Sedang

Akifer dangkal, kedalaman 3,0 hingga 10,0 m.bmt, ketebalan akifer 1 – 5 m. kelulusan

(k) 0.11 – 1.26 m/hari, keterusan 0.55 – 6.3 m2/hari, kapasitas jenis 1.03 – 6.33

m3/hari /m, Kualitas air tanah dangkal umumnya baik, hanya pH rendah. Akifer dalam,

Kedalaman 39 – 126 m.bmt. Ketebalan 30 hingga 3 - 50 m. Kedudukan muka airtanah

15,0 – 45,0 m.bmt, kelulusan (k) 0.87 – 2.63 m/hari, keterusan 10.69 – 92.05 m2/hari,

kapasitas jenis 10.69 – 75.45 m3/hari /m.

Potensi Air Tanah Dangkal Rendah dan Air Tanah Dalam Rendah

Akifer dalam, Kedalaman 43,0 – 130,0 m.bmt. Ketebalan 30 hingga 60 m. Kedudukan

muka 15,0 – 45,0 m.bmt, kelulusan (k) 0.34 – 1.08 m/hari, keterusan 5.10 – 48.60

m2/hari, kapasitas jenis 4.18 – 39.80 m3/hari /m. Akifer dangkal, kedalaman 3,0 - 12,0

m.bmt., ketebalan akifer 2 - 5 m,kelulusan 0.27 – 0.98 m/hari, keterusan 0.48 – 3.92

m2/hari, kapasitas jenis 0.39 – 3.21 m3/hari /m. Kualitas air tanah dangkal umumnya

baik.

Potensi Air Tanah Dangkal Rendah

Kedalaman 4,0 hingga 15 m.bmt., ketebalan 3 - 7 m, kelulusan 0.49 – 1.76 m/hari,

keterusan 1.47 – 12.32 m2/hari, kapasitas jenis 1.20 – 10.09 m3/hari /m.

Page 58: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Litologi Kemiringan

Lereng

Koefisien

Imbuhan

Curah

Hujan

(mm)

Luas Area

(km²)

Imbuhan Air Tanah

(juta m³/th)

Aluvium (0 – 5) % 0.15 2.717 242.54 98.84

Batupasir (5 – 15)% 0.10 2.717 443.47 120.49

Jumlah 219.33

Imbuhan Air Tanah, Jumlah Aliran Air tanah CAT Koba

Pangkal Raya, Tarum Besar berada di Kabupaten Bangka Tengah

Q (Jumlah Aliran AT) = T.i.L = 2.2 m/hr x 0.0028 x 16 x 2.500m =89.36 juta m³/th

CAT Pangkal Raya = 219.33 juta m³/thQ (Jumlah Aliran AT) = T.i.L = 2.2 m/hr x 0.0028 x 7 x 2.500m =39.47 juta m³/th

Q (Jumlah Aliran AT) = T.i.L = 2.2 m/hr x 0.0012 x 7 x 2.500m =59.47 juta m³/th

CAT Tarum Besar = 67.43 juta m³/th

Page 59: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Merupakan salah satu kegiatan eksplorasiair tanah yang dimaksudkan untukmengetahui jenis sebaran lapisan batuandari nilai tahanan jenisnya, yang dapatmendeteksi kemungkinan terdapatnyalapisan pembawa air tanah.

Diharapkan resiko kegagalan dalammemanfaatkan pengambilan air tanahmelalui sumur bor produksi dapat dihindariatau paling tidak diperkecil.

PENYELIDIKAN GEOLISTRIK

Page 60: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Q

Q s = ___________

MAD – MAS

dimana :

Qs = Serahan jenis /spesific yield (m3/jam)

Q = debit pemompaan (m3/jam)

MAD = Muka air dinamis (m)

MAS = Muka air statis (m)

4.86 m³/jam

Q s = --------------------- = 1.55

m³/jam/m = 0.43 l/dt/m

7.60 m – 4.47m

Page 61: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 62: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 63: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Page 64: Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah

Akifer tak tertekan/air tanah dangkal/akiferbebas: adalah akifer yang dibatasi bagian atasnya oleh muka air

bertekanan sama dengan tekanan udara luar (1 atmosfir) dan di

bagian bawahnya oleh lapisan kedap air, muka air tanah pada

akifer ini disebut muka air preatik.

Akifer tertekan/air tanah dalam/akifer artesisadalah akifer yang dibatasi bagian atas dan bawahnya oleh lapisan

kedap air, muka air tanah pada akifer ini disebut muka pisometrik

yang mempunyai tekanan lebih besar dari tekanan udara luar.

Kedudukan muka air tanah dapat berada di atas dan bawah

permukaan tanah. Apabila kedudukan muka air tanah ini di atas

muka tanah setempat disebut air tanah artesis positif