31
ENDAPAN MINERAL AKIBAT PROSES METAMORFOSA : Endapan mineral yang terbentuk dari batuan akibat rekristalisasi dan rekombinasi dari mineral-mineral pembentuk batuan tersebut. Umumnya berupa mineral non logam seperti asbestos, graphite, talc, soapstone, andalusit-silimanit-kianit, garnet, emery. Peranan penting dari temperatur, tekanan, waktu dan beberapa jenis larutan. Mineral bijih pada batuan yang mengalami metamorfosa akan sedikit mengalami rekombinasi namun tekstur dan struktur batuan asal akan sulit ditentukan. ASBESTOS : Terdiri dari kelompok serpentin ( chrysotile dan picrolite) dan kelompok amphibole (amosite, crocidolite, tremolite, actinolite dan anthophyllite). Serpentinitisasi dari batuan ultrabasa (dunit, peridotit).

Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

ENDAPAN MINERAL AKIBAT PROSES METAMORFOSA :

• Endapan mineral yang terbentuk dari batuan akibat rekristalisasi dan rekombinasi dari mineral-mineral pembentuk batuan tersebut.

• Umumnya berupa mineral non logam seperti asbestos, graphite, talc, soapstone, andalusit-silimanit-kianit, garnet, emery.

• Peranan penting dari temperatur, tekanan, waktu dan beberapa jenis larutan.

• Mineral bijih pada batuan yang mengalami metamorfosa akan sedikit mengalami rekombinasi namun tekstur dan struktur batuan asal akan sulit ditentukan.

ASBESTOS :• Terdiri dari kelompok serpentin (chrysotile dan picrolite) dan kelompok

amphibole (amosite, crocidolite, tremolite, actinolite dan anthophyllite).

• Serpentinitisasi dari batuan ultrabasa (dunit, peridotit).

Page 2: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

GRAPHITE :• Terbentuk dari karbon berupa kristalin karbon dan amorphous karbon.

• Berasal dari metamorfosa regional, kristalisasi magma, metamorfosa kontak pada batugamping dan proses hidrotermal pada urat.

TALC, SOAPSTONE, PYROPHYLLITE :

• Berupa hydrous magnesium silicate [H2Mg3(SiO3)4].

• Jika lunak disebut talc, jika kompak dan massive disebut steatite, agalite adalah sebutan talc yang berasal dari New York.

• Soapstone adalah batuan bersifat lunak, terutama terdiri dari talc, sedikit klorit, serpentin, magnesite, antigorite, enstantite, serta kuarsa, magnetit atau pirit.

• Variasi mineral dari soapstone berupa pyrophllite (hydrous aluminum silicate).

• Berasal dari alterasi magnesium mineral terutama pada fase akhir.

Page 3: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

ANDALUSIT-SILIMANIT-KIANIT (Al2SiO5):

• Terbentuk dari metamorfosa batuan pelitik (kaya aluminium).• Dibedakan oleh sistem kristal; orthorombik (andalusit, silimanit), triklin

(kianit).• Dumortierite adalah mineral dasar aluminum borosilicate (orthorombik)• Pada temperatur tinggi (1100-16500C) akan berubah menjadi mullite dan

silika cristobalite sehingga merupakan bahan insulator pada temperatur tinggi.

GARNET :• Ada 7 varietas garnet dan yang terpenting dan dikomersilkan adalah

almandite dan rhodolite.• Terbentuk dari metamorfosa regional dan metamorfosa kontak, serta

mineral asesories dalam batuan beku.

EMERY :• Campuran dari corudum dan magnetit serta hematit atau spinel.• Umumnya terbentuk dari metamorfosa kontak.

Page 4: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 5: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 6: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 7: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

There are three principal tectonic environments in which VMS deposits form, each

representing a stage in the formation of the earth's crust.

Page 8: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

Early earth evolution was dominated by mantle plume activity during which numerous incipient rift events formed basins characterized by early ocean crust in the form of primitive basalts

and/or komatiites, followed by siliciclastic infill and associated Fe-formation and mafic-ultramafic sills. In the Phanerozoic similar types of incipient rifts formed during transpressional, post

accretion arc rifting (Windy Craggy).

Page 9: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

The formation of true ocean basins was associated with the development of ocean spreading centers along which mafic-dominated VMS deposits formed. The development of subduction

zones resulted in oceanic arc formation with associated extensional domains in which bimodal-mafic, bimodal-felsic and mafic-dominated VMS deposits formed.

Page 10: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

The formation of mature arc and ocean-continent subduction fronts resulted in successor arc and continental volcanic arc assemblages that host most of the felsic-dominated and

bimodal siliciclastic deposits.

Page 11: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 12: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 13: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 14: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 15: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 16: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 17: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 18: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 19: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

Phitsanulok

SouthChinaSea

Timor Trough

INDIAN PLATE

Buru Seram

Buton

Halmahera

TimorSumba

Sulawesi

CelebesSea

SuluSea

Palawan

Sabah

Sarawak

Luzon

Philippine Trench

Java Trench

Sunda Trench

Bengkulu

Banda Sea

South Banda Basin

NorthBandaBasin

Molucca Sea

Mak

assa

r Stra

it

AndamanSea

YinggehaiHue

SulaPlatform

Inner Banda Arc

West PhilippineBasin

10°N

20°N

110°E 130°E90°E 100°E

Beibuwan

SouthSumatra

WestNatuna

Malay

Penyu

Sibolga

Kutai

Muara

AsemAsemNE Java

Tarakan

Sandakan

East Natuna

ConSon

EastVietnam

CentralSumatra

Western/Kra

Pattani

CuuLong

North Sumatra

Mergui

Chumphon

South Java

NWJava

Barito

Peta Cekungan di Indonesia

Page 20: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 21: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 22: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 23: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

KLASIFIKASI ENDAPAN MINERAL

Page 24: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

KLASIFIKASI J. D. IRVING (1908)

Page 25: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

KLASIFIKASI LINDGREN (1911)

Page 26: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 27: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

KLASIFIKASI LINDGREN (1922)

Page 28: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

KLASIFIKASI SCHNEIDERHOHN (1932)

Page 29: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi

KLASIFIKASI JENSEN & BATEMAN (1942 - 1981)

Page 30: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi
Page 31: Minggu 13 metamorfosa & klasifikasi