Upload
eddie-ismantoe
View
598
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MODUL PRAKTIKUM
SISTEM BASIS DATA MENGGUNAKAN
MICROSOFT SQL SERVER
OLEH :
EDI ISMANTO, S.T, M.KOM
LABORATORIUM KOMPUTER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
Page | 2
IDENTITAS MODUL
PENDIDIKAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
Di Susun Oleh : Edi Ismanto, S.T, M.Kom
Mata Kuliah : Sistem Basis Data
Kode Matakuliah :
Kode Modul :
Dokumen Prodi Pendidikan Informatika Tidak di Perjual Belikan
DILARANG MENCORET ISI DALAM MODUL
TATA TERTIB PRATIKUM
1. Selesai Pratikum Harap Modul di Kumpul ke Instruktur Pratikum
2. Untuk mendapatkan soft copy Modul silahkan hubungi Instruktur Pratikum 3. Tas kuliah harap diletakkan di laci yang telah disediakan didalam LAB 4. Di larang membawa makanan dan minuman di dalam LAB Komputer
5. Sepatu harap dilepas ketika masuk dalam LAB Komputer
Page | 3
MODUL I
MEMBUAT DESAIN BASIS DATA
1. Dasar Teori
Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan. Basis data bisa dibayangkan sebagai lemari arsip
dengan berbagai cara pengaturannya. Basis data dan lemari arsip memiliki prinsip kerja
dan tujuan yang sama; prinsipnya yakni pengaturan data/arsip. Tujuan utamanya adalah
kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip.
Apa yang dimaksud dengan model data?
Model data adalah sekumpulan cara / peralatan / tool untuk mendeskripsikan data-data,
hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi.
Model-Model Data ada 5 yaitu:
� Model Hirarkis (Hierarchical Model)
� Model Jaringan (Network Model)
� Model Relasional (Relational Model)
� Model Relasi Entitas (Entity-Relationship Model)
� Model Berbasis Objek (Object Oriented Model)
Model Relasi Entitas (Entity-Relationship Model)
Merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data yang
berdasarkan suatu persepsi bahwa di dunia nyata terdiri dari object-object dasar yang
memiliki hubungan atau relasi dari object-object tersebut. Model Relasi-Entitas atau
(Entity Relationship Model) pada hakekatnya perwujudan dari model relasional dalam
bentuk diagram, yaitu E-R Diagram. Domain data disebut juga sebagai himpunan
entitas, diwakili oleh diagram kotak. Field-data atau atribut diwakili oleh diagram
lingkaran atau ellips. Hubungan atau relasi antar domain diwakili oleh jajaran-genjang.
Tujuan :
1. Praktikan dapat memahami model basis data
2. Praktikan dapat memahami dan membuat ER-Diagram
Page | 4
Entity dalam E-R diagram dibedakan menjadi 2 yaitu :
� Strong entity (entitas kuat) : entitas yang mandiri, yang keberadaannya tidak
bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Instansiasi entitas kuat selalu
memiliki karakteristik yang unik disebut identifier (sebuah atribut tunggal atau
gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya
dari entitas kuat yang lain).
� Weak entity (entitas lemah) : entitas yang keberadaannya sangat bergantung pada
keberadaan entitas yang lainnya. Entitas lemah tidak memiliki arti apa-apa dan tidak
dikehendaki kehadirannya dalam diagram ER tanpa kehadiran entitas di mana
mereka bergantung.
Entitas di mana entitas lemah bergantung dinamakan identifying owner.Entitas lemah
tidak memiliki identifier sendiri. Secara umum, dalam diagram ER entitas lemah memiliki
atribut yang berperan sebagai partial identifier (identifier yang berfungsi secara
sebagian).
Mengapa jika terdapat set entitas yang sama muncul beberapa kali dalam satu set
ER-Diagram ini harus dihindari?
� Untuk menghindari redundancy
� Menghemat penyimpanan (storage) data
� Mengurangi efektifitas dan kecepatan akses
� Untuk menghindari terjadinya asinkronisasi data pada saat diupdate
Participation Constraint (Batasan Partisipasi) ini menentukan apakah keberadaan sebuah
entitas tergantung pada hubungannya ke entitas lain melalui jenis relasinya.
Participation Constraint ada 2 yaitu :
� Total constraint adalah constraint yang mana data dalam entitas yang memiliki
constraint tersebut terhubung secara penuh ke dalam entitas dari relasinya.
� Constraint partial adalah constraint yang mana data dalam entitas yang memiliki
constraint tersebut terhubung ke dalam entitas dari relasinya.
Derajat Kardinalitas Relasi
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum data entitas yang dapat berelasi
dengan entitas lain.
Relasi satu :
Page | 5
� Entity 1 to entity 2 : kardinalitas : one to many dengan detail minimal 0 dan
maksimalnya banyak. Dependensi : entitas 1 dan entitas 2 tidak saling
ketergantungan.
� Entity 2 to entity 1 : kardinalitas : many to one dengan detail minimal 1 dan
maksimalnya 1. Dependensi : entitas 1 dan entitas 2 tidak saling ketergantungan.
Relasi dua :
� Entity 3 to entity 4 : kardinalitas : one to many dengan detail minimal 0
maksimalnya banyak. Dependensi : entitas 3 dan entitas 4 tidak saling
ketergantungan.
� Entity 4 ke entity 3 : kardinalitas : many to one dengan detail minimal 1 maksimal
1. Dependensi : entitas 4 dan entitas 3 tidak saling ketergantungan.
Relasi tiga:
� Entity 5 to entity 6 dan Entity 6 to entity 5 : kardinalitas : one to one dengan detail
minimal 0 maksimalnya 1. Dependensi : entitas 5 dan entitas 6 tidak saling
ketergantungan.
Relasi empat:
� Entity 7 to entity 8 : kardinalitas : one to one dengan detail minimal 0
maksimalnya 1. Dependensi : entitas 7 dan entitas 8 tidak saling ketergantungan.
� Entity 8 ke entity 7 : kardinalitas : one to one dengan detail minimal 1 maksimal 1.
Dependensi : entitas 8 dan entitas 7 tidak saling ketergantungan.
Page | 6
Relasi lima:
� Entity 9 to entity 10 : kardinalitas : many to many dengan detail minimal 0
maksimalnya banyak. Dependensi : entitas 9 dan entitas 10 tidak saling
ketergantungan.
� Entity 10 ke entity 9 : kardinalitas : many to many dengan detail minimal 1
maksimal banyak. Dependensi : entitas 10 dan entitas 9 tidak saling
ketergantungan.
Relasi enam:
� Entity 13 to entity 14 : kardinalitas : one to many dengan detail minimal 0
maksimalnya banyak. Dependensi : entitas 13 menjadi parent dari entitas 14.
� Entity14 ke entity 13 : kardinalitas : many to one dengan detail minimal 1
maksimal 1. Dependensi : entitas 14 tergantung kepada entitas 13.
2. Kegiatan Praktikum
Latihan 1 : menemukan entitas
Dalam membuat desain database yang dilakukan pertama kali dengan menemukan
entitasnya. Langkah-langkah menemukan entitas yaitu :
1. Buat ilustrasi/gambaran cerita tentang sistem yang akan dicari entitasnya.
Contoh : Sistem Kepegawaian di perusahaan A
Perusahaan A memiliki 100 pegawai. Setiap pegawai dipimpin pengawas/mandor dari
pegawai perusahaan itu sendiri dan tidak semua pegawai memimpin pegawai yang
lain. sehingga satu pengawas dapat memimpin beberapa pegawai. Setiap pegawai
bekerja untuk suatu departemen dan dalam suatu departemen dapat terdiri dari
beberapa pegawai. Setiap departemen dikepalai oleh seorang pegawai yang bekerja
mulai tanggal tertentu. Sebuah departemen dapat berada di beberapa lokasi. Selain
bekerja di suatu departemen pegawai dapat bekerja pada beberapa proyek. Setiap
proyek dikendalikan/diatur oleh suatu departemen, namun suatu departemen tidak
harus mengendalikan/mengatur proyek. Satu departemen dapat mengendalikan
Page | 7
beberapa proyek dan satu proyek hanya dikendalikan oleh satu departemen Satu
proyek dapat terdiri dari beberapa pegawai. Untuk keperluan penggajian perusahaan
memerlukan data tanggungan pegawai. Seorang pegawai dapat menanggung
beberapa tanggungan. Jika seorang pegawai pindah maka datanya akan
dipindahkan/dihapus beserta data tanggungan/keluarganya.
2. Tandai setiap objek yang diwakili oleh kata benda yang ada di dalam ilustrasi
Tersebut.
Perusahaan A memiliki 100 pegawai. Setiap pegawai dipimpin pengawas/mandor
dari pegawai perusahaan itu sendiri dan tidak semua pegawai memimpin pegawai
yang lain. sehingga satu pengawas dapat memimpin beberapa pegawai. Setiap
pegawai bekerja untuk suatu departemen dan dalam suatu departemen dapat terdiri
dari beberapa pegawai. Setiap departemen dikepalai oleh seorang pegawai yang
bekerja mulai tanggal tertentu. Sebuah departemen dapat berada di beberapa lokasi.
Selain bekerja di suatu departemen, pegawai dapat bekerja pada beberapa proyek.
Setiap proyek dikendalikan/diatur oleh suatu departemen, namun suatu departemen
tidak harus mengendalikan/mengatur proyek. Satu departemen dapat mengendalikan
beberapa proyek dan satu proyek hanya dikendalikan oleh satu departemen.Satu
proyek dapat terdiri dari beberapa pegawai. Untuk keperluan penggajian perusahaan
memerlukan data tanggungan pegawai. Seorang pegawai dapat menanggung
beberapa tanggungan. Jika seorang pegawai pindah maka datanya akan
dipindahkan/dihapus beserta data tanggungan/keluarganya.
3. Untuk setiap objek tersebut yakinkan bahwa ia memiliki karakteristik yang
nanti disebut sebagai atribut.
Perusahaan: NoPerusahaan, nama, alamat
Pegawai: NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji
Pengawas: NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji
Departemen: Nomor, Nama, lokasi, jumlah pegawai
Lokasi : lokasi
Proyek: Nomor, nama, lokasi
Tanggungan: nama, jenis kelamin, tanggal lahir, hubungan dengan pegawai.
Page | 8
4. Tentukan objek yang merupakan entitas (Jika memang ia memiliki karakteristik
jadikan ia sebagai entitas).
Perusahaan: NoPerusahaan, nama, alamat (hanya berisi satu baris data) bukan
entitas
Pegawai: NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji entitas kuat
Pengawas:NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji sama dengan entitas
Pegawai
Departemen: Nomor, Nama, lokasi, jumlah pegawai entitas kuat
Lokasi : lokasi (karakteristiknya departemen, tidak memiliki karakteristik lain (unik))
bukan entitas
Proyek: Nomor, nama, lokasi entitas kuat
Tanggungan: nama, jenis kelamin, tanggal lahir, hubungan dengan pegawai entitas
lemah (tergantung pada pegawai)
3. Tugas
1. Dari entitas dan atribut yang ditemukan, buat desain database kepegawaian
menggunakan ER-Diagram dengan relasi yang menghubungkan antar entity
tersebut!
2. Lakukan mapping ER-Diagram ke tabel!
3. Buat desain CDM (Conceptual Data Model) dan PDM (Physical Data Model) utk
database tersebut! (dengan menggunakan Visio atau Power Designer).
Page | 9
MODUL II
MICROSOFT SQL SERVER
1. Tentang Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server diperkenalkan pada tahun 1990 untuk platform Microsoft OS/2
dalam kerjasamanya dengan Sybase. Produk ini berasal dari Sybase SQL Server 4.x untuk
platform Unix. Dengan adanya Windows NT, muncul inisiatif untuk membangun SQL Server
versi Windows NT sehingga dihasilkan Microsoft SQL Server versi 4.2 untuk platform
Windows NT. Kerjasama dengan Sybase masih berlanjut dan diluncurkan SQL Server 6.0
pada tahun 1995 dan setahun kemudian SQL Server versi 6.5 diluncurkan.
SQL Server 6.5 memperbarui kemampuan transaksi dan menjadi produk database
client/server yang banyak dipakai pada platform Windows NT. Untuk memenuhi kebutuhan
pengguna yang makin meningkat, maka SQL Server perlu didisain ulang dan kerjasama
dengan Sybase dihentikan. Kemudian Microsoft mengembangkan SQL Server 7.0 yang
difokuskan pada tiga area yaitu : easy to use, scalability dan data warehousing. Pada tahun
2000, kemudian Microsoft meluncurkan SQL Server 2000, hingga sampai sekarang
Microsoft terus meluncurkan SQL Server versi terbaru untuk mengikuti perkembangan
kemajuan teknologi.
A. Tipe Data
Data yang terdapat dalam sebuah tabel berupa field-field yang berisi nilai dari data
tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri. SQL Server mengenal
beberapa tipe data field yaitu :
1. Tipe data numerik
Tipe data numerik dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floating
point. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan
untuk bilangan desimal.
Tujuan :
1. Praktikan mampu memahami instalasi SQL di lingkungan
Windows
2. Praktikan dapat memahami dasar-dasar SQL
3. Praktikan dapat memahami dan membuat database di SQL
4. Praktikan dapat memahami dan membuat tabel di SQL
Page | 10
2. Tipe data string
String adalah rangkaian karakter. Tipe-tipe data yang termasuk dalam tipe data string
dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 Tipe Data String
Tipe Data Kisaran Nilai
CHAR -255 karakter VARCHAR 255 karakter TINYTEXT 255 karakter TEXT 65535 karakter MEDIUMTEX 16777215 karakter LONGTEXT 424967295 karakter
3. Tipe data char() dan varchar()
Tipe data char() dan varchar() pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak
pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang
dibutuhkan untuk tipe data char() bersifat statis, besarnya bergantung pada berapa
jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Pada tipe
data varchar() besarnya memori penyimpanan tergantung pada jumlah karakter
ditambah 1 byte, dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1.2 Letak Perbedaan Jumlah Memori
Nilai Char(4)
Memori Penyimp
anan
Varchar (4)
Memori Penyimpanan
“” “” 4 bytes “” 1 byte
’ab’ ’ab’ 4 bytes ’ab’ 3 bytes
’abed ’abed 4 bytes ’abed’ 5 bytes
’abed ’abed 4 bytes ’abed’ 5 Bytes
4. Tipe data tanggal
Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE,
TIMESTAMP, TIME dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu.
SQL Server akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau
waktu yang dimasukkan salah. Kisaran nilai dan besar memori penyimpanan yang
diperlukan untuk masing-masing tipe dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut ini:
Tabel 1.3 Tipe Data Tanggal
Tipe Data Kisaran Nilai Memori Penyimpa
DATETIME 1000-01-01 00:00 sampai 9999-12-31 23:59:59
3 byte
DATE 1000-01-01 sampai 9999-12-31 8 byte
TIMESTAMP 1970-01-01 00:00:00 sampai 2037 4 byte
TIME -839:59:59 sampai 838:59:59 3 byte
4
5
Page | 11
B. Operator SQL Server
SQL Server mendukung penggunaan operator-operator dan fungsi-fungsi
diantaranya:
1. Operator Aritmetika
Suatu ekspresi yang melibatkan tipe data bilangan (NUMERIK) dan tanggal (DATE)
menggunakan ekspresi aritmatika. Dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut ini:
Tabel 1.4 Operator aritmatika SQL Server
Operator Keterangan + Tambah - Kurang * Kali / Bagi Mod () Modulus
2. Operator Pembandingan
Suatu ekspresi yang dapat digunakan pada klausa WHERE dan mempunyai sintax
sebagai berikut: WHERE expr operator value. Tabel 1.5 menunjukanoperator
pembanding pada SQL Server berikut ini:
Tabel 1.5 Operator Pembanding SQL Server
Operator Keterangan = Sama Dengan > Lebih Besar < Lebih Kecil >= Lebih Besar atau Sama Dengan <= Lebih Kecil atau Sama Dengan <> Tidak Sama Dengan
3. Operator Logika
Operator ini digunakan untuk membandingkan dua nilai variabel yang bertipe
boolean.
4. Operator Karakter
Operator untuk membentuk pencarian string yang sesuai dengan nilai yang
mencantumkan pada kondisi. Kondisi pencarian dapat berisi karakter , ada 3 symbol
khusus berikut ini dapat dilihat pada tabel 1.6 berikut ini:
Tabel 1.6 Tabel Operator Karakter
Operator Keterangan % Sembarang karakter berapapun
Sembarang satu karakter [] Sembarang karakter yang terletak dalam
Page | 12
5. Operator Lain-lain
Operator yang digunakan untuk menguji nilai-nilai yang ada dalam list (tanda kurung)
dan dapat juga untuk menampilkan baris berdasarkan suatu jangkauan (range) nilai.
Ada 2 symbol tersebut dapat dilihat pada tabel 1.7 berikut ini:
Tabel 1.7 Operator lain-lain
Operator Keterangan IN Dalam BETWEEN Diantara
1. Kegiatan Praktikum :
1. Jalankan file setup sql server 2008, maka akan muncul dialog instalasi sebagai
berikut :
Gambar 1. Setup instalansi Sql Server 2008
2. Pilih icon new installation, kemudian muncul dialog sebagai berikut :
Gambar 2. Setup instalansi Sql Server 2008 License Terms
Page | 13
3. Pilih tombol Next. Kemudian tampil dialog fitur konfigurasi sebagai berikut :
Gambar 3. Setup instalansi Sql Server 2008 Configuration
4. Pilih tombol Next. Kemudian tampil dialog fitur server konfigurasi sebagai berikut :
Gambar 4. Setup instalansi Sql Server 2008 Server Configuration
Page | 14
5. Pilih tombol Next. Kemudian tampil dialog fitur Database Engine Configuration
sebagai berikut :
Gambar 5. Setup instalansi Sql Server 2008 Database Engine Configuration
6. Pilih tombol Next. Kemudian tampil dialog fitur Error Reporting sebagai berikut :
Gambar 6. Setup instalansi Sql Server 2008 Error Reporting
Page | 15
7. Pilih tombol Next, hingga proses instalansi komplit, sampai tampil dialog fitur
Complete sebagai berikut :
Gambar 7. Setup instalansi Sql Server 2008 Complete
8. Melakukan koneksi ke SQL Server sebagai berikut, Pilih tombol Connect :
Gambar 8. Koneksi ke SQL Server
Page | 16
9. Sampai tampil, tampilan berikut :
Gambar 9. Layar Kerja Tampilan SQL Server
Latihan 1 : Membuat Database
Dari hasil desain praktikum modul 1, buat database kepegawaian menggunakan
database SQL Server dengan perintah: create database namadatabase;
Misalkan anda ketikkan :
create database kepegawaian;
Untuk memilih dan membuka database dapat menggunakan perintah berikut ini:
use namadatabase; Contoh:
use kepegawaian;
Untuk menampilkan database dapat menggunakan perintah berikut :
Show databases;
Latihan 2 : Menghapus Database
Untuk menghapus database menggunakan perintah berikut :
DROP DATABASE namadatabase;
Database yang akan dihapus sesuai dengan namadatabase. Contoh :
DROP DATABASE kepegawaian;
Page | 17
Latihan 3 : Membuat Tabel
Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus memilih salah satu database
sebagai database aktif yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel dengan
menggunakan syntax : USE namadatabase; Syntax membuat table :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2
);
namatabel tidak boleh mengandung spasi (space). Field1 dan TipeData1
merupakan nama kolom pertama dan tipe data untuk kolom pertama. Jika ingin membuat
tabel dengan kolom lebih dari satu, maka setelah pendefinisian tipe data sebelumnya
diberikan tanda koma (,). Untuk menampilkan deskripsi tabel (dalam hal ini jenisfilm)
syntaxnya adalah :
DESC namatabel;
Contoh :
DESC pegawai;
2. Tugas
1. Di dalam database kepegawaian, buat tabel-tabel yang akan digunakan sesuai
dengan CDM/PDM yang dibuat pada modul 1 menggunakan sintak query?
2. Tentukan field/atribut dan tipe data yang digunakan utk masing-masing tabel ?
Page | 18
MODUL III
DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL) I
1. Dasar Teori
DDL (Data Definition Language)
DDL atau Data Definition Language adalah bagian dari sql yang digunakan untuk
mendefinisikan data dan objek database. Apabila perintah ini digunakan, entri akan
dibuat ke dalam kamus data dari SQL. Perintah DDL sebagai berikut :
Tabel 3.1 Perintah DDL
Perintah Keterangan
Create Membuat database
Create Table Membuat tabel
Create Index Membuat index
Create View Membuat View
Alter Table Mengubah atau menyisipkan kolom ke dalam
Drop Database Menghapus database
Drop Table Menghapus tabel dari database
Drop Index Menghapus index
Drop View Menghapus view
Grand Memberikan ijin akses kepada user
Indeks
Indeks dalam database dapat diumpamakan seperti indeks dalam sebuah buku yang
tebal, sehingga item tertentu dapat ditemukan dengan cepat. Sebuah indeks dalam basis
data berfungsi untuk mempercepat pencarian data berdasarkan kolom tertentu. Perintah
untuk membuat indeks sebagai berikut :
Create (unique) Index namajndex on namajabel (namajcolom);
Keterangan :
1. unique -> pilihan perincian yang dapat digunakan untuk menguatkan nilai data di
dalam kolom nama index menjadi unik.
2. namajndex -> nama index yang baru.
3. nama_tabel -> nama tabel yang berisi kolom index akan dibuat.
4. nama_kolom -> nama dari kolom tempat index akan dibuat. Yang terdiri dari Asc
untuk pilihan index naik dan Desc untuk pilihan index menurun.
Tujuan : 1. Praktikan mampu memahami DDL 2. Praktikan mampu membuat script untuk pembuatan tabel dan
mengupdate tabel 3. Praktikan mampu membuat dan menghapus indeks
Page | 19
2. Kegiatan praktikum
Latihan 1 : Membuat Tabel
Perintah yang digunakan untuk membuat tabel menggunakan perintah berikut :
Keterangan :
• nama_tabel -> nama yang diberikan di tabel baru. Nama tabel maksimal terdiri dari 8
karakter. Tidak boleh memakai spasi, terdiri dari huruf.
• Field -> nama yang diberikan untuk kolom baru, maksimal terdiri dari 10 karakter.
Tidak boleh memakai spasi, terdiri dari huruf, angka dan Iain-lain.
• type_data -> jenis data yang nilainya dimasukkan dalam kolom yang telah ditentukan.
• lebar_data^ nomor spasi karakter untuk mengikuti data yang dimasukkan dalam kolom
yang telah ditentukan.
• Constraint -> batasan yg digunakan utk field seperti NOT Null, Primary Key.
Contoh, buat tabel Departemen, Untuk membuat tabel dalam database kepegawaian
terlebih dahulu gunakan perintah USE namadatabase untuk memilih database yg akan
digunakan.
Kemudian gunakan perintah untuk membuat tabel seperti berikut :
Page | 20
Latihan 2 : Mendefinisikan Nilai Default
Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh sistem untuk suatu kolom ketika
ada penambahan baris baru, sementara nilai pada kolom tersebut tidak diisi oleh
pengguna, perintah sebagai berikut :
Latihan 3 : Membuat dan Menghapus Indeks
Buat index data Departemen berdasarkan Nomor dengan nama indeks dept, maka
perintah yang digunakan sebagai berikut :
Untuk menghapus indeks yang telah dibuat gunakan perintah berikut :
Drop Index nama_index on nama_tabel;
3. Tugas
1. Dalam membuat tabel kita dapat menggunakan tipe Enum dan Set, apa
perbedaannya? Jelaskan dan beri contoh dalam pembuatan tabel!
2. Buat indeks untuk tabel pegawai
3. Buat indeks untuk tabel Departemen dengan menggunakan beberapa kolom yaitu
Nomor dan Nama!
Page | 21
MODUL IV
DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL) II
1. Dasar teori
Data Definition Language (DDL) digunakan untuk membuat dan menghancurkan
database dan objek database. Perintah-perintah ini terutama akan digunakan oleh
database administrator selama fase setup dan penghapusan proyek database.
Mari kita melihat struktur dan penggunaan perintah DDL empat dasar:
a. CREATE
Instalasi sistem manajemen database (DBMS) pada komputer memungkinkan Anda
untuk membuat dan mengelola banyak database independen
b. USE
Perintah USE memungkinkan Anda untuk menentukan database yang ingin bekerja
dengan Anda dalam DBMS.
c. ALTER
Setelah Anda telah membuat tabel dalam database, Anda mungkin ingin
memodifikasi definisi itu.Perintah ALTER yang memungkinkan Anda untuk membuat
perubahan pada struktur tabel tanpa menghapus dan menciptakan tabel baru
dengan nama yang berbeda.
d. DROP
Perintah terakhir dari Data Definition Language, DROP yang memungkinkan kita
untuk menghapus seluruh objek database dari DBMS. Gunakan perintah ini dengan
hati-hati! Ingat bahwa perintah DROP menghapus data keseluruhan struktur dari
database Anda.
E. CONSTRAINT
Constraint adalah batasan atau aturan yang ada pada table. SQL Server
menyediakan beberapa tipe constraint berikut :
1. NOT NULL
Suatu kolom yang didefinisikan dengan constraint NOT NULL tidak boleh berisi
nilai NULL. Kolom yang befungsi sebagai kunci primer (primary key) otomatis
tidak boleh NULL.
Tujuan :
1. Praktikan mampu memahami DDL
2. Praktikan mampu membuat script untuk pembuatan tabel dan
mengupdate tabel
3. Praktikan mampu membuat dan menghapus indeks
Page | 22
2. UNIQUE
Mendefinisikan suatu kolom menjadi bersifat unik, artinya antara satu data
dengan data lainnya namanya tidak boleh sama, misal alamat email.
3. PRIMARY KEY
Constraint PRIMARY KEY membentuk key yang unik untuk suatu table.
4. FOREIGN KEY
FOREIGN KEY constraint didefinisikan pada suatu kolom yang ada pada suatu
table, dimana kolom tersebut juga dimiliki oleh table yang lain sebagai suatu
PRIMARY KEY, biasa dipakai untuk menghubungkan antara 2 tabel.
2. Kegiatan praktikum
Latihan 1 : Mendefinisikan Primary Key Pada Tabel
Terdapat tiga cara untuk mendefinisikan primary key. Berikut ini adalah perintah
mendefinisikan primary key untuk Field1
CREATE TABLE namatabel
( Field1 TipeData1 NOT NULL PRIMARY KEY, Field2 TipeData2
); Atau
CREATE TABLE namatabel (
Field1 TipeData1, Field2 TipeData2, PRIMARY KEY(Field1)
);
Atau ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT PRIMARY KEY
(namakolom);
Tabel pegawai diatas belum mempunyai primary key, maka utk menambahkan
primary key gunakan perintah berikut :
Latihan 2 : Menghapus Primary Key Pada Tabel
Perintah untuk menghapus primary key pada tabel sebagai berikut :
Cara 1 : Jika primary key dibuat dengan menggunakan alter table
ALTER TABLE namatabel DROP CONSTRAINT namaconstraint;
Page | 23
Cara 2 : Jika primary key dibuat melalui create table :
ALTER TABLE namatabel DROP PRIMARY KEY;
Latihan 3 : Menambah Kolom Baru Pada Tabel
Perintah untuk menambah kolom baru pada tabel seperti berikut :
ALTER TABLE namatabel ADD fieldbaru tipe;
Lakukan perintah berikut untuk menambahkan field/atribut NoTelp pada tabel
pegawai :
Latihan 4 : Mengubah Tipe Data atau Lebar Kolom Pada Tabel
Perintah yang digunakan :
ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN field tipe
Lakukan perintah berikut untuk mengubah tipe data dan lebar kolom NoTelp pada
tabel pegawai dari varchar(15) menjadi char(12)
Latihan 5 : Mengubah Nama Kolom
Perintah yang digunakan :
ALTER TABLE namatabel CHANGE COLUMN NamaKolomLama
NamaKolomBaru tipedata;
Page | 24
Berikut ini perintah untuk mengubah nama kolom NoTelp menjadi Telp :
Latihan 6 : Menghapus Kolom Pada Tabel
Perintah untuk menghapus kolom pada tabel:
ALTER TABLE namatabel DROP COLUMN namakolom;
Lakukan perintah berikut untuk menghapus field/kolom NoTelp pada tabel pegawai :
Latihan 7 : Mendefinisikan Foreign Key Pada Tabel
Untuk mendefinisikan foreign key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan atribut
yang dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah didefinisikan terlebih dahulu.
Perintah yang digunakan:
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1,
Field2 TipeData2,
FOREIGN KEY (Field2) REFERENCES namatabelinduk
(namakolominduk)ON UPDATE CASCADE
ON DELETE NO ACTION
);
atau
ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint
FOREIGN KEY (namakolom) REFERENCES namatabelinduk
(namakolominduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION;
Lakukan perintah berikut utk menghubungkan tabel Departemen dengan tabel
pegawai
Page | 25
Latihan 8 : Menghapus Foreign Key
Perintah yang digunakan :
ALTER TABLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;
Lakukan perintah berikut untuk menghapus foreign key :
Latihan 9 : Menghapus Tabel
Perintah untuk menghapus tabel dengan menggunakan perintah berikut :
DROP TABLE namatabel;
Tabel yang akan dihapus sesuai dengan namatabel. Misalnya menghapus tabel
Departemen dari database kepegawaian;
DROP TABLE Departemen;
3. Tugas :
1. Gunakan tabel Departemen untuk melakukan perintah berikut (gunakan ALTER
Table)
a) tambahkan field/atribut TglMulai dan Lokasi departemen.
b) Ubah tipe data pada field Nama menjadi Varchar(30)
c) Ubah nama field Nomor menjadi id_dept dengan tipe data varchar (5)
d) Ubah nama tabel Departemen menjadi Dept
e) Ubah kembali namatabel Dept menjadi Departemen
f) Hapus field TglMulai pada tabel Departemen
2. Tambahkan Primary Key dan Foreign Key untuk tabel-tabel lain sesuai dengan ER-
Diagram yang dibuat pada Modul 1.
Page | 26
MODUL V
DML I (DATA MANIPULATION LANGUAGE)
1. Dasar Teori
DML (Data Manipulation Language) adalah bahasa yang memungkinkan pengguna
mengakses atau memanipulasi data seperti yang diatur oleh model data. Manipulasi data
adalah :
• Pengambilan informasi yang disimpan dalam basisdata
• Penempatan informasi dalam basisdata
• Penghapusan informasi dari basisdata
• Modifikasi informasi yang disimpan dalam basisdata
DML (Data Manipulation Language) merupakan bahasa yang bertujuan memudahkan
pemakai untuk mengakses data sebagaimana direpresentasikan oleh model data. Ada 2
jenis DML, yaitu :
• Prosedural, yang mensyaratkan agar pemakai menentukan, data apa yang
diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya.
• Nonprosedural, yang membuat pemakai dapat menentukan data apa yang
diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.
Query adalah pernyataan yang meminta pengguna mengambil informasi. Bagian
DML yang terlibat dalam pengambilan informasi disebut bahasa query. Istilah bahasa
query sering disamakan dengan istilah bahasa manipulasi data. Sedangkan SQL adalah
sebuah sintaks untuk mengeksekusi query
2. Kegiatan Praktikum
Latihan 1 : Memasukkan Data ke dalam Tabel
Pernyataan INSERT INTO digunakan untuk memasukkan data pada tabel.
Perintah yang digunakan :
INSERT INTO nama_tabel VALUES (nilai1, nilai2, ...);
Urutan nilai yang diletakkan dalam tanda kurung disesuaikan dengan urutan kolom
dalam tabel. Akan tetapi kita bisa menentukan kolom-kolom yang akan diisi dengan data
baru, yaitu :
Tujuan :
1. Praktikan dapat memahami perintah DML
2. Praktikan dapat memahami dan memanipulasi data dalam
database
Page | 27
INSERT INTO nama_tabel (kolom1, kolom2, ...) VALUES (nilai1,
nilai2, ...);
Kolom-kolom yang tidak disebutkan pada Insert secara otomatis akan diisi dengan
Null dan kolom yang tidak disebutkan dalam Insert haruslah yang tidak Not Null.
Tambahkan data ke dalam tabel Pegawai seperti perintah berikut :
Latihan 2 : Pengubahan Data
Pernyataan UPDATE digunakan untuk modifikasi data dalam tabel
menggunakan perintah berikut :
UPDATE nama_tabel
SET nama_kolom = nilai_baru
WHERE nama_kolom = nilai;
SET digunakan untuk menentukan kolom yang akan diubah dan nilai penggantinya.
WHERE digunakan untuk menentukan kondisi dari baris-baris yang akan diganti.
Lakukan perintah berikut untuk mengubah data pegawai bernama ‘Edi’ menjadi ‘Eddie’ :
Page | 28
Latihan 3 : Menghapus data
Pernyataan DELETE digunakan untuk menghapus baris pada tabel, perintah
yang digunakan seperti berikut:
DELETE FROM nama_tabel
WHERE nama_kolom = nilai;
Lakukan perintah berikut untuk menghapus data dari tabel pegawai dengan
NoKTP = ‘1102’:
Latihan 4 : Pernyataan SELECT
Secara umum perintah SELECT hanya difungsikan untuk menampilkan data
yang ada di dalam suatu tabel. Tetapi dalam pengembangannya, perintah ini akan
menjadi sebuah perintah yang sangat penting dan berpengaruh hingga saat
pemrograman di stored procedures dan triggers. Struktur perintah Select seperti
berikut :
SELECT [DISTINCT] select_list
FROM table_source
[WHERE search_condition] ;
4.1 Memilih beberapa kolom dalam tabel
Untuk memilih beberapa kolom gunakan perintah sebagai berikut :
SELECT nama_kolom1, nama_kolom2, ... FROM nama_tabel;
Page | 29
Lakukan perintah berikut untuk memilih Kolom NoKTP, NmDepan dan NmBlk dari
tabel pegawai :
Untuk memilih semua kolom dari tabel, dapat menuliskan tanda asterisk (
sesudah kata Select. Simbol * berarti semua kolom, seperti berikut :
SELECT * FROM nama_tabel;
Untuk menampilkan semua kolom pada tabel pegawai menggunakan perintah berikut
:
4.2 Pernyataan Distinct
Untuk memilih hanya nilai yang berbeda atau nilai data yang unik. Perintah SELECT
DISTINCT berikut :
SELECT DISTINCT nama_kolom FROM nama_tabel;
Lakukan perintah dibawah berikut untuk membedakan penggunaan Distinct :
Page | 30
4.3. Klausa WHERE
Klausa WHERE digunakan untuk menentukan kriteria seleksi. Untuk memilih data
suatu tabel dengan kriteria tertentu, klausa WHERE dapat ditambahkan pada
pernyataan SELECT. Perintah yang digunakan seperti berikut:
SELECT nama_kolom
FROM nama_tabel
WHERE kolom operator nilai;
Dengan klausa WHERE, operator berikut seperti tabel 5.1 berikut :
Operato Keterangan = Sama dengan
<> Tidak sama dengan > Lebih besar dari < Lebih kecil dari
>= Lebih besar atau sama dengan <= Lebih kecil atau sama dengan
BETWEEN Antara dua nilai LIKE Mencari suatu pola
Page | 31
Lakukan perintah berikut dengan menggunakan klausa Where untuk menampilkan
data pegawai dengan NoKtp =1102:
44. Kondisi LIKE
Kondisi LIKE digunakan untuk menentukan pencarian berdasarkan pola tertentu pada
suatu kolom, perintah yang digunakan seperti berikut :
SELECT nama_kolom
FROM nama_tabel
WHERE nama_kolom LIKE pola;
Tanda ” % ” dapat digunakan untuk menentukan Wildcard (sembarang huruf), baik
sebelum maupun sesudah pola. Perlu diingat operasi ini, hanya untuk pembandingan
nilai bertipe string Lakukan perintah berikut untuk menampilkan nama depan
pegawai yang dimulai dengan huruf B :
Page | 32
3. Tugas :
Kerjakan dengan menggunakan perintah DML untuk :
1. mengubah data yang terdiri dari 2 atau lebih field dalam satu tabel, Misal;
mengubah NmDepan = ‘Eni’ , NmBlk=’Wahyuni’, alamat=’Pekanbaru’ menjadi
NmDepan =’Endarti’, NmBlk=’Wardani’, Alamat =’Pelalawan’.
2. Menampilkan data pegawai yang mempunyai alamat Pelalawan.
3. Menampilkan data pegawai yang memiliki gaji lebih besar dari 2000000.
4. Menampilkan data pegawai yang mempunyai alamat ‘Pekanbaru’ dan
mempunyai gaji lebih kecil dari 2000000.
5. Menampilkan NmDepan, NmBelakang, Alamat pegawai yang mempunyai alamat
Pekanbaru atau Pelalawan.
Page | 33
MODUL VI
DML II (DATA MANIPULATION LANGUAGE)
1. Dasar teori
Perintah SELECT adalah perintah untuk menampilkan data yang ada di dalam suatu
tabel, yang mana dalam pengembangannya perintah ini akan menjadi sebuah perintah
yang sangat penting dan berpengaruh hingga saat pemrograman di stored procedures
dan triggers. Selain perintah-perintah SELECT yang dibahas dalam modul V masih ada
banyak perintah-perintah SELECT lain, antara lain perintah ALIAS, menampilkan data
lebih dari 2 tabel, ORDER BY, GROUP BY, HAVING, fungsi agregate, dan beberapa
perintah yang lain.
SELECT [DISTINCT] select Jist
FROM table_source
[WHERE search_condition]
[GROUP BY group_by_expression]
[HAVING search_condition]
[ORDER BY order_expression [ASC I DESC]
Keterangan :
■ SELECT, INTO, FROM, WHERE, GROUP BY, HAVING DAN ORDER BY
-> kata kunci (keyword) yang hams disertakan jika kita membutuhkannya di dalam
pengolahan data.
■ selectjist, table_source, search_condition, group_by_expression,
order_expression -> isian yang bisa kita ubah berdasarkan kebutuhan kita
■ Kurung kotak [ ] -> bagian tersebut boleh disertakan atau tidak, tergantung dari
kebutuhan
Tujuan :
1. Praktikan dapat memahami perintah DML
2. Praktikan dapat memahami dan memanipulasi data dengan
menggunakan perintah Select
Page | 34
2. Kegiatan praktikum
Latihan 1 : Pemberian nama lain (ALIAS)
Perintah Select dapat dilakukan dengan memberikan nama lain atau alias yaitu dapat
digunakan untuk memberikan alias pada nama_kolom dan nama_tabel.
1.1 Pemberian alias pada kolom Perintah untuk me
SELECT nama_kolom AS nama_alias
FROM namatabel; Atau SELECT nama_kolom nama_alias FROM nama_tabel;
Lakukan perintah berikut untuk memberikan nama alias pada kolom Gaji menjadi Gaji
Bersih :
1.2 Pemberian alias pada tabel Pemberian nama alias menggunakan perintah berikut
SELECT nama_alias.nama_kolom FROM namatabel AS nama_alias;
Atau SELECT nama_alias.nama_kolom FROM nama_tabel nama_alias
Lakukan perintah berikut untuk memberikan alias Peg pada tabel pegawai :
Page | 35
Latihan 2 : Menampilkan data lebih dari dua tabel
Perintah Select juga dapat dilakukan untuk beberapa tabel sekaligus dengan
syarat bahwa tabel-tabel yang akan ditampilkan semua mempunyai relasi baik secara
implisit maupun eksplisit. Perintah untuk menampilkan data lebih dari dua tabel seperti
berikut :
SELECT * FROM namatabel1, namatabel2, namatabel-n;
Lakukan perintah berikut untuk menampilkan NmDepan, NmBlk, Alamat dari tabel
pegawai dan Nama Departemen dari tabel departemen :
Latihan 3 : Kondisi Where untuk relasi
Jika kita mengambil informasi dari lebih dari sebuah tabel, maka kita perlu
menambahkan kondisi untuk relasi antara kedua tabel tersebut. Untuk relasi kita harus
memperhatikan kolom dari 2 atau lebih tabel yang mempunyai data yang sama. Jika ada
nama field yang sama dari tabel yang disertakan, maka sebelum nama field, berikan
nama tabel diikuti sebuah titik (.)
Pada latihan 2, data yang ditampilkan seluruh pasangan baris data departemen di tiap
baris pegawai, yang tentu saja bukan informasi yang benar. Maka supaya informasi
akurat maka ditambah relasi dengan menggunakan kolom yang sama yaitu
Departemen.NoKTP dan Pegawai.NoKTP.
Page | 36
Latihan 4 : Klausa Order By
Klausa ORDER BY digunakan untuk mengurutkan data. Jika kita ingin menampilkan
NmDepan,NmBlk,Alamat dan departemen berdasarkan urutan NmDepan secara
ascending, maka perintah :
Page | 37
Latihan 5 : Operator IN
Ekspresi ini digunakan untuk membandingkan dengan sebuah kumpulan nilai
Kumpulan nilai bisa berupa:
♦ nilai-nilai yang diisikan
♦ query tunggal yaitu query yg hasilnya hanya terdapat sebuah kolom saja Perintah
operator IN seperti berikut :
SELECT nama_kolom FROM namajabel WHERE namajiolom NOT IN/IN (nilail, nilai2, ...);
Lakukan perintah berikut untuk menampilkan NmDepan, NmBlk, Alamat dari pegawai
yang mempunyai alamat Pekanbaru dan Pelalawan :
Page | 38
Latihan 6 : Operator BETWEEN C AND
Operator BETWEEN V AND memilih data antara dua nilai. Nilai dapat berupa angka,
teks, atau tanggal, perintah yang digunakan sebagai berikut :
SELECT nama_kolom FROM nama_tabel WHERE nama_kolom BETWEEN/NOT BETWEEN nilai1 AND nilai2;
Lakukan perintah berikut untuk menampilkan data tanggungan yang mempunyai tahun
kelahiran dari tahun 2010 sampai 2015 :
Latihan 7 : Fungsi Aggregate (COUNT, SUM, AVG, MIN dan MAX)
Fungsi aggregate merupakan fungsi-fungsi yang digunakan untuk melakukan
perhitungan statistikal dalam tabel. Secara umum, hanya field yang bertipe numerik (int,
money dan sejenisnya) yang bisa dikenakan fungsi ini. SQL menyediakan sejumlah
fungsi yang dapat digunakan pada SELECT seperti tabel 6.1 berikut :
Page | 39
7.1 COUNT
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu kolom pada tabel.
Perintah berikut digunakan untuk menghitung jumlah data pada tabel pegawai dengan
menggunakan kolom NoKTP :
7.2 SUM
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah nilai suatu kolom pada tabel.
Perintah berikut digunakan untuk menghitung jumlah nilai kolom gaji pada tabel pegawai :
7.3 AVG
Perintah yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari nilai suatu kolom pada
tabel. Perintah berikut digunakan untuk menghitung rata-rata dari kolom Gaji pada tabel
pegawai :
Page | 40
7.4 MIN
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dari suatu kolom pada
tabel. Perintah berikut digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dari kolom gaji pada
tabel pegawai :
7.5 MAX
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolom pada
tabel. Perintah berikut digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari kolom Gaji pada
tabel pegawai :
Page | 41
Latihan 8 : Klausa GROUP BY
Hasil dari Select juga dapat dikelompokkan dengan menambahkan klausa GROUP BY.
Perintah yang digunakan sebagai berikut :
SELECT nama_kolom, COUNT (nama_kolom) FROM nama_tabel GROUP BY nama_kolom;
Perintah berikut digunakan untuk menampilkan jumlah pegawai berdasarkan
alamat kotanya :
Latihan 9 : HAVING
Klausa HAVING disediakan untuk mendukung klausa GROUP BY. Kegunaannya
adalah untuk menentukan kondisi bagi GROUP BY. Kelompok yang memenuhi kondisi
HAVING saja yang akan dihasilkan. Perintah yang digunakan sebagai berikut :
SELECT nama_kolom, COUNT (nama_kolom)
FROM nama_tabel
GROUP BY nama_kolom
HAVING COUNT (nama_kolom) kondisi nilai;
Lakukan perintah berikut untuk menampilkan NoKTP, NmDepan, NmBlk, Alamat dan
jumlah tanggungan yang dimiliki pegawai lebih dari 1 tanggungan:
Page | 42
3. Tugas :
1. Perhatikan latihan 4 tentang penggunaan klausa Order By, jika data NmDepan,
NmBlk,Alamat dan nama departemen diurutkan berdasarkan NmDepan secara
Descending dan Alamat berdasarkan ascending.
2. Tampilkan NmDepan, NmBlk dan Alamat pegawai yang alamatnya bukan Pekanbaru
dan Pelalawan.
3. Tampilkan NmDepan, NmBelakang dari pegawai yang menjadi pimpinan untuk
masing-masing departemen.
4. Tampilkan Nomor, nama departemen dan jumlah pegawai untuk masing-masing
departemen.
5. Tampilkan data pegawai yang mempunyai tidak mempunyai tanggungan.
6. Tampilkan data tanggungan yang tahun lahir diluar 2010 sampai 2015.
7. Tampilkan jumlah pegawai yang mempunyai alamat Pelalawan
8. Tampilkan NoKTP,NmDepan,NmBlk, Alamat dan Jumlah tanggungan untuk masing-
masing pegawai.
Page | 43
MODUL VII
DML III (DATA MANIPULATION LANGUAGE)
1. Dasar teori
Perintah SELECT adalah perintah untuk menampilkan data yang ada di dalam suatu
tabel, yang mana dalam pengembangannya perintah ini akan menjadi sebuah perintah
yang sangat penting dan berpengaruh hingga saat pemrograman di stored procedures
dan triggers. Selain perintah-perintah SELECT yang dibahas dalam modul V dan VI,
masih ada banyak perintah-perintah SELECT lain yang lebih luas lagi dalam
penggunaan perintah SELECT.
2. Kegiatan praktikum
1. Membuat Database pergudangan, yang terdiri dari 6 tabel yaitu pelanggan, pesan,
barang, karyawan, stok dan transaksi.
2. Buat table barang dan karyawan
Tujuan :
Praktikan dapat memahami dan memanipulasi data dalam
database dengan lebih luas lagi.
Page | 44
3. Buat Tabel Pelanggan
4. Buat Tabel STOK
5. Buat table pesan dan transaksi seperti di bawah ini
Page | 45
6. Dari semua table di atas, inputkan data masing-masing 5 data, contoh :
7. JOIN dan KUNCI
Terkadang kita harus memilih data dari dua tabel atau lebih untuk
mendapatkan hasil yang komplit. Oleh karena itu, kita harus melakukan sebuah
JOIN. Join merupakan operasi yang digunakan untuk menggabungkan dua tabel
atau lebih dengan hasil berupa gabungan dari kolom-kolom yang berasal dari tabel-
tabel tersebut. Pada join sederhana, tabel-tabel digabungkan dan didasarkan pada
pencocokan antara kolom pada tabel yang berbeda.
Tabel-tabel dalam sebuah basisdata dapat dihubungkan satu sama lain
menggunakan kunci. Kunci utama adalah sebuah kolom dengan nilai unik untuk
masing-masing baris. Tujuannya adalah menggabungkan data antar tabel tanpa
mengulangi semua data pada setiap tabel. Kita bisa menggunakan kata kunci JOIN
untuk memilih data. Ada tiga macam kunci JOIN, yaitu INNER JOIN, LEFT
Page | 46
JOIN, dan RIGHT JOIN.
8. Inner join
inner join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data sesuai
dengan syarat di belakang on (tidak boleh null), dengan kata lain semua data dari
tabel kiri mendapat pasangan data dari tabel sebelah kanan.
Sintaks untuk INNER JOIN :
SELECT field1, field2, …
FROM tabel1 INNER JOIN tabel2 ON tabel1.kunci_utama = tabel2.kunci_asing
9. Left join
Left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah
left join beserta pasangannya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data
dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan
pasangannya berupa nilai NULL.
Sintaks untuk LEFT JOIN :
SELECT field1, field2, V
FROM tabel1 LEFT JOIN tabel2
ON tabel1.kunci_utama = tabel2.kunci_asing
10. Right join
Sintaks untuk RIGHT JOIN :
SELECT field1, field2, V
FROM tabel1 RIGHT JOIN tabel2
ON tabel1.kunci_utama = tabel2.kunci_asing
Right join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan
perintah right join beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri. Meskipun terdapat
data dari sebelah kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan
pasangannya berupa nilai NULL.
Page | 47
11. Natural join
Natural join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data.
12. Operator ANY
Operator ANY digunakan berkaitan dengan subquery. Operator ini menghasilkan
TRUE (benar) jika paling tidak salah satu perbandingan dengan hasil subquery
menghasilkan nilai TRUE.
13. Operator ALL
Operator ALL digunakan untuk melakukan perbandingan dengan subquery. Kondisi
dengan ALL menghasilkan nilai TRUE (benar) jika subquery tidak menghasilkan
apapun atau jika perbandingan menghasilkan TRUE untuk setiap nilai query
terhadap hasil subquery.
Page | 48
14. Union
Union merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan hasil query,
dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang
akan ditampilkan datanya harus sama.
15. INTERSECT
Intersect merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua
buah query dimana data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query
tersebut dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel
yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :
SELECT * FROM namatabel1 INTERSECT SELECT * FROM namatabel2
Pada MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun sebagai gantinya dapat
menggunakan operator IN yang bisa diperdalam di bagian Nested Queries.
16. EXCEPT / Set Difference
EXCEPT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua
buah query dimana data yang ditampilkan adalah data yang ada pada hasil query 1
dan tidak terdapat pada data dari hasil query 2 dengan ketentuan jumlah, nama dan
tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :
SELECT * FROM namatabel1 EXCEPT SELECT * FROM namatabel2
Pada MySQL tidak terdapat operator EXCEPT namun sebagai gantinya dapat
menggunakan operator NOT IN yang bisa diperdalam di bagian Nested Queries
Page | 49
3. Tugas
Dari topik pembuatan aplikasi basis data yang telah anda buat, buatlah masing-
masing perintah DML berikut :
1. Buatlah perintah SQL untuk menampilkan data yang berasal dari dua tabel dan tiga
tabel dengan menggunakan perintah JOIN.
2. Buatlah perintah SQL yang menggunakan UNION, INTERSECT, dan EXCEPT.
3. Buatlah perintah SQL yang menggunakan operator comparison ANY dan ALL.
Page | 50
MODUL VIII
VIEW 1
1. Teori
View adalah query SELECT yang disimpan dalam database untuk menampilkan
data dari satu atau beberapa table. View juga disebut sebagai table virtual yang
digunakan untuk membungkus suatu query SELECT yang kompleks menjadi lebih
sederhana. Data-data yang termasuk kategori rahasia dapat diamankan dengan
menggunakan view.
Kegunaan view antara lain:
1. Fokus pada data atau tabel tertentu
2. Penyederhanaan manipulasi data
3. Menyesuaikan data dengan kebutuhan user
4. Export dan impor data
5. Mengkombinasikan data terpartisi
Syntax
CREATE VIEW view_name AS select_statement
2. Kegiatan praktikum
Sebelum query SELECT yang akan disimpan ke dalam view. Penamaan view
memiliki aturan yang sama dengan penamaan table. Nama view harus unik artinya
nama view tidak diperkenankan sama dengan nama view yang sudah ada
sebelumnya.
Pesan di atas akan tampil jika terjadi pembuatan view dengan menggunakan
nama yang sama dengan nama view yang lain. Nama kolom dari base table bisa diubah
menjadi nama lain saat disimpan ke dalam view dengan menggunakan COLUMN
ALIAS
Tujuan :
Membuat View untuk menampilkan data dari satu atau
beberapa table dengan membungkus suatu query SELECT
yang kompleks menjadi lebih sederhana.
Page | 51
3. Tugas
Buat tabel-tabel berikut ini :
1. Tabel Artikel dengan struktur
Field Type Null Key Default Extra
JudulArtikel Varchar (100) No
Author Varchar (50) YES NULL
Bidang Varchar (50) No
Isi text No
View Tinyint (4) Yes NULL
Tanggal Date No 0000-00-00
Link Varchar (200) No
id Bigint (20) No PRI NULL auto_increment
2. Tabel guestbook dengan struktur Field Type Null Key Default Extra
tanggal Date No 0000-00-00
Nama Varchar (100) No
Email Varchar (100) No
Umur int Yes NULL
Alamat Varchar (100) Yes NULL
Pesan text Yes NULL
id Bigint (20) No PRI NULL auto_increment
3. Tabel Materi dengan struktur Field Type Null Key Default Extra
From Varchar (100) No
Judul Varchar (200) No
Bidang Varchar (50) No
Isi Text No
Link Varchar (200) No
id Bigint (20) No PRI NULL auto_increment
Page | 52
4. Insert data pada masing-masing tabel
5. Tampilkan data judulartikel, author dan tanggal dari tabel artikel
6. Buat View dengan nama V_artikel1 untuk menampilkan data pada soal no 5
7. Tampilkan semua data pada tabel v_artikel1
Jadi bisa anda lihat bahwa pada soal nomor 5 dan 7 mempunyai hasil yang sama,
sehingga dapat di simpulkan bahwa view dapat menampilkan kembali data yang
sama dengan lebih sederhana, dapat digunakan untuk mengerjakan query yang
tidak mungkin diselesaikan dengan cara biasa, view dapat digunakan untuk
menyimpan data rahasia karena tidak muncul pada database awal.
8. Buatkan view artikel2 untuk menampilkan judulartikel, author dan tanggal, id yang
mempunyai bidang pemograman dan analisa sistem
9. Buatkan view guest1 untuk menampilkan semua data yang namanya diawali
dengan ”ahmad”, kemudian ganti namaauthor menjadi pengarang.
10. Buatkan view guest2 untuk menampilkan semua data yang namanya kemudian
ganti namaauthor menjadi pengarang.
11. Buatkan view materi untuk menampilkan semua data yang namanya kemudian
ganti namaauthor menjadi pengarang.
Page | 53
3. Tugas
1. Dari praktikum diatas, berikan kesimpulannya.
2. Buat table film dan jenis film dengan tampilan sebagai berikut jika hasilnya diselect :
4. Isi tabel jenisfilm :
5. Isi tabel film :
6. Berikut ini perintah untuk menampilkan semua data pada tabel jenisfilm dan film :
a. Buat perintah view untuk :
b. Mengurutkan data film berdasarkan kolom judul, gunakan order by dan simpan
dengan v_film1
c. Menampilkan data pada tabel jenisfilm yang mana data pada kolom jenis-nya
tidak tercantum pada tabel film, gunakan NOT IN / not exist dan simpan dengan
nama v_film2
d. Menampilkan data pada tabel jenisfilm yang mana data pada kolom jenis-nya
tercantum pada tabel film menggunakan IN / exist dan simpan dengan nama
v_film3
e. Manampilkan kolom jenis dan digabungkan dengan SUM(jml_film) yang
dikelompokkan berdasarkan kolom jenis pada tabel film dan simpan dengan nama
v_film4
f. Menampilkan kolom judul dari tabel film dan kolom harga dari tabel
jenisfilm(gunakan Operasi Join) dan simpan dengan nama v_film5
Page | 54
MODUL IX
VIEW II
1. Teori
View
View dalam sql juga merupakan suatu table yang diturunkan dari table yang lain.
Table ini bias berupa table dasar dari yang didefinisikan sebelumnya.suatu view yang
tidak perlu dalam bentuk fisiknya, bias berupa table bayangan (virtual table), sehingga
table dasar yang mempunyai tupel-tupel pada dasarnya tersimpan dalam database.
Pembatasan ini memungkinkan untuk mengupdate operasi yang bias digunakan dalam
view, tetapi tidak membatasi dalam view queri.
Menghapus View
Queri yang sama juga bias didapatkan dengan menentukan dua hubungan yang
telah ada dalam relasi dasarnya, keuntungan utama view tersebut adalah untuk
menyederhanakan ketentuan tentang queri yang diperlukan, dan juga bias digunakan
untuk perangkat keamanan data.
Suatu view dari queri selalu menampilkan data yang terbaru, sebagai contoh bila
kita memodifikasi sebagaian tupel dalam table dasarnya dimana view tersebut
didefinisikan, maka secara otomatis akan berpengaruh pada view di queri Jika tidak
membutuhkan penampakan queri lagi, kita bisa menggunakan perintah DROP VIEW
untuk menghapusnya.
syntax :
DROP VIEW (nama view)
Mengupdate view dan Implementasi view
Mengupdate view merupakan suatu hal yang kompleks. Secara umum suatu update
dari suatu view didefinisikan pada suatu table tunggal tanpa fungsi-fungsi pendukung
(aggregate) yang bias dimapping kedalam suatu table dasar pembentuknya dengan
berbagai cara. Topic tentang update view ini masih terus diuji coba. Untuk
menggambarkan masalah yang potensial dengan mengupdate view yang telah
didefinisikan dalam beberapa table, misal table Work_ON1 dan mendukung perintah
Tujuan :
Membuat View untuk menampilkan data dari satu atau
beberapa table dengan membungkus suatu query SELECT
yang kompleks menjadi lebih
sederhana.
Page | 55
untuk mengupdate attribute pname dari ‘john smith’ dan dari ‘productX’ ke ‘productY’.
View ini ditunjukkan sebagai berikut :
Update work_on1 Set pname =’productY’ Where Lname = ‘smith’and Fname= ‘john’ and
Pname = ‘productX’
Secara umum kita tidak dapat menjamin bahwa setiap tampilan bisa diupdate. Suatu
tampilan yang diupdate hanya memungkinkan untuk satu kali update pada relasi
dasarnya yang dapat menghubungkan update tersebut pada tampilannya. Sebagai
kesimpulan dapat ditentukan :
� Suatu tampilan dengan definisi tunggal itu dapat diupdate bila attribute tampilan
berisi primary key atau beberapa candidate key dari relasi dasar, sebab inilah yang
menghubungkan antara view tupel dengan tupel dasar tunggal.
� Tampilanm yang didefinisikan dengan menggunakan beberapa table yang
berhubungan umumnya tidak dapat diupdate
� Tampilan yang menggunakan group dan fungsi aggregate tidak dapat diupdate
2. Kegiatan Praktikum
Buat table golongan, jabatan dan pegawai dengan data sebagai berikut :
Tabel Golongan :
golongan tunjGol
A 500000
B 400000
C 300000
D 200000
E 100000
Tabel Jabatan :
jabatan tunjJabatan tunjKeluarga
Manager 500000 150000
Supervisor 300000 50000
Sr staff 150000 25000
Jr staff 100000 25000
Clerk 50000 25000
Page | 56
Tabel Pegawai :
nip nama alamat kota gol jabatan statusmnkh jmlanak stsaktif gapok
02001 Bambang P B Superv B 0 A
01003 Agung W C Clerk S 1 A
03044 Yuswinto B Sr. Staf S 2 A
03033 Edwin M B Manaje D 1 A
00066 Nanda Vega B Clerk J 1 A
2. Buat view dengan nama latihanview1 untuk menampilkan seluruh data pegawai yang
jabatannya sebagai staff
3. Buat view dengan nama latihanview2 untuk menampilkan seluruh datapegawai yang
dua digit pertama nipnya di awali dengan angka 03
4. Buat view dengan nama latihanview3 untuk menampilkan data nip, nama dan
golongan pegawai serta tunjangan golongan yang didapat (gunakan select multiple
table)
5. Buat view dengan nama latihanview4 untuk menampilkan seluruh data pegawai
beserta gaji total yang diperolehnya. Gaji total merupakan hasil perhitungan dari gaji
pokok di tambahkan dengan tunjangan golongan serta tunjangan keluarga
6. Hapuslah latihanview1
7. Buat view dengan nama latihanview5 untuk menampilkan data pegawai yang gaji
pokoknya paling tinggi.
3. Tugas
1. Apakah yang dimaksud dengan update view?, buatkan contoh mengenai update
view dari suatu table view.
2. Mengapa dalam update view fungsi aggregate tidak dapat digunakan,jelaskan alas
an anda
3. Buat view dengan nama latihanview6 untuk menampilkan seluruh data pegawai yang
mana nama pegawai bambang purnomo ganti dengan joko purnomo dan golongan
ganti dengan manager
4. Buat view dengan nama latihanview7 untuk menampilkan seluruh data pegawai yang
berada dikota Surabaya atau yang mempunyai golongan B (gunakan operasi union)
5. Hapuslah latihanview 4
6. Update view jabatan yang mana tunjangan jabatan manajer dari 500000 menjadi
1000000
7. Buat view dengan nama latihanview8 untuk menampilkan seluruh data pegawai yang
jabatannya sebagai supervisor
Page | 57
MODUL X
STORED PROCEDURE
1. Teori
Stored procedure merupakan sekumpulan SQL yang disimpan ke dalam server SQL
Server. Keuntungan menggunakan store procedure, klien SQL Server tidak perlu
menuliskan perintah SQL ke server namun hanya perlu memanggil procedure yang
sudah disimpan di server (jika tersedia). Perbedaan antara procedure dan function pada
SQL Server hampir mirip dengan procedure dan function pada bahasa pemrograman.
Function mengembalikan suatu nilai skalar dan dapat dipanggil di dalam statement
procedure atau function lain. Procedure dipanggil melalui perintah CALL dan dapat
mengembalikan nilai melalui variabel output.
Stored Procedure adalah prosedur (spt subprogram dalam bhs pemrograman) yang
disimpan di dalam database.
SQL Server mendukung dua jenis “rutin” (subprogram):
• Stored procedure yang dapat dipanggil,
• fungsi yang menghasilkan nilai yang dapat dipakai dalam statemen SQL lain.
Manfaat Store pocedure ini adalah:
1. Memperkecil trafik request dari aplikasi ke database karena semua proses bisnis
dilakukan di database mysql dan aplikasi akan menerima hasil proses saja.
2. Ketika sebuah aplikasi yang didevelop terdiri dari berbagai bahasa
pemrograman (misalkan desktop dan web) yang mana kedua tipe aplikasi
tersebut membutuhkan hasil dan operasi database yang sama.
3. untuk meningkatkan securiti, misalkan sebuah aplikasi yang login dengan user
abcd tidak dapat mengakses tabel2 tertentu secara langsung tetapi mesti
melalui store procedure, dengan cara ini akan meningkatkan ke-valid-tan data
Contoh 1.
Dalam contoh dibawah ini kasus tentang sistem informasi kepegawaian, yang mana store
procedure yang dibuat akan menangani tentang menghasilkan data pegawai yang difilter
bedasarkan departemen. store procedure untuk menampilkan data pegawai dalam
bentuk resultset
Tujuan :
• Mampu memahami dan membuat procedure atau function
dalam basis data
• Mampu menggunakan perintah-perintah dalam stored
procedure
Page | 58
DELIMITER $$ CREATE PROCEDURE sp_tampil_pegawai_departemen(p_ departemen int) BEGIN SELECT * FROM pegawai where no_departemen = p_ departemen; END$$ DELIMITER ;
Penjelasannya sebagai berikut:
• DELIMITER = adalah untuk memberi tahu kepada myql soal delimiter yang
digunakan, secara default menggunakan ; jadi bila ada tanda ; mysql akan
mengartikan akhir dari statement, pada contoh di atas delimeter yang digunakan $$
jadi akhir statementnya adalah $$.
• CREATE PROCEDURE = adalah header untuk membuat store procedure.
• BEGIN END = adalah body dari store procedure, jadi semua SQL nya di tulis disini.
contoh pemanggilannya seperti dibawah ini:
call sp_tampil_pegawai_departemen(2);
Contoh 2.
Statemen yang menciptakan stored procedure
CREATE procedure procedure1 /* nama */
(IN parameter1 INTEGER) /* parameter */ BEGIN /* awal blok */ DECLARE variable1 CHAR(10); /* variabel */ IF parameter1 = 17 THEN /* awal IF */ SET variable1 = 'burung'; /* assignment */ ELSE SET variable1 = 'kelelawar'; /* assignment */ END IF; /* akhir IF */ INSERT INTO table1 VALUES (variable1); /* statement */ END /*akhir blok */
Dengan stored procedure eksekusi menjadi cepat. Tidak ada kompilasi. Peningkatan
kecepatan datang dari reduksi lalu-lintas jaringan. Jika ada pekerjaan pengecekan
berulang, looping, multiple statement, dikerjakan dengan pemanggilan tunggal ke
prosedur yang telah disimpan ke server. Stored procedure adalah komponen. Andaikan
aplikasi kemudian ditulis dalam bahasa berbeda, tidak ada masalah, karena logika
berada didalam database bukan dalam aplikasi. Stored Procedure adalah portable.
Stored procedure ditulis dalam SQL, Anda bisa jalankan pada setiap platform dimana
Database SQL Server dijalankan disitu.
Page | 59
Create Procedure dan Create Function
Sebelum membuat procedure atau function terlebih dahulu pastikan bahwa Anda sudah
masuk ke dalam suatu database (use nama_database). Bentuk umum dari perintah
create procedure dan function adalah
Create procedure <nama_procedure> (parameter) <karakteristik procedure> <badan program> Create function <nama_procedure> (parameter) <karakteristik function> <tipe data return> <badan program> Di mana :
Parameter = terdiri dari jenis parameter [IN, OUT, atau INOUT], nama parameter dan
tipe data parameter.
Karakteristik = terdiri dari bahasa SQL, komentar, dsb.
Tipe data = tipe data yang dapat direturn adalah semua tipe data yang valid di SQL
Server.
Program = semua syntax procedure SQL yang valid.
Jenis parameter ada 3 yaitu : IN berarti variabel parameter hanya berfungsi sebagai
masukan, OUT berarti variabel parameter berfungsi sebagai tempat untuk
menyimpan nilai keluaran dari procedure, dan IN OUT berarti variabel parameter
berfungsi sebagai masukan dan penyimpan nilai keluaran procedure.