9
Oleh: Muslim Pohan (1620010085) Islam dan Kajian Gender UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2016

Sejarah gerakan perempuan di afrika selatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah gerakan perempuan di afrika selatan

Oleh:Muslim Pohan (1620010085)

Islam dan Kajian GenderUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

2016

Page 2: Sejarah gerakan perempuan di afrika selatan

Kaum perempuan telah mengalami kenyatan pahit dari zaman dahulu hingga sekarang ini. Mereka dianggap sebagai kaum yang tidak berdaya, lemah dan selalu menjadi yang "ke-2". Berbagai bentuk diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil diterima oleh kaum perempuan. Kaum perempuan kemudian mencoba berjuang untuk mendapatkan hak mereka sebagai manusia. Mulai dari hal yang sangat kecil yaitu diskrimnasi di lingkungan hingga berbagai permasalahan lainya seperti hak politik, permasalahan ekonomi dan isu lainnya.

Page 3: Sejarah gerakan perempuan di afrika selatan

Di Afrika Selatan banyak faktor ynag menyebabkan serangan kekerasan terhadap perempuan. Diantaranya kemiskinan, alkohol, nilai budaya, perkembangan masyarakat dan sejarah apartheid.

Page 4: Sejarah gerakan perempuan di afrika selatan

Seorang perempuan berusia 50an ini sempat lama berada dalam hubungan yang penuh kekerasan. Karena itulah awalnya ia bekerja sebagai relawan bagi Rape Crisis selama bertahun-tahun. Baru semenjak tahun lalu, ia menduduki posisi yang dibayar.

"Budaya yang dikenal ialah perempuan tinggal di rumah dan suami yang bekerja. Oleh karena itu dia harus keluar dari zona aman, karena tidak bisa lagi menerima penyiksaan

Page 5: Sejarah gerakan perempuan di afrika selatan

Mary Hames, pimpinan Gender Equity Unit di University of the Western Cape, meminta komunitas internasional untuk lebih sabar dalam menghadapi kondisi seperti itu di Afrika Selatan.

Page 6: Sejarah gerakan perempuan di afrika selatan

Penyanyi legendaris yang lahir pada 4 Maret 1932 tersebut, adalah tokoh pergerakan perempuan di Afrika Selatan. Makeba merupakan salah seorang lawan paling terlihat dan terang-terangan dari rezim apartheid Afrika Selatan.

Apartheid adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-20 hingga tahun 1990. Penduduk Afrika Selatan dibagi dalam empat kategori ras, yaitu Bantu (Afrika kulit hitam), kulit putih, kulit berwarna lainnya, dan Asia yang sebagian besarnya adalah warga etnis India dan Pakistan.

Page 7: Sejarah gerakan perempuan di afrika selatan

Ada 1950 pemerintahan kulit putih Afrika Selatan menerapkan tiga undang-undang yang memperkuat kekuasaan Apartheid: (1) Land act, yaitu undang-undang yang melarang orang kulit hitam memiliki tempat tinggal di luar wilayah yang telah ditentukan; (2) Group Areas Act, yaitu undang-undang yang mengatur pemisahan tempat tinggal orang-orang kulit putih dan kulit hitam; Dan, (3) Population Registration Act, yaitu undang-undang yang mewajibkan semua orang kulit hitam untuk mendaftarkan diri menurut kelompok suku masing-masing.

Page 8: Sejarah gerakan perempuan di afrika selatan

Makeba diidentifikasi dengan “kesadaran hitam”. Dia dikaitkan dengan aktivitas radikal yang tidak hanya melawan apartheid, tetapi juga gerakan hak-hak sipil dan kesadaran kekuasaan kulit hitam.

Makeba tidak hanya berkeliling Afrika untuk melawan ketidakadilan ras, tetapi juga ke Eropa. Dia tidak selalu mendapat respon positif atas kampanyenya, tetapi juga kritik bahwa yang dilakukannya adalah juga rasis, menyerang kulit putih.

Dia adalah tokoh pilihan  sebagai euforia Afrika, sebelum dan sesudah pernyataan Nelson Mandela pada bulan Februari 1990 yang memberikan kesadaran lebih luas bahwa apartheid sudah hampir berakhir.

Page 9: Sejarah gerakan perempuan di afrika selatan