Upload
aji-panjalu
View
489
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Usep gagasan resolusi konflik2
Citation preview
Urun Gagasan
Resolusi Konflik Agraria (c.q. Kehutanan)
Disampaikan Usep Setiawan (DKN)Dalam FGD yang diselenggarakan KPK
Di Tabanan - Bali, 27 Maret 2013
Konteks
1. Konflik agraria (hutan) sbg isu strategis RA dan PSDA2. Resolusi konflik agraria sbg agenda utama RA dan PSDA3. Konflik kehutanan ranking tertinggi (+kebun dan
tambang) Cakupan luas dgn korban jutaan4. Aktor yg terlibat konflik: pemerintah, bisnis, masyarakat5. Kelembagaan yg ada tidak memadai utk tangani6. Tidak ada kelembagaan khusus (regulasi dan institusi)
Skenario dan Agenda Pelaksanaan Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam
Merujuk TAP MPR No. IX/2001
Skenario dan Agenda Pelaksanaan Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam Merujuk TAP MPR No. IX/2001
PEM ULIHANEKO SIST EM YG RUSAK
AKIBAT O VEREKSPLO IT ASI SUM BER
AG RARIA/SDA
AKSES INFO RM ASIBAG I
M ASYARAKAT ,T ANG G UNG JAW AB
SO SIAL,T EKNO LO G I RL/L
KAJI ULANG PERAT URANPERUNDANG AN UNT UK
SINKRO NISASI KEBIJAKANANT AR SEKT O R
PENAT AAN KEM BALIPENG UASAAN,
PEM IL IKAN,PENG G UNAAN, DAN
PEM ANFAAT AN SUM BERAG RARIA/SDA
INVENTARISASI DANREG ISTRASI
PENG UASAAN,PEM ILIKAN,
PENG G UNAAN, DANPEM ANFAATAN TANAH
M ENYELESAIKANKO NFLIK YG
BERKENAAN DNGSUM BER AG RARIA/
SDA
M EM PERKUATKELEM BAG A-AN DANKEW ENANG -AN DLMPELAKSANA-AN T AP IN I
M ENG -UPAYAKANPEM BIAYAAN
INVENTARISASISDA UNTUK
O PTIM ALISASIPEM ANFAATAN
NYA
M EM PERHAT IKANKARAKT ERIST IK
SDA UNT UKM ENING KAT KAN
NILAI T AM BAHSDA
ST RAT EG I PEM ANFAAT AN SUM BERAG RARIA/SDA : O PT IM ALISASI M ANFAAT ,
PO T ENSI, KO NT RIBUSI, KEPENT ING ANM SY, DAERAH, NASIO NAL
PENG ELO LAAN SUM BER-SUM BER AG RARIA/SDA
SECARA ADIL DANBERKELANJUT AN
PRAKONDISI
Sumber: Kartodihardjo, 2001
Inti Amanat TAP MPR No. IX/2001
1• Meninjau
kembali perundangan-undangan agraria
2
3• Menyelesaik
an konflik-konflik agraria
4• Mengupaya
kan pembiayaan PA & penyelesaian konflik
TAP MPR
IX/2001
• Menata ulang pemilikan & penguasaan tanah
Hal2 strategis yang harus dicapai kelembagaan penyelesaian konflik agraria
(1) Memungkinka
n rakyat mengadukan tanahnya yg
dirampas
(2) Menguatkan posisi rakyat
dalam hal pemilikan
tanah
(3) Memungkinkan rakyat dapat
keadilan: pemulihan,
penggantian thd kerugian
(4)Memungkinkan terobosan
utk dekonstruksi hukum yg tdk
memenuhi rasa keadilan
rakyat
Sumber: Kertas Posisi KPA No.10/2001
RESOLUSI KONFLIK: Urgent/Jangka Pendek (1)
1. Perhatian khusus dari pemerintah (mulai Presiden) atas kenyataan konflik agraria di wilayah hutan, kebun dan tambang, serta sektor2 strategis lainnya.
2. Kajian mendalam dan komprehensif serta pendataan khusus atas wilayah-wilayah konflik atau sengketa tanah di wilayah kelola kehutanan, perkebunan dan pertambangan.
3. Dibangun pula komunikasi dan koordinasi khusus jajaran pemerintahan agar dicapai kesepahaman dan solusi bersama atas pola penanganan dan penyelesaian konflik agraria.
4. Pengembangan mekanisme resolusi dan antisipasi konflik dengan mengedepankan dialog persuasif, dan penghentian pendekatan keamanan serta menjauhkan cara-cara kekerasan.
5. Penyusunan dan penerapan mekanisme baru penetapan kawasan dan pemberian izin usaha untuk perusahaan besar yang menjamin keuntungan sosial-ekonomi-ekologi.
RESOLUSI KONFLIK: Urgent/Jangka Pendek (2)
6. Peninjauan ulang berbagai izin usaha agar menguntungkan negara, pemerintah dan pemerintah daerah, serta terutama masyarakat sekitar.
7. Dilakukannya moratorium dan seleksi ketat atas pemberian atau perpanjangan izin/hak usaha baru bagi perusahaan besar di lapangan agraria.
8. Dikembangkan model penataan keagrariaan (hutan, kebun dan tambang) mengacu kesepahaman instansi sektoral, Pemda serta masyarakat sekitar.
9. Perwujudan keadilan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan (serta pemeliharaan) tanah dapat memperbaiki kualitas keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, serta keberlanjutan lingkungan.
10.Pentingnya partisipasi aktif dan emansipasi rakyat dlm PA/PK Apapun nama & bentuk kelembagaan yg nanti akan dikembangkan Negara, pd akhirnya mutlak butuh peran aktif rakyat melalui organisasinya (by laverage).
KELEMBAGAAN “RA & PKA“ (Ideal/Jangka Menengah)
• Percepat proses reforma agraria• Koordinasikan semua sektor• Tata struktur agraria
BORA / KNPA
• Tangani konflik lama & akibat reform
• Selesaikan konflik non-pengadilan
• Gunakan konsep transitional justice
KNUPKA
• Tangani konflik limpahan KNuPKA
• Selesaikan konflik jalur pengadilan
• Bersifat sementara (ad-hoc)
PERADILAN AGRARIA
• Jalankan UUPA scr konsisten • Rawat hasil-hasil positif reforma
agraria• Kordinasikan sektor terkait
agraria/sda
KEMENTERIAN
AGRARIA
Catatan2 Khusus
PERAN LEMBAGA YANG ADA: Posisi dan peran strategis Komnas HAM (!) Refleksi peran BPN RI dlm resolusi konflik Task Force dan Komisi Konflik DKN
RENAKSI: 75: Data perlu mencakup data yg dikompilasi
SCO 78-88: Hasil pemetaan partisipatif diakomodir 90 dan 92: Akses reform (kementan) 91: Hasil pemetaan AMAN/JKPP dkk
Hari Terakhir28 Maret 2013
Kegiatan Strategis 2013-2014
Harmonisasi Kebijakan: Inventarisasi kebijakan di setiap K/L Kaji ulang kebijakan dan peraturan
per-UU-an Rekomendasi perubahan kebijakan
Strategi Komunikasi: Ketemu dgn CSO utk mendapatkan
input Konsultasi publik dengan CSO Kolaborasi dengan gerakan
masyarakat sipil
DIAN PATRIA (LITBANG KPK): Harus bikin F8K Renaksi Sub-renaksi Indiokator Dokumen apa Apa yang harus
direvisi Kapan waktunya KPK kirim surat utk isi
F8K versi mrk
Proses pelaporan: Monev UKP4 dan Bappenas
KPK punya ownership K/L melaporkan ke
KPK Pendanaan: RPJM Pelibatan Tim Pakar Perjelas posisi
struktur pakar CSO libatkan dlm
Monev Perluas jaringan
media
KOKO SUJANARKO (DIR KPK) Usul teknis: Target capaian Ambisius: KPK dan Pakar Realistik: K/L Petakan posisi pakar:
kompetensi Capaian: ambisius tapi
reailstis CSO idealnya masuk dlm
perencanaan Karena NKB sdh ada, ditaik
utk ikut Petakan CSO Membangun ownership dari
CSO
Konsep pelibatan NGO dlm perencanaan: NKB dan IMH
Indonesia Memantau Hutan (berbasis IT dan online)
Dlm IMH pihak CSO dilibatkan utk matangkan substansi
Ukuran: Seberapa banyak koordinasi terjadi (ngopi)
Kerjasama perlu pertemuan informal (penting!)
Strategi non-formal perlu disiapkan
Usulan RTL
DKN: Rapat pimpinan utk ambil posisi & sikap Pertemuan yg dihadiri 5 kamar, dan 4 komisi plus anggota DKN
KPA: Pertemuan yg dihadiri 30 NGO agraria & lingkungan (sekber) Konsultasi publik 80 organisasi tani (+jaringan SPI, API, dll) Pilot project implementasi NKB (jawa dan luar jawa)
BPN: Progres penertiban tanah terlantar (deputi 4) Progres pemetaan P4T (deputi 1) Progres penanganan konflik (deputi 5) Progres penetapan HGU, HGB, HP (deputi 2) Progres redistribusi tanah (deputi 3)