Upload
stephanus-aan
View
264
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Hari 1 Sesi 1
Perencanaan Berbasis Hasil
Stephanus Aan, SSTP. M.Si Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (PSEKP – UGM)
082 138 20 8000 [email protected]
Kinerja PKD di Provinsi Jawa Timur Dirinci Berdasarkan 9 Bidang
Sumber: PFM Survey, World Bank; Analisa Pengeluaran Publik Jawa Timur 2011
Skor bidang perencanaan-penganggaran kab/kota di Jatim masih di bawah 60% sehingga perlu memberikan perhatian lebih pada bidang perencanaan
Isu-isu Strategis Perencanaan dan
Penganggaran
Bagaimana mensinkronisasi perencanaan dan penganggaran, kadang antara annual planning dengan midterm planning tidak sinkron
Relevansi program/kegiatan: kurang responsif dengan permasalahan dan / atau kurang relevan dengan peluang yang dihadapi. Program dan kegiatan harus sesuai dengan visi misi kepala daerah, bagaimana mensinkronkan hal ini
Konsistensi & sinkronisasi program masih relatif lemah; baik secara vertikal maupun horizontal.
Program/kegiatan saling tumpang tindih antar SKPD dan bahkan saling meniadakan,
Terkadang apa yang direncanakan tidak dapat dilaksanakan/diimplementasikan karena terbentur ketersediaan dana (budget constraints)
Diskriminasi akses info antar SKPD yang berujung pada kecemburuan antara SKPD favorit (gemuk) dan yang tidak dalam hal anggaran
Lemahnya civil society dalam mengontrol perencanaan dan penganggaran
Isu-Isu… (lanjutan)
Isu-Isu… (lanjutan)
Terlalu dominannya peran eksekutif dalam penjaringan aspirasi masyarakat
Mekanisme penjaringan aspirasi masyarakat oleh DPRD belum efektif
Peran DPRD dalam menyusun perencanaan jangka panjang belum jelas
Terkadang DPRD dan kepala daerah mendistorsi perencanaan yang sudah dibuat oleh SKPD, apakah perlu dibuat shadow budget?
Isu-Isu… (lanjutan)
Tingkat pemahaman stakeholder berbeda-beda terhadap dokumen perencanaan, tidak semua stakeholder memahami proses perencanaan-penganggaran dengan baik
DPRD terkadang belum mampu melihat isu-isu krusial dalam anggaran dan mengefektifkan peran tenaga ahli dewan Daerah perlu mengembangkan perencanaan pembangunan daerah berdasar pada paradigma-paradigma yang sesuai dengan konteks lokalitas daerah (isu local wisdom) dan perkembangan pemikiran global
Daerah perlu melembagakan sistem perencanaan pembangunan daerah di dalam Perda yang terkait dengan sistem Akuntabilitas Kinerja Pembangunan Daerah
Masalah anggaran tahunan : Konsistensi antar dokumen, misal dokumen tahunan dengan dokumen midterm
Cost-based performance budgeting. Daerah-daerah memiliki masalah yang sama dalam hal ini karena tidak punya ASB
Perlunya data terpilah antara laki-laki dan perempuan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran
Isu-Isu… (lanjutan)
Planning and monitoring relation : bagaimana monitoring bisa mendukung planning. Di Bappeda, terdapat bagian Monev, tetapi realitasnya Monev yang dilakukan hanya menyangkut disbursement, bukan achievement. Monev di Jawa Timur masih mengikut masing-masing program (Sungram) belum terintegrasi
Isu-Isu… (lanjutan)
Arti Penting Perencanaan
Perencanaan memberikan gambaran tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana tujuan dicapai.
Perencanaan menjadi pedoman bagi pelaksanaan kegiatan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Perencanaan dapat memperkirakan terhadap yang akan dilalui – meminimalkan ketidakpastian.
Perencanaan memberi kesempatan untuk memilih berbagai alternatif terbaik untuk pencapaian tujuan.
Kelayakan Perencanaan
Perencanaan harus rasional, bukan berdasarkan emosi dan perkiraan-perkiraan yang tidak berdasar.
Perencanaan harus melihat dan memperhitungkan:
Tujuan yang relevan bagi peningkatan kesejahteraan.
Pemilihan dan desain kegiatan/program yang tepat.
Penjadwalan implementasi yang tepat.
Identifikasi masalah‐masalah yang dihadapi.
Sumber daya yang akan digunakan serta alokasinya.
Kelembagaan: organisasi, atau badan pelaksananya.
E V I D E N C E
Perencanaan dimulai dari fakta dan berbasiskan hasil…………..
“Jika kita tidak tahu di mana kita berada, kita akan mengalami kesulitan menentukan di mana kita pergi.
Harry Hatry
Urban Institute, 1999
The best way to predict the future is to invent it — Alan Kay
Cara terbaik menebak masa depan adalah dengan menciptakannya . . . dng PERENCANAAN !
Roadmap Milestone Perencanaan Berbasis Hasil
1 2 3 5 6 7 9 10 8
Pelaksanaan
“Readiness
Assessment”
Pemilihan
Indikator Kunci
untuk memantau
hasil
Perencanaan
untuk Perbaikan
– Pemilihan
Target Hasil
Peran
Evaluasi
Penggunaan
hasil
penemuan
Kesepakatan
tentang Hasil
yang akan
dipantau dan
dievaluasi
Baseline Data
pada Indikator –
Ada dimana kita
sekarang?
Pemantauan
Hasil
Pelaporan dari hasil
penemuan Anda Membuat
keberlanjutan
dari Sistem
P&E pada
organisasi
anda
4
Readiness Assessment
Merupakan tingkat kesiapan stakeholder dalam pelaksanaan program kegiatan
Sangat tergantung dari bagaimana design program kegiatan itu disusun
Tidak boleh tergantung pada personal
Kesepakatan tentang Hasil yang
akan dipantau dan dievaluasi
Pelaksanaan
“Readiness
Assessment”
Kesepakatan
tentang Hasil
yang akan
dipantau dan
dievaluasi
Pemilihan
Indikator Kunci
untuk memantau
hasil
Baseline Data
pada Indikator
– Ada dimana
kita sekarang?
Perencanaan
untuk Perbaikan
– Pemilihan
Target Hasil
Pemantauan
Hasil
Peran
Evaluasi
Pelaporan dari hasil
penemuan Anda
Penggunaan
hasil
penemuan
Membuat
keberlanjutan
dari Sistem
P&E pada
organisasi
anda
3 4 5 6 7 9 10 8 2 1
Mengapa Menekankan pada
Hasil?
Menegaskan objektif dari tindakan pemerintah (“know where you are going before you get moving”)
Hasil adalah sesuatu yang menciptakan benefit atau manfaat
Indikator hasil akan memberitahu ketika sebuah kebijakan/program sukses dilaksanakan atau tidak
Menentukan Hasil
DARI KE Hasil pertanian
rusak sebelum
mencapai pasar
Meningkatnya
akses petani ke
pasar
Anak sekolah
drop-out
Minimnya
keamanan di
waktu malam
Insentif bagi
keluarga untuk
menyekolahkan
anaknya
Meningkatnya
keamanan
masyarakat
Mereformulasikan concern dari stakeholder menjadi hasil yang positif dan desirable
Ukuran Hasil Diturunkan dari
Masalah atau Isu yang Dihadapi
DARI KE
Bangunan sekolah tidak
dipelihara baik dan dibuat
dari material kualitas
rendah
Anak usia sekolah di
perdesaan kesulitan
mengakses sekolah
Meningkatnya kualitas dan
pemeliharaan bangunan
sekolah
Anak usia sekolah perdesaan
mendapatkan akses yg sama
ke pendidikan.
Kurikulum sekolah tidak
sesuai dengan kebutuhan
pasar tenaga kerja
Kel. Miskin tertinggal dan
tidak mendapatkan
pendidikan berkualitas
Meningkatnya kurikulum
untuk yang sesuai dengan
kebutuhan pasar tenaga
kerja.
Anak usia sekolah dari
kalangan miskin memperoleh
bantuan pendidikan.
Area Kebijakan: Pendidikan
Permasalahan dan Issu Strategis
• IS dpt berasal dari PP YANG STRATEGIS (PRIORITAS) di periode yg direncanakan.
• IS juga dpt bersumber dari prioritas yg ditetapkan KDH
• PP diidentifikasi dari tiap urusan (SKPD)
ISU STRATEGIS = kondisi atau hal yg harus diperhatikan (dikedepankan) dlm perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi daerah di masa datang.
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN = Perbedaan antara harapan dengan kenyataan; antara realisasi kinerja pembangunan dengan yg direncanakan.
PP1 IS1
PP2 IS2
PPB
PPA
T . U . J . U . A . N Pernyataan2 ttg hal2 yg perlu dilakukan utk mencapai visi, melaksanakan
misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah.
Biasanya disusun dng MEMBALIKKAN pernyataan ISU, PERMASALAHAN, dan PELUANG ke dalam suatu kalimat positif yg ringkas
Ditulis: “kata kerja + kata benda”.
Contoh: Menurunkan angka pengangguran
Juga DAPAT diturunkan dari bukti2 perwujudan VISI dan / atau MISI
Hasil yang diharapkan harus diwujudkan dalam bentuk indikator-
indikator
Penting Diingat..!
Hasil biasanya tidak dapat secara
langsung diukur—Hanya
dilaporkan
1 2 3 4 5 6 7 9 10 8 3
Pemilihan Indikator Kunci
untuk Memantau Hasil
Pelaksanaan
“Readiness
Assessment”
Pemilihan Indikator
Kunci untuk
memantau hasil
Perencanaan
untuk Perbaikan
– Pemilihan
Target Hasil
Peran
Evaluasi
Penggunaan
hasil
penemuan
Kesepakatan
tentang Hasil
yang akan
dipantau dan
dievaluasi
Baseline Data
pada Indikator
– Ada dimana
kita sekarang?
Pemantauan
Hasil
Pelaporan dari hasil
penemuan Anda Membuat
keberlanjutan
dari Sistem
P&E pada
organisasi
anda
Pemilihan Indikator Kinerja Kunci untuk Memantau Hasil
Indikator hasil tidaklah sama dengan hasil.
Setiap hasil perlu untuk diterjemahkan dalam satu atau beberapa indikator.
Sebuah indikator hasil mengidentifikasi pengukuran numerik yang dapat memberikan informasi untuk mendeteksi kemajuan (atau tiada kemajuan) ke arah pencapaian hasil yang diinginkan.
Urban Institute 1999
Indikator Hasil dalam
Sasaran Strategis
Pelaksana Program perlu menjawab pertanyaan ini:
“Bagaimana kita mendefinisikan
sukses?
Bagaimana sukses yang ingin kita
lihat?”
SASARAN
HASIL YG DIHARAPKAN DARI SUATU TUJUAN yg diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dpt dilaksanakan dlm jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Ditulis dng pola: “meningkatnya/menurunnya …”
Perhatikan kesesuaiannya dengan:
Kesesuaian dng TUPOKSI,
Kejelasan Kelompok sasaran yang dilayani, serta
Merupakan profil pelayanan SKPD.
S . A . S . A . R . A . N
Umumnya Sasaran dapat
dilihat dari aspek berikut:
Rumusan Sasaran
indikator
S . M . A . R . T . – C .
pesific S
easurable M
ttainable A
easonable / elevant
R
ime bound T
ontinously Improve C
MDG’s
SPM
Permendagri 54/2010
+
Indikator dari Pusat
Berapa Jumlah Indikator Bisa
Dikatakan Cukup?
Adalah jumlah minimum yang dapat menjawab pertanyaan ini:
“Apakah hasil yang diharapkan sudah
tercapai?”
Tingkat Validitas Indikator [1]
Penentuan suatu indikator kinerja atas kegiatan, program, atau sasaran bukan hal yang mudah. Kualitasnya ditentukan sejauh mana indikator benar-benar dapat mewakili (perilaku) dari kegiatan, program, atau sasaran yang diukur.
Tingkat validitas indikator kinerja ditentukan berdasarkan tingkat kedekatan indikator kinerja tersebut dengan tujuannya.
Tingkat Validitas Indikator [2]
Tingkat validitas indikator kinerja dibagi menjadi:
o Exact : ukuran yang ideal untuk mengukur hasil pencapaian sasaran strategis yang diharapkan.
o Proxy : indikator yang mengukur hasil tidak secara langsung, tetapi sesuatu yang mewakili hasil tersebut.
o Activity : indikator kinerja yang mengukur jumlah, biaya, dan waktu dari kegiatan-kegiatan yang berdampak pada sasaran strategis yang bersangkutan.
C . O . N . T . O . H . 1
Pelatihan Guru
MASALAH: Rendahnya nilai UAS-BN 1
BAGAIMANA agar NILAI UAS-BN menjadi TINGGI? 2
Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran
Pening-katan SAR-PRAS
Peningkatan Peran ORTU dlm Pembe-lajaran di rumah
Peningkatan Disiplin Pen-
capaian Target Pembelajaran
Sesuai Kurikulum
3 BAGAIMANA agar kualitas proses pembelajaran
meningkat?
Pening-katan
Motivasi Siswa
Penyusunan Session Plan
tiap Mata Pelajaran
TOT tentang Teknik
Pembela-jaran
Memper-banyak Kuis dan Try-Out
Pembinaan Komitmen
Guru
Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran
C . O . N . T . O . H . 2
MASALAH: Rendahnya Omset UMKM 1
BAGAIMANA agar omset UMKM menjadi TINGGI? 2
Peningkatan Kemampuan Pemasaran usaha kecil
Fasilitasi perbaikan kualitas produk
Peningka-tan
motivasi usahawan
Peningkatan kemitraan
(linkage) usaha kecil dengan
usaha menengah
3 BAGAIMANA agar kemampuan pemasaran usaha
kecil meningkat?
Fasilitasi perluasan
pasar
Penyusunan Panduan
Pemasaran
Pelatihan Teknik
Pemasaran
Peningkatan Motivasi dan
etos kerja
Belajar dari usahawan lainnya
dlm kelompok (asosiasi) UKM
? ?
Peningkatan Kemampuan Pemasaran usaha kecil
Perumusan
TUJUAN
Masalah:
Rendahnya Omset UMKM
Meningkatkan Omset UMKM
Peningkatan Kemitraan UMKM dg
Usaha Besar
Fasilitasi perluasan pasar
Peningkatan kemampuan pemasaran
Penyusunan panduan & tips
pemasaran
Pelatihan teknik pemasaran
Peningkatan motivasi & etos
kerja
Peningkatan kualitas
pembelajaran UMKM
Peningkatan motivasi
usahawan
Fasilitasi perbaikan
kualitas produk
Indikator: 1. Pendapatan 50% UMKM
binaan meningkat 10% 2. Ketersediaan Outlet
Produk Daerah 3 lokasi
PROGRAM: Peningkatan Pemberdayaan UMKM
(disesuaikan Permendagri 13/2006 atau RPJMD) KEGIATAN
SASARAN
Bagaimana agar … ?
Masalah: … !
Bagaimana agar … ?
Alternatif
solusi 1
Alternatif
solusi 2
Alternatif
solusi 3
Didasarkan dari MASALAH = Isu Strategis [ atau Indikator kinerja ]
1 Langsung fokus pada pencarian SOLUSI2 ALTERNATIF
2
Pencarian solusi alternatif dilakukan deng-an kata tanya: BAGAIMANA berkali-kali
3
Keberhasilan memecahkan masalah = Menemukan
SOLUSI YANG TEPAT untuk MASALAH YANG TEPAT
Baseline Data pada Indikator– Ada Dimana Kita Sekarang
1 2 3 4 5 6 7 9 10 8
Pelaksanaan
“Readiness
Assessment”
Pemilihan
Indikator Kunci
untuk memantau
hasil
Perencanaan
untuk Perbaikan
– Pemilihan
Target Hasil
Peran
Evaluasi
Penggunaan
hasil
penemuan
Kesepakatan
tentang Hasil
yang akan
dipantau dan
dievaluasi
Baseline Data
pada Indikator –
Ada dimana kita
sekarang?
Pemantauan
Hasil
Pelaporan dari hasil
penemuan Anda Membuat
keberlanjutan
dari Sistem
P&E pada
organisasi
anda
Membangun Baseline Data
untuk Indikator
Sebuah baseline kinerja adalah:
Informasi (kuantitatif atau kualitatif) yang menyediakan data pada tahap awal atau sebelum periode pemantauan.
Baseline digunakan untuk:
Mempelajari tentang tingkat terakhir/saat ini dan pola kinerja pada indikator, dan
Sebagai pembanding untuk menaksir kinerja kebijakan, program dan proyek selanjutnya.
Identifikasi Sumber Data
untuk Indikator yang Dipilih
Sumber adalah siapa atau apa yang menyediakan data - bukan metode pengumpulan data.
Studi kasus: Apa jenis sumber data yang terkait dengan indikator kinerja dalam hal peningkatan keselamatan transportasi jalan raya?
84 84 84 84
84 84
Membangun Informasi Baseline
Indikator
Sumber Data
Metode Pengumpu-
lan Data
Siapa yang me-
lakukan
Frekuensi
dalam pengum-
pulan Data
Biaya dalam
Pengum- pulan
Tingkat
Kesulitan dalam
Pengum-pulan
Siapa yang
menganalisis dan melapor
kan
1
2
3
Sumber Data Bisa berupa
Primer atau Sekunder
PRIMARY Data yang dikumpulkan langsung oleh organisasi anda, misalnya, melalui pengumpulan data reguler, survei, observasi langsung, dan wawancara.
SECONDARY Data yang telah dikumpulkan oleh orang lain, awalnya untuk tujuan lain. Contohnya termasuk data survei yang dikumpulkan oleh lembaga lain, Survei Demografi Kesehatan, atau data dari pasar keuangan.
Data sekunder sering dapat menghemat uang dalam memperoleh data yang Anda butuhkan, tapi tetap hati-hati dalam penggunaannya!
Desain Metode
Pengumpulan Data
1. Tentukan bagaimana untuk mendapatkan data yang Anda butuhkan dari masing-masing sumber.
2. Siapkan instrumen pengumpulan data.
3. Kembangkan prosedur untuk penggunaan instrumen pengumpulan data.
Metode Pengumpulan Data
Diskusi dengan
individu terkait
Interview
komunitas
Informal/Less Structured Methods
Kunjungan
lapangan
Data MIS and
administrasi
Observasi pelaku
Interview
informan kunci
FGD pelaku
kunci
Survey cross-
section
Kuesioner
Survey
Panel
Eksperimen
lapangan
Sensus
More Structured/Formal Methods
Observasi
langsung
Kepraktisan
Apakah data yang terkait dengan indikator cukup praktis untuk dimanfaatkan?
Tanyakan apakah:
Data untuk mengukur kualitas saat ini tersedia?
Data dapat diperoleh secara teratur dan tepat waktu?
Pengumpulan data primer, bila memang perlu, adalah layak dan efektif dalam hal biaya?
Perbandingan Metode-Metode Pengumpulan Data yang Umum Dilakukan
Date Collection Method
Characteristic Review of Program Records
Self-Administered Questionnaire
Interview Rating by Trained
Observer
Cost Low Moderate Moderate to High Depends on
Availability of Low-Cost Observers
Amount of Training
Required for Data Collectors
Some None to Some Moderate to High Moderate to High
Completion Time
Depends on Amount of Data
Needed Moderate Moderate Short to Moderate
Response Rate High, if Records Contain Needed
Data
Depends on How Distributed
Generally Moderate to Good
High
United Way of America
Mengembangkan Baseline Data untuk
Satu Wilayah Kebijakan: Contoh: Pendidikan
Outcomes Indicators Baselines Targets
1. Akses anak usia pra-sekolah pada program PAUD meningkat.
1.
% anak usia 4-6 tahun yang telah mengikuti PAUD
1. 45% anak usia 4-6 tahun telah mengikuti PAUD di tahun 2010 (APK PAUD)
2. Akses pembelajaran wajib belajar pendidikan dasar pada anak meningkat.
1.
% anak usia 7-12 tahun yang bersekolah di SD dan % anak usia 13-15 tahun yang bersekolah di SMP
1. 75% anak usia 7-12 tahun bersekolah di SD (APK SD) di tahun 2010 61% anak usia 13-15 tahun bersekolah di SMP di tahun 2010
Ringkasan: Membangun Baseline Data pada Indikator
Sebuah baseline kinerja adalah:
Informasi (kuantitatif atau kualitatif) yang menyediakan data pada tahap awal atau sebelum, periode pemantauan.
Baseline digunakan untuk:
Mempelajari tentang tingkat terakhir/saat ini dan pola kinerja pada indikator.
Menaksir kinerja kebijakan, program dan proyek selanjutnya.
Perencanaan untuk Perbaikan – Pemilihan Target Hasil
1 2 3 4 5 6 7 9 10 8
Pelaksanaan
“Readiness
Assessment”
Pemilihan
Indikator Kunci
untuk memantau
hasil
Perencanaan untuk
Perbaikan –
Pemilihan Target
Hasil
Peran
Evaluasi
Penggunaan
hasil
penemuan
Kesepakatan
tentang Hasil
yang akan
dipantau dan
dievaluasi
Baseline Data
pada Indikator
– Ada dimana
kita sekarang?
Pemantauan
Hasil
Pelaporan dari hasil
penemuan Anda Membuat
keberlanjutan
dari Sistem
P&E pada
organisasi
anda
Definisi
Target Adalah tingkatan pada indikator yang bisa dikuantifikasikan pada sebuah negara atau organisasi yang ingin dicapai pada suatu titik waktu tertentu.
Sebagai contoh; ekspor pada sektor pertanian akan meningkat sebesar 20% dalam tiga tahun berikutnya di atas baseline.
Bagaimana Teknis Perumusannya?
GAP Analisys dari baseline data yang telah dibangun
Saat baseline data yang dibangun memperlihatkan bahwa kinerja atau kondisi berbeda dari yang ideal atau yang seharusnya.
Direncanakan
Aktual
GAP
GAP
1. Setiap permasalahan harus dilihat gap analisisnya.
2. Data diambil dari laporan evaluasi Bappeda atau Bab II RKPD/Renja
SKPD
3. Klasifikasikan mana indikator yang memiliki gap sangat tinggi dan mana
yang tidak untuk menentukan prioritas dan kebijakan alokasi anggaran
Mengidentifikasi tingkat Hasil yang diharapkan atau yang diinginkan dari proyek, program atau
kebijakan membutuhkan pemilihan target kinerja
Tingkat
Indikator
Baseline
Tingkat
Kenaikan yang
diinginkan
Mengasumsi
kan input,
aktivitas, dan
keluaran pada
tingkat terbatas
dan diharapkan
Target
Kinerja
Tingkat
kinerja yang
diinginkan
untuk dicapai
dalam waktu
tertentu.
+ =
Menghitung Proyeksi Indikator
Target kinerja
Target Renstra
Realisasi
Proyeksi mengikuti trend
Proyeksi sesuai arah Renstra
Proyeksi alternatif
n-3 n-2 n-1 n n+1 tahun
Linest, Regresi Linear, Rata-rata pertumbuhan, dll
Contoh Sasaran Terkait
Pembangunan 1. Tujuan: Kesejahteraan Ekonomi Target Hasil: Menurunkan 20% proporsi orang yang
hidup dalam kemiskinan ekstrem pada tahun 2012 terhadap baseline.
2. Tujuan: Pembangunan Sosial Target Hasil: Meningkatkan sebesar 20% angka
partisipasi Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Timur pada 2012 terhadap baseline.
Target Hasil: Menurunkan 20% kejadian tingkat hepatitis untuk bayi pada tahun 2012 terhadap baseline.
3. Tujuan: Keberlanjutan Lingkungan Target Hasil: Mengimplementasikan strategi nasional
untuk pengelolaan hutan lestari pada tahun 2012.
Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Ketika Memilih Target Indikator
1. Pemahaman yang jelas tentang situasi pada baseline (contoh: rata-rata 3 tahun terakhir, tahun lalu, tren rata-rata, dll)
2. Pendanaan dan tingkat sumber daya personil yang diharapkan selama periode sasaran
3. Jumlah sumber daya dari luar diharapkan untuk melengkapi sumber daya yang dimiliki oleh program
4. Pertimbangan politik
5. Kapasitas kelembagaan
Tambahan Pertimbangan dalam
Menetapkan Sasaran Indikator [ 1 / 2 ]
1. Hanya satu target yang diinginkan untuk setiap indikator.
2. Jika indikator adalah indikator baru (sebelumnya tidak digunakan) berhati-hatilah dalam setting target yang tegas (gunakan kisaran).
3. Kebanyakan target tahunan yang ditetapkan, tetapi beberapa prakteknya bisa diatur triwulan-an; yang lain nya ditetapkan untuk periode yang lebih lama (tidak lebih dari 5 tahun).
4. Dibutuhkan waktu untuk mengamati efek dari perbaikan.
karena itu harus realistis ketika menetapkan target.
Adapted from the Urban Institute, 1999
5. Target tidak harus dalam bentuk satu nilai numerik tunggal, bisa dalam bentuk kisaran.
6. Pertimbangkan kinerja sebelumnya.
7. Memanfaatkan informasi baseline.
8. Target harus layak, mempertimbangkan semua sumber daya (input) yang tersedia.
Adapted from the Urban Institute, 1999
Tambahan Pertimbangan dalam
Menetapkan Sasaran Indikator [ 2 / 2 ]
”Permainan Dimainkan Saat
Target Ditetapkan”
1. Menetapkan target sederhana (mudah) sehingga mereka pasti akan dipenuhi.
2. Sesuaikan target (sesuai kebutuhan) untuk memenuhi kinerja yang ingin dicapai.
3. Pilih target yang tidak sensitif secara politis.
Mengembangkan Target untuk Satu
Wilayah Kebijakan: Pendidikan
Outcomes Indicators Baselines Targets
1.
Akses anak usia pra-sekolah pada program PAUD meningkat.
1.
% anak usia 4-6 tahun yang telah mengikuti PAUD
1. 45% anak usia 4-6 tahun telah mengikuti PAUD di tahun 2010 (APK PAUD)
1. 65% anak usia 4-6 tahun telah mengikuti PAUD di tahun 2010 (APK PAUD)
2.
Akses pembelajaran wajib belajar pendidikan dasar pada anak meningkat.
1.
% anak usia 7-12 tahun yang bersekolah di SD dan % anak usia 13-15 tahun yang bersekolah di SMP
1. 75% anak usia 7-12 tahun bersekolah di SD (APK SD) di tahun 2010 61% anak usia 13-15 tahun bersekolah di SMP di tahun 2010
2. 80% anak usia 7-12 tahun bersekolah di SD (APK SD) di tahun 2015
71% anak usia 13-15 tahun bersekolah di SMP di tahun 2015
Sekarang Kita Memiliki Sebuah Kerangka Hasil
Matriks yang telah diselesaikan ini menjadi kerangka hasil Anda.
Kerangka hasil Ini mendefinisikan hasil/capaian dan memberikan arahan untuk mendeteksi keberhasilan (atau ketidak-berhasilan) dalam mencapai hasil-hasil tersebut.
Bagaimana Hubugnan dengan Dokumen
Perencanaan?
Kondisi Awal
Proses Pembangunan
Kondisi Akhir
1. Jangka Panjang RPJPD
2. Jangka Menengah RPJMD dan Renstra SKPD
3. Tahunan RKPD dan Renja SKPD
ALAT UKUR KEBER-HASIL-AN
PEMBANGUNAN?
INDIKATOR
SAKIP
KINERJA KEUANGAN
Akuntabilitas Instansi Pemerintah
Ev. RKPD/RPJM (Jan)
LAKIP (Feb)
LKPJ (Maret)
LPPD (Maret/April)
ILPPD (April)
EKPPD/EKPOD (Mei)
LKPD (Feb)
LPj. APBD (Juni)
Audit BPK
RPJMD (5th)
RKPD (1 th)
Renstra SKPD (5 th)
Renja SKPD (1 th)
didasarkan
APBD
penganggaran
did
asark
an
KUA - PPAS
LPj AMJ (5th)
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah (KDH)
Lap. Keu SKPD (Jan)
Bingung Istilah IKU – IKK – IKD?
Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) = ukuran
keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis ORGANISASI.
output dan outcome sesuai tupoksi per tingkatan unit organisasi.
(Permenpan 09/M.PAN/08/2007 dan 11/M.PAN/08/2007)
Indikator Kinerja Kunci = indikator kinerja utama yang
mencerminkan keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan
pemerintahan
(PP 6/2008)
Indikator Kinerja Daerah = ukuran keberhasilan pencapaian visi misi
kepala daerah dari sisi keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan daerah khususnya kriteria pada pemenuhan aspek
kesejahteraan, layanan, dan daya saing. (Permendagri 54/2010)
INDIKATOR KINERJA UTAMA
KEMENTERIAN PAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
KEMENTERIAN PAN
I K K
ASPEK GEOGRAFIS
Karakteristik lokasi dan Wilayah
Potensi Pengembangan Wilayah
Wilayah rawan Bencana
Demografi
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Kesejahteraan Sosial
Seni Budaya dan olahraga
ASPEK PELAYANAN UMUM
Pelayanan dasar
Pelayanan Penunjang
ASPEK DAYA SAING DAERAH
Kemampuan Ekonomi Daerah
Sumber Daya Manusia
Iklim Berinvestasi
Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
INDIKATOR KINERJA KUNCI (PP 6/2008)
VISI
ISU STRATEGIS
MISI 1
MISI 2
TUJUAN 1
TUJUAN 2
TUJUAN 3
Sasaran 2
Sasaran 1
Sasaran 4
Sasaran 5
Sasaran 3
Program 6
Program 4
Program 5
Program 3
Program 1
Program 2
Analisis (SWOT, FB, dll)
STRATEGI
KEBIJAKAN hierarki
fungsional
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Indikator 7
Indikator 5
Indikator 6
mengarahkan
Contoh Matrik Penulisan
Visi Misi Tujuan Sasaran Indikator
Visi Misi 1 Tujuan 1.1 Sasaran 1.1.1 Indikator 1.1.1.1
Indikator 1.1.1.2
Sasaran 1.1.2 Indikator 1.1.2.1
Tujuan 1.2 Sasaran 1.2.1 Indikator 1.2.1.1
Indikator 1.2.1.2
Misi 2 Tujuan 2.1 Sasaran 2.1.1 Indikator 2.1.1.1
Tujuan 2.2 Sasaran 2.2.1 Indikator 2.2.1.1
Indikator 2.2.1.2
Sasaran 2.2.2 Indikator 2.2.2.1
Hubungan RPJMD dengan
Renstra SKPD
IKD dari tiap SKPD pada RPJMD dijabarkan dalam Bab 6 Renstra SKPD
Tabel 6.1. di Renstra SKPD: Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Program 4
Program 3
Program 1
Program 2
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
PRINSIP SINKRONISASI INDIKATOR - PROGRAM (Tertuang Di Renstra SKPD. Indikator Diambil Dari Bab Vi Renstra Skpd Yang Berdasar Indikator Kinerja Skpd Yang Diambil Dari RPJMD)
1
2
3
Benang merahnya harus jelas.
Indikator apa akan
dicapai melalui program apa.
Bagi Program yang mendukung dua atau lebih indikator, maka: SKPD harus mampu mengidentifikasikan
Kegiatan apa mengarah
atau mendukung pada
pencapaian Indikator yang mana. Jadi JANGAN ASAL bikin
kegiatan.
Indikator Kinerja BPKAD Misi Tujuan Sasaran Indikator 2011 2015 Program
Misi 1:
Meningkatkan
penyelenggaraan
pemerintahan
dengan menitik
beratkan pada
motivasi dan
pengawasan
pelaksanaan
good governance
Meningkatkan tata
pemerintahan
yang baik,
demokratis, jujur
dan
bertanggungjawa
b, akuntabel serta
pelayanan umum
yang didukung
teknologi
informasi.
Meningkatnya
kemampuan
pengelolaan
keuangan dan
kekayaan
daerah
Opini BPK thp
Pengelolaan
Keuangan Daerah
per SKPD
Disclaim
er WTP
Program Peningkatan
dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Penyampaian LKPD
Tdk
Tepat
Waktu
Tepat
Waktu
Tertib Administrasi
BMD 0,40% 100%
Rasio Pemanfaatan
Aset 0,13% 100%
Hasil Matrik
Sasaran Urusan/
Indikator
Kondisi
Awal
Target
2011
Target
2012
Target
2013
Target
2014
Target
2015
Program SKPD
Urusan Otda
Meningkatka
n kualitas
SDM aparat
pemerintah
Tindak Lanjut
Hasil
Pemeriksaan
27% 43% 80% 80% 80% 80% Program
Pengemb Komin
Manaj Was
Inspektorat
Program
Peningkatan Prof
Tng Rik dan Was
Inspektorat
Penerapan
SPIP
0 0 0 100% 100% 100% Program
Peningkatan
Sistem Internal
dan Dal
Inspektorat
Cakupan
Evaluasi Lakip
SKPD
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Indikator
Membangun Sistem Pemantauan
1 2 3 4 7 9 10 8
Pelaksanaan
“Readiness
Assessment”
Pemilihan
Indikator Kunci
untuk memantau
hasil
Perencanaan
untuk Perbaikan
– Pemilihan
Target Hasil
Peran
Evaluasi
Penggunaan
hasil
penemuan
Kesepakatan
tentang Hasil
yang akan
dipantau dan
dievaluasi
Baseline Data
pada Indikator
– Ada dimana
kita sekarang?
Pemantauan
Hasil
Pelaporan dari hasil
penemuan Anda Membuat
keberlanjutan
dari Sistem
P&E pada
organisasi
anda
6 5
Pemantauan Untuk Hasil [ 1 / 2 ]
Sistem pemantauan berbasis hasil memantau seluruh tahapan implementasi (input, aktivitas, output) maupun hasil dari satu program/kebijakan (outcome dan capaian)
Implementasi dari monitoring ini didukung pemanfaatan komponen-komponen manajemen – anggaran, perencanaan SDM, dan rencana aktivitas.
Jenis Pemantauan
Output
Activity
Input
Outcome
Impact
Pemantauan Hasil
Implementasi Pemantauan
(Cara dan Strategi)
Imp
lem
en
tasi
Hasil
Prinsip dalam Membangun
Sistem Pemantauan 1. Ada kebutuhan informasi hasil pada level proyek, program, dan kebijakan
2. Informasi hasil harus mencakup aspek horizontal dan vertikal organisasi
3. Permintaan informasi hasil pada masing-masing level harus diidentifikasi
4. Diperlukan kejelasan tanggung jawab pada masing-masing level:
- Data apa yang dikumpulkan
- Kapan data dikumpulkan
- Bagaimana data dikumpulkan (metodologi)
- Siapa yang mengumpulkan data
- Siapa yang menganalisa data
- Untuk siapa data ini dikumpulkan
- Siapa yang melaporkan data
Pengelolaan Informasi
Sistim pemantauan membutuhkan dokumentasi dan pengelolaan informasi –management information system
MIS mencakup beberapa hal berikut:
Prosedur pengumpulan data/informasi
Pendokumentasian dan pengelolaan data
Analisis data
Pelaporan data
Pemanfaatan hasil laporan
Tindak-lanjut laporan
Sistem Pemantauan Membutuhkan:
Kepemilikan (Ownership)
Pengelolaan (Management)
Pemeliharaan (Maintenance)
Kredibilitas (Credibility)
Memantau Hasil Perlu Analisis Kinerja Data…
120 120
ID 27902 Published in the New Yorker 5/16/1994
A bird, in a suit, notices charts which compare
‘hour of rising’ with ‘worm acquisition.’ Refers to the saying, “The early bird catches the worm.”
Kerangka Kerja Sistem
Pemantauan Kinerja
Untuk setiap hasil/tujuan diperlukan:
Baseline Indicator Data Analysis Target
Data Collection
Strategy Reporting Plan
Kriteria Kunci untuk Data Kinerja
Berkualitas
Reliability
Validity Timeliness
The Data Quality Triangle
Reliability
Metode Pengumpulan data bersifat stabil dan konsisten dari waktu ke
waktu
The Data Quality Triangle
Validity
Data mengukur kinerja yang ingin kita ukur
secara jelas dan langsung
The Data Quality Triangle
Timeliness
Frekuensi (Bagaimana data sering dikumpulkan)
Currency (Bagaimana data dikumpulkan pada waktu dekat ini?)
Relevansi (data yang dibutuhkan dapat tersedia untuk mendukung keputusan manajemen)
Peran Evaluasi
Melakukan
Penilalian
Secara
Cepat
Setuju untuk
Melakukan
pengawasan
dan evaluasi
hasil luaran
Memilih
Indikator Kunci
untuk
Memantau Hasil
Luaran
Data Dasar
dari Indikator
– Sampai
Sejauh Mana
Kita?
Merencanakan
Perbaikan –
Memilih
Sasaran Hasil
Pengawasan
Hasil
Peran
Evaluasi
Melaporkan
Temuan
Menggunakan
Hasil Temuan
Menjaga
Kelangsungan
sistem
Pengawasan
dan Evaluasi
Dalam
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 9 10 8
Definisi Evaluasi
Evaluasi adalah sebuah penilaian dari perencanaan, intervensi yang sedang berjalan atau sudah selesai untuk melihat revelansinya, ketepatgunaan (efisiensi), efektivitas, dampak dan keberlangsungan. Tujuannya adalah untuk memasukkan pelajaran yang didapat ke dalam proses pengambilan keputusan.
Manfaat Evaluasi
Sebagai sumber yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan.
Untuk mencari sebab/penjelasan dari suatu masalah.
Untuk mengidentifikasi isu pada masalah yang dihadapi, contoh: anak putus sekolah.
Pengambilan keputusan berdasarkan alternatif terbaik.
Mendukung reformasi sektor publik.
Membantu membangun konsensus diantara para pemangku kepentingan tentang bagaimana merespon suatu masalah.
Evaluasi Artinya Informasi pada:
Stra
tegi
• Apakah kita telah melakukan hal yang benar
– Rasional/Justifikasi
– Dasar teori yang benar
Op
era
tio
n
• Apakah kita telah melakukan sesuatu dengan benar
– Ketepatgunaan dalam mendapatkan hasil yang diharapkan
– Ketepatgunaan dalam mengoptimalkan sumber daya
– Kepuasan klien
Lea
rnin
g
• Apakah ada cara lain yang lebih baik untuk digunakan
– Cara-cara alternatif
– Praktik terbaik
– Pelajaran yang didapat
Melaporkan Temuan
Melakukan
Penilalian
Secara
Cepat
Setuju untuk
Melakukan
pengawasan
dan evaluasi
hasil luaran
Memilih
Indikator Kunci
untuk
Memantau Hasil
Luaran
Data Dasar
dari Indikator
– Sampai
Sejauh Mana
Kita?
Merencanakan
Perbaikan –
Memilih
Sasaran Hasil
Pengawasan
Hasil
Peran
Evaluasi
Melaporkan
Temuan
Menggunakan
Hasil Temuan
Menjaga
Kelangsunga
n sistem
Pengawasan
dan Evaluasi
Dalam
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 9 10 8
Tugas Pelaksana Kegiatan
1. PA bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan di SKPD
2. PPTK bertanggungjawab membantu PA/KPA dalam pelaksanaan teknis kegiatan
3. Pemantauan sangat tergantung bagaimana teknis pelaksanaan kegiatan direncanakan tugas PPTK harus membuat:
Rencana Kerja
Matrik Kinerja Rencana Kerja
Melihat Rencana Kegiatan
No Kegiatan/ Sub Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
1 Penetapan SK Tim
2 Rapat Koordinasi
3 Sosialisasi ke Kelompok Masyarakat
4 Rakor Teknis dg Pendamping
5 Monitoring Ke Kelompok Maysarakat
6 Penyusunan Dokumen Laporan
7 Rakor Teknis SKPD
8 Penyusunan Laporan
Matrik Kinerja Rencana Kegiatan
No Kegiatan/ Sub Kegiatan Bobot Kinerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
% Rp.
% Rp
% Rp
% Rp
% Rp
% Rp
% Rp
% Rp
% Rp
% Rp
% Rp
% Rp
% Rp
1 Penetapan SK Tim % Rp.
% Rp
2 Rapat Koordinasi % Rp.
% Rp
% Rp
% Rp
3 Sosialisasi ke Kelompok Masyarakat
% Rp.
% Rp
4 Rakor Teknis dg Pendamping % Rp.
% Rp
5 Monitoring Ke Kelompok Maysarakat
% Rp.
% Rp
% Rp
% Rp
% Rp
% Rp
6 Penyusunan Dokumen Laporan % Rp.
% Rp
7 Rakor Teknis SKPD % Rp.
% Rp
8 Penyusunan Laporan % Rp.
% Rp
% Rp
• Anggaran Kas
• Kinerja Anggaran & Kinerja Keg Triwulan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
No Sasa
ran
Prog
ram/
Kegi
atan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)/
Kegiatan
(output)
Target
Renstra SKPD
pada
Tahun ........
(Akhir
Periode
Renstra
SKPD)
Realisasi
Capaian
Kinerja
Renstra SKPD
sampai
dengan Renja
SKPD Tahun
Lalu (n-2)
Target Kinerja
dan Anggaran
Renja SKPD
Tahun berjalan
(Tahun n-1)
yang dievaluasi
Realisasi Kinerja Pada Triwulan
Realisasi Capaian
Kinerja dan
Anggaran Renja
SKPD yang
dievaluasi
Realisasi Kinerja
dan Anggaran
Renstra SKPD s/d
tahun .......
(Akhir Tahun
Pelaksanaan Renja
SKPD Tahun....)
Tingkat Capaian
Kinerja Dan
Realisasi Anggaran
Renstra SKPD s/d
tahun ...
(%)
uni
t
SK
PD
Pen
ang
gun
g
Ja
wa
b
I II III IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 = 6 + 12 14=13/5 x100%
15 K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
Rata-rata capaian kinerja (%)
Predikat kinerja
Faktor pendorong keberhasilan kinerja:
Faktor penghambat pencapaian kinerja:
Tindak lanjut yang diperlukan dalam triwulan berikutnya*):
Tindak lanjut yang diperlukan dalam Renja SKPD kabupaten/kota berikutnya*):
Diisi oleh Kepala Bappeda
Form Monitoring, Pengendalian dan Evaluasi
Menganalisa Hasil Data
Anda Mengukur perubahan antar waktu
Membandingkan masa sekarang dan masa lalu untuk melihat tren dan perubahan lainnya
Semakin banyak data yang anda dapat, semakin yakin anda dengan tren yang dibuat
? Waktu
Memperbaiki akses kepada
pasar perdesaan (tradisional)
Ak
se
s
Waktu
Memperbaiki akses kepada
pasar perdesaan (tradisional)
Ak
se
s
Melaporkan Hasil Data
Anda
Laporkan hasil data dalam bentuk perbandingan antara data awal dan data dasar (baseline)
(Ingat - perbandingan antar waktu sangat penting!)
Anda dapat melaporkan data anda dengan:
– Pengeluaran/Pendapatan – Unit organisasional
– Angka-angka mentah – Lokasi Geografis
– Persentase – Demografis
– Tes statistik – Kepuasan Klien (Tinggi, Menengah, Rendah)
Presentasikan Data dalam Format yang Jelas dan Mudah Dipahami
Tampilkan data yang paling penting saja
Gunakan lampiran atau laporan terpisah untuk data yang lebih detail
Gunakan presentasi visual (diagram, grafis, tabel, peta) untuk menunjukkan poin-poin kunci
Hindari “data sampah”
Saat Melaporkan Temuan, Gunakan Catatan Penjelas
Saran:
Kombinasikan informasi kualitatif bersama dengan kuantitatif
Saat perbandingan menunjukkan tren atau nilai yang “aneh”, sedapat mungkin berikan penjelasan
Laporkan catatan penjelasan internal (perubahan, masalah, dll) Contoh: Kehilangan anggota program atau sumber daya lain
Laporkan catatan penjelasan eksternal Contoh: bencana alam yang tidak diduga atau perubahan politik
Rangkum temuan-temuan penting The Urban Institute, 1999
Apa yang Terjadi jika Hasil Temuan Buruk?
Sebuah hasil pengukuran sistem yang baik dimaksudkan untuk mengemukakan masalah-masalah (sistem peringatan dini)
Laporan pada performa seharusnya menyertakan penjelasan tentang hasil yang buruk dan mengidentifikasi langkah-langkah perencanaan untuk memperbaiki masalah
Penting jika memang diperlukan: lindungi sang pembawa pesan
Adapted from The Urban Institute, 1999
Format Pelaporan Hasil
Indikator Hasil
Tahun Dasar
(%)
Saat Ini
(%)
Target
(%)
Perbedaan
(%)
Tingkat Hepatitis (N=6000) 30 25 20 -5
Persentase anak dengan peningkatan status kesehatan secara menyeluruh (N=9000)
20 20 24 -4
Persentase jumlah anak yang menunjukkan hasil positif skor 4 dari 5 pada tes fisik (N=3500)
50 65 65 0
Persentase jumlah anak dengan peningkatan status nutrisi (N = 14,000)
Source: Made-up data, 2003
80 85 83 +2
Hasil Aktual Versus Target
Melakukan
Penilalian
Secara
Cepat
Setuju untuk
Melakukan
pengawasan
dan evaluasi
hasil luaran
Memilih
Indikator Kunci
untuk
Memantau Hasil
Luaran
Data Dasar
dari Indikator
– Sampai
Sejauh Mana
Kita?
Merencanakan
Perbaikan –
Memilih
Sasaran Hasil
Pengawasan
Hasil
Peran
Evaluasi
Melaporkan
Temuan
Menggunakan
Hasil Temuan
Menjaga
Kelangsungan
sistem
Pengawasan
dan Evaluasi
Dalam
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 9 10 8
Memanfaatkan Temuan dari Proses Pemantauan dan Evaluasi
1. Memenuhi kebutuhan pemerintah sebagai pengelola program dan tuntutan publik tentang akuntabilitas.
2 Membantu merumuskan dan memberikan dasar atas perencanaan dan penganggaran.
3 Membantu dalam membuat keputusan mengenai alokasi sumber daya operasional.
4 Memicu pemeriksaan mendalam tentang masalah kinerja apa yang muncul dan koreksi yang diperlukan.
10 kegunaan temuan-temuan hasil
Menggunakan Temuan-Temuan Anda (Lanjutan)
5 Membantu memotivasi pengelola program untuk terus membuat perbaikan terhadap kinerja program.
6 Mengawasi kinerja kontraktor dan penerima bantuan.
7 Menyediakan data khusus untuk evaluasi program secara mendalam.
8 Membantu menyediakan pelayanan publik lebih efisien.
9 Mendukung upaya-upaya strategis dan perencanaan jangka panjang (dengan menyediakan informasi dasar dan kemajuan terakhir).
10 Membangun komunikasi publik yang lebih baik.
10 kegunaan temuan-temuan hasil
9 Strategi Penyampaian Temuan Pemantauan dan Evaluasi
1. Memberdayakan dan memanfaatkan media –internal maupun eksternal.
2. Menetapkan perundang-undangan “Kebebasan Informasi”. 3. Membentuk E-Government. 4. Menambah informasi dalam situs internal dan eksternal. 5. Menerbitkan laporan anggaran tahunan. 6. Melibatkan komunitas masyarakat sipil dan grup warga
negara. 7. Memperkuat pengawasan parlementer. 8. Memperkuat lembaga pemeriksa. 9. Membagi dan membandingkan hasil temuan dengan mitra
pembangunan.
10
Menjaga Kelangsungan Sistem P&E didalam Organisasi Anda
Melakukan
Penilalian
Secara
Cepat
Setuju untuk
Melakukan
pengawasan
dan evaluasi
hasil luaran
Memilih
Indikator Kunci
untuk
Memantau Hasil
Luaran
Data Dasar
dari Indikator
– Sampai
Sejauh Mana
Kita?
Merencanakan
Perbaikan –
Memilih
Sasaran Hasil
Pengawasan
Hasil
Peran
Evaluasi
Melaporkan
Temuan
Menggunakan
Hasil Temuan
Menjaga
Kelangsungan
sistem
Pengawasan
dan Evaluasi
1 2 3 4 5 6 7 9 8
Capacity Building bagi SKPD
Change (Berubah)
Action Plan
Resources Incentives Skills Vision = + + + +
Confusion (Kebingungan)
Action Plan
Resources Incentives Skills = + + +
Anxiety (Kekacauan)
Action Plan
Resources Incentives Vision = + + +
Resistance (Perlawanan)
Action Plan
Resources Skills Vision = + + +
Frustation (Frustasi)
Action Plan
Incentives Skills Vision = + + +
Treadmill (Jalan di tempat)
Resources Incentives Skills Vision = + + +
Bagaimana Penuangan dalam Dokumen
Anggaran?
Program 4
Program 3
Program 1
Program 2
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
KESIMPULAN INDIKATOR HASIL
1
2
3
Benang merahnya harus jelas.
Indikator apa akan
dicapai melalui program apa.
Bagi Program yang mendukung dua atau lebih indikator, maka: SKPD harus mampu mengidentifikasikan
Kegiatan apa mengarah
atau mendukung pada
pencapaian Indikator yang mana. Jadi JANGAN ASAL bikin
kegiatan.
Sasaran: Meningkatkan kualitas dan akses pendidikan dasar
APM SD 95%
APM SMP 80%
Jumlah Sekolah dg Akreditasi Baik 50%
Program Peningkatan Wajardikdas
APM SD 85%
APM SMP 70%
Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik
Jumlah Sekolah dg Akreditasi Baik 40%
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Jumlah Sekolah dg Akreditasi Baik 40%
OUTCOME RPJMD OUTCOME PROGRAM (Benefit dan Impact))
1. Pengadaan Buku SD 2. Pembangunan RKB SD
1. Pengadaan buku SMP 2. Rehab gedung SMP
1. Penilaian angka kredit pendidik SD/SMP 2. Evaluasi Pembinaan Tenaga Pendidik
1. Pengembangan Jardiknas dan Informasi Pendidikan Dasar
2. Pembinaan Penyusunan RAPBS
OU
TCO
ME
/ H
ASI
L B
erf
un
gsin
ya O
utp
ut
CONTOH
Pendidikan
Sasaran: Meningkatkan kualitas SDM aparat pemerintah
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (80%)
Implementasi SPIP (100%)
Cakupan Evaluasi Lakip SKPD (100%)
Program Pengemb Komin Manaj Was
Tindak Lanjut Hasil Was (70%)
Tindak Lanjut Hasil Was (70%)
Program Peningkatan Sistem Internal dan Dal
ImplementasiSPIP (90%)
Cakupan Evaluasi Lakip (85%)
OUTCOME RPJMD OUTCOME PROGRAM (Benefit dan Impact))
1. Keg. Koord Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan 2. Keg. Gelar Perkara Pengawasan, DLL
1. Keg. Pelatihan aparat Rik 2. Keg. Sosialisasi Peraturan Pengawasan, DLL
1. Keg. Pelaks Was Internal scr Berkala 2. Keg. Pananganan Pengaduan Maysarakat, DLL
1. Keg. Evaluasi Lakip SKPD 2. DLL
OU
TCO
ME
/ H
ASI
L B
erf
un
gsin
ya O
utp
ut
CONTOH
Inspektorat
Program Peningkatan Prof Tng Rik dan Was
Sasaran: Meningkatnya
kemampuan pengelolaan
keuangan dan kekayaan daerah
Opini BPK thp Pengelolaan
Keuangan Daerah per
SKPD (WTP)
Penyampaian LKPD (TEPAT
WAKTU)
Tertib Administrasi BMD
(100%)
Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
OUTCOME RPJMD OUTCOME PROGRAM (Benefit dan Impact))
CONTOH
BPKAD
Rasio Pemanfaatan Aset
(100%)
Opini BPK thp Pengelolaan
Keuangan Daerah per
SKPD (WTP)
Penyampaian LKPD (TEPAT
WAKTU)
Tertib Administrasi BMD
(90%)
Rasio Pemanfaatan Aset
(80%)
1. Koordinasi Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah 2. Penyesuaian Data Revisi dan Register SP2D (skr ex-adum) 3. Sinkronisasi Register SP2D terhadap Bank Umum
Pemerintah yang Ditunjuk Pemerintah Daerah
1. Pelaksanaan Sensus BMD Tahun 2013 (skr ex-adum) 2. Penyusunan Laporan Hasil Pengadaan dan Pembuatan
Dokumen Penetapan Status Penggunaan BMD
1. Was dan Ev Kerjasama Pemanfaatan Aset Daerah 2. Optimalisasi Pemanfaatan Aset Daerah dalam rangka
menunjang Pendapatan Asli Daerah
1. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 2. Sosialisasi Pedoman Pertanggung Jawaban Belanja di
Lingkungan Pemerintah Kab. Kutai Kartanegara
OU
TCO
ME
/ H
ASI
L TA
HU
NA
N
Be
rfu
ngs
inya
Ou
tpu
t
SASARAN (RPJMD) 5 th
OUTPUT
MTEF
OUTCOME (Th n)
Program Pengemb Komin Manaj Wal Keg. Gelar Perkara Pengawasan
Tindak Lanjut Hasil Was Dana Laporan Gelar Perkara Was Tindak Lanjut Hasil Was
80% Rp. 200.000.000 3 kali, 1 dokumen 75%
Catatan:
1. Hasil menjadi bahan
pertanggjwb kinerja
Tahunan (LKPJ, Lakip, LPPD, ILPPD)
2. Capaian Program menjddi pertanggjwb
kinerja 5 th LKPJ AMJ
CONTOH
Inspektorat
SASARAN (RPJMD) 5 th
OUTPUT
MTEF
OUTCOME (Th n)
Peningk dan Pengemb Pengelolaan Keu Da Keg. Was dan Ev KS Pemanfaatan Aset Da
Rasio Pemanfaatan Aset Dana Dokumen Was dan Ev KS Aset Da Rasio Pemanfaatan Aset
100% Rp. 350.000.000 30 buku 80%
Catatan:
1. Hasil menjadi bahan
pertanggjwb kinerja
Tahunan (LKPJ, Lakip, LPPD, ILPPD)
2. Capaian Program menjddi pertanggjwb
kinerja 5 th LKPJ AMJ
350.000.000 375.000.000
350.000.000
CONTOH
DPPKAD
Terima Kasih
11
6
Stephanus Aan, SSTP. M.Si Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (PSEKP – UGM)
082 138 20 8000 [email protected]