Click here to load reader
Upload
petrus-adi-susilo
View
46
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Kalimantan (akan jadi) Pulau Kelapa Sawit (?)
kses jalan antar kabupaten / kota dan antar provinsi di kalimantan bisa dikatakan sangat
memprihatinkan. Di sisi lain jalan yang penuh lubang dikarenakan aspal yang tipis, jalur
alternatif pun sangat minim. Penting sepatutnya membangun jalan-jalan alternatif yang
menghubungkan kota / kabupaten hingga antar provinsi, agar kejadian terputusnya akses jalan
darat yang menghubungkn kota Sampit-Palangka Raya tidak terulang dikarenakan jembatan
penghubung dalam perbaikan dan jalan alternatif yang tidak memadai untuk dilewati. Mengapa
5 gubernur di kalimantan tidak bekerja sama membangun mega proyek mengenai jalan
alternatif? Apa benar terkendalanya karena sebagian besar lahan sudah menjadi lahan
perkebunan kelapa sawit? Kalimantan (akan jadi) pulau kelapa sawit. (?)
Hampir seluruh masyarakat Kalimantan Tengah tentu tidak lupa dengan kejadian
tongkang pengangkut bijih besi yang menabrak salah satu pilar jembatan Bajarum di desa Kota
Besi kabupaten Sampit saat tongkang tersebut melintas. Memang (dan untung) tidak
mengakibatkan ambruknya jembatan tersebut, namun kejadian tersebut diklaim memperpendek
umur jembatan hingga 50% sisa hidupnya. Bagaimana tidak, tongkang tersebut mengangkut
lebih besar dari kapasitas pengangkutan yang diizinkan dan melintas diluar jam operasional
tanpa dipandu.
Tak ayal untuk mengurangi resiko ambruknya jembatan Bajarum, tim dari Dinas
Pekerjaan Umum RI pun turun tangan dan merekomendasikan untuk menutup sementara akses
untuk melintas dan kegiatan apapun di atas jembatan.
A
Saat penutupan akses jembatan Bejarum, distribusi antar daerah pun terganggu. Kerugian
akibat ditutupnya akses untuk melintas yang diberlakukan selama lebih kurang 2 bulan itupun
tidak bisa ditaksir. Seluruh elemen masyarakat merasakan dampaknya.
Warga sekitar pun mulai 'menyalakan' kembali mesin-mesin kelotok mereka sebagai
solusi untuk membantu warga lainnya yang hendak menyebrang, dan tarif pun di patok.
Permasalahan yang terjadi tidak sampai di situ saja. Permasalahan lain pun muncul
kelotok-kelotok kecil tidak mampu untuk menyeberangkan kendaraan roda 4. Pemerintah daerah
pun turun tangan dengan menyediakan feri penyeberangan dengan kapasitas 10 mobil. Bisa
dibayangkan bagaimana antrean kendaraan roda 4 yang ingin menggunakan jasa feri ini.
Betapa ruwetnya kala itu, pemerintah tidak bisa berbuat banyak dan masyarakat pun
menuntut perbaikan jembatan dapat selesai dalam waktu yang singkat.
Kejadian yang saya utarakan di atas merupakan suatu kejadian nyata terhadap bagaimana
pentingnya akses jalan alternatif yang menghubungkan kota / kabupaten hingga antar provinsi.
Dengan kejadian seperti itu, tentu saja semua lapisan masyarakat sangat dirugikan dan
perekonomian antar kabupaten hingga provinsi pun juga berdampak.
Agar permasalahan tersebut tidak terjadi sebaiknya para gubernur sebagai jabatan
tertinggi di masing-masing provinsi di kalimantan menggelar rapat khusus guna membangun
jalur-jalur alternatif sehingga apabila jalur utama yang selalu diandalkan namun juga tidak terlalu
andal itu tidak bisa dilalui, maka kejadian seperti sebelumnya itu tidak akan terjadi lagi.
Apakah mega proyek ini tersendat dikarenakan tidak ada lahan untuk pembuatan jalan?
Saya kira tidak seperti itu, lahan di kalimantan masih sangat luas, namun lain halnya lagi apabila
sebagian lahan di kalimantan sudah dialihfungsikan untuk kepentingan komersil. Hmm, sedikit
menebak. Apa benar sebagian besar lahan di kalimantan dijadikan perkebunan kelapa sawit milik
perusahaan-perusahaan besar dalam dan luar negeri, sehingga sulit bagi pemerintah membuka
lahan untuk mega proyek pembuatan jalan alternatif? Saya yakin tebakan saya ini (mungkin)
benar. Logikanya, apabila benar apa yang saya tebak, situasinya kan mana mungkin pemerintah
membatalkan surat izin yang sudah dikantongi perusahaan perkebunan sawit dan kemudian
pemerintah membuat jalan alternatif di atas lahan yang sudah dibeli oleh perusahaan tersebut.
Tentu saja sulit kan?
Apabila tebakan saya ini (mungkin) memang benar, saya harap pemerintah tidak lagi
memberikan izin ke perusahaan perkebunan sawit untuk membuka lahan baru. Sangat kecil
dampak positifnya bagi masyarakat, namun besar manfaatnya bagi pendapatan daerah, kita tahu
dan tidak bisa dipungkiri hal itu. Namun pemerintah daerah harus memperhitungkan kembali
kerugian yang ditaksir apabila kejadian di Sampit itu terjadi di daerah lain, dan kepercayaan
masyarakat pun saya yakin akan merosot tajam.