125
PT. Langkat Nusantara Kepong BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah yang harus di ikuti dan dilaksanakan oleh setiap Mahasiswa jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Medan ( ITM ) sesuai yang berlaku pada kurikulum saat ini, yang juga merupakan salah satu syarat untuk meneruskan mata kuliah maupun tugas kuliah ke jenjang berikutnya. Kerja praktek ini merupakan salah satu kesempatan bagi setiap mahasiswa untuk melihat, mengenal dan memperaktekkan secara langsung komponen yang digunakan pada dunia industry. Sebagaimana yang kita ketahui di selama di bangku perkuliahan, maha siswa telah banyak mempelajari tentang alat-alat yang digunakan dalam dunia industri namun hal tersebut hanya merupakan teori saja. Sehingga dengan diadakan kerja praktek ini, maka diharapkan maha siswa dapat memahami dan mengetahui aplikasi mata kuliah tersebut dengan dunia industri. 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud Kerja Praktek 1 Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Pabrik kelapa sawit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengolahan buah sawit menjadi oil

Citation preview

Page 1: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah yang harus di ikuti dan

dilaksanakan oleh setiap Mahasiswa jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi

Medan ( ITM ) sesuai yang berlaku pada kurikulum saat ini, yang juga merupakan

salah satu syarat untuk meneruskan mata kuliah maupun tugas kuliah ke jenjang

berikutnya. Kerja praktek ini merupakan salah satu kesempatan bagi setiap

mahasiswa untuk melihat, mengenal dan memperaktekkan secara langsung

komponen yang digunakan pada dunia industry.

Sebagaimana yang kita ketahui di selama di bangku perkuliahan, maha

siswa telah banyak mempelajari tentang alat-alat yang digunakan dalam dunia

industri namun hal tersebut hanya merupakan teori saja. Sehingga dengan

diadakan kerja praktek ini, maka diharapkan maha siswa dapat memahami dan

mengetahui aplikasi mata kuliah tersebut dengan dunia industri.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud Kerja Praktek

1. Mengaplikasikan teori mata kuliah yang dipelajari pada

bangku perkuliahan dengan praktek langsung dilapangan.

2. Tujuan Kerja Praktek

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan praktikum dalam

bidang ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang

teknik mesin.

2. Memahami dan mengenal komponen-komponen dan fungsi

instrumentasi dalam lingkungan pengolahan kelapa sawit.

1Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 2: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

3. Unutk mengetahui system kerja Pabrik Kelapa Sawit

(PKS) PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG

(PERSERO) PADANG BRAHRANG

4. Memantapkan Ketermpilan Praktikum yang diperoleh dari

Praktikum di kampus.

1.3 BATASAN MASALAH

Adapun ruang lingkup permasalahan penulisan laporan kerja praktek ini

adalah:

1. Mengetahui penggunaan Energi Steam ( Uap ) pada Pabrik

Kelapa Sawit.

2. Mengetahui dasar konstruksi mesin yang dipelajari di bangku

kuliah dan dipakai pada Pabrik Kelapa sawit.

3. Mangetahui system manajemen Pabrik Kelapa Sawit.

1.4 JADWAL KERJA PRAKTEK

Pelaksanaan kerja lapangan di PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG

PADANG BRAHRANG, dilaksanakan selama 16 hari yaitu dari tanggal 13

Agustus 2012 s/d 05 September 2012. Sewaktu melaksanakan kerja praktek

lapangan di PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG, PKS PADANG

BRAHRANG, ini, banyak informasi dan data-data yang sudah diperoleh dan

akan dibahas selanjutnya pada bab-bab berikutnya.untuk kegiatan selama praktek

dapat dilihat pada daftar isi yang telah dibuat.

2Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 3: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB II

GAMBAR PERUSAHAAN

2.1 SEJARAH PERUSAHAAN

2.1.1. sejarah singkat perusahaan dan letak geografi

Kebun Padang Brahrang adalah salah satu kebun PT.Perkebunan

Nusantara II Tanjung morawa terletak dikecamatan Kuala Kab.Langkat lebih

kurang 36 km dari Kodya Medan arah Bukit lawang dengan data umum sebagai

berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan kodya binjai

b. sebelah timur berbatasan dengan sei bingai kec.selesai

c. sebelah selatan berbatasan dengan kec.kuala

d. sebelah barat berbatasan dengan sei begumit kec.selesai

Luas area HGU 4.864.03 Hektar mengelola budidaya kelapa sawit 4500

hektar area per budidaya kelapa sawit tersebar di 4 kecamatan.Keadaan tahan

sebagian besar datar (± 90%) dan bergelombang (± 10%) dari permukaan laut +/-

25-80 meter jenis tanah podsolik merah kuning (PKM) dengan tekstur liat

berpasir untuk pengelola produksi kelapa sawit kebun padang brahrang memiliki

pabrik kelapa sawit berada ditengah-tengah areal dengan kapasitas oleh 35 ton

TBS/jam.

Kronologis berdirinya PT.LNK, PT.Langakat Nusantara Kepong adalah

perusahaan yang melalukan kerja sama operasi (KSO) dengan PT Perkebunan

Nusantara II (persero) dimana perkebunan tersebut berdomisili diMedan Sumatra

Utara,dalam hal pengelolaan perkebunan kelapa sawit dan karet di Wilayah

Distrik Rayon Tengah ditandai dengan ditandainnya perjanjian Kerjasama Operasi

dan pengelola kebun kelapa sawit dan karet (KSO) tersebut pada tanggal 9 juni

2009 di Kantor Kementrian Negara BUMN oleh Bhatara Moeda Nasution sebagai

Direkur Utama PTPN II dan Mr.Liem Hoong Joon Direjtur Utama PT.LNK.

3Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 4: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Sebelum penandatangan Perjanjian KSO tersebut,PTPN II dan mitra kerja

strategisnya,yaitu Kuala Lumpur Kepong Plantation Holdings Bhd (KLKPH)

pada tanggal 8 Mei 2009 telah menandatangani suatu Perjanjian Kerjasama

Usaha Patungan (Joint Venture Agreement),yang bertujuan untuk menyepakati

pendirian PT.LNK sebagai suatu perusahaan usaha patung (Joint Venture

company) yang natinya akan melaksanakan kerjasa sama operai dan bantuan

teknis pengelolaan areal kebun kelapa sawit dan karet yang terletak di wilayah

Distrik Rayon Tengah (DRT),Propinsi Sumatra Utara,memiliki PTPN II.

PTPN II memiliki peryataan saham sebesar 40% saham dan KLKPH

sabesar 60% saham dalam PT.LNK.Baik PTPN II dan KLKPH sebagai

pemegang saham pendiri masing-masing mempunyai hak untuk menempatkan

perwakilannya dalam jajaran Direksi dan Komisaris PT.LNK.

Wilayah DRT dipilih karena beberapa tahun terakhir memiliki kinerja

tehnis dan keuangan yang kurang mengembirakan jika dibanding dengan distrik

lainya yang dimilki oleh PTPN II. Selain tingkat produktifitas yang sangat

rendah,kondisi kebun dan pabrik di wilayah DRT ini juga cukup memprihatinkan

dan memerlukan dana investasi yang cukup besar untuk

memperbaikinya.Walaupun demikian,berdasar kajian,wilayah DRT masih

memilki potensi untuk dikembangkan menjadi suatu perkebunun kelapa sawit dan

perkebunan karet yang dapat memberikan produktifitas yang tinggi dimasa yang

akan datang,jika didukung oleh tehnologi dan pendanaan yang memadai.

Denga rencana investasi sebesar +/- Rp.800milyar,maka PT.LNK akan

melakukan rehabiltas besar-besaran terhadap tanaman kelapa sawit dan karet

diwilayah DRT,yaitu berupa total areal perkebuna seluas 20.221 Ha,yang terdiri

dari areal perkebunan sawit seluas 13.389.89 Ha,dan areal perkebunan karet

seluas 6.815.73 Ha,yang dibagi dalam 5 kebun yakni;Bukit Lawang,Tanju

Keliling,Basilam,Padang brahrang dan Gohor Lama.

Melalui program kerjasama KSO ini diharapkan produktifitas kebun sawit

diwilayah DRT yang sebelumnya hanya sekitar 10-11 ton/ha dapat meningkatkan

4Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 5: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

menjadi 27 ton/ha,demikian juga untuk kebun karet yang tadinya berkisar 0,4-0,5

ton karet kering/ha,dapat meningkat menjadi 1,5 ton/ha.

Kerjasama operasi ini tidak akan merubah status kepemilikan seluruh aset

milik PTPN II(persero) yang terletak diwilayah DRT,yang dikerjasamakna

dengan PT.LNK kepada PTPN II pada saat berakhirnya perjanjian KSO,yaitu 30

tahun sejak penandatanganan perjain KSO.Sedangkan karyawan yang berkerja

diwilayah DRT tersebut tetap akan memperoleh kesejahteraan yang minimal sama

dengan karyawan PTPN II (Persero) lainnya.Dari kerja sama KSO ini,PTPN II

akan memperoleh manfaat baik dari sisi finansial maupun tehnis.Secara finansial

PTPN II akan memperoleh initial fee yang harus dibayarkan KLKPH pada awal

pendirian perusahaan patungan,dan setelah kerjasama berjalan,PTPN II secara

rutin akan menerima pembayaran rental fee dan pembagian dividen dari

perusahaan patungan yang didirikan (PT .LNK) Secara tehnis,diharapkan

rehabilitas besar-besaran bagi aset kebun dan pabrik yang dimiliki perusahaan

yang akan dikembalikan dalam kodisi ideal kepada PTPN II,pada saat berakhirnya

Perjanjian KSO.manfaat lain yang diharapkan adalah adaya transfer of

knowledge,transfer teknologi dan budaya kerja yang baik dan lebih maju yang

akan diberikan oleh PT.LNK kepada PTPN II.kedapan diharapkan PTPN II akan

dapat berkembang sehat serta kegiatan produksinya telah sesuia dengan standar

industri kelapa sawit kelas dunia.

1.1.2. Pabrik Kelapa Sawit (PKS)

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) unit usaha Padang Brahrang yang beroperasi

sejak tahun 1981 dan pada tahun 1983/1984 dilaksanakan rehabilitasi pabrik

dengan tujuan agar dapat beroperasi sesuai standart.

Kapasitas olah PKS ini saat ini 30 ton/jam dengan bahan baku yaitu

Tandan Buah Segar (TBS) yang dijadikan Crude Palm Oil (CPO) dan Inti Sawit

(Kernel). TBS yang diolah berasl dari kebun sendiri dan kebun seinduk seperti :

Kebun Bukit lawang

Kebun Tanjung keliling

5Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 6: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Kebun Basilam

Kebun Padang brahrang

Kebun Gohor lama

Pada prinsipnya proses pengolahannya dapat di bagi menjadi beberapa

stasiun yaitu:

1. Stasiun penerimaan buah

2. Stasiun rebusan

3. Thresing machine (mesin penebahan)

4. Stasiun pengempaan

5. Stasiun minyakan (klarifikasi)

6. Stasiun kernel.

Dalam rangka kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup sesuai

dengan undang-undang RI No 4 Tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengolahan

lingkungan hidup PKS unit Padang Brahrang juga dilengkapi dengan 7 unit kolam

limbah yang di bangun pada tahun 1994. Debit limbah rata-rata perhari adalah

385 m3/hari, atau jumlah cairan yang masuk adalah 0,60 m3/ton TBS diolah.

Dengan luas areal kolam limbah 5 Ha dengan system pengolahan An Aerab dan

Aerab.

6Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 7: Pabrik kelapa sawit

KD T/P

Asisten Maintenance

Asisten Laboraturium

Asisten Pengolahan

Mandor Mandor MandorKrani I

Pekerja Pekerja PekerjaPekerja

PT. Langkat Nusantara Kepong

1.1.3. Struktur Organisasi Unit Usaha

Suatu organisasi terbentuk dengan adanya kelompok manusia yang bekerja

sama yaitu antara pimpinan dengan yang dipimpin untuk mencapai tujuan yang

maximal.

Dengan demikian pengorganisasian adalah serangkaian kegiatan

menyusun suatu kerangka sebagai wadah bagi segenap kegiatan dari usaha kerja

sama untuk mencapai tujuan tersebut. Maka tujuan dari pengorganisasian adalah

untuk membimbing, mengarahkan dan menggerakan tenaga kerja melalui kerja

sama yang efektif dalam struktur organisasi.

Maka untuk menjalankan oprasional perusahaan perlu disusun suatu

struktur organisasi yang baik dan mencerminkan secara jelas pembagian tugas,

tanggung jawab, serta pelimpahan wewenang untuk memudahkan menuntun,

mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan operasional perusahaan.

Pada umumnya struktur organisasi perusahaan akan bereda dengan

perusahaan lainnya, hal ini tergantung dengan besar kecilnya perusahaan tersebut

dan jenis usaha yang dilakukan dengan factor lainnya yang dapat menentukan

bentuk struktur organisasi perusahaan tersebut.

7Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 8: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Struktur organisasi PT. Langkat Nusantara Kepong – unit kebun Padang

Brahrang didasarkan pada struktur organisasi garis ( line organization ). Untuk

lebih jelasnya mengenai bentuk struktur organisasi ini, dapat dilihat sebagai

berikut:

1. KD T/P

- Sebagai perpanjangan dari kuasa direksi untuk manager

pengolahan unit dari Perkebunan Padang Brahrang.

- Bertanggung jawab kepada direksi yang didalam pengolahannya

unit kebun padang brahrang, berpedoman pada anggaran

perusahaan ( RKAP ) yang disyahkan dan berpedoman pada

peraturan direksi yang dikeluarkan surat edaran dan intruksi.

- Membuat rencana perusahaan setiap tahun sesuai dengan norma-

norma yang ditetapkan.

- Mengkordinir dan mengawasi kegiatan-kegiatan dengan efisien

mungkin untuk mencapai sasaran yang dituju.

- Membuat peraturan-peraturan itern yang tidak bertentangan dengan

perusahaan.

- Memotivasi dan membina hubungan kerja yang baik antara sesama

karyawan maupun dengan pihak ketiga yang berkaitan dengan

perusahaan untuk meningkatkan produktifitas kerja.

- Bertanggung jawab dalam menangani segala permasalahan yang

menyangkut perusahaan yang harus dicapai sesuai dengan

anggaran perusahaan ( RKAP ).

8Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 9: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

2. Asisten Laboratorium

- Membantu kepala dinas Teknik pengolahan

- Mengawasi atau mengontrol sortasi buah dari perkebunan dan dari

pihak ketiga (buah pembelihan)

- Mengawasi atau mengontrol lossis dan mutu minyak, inti dari hasil

proses pabrik

- Bertanggung jawab kepada KD T/P

3. Asisten Pengolahan

- Membantu kepala dinas Teknik pengolahan

- Mengawasi dan mengontrol proses pengolahan dari bahan baku

kelapa sawit menjadi CPO ( Crude Palm Oil )

- Bertanggung jawab kepada KD T/P

4. Asisten Maintenance

- Melaksanakan pemeliharaan terhadap mesin-mesin dan instalasi

yaitu untuk memperpanjang daya tahan mesin-mesin, menghindari

staknasi dan memperkecil biaya reparasi agar dapat meningkatkan

efisiensi.

- Memberikan motivasi,petunjuk dan pedoman kerja dibidang teknik

dengan memperhatikan ketentuan- ketentuan yang harus diikuti

dalam melaksanakan pekerjaan dibidang perbengkelan,listrik,dll.

- Bertanggung jawab kepada KD T/P.

5. Mandor

- Mengawasi serta melaksanakan kegiatan dalam proses

pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.

9Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 10: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

- Mengawasi dan memimpin semua kegiatan oprasional dibidang

mulai dari awal sampai akhir pada setipa stasiun

- Mengkoordinir pelaksanaan tugas dan motivasi pekerja.

- Bertanggung jawab kepada asisten unit dan KD T/P

6. Pekerja

- Melakukan pekerjaan yang sudah di tugaskan.

- Mengikuti prosedur kerja dan praturan yang telah ditetapkan

- Bertanggung jawab terhadap pekerjaan.

1.1.4. Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan

Tempat Dan Waktu Penelitian

Kerja praktek lapangan dilaksanakan di PT. LANGKAT

NUSANTARA KEPONG, unit PADANG BRAHRANG , yang mana

sebelumnya melakukan peninjauan untuk mengetahui situasi PKS tempat

melakukan peninjauan untuk mengetahui situasi PKS tempat melakukan

praktek. Kerja Praktek lapangan dimulai tanggal 21 februari 2011 s/d 05

Maret 2011. Sesuai dengan surat lampiran dari kantor pusat

PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG

Program sosial Perusahaan

- Beasiswa

Perusahaan pada setiap bualannya memberikan bantuan biaya

pendidikan kepada murid SD, SLTP,dan siswa SLTA, Mahasiswa

( setiap tahun ajaran ) untuk anak / masyarakat yang kurang mampu

disekitar unit kebun padang brahrang

10Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 11: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

.

Program Community Devlopment

Untuk pembinaan komunitas yang serasi antara pihak perusahaan

dengan masyarakat Unit Kebun padang brahrang, didalam rangka

menunjang program community development, pihak perusahaan telah

merealisasikan perbaikan dan penyediaan bahan untuk sarana

pembangunan sosial dan rumah ibadah yang ada di desa-desa sekitar

unit padang brahrang.

11Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 12: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB III

SPESIFIKASI PERALATAN PROSES PRODUKSI

Pabrik adalah satu kesatuan yang terdiri dari peralatan pengolahan

yang digunakan untuk memperoleh bahan baku yang diolah melalui tahapan

pengolahan. Adapun peralatan proses pembuatan CPO ( Crude Palm Oil ) di

Pabrik Kelapa Sawit PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG–PADANG

BRAHRANG diantaranya adalah :

a.1 Unit Pengolahan Pada Pabrik kelapa Sawit

a. Jembatan Timbangan

Gambar a. Jembatan Timbang

Merk timbangan : AVERY

Kapasitas : 40 Ton

Untuk menimbang Truck yang berisi TBS ( Bruto )

Untuk menimbang Truck kosong ( Tarra )

Untuk memperoleh Berat bersih TBS yang diperoleh

( Netto ), Netto = Bruto-Tarra

12Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 13: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

b.Sortasi/ Tempat Penyortiran Buah Mentah

Gambar b. sortasi tempat penyortiran buah

Kriteria kematanagn TBS Persyaratan Mutu dan Komposisi Panen Ideal

Fraksi 00 ( afkir ) = Tidak membrondol

Fraksi 0 ( mentah ) = membrondol 1-9

Matang = Membrondol ≥ 10

c. Loding Ramp

Gambar c. loding Ramp

13Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 14: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah :20 Pintu yang menggunakan system buka tutup

pintu dengan cara hidroulyc.

Kapasitas /pintu : 10 ton

Panjang : 47 m

Lebar : 2,35 m

Tinggi : 1,5 m

Fungsi :sebagai tempat penimbunan TBS sebelum

penuangan TBS kedalam lori

d. Lori

Gambar d. lori

Jumlah : 60 unit

Kapasitas : 2,5 ton/lori

Fungsi : Wadah penampungan buah sebelum dan sesudah direbus

14Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 15: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

e. Transfer Carriage/S. yard

Gambar e. Transfer Carriage/S.yard

Merk : Vickers

Type : PN.507826

Kapasitas : 3500 psi/250 bar

Fungsi : tempat mentransfer lori yang sudah di isi buah untuk

direbus

f. Sterillizer

Gambar f. sterillzer ( bejana rebusan )

15Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 16: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah : 3 Unit

Kapasitas : 10 lori

Tekanan : 3 kg/cm2

Temperature : 135°C

Panjang : 32,1m

Fungsi : Tempat perebusan TBS

g. Hoisting Crane

Gambar g. Hoisting Crane

Jumlah : 2 unit

Merk : Demaag

Tinggi angkat : 10 mtr

Kecepatan : 20 mtr/mnt

Panjang kabel : 75 mtr

Jlh elektro motor : 3 buah

Fungsi : mengangkat lori yang berisi buah dan menuangkan

kedalam automatic feeder.

16Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 17: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

h. Tresher Machine

Gambar h. thresher Machine

Jumlah : 2 unit

Kapasitas : 30 ton/jam

Panjang tromol : 4000 mm

Diameter tromol : 1900 mm

Putaran : 23 Rpm

Fungsi : memisahkan brondolan dari janjangan

i. Digester/Pengaduk Buah

Gambar i. Digester/ pengaduk Buah

17Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 18: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah : 4 unit

Diameter luar/dalam : 1310/1200 mm

Tinggi : 2930 mm

Putaran : 23 rpm

Temperature : 90-100°C

Kapasitas : 15 ton/ jam

Fungsi : untuk melumatkan daging buah (mengaduk)

j. Screw Press

Gambar j. Screw Press

Jumlah : 4 unit

Merk : (1). Stork, (2). Laju, (3). Laju, (4). Laju.

Kapasitas : (1). 10 – 15 ton/jam, (2). 10 – 15 ton/jam,

(3). 10 – 17 ton/jam, (4). 10 – 17 ton/jam

Putaran : 10 rpm

Fungsi : untuk memeras brondolan yang telah diaduk didalam

digester

18Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 19: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

k. Sand trap Tank

Gambar k. Sand Trap Tank

Jumlah : 1 unit

Tebal Plat : 9 mm

Diameter : 1970 mm

Volume : 6285 liter

Fungsi : sebagai pemisah pasir dari cairan minyak kasar yang

berasal Dari screw press

l. Vibro Sparator

Gambar l. Vibro Sparator

19Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 20: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah : 2 unit

Merk : (1). Laju, (2). Sweco

Kapasitas : (1). 30 ton/jam, (2). 30 ton/jam

Diameter saringan atas : 1500/mesh 20/inchi

Diameter saringan bawah : 1500/mesh 40/inchi

Fungsi : menyaring dan membersihkan kotoran-kotoran

yang terkandung dalam sludge system getaran

m. VCT ( Vertical Contineus Tank )

Gambar m. Continious Setling Tank

Jumlah : 1unit

Diameter : 4369 mm

Tinggi Silinder : 6100 mm

Tinggi kerucut : 2460 mm

Tebal Plat : 9 mm

Volume : 90 m3

Fungsi : mengendapkan,/memisahkan minyak,air dan lumpur

(sludge)

20Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 21: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

n. Oil Tank

Gambar n. Oil Tank.

Jumlah : 2 unit

Diameter : 2718 mm

Tinggi silinder : 3600 mm

Tinggi kerucut : 250 mm

Tebal plat : 8 mm

Volume : 10 m3

Fungsi : untuk menampung minyak yang akan di olah serta

memisahkan lumpur (sludge).

o. Oil Purifire

Gambar o. Oil Purifire

21Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 22: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah : 2 unit

Merk : Alfa- Laval

Kapasitas : 4-5 ton/jam

Fungsi : untuk memurnikan minyak dari kotoran – kotoran yang

masih melekat pada minyak.

p. Sludge Tank

Gambar p. Sludge Tank

Jumlah : 2 unit

Diameter : 2781 mm

Tinggi Silinder : 3600 mm

Tinggi kerucut : 250 mm

Tebal plat : 8 mm

Volume : 10 m3

Fungsi : untuk menampung sludge dari hasil pemisahan

minyak di tangki pemisahan.

22Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 23: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

q. Sludge Sparator

Gambar q. Sludge Sparator

Jumlah : 2 unit

Merk : Alfa – Laval

Kapasitas : 30 ton/jam

Fungsi : untuk membuang pasir atau sludge (lumpur).

r. Vacum Drier

Gambar r. Vacum Drier

23Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 24: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah : 1 unit

Merk : Alfa-laval

Temperature : 90-95°C

Fungsi : mengurangi kadar air dalam produksi..

s. Transfer Oil Tank

Gambar s. Transfer Oil Tank

Jumlah : 1 Unit

Fungsi :sebagai tempat penampungan CPO sementara

24Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 25: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

t. Tangki timbun

Gambar u. Tangki Timbun

Jumlah : 3 unit

Tinggi : 7000 mm

Diameter : 12000 mm

Kapasitas : 2000 ton

Tebal plat dinding :3/8"

Tebal plat lantai : 5/8"

Diameter pipa pemanas : 2"

Luas pipa pemanas : 27 m2

Fungsi : sebagai penampungan minyak yang terakhir

sebelum di jual kepada pembeli.

25Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 26: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

3.2 UNIT PENGOLAHAN BIJI (NUT)

a. Cake Breaker Conveyor ( CBC )

Gambar a. Cake Breaker Conveyor

Jumlah : 1 unit

Type : Screw

Kapasitas : 30 ton/jam

Putaran : 35 rpm

Fungsi : untuk memecah ampas yang masih berisi gumpalan, kemudian

memisahkan ampas biji

26Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 27: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

b. Depricarfer (pemisah ampas dan biji)

Gambar b. Depricarper

Jumlah : 1 Unit

Type : MAN 250 MA

Fungsi : untuk memisahkan ampas dan biji serta memisahkan serabut yang

melekat pada biji

c. Nut Polishing Drum

Gambar d. Nut Polishing Drum

27Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 28: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah : 1 Unit

Type : Horizontal

Fungsi : untuk memisahkan Nut kecil, Sedang dan Besar

d. Nut silo

Gambar c. nut silo

Kapasitas : 57 ton

Temperature : - Atas : 50 0C

- Tengah : 60 0C

- Bawah : 70 0C

Fungsi : sebagai tempat penampungan sementara biji ( nut )

sebelum biji di pecah.

28Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 29: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

e. Riple mill ( pemecah biji )

Gambar e. Riple Mill ( pemecah Biji )

Type : power pada 68 R

Jumlah : 3 unit

Putaran : 1450 rpm

Kapasitas : 8 ton/jam

Fungsi : untuk memecah biji (nut)

f. LTDS

Gambar f. LTDS

29Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 30: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah : 2 unit

Fungsi : untuk menghembuskan sampah ke penampungan bahan

Bakar dan menyalurkan biji dan cangkang ke claybath

g. Claybath

Gambar g. Claybath

Jumlah : 1 Unit

Fungsi : memisahkan inti dan cangkang sesuai dengan berat jenis,

- CoCo3 ( Kalsium Karbonat )

h. kernel Silo

Gambar h. kernel dryer

30Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 31: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jumlah : 3 unit

Kapasitas : 25 ton/jam

Fungsi : untuk mengeringkan inti yang berasal dari hydrocyclone

sampai kadar air 7 %

i. Kernal Bunker

Gambar i. Karnel Bunker

Jumlah : 1 unit

Kapasitas : 38 ton

Fungsi : untuk penimbunan inti produksi.

31Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 32: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

3.3 UNIT WATER TREATMEN

a. Waduk

Gambar a. Waduk

Type : silinder

Diameter : 200 mm

Tinggi : 265 mm

Pompa : 30m3/j

Fungsi : sebagai penampung air kotor yang diambil dari sungai

b. Tanki clarifier

Gambar b. Tanki Clarifier

32Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 33: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Type : kerucut

Pompa : 30 m3/jam

Fungsi : Tempat pengumpulan kotoran dalam air

c. sendiment Bak ( Bak Pengendapan )

Gambar c. Sendiment Bak ( Bak Pengendapan )

Kapasitas : isi 30 m3

Fungsi : untuk menyaring air yang keluar dari bak sendiment

d. Sand Filter

Gambar d. Sand Filter

33Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 34: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Type : Silinder

Kapasitas : Isi 30 m3

Fungsi : untuk menyaring air yang keluar dari bak sendiment

e.Water tower

Gambar e. Water Tower

Kapasitas : 69 m3

Fungsi : sebagai tempat penampungan air bersih yang akan di

distribusikan ke pabrik

34Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 35: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB IV

PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Bahan buku PT. LANGKAT NUSANTRA KEPONG berasal dari kebun

sendiri dan hasil kebun seinduk ( kebun balimbingan) serta dari kebun pihak

ketiga ( PH3 ). Minyak sawit ( CPO ) dan inti sawit ( kernel ) adalah hasil

pengolahan tandan buah segar ( TBS ). Pengolahan yang dilakukan adalah

pemisahan minyak yang tergantung dalam daging buah dengan intinya. Serta

prosesnya tidak mengubah sifat kimia buah kelapa sawit. Maka hasil pengolahan

tergantung pada bahan baku TBS yang ada.

FLOW CHART STASIUN PENERIMAAN BUAH

TRUK

PENGANGKUT

TBS

POS

KEAMANAN

PENIMBANGAN

TBS

SORTASI

BUAH

LOADING

RAMP

35Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 36: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

4.1. JEMBATAN TIMBANGAN

Timbangan adalah alat ukur yang berfungsi untuk menimbang dan

mengetahui jumlah berat dari tani dan buah yang akan diolah, untuk menimbang

hasil produksi dan barang – barang lainnya. Pelaksanaan penimbangan buah

dilakukan sewaktu buah masih berada dalam truk pengangkut buah.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam timbangan adalah :

Pada awal penimbangan jarum harus berada pada titik nol.

Timbangan dibaca pada posisi maksimum ( saat menimbang ).

Supir dan konduktur harus turun pada saat penimbangan.

Keluar dan masuknya kendaraan harus perlahan – lahan sehingga

terhindar dari goncangan atau benturan.

Pemeriksaan pembersihan timbangan dilakukan setiap hari.

Pada waktu musim hujan, air yang ada dalam pit harus dipompa

terus menerus untuk menghindari penyimpangan timbangan dan

kerusakan alat.

Pemeriksaan total dilakukan sekali seminggu dan terra ulang

dilakukan sekali setahun sesuai dengan petunjuk metrologi.

4.2. SORTASI TBS

Tandan yang telah tiba dipabrik perlu diketahui mutunya dengan cara

viusual, yang dapat dilakukan langsung ditempat penerimaan buah, pengujian atau

sortasi sebaiknya dilakukan pada setiap truk yang tiba dipabrik. Penilaian mutu

terhadap TBS didasarkan kepada standart fraksi tandan dan standart kematangan

buah.

Tabel 1 : pedoman penentuan fraksi tandan buah segar

36Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 37: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Fraksi Derajat kematangan Jumlah brondolan

00 Sangat mentah (afkir) Tidak ada, warna buah hitam

0 Mentah 1% s/d 12,5% buah luar membrondol

1 Kurang matang 12,5% s/d 25% buah luar membrondol

2 Matang I 25% s/d 50% buah luar membrondol

3 Matang II 50% s/d 75% buah luar membrondol

4 Lewat matang I 75% s/d 100% buah luar membrondol

5 Lewat matang II Buah dalam ikut membrondol

6 Tandan kosong / busuk Semua buah membrondol

4.3. LOADING RAMP

Loading Ramp adalah tempat penimbunan TBS sementara sebelum

dipindahkan ke lori rebusan. Setiap pintu penampung 8 – 15 ton tergantung pada

design dari alat tersebut. Kapasitas loading ramp pada umumnya berkisar 40 % -

50 % dari kapasitas olah setiap hari.

Pengisian yang pada loading ramp hendaknya jangan terlalu penuh, karena

pengisian yang terlalu penuh dapat diakibatkan :

Pintu maupun pelat penahan tandan buah bengkok.

Tandan buah dan berondolan dapat jatuh kebawah.

Buah saling tindih dengan beban yang tinggi mengakibatkan terjadinya

looses minyak.

Kesulitan untuk munurunkan tandan buah ke dalam lori.

Hal – hal diatas dapat mengakibatkan kerugian produksi ( menaikkan

ALB, dan merugikan jam kerja pabrik ).

Setiap pintu dilengkapi dengan hidraulik pack yang berfungsi untuk

membuka dan menutup penggerak pintu dimana cara kerjanya dengan

menggunakan hidraulik yang diatur oleh valve way. Loading ramp memiliki 20

pintu masuk sebagai tempat masuknya TBS yang telah disortase.

37Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 38: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

4.4. LORI REBUSAN

Lori rebusan adalah alat yang digunakan untuk mengangkut buah dan

merebus buah. Lori rebusan diisi penuh dan ,merata sebanyak 2,5 ton TBS.

kelebihan muatan dalam lori rebusan dapat menyebabkan :

Kerugian minyak pada air kondensat rebusan.

Penyumbatan saringan pipa – pipa kondensat.

Kerugian steam.

Kerugian ( Body Rebusan ).

Kendala yang selalu terjadi dalam pengoperasian lori adalah lori jatuh,

maka untuk menghindari hal – hal tersebut perlu diperhatikan :

Mendapatkan keranjang tepat pada kedudukannya.

Bearing / bushing dilumasi setiap hari.

Baut – baut pengikat tetap kuat.

Gandengan agar tetap pada rel rebusan.

4.5. STASIUN REBUSAN ( STERILIZER )

Ketel rebusan adalah bejana bertekanan yang digunakan untuk merebus

buah. Untuk menjaga tekanan dalam rebusan tidak melebihi tekanan kerja yang di

izinkan, rebusan diberi katub pengaman ( Safety Valve ).

38Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 39: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Tujuan rebusan adalah :

Memetikan enzim – enzim untuk menjegah berlanjutnya proses kenaikan

Asam Lemak Basah ( ALB ).

Mengurangi kadar air buah.

Memudahkan berondolan lepas dari tandan.

Melunakkan daging buah agar mudah dilumat dalam digester.

Meminimumkan bijih pecah.

Pengkondisian bijih.

Memmudahkan proses selanjutnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas diperlukan tekanan uap 2 Kg/cm2

s/d 3 kg/cm2 dengan lama perebusan 80 – 90 menit.

System perebusan yang dipakai saat ini di PKS Padang Brahrang adalah

system triple peak ( 3 puncak ). Waktu perebusan dalam 3 puncak :

1. Lama perebusan lori ke ketel rebus 5 menit.

2. Buanng kondensat dan udara sebelum membuka kran uap 5 menit.

3. Puncak satu 11 menit

- Kran pemasukkan uap dibuka selama 9 menit untuk mencapai 1,5

Kg/Cm2

- Inlea\t steam ditutup, sedangkan kran pembuangan dibuka cepat untuk

menurunkan tekanan menjadi 0 Kg/Cm2

- Waktu yang digunakan untuk menurunkan tekanan 1,5 Kg/Cm2

menjadi 0 Kg/Cm2 adalah 2 menit, dan kran ditutup.

39Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 40: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

4. Puncak dua 11 menit dan tekanan 2,0 Kg/Cm2.

5. Puncak tiga 58 menit dan tekanan 2,5 s/d 2,8 kg/cm2. Dan masa tahan

selama 40 menit.

6. Blow down 5 menit. Sehingga tekanan turun menjadi 0 Kg/Cm2.

7. Lama mengeluarkan lori dari ketel rebus 5 menit.

Total pengerjaan perebusan adalah 85 s/d 90 menit.

Adapun factor – factor yang menyebabkan perbedaan siklus rebusan pada

ketiga ketel tersebut antara lain :

Waktu masuk dan keluar sawit yang di setarakan.

Adanya ketel rebusan yang bocor mempengaruhi lamanya proses rebusan.

Hal-hal yang mempengaruhi perebusan

1). Tekanan/waktu perebusan yang terlalu tinggi/lama akan menimbulkan :

Warna minyak terlalu tua sehingga sulit dipucatkan

Looses minyak pada air rebusan bertambah

2). Tekanan dan lama perebusan yang kurang akan menimbulkan :

Buah kurang masak, sehingga sebagian brondolan tidak lepas dari tandan

Pelumatan dalam digester tidak sempurna, sebagian buah tidak lepas dari

biji sehingga looses minyak pada ampas dan biji bertmbah

Ampas (fibre) menjadi besar dan menyebabkan pembakaran dalam dapur

boiler tak sempurna.

Pembakaran janjangan kosong tidak sempurna sehingga dapat merusak

incinerator.

4.6. MESIN PENEBAHAN ( TRESHING MACHINE )

40Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 41: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

FLOW CHART PADA MESIN PENEBAHAN ( Tresher )

HOISTING

CRANE

AUTOMATIC

FEEDER

TRESHER

CONVEYOR

ELEVATOR

BUAH 1

ELEVATOR

BUAH 2

CONVEYER

DISTRIBUSI

BUAH

41Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 42: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Stasiun penebah adalah stasiun pemisah brondolan dengan janjangan

kosong. Ketidaksempurnaan pada proses pengolahan pada stasiun ini akan

mempengaruhi efisiensi pabrik.

1) ALAT PENGANGKUT (HOSTING CRANE )

Hosting crane digunakan untuk mengangkut lori berisi buah dan

menuangkan ke dalam automatic feeder serta menurunkan lori kosong pada rel

pengisi lori ( jalur rel yang digunakan untuk mengisi lori kosong dengan TBS ).

Untuk mendapatkan keamanan, hoisting crane dilengkapi dengan beberapa alat

pengaman yaitu :

Alat pengaman naik turun

Alat pengaman maju mundur

Penggunaan hoisting crane harus continue sesuai dengan kapasitas pabrik

sehingga proses selanjutnya berjalan tanpa gangguan. Hal – hal yang perlu

diperhatikan sebelum / selama beroperasi :

Sebelum dioperasikan, alat pengaman dicoba dan harus berfungsi dengan

baik.

Staal drad kabel harus diganti dengan baru, apabila dijumpai pada bagian

kabel yang putus.

Seluruh gerakan harus dimulai dengan gerakan lambat.

Pada poros penyeimbang hoisting crane, pemeriksaan harus dilakukan

pada rantai pemutar poros.

Pada saat hoisting crane sedang beroprasi, tidak boleh orang melintas

dibawahnya.

42Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 43: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Kendala – kendala yang sering terjadi adalah rantai angkat slip yang

ditanggulangi dengan cara :

Perbaikan pada chain block.

Perbaikan pada ring lori.

Perbaikan pada rantai.

2) PENGISIAN OTOMATIS (AUTOMATIC FEEDER )

Hal – hal yang perlu diperhatikan selama pengoprasian automatic feeder

adalah :

Adanya benda –benda yang terikut dengan buah yang dapat merusak

peralatan.

Penuangan buah harus tepat pada corong pada masukan otomatis (hoper ).

Pengisian corong sesuai dengan kemampuan tamping yang telah ditentukan.

3) PENEBAH ( TRESHER )

Alat ini digunakan untuk melepas dan memisahkan buah dari tandan

dengan cara buah pengisian masuk kedalam drum yang berputar sekitar 23 rpm

dengan bantuan sudu – sudu yang ada dalam drum, buah terangkat dan jatuh

terbanting, sehingga buah / brondolan lepas dari tandanan buah melalui kisi – kisi

drum buah masuk kedalam konveyor ( bottom fruit conveyor ), janjangan kosong

terdorong keluar dan masuk kedalam konveyor janjangan kosong ( Empety bunch

conveyor ).

43Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 44: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Jika putaran drum selalu lambat maka antara satu tandan lainnya akan

berbenturan sehingga loadnya makin berat dan terjadi oil loses. Sudut pengarah

berfungsi mengarahkan janjangan agar tidak ada beban load di dalam drum.

Efektifitas tresher dapat dilihat dari USF ( Unstrip Fruit ), yaitu brondolan yang

sudah lepas dari spiklet tetapi tidak mau keluar dari tandan.

4) CONVEYOR BUAH

Conveyor pengangkut buah adalah pengangkut buah masak / brondolan. Pada

umumnya brondolan terdiri dari :

Conveyor dibawah penebah buah, dipakai untuk menghatar buah dari

penebah ke conveyor silang.

Conveyor buah silang dibawah, membawa buah ke elevator buah.

Conveyor buah silang pada bagian atas elevator, menghantar buah ke

elevator buah conveyor pembagi.

Conveyor pembagi dipakai untuk menghantar dan membagi buah ke

dalam ketel adukan ( Digester ).

5) ELEVATOR BUAH ( FRUID ELEVATOR)

Elevator buah adalah alat untuk mrngangkut buah / brondolan dari

conveyor silang bawah ke vonveyor silang atas, untuk itu kemudian buah

dibawa ke konveyor pembagi. Alat ini terdiri dari sejumlah elevator yang

diikat pada rantai yang digerakkan oleh elektro motor. Hal – hal yang perlu

diperhatikan adalah sebagai berikut :

Baut – baut elevator agar terikat kuat.

Ketegangan rantai.

44Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 45: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Pengisian sesuai dengan ketentuan, apabila terlalu penuh dapat

mengakibatkan beban lebih pada motor penggerak.

Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap minggu.

4.7. STASIUN KEMPA ( PRESSING STATION )

FLOW CHART STASIUN KEMPA

CONVEYOR

DISTRIBUSI

DIGESTER

(PENGADUKKAN)

PENGEMPAAN

( PRESSER)

STASIUN

KERNEL

STASIUN

KLARIFIKASI

45Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 46: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Stasiun kempa ( pressing station ) merupakan cara pengambilan minyak

pertama dari buah dengan jalan melumat buah dan mengempanya. Stasiun kempa

terdiri dari :

1) Ketel adukan ( Digester )

Ketel adukan adalah alat untuk melumatkan brondolan, sehingga

daging buah terpisah dari biji. Ketel pengaduk ini terdiri dari tabung silinder

yang terdiri tabung silinder yang terdiri dari tabung silinder yang berdiri tegak

( Vertikal ) yang didalamnya dipasang pisau – pisau pengaduk sebanyak 6

tingkat yang terpasang pada poros dan digerakakan oleh motor listrik. 5

bagian pisau bagian atas digunakan untuk mencacah buah. Sedangkan pisau

bagian paling bawah digunakan untuk melempar buah keluar dari ketel adukan

( Digester ) ke ruang pressan. Jarak antara pisau dengan dinding silinder ketel

adukan, maksimal 15 mm.

Sebelum buah dimasukkan kedalam ketel adukan, ketel adukan dijalankan dan

ketel diisi dengan sebanyak 3/4 dari silinder ketel dan pintu dapat dibuka –

tutup. Untuk memudahkan proses pelumatan diperlukan panas 90 0C – 100 0C

yang diberikan dengan cara menginjeksikan uap dan waktu pelumatan 15 - 20

menit.

2) Pengempaan ( screw press )

Prinsip ekstraksi minyak dengan cara ini adalah menekan bahan

lumatan dalam tabung yang berlubang dengan alat ulir yang berputar sehingga

minyak akan keluar lewat lubang – lubang tabung. Besarnya tekanan alat ini

dapat diatur secara elektris dan tergantung oleh volume bahan yang dipress.

Alat ini terdiri dari sebuah silinder yang berlubang – lubang dan didalamnya

terdapat dua buah ulir yang berputar.

Tekanan kempa diatur oleh dua konus ( Conus ) yang berada pada

bagian ujung pengempa, yang dapat digerakkan maju mundur secara hitrolis.

Tekanan hidrolik pada komulator 50 – 60 Kg/Cm2, tekanan yang terlalu

rendah 35 bar mengakibatkan cake/ampas basah. Kehilangan minyak pada

46Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 47: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

ampas dan biji bertambah, pemisahan ampas dan biji tidak sempurna, ampas

yang basah akan mengakibatkan pembakaran dalam boiler tidak sempurna.

Tekanan terlampau tinggi, misalnya diatas 60 Kg/Cm2 akan

menyebabkan kehilangan biji pecah yang tinggi. Hal yang perlu diperhatikan

adalah ampas kempa yang keluar harus merata. Bila terjadi

gangguan/kerusakan, sehingga Screw Press harus berhenti untuk yang lama,

screw press harus dikosongkan.

3) Pemecah Ampas Kempa ( Cake Braker Conveyor )

Alat ini berfungsi untuk mencegah gumpalan – gumpalan ampas press

yang bercampur dengan biji sekaligus membawa ampas dan biji ini ke proses

selanjutnya. Alat ini terdiri dari pedal – pedal yang terpasang pada poros yang

berputar dengan kemiringan pedal 150 juga dilengkapi dengan pemanas

system jaket untuk mempermudah proses penguapan dari sampah.

Kemiringan pedal diatur sehingga gumpalan – gumpalan terpecah

dengan sempurna dengan penguapan air dapat diatur dengan baik. Hal – hal

yang perlu diperhatikan yaitu benda – benda yang melekat pada poros supaya

dibersihkan, baut – baut yang diperbaiki dan pemeriksaan serta pembersihan

secara menyeluruh secara rutin.

4) Pemisah Ampas Dan Biji ( Depericarper )

Depericaper adalah alat untuk memisahkan ampas dan biji. Alat ini

terdiri dari kolom pemisah dan conveyor pemolis. Ampas dan biji dari

conveyor pemecah ampas kempa masuk kedalam kolom pemisah terjadi

karena perbedaan berat jenis antara biji dan serabut dengan media udara

didalam kolom pemisah yang dihisap dengan blower.

Ampas kering ( berat jenisnya rendah ) terhisap kedalam siklon ampas

dan melalui aislock masuk kedalam conveyor bahan bakar. Sedangkan biji

yang berat jenisnya lebih besar jatuh kebawah dan dihantar oleh conveyor

kedalam Conveyor pemolis. Conveyor pemolis berputar dengan kecepatan 70

47Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 48: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

rpm. Akibat adanya putaran ini terjadi gesekan yang menyebabkan serabut

lepas dari biji.

4.8. STASIUN PEMURNIAN MINYAK ( CLARIFICATION STATION )

Stasiun pemisah minyak adalah stasiun terakhir untuk pengolahan minyak

menjadi CPO. Minyak kasar hasil stasiun pengempaan dikirim ke stasiun ini

untuk diproses lebih lanjut. Proses pemisahan minyak, air dan kotoran dilakukan

dengan system pengendapan, sentrifusi dan penguapan.

48Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 49: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

FLOW CHART STASIUN MINYAKAN

Stasiun ini terdiri dari :

Tangki Pemisah Pasir ( Sand Trap Tank )

Tangki ini dipakai untuk memisahkan pasir dari cairan minyak kasar

yang berasal dari screw press. Untuk memudahkan pengendapan pasir,

cairan minyak kasar harus cukup panas yang diperboleh dengan

pemanasan pipa spiral. Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah :

Suhu minyak kasar 90 – 95 0C.

Pembuangan pasir secara rutin dilakukan setiap 4 jam sekali.

Suhu air pengenceran 90 – 95 0C.

Saringan Bergetar (Vibration Screen )

Saringan bergetar dipakai untuk memisahkan benda-benda padat

yang terikut pada minyak kasar. Benda-benda padat berupa ampas ( serat ),

pasir halus. Cairan minyak ditampung dalam tangki minyak kasar ( Crude

Oil Tank ). Saringan terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat atas memakai

kawat saringan mesh 20 dan tingkat bawah memakai mesh 40. Pada PKS

Dolok Sinumbah saringan ini memakai double deck.

Tangki Minyak Kasar ( Raw Oil Tank )

Tangki ini adalah tangki penampungan minyak yang telah disaring

pada saringan bergetar. Untuk menjaga agar suhu cairan tetap, diberikan

penambahan panas dengan menginjeksikan uap. Minyak dalam tangki ini

selanjutnya dipompakan kedalam tangki pemisah ( Clarification Tank ).

Tangki ini berguna sebagai tempat penyimpanan sementara minyak

hasil olahan seringan bergetar.

Tangki Pemisah ( Clarification Tank )

Pemisahan pertama minyak dengan sludge ( lumpur ) secara

pengendapan ( secara gravitasi ) dilakukan dalam tangki ini. Untuk

mempermudah pemisahan, suhu tetap dijaga antara 90 – 95 0C, dengan

system pemanasan pipa injeksi yang dilakukan pada awal pemanasan dan

49Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 50: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

pipa spiral untuk mempertahankan suhu tangki. Hasil pemisahan pada

suhu tangki ini ada 2 jenis yaitu minyak dan lumpur. Minyak dialirkan

kedalam tangki masakan minyak ( oil tank ), sedangkan lumpur dialirkan

kedalam sludge tank. Didalam tangki ini terdapat alat pengaduk ( aqitator )

yang berfungsi agar campuran minyak dan lumpur yang masih terikat

menjadi terpisah antara minyak dan lumpur. Minyak dengan berat jenis

yang lebih rendah akan naik keatas permukaan, sedangkan lumpur

mengendap didasar tangki. Ketebalan minyak terpisah dipermukaan

minimal sebesar 40 cm. hal ini dilakukan agar minyak yang akan

dihasilkan tidak mengandung lumpur dan air kembali.

Tangki Masakan Minyak (Oil Tank )

Minyak yang telah dipisahkan pada tangki pemisah ditampung

dalam tangki ini untuk dipanasi lagi sebelum diolah lebih lanjut pada

sentrifusi minyak. System pemanasan dilakukan dengan pipa spiral yng di

aliri uap dengan tekanan 3 kg/cm2,dan temperatur 90-95 0C. Tangki ini

berbentuk silinder dengan dasar berbentuk kerucut. Tangki ini di blow

down setiap pagi untuk membuang lumpur dan air yang masih

mengendap.

Pemurni Minyak (Oil Purifier)

Alat ini di pakai untuk memurnikan minyak dari kotoran- kotoran

yang masih melekat pada minyak dengan gaya sentrifugal yang

berkecepatan 7500 rpm. Akibat gaya sentrifugal yang terjadi,maka minyak

yang mempunyai berat jenis lebih rendah bergerak kearah poros dan

terdorong keluar oleh sudu – sudu(disk), sedangkan kotoran dan air yang

berat jenisnya lebih tinggi terdorong kearah dinding bowl. Air keluar dan

padatan melekat pada dinding bowl ysng dilarutkan dengan pencucian.

Suhu minyak yang baik adalah 90 – 95 0C. kadar air dalam minyak setelah

sentrifusi adalah 0,50 %, sedangkan kadar kotoran 0,01 – 0,013 %. Jika

hal ini tidak tercapai adakan pemeriksaan pada disc,gasker ,dinding pisau.

50Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 51: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Pengering Minyak (Vacum Driyer)

Pengeringan minyak digunakan untuk memisahkan air dan minyak

dengan cara penguapan hampa. Minyak terhisap hampa kedalam tabung

melalui pemecik, akibat adanya hampa udara dan terpencar kedalam

tabung hampa akibat adanya hampa udara oleh hisapan pompa vacuum.

Tekanan hampa di atur sekitar 600 – 700 cmHg. Ujung pipa

pengeluaran air dan kondensator dan harus terendam air “Hot Well Tank”.

Jika tekanan yang diinginkan tidak tercapai,hendaknya dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut :

Kebocoran hingga udara masuk kedalam vacuum

Tekanan uap kurang

Krain air kondensator berkurang.

Timbangan minyak (Oil Weightner)

Timbangan minyak ini digunakan untuk mengetahui jumlah

minyak yang dipompakan kedalam syklus timbangan sekitar 2400 Kg.

minyak yang telah ditimbang dialirkan ketangki minyak murni (Storage

Tank ) yang mempunyai kapasitas 700 ton.

Tangki penyimpanan (Storage Tank)

Tangki ini merupakan tempat penyimpanan CPO sebelum dikirim

kepada pembeli. Didalamnya ada pipa coil/pipa pemanas untuk menjaga

suhu 50 – 60 0C agar minyak tidak membeku. PKS Dolok Sinumbah

mempunyai 2 unit Tangki penyimpanan ini. Saat ini salah satu diantaranya

telah selesai dicuci dan sedang dilakukan penurunan tinggi pipa uap dari

0,45 m menjadi 0,25 m.

51Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 52: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Tangki sludge (Lumpur)

Tangki ini dipergunakan untuk menampung lumpur dari hasil

pemisahan minyak ditangki pemisahan. Lumpur ini mengandung minyak 9

– 19 % dari pengolahan cairan dalam tangki 95 – 100 0C. cairan yang

dihasilkan dalam tangki ini di alirkan ke pre cleaner.

Saringan berputar (Vibration Screen)

Saringan ini dipakai untuk memisahkan serabut yang masih ada

didalam lumpur sebelum diolah dalam sentrifuge lumpur (sludge

separator). Alat ini terdiri dari tabung silinder yang berlubang-lubang

halus dengan sikat-sikat yang berputar bersana poros ditengah-ditengah

silinder tersebut.

Sludge Separator

Untuk membuang pasir dipergunakan sludge separator. Alat ini

pada bagian atas berbentuk silinder dan bagian bawah berbentuk kronus

yang terbuat dari bahan stainless steel,dibawah kronus terdapat tabung

pengendapan pasir. Cairan dipompakan pada bagian samping atas dengan

system siklus,sehingga cairan berputar dalam tabung yang menimbulkan

gaya sentrifugal,sedangkan cairan tanpa pasir bergerak ke atas dan keluar

melalui poros.

Centrifuge Lumpur

Cairan lumpur yang telah melalui brush strainerb dan pre cleaner,di

masukkan ke dalam sentrifuge lumpur untuk di ambil minyaknya. Dengan

gaya sentrifugal, minyak yang berat jenisnya lebih kecil bergerak menuju

poros dan terdorong keluar melalui sudu-sudu ke ruang tangki pemisah

(clarification tank). Massa yang memiliki berat jenis lebih besar dari pada

minyak,terdorong kebagian dinding bowl untuk dibersihkan/dicuci secara

manual dengan air mengalir. Suhu dalam sludge separator ini adalah 95-

115 0C dan putaran normal untuk pembebanan sebesar 62-65 rpm.

52Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 53: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Tangki Minyak Kutipan (Sludge Drain Tank)

Endapan – endapan dari tangki masakan minyak, tangki sludge

yang di jumpai setiap hari sebelum mengolah ditampung di dalam tangki

ini. Demikian juga minyak kutipan dari bak penampung lumpur (fat fit).

Tangki ini dilengkapi dengan pemanas uap injeksi untuk tujuan

pemanasan. Minyak yang terapung di bagian atas dialirkan ke tangki

pemisah minyak (clarification tank),sedangkan lumpur pekat dibuang

kembali ke bak penampung lumpur (fat fit). Jika cairan di dalam tangki ini

terlalu kental,perlu diadakan penambahan air panas agar pemisahan cairan

berat jenis rendah (minyak) dengan cairan berat jenis yang tinggi dapat

terlaksana dengan baik.

4.9. STASIUN KERNEL

Stasiun peengolahan biji adalah stasiun untuk memperoleh inti sawit. Biji

dari pemisahan biji dan ampas (Depericarfer) dikirim ke stasiun iniuntuk di

peram,di pecah,dipisah antara inti dan cangkang. Inti di keringkan sampai batas

yang ditentukan dan cangkang dikirim kepusat pembangkit tenaga sebagai sumber

bahan bakar.

53Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 54: Pabrik kelapa sawit

CBC

PT. Langkat Nusantara Kepong

FLOW CHART PENGOLAHAN BIJI

PRESSAN

HYDRO

CYCLONE

DEPERICARPER TROMOL

INTI BASAH

COMPEYOR

PEMOLIS

AIR

LOCK

NUT

ELEVATOR

CONVEYOR

INTI BASAH

GRADING NUT

SCREEN

KERNEL

DRYER

NUT SILO

WINNOWING

RIPLE MILL

TROMOL INTI

CREC COMPEYOR KERING

ELEVATOR

ELEVATOR INTI KERING

PEMECAH

LTDS BUNKER INTI

54Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 55: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

PRODUKSI

Stasiun ini terdiri dari :

a) Depericarfer

Pada alat ini, Cake Breaker Compeyor (CBC) berfungsi untuk

menghantarkan sampah kering dari pressan yang berupa fiber dan nut ke

fiber cyclone. Fiber cyclone memisahkan fiber dengan nut. Fiber di hisap

dan dihantarkan ke fiber shell compefeyor dan kemudian di hantarkan

keruang bakar boiler. Sedangkan nut jatuh ke polishing drum.

b) Conveyor Pemolis

Conveyor Pemolis atau di kenal dengan istilah tromol adalah alat

berbentuk drum yang memiliki lubang-lubang dan berputar merupakan

alat terakhir untuk menyortir kembali inti dan kotoran yang terikut atau

merupakan suatu drum berutar didalamnya terdapat plat-plat pembawa

yang dipasang miring pada dinding (Guide Bar). Alat ini merupakan

bejana berbentuk drum yang bagian sisinya berlubang-lubang dan pada

drum ini dilengkapi dangan bilah-bilah pengarah sehingga biji akan

mengalir dari sisi masuk ke sisi luar. Pada proses pengoperasiannya, alat

ini berputar sehingga biji yang masuk ke polishing drum. Penerus terus

terjadi hingga biji pada sisi keluar dan jatuh pada lubang-lubang pada sisi

drum yang ukurannya di buat lebih besar. Fungsi Conveyor pemolis

adalah :

Membersikan biji dari serabut – serabut yang masi lekat.

Membawa nut dari depericafer ke nut transport.

Memisahkan nut dari sampah.

Memisahkan gradasi nut.

55Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 56: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

c) Penampungan biji (nut silo)

Fungsi dari nut silo adalah tempat penyimpanan sementara biji

(nut) yang berasal dari drum pemolish melalui air lock, proses keluarnya

biji dari nut silo melalui Corong, sebelum biji masuk ke nut silo serabut

yang nempel pada biji terhisap pada cyclone. Kebersihan corong pada nut

silo harus diperhatikan karena mempengaruhi terhadap trought nut silo.

d) Rapple mill

Rapple mill berfungsi untuk memecahkan cangkang yang terdapat

pada biji (Nut). Mekanisme pemecah biji dengan cara menekan biji dengan

rotor pada dinding bergerigi dan menyebabkan pecahnya biji. Efesiensi

pemecah biji dipengaruhi kecepatan pemutar rotor, jarak rotor dengan plat

bergerigi dan ketajaman gerigi plat disusun sedemikian rupa sehingga

berperan sebagai penahan da pemecah.

Factor – factor yang mempengaruhi efisien pemecah adalah :

Jarak atau clereance antara cover dan rotor

RPM

Jumlah

Faktor – factor yang mempengaruhi inti pecah keluar dari ripple mill

tingggi adalah :

Clereance antara ripple plate dan rotor bar berlaku kecil

Umpan yang terlalu berlebihan

Terlalu kering

Persentase nut pecah pada umpan

56Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 57: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

e) Light Tenera Dry separation (LTDS)

Alat ini berfungsi untuk memisahkan inti dan cangkang dengan

system pneumatic sehingga cangkang terhebus ke cyclone dan inti jatuh ke

dalam ularan. Alat ini hanya mampu menyedot cangkang dari sawit yang

relative ringan (cangkang sawit jenis tenera). Sedangkan cangkang yang

relative berat akan diproses kembali di hidro cyclone. Cara kerja alat ini

adalah ketika campuran inti dan cangkang memasuki LTDS, maka aliran

udara yang mengakibatkan tekanan di LTDS vakum akan membawa bahan

yang ringan dalam alirannya. Seadangkan baan yang cukup berat akan

jatuh kembali pada air lock. Pengeluaran selanjutnya di hantarkan ke

hydro cyclone. Hydro cyclone bertujuan untuk memisahkan antara

pemecah cangkang ringan dan inti benar – benar sempurna terpisah akibat

hisapan udara dari blower yang mana hisapan udaranya di atur dengan

katup yang terdapat pada cerobong keluar blower. Dengan adanya katup

tersebut, maka losses inti dapat ditekankan sekecil mungkin.

f) Hydro cyclone

Alat ini berfungsi untuk mengutip kembali inti yang terikut dengan

cangkang, mengurangi losses pada cangkag dan kadar kotoran. System

kerja hidro cyclone adalah memisahkan cangkang dengan inti secara basah

basah berdasarka berat jenis dengan gaya sentrifugal. Berat jenis yang

lebih ringan akan naik keatas melalui vortex vender dan masuk kedalam

the wetering drum. Sedangkan cangkang yang berat jenisnya lebih tinggi,

akan turun kebawah melalui conus dan masuk ke dalam compartment II.

Cangkang yang masih bercampur inti dihisap oleh pompa dan dipompakan

ke tabung pemisah II mengakibatkan inti naik keatas melaluli vortex

vender dan dikembalikan kedalam compartment I .inti yang masih terikut

dengan cangkang dan terpisah oleh tromol pemisah,dihantarkan kembali

ke nut silo.

57Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 58: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

g) Kernel dryer

Alat ini adalah tempat untuk menanmpung inti sawit yang berasal

dari inti sawit yang bersal dari vibrating grate melalui kernel elevator.

Ditempat ini juga inti sawit di keringkan sampai kadar air sesuai dengan

ketentuan yaitu 6%. Suhu pemanasan ada 3 tingkatan yaitu sebagai berikut

Tingkat I : 60 – 70 0C

Tingkat II : 50 – 60 0C

Tingkat III : 40 – 50 0C

Inti yang sudah dikeringkan keluar melalui shaking grade (pengeluaran

keluaran).

Hal – hal yang perlu diperhatikan :

Inti mentah

Penyebab inti mentah :

Blower tidak dijalankan secara continue

Elemen pemanas kotor

Bidang penurunan / shaking grade kotor

Karnel dryer (KD) kotor

Lama pemanasan kurang

Karnel dryer tidak penuh

58Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 59: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Akibat inti sawit mentah adalah mudah ditumbuhi oleh jamur, dapat

menaikkan ALB dan masih mengandung kadar air tinggi.

Inti yang terlalu kering

Adapun hal yang menyebabkan iti terlalu kering adalah

pengeringan yang terlalu lama sehingga kadar minyak dalam inti

rendah.

h) Bak silo

Setelah dilakukan proses pemanasan di karnel silo, karnel dialirkan

ke bak silo yang berfungsi tempat penimbunan yang memudahkan

pengiriman inti.

59Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 60: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB V

KETEL UAP (BOILER)

Ketel uap (boiler) adalah bejana yang menghasilkan uap dengan cara

pemanasan, dimana air beruba menjadi uap. Pada PKS ini, ketel uap digunakan

untuk pembangkit listrik tenaga uap. Uap yang dihasilkan ketel harus benar –

benar uap kering dengan temperature 260 0C.

PKS Dolok sinumbah memiliki 2 Unit Boiler dengan spesifikasi sebagai

berikut :

Model / Type : YOSIMINE H525

Kapasitas : 20 Ton / jam

Tekanan kerja : 21 Kg/cm2

Tekanan maximum : 24 Kg/cm2

Steam pump : 260 0C

Terjadinya air umpan dengan spesifikasi :

Ph : 8,5 – 9,2

TDS : max 1200 ppm

Total hardness : max 5 ppm

Silica : max 5 ppm

60Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 61: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

5.1. BAGIAN – BAGIAN KETEL (BOILER)

a) Ruang bakar

Ruang bakar terdiri dari 2 ruangan yaitu :

1. Ruang pertama : berfungsi sebagai ruang pembakaran. Sebagian

panas dihasilkan diterima langsung oleh pipa air.

2. Riang kedua : merupakan gas panas yang diterima dari hasil

pembakaran dalam ruang pertama. Dalam ruangan ini, gas panas

dihisap oleh Induced Draft fan (IDF) sehingga terjadi aliran panas

dari ruang pertama keruang kedua pembakaran. Jumlah udara yang

diperlukan diatur melalui klep yang harus dikendalikan dari sekitar

ketel. Sedangkan dalam ruang kedua gas panas dihisap oleh blower

hisap sehingga terjadi aliran panas dari ruang pertama keruang kedua

pembakaran. Di dalam ruang pembakaran kedua dipasang sekat –

sekat sedemikian rupa yang dapat memperpanjang permukaan yang

dilalui gas panas agar gas panas tersebut dapat melumasi seluruh

pipa – pipa air, sebahagian luar drum atas dan bawah.

b) Dram Atas

Drum atas berfungsi untuk tempat pembentukan uap dan tempat

pemasukan air umpan yang dilengkspi dengan sekat-sekat penahan butir-butir

air untuk memperkecil air terbawa uap.

c) Drum bawah

Dram bawah berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yang didalamnya

dipasang plat-plat pengumpul endapan lumpur untuk memudahkan pembuangan

(blow Down).

d) Tangki superheater

Tangki superheater berfungsi sebagai tempat uap kering dari druma atas dan

uap kering tersebut akan digunakan untuk menggerakkan turbin.

61Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 62: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

e) Pipa-pipa air

Pipa-pipa berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yang dibuat sebanyak

mungkin, sehingga penyerapan lebih ratadengan efisiensi tinggi. Pipa-pipa alat ini

terdiri dari :

Pipa air yang menghubungkan drum atas dengan header muka

belakang.

Pipa air yang menghubungkan dram atas dengan drum bawah.

Pipa air yang menghubungkan drum dengan header belakang.

f) Pembuangan abu ( Ash Hoper )

Abu yang terbawa dari ruang pembakaran yang pertama, terbuang/jatuh

kedalam pembuangan air yang berbentuk kerucut.

g) Pembuangan Gas Bekas

Gas bekas setelah ruang pembakaran kedua dihisap oleh blower dihisap

melalui saringan abu, kemudian dibuang ke udara bebas melalui ceerobong asap.

Pengaturan tekanan didalam dapur dilakukan dengan corong keluar blower

dengan klep yang diatur oleh klep yang diatur secara otomatis oleh plat hycrolus.

h) Alat-alat Pengaman

Katup-katup pengaman, bekerja untuk membuang uap apabila

tekanan melebihi tekanan yang ditentukan ( tekanan uap basah

23,0 kg/cm2).

Gelas penduga adalah alat untuk melihat tinggi air sehingga

memudshksn pengontrolan air selama opersi.

Kran spresi air, satu buah kran buka cepat dan satu buah kran kran

buka uli. Material kedua kran tahan terhadap tekanan dan

temperature tinggi. Pengatur tekanan/manometer, sebagai pengukur

tekanan didalam ketel.

62Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 63: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Kran uap induk, sebagai pembuka dan menutup aliran uap ketel

pada uap pipa induk.

Kran pemasuk air, satu buah kraan ulir dan satu lagi keran satu

arah.

Perlengkapan lain,seperti alat penghembus debu pada pipa air ketel,

pemasukan air ketel otomatis panel listrik kran buang udara dan air.

Factor-faktor yang perlu diperhatikan :

Pastikan air umpan boiler (boiler feed pamp) elektrik dan turbom

dalam keadan baik.

Periksa elektro motor fan

Periksa kondisi gelas penduga

Periksa kondisi safety valve dank kran

Buka kran pentilasi super heaterdan upper drum

Blow down 3 jam sekalian buang endapan

5.2 CARA PENGOPERASIAN BOILER

1. buka pintu masukan bahan bakar (fiber and shell) kemudian hidupkan auto

fider.

2. Setelah pembakaran merata, tutp pintu ruang bahan bakar.

3. Hidukan system control damper IDF, lalu stel dumper (dibuka sedikit)

4. Setelah temperature drum kira-kira 200˚C hidupkan electromotor

dustcolector.

5. Hidupkan IDF,lalu stel dumper (dibuka sedikit)

6. Tutp pintu ash fit,lalu nyalakan fan secondary IDF dan FDF

7. Setelah tekanan 18,tutup kran ventilasi

63Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 64: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

8. Hidupkan pompa desirator dan feed pamp

9. Test fungsional safty valve

10. Jalankan fuel conveyor dan atur masukan bahan bakar

11. Periksa gelas penduga dan pastikan umpan kira-kira 26 kg/cm2 dan

hidupkan system pengumpan secara otomatis

5.3 PENGAWASAN BOILER PADA SAT OPERSI

Setelah boiler beroperasi maka pabrik maka pabrik secara keseluruhan

dapat dioperasiakan secara ideal, karena uap (steam) yang dihasilkan boiler selain

unutk pembangkit energy turbin juga sebagai pembangkittemperatur proses

pengolahan.

Faktor yang harus diperhatikan :

1. Ketinggian air pada upper drum harus dijaga dan normanya berkisar 60% -

70%

2. Pastikan system otomatis dan peralatan otomatis dan peralatan pompa

dalam keadaan baik,dapat di control dengan gelas penduga.

3. Jaga tekanan uap, yaitu pada tekanan kerja 18 – 22 kg/cm2

4. Periksa ruang bakar , jangansampai bahan bakar menumpuk, dengan cara

menyetel dumper FDF dan mengorek kerak dalam ruang bakar secara

manual

5. Lakukan blow down sesuai dengan rekomendasi dari laboratorium

(3jam sekali)

6. Lakukan pembersihan pipa dengan shoot blower secara priode (4jam

sekali)

64Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 65: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

5.4 CARA MEMATIKAN BOILER

Adapun cara untuk mematikan boiler adalah sebagai berikut :

1. Tutup pintu masukan bahan bakar (fiber and shell) serta mematikan auto

feeder

2. Pastikan bahan bakar didalam ruang bakar habis

3. Tutp main steam valve dan buka fentilasi super heater

4. Pekecil dumper FDF

5. Bersihkan kerak didalam ruang bakar

6. Kerak yang keluar siram dengan air, kemudian buang ke penampungan

sementara.

7. Setelah ruang bakar bersih, lakukan pembersihan di sekitar boiler

8. Matikan semua fan dan air lock

9. Tambahkan air kedalam drum sampai 80% melaui by pass, kemudian

tutup kembali

10. Setelah tekanan 10 kg/cm2,tutup keran fentilasi super heater dan ran out

put lainnya.

65Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 66: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB VI

PEMBANGKIT TENAGA ( POWER PLANT )

Pusat pembangkit tenaga listrik adalah stasiun tenaga listrik tenaga diesel

(Genset) dan turbin uap. Tenaga listrik diperoleh melalui tenaga diesel yang

menggunakan bahan bakar solar dan pembangkit listrik tenaga uap karena :

Bahan bakar diperoleh dsri limbah padat pabrik (ampas dan cangkang)

Semua stasiun pengolahan memerlukan uap sebagai sumber panas

6.1 TURBIN UAP

Spesifikasi :

Merk : Turbo dyna

Serial : 36931

Jumlah :2 unit

Inlet Pres : 24 kg/cm2

Express putaran : 3 kg/cm2

Putaran : 6000 rpm

Turbin Uap adalah pembangkit listrik tenaga uap yang digerakkan dengan

tenaga uap daeri ketel uap, rangkaian pembangkit ini terdiri dari :

1 unit turbin uap

1 unti roda gigi

1 unit generator ( Alternator 3 fase )

66Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 67: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Turbin uap yang dipakai di PKS pada umumnya turbin uap satu tingkat,

pada garis besar turbin uap terdiri dari :

Bagian yang diam (casing)

Bagian yang bergerak (rotor)

Bantalan-bantalan rotor (Bearing)

Peralatan – peralatan pembantu antra lain :

1. Kran masuk 1 dan 2 (atas dan bawah)

2. Kran uap masuk otomatis

3. Klep pengaman

4. Pengatur putaran otomatis

5. Pompa minyak pelumas bantalan

6. Kran - kran pemisah

7. Tabung pendingin minyak pelumas

8. Alat – alat pengukur tekanan uap,tekanan minyak pelumas dan

pengukur putaran

Uap yang berasal dari ketel uap yang menggerakan sudu-sudu turbin dan

menggerakan rotor kemudian putaran dari rotor dialirkan ke roda-roda gigi (gear

box) putaran turbin diatur dengan alat pengukur otomatis sehingga mencapai

putaran yang diinginkan.

67Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 68: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

6.2 ALTERNATOR STAMFORD

Spesifikasi :

Jumlah : 2 unit

Kapasitas : 800 KW dan 900 KW

Putaran : 1500 rpm

Frekuensi : 50 Hz

6.3 BPV ( Back Pressure Vessel)

BPV adalah bejana penekan kembali dan berfungsi sebagai tempat

pemvakuman uap dari turbin. BPV disini meragamkan tekanan uap dan

memdistribusikan ke stasiun pengolahan yang memerlukan penguapan.

Bejana ini adalah bejana uap yang bertekanan yang digunakan untuk

mengumpulkan uap bekas dari turbin dan menyalurkannya keperalatan yang lain

sesuai jalur masing – masing. Alat ini di lengkapi dengan katup pengatmatan

tekanan uap lebih dank ran – kran uap pembagi. Pada beberapa PKS alat ini

dilengkapi dengan pompa yang dapat menginjeksikan ai kedalam bejana air untuk

memperbesar produksi uap,mendinginkan temperatur. Tinggi air dapat dilihat

pada gelas yang dipasang pada bejana.

Disamping alat ini,ada alat lain yang digunakan untuk penambahan

uap,yaitu reducer ventil yang dapat mengatur pemasukan uap secara otomatis dari

tekanan tinggi ketekanan rendah dan ddipasang pada pipa uap yang tersambung

langsung pada pipa induk. Pada bagian bawah bejana dipasang kran spesi yang

digunakan bila perlu.

Hal – hal yang perlu diperhatikan :

Tekanan uap pada bejana ini 3 – 3,2 Kg/Cm2

Katup pengamatan membuka pada tekanan 3 – 3,2 Kg/Cm2

68Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 69: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Bila katup pengaman kurang mampu bekerja dengan tekanan

berlanjut maka kran darurat di buka perlahan – lahan secara

manual.

6.4. GENSET DIESEL

Spesifikasi :

Jumlah : 2 unit

Daya : 230 kW dan 230 Kw

Putaran : 1500 rpm

Frekuensi : 50 Hz

Disamping listrik pembangkit tenaga uap, dibutuhkan juga

pembangkit listrik tenaga diesel. Penggunaan mesin ini terutama dipakai pada

waktu turbin tidak beroperasi dan apabila tenaga listrik tidak cukup untuk proses

pengolahan (dari turbin).

Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan adalah :

Temperature mesin dari air pendingin

Putaran mesin

Beban dari mesin.

69Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 70: Pabrik kelapa sawit

CLARIFICE

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB VIIWATER TREATMENT

FLOW CHART WATER TREATMENT :

SUMBER AIR

SUNGAI

H2SO4

BAK BAK KATION

PENGENDAPAN

LUMPUR

BAK AIR FEET TANK

KOTOR

POMPA AIR TANGKI

KOTOR DEAERATOR

MENARA INJEKSI

AIR KOTOR TAWAS

TANK

BAK AIR POMPA PENGISI

BERSIH AIR UNPAN

BOILER

POMPA AIR

BERSIH

SAND FILTER

CAUUSTINGMENARA AIR SODA 125 kG BERSIH

BAK ANION

70Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 71: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

7.1 STASIUN PEMURNIAN AIR

Adapun bagian-bagian dalam pemurnian air adalah :

Bak 1500 m3

Air sungai dipompakan ke bak 1500 m3, air tersebut belum

mengalami pemurnian pada bak 1500 m3. Air dari bak ini

seterusnya dipompakan ke tangki Clarifier.

Tangki Clarifier

Sebelum air masuk ketangki clarifier, ada beberapa bahan

kimia yang diberikan antara lain,

- Alumunium sulfate ( Tawas ) 16 – 18 % Al2O3 sebanyak 10

Kg untuk 700 liter air dimana larutan ini berfungsi untuk

menjernihkan air.

- Tangki ini berbentuk tabung kerucut terletak 1 m diatas

tanah dan memiliki kran untuk membuang Lumpur yang

sudah mengendap. Kran dibuka 2 jam sekali sampai air

yang keluar kelihatan jernih.

Tangki Sandfilter

Air akan masuk ke tangki sandfilter, tangki ini berbentuk

tabung yang terletak vertical diatas permukaan tanah dengan

ketinggian kurang lebih 0,5 m dari atas tanah, air akan diteruskan

ke tangki 100 m3 dengan menggunakan pompa. Tangki sandfilter

ini berfungsi sebagai saringan pasir dan kotoran lainnya.

Tangki 100 m3

Air dari tangki sandfilter dipompakan ke 100 m3 yang

berbentuk tabung berada kurang lebih 1 m diatas tanah dengan

tinggi tabung 12 m. air pada tangki ini akan dialirkan ke pabrik

dengan kapasitas 50 m3/jam dan kependuduk sebanyak 14 m3/jam.

71Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 72: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Tangki Kation

Air mengalir masuk ke tangki kation. Tangki ini berbentuk

tabung dengan tinggi 1,5 m. larutan yang digunakan adalah H2SO4

dengan takaran sebanyak 20 Kg untuk 80 liter air. Alat ini

menggunakan resin sebagai pemurni air.

Tangki Anion

Air masuk ketangki anioan yang berbentuk tabung dengan

tinggi 1,5 m. larutan yang ditambahkan adalah NaOH sebanyak 20

Kg untuk 60 liter air. Pada tangki ini juga terdapat resin sebagai

saringan air.

Water Tank

Sebelum air masuk dari tangki anion ke water tank, air

dicampurkan dengan larutan housting soda yang berfungsi untuk

menetralisir resin. Water tank ada 1 buah dengan kapasitas 50 m3.

Tangki Air Deaerator

Air yang masuk ke tangki deaerator diberi pamanasan

sampai suhu 90 – 100 0C, sebelum air deaerator disalurkan ke

boiler. Pada deaerator ada beberapa larutan atau bahan kimia yang

ditambahkan antara lain Aquaright rs 125, Aquaright P 311

masing-masing 1,26 liter/jam.

7.2 STASIUN PENGOLAHAN LIMBAH

Pada dasarnya pengolahan minyak kelapa sawit merupakan proses untuk

mendapatkan minyak dari buah kelapa sawit dengan proses perebusan, penebah,

kempa, dan klarifikasi minyakan. Proses pengolahan diatas akan menghasilkan

produk sampingan yang bersifat polutan seperti limbah padat dan cair yang dapat

mencemari lingkungan apabila dibuang ke badan penerima. Pengolahan limbah

72Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 73: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

pabrik kelapa sawit uraian tentang prosedur pengolahan limbah pada setiap

penggal pengolahan dipabrik dan unit pengolahan cair sejak limbah masuk

kedalam kolam pengolahan limbah kelapa sawit ada 2, yaitu :

1. Pengolahan Limbah Padat

Janjangan kosong yang merupakan limbah padat pabrik tidak

langsung dibuang begitu saja, tetapi diangkut kembali untuk dijadikan

kompos ( pupuk ). Janjangan kosong hasil perontokan pada tresher

akan jatuh ke scraper dan selanjutnya dikirim ke pabrik kompos dan

siap diolah.

2. Pengolahan Limbah Cair

Penanganan mengenai limbah cair dilakukan secara biologis

dengan memakai bak-bak pengolahan. Bak pengolahan limbah cair ini

terdiri dari :

a) Bak Fat Fit

Sludg dari pabrik disalurkan melalui parit untuk ditampung

kembali kedalam fat fit. Penampungan ini bertujuan untuk

mengutip minyak yang masih terdapat dalam sludg. Kadar

minyak yang masih terdapat dalam fat fit antara 0.60 – 1,00 %

sludg kemudian disalurkan ke loading pond.

b) Kolam Keasaman

Melalui parit sludg dialirkan ke kolam keasaman, kolam

mini mempunyai kedalaman sekitar 7 m dengan ukuran 10 x 10

m dan pH 4,0. Sludg nantinya tetap akan dialirkan ke kolam

sirkulasi.

73Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 74: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

c) Kolam Sirkulasi ( Primary Pond )

Kolam sirkulasi ini mendapatkan sludg yang mengalir dari

kolam keasaman dan kolam pembiakan bakteri. Kolam ini

disebut sirkulasi karena sludg pada kolam mini diterima dari

kolam netral yang telah dipompakan terlebih dahulu ke kolam

keasaman. Kolam ini memiliki keasaman antara 6,8 – 6,9.

d) Kolam Netral ( Secondary Pond )

Kolam ini memiliki pH antara 6,9 – 7,1. Sludg ditempat ini

diterima dari kolam sirkulasi dan sludg ini nantinya akan

dialirkan ke kolam pendingin.

e) Kolam Pendingin

Seharusnya terdapat dua tower dan pompa yang berfungsi

untuk membuat pergerakan sludge pada kolam mini, tetapi

pada kenyataanya tidak terdapat lagi sampai saat ini. Kolam ini

memiliki pH antara 6,9 – 7,1 dan kedalaman kurang lebih 5 m.

f) Kolam Final

Kolam ini adalah kolam akhir dari proses pengolahan

limbah yang memiliki pH 6,9 – 7,1 dan kedalaman kira-kira

5m.

74Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 75: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

BAB VIII

LABORATORIUM DAN SORTASI

Untuk menganalisa mutu, rendemen dan kandungan bahan kimia yang

mempengaruhi proses produksi, PKS ini mempunyai labiratorium dengan

peralatan yang cukup menunjang kehandalan pabrik. Analisa dilakukan pihak

laboratorium secara sampling saat sortasi secara periodic saat proses pengolahan-

pengolahan berlangsung atau saat diperlukan.

Beberapa analisa yang dilakukan antara lain :

Analisa mutu produksi CPO dan inti

Analisa losses munyak dari inti

Analisa air umpan boiler

Analisa kondisi mutu limbah cair.

8.1. ANALISA MUTU PRODUKSI CPO DAN KERNEL

Setiap hari diadakan analisa mutu produksi untuk mengetahui kualitas

produk yang dihasilkan dan dikirim sudah sesuai norma ( standart yang

diharapkan ), sehingga dapat diketahui seberapa ak dari kehandalan pabrik dalam

mendapatkan minyak dari inti sesuai ISO 9000 dan bias diterima konsumen.

8.1.a. Mutu Munyak CPO

Pengambilan sampel dilakukan setiap 2 jam sekali, dimulai setelah 1 jam

pabrik beroprasi/mengolah.

Norma mutu CPO produksi adalah :

Kadar air : < 0,10 %

Kadar kotoran : < 0,013 %

Kadar Asam Lemak Bebas ( ALB ) : < 3,5 %

75Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 76: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Kadar air pada oil tank : 0,7 – 0,8 %

Kadar air pada oil purifier : 0,4 – 0,6 %

Kadar air pada vakum dryer : 0,2 – 0,5 %

Pengambilan sample dilakukan pada :

Minyak dalam oil tank

Minyak dalam oil purifier

Minyak dalam vacuum dryer

Minyak dalam sludge tank

Minyak dalam bak timbangan

Berikut ini proses penganalisaan dilakukan dengan cara :

a) Analisa ALB ( asam lemak basah )

1) Tabung elenmeyer kosong ditimbang untuk mengetahui berat tarra.

2) Masukkan sample sebanyak 5 gr

3) Tambahkan alcohol 40 ml dan N-Hexane 20 ml (bensin suling )

4) Tambahkan timol blue (PP 1 ) 3 tetes pipet

5) Titrasi dengan KOH 0,1 sampai warna berubah menjadi orage

6) Setelah itu dilakukan perhitungan :

b) Analisa kadar kotoran

1) Semprot kertas kering saring dengan N-Hexane

2) Masukkan sample ke oven dengan suhu 1050C selama 20 menit.

76Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 77: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

3) Keluarkan kertas saring, kemudian masukkan ke desicartor selama 20

menit.

4) Keluarkan kertas saring dari desicartor kemidian ditimbang.

5) Timbang beaker glass lalu masukkan sample ± 20 gr

6) Larutkan sample N-Hexane

7) Hidupkan pompa vacuum, lalu naikkan perlahan sample dalam brouck

crubble dan bilas sampai bersih.

8) Semprot kertas saring dengan N-Hexane agar bersih dari minyak saat

proses penyaringan.

9) Keluarkan kertas saring dari grouck crucible lalu masukkan ke oven

dengan suhu 1050C selama 20 menit.

10) Setelah proses oven masukkan ke desikator selama 20 menit lalu

timbang.

11) Perhitungan :

c) Analisa kadar air

1) Contoh diambil dari sludge tank

2) Siapkan petridish, lapisi dengan kertas saring.

3) Timbang petridish, lalu masukkan sample ± 20 gr

4) Masukkan ke dalam oven dengan temperature 1050 C selama 1 jam.

5) Setelah proses oven, masukkan dalam desicator selama 20 menit

6) Timbang petridish

7) Perhitungan :

77Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 78: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

8.1.b. Mutu inti sawit

Pengambilan sample dilakukan setiap 3 jam sekali, dimulai setelah 1 jam

pengolahan dimulai,

Norma kernel ( Inti sawit ) produksi adalah :

Kadar air : < 7,0 %

Kadar kotoran : < 6,0 %

Kadar ALB : < 1,0 %

Pengambilan sample dilakukan pada :

Kernel Dryer produksi (KD)

Wet kernel produksi Hydro cyclone kernel masuk ke kernel bulk

Berikut cara menganalisa beberapa pengambilan sample yang dilakukan :

a) Analisa ALB

Haluskan inti sawit ± 100 gr de ngan gilingan.

Hidupkan moisture dan tentukan temperaturnya.

Masukkan sample diatas piring aluminium, tirunkan hocknya

sehingga bunyi “tit” yang menandakan bahwa system telah

berjalan.

Setelah bunyi “tit” sebanyak 3 kali, keluarkasn sample.

Angka kadar air tampak pada display.

78Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 79: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

b) Analisa kadar kororan

Sample diaduk lalu dijadikan 4 bagian, aduk 2 bagian sehingga

merata.

Ambil sample ± 100 gr

Sortir biji utuh, biji pecah, inti utuh, inti pecah, cangkang dan

kotoran lalu timbang masing-masing bagian.

Biji pecah dan biji utuh pukul dengan martil lalu pishkan

cangkangnya dan timbang.

Perhitungan :

8.2. ANALISA LOSSES

Proses pengolahan dipabrik bertujuan untuk mempertahankan rendemen dan

jumlah produk yang dihasilkan TBS dari kebun, untuk itu losses ( kehilangan )

minyak dan inti harus dikendalikan.

1) Losses minyak CPO

Norma losses CPO yang diijinkan di PKS ini adalah :

Katekopen ( USB ) : mak 2 %

Kadar buah dalam janjangan kosong : 0,55 – 1,25 %

Kadar minyak kondensat rebusan : max 0,70 %

Kadar minyak tandan kosong : max 3,7 %

Kadar minyak ampas press : max 6,00 %

Kadar minyak biji press : max 0,80 %

Kadar minyak air buangan minyak separator : max 1,20 %

79Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 80: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Kadar minyak dalam solid : max 2,50 %

Kadar minyak buangan fat fit : max 0,70 %

Total losses minyak terhadap TBS = max 1,65 %

2) Analisa losses CPO

Timbang pertridsh yang telah dilapisi dengan kertas saring

Masukkan sample ± 20 gr lalu timbang, untuk janjang kosong

dihaluskan lebih dahulu.

Masukkan petridsh yang telah diisi sample dalam oven dengan

temperature 1050C selama 3 jam.

Keluarkan petridish dari oven lalu masukkan desicator selama 20

menit.

Masukkan sample dalam timble lalu tutup dengan kapas.

Timbang labu gelas kosong, kemudian isi dengan shell shol ± 250

ml.

Masukkan timble dalam soxle lalu extraksikan dengan condenser

sebagai pendingin serta hat plate selama 4 jam.

Keluarkan timble dari soxlet dan shell shol yang telah bercampur

dengan minyak hasil extraksi.

Labu gelas berisi minyak dimasukkan kedalam oven bersuhu

1050C selama 2 jam.

Selanjutnya masukkan ke desicator selama 20 menit.

Perhitungan :

80Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 81: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

8.3. LOSSES INTI ( KERNEL )

Norma losses inti yang diizinkan :

Kadar inti pada fibre cyclone : max 0,15 %

Kadar inti pada LTDS : max 0,1 %

Kadar inti pada tandan kosong : max 0,2 %

Kadar inti pada wet shell : max 0,1 %

Total losses inti terhadap TBS = max 0,55 %

Analisa losses inti :

Sample diambil setelah pabrik beroperasi 1 jam.

Sample diaduk dimeja sortir hingga merata.

Sample dibagi 4 bagian, lalu 2 bagian menyilang diaduk kembali.

Timbang sample dengan piringan ± 100 gr.

Sortir biji utuh, biji pecah, inti utuh, inti pecah, dan cangkang lalu

ditimbang masing-masing bagian.

Biji utuh dan biji pecah dipukul dengan martil lalu ditimbang inti dan

cangkangnya.

81Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 82: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

8.4. ANALISA MUTU AIR UMPAN

Untuk menjaga kondisi boiler agar bekerja sesuai kapasitasnya, maka air yang

digunakan di PKS ini terutama air umpan boiler harus sesuai dengan norma yang

ditetapkan. Oleh karena itu setiap hari dilakukan pengetesan air dari water intake

dengan jarset. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui jumlah dan komposisi

tawas dan soda yang harus diinjeksikan. Untuk itu dilakukan analisa tiap 2 jam

sekali terhadap :

Sample air cation excharger

Sample air anion excharger

Sample air feed water tank

Sample air masuk boiler

Sample diatas dianalisa dan disesuaikan dengan norma sebagai berikut :

Ph : 8,5 – 9,2

TDS : max 100 ppm

Total hardnest : max 2 ppm

Silica : max 5 ppm

BAB IX

82Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 83: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

TEKNIK DAN MAINTENANCE

Perawatan dan pemeliharaan ( Maintenance ) adalah suatu kombinasi dari

semua tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau mengembalikan

suatu peralatan pada kondisi yang dapat diterima agar pabrik dapat terus berjalan

sehingga produksi dapat terus berjalan.

Akibat dari kotoran dan keausan adalah factor utama kerusakan dalam

peralatan, maka pada pabrik ini diadakan pembersihan setiap hari setelah pabrik

beroprasi.

9.1. TUJUAN PERAWATAN PKS

Memperpanjang penggunaan mesin.

Menjaga agar mesin selalu dalam kondisi stabil.

Agar semua mesin serta peralatan lainnya selalu siap pakai optimal.

Agar dapat mengetahui kerusakan sebaik mungkin dan terhindar dari

kerusakan yang terjadi secara mendadak yang dapat mengakibatkan

produksi pabrik berhenti.

9.2. AKTIFITAS BAGIAN TEKNIK DAN MAINTENANCE

Aktifitas yang paling mendasar adalah membersikan debu, kotoran yang

ada pada peralatan secara rutin sehabis beroprasi.

Pemeriksaan kebocoran-kebocoran dari semua peralatan, bila ada yang

rusak segera diperbaiki.

Memperbaiki apabila ada kerusakan mesin pada setiap stasiun.

Periksa pelumas pada peralatan, bila kurang segera ditambah atau diganti.

Pemeriksaan baut-baut kran steam setiap minggunya.

Pemeriksaan katup-katup pengaman, apakah masih berfungsi dengan baik.

9.3. PLANNING DAN SCHEDULING

83Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 84: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Perencanaan atau jadwal perawatan yang dilakukan bertujuan untuk menjegah

keausan dan kerusakan, agar daya tahan dan kapasitas peralatan dapat

dipertahankan sesuai dengan yang direncanakan. Planning pemeliharaan ada 3

bagian yaitu :

1) Pemeliharaan/pencegahan ( prewventive maintenance )

2) Perbaikan kecil ( reperasi )

3) Perbaikan besar ( revisi )

9.4. JADWAL SCHEDULING

Pemeliharaan harian

Pemeliharaan mingguan

Pemeliharaan bulanan

Pemeliharaan 6 bulan sekali

Pemeliharaan tahunan

9.5. BAGIAN BENGKEL

Bertanggung jawab terhadap kerja yang ditentukan, misalnya pengelasan,

pembubutan, serta pertukangan.

Bengkel listrik merupakan hal yang terpenting, karena disinilah motor

( electromotor ) diperbaiki untuk digunakan kembali sesuai dengan

kebutuhan system kebutuhan pengilhan pabrik.

Bagian pengolahan kelapa sawit bertanggung jawab terhadap kebersihan

lingkungan pabrik dan peralatan.

BAB X

KESIMPULAN DAN SARAN

84Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 85: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

10.1. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dari BAB akhir ini, dapat diambil kesimpulan,

yaitu :

a) Pada pengolahan Kelapa Sawit ( PKS ) Dolok Sinumbah lebih sering

menghasilkan target pengolahan Crude Palm Oil ( CPO ) pengolahan

Kernel Palm Oil ( KPO ), hal ini dapat dilihat dari pengalokasian inti sawit

dan pengawasan lainnya.

b) Sumber energy listrik yang digunakan pada pengoprasian pabrik berasal

dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan terletak pada daerah

pabrik.

c) Kelapa sawit TandanBuah Segar ( TBS ) yang akan diolah perusahaan

agar mendapatkan rendemen yang tinggi.

d) Dalam melakukan pengoprasian PKS Padang brahrang, masih dilakukan

yang diolah dengan cara manual.

e) Perawatan dalam mesin-mesin pabrik dilakukan secara berkala, yang

meliputi pembersihan dan pengecekan terhadap mesin-mesin pabrik.

f) Kesejahteraan karyawan tergolong baik dan adanya jaminan kesejahteraan,

kesehatan dan pendidikan setiap anak karyawan.

10.2. SARAN

Setelah melakukan kerja praktek lapangan di PKS Padang Brahrang,

praktikan menyampaikan saran-saran pada seluruh masyarakat PKS Padang

Brahrang, diantaranya adalah :

Setiap alat yang tidak layak pakai pada PKS, agar sebaiknya diperbaiki

ataupun diganti. Sehingga pengolahan berjalan dengan baik dan hasil

minyak yang diolah dapat mencapai criteria yang diinginkan.

FLOW CHART STASIUN MINYAKAN

85Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 86: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

KATA PENGANTAR

86Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

SAND TRAP TANK

TANGKI TIMBUN

TRANSFER OIL TANK

VACUM DRIYER

FLOAT TANK

OIL PURIFER

OIL TANK

CPO

SLUDGE DRAIN TAIN

RECLAIM TANK

CPO

EFFLUENT TREATMENT

FAT FIT

SLUDGE + AIR

SLUDGE SPAEATOR

BALANCE TANK

BAK

PREE CLEANER

BRUSH STRAINER

SLUDGE TANK

VERTICAL CONTINOUS TANK

CRUDE OIL TANK

Page 87: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Puji dan syukur panjatkan kehadiran tuhan yang maha ESA, karena berkat rahmat-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek, di PT. Langkat Nusantara Kepong, PKS Padang Brahrang, yang berjudul “Proses Pengolahan Kelapa Sawit”. Penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi kesarjanaan di Institut Teknologi Medan (ITM).Dalam penyelesaian laporan ini penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada:1. Kedua orang tua penulis yang memberikan semangat dan dukungan baik secara morail maupun material.2 Ir. Zainuddin. MT, selaku ketua jurusan Teknik Mesin di Institut Teknologi Medan.3. Sekretaris beserta staf dan pegawai, jurusan Teknik Mesin di Institut Teknologi Medan.4. Ir. Zainuddin. MT, selaku dosen pembimbing kerja praktek jurusan Teknik Mesin di Institut Teknologi Medan.5. Bapak presiden direktur dan seluruh jajaran direksi PT. Langkat Nusantara Kepong yang telah memberikan ijin kerja praktek di PKS Padang Brahrang.6. Ir. YF Purba, selaku KD P/T PT Langkat Nusantara Kepong, PKS Padang Brahrang.7. Syafaruddin, selaku humas PT Langkat Nusantara Kepong, PKS Padang Brahrang.8. E. S Daulay. ST, selaku asisten maintenance PT Langkat Nusantara Kepong, PKS Padang Brahrang.9. Zulianto, selaku asisten pengolahan PT Langkat Nusantara Kepong, PKS Padang Brahrang.10. F. Lumban Gaol. ST, selaku asisten laboratorium PT Langkat Nusantara Kepong, PKS Padang Brahrang.11. Seluruh Mandor dan pekerja pengolahan PT Langkat Nusantara Kepong, PKS Padang Brahrang yang banyak membantu didalam menyelesaikan laporan kerja praktek.12. Rekan-rekan mahasiswa yang banyak membantu didalam menyelesaikan laporan kerja praktek.Penulis menyadari bahwa menyelesaikan laporan ini, masih belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bertujuan membangun, agarberguna bagi kita semua, Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Langkat, 13 September 2012

Penulis

87Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang

Page 88: Pabrik kelapa sawit

PT. Langkat Nusantara Kepong

Daftar Pustaka

1. PT. Perkebunan Nusantara III. 1997. BUKU II BIDANG TEKNIK DAN PENGOLAHAN. Medan

2. Mangunsong,Lamria.dkk.2003. BUKU AJAR TEKNOLOGI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT.Polnep.Pontianak

3. Panca wardanu,Adha.2009.Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. http://apwardhanu.wordpress.com/2009/03/20/teknologi-pengolahan- kelapa-sawit.html

4. Arif,Habibillah.2010. PASCA PANEN DAN STANDAR PRODUKSI   KELAPA   SAWIT, http//:www.habibiezone.wordpress.com/pasca-panen-dan-standar-produksi-kelapa-sawit.html

88Pabrik Kelapa Sawit – Padang Brahrang