Upload
septianm
View
33
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI PROVINSI RIAU
CONTENT S
GAMBARAN UMUM RIAU
LAHAN GAMBUT DI RIAU
FAKTOR PEMICU KARHUTLA
DAMPAK KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
PERMASALAHAN KARHUTLA UPAYA PENGENDALIAN
KARHUTLA
RENCANA AKSI PELAKSANAAN PENCEGAHAN KARHUTLA
PENANGANAN STATUS SIAGA DARURAT
SARANA, PRASARANA DAN SDM PENGENDALIAN
KARHUTLA
ANGGARAN PENGENDALIAN KARHUTLA
33
KAB. ROKAN HILIR30 Pulau, 16 KEC, 183 KEL, 618.355 Pddk, 896.142,93 Ha
KOTA DUMAI7 KEC, 33 KEL, 280.027 Pddk, 203.900,00 Ha
KAB. BENGKALIS4 Pulau, 8 KEC, 155 KEL, 543.786 Pddk, 843.720,05 Ha
KAB. SIAK1 Pulau, 14 KEC, 131 KEL, 421.477 Pddk, 823.357,00 Ha
KAB. KEP. MERANTI9 Pulau, 9 KEC, 101 KEL, 183.912 Pddk, 360.703,00 Ha
KAB. INDRAGIRI HILIR32 Pulau, 20 KEC, 236 KEL, 697.814 Pddk, 1.379.837,12 Ha
KAB. ROKAN HULU16 KEC,153 KEL, 543.857 Pddk, 722.977,68 Ha
KAB. KAMPAR21 KEC,245 KEL, 766.351 Pddk, 1.092.819,71 Ha
KAB. KUANSING15 KEC, 229 KEL, 317.265 Pddk, 520.216,13 Ha
KAB. INDRAGIRI HULU14 KEC, 194 KEL, 401.207 Pddk, 767.626,66 Ha
LUAS WILAYAH :107.932,71 Km2
LUAS WILAYAH :107.932,71 Km2
LUAS DARATAN 86.411,90 Km2
LUAS DARATAN 86.411,90 Km2
ADMINISTRATIF TERDIRI ATAS : 2 Kota 10 Kabupaten 164 Kecamatan 1.836 Desa / Kelurahan
LAUTAN 21.478,81 Km2
LAUTAN 21.478,81 Km2
KAWASAN DARATAN
KAWASAN PESISIR
KOTA PEKANBARU12 KEC, 58 KEL, 999.031 Pddk, 63.300,86 Ha
JUMLAH PENDUDUK TAHUN 2014: 6.188.400
LAKI-LAKI : 3.178.400 JIWAPEREMPUAN : 3.010.000 JIWA
GARIS PANTAI 2.078,15 Km2
GARIS PANTAI 2.078,15 Km2
KAB. PELALAWAN12 KEC, 118 KEL, 352.207 Pddk, 1.240.413,95 Ha
KAWASAN PESISIR
Luas: 5,748,074.05 HaJumlah Penduduk: 3,097,578.00 Jiwa
KAWASAN DARATAN
Luas: 3,166,941.04 HaJumlah Penduduk: 3,027,711.00 Jiwa
1. POSISI STRATEGIS WILAYAH :
- Berada pada alur Perdagangan Internasional (Selat Malaka), berhadapan dengan Negara Singapore dan Malaysia
- Berada di Alur Lintas Timur Sumatera yang merupakan wilayah cepat tumbuh dan berkembang
- Memil iki potensi Sumber Daya Alam Daerah.
1. POSISI STRATEGIS WILAYAH :
- Berada pada alur Perdagangan Internasional (Selat Malaka), berhadapan dengan Negara Singapore dan Malaysia
- Berada di Alur Lintas Timur Sumatera yang merupakan wilayah cepat tumbuh dan berkembang
- Memilik i potensi Sumber Daya Alam Daerah.
2. MINYAK DAN GAS BUMI
- Penghasi l 327 rb brl l/hari (±50% INA)
2. MINYAK DAN GAS BUMI
- Penghasil 327 rb brl l/hari (±50% INA)
3. PERKEBUNAN
- Penghasi l 30% CPO Indonesia
3. PERKEBUNAN
- Penghasil 30% CPO Indonesia
LUAS KESATUAN HIDROLOGIS GAMBUT DI RIAU
No Kabupaten/ Kota
Kawasan Budidaya Gambut
(ha)
Kawasan Lindung Kubah Gambut
(ha)
Kesatuan Hidrologis
Gambut (ha)
1 Bengkalis 765.740 474.383 1.240.1222 Indragiri Hilir 1.044.531 222.706 1.267.2373 Pelalawan 670.373 234.088 904.4614 Siak 503.845 231.990 735.8355 Rokan Hilir 471.018 263.032 734.0506 Dumai 175.204 123.317 298.5217 Indragiri Hulu 117.697 107.938 225.6358 Kampar 137.887 15.924 153.8119 Rokan Hulu 98.036 19.607 117.645
10 Pekanbaru 42.266 0 42.266 Jumlah 4.026.598 1.692.985 5.719.583
Sumber : Masterplan Pengelolaan Ekosistem Gambut Provinsi Riau, KLH RI, 2010
LUAS LAHAN GAMBUT BERDASARKAN KEDALAMAN
KabupatenKedalaman Gambut (cm)
Total<100 100-200 200-300 >300
Indragiri Hilir 377.714,2 5.356,1 433.675,7 181.864,4 998.610,4Indragiri Hulu 12.247,8 4.788,9 133.191,1 71.976,3 222.204,1Pelalawan 41.559,9 21.636,4 418.308,7 275.428,1 756.933,1Kuantan Singingi 4.236,5 584,1 0,0 0,0 4.820,6Meranti 137.888,0 0,0 114.245,3 84.114,9 336.248,2Siak-Pekanbaru 62.781,3 20.222,6 158.247,4 258.231,9 499.483,2Kampar 40.185,5 11.976,6 19.750,4 18.419,7 90.332,2Bengkalis 132.166,6 42.442,8 158.296,2 470.985,4 803.891,0Rokan Hilir 140.635,3 21.336,0 127.119,9 303.639,0 592.730,2Rokan Hulu 4.657,0 2.904,7 19.426,0 28.499,3 55.487,0
Jumlah 954.072,1 131.248,2 1.582.260,7 1.693.159 4.360.740
Sumber : Tata Ruang Gambut Provinsi Riau, BLH Riau, 2010
DESA RAWAN KARHUTA DI RIAU
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH KECAMATAN
RAWANJUMLAH DESA
RAWAN
1 SIAK 7 15
2 ROKAN HILIR 4 11
3 KEP. MERANTI 2 18
4 BENGKALIS 4 33
5 INDRAGIRI HILIR 10 38
6 DUMAI 3 11
7 INDRAGIRI HULU 5 17
8 PELALAWAN 5 26
TOTAL 40 169
FAKTOR PEMICU KARHUTLA DI RIAU
PERMASALAHAN KARHUTLA DI RIAU
DAMPAK KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI RIAU
• Berkurangnya sumberdaya hutan dan lahan gambut
• Menurunnya kesuburan tanah.
• Menurunnya fungsi ekologis hutan
• Menurunnya keanekaragaman hayati
• Memburuknya kualitas udara
• Menurunnya kualitas air:
• Meningkatnya Gas Rumah Kaca
Terjadinya gangguan kesehatan seperti: penyakit pernafasan (ISPA), iritasi mata, keracunan darah, penyakit kulit, dll
Terganggu aktivitas sosial dan perekonomian
Terganggunya aktfitas transportasi
Terganggunya aktifitas belajar-mengajar.
Polusi asap lintas batas (transboundary haze pollution).
Berpotensi menggangu hubungan dengan negara tetangga
UPAYA PENGENDALIAN KARHUTLA DI RIAU
UPAYA PENGENDALIAN karhutla (lanjutan...)
PERGUB NOMOR 5 TAHUN 2015 RENCANA AKSI PELAKSANAAN PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN
LAHAN DI PROVINSI RIAU
1. Penetapan wilayah gambut dalam sebagai kawasan lindung dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/kabupaten/ kota (RTRW).
2. Pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan pemegang konsesi khususnya yang berada di kawasan gambut dalam.
3. Memastikan perusahaan melaksanakan tata kelola air (water management) untuk memastikan gambut tetap basah dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan.
4. Penutupan kanal untuk menjaga lahan gambut tetap basah dan tidak terbakar di Sungai Tohor sesuai komitmen Presiden Joko Widodo
5. Pelaksanaan evaluasi terhadap luas konsesi perusahaan yang terbakar kawasannya
6. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam upaya menyelesaikan konflik di 17 (tujuh belas) konsesi objek audit.
7. Membangun sistem informasi yang terintegrasi dengan Karhutla Monitoring System (KMS), peta rawan kebakaran Kemen LHK dan Sistem Peringatan Dini Musiman Kebakaran Hutan dan Lahan (SPDMKHL).
8. Penyusunan Peraturan Kepala Daerah (Provinsi/Kab/Kota) yang mengatur seluruh aspek detail terkait dengan pencegahan Karhutla.
LANJUTAN...
9. Penguatan sistem dan kelembagaan yang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan pemegang izin konsesi serta optimalisasi sistem koordinasi pencegahan dan penanggulangan Karhutla.
10. Evaluasi dokumen dan izin lingkungan perusahaan perkebunan dan kehutanan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Karhutla.
11. Penegakan hukum administrasi terhadap perusahaan yang tidak melaksanakan rekomendasi hasil audit.
12. Pembentukan sistem evaluasi berkala atas pelaksanaan rekomendasi hasil audit.
13. Pembentukan dan pemberdayaan Masyarakat Peduli Api (MPA) di setiap kawasan rawan karhutla sebanyak 83 MPA.
14. Penyediaan sarana prasarana PLTB bagi masyarakat dengan menggunakan teknologi yang ekonomis.
15. Pemberian insentif bagi masyarakat yang melaksanakan PLTB.
16. Penyediaan anggaran khusus dan akses anggaran yang memadai dalam APBD Provinsi/Kabupaten/Kota untuk mendukung aspek pencegahan (tidak hanya pemadaman).
PENANGANAN STATUS SIAGA DARURAT
a) Penetapan “Siaga Darurat Bencana Asap Kebakaran Hutan Dan Lahan di Provinsi Riau “: Kpts. 116/II/2015 tanggal 25 Februari 2015
b) Membentuk Tim Satgas Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan berdasarkan Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts. 117/II/2015 tanggal 25 Februari 2015: Melakukan Teknik Modifikasi Cuaca/TMC sebanyak 48
sorti dan 40,8 ton Pemadaman udara dengan Water Bombing Pemadaman di darat oleh Satgas Darat Membentuk Tim Satgas Penegakan hukum
SARANA DAN PRASARANA
NO
NAMA ALAT JUMLAH
1 Kendaraan operasioal 17 unit
2 Mesin Pemadam kebakarn 7 Unit
3 Mesin genset 2 Unit
4 Mesin senso 2 Unit
5 Mesin peralatan pendukung 68 unit
6 Mesin lainnya 334 Unit
ANGGARAN PENGENDALIAN KARHUTLANo Kegiatan
Jumlah Anggaran (Rp)
Sumber
1 Verfikasi dan Inventarisasi Kedalaman Gambut 4.000.000.000 ABPN2 Pengawasan Ketaatan Perusahaan Perkebunan dan
Kehutanan dalam Pengendalian Karhutla 500.000.000 APBD
3 Penyekatan kanal untuk Mencegah Kebakaran di Rawa Gambut
28.000.000.000 APBN
4 Pembentukan Pengawas Kanal dan Rawa Gambut Sungai Tohor
300.000.000 APBD
5 Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau
400.000.000 APBD
6 Patroli Terpadu Kepolisian dan TNI di Wilayah Rawan Karhutla 3.500.000.000 APBN7 Pelatihan Pejabat Pengawal Lingkungan Provinsi dan
Kabupaten/Kota 480.000.000 APBD
8 Evaluasi Dokumen dan Izin Lingkungan Usaha dan/atau Kegiatan Perkebunan dan Kehutanan
200.000.000 APBD
9 Pelaksanaan Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan berbasis Masyarakat
9.781.200.000 APBN & APBD
10 Penerapan Teknologi Pembukaan Lahan tanpa Bakar di Desa Percontohan
700.000.000 APBN
11 Kajian Sistem, Bentuk dan Mekanisme Insentif bagi Masyarakat yang Melaksanakan PLTB
500.000.000 APBD
12 Evaluasi Konsesi Perusahaan Perkebunan dan Kehutanan 3.000.000.000 APBD13 Pemetaan Konflik Perusahaan dan Masyarakat 2.000.000.000 APBD14 Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Pengelolaan Kanal di
Lahan Gambut 400.000.000 APBD
15 Fasilitasi Penyelesaian Konflik Perusahaan dan Masyarakat 500.000.000 APBD16 Penyediaan Sarana dan Prasarana MPA 7.150.000.000 APBN
Jumlah 61.411.200.000
KEARIFAN BUDAYA MELAYU RIAU
Nilai-nilai Normatif masyarakat Melayu Riau tertuang dalam tunjuk ajar, pantun,
bidal dan gurindam berkaitan dengan pelestarian lingkungan antara lain :
“tanda orang berbudi pekerti, merusak alam ia jauhi, tanda ingat kehari tua, laut
dijaga bumi dipelihara”.
“ kalau hidup hendak selamat, pelihara laut beserta selat, pelihara tanah
berhutan lebat, disitu terkandung rezeki dan rakhmat, disitu tamsil ibarat, disitu
terkandung aneka nikmat, disitu terkandung beragam manfaat, disitu
terkandung petuah adat”.
“mencari teladan kepada hutan, mencari contoh kepada rimba, menengok yang
patut kepada laut, menengok yang baik kepada tasik, menengok pedoman
kepada bulan, menengok musim kepada bintang”
Nilai-nilai Normatif inilah yang dirumuskan dalam kebijakan Pengelolaan
Lingkungan di Provinsi Riau sebagai Landasan dan kekuatan Etik Pembangunan.
05/05/15