32
Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor. Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan. ”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi. Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma. ”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media. Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir. ”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan. Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya. Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum. ”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada paraPasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan. Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius. Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di kantor.

sapi di tangkep

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: sapi di tangkep

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda,

ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas

mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak

nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati

tidak sedang berada di kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar

menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa

ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati

Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di

kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan,

ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam

Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi.

Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau

sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,”

tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun

menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan

menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK.

Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas

ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada paraPasca

penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda,

ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas

mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak

nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati

tidak sedang berada di kantor.

Page 2: sapi di tangkep

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar

menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa

ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati

Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di

kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan,

ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam

Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi.

Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau

sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,”

tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun

menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan

menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK.

Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas

ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin

dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. pemimpin

dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca

penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda,

ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas

mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak

nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati

tidak sedang berada di kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar

menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa

ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi.

Page 3: sapi di tangkep

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati

Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di

kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan,

ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam

Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi.

Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau

sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,”

tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun

menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan

menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK.

Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas

ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para pemimpin

dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya. Pasca

penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun pemandangan sedikit berbeda,

ketika memasuki sudut - sudut dan lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari mimiknya, terlihat jelas

mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibu Fuad, tidak

nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati

tidak sedang berada di kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin menjadi kabar

menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan masyarakat. Tapi kok bisa

ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan sebagai Bupati

Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan cara menyembelih seekor sapi di

kediamannya, Jalan Halim Perdana Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi Bangkalan. Dengan harapan,

ke depan Bangkalan bisa lebih baik,” ungkapnya di hadapan awak media.

Page 4: sapi di tangkep

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang disebut sahabat Imam

Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi.

Dipastikan, semua Sohib dari semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya bernadzar (janji). Kalau

sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,”

tutur Ketua DPD Partai Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad Amin saja, namun

menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek - anteknya. ”Jika tidak demikian, akan

menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan Fuad Amin oleh KPK.

Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada Allah SWT atas

ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada hikmahnya terutama kepada para

pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan sekali-kali bermain-main dengan keadilan,”

paparnya. Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa.

Namun pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan

lorong - lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

Page 5: sapi di tangkep

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Page 6: sapi di tangkep

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Page 7: sapi di tangkep

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

Page 8: sapi di tangkep

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

Page 9: sapi di tangkep

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Page 10: sapi di tangkep

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

Page 11: sapi di tangkep

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

Page 12: sapi di tangkep

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Page 13: sapi di tangkep

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Page 14: sapi di tangkep

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

Page 15: sapi di tangkep

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Page 16: sapi di tangkep

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Page 17: sapi di tangkep

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

Page 18: sapi di tangkep

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

Page 19: sapi di tangkep

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Page 20: sapi di tangkep

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Page 21: sapi di tangkep

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

Page 22: sapi di tangkep

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

Page 23: sapi di tangkep

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Page 24: sapi di tangkep

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

Page 25: sapi di tangkep

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

Page 26: sapi di tangkep

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Page 27: sapi di tangkep

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Page 28: sapi di tangkep

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

Page 29: sapi di tangkep

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Page 30: sapi di tangkep

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Page 31: sapi di tangkep

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.

Pasca penangkapan, suasana di Kota Bangkalan seperti biasa. Namun

pemandangan sedikit berbeda, ketika memasuki sudut - sudut dan lorong -

lorong di Kantor Pemkab Bangkalan.

Sejumlah PNS pemkab terlihat membentuk kerumunan sambil duduk. Dari

mimiknya, terlihat jelas mereka tengah membahas obrolan serius.

Di mulut lorong sisi utara menuju ruang kerja Bupati Bangkalan RK Moh

Makmun Ibu Fuad, tidak nampak petugas Satpol PP yang biasanya di meja

registrasi tamu. Hal itu menandakan bahwa bupati tidak sedang berada di

kantor.

Seorang warga Kecamatan Kota, mengatakan tertangkapnya RKH Fuad Amin

menjadi kabar menggemparkan mengingat mantan Bupati Bangkalan dua

periode itu merupakan sosok panutan.

”Prihatin karena beliau adalah sosok karismatik yang menjadi panutan

masyarakat. Tapi kok bisa ditangkap KPK ya?,” terang pria paruh baya di

sebuah warung kopi.

Lain halnya dengan KH Imam Buchori Cholil, yang pernah gagal mencalonkan

sebagai Bupati Bangkalan itu merespon penangkapan Fuad Amin dengan

cara menyembelih seekor sapi di kediamannya, Jalan Halim Perdana

Kusuma.

”Sembelih sapi ini, sebagai simbol penyembelihan kedzaliman di bumi

Bangkalan. Dengan harapan, ke depan Bangkalan bisa lebih baik,”

ungkapnya di hadapan awak media.

Hal itu dilakukan, karena Imam Buchori beserta pendukung setianya yang

disebut sahabat Imam Buchori (sohib) berjanji ketika Fuad Amin kelak

ditangkap KPK, akan menyembelih seekor sapi. Dipastikan, semua Sohib dari

semua kecamatan akan hadir.

Page 32: sapi di tangkep

”Sejak tahun 2012 atau ketika saya dijegal Fuad Amin dalam pilkada, saya

bernadzar (janji). Kalau sampai Fuad Amin ditangkap KPK, saya dan Sahabat

Imam Buchori (sohib) akan menyembelih sapi,” tutur Ketua DPD Partai

Nasdem Bangkalan.

Ia mendesak KPK tidak sekadar menyelesaikan kasus yang menjerat Fuad

Amin saja, namun menuntaskan kasus tersebut hingga pada antek -

anteknya. ”Jika tidak demikian, akan menumbuhkan Fuad Amin - Fuad Amin

baru di Bangkalan ini,” tegasnya.

Pengasuh Ponpes Ibnu Cholil itu mengaku bersyukur, atas penangkapan

Fuad Amin oleh KPK. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tidak seorang

pun bisa berdiri bebas di atas hukum.

”Pertama, saya dan sebagian besar masyarakat Bangkalan bersyukur kepada

Allah SWT atas ditangkapnya Fuad Amin. Kedua, kejadian ini pasti ada

hikmahnya terutama kepada para pemimpin dan pejabat di Bangkalan, jangan

sekali-kali bermain-main dengan keadilan,” paparnya.