Upload
buwarnisutopo
View
19.816
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Puisi Lama
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang unsur estetisnya menonjol atau dominan.
Hal ini disebabkan puisi memiliki kekuatan nada, irama dan rima. Puisi lama adalah bentuk
karangan yang terkikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris, terikat oleh aturan-aturan serta
ditandai oleh bahasa yang padat. Puisi yang berasal dari Indonesia yang berbahasa melayu
klasik yang menggambarkan perasaan, dan pikiran seseorang dan terikat oleh aturan-aturan
tertentu.
Macam-macam puisi lama, seperti: mantra, gurindam, pantun, syair, karmina (pantun
kilat), seloka (pantun berkait).
1. Mantra adalah merupakan puisi tua yang ucapan-ucapannya dianggap memiliki
kekuatan gaib. Keberadaan mantra dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan
sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan. Ciri-
1
Standar Kompetensi
6. Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi
Kompetensi Dasar
6.1 Menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat
6.2 Mengomentari pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat
Indikator
Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 2 (KP 2) ini, Anda dapat:
Mendeklamasikan/ membacakan puisi lama (berbalas pantun) dan puisi baru di
depan teman-teman dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai
Menanggapi pembacaan puisi lama (berbalas pantun) dan baru tentang lafal,
intonasi, dan ekspresi yang tepat
Menerapkan isi pantun dalam kehidupan sehari-hari
Standar Kompetensi
6. Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi
Kompetensi Dasar
6.1 Menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat
6.2 Mengomentari pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat
Indikator
Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 2 (KP 2) ini, Anda dapat:
Mendeklamasikan/ membacakan puisi lama (berbalas pantun) dan puisi baru di
depan teman-teman dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai
Menanggapi pembacaan puisi lama (berbalas pantun) dan baru tentang lafal,
intonasi, dan ekspresi yang tepat
Menerapkan isi pantun dalam kehidupan sehari-hari
PUISI,MAJASPUISI,MAJAS
ciri Mantra: 1) Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde; 2) Bersifat lisan, sakti atau
magis; 3) Adanya perulangan; 4) Metafora merupakan unsur penting; 5) Bersifat esoferik
(bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius; dan 6) Lebih bebas
dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.
2. Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India), yang terdiri dari dua baris
setiap baitnya dan berisi nasihat. Ciri-ciri Gurindam: 1) Baris pertama berisikan semacam
soal, masalah atau perjanjian; 2) baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari
masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi; 3) berdirikan tiap bait 2 baris; 4) berisi
nasihat; dan 5) bersajak kembar/ a-a
3. Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab dan berbentuk sajak. Ciri-ciri syair: 1)
Setiap bait terdiri dari 4 baris; 2) Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata; 3) Bersajak a – a –
a – a; 4) Semua baris berupa isi dan merupakan cerita (tidak ada sampiran); 5) Tiap baris
berhubungan isinya; dan 6) Berasal dari Arab
Contoh Syair
4. Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam kehidupan
masyarakat. Pantun bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12
suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Berdasarkan
isinya, pantun dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu pantun anak muda, pantun
jenaka, pantun teka-teki, pantun nasihat, dan pantun anak-anak.
Ciri-ciri Pantun: 1) Setiap bait terdiri 4 baris; 2) Baris 1 dan 2 sebagai sampiran; 3) Baris 3
dan 4 merupakan isi; 4) Bersajak a – b – a – b; 5) Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata;
dan 6) Berasal dari Melayu (Indonesia)
2
Contoh Mantra Assalammu’alaikum putri satulung besarYang beralun berilir simayangMari kecil, kemariAku menyanggul rambutmuAku membawa sadap gadingAkan membasuh mukamu
Contoh Mantra Assalammu’alaikum putri satulung besarYang beralun berilir simayangMari kecil, kemariAku menyanggul rambutmuAku membawa sadap gadingAkan membasuh mukamu
Contoh Gurindam Kurang pikir kurang siasat (a)Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b ) Jika suami tiada berhati lurus ( c )Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
Contoh Gurindam Kurang pikir kurang siasat (a)Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b ) Jika suami tiada berhati lurus ( c )Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
Pada zaman dahulu kala (a) Tersebutlah sebuah cerita (a) Sebuah negeri yang aman sentosa (a)Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Macam-macam pantun berdasarkan isinya
1. Pantun anak muda 2. Pantun jenaka
Elok sungguh permata selan Sungguh baik asambelimbing Buatan dewa dari angkasa Tumbuh dekat limau lungga Pahit sungguh rindukan bulan Sungguh elok berbinisumbing Bulan tidak menimbang rasa Biar marah tertawa juga
3. Pantun teka - teki 4. Pantun nasehat
Kalau puan -puan ceran Tingkap papan kayu bersegi Ambil gelas di dalam peti Riga -riga di pulau angsa Kalau tuan bijaklaksana Indah tampan karena budi Binatang apa tanduk di kaki Tinggi bangsa karena basa
5. Pantun orang tuaAsam kandis asam gelugurKedua asam riang-riangMenangis mayat di pintu kuburTeringat badan tidak sembahyang
5. Pantun Kilat (Karmina) adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek , pantun yang
susunannya sangat singkat bahkan dapat dijadikan 2 baris. Ciri-ciri Karmina: 1) Setiap bait
merupakan bagian dari keseluruhan; 2) Bersajak aa-aa, aa-bb; 3) Bersifat epik:
mengisahkan seorang pahlawan; 4) Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi; 5) Semua
baris diawali huruf kapital; 6) Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda
titik; dan 7) Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.
Contoh Karmina
6. Seloka (Pantun berkait) adalah sebuah bentuk puisi melayu klasik yang memuat
perumpamaan yang mengandung senda gurau, kejenakaan, impian, ejekan atau sindiran
serta yang diulang-ulang barisnya.
7. Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris. Ciri-ciri
Talibun: 1) Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap (6, 8, 10) dan
seterusnya; 2) Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi; 3)
Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi; 4) Apabila
enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c; dan 6) Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a –
b – c – d – a – b – c – d
Contoh Talibun
Kalau anak pergi ke pekanYu beli belanak pun beli sampiranIkan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalanIbu cari sanak pun cari isiInduk semang cari dahulu
3
Dahulu parang, sekarang besi (a)Dahulu sayang sekarang benci (a)
Ciri-ciri puisi lama
a. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun
rima. Aturan-aturan dalam puisi lama meliputi: jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris
dalam satu bait; persajakan (Rima); banyak suku kata tiap baris
d. Adapun unsur-unsur intrinsik puisi antara lain:
1. Tema adalah pokok persoalan yang ingin diungkapkan penyair
2. Diksi adalah pilihan kata yang biasanya digunakan oleh penyair secara cermat dan teliti
3. Gaya bahasa adalah bahasa yang digunakan penyair untuk membangkitkan imajinasi
dalam menciptakan puisi
4. Rima adalah persamaan atau pengulangan bunyi dalam puisi
5. Amanat adalah tujuan penyair menciptakan puisi
Teknik membaca puisi
a. Gerak tidak berlebihan
b. Menggunakan intonasi yang tepat
c. Memahami semua unsur puisi
d. Membaca dengan penuh perasaan
e. Menyesuaikan volume suara dengan situasi
Format penilaian pembacaan puisiNo. Nama Unsur Penilaian Jumlah
Lafal Intonasi Ekspresi
1.
2.
dst.
Langkah-langkah Mengetahui Isi Puisi:
a. Memahami bentuk puisi- puisi, bait-bait dan lirik-lirik, serta memahami secara global tentang
tema yang dikemukakan penyair dalam puisinya itu.
b. Penelaahan diri penyair dan latar belakang sejarah ketika puisi diciptakan.
c. Menelaah unsur struktur batin dan struktur fisik puisi (tipografi, diksi, majas, rima, dan
irama)
d. Merumuskan kesimpulan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut:
1) Apakah amanat yang disampaikan penyair?
2) Mengapa penyair menggunakan bahasa yang demikian? (hubungannya dengan
perasaan dan nada)
3) Apakah arti puisi itu bagi pembaca?
4) Bagaimana sikap kita terhadap apa yang dikemukakan penyair?
4
5) Bagaimana penyair dalam menciptakan puisinya itu, apakah cukup mahir?
PUISI BARU
Puisi adalah bentuk karya sastra yang diungkapkan
dengan menggunakan bahasa yang padat, kata-kata yang
indah, serta padat makna. Puisi ini muncul dan digemari oleh
masyarakat dengan pola kehidupan baru. Puisi baru berbeda
dengan puisi lama. Isi, bentuk, irama, dan bentuk persajakan
dalam puisi lama berubah dalam puisi baru.
Ciri-ciri Puisi Baru
1) Kata-kata yang digunakan singkat namun memiliki
kedalaman makna
2) Menggunakan bahasa yang khas
3) Iramanya sesuai, menarik, dan dinamis
4) Alurnya selaras dengan perasaan dan jalan pikiran
5) Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia modern dan bersifat konotatif
6) Tema tidak hanya adat tetapi menerangkan masalah yang kompleks
7) Bentuk puisinya adalah bebas, mementingkan keindahan bahasa
8) Aliran yang dianut romantik idealisme
9) Puisi dibentuk oleh struktur fisik (tifografi, majas, rima dan irama) serta struktur batin (tema,
amanat, perasaan, suasana dan nada)
Unsur-unsur intrinsik puisi :
Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang tepat
sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih
diformulasi menjadi sebuah larik.
Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik
bisa berupa satu kata saja, bisa frasa, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah
kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tetapi pada puisi baru tidak ada batasan.
Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada
kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi
pada puisi baru tidak dibatasi.
Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang
ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama (ritme) adalah
pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi.
Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna
bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi penulis puisi
disampaikan.
1. Macam-macam puisi baru berdasarkan banyaknya baris dalam satu bait
5
a. Distikon, yaitu sanjak 2 seuntai dan biasanya bersajak kembar/ sama.
Contoh
b. Terzina, yaitu sanjak 3 seuntai
Contoh :Dalam ribaan bahagia datangTersenyum bagai kencanaMengharum bagai cendana
c. Quatrain, yaitu sanjak 4 seuntaiMendatang-datang juaKenangan masa lampauMenghilang muncul juaYang dulu sinau silau
d. Quint, yaitu sanjak 5 seuntaiHanya Kepada TuanSatu-satu perasaanHanya dapat saya katakanaKepada tuanYang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahanYang saya serahkanHanya dapat saya kisahkanKepada tuanYang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataanYang bisa dirasakanHanya dapat saya nyatakanKepada tuanYang enggan menerima kenyataan(Or. Mandank)
e. Sextet adalah sanjak 6 seuntai.
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malamAngin berhenti dari bernafasSukma jiwaku rasa tenggelamDalam laut tidak terwatasMenangis hati diiris sedih (Ipih)
6
Berkali kita gagalUlangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuhKembali berdiri jangan mengeluh (Or. Mandank)
Camar terbang riuh suara Alkamar hilang menyelam segara
Armada peringgi lari bersusun Malaka negeri hendak diruntun
Galyas dan pusta tinggi dan kukuh Pantas dan angkara ranggi dan angkuh (Amir Hamzah)
Dalam bah’gia cinta tiba melayangBersinar bagai matahariMewarna bagaikan sari(Sanusi Pane)
Membayang rupa juaAdi kanda lama laluMembuat hati juaLayu lipu rindu-sendu (A.M. Daeng Myala)
API UNGGUNDiam tenang kami memandang Api unggun menyala riang Menjilat meloncat menari riang Berkilat-kilat bersinar terang Nyala api nampaknya curiaHanya satu cita digapai Alam nan tinggi, sunyi, sepi (Intojo)
f. Septima, yaitu sanjak tujuh seuntai
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permaiTempat gelombang pecah berderaiBerbuih putih di pasir terderaiTampaklah pulau di lautan hijauGunung gemunung bagus rupanyaDitimpah air mulia tampaknyaTumpah darahku Indonesia namanya(Muhammad Yamin)
g. Stanza/ Oktaf, yaitu sanjak delapan seuntai yang setiap baitnya terdiri atas delapan
buah kalimat. Persajakan stanza tidak beraturan.
Awan
Awan datang melayang perlahanSerasa bermimpi, serasa beranganBertambah lama, lupa di diriBertambah halus akhirnya seriDan bentuk menjadi hilangDalam langit biru gemilangDemikian jiwaku lenyap sekarangDalam kehidupan teguh tenang(Sanusi Pane)
5. Bentuk-bentuk puisi baru berdasarkan isi yang terkandung di dalamnya dibedakan menjadi
beberapa mcam, yaitu ode, himne, elegy, epigram, satire, romance, balada, dan soneta.
a. Ode, yaitu sajak atau puisi yang isinya mengandung pujian kepada seseorang, bangsa dan
Negara, atau pun sesuatu yang dianggap mulia. Karena isinya itulah, ode disebut juga
sebagai puji-pujian. Persajakan ode tidak beraturan atau bebas.
Contoh
Generasi SekarangDi atas puncak gunung fantasiBerdiri aku, dan dari sanaMandang ke bawah, ke tempat berjuangGenerasi sekarang di panjang masaMenciptakan kemegahan baruPantoen keindahan IndonesiaYang jadi kenang-kenanganPada zaman dalam dunia(Asmara Hadi)
b. Himne (sajak pujaan) yaitu puji-pujian kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Himne disebut juga
sajak atau puisi ketuhanan.
Contoh
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri Menggeliat derita pada lekuk dan liku bawah sayatan khianat dan dusta. Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu menitikkan darah dari tangan dan kaki
7
Permintaan Bapakkuijinkan akumengguruimuagar tak tertidur aku di bangku kuliahhanya mimpimenjadi pegawai negeri Yogya, 1987 (Dimuat di Masa Kini, 4 Desember 1987)
Sajak Penghambur Dosa Tuhan mencintai-Mu adalah siksa melihat di telaga-Mu wajahku penuh dosa Tuhan membencimu adalah dosa sebab kasih-Mu tetap kudekap jika Kau tawarkan sorga atau neraka jawabku: atau! Yogya, 1987 (Pernah dimuat di Suara Indonesia Februari 1988)
dari mahkota duri dan membulan paku Yang dikarati oleh dosa manusia. Tanpa luka-luka yang lebar terbuka dunia kehilangan sumber kasih Besarlah mereka yang dalam nestapa mengenal-Mu tersalib di datam hati. (Saini S.K)
c. Elegi merupakan sajak duka nestapa. Isi sajak ini selalu mengungkapkan sesuatu yang
menyayat hati, mendayu-dayu dan mengharu-biru.
Doa Malam
gelap langit malam berikan keheningan dan diam dalam diam kutengok bintang khusuk sembahyang dalam keheningan kupacu hasratku sujud pada-Mu nyalakan lampu dalam jiwaku agar aku tahu segala keangkuhan adalah kebinasaan cinta dan segala cinta hanya bermuara pada-Mu (Yogya, 1988)Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elangmenyinggung muram, desir hari lari berenangmenemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerakdan kini tanah dan air tidur hilang ombak.Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalanmenyisir semenanjung, masih pengap harapsekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalandari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekapChairil Anwar 4. Epigram yaitu sajak atau puisi yang berisi tentang ajaran-ajaran moral, nilai-nilai hidup yang
baik dan benar, yang dilukiskan dengan ringkas. Terkadang ditulis dengan kata-kata atau
kalimat-kalimat sindiran atau kecaman pahit.
Contoh Hari ini tak ada tempat berdiri Sikap lamban berarti mati Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas. (Iqbal)
8
Tinggal Bersama dijemput kuda berpelana putih lewati jalan setapak menuju langit pengembaraan panjang mesti kita alami maka: jangan paksa aku mendebat lagi sayangku noda apakah dosa dosa apakah noda yang kita tebarkan di atas ranjang di rumah sarat cemooh tetangga mari jadi laki bini lahirkan bayi suci Yogya, 1987
5. Satire yaitu sajak atau puisi yang isinya mengecam, mengejek dengan kasar (sarkasme) dan
tajam (sinis) suatu kepincangan atau ketidakadilan yang ada dalam masyarakat.
Contoh Satire:
Aku bertanya tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur jidad penyair-penyair salon, yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya, dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan, termangu-mangu dl kaki dewi kesenian. (Rendra)
6. Romance adalah sajak atau puisi yang berisi tentang cinta kasih. Cinta kasih ini tidak hanya
cinta kasih antara dua orang kekasih, tetapi juga cinta kasih dalam bentuk lainnya. Misalnya
cinta terhadap suasana damai dan tentram, cinta keadilan, cinta terhadap bangsa dan Negara
juga cinta kepada Tuhan.
Contoh:
POTRETMU DI PANTAI ITU sebingkai potret dirimu dalam aku cemburu di pantai itu leburkan cintaku dalam cahaya purnama seribu wajah lelaki tak lagi kukenali: aku hanya kenal kamu gambarmu di pasir pantai tak lagi sempurna kunikmati karna harimu terbawa angin selatan sedang aku kian jauh menuju utara sebingkai potret dirimu di pantai itu ketika aku ragu tak kuingat lagi lebih baik aku sendiri. (Yogya, 1990)
7. Balada yaitu sajak atau puisi yang berisikan cerita atau kisah yang mungkin terjadi atau
hanya khayalan penyairnya saja.
Kenangan
9
Sajak Gelandangan Andai tak bertemukamu dengan karung usangmungkin tak kutemukanderitamu di dalamnyaKamu dengan karung usangserta keping gelas dan kaleng rongsokanandai tak melihatmumungkin mataku tak terbukaDi naungan jembatan tua kota iniaku terlelap bersama mimpimutentang sorga di balik cakrawaladan tersentak oleh ngigaumutentang neraka yang membakarmu kiniJika tak ada kamutak kutemukan sedihmudalam diriku. (Batu, 1987)
Papa…mama ingatlah dulu, di kali bening daun bambu kujadikan perahu malaju papa aku bersorak mama engkau tertawa dengar celotehku betapa bahagia kita Kenanglah kali bening dan perahu daun bambu milikku gembira dan bahagia punya kita Papa…mama Alangkah berat, tatkala kita terpaksa tinggalkan semua, tinggalkan desa menuju kota Lambaian nyiur kelapa sambut lambaian tangan kita tinggalkan desa menuju Jakarta. Yogya, 1989
8. Soneta, yaitu sanjak 14 baris dengan pola 4,4,3,3
Tokoh soneta terkenal dan dianggap sebagai bapak soneta Indonesia adalah
Mohammad Yamin dan Rustam Effendi. Fungsi Soneta yaitu sebagai alat untuk menyatakan
curahan hati. Kini tidak terbatas pada curahan hati semata-mata, melainkan perasaan-
perasaan yang lebih luas seperti: 1. pernyataan rindu pada tanah air; 2. pergerakan
kemajuan kebudayaan; 3. ilham sukma; 4. perasaan keagamaan.
Para pujangga baru gemar terhadap soneta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu: 1. Adanya penyesuaian dengan bentuk pantun ; yakni Octav dalam Soneta yang
bersifat obyektif itu hampir sejalan dengan sampiran pada pantun.
Sedangkan sextet soneta yang sifatnya subyektif itu merupakan isi pantun; 2. Baris-baris
soneta yang berjumlah 14 buah itu cukup untuk menyatakan perasaan atau curahan hati
penyairnya; 3. Soneta dapat dipakai untuk menyatakan beraneka ragam perasaan atau
curahan hati penyairnya.
Ciri – ciri soneta :a. Terdiri atas 14 barisb. Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzinac. Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.d. Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut
sextet.e. Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alamf. Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan
dalam octav , jadi sifatnya subyektif.g. Peralihan dari octav ke sextet disebut voltah. Penambahan baris pada soneta disebut koda.i. Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kataj. Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d
Contoh Soneta
GembalaPerasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )Melihat anak berelagu dendang ( b )Seorang saja di tengah padang ( b )Tiada berbaju buka kepala ( a )
10
Beginilah nasib anak gembala ( a )Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( c )Terdengar olehku bunyi serunai ( d )Melagukan alam nan molek permai ( c )
Wahai gembala di segara hijau ( c )Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
Contoh Puisi Baru serta pembuatan parafrasa
Teratai
Kepada Ki Hajar Dewantara Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permai Tidak terlihat orang yang lalu Akarnya tumbuh dihati dunia Daun bersemi laksmi mengarang Biarpun ia diabaikan orang Seroja kembang gemilang mulia Teruslah, o , teratai bahagia Berseri di kebun Indonesia Biarpun sedikit penjaga taman Biarpun engkau tak terlihat, Biarpun engkau tidak diminat Engkau turut menjaga taman
(Sanusi Pane, 1957) Parafrasa puisi “Teratai”
Puisi ini tidak menggambarkan teratai sebagai bunga, namun sebagai lambang untuk
tokoh yang dikagumi oleh penyair : Ki Hajar Dewantara. Isi puisi ini berupa kesan penyair
terhadap tokoh tersebut. Kerendah-rendahan hatinya laksana bunga teratai yang tumbuh
dikolam, tidak dikenal oleh banyak orang, diabaikan dan tidak diminati, namun gagasannya
diterima secara umum bahkan menjadi dasar pemikiran tingkat dunia. Penyair perlu
menyatakan bait ketiga dan keempat yang maksudnya agar Ki Hajar dewantara meneruskan
gagasan dan cita-citanya demi kemajuan bangsa indonesia, sekalipun ki hajar tidak dikenal dan
diminati orang. Ki Hajar telah turut menjaga Zaman.
Unsur-unsur intrinsik puisi
1. tema: perasaan yang ingin disampaikan oleh penyair
2. amanat: kesan yang ingin disampaikan
3. musikalitas: permainan bunyi yang dapat memberikan kekuatan pada puisi meliputi: a.
Rima( persamaan bunyi), b. Ritma ( naik, turun, keras, lemah )
4. korespodensi: hubungan makna antara kata, frase,dan baris
5. diksi: pemilihan kata yang erat dengan majas-majas
6. nada dan suasana: sikap penyair yang diungkapkan kepada pembaca
11
Puisi Kontemporer
Munculnya istilah puisi kontemporer diperkenalkan oleh Tengsoe Tjahyono (1988: 89)
dalam bukunya Sastra Indonesia. Menurut beliau, “Puisi Kontemporer adalah bentuk puisi yang
berusaha lari dari ikatan konvensional puisi itu sendiri. Puisi tersebut ditandai dengan adanya
bentuk yang aneh dan ganjil”. Menurut ukuran orang Indonesia puisi kontemporer merupakan
bentuk puisi yang berusaha lari dari ikatan konvensional puisi itu sendiri. Puisi-puisi yang
sejenis itu dipelopori oleh Sutardji Calzoum Bahri sekitar tahun 1973-an.
Dalam Kredo Puisinya (semacam pernyataan sikap), Sutardji Calzoum Bachri
menyatakan:
"Kata-kata bukanlah alat mengantarkan pengertian. Dia bukan seperti pipa yang menyalurkan air. Kata adalah pengertian itu sendiri. Dia bebas. Kalau diumpamakan dengan kursi, kata adalah kursi itu sendiri dan bukan alat untuk duduk. Dalam puisi saya, saya bebaskan kata-kata dari tradisi lapuk yang membelenggunya seperti kamus dan penjajahan-penjajahan lain seperti moral kata yang dibebankan masyarakat pada kata tertentu dengan dianggap kotor (obscene) serta penjajahan gramatika. Bila kata dibebaskan, kreativitaspun dimungkinkan. Karena kata-kata bisa menciptakan dirinya sendiri, bermain dengan dirinya sendiri, dan menentukan kemauan dirinya sendiri."
Dalam kredo puisi tersebut jelaslah bahwa dalam menciptakan puisi, kata-kata kurang
dipentingkan/ diperhatikan. Inilah yang membuat Sutardji Calzoum Bachri dikenal sebagai
pembaharu dalam perpuisian Indonesia.
Macam-macam puisi kontemporer
Puisi kontemporer dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu puisi mbeling/
puisi lugu, puisi konkret/ tipografi, dan puisi absurd/ puisi inkonvensional,
Puisi Mbeling/ Puisi Lugu
Puisi mbeling adalah puisi yang tidak mendapatkan tempat pada majalah sastra. Hal ini
disebabkan puisi tersebut menggunakan ungkapan yang blakblakan/ fulgar tanpa menghiraukan
diksi konvensional ataupun bunga-bunga bahasa. Biasanya mengungkapkan kritik pada
kehidupan masyarakat, tetapi dengan cara yang lucu. Hal inilah yang menyebabkan jenis puisi
ini tidak diterima dalam majalah sastra.
Puisi konkret/ puisi tipografi
Puisi konkret/ puisi tipografi adalah puisi yang mementingkan gambaran visual dengan
menonjolkan bentuk/ tata wajah yang disusun mirip dengan gambar. Dalam puisi konkret/ puisi
tipografi seorang penyair berusaha mengekspresikan gejolak hatinya dengan lebih menonjolkan
lukisan bentuk daripada puisinya. Puisi “Tragedi Winka & Sihka” di bawah ini merupakan contoh
puisi konkret. Bentuk puisi ini mirip seperti gambar zigzag.
12
Penjelasan
Istilah tragedi dapat diartikan sebagai peristiwa yang berakhir dengan kesedihan. Istilah
winka dan sihka yang terdapat dalam judul puisi sebenarnya merupakan kata-kata nonsense,
artinya kata-kata tersebut sebenarnya tidak ada dalam bahasa Indonesia. Selain itu, kata-kata
tersebut juga tidak mempunyai makna. Namun demikian, oleh penyair diberi makna baru yang
sebenarnya merupakan pembalikan dari kata kasih dan kata kawin.
Dalam sajak tersebut kata kasih dan kawin mengandung arti konotatif, yaitu perkawinan
itu menimbulkan angan-angan hidup penuh kebahagiaan, lebih-lebih bila disertai kasih sayang.
Dalam sajak itu kata kawin dideretkan sampai lima kali secara utuh. Hal itu memberi sugesti
bahwa dalam periode, entah lima tahun, lima bulan, lima minggu, atau lima hari perkawinan itu
berjalan seperti ide semula yaitu penuh kebahagiaan.
Akan tetapi, kemudian kata kawin terputus-putus. Hal ini memberikan sugesti bahwa
ideal perkawinan yang penuh kebahagiaan itu sudah tidak utuh lagi, misalnya saja pasangan
suami isteri mulai bertengkar tiap hari karena masalah-masalah kehidupan. Bahkan kemudian
terbalik kata kawin menjadi winka. Kebahagiaan yang diidealkan itu terbalik menjadi neraka.
Pada akhirnya terjadi tragedy winka dan sihka itu, misalnya saja terjadi perceraian, atau bahkan
suami membunuh isterinya atau sebaliknya. Itulah tragedi.
Tipografi zigzag yang sangat menonjol itu memberi sugesti bahwa perkawinan yang
semula bermakna kebahagiaan itu, setelah melalui jalan yang berliku-liku yang penuh bahaya
pada akhirnya terjadi bencana, terjadi tragedi.
Puisi absurd
13
Puisi absurd adalah bentuk puisi yang dianggap menyimpang dari criteria puisi
yang lazim (Zaidan Hendi, 1993: 206). Dalam hal ini, penyimpangan dapat terjadi
dalam berbagai dimensi. Sutardji C.B. banyak melakukan penyimpangan dalam sajak-
sajaknya untuk mendapatkan arti baru. Penyimpangan itu terjadi dalam hal penghapusan
tanda baca, pemutusan kata, pembalikan kata, penggandengan dua kata atau lebih,
penghilangan imbuhan. Penyimpangan yang dilakukan oleh Sutardji itulah yang banyak
menghasilkan puisi yang bersifat absurd.
Sepisaupisepisau luka sepisau durisepikul dosa sepukau sepisepisau duka serisau dirisepisau sepi sepisau nyanyisepisaupa sepisaupisepisaupanya sepikausepisepisaupa sepisaupisepikul diri keranjang dirisepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisampai pisau-Nya ke dalam nyanyi
(Sutardji Calzoum Bachri)
TUGAS MANDIRI
Cermatilah puisi ini baik-baik, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada!
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV
VVIVA PANCASILA !
(Oleh Jeihan)
1. Berapakah jumlah huruf “V” yang berderet ke kanan?
2. Berapakah jumlah huruf “V” yang berderet ke bawah?
3. Apakah makna “VIVA PANCASILA” pada puisi di atas?
4. Parafrasakan puisi “VIVA PANCASILA”!
5. Contoh puisi di atas termasuk jeni puisi apa? Jelaskan dan berilah alasan!
UJI KOMPETENSI 3.2
14
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang pada salah
satu huruf a, b, c, d, atau e!
1. Perhatikan contoh puisi di bawah ini!
Raja bernama Darmalaksana (a)Tampan rupawan elok parasnya (a)Adil dan jujur penuh wibawa (a)Gagah perkasa tiada tandingnya (a)Puisi di atas disebut ....a. pantunb. syair c. talibund. pantun berkaite. gurindam
2. Cermatilah contoh puisi baru di bawah ini!
Ditinjau dari jumlah barisnya, puisi baru di atas disebut ....a. terzinab. septimac. sextetd. oktafe. distikon
3. TuhankuDi pintu Mu aku mengetukAku tidak bisa berpaling
(Doa : Chairil Anwar)Parafrase yang tepat untuk puisi di atas adalah ….a. Aku mengetuk pintu dan tak bisa berpalingb. Aku tidak dapat menghindari setelah mengetuk pintuc. Aku kembali dan tak akan pergi lagid. Setelah mengetuk pintu, aku tak bisa pergi lagi.e. Hanya kepadaMu Tuhan manusia berserah diri.
4. Bacalah puisi berikut! Tinggal seluruh hidup tersekat dalam tangan dari jari-jari ini kata-kata yang bersayap bisa menari kata-kata yang pejuang tak mau mati
(Toto Sudarto Bachtiar) Kutipan bait puisi tersebut menggambarkan suasana …. a. sedih b. khusuk c. gelisah d. sepi e. bosan
5. TUHAN TELAH MENEGURMU
15
Camar terbang riuh suara Alkamar hilang menyelam segara
Armada peringgi lari bersusun Malaka negeri hendak diruntun
Galyas dan pusta tinggi dan kukuh Pantas dan angkara ranggi dan angkuh (Amir Hamzah)
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan Lewat perut anak-anak kelaparan Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan Lewat semayup suara azan Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran Lewat gempa bumi yang berguncang Deru angin yang meraung kencang Hujan dan banjir yang melintang pukang Adakah kau dengar?
(Apip Mustopa) Tema puisi di atas adalah .... a. kekuasaan Tuhan tak terhingga b. peringatan Tuhan kepada manusia c. bencana alam merupakan ujian Tuhan d. manusia yang tak kunjung sadar e. Tuhan Mahatahu dan Maha Mendengar
6. Cermatilah puisi di bawah ini! Di
Di
Betulkau pasti
sedang menghitungberapa nasib lagi tinggal
sebelum fajar terakhir kau tutuptanpa seorang pun tahu siapa kau dan
di
kaumaka kini
lengkaplah sudahperhitungan di luar akal
dan angan-angan di dalam hati kitatentang sesuatu yang tak bisa siapa pun
menerangkatakan pada saat itu kau mungkin sedangdi
Betulkan?
(Noorca Marendra)Lukisan segitiga yang menyerupai pohon cemara yang menunjuk ke langit itu memberikan makna bahwa …. a. manusia wajib menghadap sang penciptab. manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang wajib menyembah kepada Tuhan-Nyac. setiap pribadi hari demi hari tanpa sadar berarak ke rumah sang penciptad. manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Mahaesae. manusia secara bergantian akan meninggal
Teks puisi untuk soal no. 7-8, bacalah dengan cermat!...Pada langkah pertama keduanya sama bajapada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpopanas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopakangsoka.Malam bagai kedok hutan bopeng oleh lukapesta bulan, sorak-sorai, anggur darah.
16
Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedangia telah membunuh bapanya.Balada terbunuhnya Antmokarpo, W.S. RendraB7. Isi puisi tersebut mengungkapkan ....
a. Kesaktian seseorang pada saat terjadinya pertempuran hebat di sebuah desa pada suatu malam.
b. Pertempuran sengit yang terjadi antara anak dan ayah dan berakhir dengan kemenangan di pihak si anak
c. Ketidakberdayaan seseorang melawan sebuah kejahatan yang meresahkan masyarakat di sebuah desa
d. Kekuatan, kesadisan, dan kebrutalan seseorang tanpa belas kasihan sedikit pun terhadap rakyat kecil
e. Penindasan yang tidak ada henti-hentinya oleh penjahat dan meresahkan keamanan masyarakat
8. Kata baja yang tercetak tebal dalam kutipan puisi tersebut melambangkan ....a. kesaktian seseorangb. keberanian seseorangc. kekuatan seseorangd. kesadiasan seseorange. ketegaran seseorang
9. Cermatilah puisi di bawah ini!
Puisi di atas termasuk jenis puisi ….a. kontemporerb. absurdc. tipografid. mbelinge. aneh
10. Cermatilah kutipan puisi berikut!Sajak Kita
Dik, pagi kita cerahAkankah hari ini kita indahDik, jika senja kita merahMungkinkah malam benderang dengan sinar mentari...Dik, rimba kita gersang Sanggupkah
17
kita menadah hujan-Nya Kelak kitaDia curahkan diam-diam
(Sutoyo)Kalimat yang bermajas untuk melengkapi bagian rumpang puisi tersebut yang tepat...a. Malam begitu indah.b. Cinta kita selalu ada.c. Pasti hidupmu bahagia.d. Jangan lupa hidup ini sementara.e. Adakah rumah yang ramah untuk kita.
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Jelaskan pengertian puisi lama dan sebutkan jenis-jenis yang tergolong dalam puisi lama!
2. Jelaskan pengertian pantun dan ciri-cirinya !
3. Buatlah contoh sebuah pantun kilat!
4. Sebutkan teknik-teknik membaca puisi!
5. Apakah puisi kontemporer itu? Jelaskan dan berilah contoh!
C. Menulis Puisi dan Majas
Menulis Puisi
Untuk menulis sebuah puisi, seseorang terlebih dahulu perlu mengetahui teori-teori
yang berkaitan dengan puisi yang meliputi unsur-unsur intrinsik dan unsur-unsur ekstrinsik puisi.
Selain itu, pengetahuan terhadap sejarah puisi juga perlu diketahuinya. Kemampuan menguasai
hal tersebut di atas merupakan hal penting bagi seorang penulis puisi.
Hal seperti itulah yang menyebabkan kegiatan menulis puisi merupakan kegiatan yang
membutuhkan pemikiran serta konsentrasi khusus untuk terciptanya sebuah ide. Ide yang
18
Standar Kompetensi
7. Memahami wacana sastra puisi dan cerpen
Kompetensi Dasar
7.1 Membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, intonasi, penghayatan dan
ekspresi yang sesuai
Indikator
Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 1 (KP 1) ini, Anda dapat:
Memberikan penilaian terhadap pembacaan puisi
Membacakan puisi karya sendiri
Menentukan makna puisi karya teman dan memberikan komentarnya
Standar Kompetensi
7. Memahami wacana sastra puisi dan cerpen
Kompetensi Dasar
7.1 Membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, intonasi, penghayatan dan
ekspresi yang sesuai
Indikator
Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 1 (KP 1) ini, Anda dapat:
Memberikan penilaian terhadap pembacaan puisi
Membacakan puisi karya sendiri
Menentukan makna puisi karya teman dan memberikan komentarnya
sudah ada kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Tulisan yang akan dibuat perlu
diperhatikan penggunaan diksi, tipografinya sekaligus pemberian makna tipografi yang
berhubungan dengan isi puisi.
Menurut Sutejo dan Kasnadi (2008: 49-50) ada beberapa langkah dalam menulis puisi.
Langkah-langkah tersebut antara lain adalah: 1) perlunya memahami aliran; 2) perlunya
memahami tema; 3) perlunya imajinasi; 4) perlunya menemukan ide; 5) perlunya mengeramkan
ide; 6) pilihlah sikap terhadap persoalan yang terjadi; 7) memilih jenis puisi; 8) memilih larik-larik
yang menarik; 9) tuangkan aspek psikologi ke dalam puisi secara memikat; 10) pilihlah tipografi
yang sesuai; 11) pilihlah judul puisi yang memikat; 12) manfaatkan gaya bahasa/ majas.
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut pada dasarnya dapat
dilakukan secara acak (tidak urut). Langkah-langkah itu hanya dimaksudkan untuk
memudahkan dalam penulisan puisi.
Teknik Kreatif Membuat Puisi
Teknik Peta Pasang Kata yakni cara merangkai kata menjadi susunan baris puisi yang
menarik. Cara ini dilakukan dengan mengingat-ingat sesuatu yang dialami, dilihat, atau didengar
yang kemudian dituangkan/ ditransformasikan dalam bentuk diksi (pilihan-pilihan kata yang
sesuai). Berdasarkan eksplorasi terhadap pengalaman ini dapat mematik inspirasi untuk
memunculkan diksi-diksi lain yang sangat luar biasa.
Langkah kedua yaitu mengaitkan kata dengan yang lain (memasangkan kata). Pada
tahap ini dibutuhkan keberanian untuk merangkai kata tanpa ada rasa takut karena salah dalam
menyusunnya. Dalam menulis puisi ada kebebasan penyair untuk menuangkan idenya tanpa
harus merasa benar atau salah. Seorang penyair mempunyai kebebasan menulis puisi untuk
menyimpang dari kaidah kebahasaan yang dikenal dengan istilah licensia poetica. Contoh:
mentari murka, bulan ramah, aroma dusta, malaikat biru hitam hati, luka kaca, mata lupa, dan
lain-lain.
Langkah ketiga mengembangkan kata-kata yang tersusun acak menjadi larik-larik yang
menarik dalam puisi. Seorang penyair memiliki kebebasan dalam membuat susunan larik yang
tidak terikat oleh sintaksis kebahasaan secara umum. Contoh: // Aroma luka bermuara pada/
mata mata hati dan mata kata/ mata luka karna dusta menata/ juga alpa meraja//
Langkah keempat yaitu memperhatikan subject matter (pokok persoalan) yang sudah
tertuang dalam larik-larik puisi. Pokok persoalan yang diangkat dalam larik-larik tersebut dapat
menunjukkan hal-hal apa yang dibicarakan/ terdapat dalam bait itu. Langkah kelima yaitu
menentukan larik-larik yang mempunyai nuansa sama, berdekatan, memiliki jalan pikiran yang
runtut, sehingga kalau larik-larik yang dirangkai itu akan menjadi sebuah puisi yang mempunyai
cerita runtut, mempunyai amanat, serta memiliki tema.
19
Langkah keenam, menentukan tipografi puisi yang akan dibuat.
Tipografi ini dapat dibuat seperti bentuk yang menyerupai
huruf, gambar, binatang, garis, dan lain-lain. Tentu saja pilihan
tipografi ini akan mendukung serta memperkuat terhadap
makna puisi yang dibuat.
Langkah ketujuh yaitu memilih judul. Judul yang dipilih
hendaknya dapat representatif dan menarik. Selain itu, judul
puisi hendaknya mempunyai daya bayang, daya rangsang, dan
daya kenang yang mendalam. Tanpa memperhatikan unsur
tersebut, sulit untuk mengakategorikan apakah puisi yang
sudah dibuat tergolong puisi yang menarik atau tidak.
Contoh seorang siswa sedang menulis puisi yang menonjolkan tipografi. Perhatikan hasil
karyanya di bawah ini!
BUMI (Priyanka)
20
LULUS 100 %(Hernika R.)
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%100% 100%
LULUS 100%
Ujian Lulus!! Lulus!! KitaUjian Lulus!! Lulus!! KitaUjian Lulus!! Lulus!! KitaUjian Lulus!! Lulus!! KitaUjian Lulus!! Lulus!! Kita
Hati Hati berkata, kita lulus Ujian Lulus!! Lulus!! Kita
Ujian Lulus!!Lulus!! Kita
Ujian Lulus!!Lulus!! Kita
Ujian Lulus!!Lulus!! Kita
Ujian Ujian Lulus Lulus!! KitaUjian LulusKita
indah
bumi bumi
hijau panas
bumi bumi
masa depan
bumi rusak
kehidupan bumi
rusak rusak
menghilang perlahan
Majas
Majas ialah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan
menimbulkan konotasi tertentu.
Macam-macam Majas :
1. Simile (perbandingan, perumpamaan) ialah bahasa kiasan yang menyamakan satu hal
dengan hal lain dengan menggunakan kata-kata pembanding. Kata-kata pembanding yang
biasanya digunakan, seperti: bagai, seperti, sebagai, laksana, bak, ibarat, semisal,
seumpama, dan kata-kata pembanding yang lain.
Contoh :
21
Blues untuk Bonnie
(W. S. Rendra)....mengepulkan asap rokok kelabuseperti tungku-tungku yang
menjengkelkan....
Bertemu
(STA)
Sebagai kilat ‘nyinar di kalbu
Sebanyak itu curahan duka
Sesering itu pilu menyayat
Tersenyum beta laksana arca
Kedua anak itu bagai pinang dibelah dua
Kata-kata yang dicetak tebal di atas yaitu kata sebagai, seperti, bagai dan laksana
merupakan kata-kata pembanding sehingga majas yang digunakan di atas termasuk majas
simile.
2. Metafora ialah bahasa kiasan seperti perbandingan, namun tidak menggunakan kata
pembanding secara eksplisit. Kata pembanding yang digunakan dinyatakan secara implisit
dan langsung. Metafora ini menyatakan sesuatu sebagai hal yang sama atau seharga
dengan hal lain yang sesungguhnya tidak sama.
Contoh:
Contoh di atas menunjukkan bahwa bumi disamakan dengan perempuan jalang dan Tuhan
disamakan dengan warga negara yang paling modern.
3. Perumpamaan Epos (epic simile) ialah perbandingan yang dilanjutkan atau diperpanjang,
yaitu dibentuk dengan cara melanjutkan sifat-sifat pembandingnya lebih lanjut dalam
kalimat-kalimat atau frasa-frasa yang berturut-turut.
Contoh:
4. Personifikasi ialah menyamakan benda dengan manusia. Benda-benda mati dibuat seolah-
olah dapat berbuat, berpikir,dan sebagainya layaknya seperti manusia. Personifikasi ini
menggambarkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat insani (seperti
manusia).
Contoh:
Contoh yang lain: Badai mengamuk merobohkan rumah-rumah
Bulan itu tersenyum padaku
22
Bumi ini perempuan jalang
Tuhan adalah warga negara yang paling modern
Bumi ini perempuan jalang
Tuhan adalah warga negara yang paling modern
Di Tengah Sunyi(Rustam Effendi)
Di tengah sunyi menderu rindukuSeperti topan, meranggutkan dahan,Mencabut akar, meranggutkan kembang kalbuku
Di Tengah Sunyi(Rustam Effendi)
Di tengah sunyi menderu rindukuSeperti topan, meranggutkan dahan,Mencabut akar, meranggutkan kembang kalbuku
Anak Molek V(Rustam Effendi)
Malas dan malu nyala pelitaseperti meratap mencucuri mataSeisi kamar berduka citaSeperti takut gentar berkata
5. Metonimia (kiasan pengganti nama) yaitu bahasa kiasan yang dipakai dengan
menggunakan atribut sebuah objek atau penggunaan sesuatu yang sangat dekat
berhubungan dengannya untuk menggantikan objek tersebut.
Contoh:
Kata yang dicetak miring seperti klakson dan lonceng dapat menggantikan orang-orang
atau partai-partai yang bersaing adu keras suaranya. Sungai kesayangan menggantikan
sungai Ciliwung. Istana menggantikan kaum kaum kaya yang memiliki rumah-rumah seperti
istana. Kota kekasih adalah kota Jakarta.
6. Sinekdoki adalah bahasa kiasan yang menyebutkan suatu bagian yang pentingdari suatu
benda (hal) untuk benda atau hal itu sendiri. Sinekdoki ada dua macam, yaitu:
a. pars pro toto (sebagian untuk keseluruhan)
Contoh:
Kujelajahi bumi dan alis kekasih
Kujelajahi dinding dan hati wanita
Sepasang mata memandangku
b. totum pro parte (keseluruhan untuk sebagian)
Contoh:
Kujelajahi bumi dan alis kekasih
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMA X menjadi juara pertama lomba berpidato
bahasa inggris
7. Alegori ialah cerita kiasan atau lukisan kiasan. Cerita kiasan atau lukisan kiasan ialah
lukisan ini mengiaskan hal lain atau kejadian lain. Alegori ini sesungguhnya merupakan
metafora yang dilanjutkan. Contoh sajak Sutan Takdir Alisyahbana yang berjudul Menuju ke
Laut. Sajak itu melambangkan angkatan baru yang berjuang ke arah kemajuan. Angkatan
baru ini dikiaskan sebagai air danau yang menuju ke laut dengan melalui rintangan-
rintangan. Laut penuh gelombang, mengiaskan hidup yang penuh dinamika perjuangan,
penuh pergolakan. Jadi, sajak tersebut mengiaskan angkatan ,muda yang penuh semangat
menuju kehidupan baru yang dinamis, meninggalkan adat yang statis, kehidupan lama yang
beku, tidak mengalir. Alegori dapat berbentuk puisi atau prosa.
Contoh:
23
Ibu Kota Senja(Toto Sudarto Bachtiar)
Klakson dan lonceng bunyi bergiliran….Dan perempuan mendaki tepi sungai kesayanganDi bawah bayangan samar istana kejangO, kota kekasih setelah senja
Menuju ke Laut
(STA)
Kami telah meninggalkan engkau,tasik yang tenang, tiada beriak,diteduhi gunung yang rimbundari angin dan topanSebab sekali kami terbangundari mimpi yang nikmat
“Ombak ria berkejar-kejarandigelanggang biru bertepi langitPasir rata berulang dikecuptebing curam ditantang diserang,dalam bergurau bersama angindalam lomba bersama mega”
…………………………………
TUGAS MANDIRI
1. Cermatilah sebuah pemandangan yang paling menarik menurut Anda, misalnya
pemandangan di laut, danau, pegunungan, pelabuhan, candi, atau yang lain.
2. Setelah objek pemandangan Anda pilih, tulislah dua puluh lima kata (kata asal) yang
berkaitan dengan objek tersebut.
3. Kelompokkan kata-kata tersebut sesuai dengan larik-larik yang dapat dijadikan puisi,
singkirkan kata-kata yang tidak mendukung dalam pembuatan puisi
4. Susunlah kata-kata menjadi larik-larik dalam puisi dengan menggunakan majas untuk
menghidupkan puisi, syukur bentuk puisi (tipografi) juga Anda pertimbangkan
5. Periksalah kembali larik-larik puisi yang sudah Anda buat, bila perlu perbaikilah sehingga
menjadi puisi yang mampu menarik perhatian banyak orang.
6. Tulislah judul puisi yang representatif dan menarik. Selain itu, judul puisi hendaknya
mempunyai daya bayang, daya rangsang, dan daya kenang yang mendalam.
7. Bacakan puisi Anda di depan kelas dengan memperhatikan intonasi, nada, dan ekspresi.
8. Salinlah puisi Anda kedalam kertas berukuran A4 dengan menggunakan komputer,
kumpulkan puisi kepada guru Anda, bila perlu kirimkan ke majalah atau surat kabar.
UJI KOMPETENSI 3.3
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang pada salah
satu huruf a, b, c, d, atau e!
1. Langkah-langkah menulis puisi seperti di bawah ini, kecuali ……a. menentukan temab. memberi tanda jedac. menentukan diksid. menyusun/ memilih majas yang digunakan e. memberi judul puisi
24
2. Kereta api tua dengan wajah kusam terengah-engah di terik matahari melengking menjerit seakan tidak kuasa lagi membawa beban.Kalimat di atas menggunakan majas ....a. hiperbolab. personifikasic. metaforad. litotese. sinisme
3. Permintaan (Karya : Muhammad Yamin)
Mendengarkan ombak pada hampirkuDebar mendebar kiri dan kananMelagukan nyayi penuh santunanTerbitlah rindu ke tempat lahirku
Sebelah timur pada pinggirkuDiliputi langit berawan-awanKelihatan pulau penuh keherananItulah gerangan tanah airku
Dimana laut debur mendeburSerta mendesir tiba di pasirDisanalah jiwaku mulai terkubur
Dimana ombak sembur-menyemburMembasahi barisan sebelah pesisirDisanalah hendaknya aku terkubur
Rumus sajak/rima puisi di atas yang paling tetap adalah ….a. a-b-b-a/a-b-a-b/b-c-d/b-c-d/b. a-b-b-a/a-b-b-a/c-d-c/c-d-c/c. a-b-b-a/a-b-b-a/c-c-d/d-d-d/d. a-a-b-b/a-a-b-b/c-c-d/d-d-c/e. a-a-a-a/b-b-b-b/c-c-c/d-d-d/
4. Bacalah puisi berikutAKU
Biar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih perihDan aku akan lebih tidak peduliAku mau hidup seribu tahun lagi…(Chairil Anwar)Larik bermajas metafora yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ...a. Aku ini binatang jalangb. Aku manusia biasac. Aku orang tak bergunad. Aku memeng miskin e. Aku bodoh dan malas
5. Jika bayang telah pudarDan elang laut pulang ke sarangAngin bertiup ke benuaTiap-tiap akan kering sendiriDan nahkoda sudah tau pedomanBoleh engkau datang padaku
Surat dari ibu, Asrul Sani
25
Makna lambang dari “dan nahkoda sudah tahu pedoman” adalah …a. Sudah mencari pedoman hidupb. Sudah menemukan arah dan tujuanc. Sudah mempunyai pasangan hidupd. Sudah berilmu dan berpengalamane. Sudah menjadi nahkoda berpengalaman
6. Kura-kura dalam perahuSudah gaharu cendana pula. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3). . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . (4)Baris yang rumpang pada nomor 3 dapat diisi dengan kalimat ....a. Mohon abang jangan merayub. Pura-pura tidak tahuc. Sudah tahu bertanya pulad. Di dalam tengku termasuk pulae. a, b, c, d, salah
7. Sajak Kita
Dik, pagi kita celahAkankah hari ini kita indahDik, jika saja hari ini kita indahMungkinkah malam kita benderang dengan mentari. . . . . . . . . . .Dik, rindu kita gersangSanggupkah kita menuduh hujannya kelak kitaDia curahkan diam-diamKalimat bermajas untuk melengkapi puisi tersebut yang tepat adalah …a. Malam begitu indahb. Cinta kita selalu adac. jangan lupa hidup ini sementarad. Pasti hidupmu bahagia kitae. Adakah rumah yang ramah untuk
8. Bacalah ilustrasi berikut!
Seseorang dengan kejenuhannya akhirnya dia tidak bisa berpikir lagi dengan tenang dan penuh pertimbangan sehingga dia putus asa. Jika permasalahan di atas ditulis ke dalam larik puisi yang paling tepat adalah … a. Bunuh saja aku dengan pedang b. Lebih baik aku mati saja c. Rupanya semua ini telah berakhir d. Perasaanku mati perlahan-lahan e. Percuma saja aku mati
9. ….
Ataukah ia tangan kabut yang nakal yang telah mencekik lehernya seingga tak satupun tangan kami yang bisa menghalanginya?Penggalan puisi di atas terdapat majas ….a. alegorib. metaforac. pleonasmed. similee. personifikasi
26
10. Bacalah teks berikut dengan saksama! Kata-kata si pegawai itu memberondong cepat bagai peluru yang mendesing memerahkan daun telinga laki-laki kurus itu. Biji mata laki-laki itu melotot berputar-putar cepat seolah-olah …Majas yang tepat melengkapi teks tersebut adalaha. hendak menatap anaknya dengan kasih sayangb. mau memalingkan pemandangan bagikuc. mau melihat seseorang dengan jelasd. hendak mengawasi gerakan temannyae. hendak melompat keluar dari kedua matanya
C. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Buatlah parafrase penggalan puisi berikut!
AkuKalau sampai waktu ku …Ku mau tak seorang kan merayuTidak juga kau…Tak perlu sedu sedan itu..Aku ini binatang jalang..
2. Jelaskan langkah-langkah menulis puisi!
3. Buatlah sebuah puisi dengan tema “Perjuangan”!
4. Apakah majas simile itu? Jelaskan dan berilah contoh!
5. Apakah majas alegori itu? Jelaskan dan berilah contoh!
.
ULANGAN HARIAN III
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e!Penggalan cerita ini untuk sola nomor 1 dan 2!Setelah dewasa, dayang Sumbi hidup menyendiri dihutan. Di tempat itu ia menyibukkan diri dengan jalan menenun kain sekali waktu. Selagi menenun, tanpa sengaja anak toraknya terjatuh masuk kekolong rumah panggungnya melalui celah yang ada dilantai. Karena dayang Sumbi letih, ia malas bergerak dari tempat duduknya . Dalam kemalasannya itu tanpa pikir panjang ia mengeluarkan janji yang berbunyi,”Barang siapa yang memungut anak torak saya, jika ia perempuan aku jadakan saudara perempuan saya, jika ia laki-laki akan saya angkat jadi suami saya.
1. Seting dalam penggalan novel tersebut adalaha. desab. kotac. hutand. jalane. lapangan
2. Watak dari dayang Sumbi dalam novel di atas adalah ….a. rajin.b. pintarc. malasd. pemarahe. ramah
Penggalan cerita ini untuk soal nomor 3 dan 4!Tadi sore ada sebuah surat teletak di meja kerjaku. Surat ditulis tangan di starbuck coffe, kubuka surat. Kubaca,”Sesudah kamu mencium bibirku, ada seorang wanita semalaman tidak bisa tidur, apalalagi kata-kata yang terlontar dari bibirmu membuat wanita itu semalaman
27
berjuang dengan air matanya. ”Kuambil nafas” tetapi panggilan tetap tidak bisa dihindari. Sesudah 3 bulan berjuang untuk menerapkan ilmu-ilmu yang didapatkan di luar negeri tetap saja panggilan lebih kencang bergemuruh dihatinya, terikat dengan senang hati menerima kembali si wanita. Perjuangan wanita bukan pada angka saham-saham, tetapi orang-orang kalah yang tersisih. ”Tuhan selalu ingin menyertai untuk mencari jodoh.”
3. Rumusan tema yang paling sesuai dengan novel tersebut adalah ….a. tidak ada salahnya jika kita menolak cinta seseorangb. panggilan hidup ilahi lebih bernilai dari pada makna cinta manusiawic. manusia dipanggil untuk mencintai sesamanya tanpa pandang bulu.d. tuhan selalu menyertai setiap gerak dan langka manusia ciptaan NYAe. wanita lebih sesuai berjuang dikalangan orang-orang tersisih
4. seting tempat novel di atas adalaha. kantorb. lapanganc. rumahd. hutane. sawah
5. Aku belajar tallaqi pada Szyaikh Ustman Abdul Fattah. Jadwalku mengaji pada beliau setiap Ahad dan Rabu. Beliau selalu datang tepat waktu. Tak kenal kata absen. Tak kenal cuaca dan musim. Selama tidak sakit dan tidak ada uzur yang sangat penting, beliau pasti datang.Watak Syaikh Utsman Abdul Fattah berdasarkan kutipan novel tersebut adalah.....a. selalu datangb. tidak mengenal kata absenc. sangat disiplind. tak kenal cuaca dan musime. tidak pernah marah
6. Elok rupanya si kumbang jatiDibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Maksud dari puisi di atas adalah …
a. Sedih melihat ibu datangb. Senang melihat ibu datangc. Besar hati karena sakitd. Sakit karena ibu tidak datange. Sakit hati karena ibu datang
7. Bacalah puisi berikutBunga mawar bunga melati
Ditabur orang dibatu
Sungguh elok tanah airku ini
Walau jauh tetapku kenang
Tema puisi di atas adalah …
a. Cinta tanah airb. Cinta sesama manusiac. Cinta kepada Tuhand. Keindahan alame. Kemanusiaan
28
8. Bacalah puisi berikutAKU
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
…
(Chairil Anwar)
Suasana yang tergambar pada penggalan puisi di atas adalah …
a. Sedihb. Gelisahc. Takutd. Semangate. Sepi
9. Larik bermajas metafora yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ...
a. Aku ini binatang jalangb. Aku manusia biasac. Aku orang tak bergunad. Aku memeng miskine. Aku bodoh dan malas
10. Bacalah puisi berikut!Daun-daun gugur lagi
Bumi kembali menangis, saat letusan itu muntah
Melebihi guntur siang hari, ada pekik burung-burung nazar
Ada tangis murai beriuhan, dan ada kegirisan terkurung
Rebah ke pangkuan pertiwi yang belum henti membalut luka
Kemudian berjuta-juta perjuangan bergelora
Seakantak akan di hentikan
…
(Iyut Fitra)
Amanat yang tersirat dalam penggalan puisi di atas adalah …
a. Renungkanlah apa yang sedang terjadi di negeri inib. Kita jangan melupakan jasa para pahlawanc. Hendaknya kita berjuang terus untukmengatasi masalah negeri inid. Janganlah menyia-nyikan jasa para pahlawane. Negeri ini jangan dibuat kacau dan tidak aman
11. Patah menjelis bijak laksanaMemberi hati bimbang gulana
Lisan padanya mulia dan hina
Pada penggalan syair di atas kata yang bergaris bawah menggunakan majas ….
a. antitesisb. paradoksc. ironi
29
d. klimakse. antiklimaks
12. Bacalah teks berikut dengan saksama! Kata-kata si pegawai itu memberondong cepat bagai peluru yang mendesing memerahkan daun telinga laki-laki kurus itu. Biji mata laki-laki itu melotot berputar-putar cepat seolah-olah …Majas yang tepat melengkapi teks tersebut adalah ….a. hendak menatap anaknya dengan kasih sayingb. mau memalingkan pemandangan bagikuc. mau melihat seseorang dengan jelasd. hendak mengawasi gerakan temannyae. hendak melompat keluar dari kedua matanya
13. Kereta api tua dengan wajah kusam terengah-engah di terik matahari melengking menjerit seakan tidak kuasa lagi membawa beban.Kalimat di atas menggunakan majas ....a. hiperbolab. personifikasic. metaforad. litotese. sinisme
14. Lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai.Peribahasa di atas sama maknanya dengan ...a. Lebih baik berputih tulang daripada berputih mata.b. Ikut hati mati, ikut rasa binasa.c. Hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicecah.d. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.e. Buruk muka cermin dibelah.
15. Nasibnya sangat mengkhawatirkan, bagai telur di ujung tanduk.Kalimat yang menggunakan peribahasa sama dengan kalimat di atas adalah ...a. Memang bunglon kawanku itu.b. Kulangkahkan kakiku menuju rumahnya.c. Hidupnya bagai bergantung di akar lapuk.d. Semangatnya keras bagai baja.e. Berat rasanya mencari sesuap nasi.
16. Kalau pandai berkain panjangSerupa dengan kain sarungLebih dari kain pelikat.Kalau pandai berinduk semangSerupa dengan ibu kandungSiang dan malam dijadikan tongkat.Puisi di atas tergolong talibun. Alasan yang tepat untuk pernyataan tersebut adalah….a. terdiri atas enam baris dalam satu baitb. bersajak akhir silang larik-lariknyac. berisi curahan perasaan dan nasihatd. dipakai untuk menyindir orange. jumlah lariknya 6 dan berhubungan sebagai sampiran dan isi
17. derai-derai angin pagiderai hati memandang padimengalun hijau lautantersungging senyum perawanNilai estetika yang terkandung dalam satu bait puisi di atas telah ditunjukan dengan…a. kepaduan imajinatif dalam puisi
30
b. pemilihan kata yang penuh persajakanc. penyusunan larik dalam baitd. kejelian penyair memilih idee. penggambaran alam lingkungan
18. AKUBiar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
…
(Chairil Anwar)
Penggalan puisi di atas menggunakan citraan ….a. pendengaranb. penglihatanc. penciumand. perabae. perasa
19. Macam-macam citraan yang digunakan dalam puisi digunakan sebagai wujud ….a. pemahaman penulis terhadap puisib. pengendapan ide-ide dalam membuat puisic. perenungan yang sedalam-dalamnyad. sikap penyair yang sudah berpengalamane. penyair memang sudah menguasai dan berpengalaman
20. Bacalah teks berikut dengan saksama! TUHAN TELAH MENEGURMU
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopanLewat perut anak-anak kelaparanTuhan telah menegurmu dengan cukup sopanLewat semayup suara azanTuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaranLewat gempa bumi yang berguncangDeru angin yang meraung kencangHujan dan banjir yang melintang pukangAdakah kau dengar?
(Apip Mustopa)Tema puisi di atas adalah ....a. kekuasaan Tuhan tak terhinggab. peringatan Tuhan kepada manusiac. bencana alam merupakan ujian Tuhand. manusia yang tak kunjung sadare. Tuhan Mahatahu dan Maha Mendengar
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Apakah novel itu? Berilah penjelasan!
2. Sebutkan unsur-unsur intrinsik novel!
3. Sebutkan macam-macam puisi baru!
4. Buatlah contoh majas hiperbola!
5. Jelaskan langkah-langkah menulis puisi!
PERBAIKAN
1. Sebutkan unsur-unsur interinsik novel
2. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca novel
31
3. Apakah talibun itu? Jelaskan!
4. Buatlah contoh pantun kilat!
5. Apakah puisi konkret itu? Jelaskan!
PENGAYAAN
1. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur interinsik novel!
2. Apakah sonata itu? Jelaskan!
3. Apakah majas alegori itu? Jelaskan!
4. Apakah pantun berkait itu? Jelaskan dan berilah contoh!
5. Buatlah contoh puisi kontemporer yang memperhatikan tipografi!
32