38
KELOMPOK BUNCIS Intan Novianti Saskia Nadilla Muhammad Naufal SMAN MODAL BANGSA ACEH

Puisi dan Majas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi dan penjelasan tentang Puisi dan Mjas Semoga membantu :)

Citation preview

Page 1: Puisi dan Majas

KELOMPOK BUNCIS

Intan NoviantiSaskia Nadilla

Muhammad Naufal

SMAN MODAL BANGSA ACEH

Page 2: Puisi dan Majas

Puisi & Majas

Page 3: Puisi dan Majas

A. Metode PuisiUnsur-unsur fisik puisi merupakan unsur estetik yang membangun struktur luar dari

puisi. Perbedaan penyair, zaman, latar belakng sosial budaya, pendidikan dana agama, memberi warna terhadap perbedaan nilai estetik tiap puisi.

1. DiksiYaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena

puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. pemilihan kata dilakukan berdasarkan maknanya, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata lainnya, dkedudukan kata dalam keseluruhan puisi, urutan kata, dan kekuatan magisnya.

Contoh:kalau sampai waktuku/ ku mau tak seorang kan merayutidak dapat diganti oleh:kalau waktuku sampai/ ku mau kan tak seorang merayukalau sampai saatku/ kuingin tak seorang kan merayu

Struktur PuisiStruktur fi sik…

Page 4: Puisi dan Majas

2. Perbendaharaan kataMewakili suasana hati dan dipengaruhi oleh keadaan sosial budaya

penyair.

3. Perwajahan puisi (tipografi)Yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi

kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.

4. ImajiYaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan

pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.

Page 5: Puisi dan Majas

5. Kata konkretYaitu kata yang dapat ditangkap dengan

indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misalnya kata kongkret ‘salju’ melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret ‘rawa-rawa’ dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.

6. Gaya bahasaYaitu penggunaan bahasa yang dapat

menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, metafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.

Page 6: Puisi dan Majas

7. Rima/Irama

Yaitu persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:

Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.),

Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya

Pengulangan kata/ungkapan. Rima merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan puisi.

Page 7: Puisi dan Majas

Struktur batin…

Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

Amanat/tujuan/maksud (itention); yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca

Page 8: Puisi dan Majas

Jenis-Jenis Puisi

Menurut zamannya, puisi dibedakan atas:

A. Puisi LamaPuisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan

itu antara lain : Jumlah kata dalam 1 baris Jumlah baris dalam 1 bait Persajakan (rima) Banyak suku kata tiap baris Irama

Ciri – ciri puisi lama : Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku

kata maupun rima

Page 9: Puisi dan Majas

Jenis-jenis puisi

lama…

Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.Contoh:

Assalamu’alaikum putri satulung besarYang beralun berilir simayangMari kecil, kemariAku menyanggul rambutmuAku membawa sadap gadingAkan membasuh mukamu

Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berkutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, dan jenaka.

Contoh:Kalau ada jarum patahJangan dimasukkan dalam petiKalau ada kataku yang salahJangan dimasukkan ke dalam hati

Page 10: Puisi dan Majas

Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.Contoh:

Dahulu parang sekarang besi (a)Dahulu sayang sekarang benci (a)

Seloka adalah pantun berkait.Contoh:

Lurus jalan ke Payakumbuh,Kayu jati bertimbal jalanDi mana hati tak kan rusuh,Ibu mati bapak berjalan

Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisinasihat.

Contoh:Kurang pikir kurang siasat (a)Tentu dirimu akan tersesat (a)Barangsiapa tinggalkan sembahyang (b)Bagai rumah tiada bertiang (b)Jika suami tiada berhati lurus (c)Istri pun kelak menjadi kurus (c)

Page 11: Puisi dan Majas

Syair adalah puisi yang bersumber dari bahasa Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.

Contoh:Pada zaman dahulu kala (a)

Tersebutlah sebuah cerita (a)Sebuah negeri yang aman sentosa (a)Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10baris.Contoh:

Kalau anak pergi ke pekanYu beli belanak pun beli sampiran

Ikan panjang beli dahuluKalau anak pergi berjalanIbu cari sanak pun cari isiInduk semang cari dahulu

Page 12: Puisi dan Majas

B. Puisi BaruPuisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi

lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Ciri-ciri puisi baru:

Bentuknya rapi dan simetrisMempunyai persajakan akhir (yang teratur)Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair

meskipun ada pola yang lainSebagian besar puisi empat seuntaiTiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) 4-5

suku kata

Page 13: Puisi dan Majas

Jenis-jenis puisi baru:

Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 bait, masing-masing dengan 8 larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”.

Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.

Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

Page 14: Puisi dan Majas

Contoh Himne :Bahkan batu-batu yang keras dan bisuMengagungkan nama-Mu dengan carasendiriMenggeliat derita pada lekuk dan likubawah sayatan khianat dan dusta.Dengan hikmat selalu kupandang patung-MuMenitikkan darah dari tangan dan kakidari mahkota duri dan membulan pakuYang dikarati oleh dosa manusia.Tanpa luka-luka yang lebar terbukadunia kehilangan sumber kasihBesarlah mereka yang dalam nestapamengenal-Mu tersalib di datam hati.(Saini S.K)

Contoh Ode :

Generasi SekarangDi atas puncak gunung fantasiBerdiri aku, dan dari sanaMandang ke bawah, ke tempat

berjuangGenerasi sekarang di panjang

masaMenciptakan kemegahan baruPantun keindahan IndonesiaYang jadi kenang-kenanganPada zaman dalam dunia(Asmara Hadi)

Page 15: Puisi dan Majas

Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran atau nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman.

Contoh:Hari ini tak ada tempat berdiriSikap lamban berarti matiSiapa yang bergerak, merekalah yang di depanYang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas(Iqbal)

Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari Bahasa Perancis romantique yang berarti keindahan perasaan, persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra

Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.

Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari Bahasa Latin Satura yang berarti sindiran, kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena, tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, zalim, dll).

Page 16: Puisi dan Majas

Contoh Elegi:

Senja di Pelabuhan KecilIni kali tidak ada yang mencari cintadi antara gudang, rumah tua, pada ceritatiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlautmenghembus diri dalam mempercaya mau

berpautGerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak

elangmenyinggung muram, desir hari lari berenangmenemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerakdan kini tanah dan air tidur hilang ombak.Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalanmenyisir semenanjung, masih pengap harapsekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalandari pantai keempat, sedu penghabisan bisa

terdekap(Chairil Anwar)

Contoh Satire:

Aku bertanyatetapi pertanyaan-pertanyaankumembentur jidat penyair-penyair salon,yang bersajak tentang anggur dan

rembulan,sementara ketidakadilan terjadidi sampingnya,dan delapan juta kanak-kanak tanpa

pendidikan,termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.(WS Rendra)

Page 17: Puisi dan Majas

Macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya :

Distikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).Contoh:

Berkali kita gagalUlangi lagi dan cari akalBerkali-kali kita jatuhKembali berdiri jangan mengeluh(Or. Mandank)

Terzina, puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).Contoh:

Dalam ribaan bahagia datangTersenyum bagai kencanaMengharum bagai cendanaDalam bah’gia cinta tiba melayangBersinar bagai matahariMewarna bagaikan sari(Sanusi Pane)

Page 18: Puisi dan Majas

Kuatrin adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empatseuntai).

Contoh :Mendatang-datang juaKenangan masa lampauMenghilang muncul juaYang dulu sinau silauMembayang rupa juaAdi kanda lama laluMembuat hati juaLayu lipu rindu-sendu(A.M. Daeng Myala)

Kuint adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).

Sektet adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enamseuntai).

Page 19: Puisi dan Majas

Contoh kuint:

Hanya Kepada TuanSatu-satu perasaanHanya dapat saya katakanKepada tuanYang pernah merasakanSatu-satu kegelisahanYang saya serahkanHanya dapat saya kisahkanKepada tuanYang pernah diresah gelisahkanSatu-satu kenyataanYang bisa dirasakanHanya dapat saya nyatakanKepada tuanYang enggan menerima kenyataan(Or. Mandank)

Contoh Sektet:

Merindu BagiaJika hari’lah tengah malamAngin berhenti dari bernapasSukma jiwaku rasa tenggelamDalam laut tidak terwatasMenangis hati diiris sedih(Ipih)

Page 20: Puisi dan Majas

Oktaf/Stanza adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atasdelapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).

Contoh:AwanAwan datang melayang perlahanSerasa bermimpi, serasa beranganBertambah lama, lupa di diriBertambah halus akhirnya seriDan bentuk menjadi hilangDalam langit biru gemilangDemikian jiwaku lenyap sekarangDalam kehidupan teguh tenang(Sanusi Pane)

Page 21: Puisi dan Majas

Septime adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).Contoh:

Indonesia Tumpah DarahkuDuduk di pantai tanah yang permaiTempat gelombang pecah berderaiBerbuih putih di pasir terderaiTampaklah pulau di lautan hijauGunung gemunung bagus rupanyaDitimpah air mulia tampaknyaTumpah darahku Indonesia namanya(Mohammad Yamin)

Soneta adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta Berasal dari kata sonneto, perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya.

Page 22: Puisi dan Majas

Contoh Soneta:

GembalaPerasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )Melihat anak berelagu dendang ( b )Seorang saja di tengah padang ( b )Tiada berbaju buka kepala ( a )Beginilah nasib anak gembala ( a )Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )Pulang ke rumah di senja kala ( a )Jauh sedikit sesayup sampai ( a )Terdengar olehku bunyi serunai ( a )Melagukan alam nan molek permai ( a )Wahai gembala di segara hijau ( c )Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )Maulah aku menurutkan dikau ( c )(Muhammad Yamin)

Page 23: Puisi dan Majas

C. Puisi Kontemporer

Kata kontemporer secara umum bermakna masa kini sesuai dengan perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman. Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir. Puisi kontemporer berusaha lari dari ikatan konvensional puisi itu sendiri.

Ciri-ciri puisi kontemporer: Ungkapannya berupa kelakar dan tidak ada maksud yang disembunyikan Objek yang dikelarkan bebas Kebanyakan kelakar tersebut mengandung kritik (sosial) Memerhatikan peran kata secara maksimal untuk berekspresi Memanfaatkan arti, bunyi, dan tipografi secara maksimal Tipografi/ bentuk penulisannya bebas Menyampaikan kritik terhadap pejabat dan anggota masyarakat yang mempunyai

sikap moral tidak baik Mengandung ejekan terhadap penyair lain yang disebut “penyair serius”

Page 24: Puisi dan Majas

Unsur penyusunan puisi kontemporer sebagai puisi inkonvensional:

Unsur bunyi; meliputi penempatan persamaan bunyi (rima) pada tempat-tempat tertentu untuk menghidupkan kesan dipadu dengan repetisi atau pengulangan-pengulangannya.

Tipografi; meliputi penyusunan baris-baris puisi berisi kata atau suku kata yang disusun sesuai dengan gambar (pola) tertentu.

Enjambemen; meliputi pemenggalan atau perpindahan baris puisi untuk menuju baris berikutnya.

Kelakar (parodi) ; meliputi penambahan unsur hiburan ringan sebagaipelengkap penyajian puisi yang pekat dan penuh perenungan (kontemplatif)

Page 25: Puisi dan Majas

Jenis-jenis puisi kontemporer:

Puisi mantra adalah puisi yang mengambil sifat-sifat mantra. Sutardji Calzoum Bachri adalah orang yang pertama memperkenalkan puisi mantra dalam puisi kontemporer.

Ciri-ciri mantra adalah:Mantra bukanlah sesuatu yang dihadirkan untuk

dipahami melainkan sesuatu yang disajikan untuk menimbulkan akibat tertentu

Mantra berfungsi sebagai penghubung manusia dengan dunia misteri

Mantra mengutamakan efek atau akibat berupa kemanjuran dan kemanjuran itu terletak pada perintah.

Page 26: Puisi dan Majas

Puisi mbeling adalah bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan. Aturan puisi yang dimaksud ialah ketentuan-ketentuan yang umum berlaku dalam puisi. Kata-kata dalam puisi mbeling tidak perlu dipilih-pilih lagi. Dasar puisi mbeling adalah main-main.

Puisi konkret adalah puisi yang disusun dengan mengutamakan bentuk grafis berupa tata wajah hingga menyerupai gambar tertentu. Puisi seperti ini tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media. Di dalam puisi konkret pada umumnya terdapat lambang lambang yang diwujudkan dengan benda atau gambar-gambar sebagai ungkapan ekspresi penyairnya.

Page 27: Puisi dan Majas

Contoh puisi mantra:

Shang Haiping di atas pongpong di atas pingping ping bilang pongpong pong bilang pingmau pong? bilang pingmau mau bilang pongmau ping? bilang pongmau mau bilang pingya pong ya pingya ping ya pongtak ya pong tak ya pingya tak ping ya tak pongsembilu jarakMu merancap nyaring

(Sutardji Calzoum Bachri dalam O Amuk Kapak, 1981)

Contoh puisi mbeling:

Sajak Sikat GigiSeseorang lupa menggosok giginya

sebelum tidurDi dalam tidur ia bermimpiAda sikat gigi menggosok-gosok

mulutnya supaya terbukaKetika ia bangun pagi hariSikat giginya tinggal sepotongSepotong yang hilang itu agaknyaTersesat di dalam mimpinya dan tak bisa

kembaliDan ia berpendapat bahwa, kejadian itu

terlalu berlebih-lebihan

(Yudhistira Ardi Nugraha dalam Sajak Sikat Gigi, 1974)

Page 28: Puisi dan Majas

Doktorandus Tikus Iselusin togamengangaseratus tikus berkampusdiatasnyadosen dijeratprofesor diracunkucingkawindan buntingdengan predikatsangat memuaskan(F.Rahardi dalam Soempah WTS, 1983)

Con

toh

puis

i kon

kret

!!!

Page 29: Puisi dan Majas

Majas…

Majas adalah bahasa kias yang digunakan untuk menciptakan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembaca.

1. Majas Perbandingan

a. Asosiasi (simile), perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh kata bagai, bak, dsb. Contoh:

Wajahnya bagai bulan purnama.

b. Metafora, majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat. Contoh:

Perpustakaan adalah gudang ilmu.

c. Personifikasi, majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah bersifat seperti manusia. Contoh:

Daun kelapa melambai-lambai di tepi pantai.

Page 30: Puisi dan Majas

2. Majas Pertentangan

a. Hiperbola, majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud meningkatkan kesan dan daya pengaruh. Contoh:

Saya terkejut setengah mati mendengar perkataanya.

b. Litotes, majas yang ditujukan untuk mengurangi atau mengecil- ngecilkan kenyataan sebenarnya (merendahkan diri). Contoh:

Kami berharap Anda dapat menerima pemberian yang tidak berharga ini.

c. Ironi, majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir atau memperolok-olok. Contoh:Rajin sekali kamu,lima hari kamu tidak masuk sekolah.

d. Sinisme, majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh:Bisa-bisa aku jadi gila melihat kelakuanmu itu!

Page 31: Puisi dan Majas

e. Paradoks, majas yang seakan-akan bertentangan maksudnya,tetapi tidak bertentangan sebenarnya karena objek yang dimaksudkan berbeda. Contoh:Ia mati kelaparan di tengah kekayaaan yang berlimpah.

3. Majas Pertautan

a. Metonimia, majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang,barang,atau hal lainnya sebagai penggantinya (dapat menyebut sanng penciptannya jika ciptaanya atau menyebut bahan dari barang yang dimaksud). Contoh:

Ayah baru saja membeli Zebra,padahal saya ingin Kijang

4. Majas Penegasan/Perulangan

a. Pleonasme, majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh:

Mereka turun ke bawah untuk melihat keadaan barang-barangnya yang jatuh.

Page 32: Puisi dan Majas

Contoh Soal1. Sumbanganku ini hanya merupakan setitik air dalam samudera yang luas.

Pernyataan di atas menggunakan majas…A.Personifikasi C.Paradoks E.AsosiasiB.Metafora D.Litotes

2. Andai esok tak ada lagi mentari Arah langkah terhenti seketikaLangit berubah warna kelabu….Bunga-bunga mendadak layuKalimat bermajas yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang puisi tersebut adalah….A.Gerimis pun mulai reda lagi.B.Udara dingin sekali.C.Angin dan embun pagi berhenti menyapa.D.Tanpa lentera akan gelap sekali.E.Pembawa berita bercerita.

Page 33: Puisi dan Majas

3. Cermati puisi berikut!Sajak Cinta Buatmu

Kupikir,Kau ibarat…Yang meledak-ledak ituDan liat bila didiamkanUps!Gurihmu membuatku suka

Diksi yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah…A. petir malam D. kacang dijemurB. gemuruh senja E. pesawat mendaratC. berondong jagung

4. Majas metonimia terdapat dalam kalimat….A.Dia merasa kesepian di tengah-tengah keramaian pesta itu.B.Kenaikan harga-harga bahan bangunan terasa sampai mencekik leher.C.Indonesia berhasil merebut piala Thomas Cup untuk kedelapan kalinya.D.Kemarin ayah pergi ke Singapura naik garuda.E.Perpustakaan adalah gudang ilmu yang tidak akan habis - habisnya.

Page 34: Puisi dan Majas

5.Cermatilah puisi berikut!Fata morgana Kata yang tepat untuk melengkapi larik puisi tersebut udara bersianida adalah…mencekik nafas bumi A.tenteram D.sentosa segala sumber dikuras B.bahagia E.dinikmatimasa depan ….. C.diperas bagi kenikmatan hidup hari inimata yang senantiasa dahagabergelut adu siasat

6.Cermatilah pantun berikut!Kain batik berbahan katun,lama dijemur di dekat pantai.Mari menjaga sopan santun,…Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah…A. hidup jangan terlalu santai.B. agar hidup tenteram dan damai.C. sambil bernyanyi ramai-ramai.D. perilaku lemah gemulai.E. terutama kebersihan pantai.

Page 35: Puisi dan Majas

7.Cermatilah penggalan puisi berikut!…Rambutnya indah sepanjang khatulistiwa membujur Rambutnya hitam terbantun ombakGelung-bergelung berkilauan mandi sinar matahariKalimat bermajas yang tepat untuk melengkapi penggalan puisi tersebut adalah…

A.Anak kecil sedang tidur.B.Bunga kampung telah tidur.C.Seorang putri cantik tetidur.D.Perempuan muda terlelap tidur.E.Perempuan manis tertidur.

8.DIPONEGORO Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan abra kagum jadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar, lawan banyaknya seratus kali Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tidak bisa matiTema kutipan puisi di atas adalah…A. Pembangunan C. Keteladanan E. KepemimpinanB. Peperangan D. Kepahlawanan

Page 36: Puisi dan Majas

9. Jika ada waktu,kirimi aku…Agar dapat kugilas rasa takutkuMembaca berita demi berita,tanda demi tandaDalam koran saban pagi Atau kurung aku dalam ruang peredam suaraAgar tak bisa kudengar tembang-tembang sedihDan sandiwara,serta berita-beritaPenemuan rumus-rumus penghancur sesamaDiksi yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah…A.Roket B.Bedil C.Buldoser D.Meriam E.rudal

10. BencanaKini kota menjadi matikaku dan membekuaku sungguh tak sanggupmelihat orang menjadi ikandihanyutkan oleh bandang

selepas gaduh pada pagiaku benar-benar kehilangan sejarahtentang cerita yang memendam rasa

Makna kata kota dalam larik puisi tersebut adalah…A.Kehidupan B.Kesenangan C.Keindahan D.Kejujuran E.Kesedihan

Page 37: Puisi dan Majas

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANWASSALAM

Page 38: Puisi dan Majas

1. D 6. B2. C 7. B

3. A 8. D4. D 9. C5. C 10. A

Kunci Jawaban