16
Disusun Oleh: 1. Ade Nur Iqbalul Fikri 2. Lutfy Maulidia Putri 3. Mei Anika Semester II A Bimbingan dan Konseling FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Makalah wujud dan unsur kebudayaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah wujud dan unsur kebudayaan

Disusun Oleh:

1. Ade Nur Iqbalul Fikri

2. Lutfy Maulidia Putri

3. Mei Anika

Semester II A

Bimbingan dan KonselingFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

Page 2: Makalah wujud dan unsur kebudayaan
Page 3: Makalah wujud dan unsur kebudayaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebudayaan muncul sebab adanya aktifitas manusia sebagai makhluk sosial, oleh

karenanya, manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya dan pencipta kebudayaan itu

sendiri. Sebab hampir semua tindakan manusia adalah budaya atau kebudayaan.

Apalagi dengan didukungnya perkembangan teknologi informasi pada masa sekarang

ini yang semakin maju, dimana berbagai informasi dapat diakses dengan mudah oleh seluruh

kalangan masyarakat, tidaklah menutup kemungkinan untuk masuk dan terciptanya

kebudayaan baru dikalangan masyarakat, sebab manusia diciptaan oleh Allah dengan diberi

kesempurnaan di bandingkan dengan yang lainnya, karena dilengkapi dengan akal budi. Dan

dengan akal budi itu manusia akan memproses segala data atau informasi yang sampai

kepadanya.

Akal budi merupakan pemberian, sekaligus potensi dalam diri manusia yang tidak

dimiliki makhluk lainnya. Akal adalah kemampuan berfikir manusia sebagai kodrat alami

yang dimiliki, yang berfungsi untuk berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapinya. Budi berarti juga akal. Budi berasal dari bahasa sanskerta “budh” yang berarti

akal. Budi adalah bagian dari kata hati yang berupa panduan akal dan perasaan dan yang

dapat membedakan baik buruknya sesuatu. Menurut sultan alisyahbana, Budilah yang

menyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan yang bermakna dengan alam

sekitarnya dengan jalan memberikan penilaian objektif terhadap objek dan kajian.

Dengan akal budi tersebut, dan didukung dengan perkembangan teknologi informasi

yang semakin maju, manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan mampu menciptakan

kebudayaan dan menjalankan proses transformasi budaya. Kebudayaan yang sudah

diciptakan itu akan selalu berubah dan berkembang sesuai dengan kemampuan manusia

dalam mengembangkan daya atau potensi yang terpendam dalam akal budinya dengan

perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan sebagai alatnya.

Sudah barang tentu, semua kebudayaan yang tercipta lewat alat perantara ini, akan

menimbulkan dua nilai yang bertolak belakang, apalagi munculnya kebudayaan itu sendiri

Page 4: Makalah wujud dan unsur kebudayaan

dipengaruhi kuat oleh “akal dan budi”, namun sisi negatiflah yang perlu adanya perhatian

lebih khusus dari semua kalangan masyarakat.

Kebudayaan merupakan faktor penting dalam kehikdupan manusia. Sebab

kebudayaan memberikan arah kepada tindakan dan karya manusia. Kebudayaan yang telah

ada akan tetap berjalan meski kadang-kadang wujudnya dapat berubah. Kebudayaan bukan

hanya kesenian dan benda-benda budaya, akan tetapi mencakup seluruh sendi kehidupan

manusia untuk menciptakan sebuah tatanan yang diharapkan. Unsur-unsur yang

mempengaruhi keberadaan budaya akan terus memberikan arah bagaimana wujud dari

kebudayaan itu untuk masa yang akan datang, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang

unsur-unsur kebudayaan tersebut.

B. RUMUSAN MASALAHRumusan masalah dalam makalah ini adalah:

Apa pengertian wujud kebudayaan?

Apa saja wujud dari kebudayaan?

Apa saja unsur-unsur dari kebudayaan?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:

Untuk mengetahui wujud kebudayaan.

Mengetahui unsur-unsur kebudayaan.

Page 5: Makalah wujud dan unsur kebudayaan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Wujud Kebudayaan

1. Pengertian Wujud Kebudayaan

Wujud merupakan sesuatu yang dapat dilihat. Menurut Koentjaraningrat (2000:181)

kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal dari bahasa sangsakerta ”buddhayah”, yaitu

bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat,

mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan

kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu.

Koentjaraningrat juga menerangkan bahwa pada dasarnya banyak sarjana yang

membedakan antara budaya dan kebudayaan, dimana budaya merupakan perkembangan

majemuk budi daya, yang berati daya dari budi. Namun, pada kajian Antropologi, budaya

dianggap merupakan singkatan dari kebudayaan, tidak ada perbedaan dari definsi.

Jadi, kebudayaan atau disingkat “budaya”, menurut Koentjaraningrat  merupakan

“keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan

masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.”

Kebudayaan merupakan sebuah fungsi transmisi, maksudnya adalah dalam

kebudayaan terjadi proses peralihan/perubahan dari suatu bentuk ke bentuk yang lain.

2. Wujud Kebudayaan

Wujud kebudayaan merupakan bentuk yang dihasilkan oleh pemikiran kebudayaan.

Adapun wujud kebudayaan menurut J.J. Hoenigman, ada tiga wujud kebudayaan, yakni:

a. Gagasan (wujud ideal)

Gagasan atau wujud ideal adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-

ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagai nya yang sifat nya

abstrak. Biasanya wujud kebudayaan ini tercurah atas pemikiran-pemikiran manusia

dan di tuangkan dalam sebuah buku atau karya tulis lainnya .

Page 6: Makalah wujud dan unsur kebudayaan

Jika gagasan ini dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan tersebut

berada dalam karangan-karangan atau tulisan-tulisan. Misalnya: kitab kuno, prasati

dan lain sebagainya.

b. Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari

manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.

Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,

mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu

yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan

sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan. Sebagai rangkaian aktivitas

manusia-manusia dalam suatu masyarakat, system sosial itu bersifat konkret, terjadi

disekeliling kita sehari-hari, bias diobservasi, difoto, dan didokumentasi.

c. Artefak (karya)

Yaitu wujud fisik berupa hasil aktivitas atau karya manusia dalam masyarakat

yang berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, didokumentasikan

serta sifatnya wujud konkret. Misalnya: Patung, bangunan dan lain sebagainya.

Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak

bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal

mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Ketiga Wujud dari kebudaan terurai di atas, dalam kenyataan kehidupan masyarakat

tak tentu terpisah satu dengan yang lain. Kebudayaan ideal dan adatistiadat mengatur dan

memberi arah kepada tindakan dan karya manusia. Baik pikiran-pikiran dan ide-ide, maupun

tindakan dan karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya,

kebuayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup tetentu yang makin lama makin

menjauhkan manusia dari lingkungan alamiahnya sehingga mempengaruhi pula pola-pola

perbuatannya, bahkan pula cara berpikirnya. Ketiga uwjud dari kebudayaan tadi erat

berkaitan, toh untuk keperluan analisa perlu diadakan pemisahan yang tajam antara tiap-tiap

wujud itu. Namun hal ini sering dilupakan tidak hanya dalam diskusi-diskusi atau dalam

pekerjaan sehari-hari.

Page 7: Makalah wujud dan unsur kebudayaan

Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen,

menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :

1. Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.

Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu

penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan

material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga,

pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

2. Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi

ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

3. Lembaga sosial

Lembaga sosial dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek

berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbantuk dalam

suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat.

Contoh: Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah

yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal

tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier.

4. Sistem kepercayaan

Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau

keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam

masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana

memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana

berkomunikasi.

5. Estetika

Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan

tari–tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap

masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala

peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di

beberapa wilayah dan bersifat kedaerahan, setiap akan membangun bagunan jenis apa saja

harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai simbol yang arti disetiap daerah

Page 8: Makalah wujud dan unsur kebudayaan

berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang dan mungkin tidak terlihat masyarakatnya

menggunakan cara tersebut.

6. Bahasa

Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah,

bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa

merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan

komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan

kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif

dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.

B. Unsur Kebudayaan

1. Pengertian Unsur Kebudayaan

Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi,

Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana

Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada

semua bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal.

2. Pembagian Unsur-Unsur Kebudayaan

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur

kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:

a. alat-alat teknologi.

b. sistem ekonomi.

c. keluarga.

d. kekuasaan politik

2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

a. Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat

untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.

b. Organisasi ekonomi.

Page 9: Makalah wujud dan unsur kebudayaan

c. Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga

adalah lembaga pendidikan utama).

d. Organisasi kekuatan (politik).

Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universals, yaitu:

1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah

tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor).

Ini meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan kelengkapan atau peralatan

hidup manusia sehari-hari demi menunjang aktivitas kehidupan dan mencapai

kesejahteraan. Peralatan dan perlengkapan yang dimaksud meliputi pakaian,

perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat pabrik, alat transportasi.

2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem

produksi, sistem distribusi).

Segala sesuatu yang berkenaan dengan perekonomian dan mata pencaharian

diantaranya alat-alat pertanian, sistem jual beli, cara bercocok tanam, sistem produksi,

sistem distribusi, sistem konsumsi).

3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem

perkawinan).

Yaitu cara-cara perilaku manusia yang terorganisir secara sosial meliputi sistem

kekeraban, sistem komunitas, sistem pelapisan sosial, sistem politik.

4. Bahasa (lisan, tulisan).

Terdiri dari bahasa lisan, bahasa tertulis dan naskah kuno.

5. Sistem pengetahuan.

Meliputi teknologi dan kepandaian dalam hal tertentu, misalnya pada masyarakat

petani ada pengetahuan masa tanam, alat pertanian yang sesuai lahan, pengetahuan

yang menentukan proses pengolahan lahan.

6. Religi (sistem kepercayaan).

Berkenaan dengan agama dan kepercayaan yang dianut dalam suatu masyarakat.

7. Kesenian.

Berkenaan dengan hal-hal yang menurut etika dan estetika seperti: seni gambar,

musik, tari dan lainnya.

Page 10: Makalah wujud dan unsur kebudayaan

Tiap unsur kebudayaan universal sudah tentu juga menjelma dalam ketiga wujud

kebudayaan terurai diatas, yaitu wujudnya yang berupa system budaya, yang berupa system

sosial , dan yang berupa unsur-unsur kebudayaan fisik. Dengan demikian system ekonomi

misalnya mempunyai wujud sebagai konsep-konsep, rencana-rencana, kebijaksanaan, adat-

istiadat yang berhubungan dengan ekonomi, tetapi mempunyai juga wujudnya yang berupa

tindakan-tindakan dan interaksi berpola antara produsen, tengkulak, pedagang, ahli transport,

pengecer dengan konsumen. Demikian juga sistem religi misalnya mempunyai wujudnya

sebagai system keyakinan, dan gagasan-gagasan tentang tuhan, dewa-dewa, roh-roh halus,

neraka, surga dan sebagain universal lainnya.

Kerangka mengenai ketujuh unsur kebudayaan universal itu biasanya juga dipakai

oleh para penulis etnografi sebagai contoh untuk menyusun daftar isi buku etnografinya.

Dengan membawa kerangka itu kelapangan untuk mengumpulkan data etnografi, seorang

sarjana antropologi sudah mengetahui sebelumnya unsur-unsur apakah yang akan ditelitinya.

Tiap-tiap “unsur kebudayaan universal” dapat diperinci kedalam unsur-unsurnya yang

lebih kecil sampai beberapa kali. Wujud system budaya dari suatu unsur kebudayaan

universal berupa adat, dan pada tahap pertamanya adat dapat diperinci kedalam beberapa

komplek budaya.

Ketujuh unsure kebudayaan universal itu masing-masing tentu juga mempunyai unsur

fisik, walaupun tidak ada satu wujud fisik untuk satu keseluruhan dari satu unsur kebudayaan

universal. Itulah sebabnya kebudayaan fisik tidak perlu diperinci, menurut empat tahap

perincian tidak seperti yang dilakukan padaa istem budaya dan sistem sosial. Namun semua

unsur kebudayaan fisik sudah tentu secara khusus terdiri dari benda-benda kebudayaan.

Page 11: Makalah wujud dan unsur kebudayaan

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari uraian pembahasan di atas, dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kebudayaan merupakan hasil dari akal budi.

2. Kebudayaan mencakup semua aspek kehidupan.

3. Wujud kebudayaan ada tiga, yaitu:gagasan, aktivitas dan artefak.

4. Unsur-unsur kebudayaan adalah: sistem religi dan upacara kebudayaan, sistem

organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian hidup,

sistem teknologi dan alat, bahasa dan kesenian.

5.      Pengaruh kebudayaan terhadap kehidupan masyarakat sangat besar.

Saran Dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang wujud dan unsur

kebudayaan.