Upload
normamelinda23
View
967
Download
19
Embed Size (px)
Citation preview
Batu BataBatu bata merah merupakan salah satu
bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu
bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai
berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan
teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun.
Munculnya material-material baru seperti gipsum,
bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena
memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih
indah.
Batu Bata Merah
1. Umumnya memiliki ukuran: panjang 17 – 23 cm, lebar 7 – 11
cm, tebal 3 – 5 cm. Berat rata-rata 3 kg/biji
2. Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata
merah adalah semen dan pasir ayakan. Untuk dinding kedap
air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 .Untuk dinding yang tidak
harus kedap air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.
3. Untuk dinding seluas 1 m2, bila menggunakan bata berukuran
23 cm x 17 cm x 5 cm, maka kira-kira membutuhkan 70 buah
batu bata.
Kelebihan dinding bata merah:
1. Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol
akibat air hujan.
2. Keretakan relatif jarang terjadi.
3. Kuat dan tahan lama.
4. Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas,
antara 9 – 12 m2.
Kekurangan dinding bata merah:
1. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako
dan bahan dinding lainnya.
2. Biaya lebih tinggi.
Proses Pembuatan Batu Bata1. Tanah liat atau tanah lempung yang masih keras
dicampur dengan abu sisa pembakaran bata dengan
perbandingan 1:3, lalu disiram air secukupnya.
2. Setelah lunak diaduk dengan cangkul kemudian
dimasukan kedalam mesin penggiling.
Lempung yang telah lembut segera dicetak
menggunakan mesin.
3. Setelah dicetak kemudian dikeringkan uap airnya
selama sehari dalam oven pengering. Setelah uap air
mengering kemudian batu bata merah setengah jadi
tersebut dibakar dengan suhu lebih dari 1000 ° C (1800
° F) didalam oven pembakar yang menggunakan
berambut atau kayu bakar selama kurang lebih 5 hari.
1. Batu bata tanah liatBatu bata yang terbuat dari tanah liat ini memiliki
2 kategori utama, yaitu bata biasa dan bata muka.
a. Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak
menentu. Bata ini digunakan untuk dinding dan
ditutup dengan semen. Bata biasa seringkali
disebut dengan bata merah.
b. Bata muka
Bata muka memiliki permukaan yang baik, licin dan
mempunyai warna atau corak yang sama. Meski
digunakan untuk dinding juga, namun bata muka tidak
perlu ditutup lagi dengan semen. Bata muka biasa
disebut sebagai bata imitasi.
Bahan Baku Batu Bata
Bahan baku batu bata adalah tanah liat
atau tanah lempung yang telah dibersihkan
dari kerikil dan batu-batu lainnya.
Adakalanya, kita melihat batu bata yang
warna dan tingkat kekerasannya berbeda
disebabkan karena perbedaan bahan baku
tanah yang digunakan serta perbedaan teknik
pembakaran yang diterapkan.
2. Batu bata pasir-Kapur
Sesuai dengan namanya, batu bata ini dibuat dari
campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1:8
serta air yang ditekankan kedalam campuran sehingga
membentuk bata yang sangat padat. Biasa digunakan
untuk bagian dinding yang terendam air dan
memerlukan kekuatan tinggi.
1. Batu bata konvensionalBatu bata ini dibuat dengan cara tradisional
dan menggunakan alat-alat yang sederhana.
Tanah liat atau tanah lempung yang telah
dibersihkan, diberi sedikit air dan selanjutnya
dicetak menjadi bentuk kotak-kotak. Cetakan batu
bata biasanya terbuat dari kayu yang secara
sederhana dibuat menjadi kotak.
2. Batu Bata Press
Pembuatan batu-bata ini menggunakan bantuan
mesin-mesin. Hasilnya adalah batu-bata yang memiliki
tekstur halus, memiliki ukuran yang sama dan terlihat
lebih rapi.
Batu Kali
Fondasi batu kali adalah bagian
struktur bangunan terbuat dari
sekumpulan batu alam yang dibuat
dengan bentuk dan ukuran tertentu
menggunakan bahan pengikat berupa
campuran adukan beton, jenis
pondasi ini merupakan pondasi
dangkal yang digunakan pada
bangunan dengan beban tidak terlalu
besar seperti rumah tinggal.
Batako adalah material yang sering
digunakan untuk membuat dinding dan
beberapa elemen yang lain sebagai
pengganti batu bata.
Biasanya pemakaian batako untuk
mendirikan bangunan ini punya alasan
karena harganya yang relatif murah.
Jenis-jenis Batako
1. Batako Putih (Trass)
Batako Putih atau disebut
juga dengan Batako Tras
umumnya mempunyai
ukuran panjang
25 – 30 cm,
tebal 8 – 10 cm,
dan tinggi 14 – 18 cm.
Batako putih terbuat dari campuran tras, batu
kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak, kemudian
dibakar.
Batako putih ini sering terdapat di daerah yang
tanahnya mengandung banyak kapur, misalnya di
daerah pantura Pulau Jawa. Dalam 1 m2 bidang
dinding diperlukan batako putih sebanyak 20-25 buah.
Kelebihan Batako Putih (Trass)
1. Pemasangan batako putih relatif lebih cepat.
2. Harga batako putih relatif murah
Kekurangan Batako Putih (Trass)
1. Batako putih lebih rapuh dan mudah pecah.
2. Batako putih menyerap air sehingga dapat
menyebabkan tembok lembab.
3. Dinding batako putih mudah retak.
4. Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih
banyak, yaitu setiap bidang dinding seluas 7,5 – 9 m
2. Batako Press
Batako Press biasanya mempunyai ukuran
panjang 36 – 40 cm, tebal 8 – 10 cm, dan tinggi
18 – 20 cm.
Batako press terbuat dari campuran semen
PC dan pasir atau abu batu yang kemudian
dipress, baik press secara manual
(menggunakan tangan), maupun press
memakai mesin.
Perbedaan antara batako press manual dan
batako press mesin dapat dilihat pada
kepadatan permukaan batakonya. Umumnya
harga batako press mesin akan lebih tinggi dari
pada batako press manual.
Kelebihan Batako Press
1. Batako Press lebih kedap air
2. Pemasangan batako press lebih cepat
karena ukuran material yang lebih besar.
3. Batako press membutuhkan rangka beton
pengaku relatif lebih sedikit, yaitu antara 9
– 12 m2 luas bidang dinding
4. Ukuran material batako press lebih presisi
dan seragam, hingga mengurangi
pemakaian spesi dan material plester serta
aci.
5. Ketersediaan material batako press relatif
terjamin, karena proses pembuatannya
tidak terlalu dipengaruhi oleh musim.
Kekurangan Batako Press
1. Harga batako press relatif lebih mahal
dibanding batako tras.
2. Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
3. Dinding mudah berlubang sebab terdapat lubang
pada bagian sisi dalamnya, sehingga
menyulitkan untuk pemasangan perabot pada
dinding.
4. Insulasi panas dan suara tidak sebaik dinding batu
bata.
BETON
Beton adalah hasil pencampuran
semen portland, air, dan agregat.
Biasanya ditambah bahan tambahan
yang sangat bervariasi mulai dari
bahan kimia tambahan, serat, sampai
bahan buangan non kimia dengan
perbandingan tertentu.
Jenis-jenis Beton
1. Beton Ringan
Beton ringan adalah beton yang dibuat dengan
beban mati dan kemampuan penghantaran panas yang
lebih kecil dengan berat jenis kurang dari 1800 kg/m3.
2. Beton Massa
Beton massa adalah beton yang dituang dalam
volume besar, yaitu perbandingan antara volume dan
luas permukaannya besar. Biasanya beton massa
dimensinya lebih dari 60 cm.
3. Ferrosemen
Ferrosemen adalah suatu bahan gabungan yang
diperoleh dengan cara memberikan suatu tulangan
berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi kekuatan
tarik dan daktilitas pada mortar semen.
4. Beton Serat (Fibre Concrete)
Beton Serat (Fibre Concrete) adalah bagian komposit
yang terdiri dari dari beton biasa dan bahan lain yang
berupa serat. Serat dalam beton ini berfungsi mencegah
retak – retak sehingga menjadikan beton lebih daktail
daripada beton biasa.
5. Beton Non Pasir (No-Fines Concrete),
Beton Non Pasir (No-Fines Concrete) adalah bentuk
sederhana dari jenis beton ringan yang diperoleh
dengan cara menghilangkan bagian halus agregat pada
pembuatan beton yang menghasilkan suatu sistem
berupa keseragaman rongga yang terdistribusi di dalam
massa beton serta berkurangnya berat jebis beton.
6. Beton Siklop
Beton Siklop adalah beton normal / beton biasa yang
menggunakan ukuran agregat yang relatif besar. Ukuran
agregat kasar dapat mencapai 20 cm, namun proporsi
agregat yang lebih besar ini sebaiknya tidak lebih dari
20 % agregat seluruhnya.
7. Beton Hampa
Beton Hampa adalah beton yang setelah diaduk,
dituang, dan dipadatkan sebagaimana beton biasa, air
sisa reaksi disedot dengan cara khusus yang disebut
cara vacuum. Air yang tertinggal hanya air yang dipakai
untuk reaksi dengan semen sehingga beton yang
diperoleh sangat kuat.
8. Beton Mortar
Beton Mortar adalah adukan yang terdiri dari
pasir, bahan perekat, dan air. Mortar dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: mortar
lumpur, mortar kapur, dan mortar semen.
Sifat-sifat Beton
A. Beton Segar
1. Workability :Kemudahan pengerjaan
2. Segregation : Kecenderungan butir – butir
kerikil untuk memisahkan diri
dari campuran adukan
beton.
3. Bleeding : Kecenderungan air untuk
naik ke atas (memisahkan diri) pada
beton segar yang baru saja
dipadatkan.
B. Beton Keras1. Kekuatan
Kekuatan beton terutama dipengaruhi oleh banyaknya air dansemen yang digunakan atau tergantung pada faktor air semen dan derajat kekompakannya.
2. Keawetan
Keawetan beton merupakan lamanya waktu pada material untuk dapat menjalankan fungsinya.
3. Penyusutan
Penyusutan beton yaitu perubahan volume pada beton yang tidak mempengaruhi beban.
4. Terpengaruh suhu
Harga koefisien pemuaian suhu pada beton berubah-ubahtergantung banyaknya semen dalam campuran kadar air danagregat.
Kelebihan Beton
Kelebihan beton dibanding dengan bahan bangunan lain adalah
1. Harganya relatif murah
2. Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran sehingga biaya
perawatannya rendah
3. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi
4. Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang
atau pasangan batu.
5. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam
bentuk apapun dan ukuran seberapapun tergantung keinginan .
Kekurangan Beton
1. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah sehingga mudah
retak.
2. Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras
mengembang jika basah
3. Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi
perubahan suhu sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint)
untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu.
4. Beton tidak kedap air sehingga air yang membawa
kandungan garam dapat masuk dan merusak beton.
5. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung
secara seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja
tulangan menjadi bersifat daktail terutama pada struktur tahan
Daftar Pustaka
http://bangunrumahkpr.com/bangun-
rumah/bahan-bangunan/jenis-jenis-
batako
http://www.imagebali.net/detail-
artikel/1001-jenis-jenis-batako-dan-
cara-pembuatannya.php
http://tatangw.blogspot.com/2010/06/b
eton-1.html