Upload
teguh-efrianes
View
12.725
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Profil Singkat Unsur Kimia Golongan A
Citation preview
BAB 1
UNSUR GOLONGAN IA
1.1. Lithium
Sifat Fisis
Lambang : Li
Nomor atom : 3
Jenis unsur : logam alkali
Golongan : 1
Periode : 2
Blok : s
Massa atom standar : 6,941(2)
Konfigurasi elektron : 1s2 2s1
Massa jenis (suhu kamar) : 0,534 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 0,512 g·cm−3
Titik lebur : 180,54 °C
Titik didih : 1342 °C
Kalor peleburan : 3.00 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 147,1 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 24,860 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 0,98 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 520,2 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 152 pm
Jari-jari kovalen : 134 pm
Jari-jari van der Waals : 182 pm
Uraian
Litium pertama kali ditemukan dalam bentuk mineral Petalit (LiAlSi4O10)
pada tahun 1800 oleh kimiawan Brazil José Bonifácio de Andrada e Silva di
dalam tambang di Pulau Utö, Swedia. Jöns Jakob Berzelius memberi nama litium
1
pada awalnya yaitu "lithion/lithina", dari kata Bahasa Yunani λιθoς (ditransliterasi
"lithos", yang berarti "batu").
Unsur ini termasuk dalam logam alkali dengan warna putih perak. Dalam
keadaan standar, litium adalah logam paling ringan sekaligus unsur dengan
densitas (massa jenis) paling kecil. Seperti logam-logam alkali lainnya, litium
sangat reaktif dan terkorosi dengan cepat dan menjadi hitam di udara yang
lembap. Oleh karena itu, logam litium biasanya disimpan dalam wadah yang diisi
minyak anhidrat.
Litium memiliki satu elektron valensi yang mudah menjadi sebuah kation.
Oleh karena itu litium mempunyai kemampuan mengalirkan listrik dan panas
dengan baik serta sebagai unsur yang sangat reaktif, walaupun logam alkali yang
lain lebih reaktif lagi. Kereaktifan litium yang rendah dibandingkan logam alkali
lain adalah karena jarak elektron valensi yang dekat dengan inti.
Logam litium cukup lunak untuk dipotong dengan pisau. Ketika dipotong, ia
memiliki warna putih keperakan yang dengan cepat berubah menjadi abu-abu
karena oksidasi. Litium merupakan salah satu logam dengan titik lebur terendah
di antara semua unsur logam (180 °C), ia memiliki titik lebur dan didih yang
paling tinggi dari golongan logam alkali .
Litium adalah logam yang paling ringan di tabel periodik, begitu ringannya
sehingga ia dapat mengambang dalam air atau bahkan minyak, di samping
natrium dan kalium yang juga dapat mengambang di dalam air atau minyak. Ia
mempunyai massa jenis yang sangat rendah, kira-kira 0.534 g/cm3, meskipun
litium mengambang di air, litium juga dapat bereaksi dengan air.
Menurut teorinya, litium adalah salah satu dari sedikit unsur yang disintesis
dalam kejadian Dentuman Besar walaupun kelimpahannya sudah jauh berkurang.
Sebab-sebab menghilangnya litium dan proses pembentukan litium yang baru
menjadi topik penting dalam astronomi. Litium adalah unsur ke-33 paling
melimpah di bumi, namun oleh karena reaktivitasnya yang sangat tinggi membuat
unsur ini hanya bisa ditemukan di alam dalam keadaan bersenyawa dengan unsur
lain. Litium ditemukan di beberapa mineral pegmatit.
Lithium bersifat korosif dan membutuhkan penanganan khusus untuk
menghindari kontak kulit. Terhirup serpihan litium dapat menyebabkan
penumpukan cairan pada paru-paru sehingga mengakibatkan edema.
2
Kegunaan
Litium memiliki beberapa manfaat, yaitu:
Pembuatan Keramik dan Gelas
Litium oksida banyak digunakan untuk pengolahan silika, menurunkan titik
leleh dan viskositas material, sehingga mampu meningkatkan ketahanan keramik
dan gelas terhadap panas.
Kelistrikan dan Elektronik
Pada akhir abad ke-20,, lithium menjadi komponen penting dari elektrolit dan
menjadi salah satu elektroda yang paling banyak dipakai untuk baterai. Sebuah
baterai lithium-ion dapat menghasilkan sekitar 3 volt, dibandingkan dengan 2,1
volt untuk timbal-asam atau 1,5 volt untuk sel seng-karbon.
Optik
Litium Fluorida dapat digunakan untuk lensa optic infrared dan ultraviolet.
Fluoride lithium dapat juga digunakan dalam lensa fokus teleskop.
Militer
Logam lithium dan hidrida kompleks, seperti Li(AlH4), digunakan sebagai
tenaga pendorong torpedo.
Purifikasi Udara
Litium hidroksida dan peroksida lithium adalah garam yang paling banyak
digunakan di area yang terbatas, seperti pesawat ruang angkasa dan kapal selam,
untuk menghilangkan karbon dioksida dan pemurnian udara. Litium hidroksida
menyerap karbon dioksida dari udara dengan membentuk lithium karbonat.
Lithium peroksida (Li2O2) pada keadaan tidak hanya menyerap karbon dioksida
untuk membentuk lithium karbonat, tetapi juga melepaskan oksigen. Sebagai
contoh:
2Li2O2 + 2CO2 → 2Li2CO3 + O2.
Pelumas
Bila dipanaskan dengan lemak, Litium menghasilkan sabun yang terbuat dari
lithium stearat. litium sabun memiliki kemampuan untuk menebalkan minyak
Energi Nuklir
Lithium-6 bernilai sebagai sumber bahan untuk produksi tritium dan sebagai
penyerap neutron dalam fusi nuklir.
3
1.2. Kalium
Sifat Fisis
Lambang : K
Nomor atom : 19
Jenis unsur : logam alkali
Golongan : 1
Periode : 4
Blok : s
Massa atom standar : 39.0983(1)
Konfigurasi elektron : [Ar] 4s1
Massa jenis (suhu kamar) : 0.862 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 0.828 g·cm−3
Titik lebur : 63.38 °C
Titik didih : 759 °C,
Kalor peleburan : 2.33 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 76.9 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 29.6 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 0.82 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 418.8 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 227 pm
Jari-jari kovalen : 203 pm
Jari-jari van der Waals : 275 pm
Uraian
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang K dan nomor atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih
keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium ditemukan
sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau mineral lainnya. Kalium
teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam air,
dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium. Dalam bahasa
Inggris, kalium disebut potassium.
Nama bahasa Inggris untuk unsur kalium berasal dari kata "potash", dan
mengacu pada metode yang diperoleh kalium - pencucian abu kayu dibakar atau
4
daun pohon dan menguapkan solusi dalam pot. Dulu Kalium dan garam mineral
Sodium dianggap sebagai zat yang sama. Namun Georg Ernst Stahl diperoleh
bukti eksperimental yang membuatnya menunjukkan perbedaan mendasar dari
garam natrium dan kalium pada tahun 1702, dan Henri Louis Duhamel du
Monceau mampu membuktikan perbedaan antara kedua zat tersebut pada tahun
1736.
Kegunaan
Fertilizer
Kalium digunakan sebagai pupuk pertanian, hortikultura, dan budaya
hidroponik dalam bentuk klorida (KCl), sulfat (K2SO4), atau nitrat (KNO3).
Makanan
Kalium klorida digunakan sebagai pengganti garam meja untuk mengontrol
hipertensi.
Industri
Kalium hidroksida KOH adalah basa kuat, yang digunakan dalam industri
untuk menetralkan asam kuat dan lemah, untuk mengendalikan pH dan untuk
memproduksi garam kalium. Kalium karbonat (K2CO3) digunakan dalam
pembuatan kaca, sabun, tabung TV berwarna, lampu neon, pewarna tekstil dan
pigmen. Kalium permanganate (KMnO4) dapat digunakan untuk menghasilkan
sakarin.
1.3. Rubidium
Sifat Fisis
Lambang : Rb
Nomor atom : 37
Jenis unsur : logam alkali
Golongan : 1
Periode : 4
Blok : s
Massa atom standar : 6,941(2)
Konfigurasi elektron : 1s2 2s1
5
Massa jenis suhu kamar) : 0,534 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 0,512 g·cm−3
Titik lebur : 180,54 °C
Titik didih : 1342 °C
Kalor peleburan : 3.00 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 147,1 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 24,860 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 0,98 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 520,2 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 152 pm
Jari-jari kovalen : 134 pm
Jari-jari van der Waals : 182 pm
Uraian
Rubidium adalah suatu unsur kimia dengan simbol Rb dan nomor atom 37.
Rubidium bersifat lunak, putih keperakan dengan massa atom 85,4678. Rubidium
sangat reaktif, dengan sifat mirip dengan unsur-unsur lain di Golongan 1.
Rubidium pertama kali ditemukan oleh Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff
pada tahun 1861.
Mirip dengan logam alkali lain, rubidium sangat reaktif terhadap air,
membentuk amalgam dengan merkuri dan paduan dengan emas, besi, cesium,
natrium, dan kalium. Reaksi rubidium dengan air biasanya cukup kuat untuk
melepaskan hydrogen menjadi gas bebas. Rubidium juga dapat terbakar secara
spontan di udara. Rubidium memiliki energi ionisasi sangat rendah hanya 406 kJ /
mol. Rubidium dan kalium menunjukkan warna ungu sangat mirip dalam uji
nyala, sehingga diperlukan metode spektroskopi yang untuk membedakan kedua
elemen tersebut.
Kegunaan
Senyawa rubidium kadang-kadang digunakan dalam kembang api untuk
menghasilkan warna ungu .Rubidium juga digunakan sebagai standar frekuensi
untuk menambah keakuratan penentuan fekuensi pada GPS. Selalin itu, rubidium
juga barguna untuk PET-Scan.
6
1.4. Sesium
Sifat Fisis
Lambang : Cs
Nomor atom : 55
Jenis unsur : logam alkali
Golongan : 1
Periode : 6
Blok : s
Massa atom standar : 132.9054519(2)
Konfigurasi elektron : [Xe] 6s1
Massa jenis (suhu kamar) : 1.93 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 1.843 g·cm−3
Titik lebur : 28.44 °C
Titik didih : 671 °C
Kalor peleburan : 2.09 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 63.9 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 32.210 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 0.79 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 375.7 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 265 pm
Jari-jari kovalen : 244±11 pm
Jari-jari van der Waals : 343 pm
Uraian
Sesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Cs (dari
nama Latinnya, Caesium) dan nomor atom 55. Unsur kimia ini merupakan logam
alkali yang lunak dan berwarna putih keemasan, yang adalah salah satu dari tiga
unsur logam berwujud cair pada atau sekitar suhu ruangan. Penggunaan paling
terkenal unsur kimia ini adalah dalam jam atom.
Cesium sangat lunak (memiliki kekerasan terendah dari semua elemen, 0,2
Mohs), elastis, berwarna pucat dengan titik leleh dari 28,4 ° C membuatnya
menjadi salah satu logam unsur beberapa yang cair mendekati suhu kamar. Selain
itu, logam memiliki titik didih yang rendah yaitu 641 ° C (1.186 ° F), yang
7
terendah dari semua logam lain selain merkuri. Senyawa sesium apabila terbakar
akan menghasilkna api berwarna biru atau ungu
Logam Cesium sangat reaktif dan sangat piroforik. Selain dapat terbakar
secara spontan di udara, ia dapat bereaksi secara eksplosif dengan air bahkan pada
temperatur rendah. Karena reaktivitas tinggi, logam diklasifikasikan sebagai
bahan berbahaya.
Kegunaan
Eksplorasi Minyak
Penggunaan terbanya untuk sesium nonradioactif adalah untuk ekstraksi
minyak. Larutan encer cesium format (HCOO-Cs+)- dibuat dengan
mereaksikan sesium hidroksida dengan asam format untuk pengeboran sumur
minyak. Fungsi format cesium sebagai fluida pemboran untuk melumasi mata
bor, untuk membawa potongan batuan ke permukaan, dan untuk menjaga
tekanan selama pengeboran sumur.
Jam Atomik
Sesium dengan isotop 133 digunakan untuk jam atom yang digunakan
oleh ilmuwan sebagai referensi untuk memantau waktu tempuh riset dengan
sangat tepat. Menurut BIPM (badan yang memelihara standar Satuan Sistem
Internasional), definisi satu detik adalah waktu yang diperlukan atom
Sesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali
1.5. Fransium
Sifat Fisis
Lambang : Fr
Nomor atom : 87
Jenis unsur : logam alkali
Golongan : 1
Periode : 7
Blok : s
Massa atom standar : (223)
Konfigurasi elektron : [Rn] 7s1
8
Massa jenis (suhu kamar) : 1.87 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : -
Titik lebur : 27 °C ?
Titik didih : 677 °C ?
Kalor peleburan : 2.33 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 76.9 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 29.6 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 0.7 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 418.8 kJ·mol−1
Jari-jari atom : -
Jari-jari kovalen : 260 pm
Jari-jari van der Waals : 348 pm
Uraian
Fransium adalah suatu unsur kimia dengan simbol Fr dan nomor atom 87.
Fransium merupakan logam yang sangat radioaktif yang meluruh menjadi astatin,
radium, dan radon. Sebagai logam alkali, memiliki satu elektron valensi.
Fransium ditemukan oleh Marguerite Perey di Perancis (dari mana unsur
mengambil namanya) pada tahun 1939. Itu adalah elemen terakhir ditemukan di
alam. Di luar laboratorium, fransium sangat langka, dengan jumlah jejak yang
ditemukan di uranium dan torium, di mana isotop fransium-223 terus mengalami
peluruhan.
Kegunaan
Karena ketidakstabilan dan kelangkaannya, tidak ada aplikasi komersial untuk
fransium. Fransium pernah diduga mampu membantu dalam pengobatan kanker,
namun penggunaan fransium dinilai tidak memiliki nilai praktis. Kini, Fransium
hanya digunakan oleh ilmuwan untuk penelitian sains yang lebih mendalam.
Studi pada cahaya yang dipancarkan oleh laser terjebak ion fransium-210 telah
memberikan data yang akurat tentang transisi antara tingkat energi atom yang
cukup mirip dengan yang diperkirakan oleh teori kuantum.
9
BAB 2
UNSUR GOLONGAN IIA
1.1. Magnesium
Sifat Fisis
Lambang : Mg
Nomor atom : 12
Jenis unsur : logam alkali tanah
Golongan : 2
Periode : 2
Blok : s
Massa atom standar : 24.3050(6)
Konfigurasi elektron : [Ne] 3s2
Massa jenis (suhu kamar) : 1.738 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 1.584 g·cm−3
Titik lebur : 650 °C
Titik didih : 1091 °C
Kalor peleburan : 8.48 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 128 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 24.869 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 1.31 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 737.7kJ·mol−1
Jari-jari atom : 160 pm
Jari-jari kovalen : 141±7 pm
Jari-jari van der Waals : 173 pm
Uraian
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen
terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan
unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama
10
digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-
magnesium yang sering disebut "magnalium" atau "magnelium".
Magnesium adalah logam yang mudah terbakar jika ditaburkan kedalam
enceran tipis, namun tidak dalam bentuk. Jika menyala, magnesium akan sulit
dipadamkan, dapat membakar nitrogen (membentuk magnesium nitride), carbon
dioxide (membentuk magnesium oksida dan karbon) and air (membentuk
magnesium oksida dan hidrogen). Karena sifatnya ini, magnesium banyak
digunakan dalam pemboman kota-kota selama perang dunia II. Jika terbakar di
udara, magnesium akan menghasilkan cahaya putih terang yang juga mengandung
ultraviolet. Maka dari itu bubuk magnesium pernah digunakan sebagai sumber
cahaya pada masa awal ditemukannya fotografi. Kemudian, pita magnesium
digunakan untuk lampu kilat. Bubuk Magnesium untuk pembuatan flare. Suhu
flare campuran magnesium dapat mancapai 3,100 °C.
Senyawa magnesium kebanyakan berwarna kristal putih, kebanyakan larut di
air. Dosis kecil dari ion magnesium yang terurai mampu mengubah rasa air. Ion
magnesium dalam jumlah besar adalah ioik laksatif dan magnesium sulfat. Seing
disebut “susu magnesia”. Susu magnesia pada umumnya digunakan sebagai
antasit.
Kegunaan
Dalam bentuk pita, menjadi sediaan Grignard. Berguna untuk sintesis organik.
Agen aditif dalam bahan bakar konvensional dan produksi grafit nodular dalam
pengecoran besi.
Agen reduktor dalam produksi uranium dan logam dari garamnya.
Sebagai anode pada sel galvani untuk member perlindungan pada pipa bawah
tanah dan pemanas air.
Bercampur dengan seng untuk menghasilkan lembar seng dalam industry
percetakan, pembuatan baterai kering, dan atap rumah.
Campuran magnesium-aluminium untuk pembuatan kaleng.
11
1.2.Kalsium
Sifat Fisis
Lambang : Ca
Nomor atom : 20
Jenis unsur : logam alkali tanah
Golongan : 2
Periode : 4
Blok : s
Massa atom standar : 40,078(4)
Konfigurasi elektron : [Ar] 4s2
Massa jenis (suhu kamar) : 1,55 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 1,37 8 g·cm−3
Titik lebur : 842 °C
Titik didih : 1484 °C
Kalor peleburan : 8,54kJ·mol−1
Kalor penguapan : 154,7 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25,929 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 1,00 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 589,8 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 180 pm
Jari-jari kovalen : 194 pm
Jari-jari van der Waals : 174 pm
Uraian
Kalsium adalah sebuah elemen kimia dengan simbol Ca dan nomor atom 20.
Mempunyai massa atom 40.078 amu. Kalsium merupakan salah satu logam alkali
tanah, dan merupakan elemen terabaikan kelima terbanyak di bumi. Kalsium juga
merupakan ion terabaikan kelima terbanyak di air laut dilihat dari segi molaritas
dan massanya, setelah natrium, klorida, magnesium, dan sulfat.
Kalsium adalah unsur yang reaktif dan cukup lunak dibanding unsur logam
lainnya. Untuk mendapatkan logam kalsium berwarna perak, perlu dilakukan
proses elektrolisis garamnya, contonya adalah dari kalsium klorida. Setelah
12
Kalsium dipisahkan, warnanya akan cepat berubah menjadi berwarna putih
keabu-abuan. kalsium sangat reaktif di dalam air membentuj kalsium hidroksida.
Dengan massa jenis 1.55 g/cm3 kalsium adalah unsur alkali yang paling
ringan.
Kalsium mempunyai ketahanan listrik yang lebih kuat daripada tembaga dan
aluminium, karena massa jenisnya yang ringan. Maka dari itu sebenarnya kalsium
adalah konduktor yang belih baik dibanding aluminium dan tembaga. Namun
karena sifatnya yang sangat reaktif terhadap udara, maka penggunaan kalsium
sebagai konduktor sangat terbatas.
Kalsium adalah unsur kelima yang melimpah di dalam tubuh manusia,
dimana kalsium fungsi sebagai penghantar ion pada skala sel, dan juga sebagai
struktur penyusun tulang.
Kegunaan
Kalsium mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:
Sebagai reduktor dalam ekstraksi logam, seprti uranium, zirkonium, dan
torium.
Sebagai deoksidator, desulfurator dan dekarobnator pada berbagai macam
campuran besi dan campuran non-besi.
Sebagai campuran aluminium, berilium, tembaga, tembaga, dan magnesium
Pembuatan semen dalam konstruksi.
Pembuatan kecju, diaman ion kalsium mempengaruhi aktivitas rennin dalam
proses koagulasi susu.
Untuk tubuh manusia memiliki beberapa manfaat, yaitu:
o Mengaktifkan saraf
o Melancarkan peredaran darah
o Melenturkan otot
o Menormalkan tekanan darah
o Menyeimbangkan tingkat keasaman darah
o Menjaga keseimbangan cairan tubuh
o Mencegah osteoporosis (keropos tulang)
o Mencegah penyakit jantung
o Menurunkan risiko kanker usus
13
o Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik
o Mengatasi keluhan saat haid dan menopause
o Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui
o Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi
o Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan
o Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah
o Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas)
1.3. Stronsium
Sifat Fisis
Lambang : Sr
Nomor atom : 38
Jenis unsur : logam alkali tanah
Golongan : 2
Periode : 5
Blok : s
Massa atom standar : 87.62
Konfigurasi elektron : [Kr] 5s2
Massa jenis (suhu kamar) : 2.64 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 2.375 g·cm−3
Titik lebur : 777 °C
Titik didih : 1382 °C
Kalor peleburan : 7.43 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 136.9 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 26.4 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 0.95 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 549.5 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 215 pm
Jari-jari kovalen : 195±10 pm
Jari-jari van der Waals : 249 pm
14
Uraian
Stronsium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Sr dan nomor atom 38. Stronsium termasuk dalam logam alkali tanah
dengan bentuk fisik putih keabu-abuan atau logam kekuningan yang sangat
reaktif secara kimia. Logam ini akan berubah warna menjadi kuning ketika
berkontak dengan udara. Unsur ini terdapat di dalam selestit dan strontianit. 90Sr
mempunyai lama waktu paruh sebesar 28,9 tahun.
Nama Stronsium berasal dari nama sebuah desa di Skotlandia, dimana
disanalah unsur ini pertamakali ditemukan oleh Adair Crawford dan William
Cruikshank. Produksi gula dari umbi gula pada abad ke 19 adalah pemanfaatan
terbesar dari elemen ini. Kini stronsium digunakan sebagai katoda pada televisi
tabung.
Strontium berwarna putih keperakan, lebih lunak daripada kalsium, namun
lebih reaktif terhadap air menghasilkan gas stronsium hidroksida dan gas
hydrogen. Stronsium terbakar di udara menghasilkan stronsium oksida dan
stronsium nitride, namun tidak bereaksi dengan nitrogen dibawah suhu 380 °C.
pada suhu ruangan, stronsium hanya menghasilkan oksida secara spontan. Tiga
allotrop dari stronsium terletak di titik transisi diantara suhu 235 sampai 540 °C.
Karena reaktifiitasnya yang ekstrim terhadap oksigen dan air, elemen ini
hanya terdapat dalam bentuk senyawa dengan unsur lain, separti mineral stroniate
dan celestite. Stronsium disimpan di dalam hidrokarbon cair seperti mineral
minyak atau kerosin untuk mencegah oksidasi; stronsium yang mengalami kontak
dengan logam akan berubah warna menjadi kuning dan membentuk oksida.
Bubuk stronsium bersifat piroforik, artinya ia akan terbakar secara spontan di
udara pada suhu kamar.
Strontium yang merupakan unsur yang kelimpahannya terbesar ke-15 di alam
diperkirakan menyusun 360/1 juta bagian dari kerak bumi. Kebanyakan dalam
bentuk mineral celestit (SrSO4) dan strontianit karbonat (SrCO3).
Manfaat
Sebagai katode pada televisi, mencegah emisi sinar X dengan cara
menyerapnya.
15
89Sr adalah bahan aktif pada Metastron sebagai obat kanker tulang, bertindak
seperti kalsium, meningkatkan proses osteogenesis.
Stronsium karbonat dan garam stronsium lainnya digunakan untuk
menghasilkan warna merah pada kembang api.
Stronsium klorida digunakan sebagai bahan pasta gigi untuk gigi sensitif.
1.4. Barium
Sifat Fisis
Lambang : Ba
Nomor atom : 56
Jenis unsur : logam alkali tanah
Golongan : 2
Periode : 6
Blok : s
Massa atom standar : 137,33
Konfigurasi elektron : [Xe] 6s2
Massa jenis (suhu kamar) : 3.51 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 3.338 g·cm−3
Titik lebur : 727 °C
Titik didih : 1897 °C
Kalor peleburan : 7.43 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 7.12 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 140,3 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 0.89 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 502.9 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 222 pm
Jari-jari kovalen : 215±11 pm
Jari-jari van der Waals : 268 pm
Uraian
Barium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ba dan nomor atom 56. Contoh kristal yang dihasilkan Barium antara
16
lain Barium sulfat(BaSO4) dan contoh basa yang mengandung Barium antara lain
Barium hidroksida (Ba(OH)2)
Barium adalah logam putih berwarna perak yang ditemukan di alam.
Senyawa barium dapat diproduksi oleh industri, seperti industri minyak dan gas
untuk membuat lumpur pengeboran. Barium juga digunakan untuk membuat cat,
batu bata, ubin, kaca, dan karet dari barium sulfat. Selain itu, barium digunakan
oleh dokter dalam melakukan tes medis dan pengambilan foto sinar-x. Barium
masuk ke dalam udara selama proses pertambangan, pemurnian, produksi
senyawa barium, dan dari pembakaran batubara serta minyak. Beberapa senyawa
barium mudah larut dalam air dan ditemukan di danau atau sungai.
Barium terbentuk secara alami di bumi sebagai campuran dari tujuh nuklida
primodial, barium-130, 132, dan 134 sampai 138. Dua nuklida yang pertama
adalah radioaktif, barium-130 meluruh menjadi xenon-130, dan barium-132
meluruh menjadi xenon-132. Radioaktifitasnya terlalu lemah, sehingga barium
tidak bersifat berbahaya.
Kegunaan
bearing alloys
lead–tin soldering alloys – to increase the creep resistance;
alloy with nickel for spark plugs;
additive to steel and cast iron as an inoculant;
bercampur dengan kalsium, mangan, silicon, dan alumninium sebagai
deoksidator baja berkualitas tinggi.
as a drilling fluid in oil and gas wells.
Sebagai radiokontras pada pencitraan system pencernaa menggunakan sinar-
X
17
1.5. Radium
Sifat Fisis
Lambang : Ra
Nomor atom : 88
Jenis unsur : logam alkali tanah
Golongan : 2
Periode : 7
Blok : s
Massa atom standar : (226)
Konfigurasi elektron : [Rn] 7s2
Massa jenis (suhu kamar) : 5,5 g/cm³
Titik lebur : 700 °C
Titik didih : 1737 °C
Kalor peleburan : 7.43 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 113 kJ/mol−1
Elektronegativitas : 0.9 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 509,3 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 215 pm
Uraian
Radium adalah sebuah unsur kimia yang mempunyai simbol Ra dan nomor
atom 88. Radium berwarna hampir putih bersih, namun akan teroksidasi jika
terekspos kepada udara dan berubah menjadi hitam. Radium mempunyai tingkat
radioaktivitas yang tinggi. Isotopnya yang paling stabil, Ra-226, mempunyai
waktu paruh selama 1602 tahun dan kemudian berubah menjadi gas radon.
Radium ditemukan oleh Marie Skłodowska-Curie and Pierre Curie padah
tahun 1898 dalam bentuk radium klorida. Mereka mengekstrak senyawa radium
dari uraninit dan mempublikasikan hasil temuannya kepada French Academy of
Sciences lima hari kemudian. Radium diisolasi ke dalam fase metal oleh Marie
Curie dan André-Louis Debierne melalui elektrolisis radium klorida pada tahun
1910.
18
Di alam, radium ditemukan di dalam mineral uranium dalam ukuran yang
kecil, yaitu 7 gram/ton uranite. Radium tidak dibutuhkan oleh makhluk hidup,
karena radium adalah radioaktif yang sangat reaktif.
Radium mempunyai 25 isotop, empat diantaranya terdapat d alam, 226Ra
adalah yang paling banyak ditemukan. Sementara itu 223Ra, 224Ra, 226Ra and 228Ra
dihasilkan dari peluruhan uranium (U) or thorium (Th). 226Ra adalah produk dari
peluruhan 238U , dan merupakan radium yang paling tahan lama sebelum
mengalami peluruhan selama 1601 tahun; terpanjang selanjutnya adalah 228Ra,
sebuah isotop dari peluruhan 232Th breakdown, denngan usia peluruhan selama
5.75.
Radium tidak mempunyai isotop yang yang stabil; namun empat dari isotop
radium terdapat pada rantai peluruhan. Hingga kini , 34 isotop telah ditemukan
melalui synthesized, dengan massa 202 sampai 234.
Kegunaan
Radium digunakan untuk menghasilkan gas radon, dimana gas radon
digunakan untuk pengobatan kanker
Radium juga pernah dipakai sebagai panel nuklir, jam, dan pembuatan
lukisan bercahaya. Namun kini penggunaanya sudah jarang ditemukan, karena
radium memiliki bahaya radioaktif.
19
BAB 3
UNSUR GOLONGAN IIIA
1.1. Boron
Sifat Fisis
Lambang : B
Nomor atom : 13
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 3
Periode : 2
Blok : p
Massa atom standar : 10.811(7)
Konfigurasi elektron : [He] 2s2 2p1
Massa jenis (suhu kamar) : -
Massa jenis cairan pada t.l. : 2.08 g·cm−3
Titik lebur : 2076 °C
Titik didih : 3927 °C
Kalor peleburan : 50.2 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 480 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 11.087 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.04 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 800.6 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 90 pm
Jari-jari kovalen : 84±3pm
Jari-jari van der Waals : 192 pm
Uraian
Boron adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
B dan nomor atom 5. Elemen metaloid trivalen, boron banyak terdapat di batu
borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron
metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Mohr) dan
konduktor yang buruk dalam suhu ruang. Tidak pernah ditemukan bebas dalam
alam.
20
Boron pada awalnya tidak dikenal sebagai sebuah elemen, hingga Sir
Humphry Davy, Joseph Louis Gay-Lussac dan Louis Jacques Thénard
mengisolasi elemen ini.
Boron mempunyai kemampuan yang sama dengan karbon dalam
kemampuannya membentuk ikatan kovalen. Boron adalah elemen yang langka
dan sulit dipelajari karena boron murni memiliki ketersediaan yang terbatas.
Biasanya sampel boron yang dipelajari selalu mengandung sedikit kabon. Secara
kimia, boron lebih mirip silicon daripada aluminium. Boron Kristalin secara
kimia tahan terhadap penguapan hidrofluorik atau asam hidroklorik. Saat boron
terbagi dengan baik, boron dapat terurai secara perlahan oleh hydrogen peroksida
panas yang terkonsentasi, asam nitrit, asam sulfur, atau juga oleh campuran dari
asam sulfur dan asam kromida.
Kegunaan
Hampir semua mineral boron yang diekstrak dari bumi di refinasi menjadi
asam borix dan sodium tetrabonat pentahidrat. Di Amerika Serikat , 70% produksi
boron digunakan untuk produksi gelas dan keramik.
Borax digunakan untik berbagai macam produk pembersih dan pencucian
rumah tangga.
Asam Borix digunakan sebagai insektida semut, lalat dan kecoa.
Boron merupakan komponen dari magnet neodimium (Nd2Fe14B), dimana
magnet ini merupakan magnet permanen terkuat yang diketahui.
Filamen boron mempunyai kekuatan yang tinggi dan ringan, sehingga boron
digunakan untuk membuat strukutur aerospace tahap lanjutan dalam bentuk
campuran, juga dipakai untuk membuat stik golf dan alat memancing dalam
jumlah yang terbatas.
1.2. Galium
Sifat Fisis
Lambang : Ga
Nomor atom : 31
Jenis unsur : logam post-transisi
Golongan : 3
21
Periode : 4
Blok : p
Massa atom standar : 69.723(1)
Konfigurasi elektron : [Ar] 4s2 3d10 4p1
Massa jenis (suhu kamar) : 5.91 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 6.095 g·cm−3
Titik lebur : 29.7646 °C
Titik didih : 2204 °C
Kalor peleburan : 5.59 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 254 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25.86 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 1.81 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 578.8 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 135 pm
Jari-jari kovalen : 122±3 pm
Jari-jari van der Waals : 187 pm
Uraian
Gallium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ga dan nomor atom 31. Sebuah logam miskin yang jarang, dan lembut,
gallium merupakan benda padat yang mudah melebur pada suhu rendah namun
mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan memang akan melebur di tangan.
Terbentuk dalam jumlah sedikit dalam bauksit dan bijih seng. Penerapan
pentingnya ialah dalam senyawa galium arsenida, digunakan sebagai
semikonduktor, terutama dalam diode pemancar cahaya.
Galium tidak ditemukan dalam bentuk bebas di alam, namun dapat dengan
mudah didapatkan melalui proses peleburan. Gallium murni mempunyai warna
keperakan yang mengkilap dan berwujud logam padat konkoidal. Dalam bentuk
cairan, gallium memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibanding silikon,
germanium, bismuth dan air.
Galium pada umumnya dijumpai dalam wujud fase bilangan oksidasi +3.
Galium dengan bilangan oksidasi +1 pun terkadang dapat ditemui, walaupun
terdisproporsi menjadi unsur gallium dan gallium(III). Terkadang juga disebut
22
sebagai gallium(II), faktanya senyawa ini merupakan campuran dari fase oksidasi
antara gallium(I) dan gallium(III).
Pada tahun 1871, keberadaan gallium pertama kali diprediksi oleh ahli kima
Rusia, Dmitri Mendeleev, dan ia menamainya"eka-aluminium" bedasarkan
posisinya pada table periodik. Ia juga membuat beberapa prediksi mengenai
property dari elemen ini, dimana prediksinya sangat mendekati property Galium
yang sebenarnya, seperti massa jenis, titik leleh, karakteristik oksidasi dan
ikatannya dengan klorida. Galium akhirnya benar-benar di termukan oleh Paul
Emile Lecoq de Boisbaudran pada tahun 1875 melalui metode spektroskropis
pada sampel sphalerite.
Kegunaan
98% produksi gallium digunakan untuk pembuatan superkonduktor. Selain
itu, gallium juga digunakan dalam jumlah besar untuk mendeteksi keberadaan
Neutrino di Baksan Neutrino Observatory di Russia.
1.3. Indium
Sifat Fisis
Lambang : In
Nomor atom : 49
Jenis unsur : logam post-transisi
Golongan : 3
Periode : 5
Blok : p
Massa atom standar : 114.818
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p1
Massa jenis (suhu kamar) : 7.31 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 7.02 g·cm−3
Titik lebur : 156.5985 °C
Titik didih : 2072 °C
Kalor peleburan : 3.281 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 231.8 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 26.74J·mol−1·K−1
23
Elektronegativitas : 1.78 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 558.3 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 167 pm
Jari-jari kovalen : 142±5 pm
Jari-jari van der Waals : 193 pm
Uraian
Indium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang In dan nomor atom 49. Indium adalah unsur yang sangat langka, lemah,
dan dapat ditempa. Secara kimia Indium sangat mirip dengan gallium dan talium.
Indium ditemukan pada tahun 1863 dan unsur ini dinamai bedasarkan garis
berwarna indigo biru yang merupakan spectrum dari elemen ini. Pertama kali
dijumpai pada mineral seng, hingga kini mineral seng adalah sumber utama dari
produksi unsur ini. Unsur ini pertama kali diisolasi setahun semenjak pertama kali
unsur ini ditemukan. Unsur ini tidak meiliki manfaat komersial yang penting.
Indium adalah sebuah unsur post transisi metal yang meiliki bilangan
oksidasi +1 dan +3, sama seperti galium. Indium tidak bereaksi dengan air,
namun ia beroksidasi dengan kuat terhadap unsur halogen membentuk senyawa
indium(III). Indium tidak bereaksi dengan boron, silicon ataupun karbon.
Indium(III) oksida bisa terbentuk pada suhu tinggi memunculkan api berwarna
biru.
Kegunaan
Indium oksida (In2O3) and indium Timah Oksida (ITO) digunakan sebagai
jubah konduktif transparan untuk membuat substrat kaca.
Beberapa senyawa indium seperti indium antimonida, indium phosphide, dan
indium nitrida adalah semiconduktor dengan property yang berguna.
Campuran tembaga indium gallium selenida (CIGS), Digunakan untuk
membuat penel surya.
Pembuatan lampu LED dan laser dioda
dapat digunakan untuk mencegah proses korosi seng pada baterai dan
melepaskan gas hidrogen.
24
1.4. Thalium
Sifat Fisis
Lambang : Th
Nomor atom : 81
Jenis unsur : logam post-transisi
Golongan : 3
Periode : 6
Blok : p
Massa atom standar : 204.38(1)
Konfigurasi elektron : [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p1
Massa jenis (suhu kamar) : 11.85 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 11.22 g·cm−3
Titik lebur : 304 °C
Titik didih : 1473 °C
Kalor peleburan : 4.14 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 165 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 26.32 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 1.62 (Skala Pauling)
Energi ionisasi : 589.4 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 170 pm
Jari-jari kovalen : 145±7 pm
Jari-jari van der Waals : 196 pm
Uraian
Talium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Tl dan nomor atom 81. Logam ini sangat beracun dan pernah digunakan
sebagai bahan racun tikus dan insektisida. Sejak diketahui adanya kemungkinan
bahwa unsur ini dapat menyebabkan kanker (walaupun EPA tidak
mengklasifikasikannya sebagai karsinogen), penggunaan unsur ini untuk
keperluan tersebut telah dikurangi atau dilarang di banyak negara.
William Crookes and Claude-Auguste Lamy menemukan talium secara
terpisah pada tahun 1861, di dalam residu produksi asam sulfurin residu
menggunakan metode spektroskopi, dimana talium menghasilkan garis spectrum
25
hijau. Talium berasal dari bahas yunani ‘θαλλός’, thallos, yang berarti "sebuah
ranting hijau’.
Talium memiliki bilangan oksidasi +3 dan +1 sebagai garam ion. Bilangan
oksidasi +3 melambangkan sifat elemen lainnya di golongan tiga. Sedangkan
untuk bilangan oksidasi +1 memilik sifat yang lebih mirip dengan unsur logam
alkali dan secara geologi sering ditermui pada mineral kalium.
Kegunaan
Aktivitas penelitian talium sedang dilaksanakan untik membangun sebuah
material superkonduktor yang bersuhu super tinggi yang aplikasinya berguna
untuk pencitraan resonansi magnet, penyimpanan energi magnet, teaga pendorong
magnetic generator tenaga listrik dan transmisi. Talium dipergunakan sebagai
detektor sinar inframerah dan radiasi sinar gamma.
Talium sulfat yang tak berbau dan tak berasa sepat digunakan sebagai racun
tikus dan pembasmi semut di Amerika Serikat. Namun semenjak tahun 1972
penggunaannya dilarang karena bahaya lingkungan yang ditimbulkan oleh talium
sulfat melewati batas aman.
26
BAB 4
UNSUR GOLONGAN IVA
1.5. Silikon
Sifat Fisis
Lambang : Si
Nomor atom : 14
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 4
Periode : 3
Blok : p
Massa atom standar : 28.085(1)
Konfigurasi elektron : [Ne] 3s2 3p2
Massa jenis (suhu kamar) : 2.3290 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 2.57 g·cm−3
Titik lebur : 1414 °C
Titik didih : 3265 °C
Kalor peleburan : 50.21 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 359 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 19.789 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 1.90 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 786.5kJ·mol−1
Jari-jari atom : 111 pm
Jari-jari kovalen : 111 pm
Jari-jari van der Waals : 211 pm
Uraian
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Si dan nomor atom 14. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur
kimia ini ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon merupakan unsur metaloid
tetravalensi, bersifat lebih tidak reaktif daripada karbon (unsur nonlogam yang
tepat berada di atasnya pada tabel periodik, tapi lebih reaktif daripada germanium,
metaloid yang berada persis di bawahnya pada tabel periodik. Kontroversi
27
mengenai sifat-sifat silikon bermula sejak penemuannya: silikon pertama kali
dibuat dalam bentuk murninya pada tahun 1824 dengan nama silisium (dari kata
bahasa Latin: silicis), dengan akhiran -ium yang berarti logam. Meski begitu, di
tahun 1831, namanya diganti menjadi silikon karena sifat-sifat fisiknya lebih
mirip dengan karbon dan boron.
Silikon merupakan elemen terbanyak kedelapan di alam semesta dari segi
massanya, tapi sangat jarang ditemukan dalam bentuk murni di alam. Silikon
paling banyak terdistribusi pada debu, pasir, planetoid, dan planet dalam berbagai
bentuk seperti silikon dioksida atau silikat. Lebih dari 90% kerak bumi terdiri dari
mineral silikat, menjadikan silikon sebagai unsur kedua paling melimpah di kerak
bumi (sekitar 28% massa) setelah oksigen.
Silikon berbentuk padat pada suhu ruangan, dengan titik lebur dan titik didih
masing-masing 1.400 dan 2.800 derajat celsius. Yang menarik, silikon
mempunyai massa jenis yang lebih besar ketika dalam bentuk cair dibanding
dalam bentuk padatannya. Tapi seperti kebanyakan substansi lainnya, silikon
tidak akan bercampur ketika dalam fase padatnya, tapi hanya meluas, sama seperti
es yang memiliki massa jenis lebih kecil daripada air. Karena mempunyai
konduktivitas thermal yang tinggi (149 W·m−1·K−1), silikon bersifat
mengalirkan panas sehingga tidak pernah dipakai untuk menginsulasi benda
panas.
Dalam bentuk kristalnya, silikon murni berwarna abu-abu metalik. Seperti
germanium, silikon agak kuat tapi sangat rapuh dan mudah mengelupas. Seperti
karbon dan germanium, silikon mengkristal dalam struktur kristal kubus berlian,
dengan jarak kisi 0,5430710 nm (5.430710 Å).
Kegunaan
Sebagian besar silikon digunakan secara komersial tanpa dipisahkan,
terkadang dengan sedikit pemrosesan dari senyawanya di alam. Contohnya adalah
pemakaian langsung batuan, pasir silika, dan tanah liat dalam pembangunan
gedung. Silika juga terdapat pada keramik. Banyak senyawa silikon modern
seperti silikon karbida yang dipakai dalam pembuatan keramik berdaya tahan
tinggi. Silikon juga dipakai sebagai monomer dalam pembuatan polimer sintetik
silikone.
28
Unsur silikon juga berperan besar terhadap ekonomi modern. Meski banyak
silikon digunakan pada proses penyulingan baja, pengecoran aluminium, dan
beberapa proses industri kimia lainnya, sebagian silikon juga digunakan sebagai
bahan semikonduktor pada elektronik-elektronik. Karena penggunaannya yang
besar pada sirkuit terintegrasi, dasar dari komputer, maka kelangsungan teknologi
modern bergantung pada silikon.
1.6. Germanium
Sifat Fisis
Lambang : Si
Nomor atom : 14
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 4
Periode : 3
Blok : p
Massa atom standar : 28.085(1)
Konfigurasi elektron : [Ne] 3s2 3p2
Massa jenis (suhu kamar) : 2.3290 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 2.57 g·cm−3
Titik lebur : 1414 °C
Titik didih : 3265 °C
Kalor peleburan : 50.21 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 359 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 19.789 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 1.90 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 786.5kJ·mol−1
Jari-jari atom : 111 pm
Jari-jari kovalen : 111 pm
Jari-jari van der Waals : 211 pm
Uraian
Germanium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ge dan nomor atom 32. Germanium adalah logam yang mengkilap,
29
keras dan berwarna putih keabuan pada tabel unsur golongan karbon. Germanium
meiliki kenampakan umum yang sama seperti silicon. Sama seperti silicon,
germanium bereaksi dan senyawa kompleks dengan oksigen secara alami di alam.
Yang membedakan germanium dengan silicon adalah ia jarang ditemui dalam
bentuk usnur bebas di alam karena sifatnya yang lebih reaktif dibanding silicon.
Karena germanium sangat jarang ditemui dalam konsentrasi tinggi di dalam
mineral, germanium menjadi salah satu unsur yang paling belakangan ditemukan
di dalam sejarah kimia, meskipun sebenarnya keberadaanya cukup melimpah di
kerak bumi untuk ukuran unsur yang langka. Pada tahun 1869, Dmitri Mendeleev
memprediksikan keberadaan unsur ini dan membuat beberapa prediksi
propertinya berdasarkan posisinya di table periodic dan menamai unsur tersebut
denag nama ekasilikon. Hamper dua decade kemudian, pada tahun 1886, Clemens
Winkler menemukan unsur baru diantara perak dan dan sulfur di dalam sebuah
mineral langka yang bernama argyrodite. Kenampakan elemen baru ini mirip
arsen dan antimon, namun property yang dimilikainya murip seperti prediksi
Mendeleev's. Kemudian Winkler menamakan elemen ini sesuai nama negaranya,
Jerman. Kini, produksi germanium di dunia didapat dari mineral sphalerite (yang
sebenarnya merupakan mineral dari seng, dan germanium adalah produk
sampingannya). Germanium juga dapat diperoleh dari mineral perak, tembaga,
dan timbal.
Kegunaan
Karakter fisis Germania (GeO2) yang paling dikenal adalah tingginya indeks
refraksi dan rendahnya tingkat dispersi optik. Hal ini membuat Germania sangat
berguna untuk lensa kamera bersudut tinggi, mikroskop dan serat optik
Germanium digunakan sebagai semikonduktor pada transistor dan berbagai
macam alat elektronik. Dalam sejarah awal ditemukannya semikonduktor
elektronik sepenuhnya menggunakan germanium sebagai bahan pembuatan.
Namun kini hanya sekitar 2% semikonduktoer saja yang masih memakai
germanium, karena silikon dengan tingkat kemurnian tinggi sudah menggantikan
posisi germanium di dunia semikonduktor.
Kristal germanium dengan kemurnian tinggi digunakan sebagai detektor
untuk spektroskop gamma dan pencarian materi gelap dalam ilmu kosmologi.
30
1.7. Timah
Sifat Fisis
Lambang : Sn
Nomor atom : 50
Jenis unsur : logam post transisi
Golongan : 4
Periode : 5
Blok : p
Massa atom standar : 118.710
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p2
Massa jenis (suhu kamar) : (putih) 7.365 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : (abu-abu) 5.769g·cm−3
Titik lebur : 231.93 °C
Titik didih : 2602 °C
Kalor peleburan : (putih) 7.03 kJ·mol−1
Kalor penguapan : (putih) 296 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : (putih) 27.112 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 1.96 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 708.6 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari kovalen : 139±4 pm
Jari-jari van der Waals : 217 pm
Uraian
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Timah memiliki dua
kemungkinan bilangan oksidasi, +2 dan +4 yang sedikit lebih stabil. Timah
memiliki 10 isotop stabil, jumlah terbesar dalam tabel periodik, yaitu dengan
massa atom 112, 114 sampai 120, 122 dan 124.
Unsur ini merupakan logam post-transisi berwarna keperakan, dapat ditempa
(malleable), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan
dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah
31
karat. Timah diperoleh terutama dari mineral kasiterit yang terbentuk sebagai
oksida.
. Sekitar 253,000 ton timah telah ditambang selama 2011, terbanyak adalah di
China (110,000 ton), Indonesia (51,000 ton), Peru (34,600 ton), Bolivia (20,700
ton) dan Brazil (12,000 ton). Perkiraan produsksi timah dalam sejarah bervariasi
dengan dinamika ekonomi dan pengembangan metode penambangan, namun
menurut beberapa perkiraan, bedasarkan angka konsumsi timah sekarang, timah
akan habis ditambang dalam waktu 40 tahun. Tetapi Lester Brown
memperkirakan bahwa timah dapat saja habis dalam 20 tahun karena aktivitas
penambangan timah tiap tahun semakin meningkat sekitar 2% per tahun.
Kegunaan
Timah dapat dipoles sangat licin dan digunakan untuk menyelimuti logam
lain untuk mencegah korosi dan aksi kimia. Lapisan tipis timah pada baja
digunakan untuk membuat makanan tahan lama.
Campuran logam timah sangat penting. Solder lunak, perunggu, logam
babbit, logam bel, logam putih, campuran logam bentukan dan perunggu fosfor
adalah beberapa campuran logam yang mengandung timah.
Timah dapat menahan air laut yang telah didistilasi dan air keran, tetapi
mudah terserang oleh asam yang kuat, alkali dan garam asam. Oksigen dalam
suatu solusi dapat mempercepat aksi serangan kimia-kimia tersebut. Jika
dipanaskan dalam udara, timah membentuk Sn2, sedikit asam, dan membentuk
garam stannate dengan oksida. Garam yang paling penting adalah klorida, yang
digunakan sebagai agen reduksi. Garam timah yang disemprotkan pada gelas
digunakan untuk membuat lapisan konduktor listrik. Aplikasi ini telah dipakai
untuk kaca mobil yang tahan beku. Kebanyakan kaca jendela sekarang ini dibuat
dengan mengapungkan gelas cair di dalam timah cair untuk membentuk
permukaan datar (proses Pilkington).
Baru-baru ini, campuran logam kristal timah-niobium menjadi
superkonduktor pada suhu sangat rendah, menjadikannya sebagai bahan
konstruksi magnet superkonduktif yang menjanjikan. Magnet tersebut, yang
terbuat oleh kawat timah-niobium memiliki berat hanya beberapa kilogram tetapi
dengan baterai yang kecil dapat memproduksi medan magnet hampir sama
32
dengan kekuatan 100 ton elektromagnet yang dijalankan dengan sumber listrik
yang besar.
1.8. Timbal
Sifat Fisis
Lambang : Pb
Nomor atom : 82
Jenis unsur : logam post transisi
Golongan : 4
Periode : 6
Blok : p
Massa atom standar : 207.2
Konfigurasi elektron : [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2
Massa jenis (suhu kamar) : 11.34 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 10.66 g·cm−3
Titik lebur : 327.46 °C
Titik didih : 1749 °C
Kalor peleburan : 4.77 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 179.5 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 26.650 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.03 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 715.6 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 175 pm
Jari-jari kovalen : 146±5 pm
Jari-jari van der Waals : 202 pm
Uraian
Timbal adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Pb dan nomor atom 82.
Lambangnya diambil dari bahasa Latin Plumbum. Timbal (Pb) adalah logam
berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi. Keberadaan timbal bisa
juga berasal dari hasil aktivitas manusia, yang mana jumlahnya 300 kali lebih
33
banyak dibandingkan Pb alami yang terdapat pada kerak bumi. Pb terkonsentrasi
dalam deposit bijih logam. Unsur Pb digunakan dalam bidang industri modern
sebagai bahan pembuatan pipa air yang tahan korosi, bahan pembuat cat, baterai,
dan campuran bahan bakar bensin tetraetil.
Timbal (Pb) adalah logam yang mendapat perhatian khusus karena sifatnya
yang toksik (beracun) terhadap manusia. Timbal (Pb) dapat masuk ke dalam
tubuh melalui konsumsi makanan, minuman, udara, air, serta debu yang tercemar
Pb.
Keracunan akibat kontaminasi Pb bisa menimbulkan berbagai macam hal
diantaranya:
Menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam pembentukan hemoglobin
(Hb)
Meningkatnya kadar asam δ-aminolevulinat dehidratase (ALAD) dan kadar
protoporphin dalam sel darah merah
Memperpendek umur sel darah merah
Menurunkan jumlah sel darah merah dan retikulosit, serta meningkatkan
kandungan logam Fe dalam plasma darah.
Timbal bersifat kumulatif. Dengan waktu paruh timbal dalam sel darah merah
adalah 35 hari, dalam jaringan ginjal dan hati selama 40 hari, sedangkan
dalam tulang selama 30 hari.
Mekanisme toksisitas Pb berdasarkan organ yang dipengaruhinya adalah:
Sistem haemopoietik; dimana Pb menghambat sistem pembentukan
hemoglobin (Hb) sehingga menyebabkan anemia.
Sistem saraf; di mana Pb dapat menyebabkan kerusakan otak dengan gejala
epilepsi, halusinasi, kerusakan otak besar, dan delirium.
Sistem urinaria; dimana Pb bisa menyebabkan lesi tubulus proksimalis,
lengkung henle, serta menyebabkan aminosiduria.
Sistem pencernaan; di mana Pb dapat menyebabkan kolik dan konstipasi.
Sistem kardiovaskular; di mana Pb dapat menyebabkan peningkatan
permeabilitas pembuluh darah.
Sistem reproduksi; di mana Pb dapat menyebabkan keguguran, tidak
berkembangnya sel otak embrio, kematian janin waktu lahir, serta
hipospermia dan teratospermia pada pria.
34
Sistem endokrin; di mana Pb dapat menyebabkan gangguan fungsi tiroid dan
fungsi adrenal
Bersifat karsinogenik dalam dosis tinggi.
Paparan Pb dosis tinggi mengakibatkan kadar Pb darah mencapai 80 µg/dL
pada orang dewasa dan 70 µg/dL pada anak-anak sehingga terjadi ensefalopati,
kerusakan arteriol dan kapiler , edeme otak, meningkatkanya tekanan zalir
serebrospinal, degenerasi neuron, serta perkembangbiakan sel glia yang disertai
dengan munculnya ataksia, koma, kejang-kejang, dan hiperaktivitas.
Kandungan Pb dalam darah berkorelasi dengan tingkat kecerdasan manusia.
Semakin tinggi kadar Pb dalam darah, semakin rendah poin IQ.Apabila dalam
darah ditemukan kadar Pb sebanyak tiga kali batas normal (dosis normal sekitar
0,3 mg/hari), maka akan terjadi penurunan kecerdasan intelektual.
Intoksikasi Pb bisa terjadi melalui jalur oral, lewat makanan, minuman,
pernapasan, kontak lewat kulit, kontak lewat mata, serta lewat parenteral. Logam
Pb tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia sehingga bila makanan atau minuman
tercemar Pb dikonsumsi, maka tubuh akan mengeluarkannya. Sebagian kecil Pb
diekskresikan melalui urin atau feses karena sebagian terikat oleh protein dan
sebagian lainnya lagi terakumulasi dalam ginjal, hati, kuku, jaringan lemak, dan
rambut.
Kegunaan
Timbal mudah dimanfaatkan karena titik lelehnya yang rendah. Beberapa
manfaat timbal adalah timbal digunakan di dalam accu, pewarna keramik,
Pembuatan plastik PVC untuk penutup kawat listrik, pembuatan proyektil
senapan, pelapis dinding pada studio musik, pelindung dari sinar-X, agen
pendingin pada reactor, elektroda pada elektrolisis, mencegah difusi air pada
kabel listrik bertegangan tinggi, memperberat massa raket, memperlambat korosi,
semikonduktor, detektor inframerah, dan solder untuk industry elektronik.
35
BAB 5
UNSUR GOLONGAN VA
1.9. Fosforus
Sifat Fisis
Lambang : P
Nomor atom : 15
Jenis unsur : non-logam
Golongan : 5
Periode : 3
Blok : p
Massa atom standar : 30.973762(2)
Konfigurasi elektron : [Ne] 3s2 3p3
Massa jenis (suhu kamar) : (putih) 1.823, (merah) ≈ 2.2 – 2.34, (ungu)
2.36, : (hitam) 2.69 g·cm−3
Titik Sublimasi : (merah) ≈ 416 – 590 °C, (violet) 620 °C
Titik lebur : (putih) 44.2 °C, (hitam) 610 °C
Titik didih : (putih) 280.5 °C
Kalor peleburan : (putih) 0.66 kJ·mol−1
Kalor penguapan : (putih) 12.4kJ·mol−1
Kapasitas kalor : (putih) 23.824 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.19 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 1011.8 kJ·mol−1
Jari-jari kovalen : 107±3 pm
Jari-jari van der Waals : 180 pm
Uraian
Fosforus adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom
15. Fosforus berupa nonlogam, bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen,
banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi
tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosforus amatlah reaktif,
memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen,
ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan unsur penting dalam makhluk
hidup.
36
Unsur ini ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg,
Jerman. Dia menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin melalui proses
penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan
unsur yang dia inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros
yang berarti 'pembawa terang' karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap
(glow-in-the dark). dan kini hasil temuan itu telah sangat berkembang dan sangat
berguna bagi umat manusia.
Secara umum fosforus membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki
bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan.
Nonlogam ini tidak larut dalam air, tetapi larut dalam karbon disulfida. Fosforus
murni terbakar secara spontan di udara membentuk fosforus pentoksida.
Fosforus dapat berada dalam empat bentuk atau lebih alotrop: putih (atau
kuning), merah, dan hitam (atau ungu). Yang paling umum adalah fosforus merah
dan putih, keduanya mengelompok dalam empat atom yang berbentuk tetrahedral.
Fosforus putih terbakar ketika bersentuhan dengan udara dan dapat berubah
menjadi fosforus merah ketika terkena panas atau cahaya. Fosforus putih juga
dapat berada dalam keadaan alfa dan beta yang dipisahkan oleh suhu transisi -3,8
°C. Fosforus merah relatif lebih stabil dan menyublim pada 170 °C pada tekanan
uap 1 atm, tetapi terbakar akibat tumbukan atau gesekan.
Kegunaan
Pengunaan paling dominan dari fosforus adalah sebagai fertiliser yang sangat
esensial bagi nutrisi tumbuhan. Dalam agrikultur dan produksi pertanian sekitar
70% - 75% P2O5 digunakan sebagai fertiliser. Selain itu Ca(H2PO4)2·H2Ojuga
dapat digunakan sebagai fertiliser. Senyawa CaHPO4·2H2O digunakan sebagai
makanan hewan. Senyawa PCl3 dan P4S10 digunakan untuk pesticida, senyawa
POCl3 untuk membuat plastic, kemudian senyawa Na5P3O10 digunakan untuk
membuat detergen.
Selain itu fosforus juga dipakai untuk membuat mainan yang bercahaya di
kegelapan, korek api, sumber lampu radioaktif, LED warna putih, Cathode Ray
Tubes, dan lampu Fluorescent.
White phosphorus yang terbuat dari fosfor digunakan dalam militer untuk
membuat granat asap.
37
1.10.Arsen
Sifat Fisis
Lambang : As
Nomor atom : 33
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 5
Periode : 4
Blok : p
Massa atom standar : 74.92160(2)
Konfigurasi elektron : [Ar] 4s2 3d10 4p3
Massa jenis (suhu kamar) : 5.727 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 5.22 g·cm−3
Titik Subimasi : 615 °C
Titik tripel : 817 °C
Kalor peleburan : (abu-abu) 24.44 kJ·mol−1
Kalor penguapan : ? 34.76 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 24.64 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.18 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 715.6 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 119 pm
Jari-jari kovalen : 119±4 pm
Jari-jari van der Waals : 185 pm
Uraian
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal
beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik
secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering
dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga
beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida
arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa
arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa
38
menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk
padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.
Kata arsenik dipinjam dari bahasa Persia زرنيخ Zarnik yang berarti "orpimen
kuning". Zarnik dipinjam dalam bahasa Yunani sebagai arsenikon. Arsenik
dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak tempat lainnya sejak zaman
dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh, dan gejala keracunan
arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes kimia sensitif untuk
mengetes keberadaan arsenik. Karena sering digunakan oleh para penguasa untuk
menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta
sulit dideteksi, arsenik disebut Racun para raja, dan Raja dari semua racun..
Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan cara
bagaimana mengisolasi elemen ini di tahun 1250. Pada tahun 1649 Johan
Schroeder mempublikasi 2 cara menyiapkan arsenik.
Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun yang kuat. Arsenik
membunuh dengan cara merusak sistem pencernaan, yang menyebabkan
kematian.
Kegunaan
Warangan, yang sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris,
mengandung bahan utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor keris
dengan mempertegas kontras pada pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan
daya bunuh senjata tikam itu.
Asetoarsenit Tembaga pernah digunakan sebagai pigmen warna hijau dengan
sebutan nama sebperti 'Paris Green' dan 'Emerald Green'. Penggunaan pigmen ini
menyebabkan banyak keracunan arsen pada abad ke 19, sehingga penggunaan
arsen sebagai pigmen warna sedah sangat dibatasi sekarang ini.
Arsen juga digunakan dalam pembuatan perunggu dan piroteknik.
Sekitar 2% dari produksi arsen digunakan sebagai bahan campuran
pembuatan peluru.
Arsen juga dapat digunakan sebagai preservasi sampel taksonomi.
1.11.Antimon
39
Sifat Fisis
Lambang : Sb
Nomor atom : 51
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 5
Periode : 5
Blok : p
Massa atom standar : 121.760(1)
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p3
Massa jenis (suhu kamar) : 6.697 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 6.53 g·cm−3
Titik lebur : 630.63 °C
Titik didih : 1587 °C
Kalor peleburan : 19.79 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 193.43 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25.23 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.05 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 834 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari kovalen : 139±5 pm
Jari-jari van der Waals : 206 pm
Uraian
Antimony (Latin: stibium) adalah sebuah elemen kimia dengan symbol Sb
dan no atom 51. Sebuah elemen logam dengan kilap abu-abu yang pada
umumnya ditemukan di alam dalam wujud Antimony(III) sulfide (Sb2S3), yang
digunakan sejak tahun 3100 sebelum masehi, sebelum zaman kerajaan di Mesir.
Senyawa antimon pada zaman itu diguanakan sebagai kosmetik. Pada waktu itu
juga logam antimon juga telah dikenal, namun dikenal sebagai timbal. Antimon
baru dikenal sebagai elemen pada abad ke 17. Ia merupakan konduktor panas dan
listrik yang buruk. Antimon dan banyak senyawanya sangat beracun.
Cina adalah negara penghasil terbesar antimon. Sekitar 88.9% dari produksi
antimon di dunia dihasilkan di Cina.
40
Kegunaan
Antimon digunakan di teknologi semikonduktor untuk membuat detektor
inframerah, dioda dan peralatan Hall-effect. Ia dapat meningkatkan kekerasan dan
kekuatan timbal. Baterai, logam anti friksi, senjata ringan dan tracer bullets
(peluru penjejak), pembungkus kabel, dan produk-produk minor lainnya
menggunakan sebagian besar antimon yang diproduksi. Senyawa-senyawa yang
mengambil setengah lainnya adalah oksida, sulfida, natrium antimonat, dan
antimon tetraklorida. Mereka digunakan untuk membuat senyawa tahan api,
enamel cat keramik, gelas dan pot.
1.12.Bismut
Sifat Fisis
Lambang : Bi
Nomor atom : 83
Jenis unsur : logam post transisi
Golongan : 5
Periode : 6
Blok : p
Massa atom standar : 208.98040(1)
Konfigurasi elektron : [Xe] 4f14 5d10 6s26p3
Massa jenis (suhu kamar) : 9.78 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 10.05 g·cm−3
Titik lebur : 271.5 °C
Titik didih : 1564 °C
Kalor peleburan : 11.30 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 151 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25,52 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.02 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 703 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 156 pm
Jari-jari kovalen : 148±4 pm
Jari-jari van der Waals : 207 pm
41
Uraian
Bismut adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Bi dan nomor atom 83. Logam dengan kristal trivalen ini memiliki sifat
kimia mirip dengan arsen dan antimoni. Dari semua jenis logam, unsur ini paling
bersifat diamagnetik dan merupakan unsur kedua setelah raksa yang memiliki
konduktivitas termal terendah.
Bismut( berasal dari bahasa latin bisemutun, dari bahasa Jerman Wismuth)
Pada awalnya membingungkan dengan timah dan timbal dimana dia mempunyai
kemiripan dengan elemen itu.Basilius akhirnya menjelaskan sebagian sifatnya di
tahun 1450. Claude Francois Geoffroy menunjukkan di tahun 1753 bahwa logam
ini berbeda dengan timbal.
Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira 2 kali lebih berlimpah daripada emas.
Bismut tidak memiliki nilai ekonomis bila dijadikan sebagai tambang utama.
Melainkan biasanya diproduksi sebagai sampingan pemrosesan biji logam lainnya
misalnya timbal, tungsten dan campuran logam lainnya.
Kegunaan
Bismut oksiklorida digunakan dalam bidang kosmetik, bismut subnitrat and
subkarbonat digunakan dalam bidang obat-obatan. Bismut dapat juga digunakan
sebagai magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol (MnBi),
produksi besi lunak, sebagai katalis dalam pembuatan acrilic fiber, digunakan
dalam penyolderan peralatan makan dan juga sebagai bahan lapisan kaca keramik.
Dioda Bi2Te3 dapat digunakan sebagai refrigerator dan pendingin CPU. Bismuth
vanadate dapat digunakan sebagai pigmen warna kuning yang tidak tembus
pandang pada lukisan minyak.
BAB 6
UNSUR GOLONGAN VIA
42
1.13.Sulfur
Sifat Fisis
Lambang : S
Nomor atom : 16
Jenis unsur : logam post transisi
Golongan : 6
Periode : 3
Blok : p
Massa atom standar : 32.065(5)
Konfigurasi elektron : [Ne] 3s2 3p4
Massa jenis (suhu kamar) : (α) 2.07 g·cm−3, (β) 1.96 g·cm−3, (γ) 1.9 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 1.819 g·cm−3
Titik lebur : 115.21 °C
Titik didih : 444.6 °C
Titik kritis : 1314 K, 20.7 MPa
Kalor peleburan : (mono) 1.727 kJ·mol−1
Kalor penguapan : (mono) 45 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 22.75 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.58 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 999.6 kJ·mol−1
Jari-jari kovalen : 105±3 pm
Jari-jari van der Waals : 180 pm
Uraian
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa.
Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di
alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-
mineral sulfida dan sulfat.
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam
air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik
gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih
dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya
43
pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum
dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan
pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak
mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik
yang tidak biasa.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari
kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa
belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom pada setiap
spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan delapan atom
belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang
normal.
.
Kegunaan
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses
vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan
besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan
untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting.
Belerang juga digunakanuntuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya,
untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang
merupakan insultor yang baik.
Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak,
cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.
Belerang cepat menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya
di atmosfer, sebagai pencemar udara.
1.14.Selenium
Sifat Fisis
Lambang : Se
Nomor atom : 34
Jenis unsur : non logam, kadang dianggap sebagai metaloid
Golongan : 6
Periode : 4
44
Blok : p
Massa atom standar : 78.96
Konfigurasi elektron : [Ar] 3d10 4s2 4p4
Massa jenis (suhu kamar) : (gray) 4.81 g·cm−3
Massa jenis (suhu kamar) : (alpha) 4.39 g·cm−3
Massa jenis (suhu kamar) : (vitreous) 4.28 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 3.99 g·cm−3
Titik lebur : 221 °C
Titik didih : 685 °C
Titik kritis : 1766 K, 27.2 MPa
Kalor peleburan : (gray) 6.69 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 95.48 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25.363 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.55 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 941.0 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 120 pm
Jari-jari kovalen : 120±4 pm
Jari-jari van der Waals : 190 pm
Uraian
Selenium adalah unsur kimia dengan symbol Se dan nomor atom 34. Unsur
ini jarang ditemui dalam bentuk bebas di alam, maupun sebagai bentuk senyawa
murni. Selenium (Yunani σελήνη selene berarti "Bulan") pertama kali ditemukan
pada tahun 1817 oleh Jöns Jacob Berzelius, yang menyadari bahwa selenium
memiliki kesaamaan dengan tellurium yang terlebih dahulu ditemukan
sebelumnya.
Apabila dalam jumlah besar, Selenium bersifat racun, namun unsur ini
dibutuhkan oleh semua hewan dalm jumlah yang kecil. Selenium adalah
komponen dari enzim antioksidan glutation peroksida dan thioredoksin reduktase
(yang secar tidak langsung mengurangi oksidasi molekul tertentu pada hewan dan
tumbuhan). Secara Komersial, selenium adalah produksi sampingan dari beberapa
mineral, salah satunya adalah mineral tembaga. Ada juga mineral yang terdiri dari
selenida dan selenat murni, namun sangat jarang dijumpai.
45
Kegunaan
Pemanfaatan komersil dari selenium pada zaman sekarang adalah pembuatan
kaca dan pigmen warna. Selenium bisa juga bertindak sebagai semikonduktor dan
digunakan didalam fotosel. Didalam elektronik Selenium bisa bertindak sebagai
pengganti silikon. Selenium juga bisa dipakai sebagai protektor sumber tenaga
DC, sel elektrolisis mangan, pembuatan karet, dan radiografi.
1.15.Tellurium
Sifat Fisis
Lambang : Te
Nomor atom : 52
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 6
Periode : 5
Blok : p
Massa atom standar : 78.96
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p4
Massa jenis (suhu kamar) : 6.24 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 5.7 g·cm−3
Titik lebur : 449.51 °C
Titik didih : 988 °C
Kalor peleburan : 17.49 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 114.1 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25.73 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.1 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 869.3 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari kovalen : 138±4 pm
Jari-jari van der Waals : 206 pm
Uraian
Tellurium adalah unsur kimia dengan symbol Te dan nomor atom 52. Sebuah
unsur yang rapuh, beracun, langka, logam berwarna putih keperakan yang sekilas
46
mirip timah, namun secara kimia berhubungan dengan selenium dan sulfur.
Tellurium sering dijumpai dala bentuk bebas di alam membentuk kristal.
Tellurium jauh lebih melimpah di alam semesta daripada di seluruh bumi.
Tellurium sangat langka di kerak bumi karena nomor atomnya yang tinggi dan
dapat menguap saat pembentukan hidrit yang mengakibtkan unsur ini lepas ke
luar angkasa saat pembentukan bumi.
Tellurium ditemukan Transylvania, Romania pada tahun 1782 oleh Franz-
Joseph Müller von Reichenstein di dalam sebuah mineral yang mengandung
tellurium dan emas. Kemudian pada tahun 1798 Martin Heinrich Klaproth
menamakan elemen ini dari bahasa latin "bumi", yaitu tellus. Emas tellurit adalah
mineral yang paling terkenal dari tellurium, namun emas tellurit itu sendiri
bukanlah mineral utama dari tellurium, karena pada umumnya tellurium didapat
dari produk sampingan tembaga dan timbal.
Kegunaan
Di dalam metalurgi yang merupakan pemanfaatan terbesar dari tellurium,
tellurium berguna sebagai campuran besi, tembaga dan timbal. Tellurium juga
digunakan di dalam kadmium tellurida (CdTe) sebagai panel surya. Perpaduan
tellurium dengan seng juga bisa dipakai untuk alat pendeteksi sinar-X.
Selain itu tellurium bisa juga dipakai sebagai bahan pembuat CD-RW, DVD-
RW, Blu-Ray Disk, chip memori, member warna pada keramik, dan serat kaca.
1.16.Polonium
Sifat Fisis
Lambang : Po
Nomor atom : 52
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 6
Periode : 5
Blok : p
Massa atom standar : 78.96
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p4
Massa jenis (suhu kamar) : 6.24 g·cm−3
47
Massa jenis cairan pada t.l. : 5.7 g·cm−3
Titik lebur : 449.51 °C
Titik didih : 988 °C
Kalor peleburan : 17.49 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 114.1 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25.73 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.1 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 869.3 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari kovalen : 138±4 pm
Jari-jari van der Waals : 206 pm
Uraian
Polonium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Po dan nomor atom 84. Unsur radioaktif yang langka ini termasuk
kelompok metaloid yang memiliki sifat kimia yang mirip dengan telurium dan
bismut. Elemen pertama yang ditemukan berdasarkan sifat radioaktifnya,
polonium ditemukan di pithblende pada 1989 oleh ahli kimia Prancis yaitu Marie
Curie, dinamakan berdasarkan Negara asalnya Polandia. Polonium tidak
mempunyai ikatan senyawa yang khas, dan hamper semua senyawa Polonium
adalah senyawa sintetsis; lebih dari 50 senyawa sintetis polonium yang telah
diketahui. Polonium adalah salah satu elemen dari uranium-radium dan
merupakan anggota dari uranium-238. Polonium adalah unsur yang sangat jarang
di alam. Jumlah elemen ini terjadi dalam batuan yang mengandung radium.
Polonium 210 (juga disebut radium-F) adalah isotop paling umum yang terjadi
yang memiliki paruh waktu 138 hari. Banyak isotop lain yang sudah berhasil
disintesis. Polonium meleleh pada suhu 254 °C ( sekitar 489 °F ), mendidih pada
suhu 962 °C ( sekitar 1764 °F ), dan memiliki spesifik gravitasi 9.3. Unsur ini
adalah unsur yang memiliki radioaktivitas yang besar dari unsur ini
menyebabkan radiasi yang berbahaya walaupun hanya dalam dosis kecil.
Kegunaan
Karena kebanyakan isotop Polonium terintegrasi dari pemecahan partikel
alpha berenergi tinggi dalam jumlah besar dari elemen ini merupakan sumber
48
yang baik bagi radiasi alpha. Polonium digunakan dalam percobaan nuklir dengan
elemen sepeti Berilium yang melepas neutron saat ditembak partikel alpha. Dalam
percetakan dan alat photografi, polonium digunakan dalam alat yang
mengionisasi udara untuk menghilangkan kumpulan arus elektrostatis.
BAB 7
UNSUR GOLONGAN VIIA
1.17.Fluorin
49
Sifat Fisis
Lambang : F
Nomor atom : 9
Jenis unsur : halogen
Golongan : 7
Periode : 2
Blok : p
Massa atom standar : 18.9984032(5)
Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p5
Massa jenis : 1.696 g/L
Massa jenis cairan pada t.d. : 1.505[4] g·cm−3
Titik lebur : −219.62 °C
Titik didih : −188.12 °C
Titik kritis : 144.00 K, 5.220 MPa
Kalor peleburan : 0.51 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 3.27 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 825 J·mol−1·K−1
Energi ionisasi : pertama: 1681.0 kJ·mol−1
ke-2: 3374.2 kJ·mol−1
ke-3: 6050.4 kJ·mol−1
Jari-jari kovalen : 60 pm
Jari-jari van der Waals : 147 pm
Uraian
Fluorin adalaa unsur kimia dengan simbol F dan nomor atom 9. Fluorin
adalah elemen halogen teruingan dan hanya mempunyai 1 isotop yang stabil,
yaitu fluorine-19. Pada tekanan dan suhu standar, fluorin adalah gas berwarna
kuning pucat yang tersusun atas molekul diatomik, F2, Fluorin adalah elemen
yang sangat reaktif sehinggan perlu mendapat perlakuan khusus dalam
penanganannya.
Kegunaan
Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari unsur ini, diantaranya
adalah pada senyawa Klorofluorokarbon (CFC). Senyawa klorofluorokarbon atau
yang lebih dikenal dengan nama Freon ini, berupa cair ataupun gas dan tidak
50
berbau ataupun beracun. Senyawa ini sering digunakan sebagai pendorong dalam
produk penyemprot aerosol dan juga sering digunakan dalam pendingin pada
lemari es atau pada AC. Namun sekarang ini penelitian membuktikan bahwa
senyawa ini dapat merusak lapisan ozon (O3) di atmosfer, sehingga
pengunaannya makin dikurangi.
Sedangkan senyawa Politetra Flouretena (Teflon). Banyak digunakan pada
industry automobile dan dapat digunakan sebagai pelapis pada bagian dalam
panci dan sebagai peralatan masak lainnya.
Selain itu fluor organic fluor juga banyak berguna seperti pada cairan
hidrokarbon yang mengandung yang merupakan turunan dari petroleum yang
dimanfaatkan sebagai minyak pelumas yang sangat stabil. Selain itu senyawa
Uranium heksafluorida berguna dalam proses difusi gas untuk bahan bakar pada
reactor nuklir atau bom atom.
Senyawa fluor lainnya, yaitu Asam hidrofluorida juga dapat digunakan untuk
melukis pada kaca. Pemakaian senyawa fluor dalam kuantitas kecil, dapat
menyebabkan kerusakan pada gigi, oleh karena itu banyak pasta gigi yang
ditambahkan senyawa ini. Namun apabila senyawa ini digunakan terlalu banyak
maka dapat menyebabkan kerusakan pada email gigi.
1.18.Klorin
Sifat Fisis
Lambang : Sb
Nomor atom : 51
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 5
Periode : 5
Blok : p
Massa atom standar : 121.760(1)
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p3
Massa jenis (suhu kamar) : 6.697 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 6.53 g·cm−3
Titik lebur : 630.63 °C
Titik didih : 1587 °C
51
Kalor peleburan : 19.79 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 193.43 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25.23 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.05 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 834 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari kovalen : 139±5 pm
Jari-jari van der Waals : 206 pm
Uraian
Klor atau Klorin berasal dari bahasa Yunani yaitu Chloros, berarti "hijau
pucat", adalah unsur kimia dengan nomor atom 17 dansimbol Cl. Klor adalah
salah satu halogen, ditemukan di dalam table periodic dalam kelompok atom 17.
Sebagai ion klorida, dimana merupakan bagian dari garam biasa dan senyawa
lain, secara alami banyak dan sangat dibutuhkan dalam banyak bentuk kehidupan,
termasuk manusia.Gas klorin, berwarna kuning kehijauan, yang mana beratnya
dua setengah kali lipat sedangkan baunya sangat menyesakkan dan sangat
beracun.Dalam bentuk cair dan padat merupakan bahan pengoksidasi, pelunturan,
yang bekerja dengan sangat efektif
Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam) dan diperoleh
darigaram klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering disebut
dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat
bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat
melarutkan 3.10 volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume.
Kegunaan
Klorin digunakan didalam pembuatan kertas, antiseptik, bahan pewarna,
makanan, insektisida, cat lukisan, produk-produk minyak bumi, plastik, obat-
obatan, tekstil, pelarut, dan banyak produk pengguna yang lain. Klor digunakan
secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari. Klor digunakan untuk
menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia. Bahkan, kemasan
air terkecil pun sudah terklorinasi. Unsur ini digunakan secara aktif dalam kimia
organilk sebagai sebagai agen oksidasi dan dalam reaksi penggantian karena
52
klorin biasanya memiliki fitur-fitur yang diinginkan dalam senyawa organik
ketika ia direaksikan dengan hidrogen (sebagai dalam pembuatan karet sintetik).
Kegunaan lain dari klor adalah untuk pembuatan senyawa klorin untuk
sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan, dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor
digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbontetraklorida, dan
ekstraksibrom
1.19.Bromin
Sifat Fisis
Lambang : Sb
Nomor atom : 51
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 5
Periode : 5
Blok : p
Massa atom standar : 121.760(1)
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p3
Massa jenis (suhu kamar) : 6.697 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 6.53 g·cm−3
Titik lebur : 630.63 °C
Titik didih : 1587 °C
Kalor peleburan : 19.79 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 193.43 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25.23 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.05 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 834 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari kovalen : 139±5 pm
Jari-jari van der Waals : 206 pm
Uraian
Bromin atau brom (bahasa Yunani: βρωμος, brómos - berbau pesing), adalah
unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol Br dan nomor atom 35.
53
Unsur dari deret kimia halogen ini berbentuk cairan berwarna merah pada suhu
kamar dan memiliki reaktivitas di antara klor dan yodium. Dalam bentuk cairan,
zat ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan uapnya menyebabkan
iritasi pada mata dan tenggorokan. Dalam bentuk gas, bromin bersifat toksik.
Kegunaan
Bromin dalam bentuk Natrium bromide (NaBr) berfungsi sebagai obat
penenang saraf.
Unsur Bromin dalam senyawa Perak bromide (AgBr) berguna dalam seni
fotografi yaitu disuspensikan dalam gelatin untuk film fotografi
Fungsi Bromin dalam Metil bromide (CH3Br) berguna sebagai zat pemadam
kebakaran
Manfaat bromine dalam senyawa Etilen dibromida (C2H4Br2) ditambahkan
pada bensin untuk mengubah Pb menjadi PbBr2.
Bromin dalam bentuk Metil bromide pernah digunakan sebagai racun
serangga dan pestisida. Namun karena mempunyai efek rumah kaca maka
penggunaan logam bromida sebagai pestisida dilarang dalam protokol
Montreal.
1.20.Astatin
Sifat Fisis
Lambang : Sb
Nomor atom : 51
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 5
Periode : 5
Blok : p
Massa atom standar : 121.760(1)
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p3
Massa jenis (suhu kamar) : 6.697 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 6.53 g·cm−3
Titik lebur : 630.63 °C
Titik didih : 1587 °C
54
Kalor peleburan : 19.79 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 193.43 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25.23 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.05 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 834 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari kovalen : 139±5 pm
Jari-jari van der Waals : 206 pm
Uraian
Astatin adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang At dan nomor atom 85. Nama unsur ini berasal dari bahasa Yunani
αστατος (astatos) yang berarti "tak stabil". Unsur ini termasuk golongan halogen
dan merupakan unsur radioaktif yang terbentuk secara alami melalui peluruhan
uranium-235 and uranium-238. Dibandingkan dengan elemen lain, sangat sedikit
yang diketahui tentang astatin. Banyak property yang diketahui tentang astatine
hanya didasarkan pada kemiripannya dengan unsur iodine.
Astatin tidak pernah teramati dalam bentuk bebas, karena meskipun
massanya besar, tetapi panas yang dihasilkan dari massanya yang besar itu justru
menghasilkan panas radioaktif yang cukup untuk membuat elemen ini menguap.
Astatine mungkin berwarna gelap, dan mungkin sekilas tampak seperti lunsur
logam.
Elemen ini pertama kali diproduksi oleh Dale R. Corson, Kenneth Ross
MacKenzie, dan Emilio Segrè di Universitas California, Berkeley pada tahun
1940. Mereka menamakan elemen ini "astatine", karena sifatnya yang tidak stabil
(bahasa Yunani αστατος (astatos) berarti "tidak stabil").
Kegunaan
Astatin-211 dapat digunakan untuk radioterapi. Setelah diproduksi, astatin
harus digunakan dengan cepat, karena meluruh dengan paruh 7,2 jam. Astatin-211
digunakan karena dapat meluruh dengan baik melalui emisi partikel alfa (untuk
bismut-207), atau melalui penangkapan elektron (menjadi nuklida polonium-211
yang berumur pendek, yang dengan sendirinya mengalami peluruhan alpha lebih
lanjut).
55
BAB 8
UNSUR GOLONGAN VIIIA
1.21.Helium
Sifat Fisis
Lambang : Sb
Nomor atom : 51
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 5
Periode : 5
Blok : p
Massa atom standar : 121.760(1)
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p3
Massa jenis (suhu kamar) : 6.697 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 6.53 g·cm−3
Titik lebur : 630.63 °C
Titik didih : 1587 °C
Kalor peleburan : 19.79 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 193.43 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25.23 J·mol−1·K−1
56
Elektronegativitas : 2.05 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 834 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari kovalen : 139±5 pm
Jari-jari van der Waals : 206 pm
Uraian
Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa,
tak beracun, hampir inert, berupa gas monatomik, dan merupakan unsur pertama
pada golongan gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik
didih dan titik lebur gas ini merupakan yang terendah di antara semua unsur.
Helium berwujud hanya sebagai gas terkecuali pada kondisi yang sangat ekstrem.
Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk menciptakan sedikit senyawa helium,
yang semuanya tidak stabil pada suhu dan tekanan standar. Helium memiliki
isotop stabil kedua yang langka yang disebut helium-3. Sifat dari cairan varitas
helium-4; helium I dan helium II; penting bagi para periset yang mempelajari
mekanika kuantum (khususnya dalam fenomena superfluiditas) dan bagi mereka
yang mencari efek mendekati suhu nol absolut yang dimiliki materi (seperti
superkonduktivitas).
Helium adalah unsur kedua terbanyak dan kedua teringan di jagad raya,
mencakupi 24% massa keunsuran total alam semesta dan 12 kali jumlah massa
keseluruhan unsur berat lainnya. Keberlimpahan helium yang sama juga dapat
ditemukan pada Matahari dan Yupiter. Hal ini dikarenakan tingginya energi
pengikatan inti (per nukleon) helium-4 berbanding dengan tiga unsur kimia
lainnya setelah helium. Energi pengikatan helium-4 ini juga bertanggung jawab
atas keberlimpahan helium-4 sebagai produk fusi nuklir maupun peluruhan
radioaktif. Kebanyakan helium di alam semesta ini berupa helium-4, yang
dipercaya terbentuk semasa Ledakan Dahsyat. Beberapa helium baru juga
terbentuk lewat fusi nuklir hidrogen dalam bintang semesta.
Nama "helium" berasal dari nama dewa Matahari Yunani Helios. Pada 1868,
astronom Perancis Pierre Jules César Janssen mendeteksi pertama kali helium
sebagai tanda garis spektral kuning tak diketahui yang berasal dari cahaya
gerhana matahari. Secara formal, penemuan unsur ini dilakukan oleh dua orang
kimiawan Swedia Per Teodor Cleve dan Nils Abraham Langlet yang menemukan
57
gas helium keluar dari bijih uranium kleveit. Pada tahun 1903, kandungan helium
yang besar banyak ditemukan di ladang-ladang gas alam di Amerika Serikat, yang
sampai sekarang merupakan penyedia gas helium terbesar. Helium digunakan
dalam kriogenika, sistem pernapasan laut dalam, pendinginan magnet
superkonduktor, "penanggalan helium", pengembangan balon, pengangkatan
kapal udara dan sebagai gas pelindung untuk kegunaan industri (seperti
"pengelasan busar") dan penumbuhan wafer silikon). Menghirup sejumlah kecil
gas ini akan menyebabkan perubahan sementara kualitas suara seseorang.
Di Bumi, gas ini cukup jarang ditemukan (0,00052% volume atmosfer).
Kebanyakan helium yang kita temukan di bumi terbentuk dari peluruhan
radioaktif unsur-unsur berat (torium dan uranium) sebagai partikel alfa berinti
atom helium-4. Helium radiogenik ini terperangkap di dalam gas bumi dengan
konsentrasi sebagai 7% volume, yang darinya dapat diekstraksi secara komersial
menggunakan proses pemisahan temperatur rendah yang disebut distilasi
fraksional.
Kegunaan
Sebagai gas mulia tameng untuk mengelas
Sebagai gas pelindung dalam menumbuhkan kristal-kristal silikon dan
germanium dan dalam memproduksi titanium dan zirkonium
Sebagai agen pendingin untuk reaktor nuklir
Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels)
Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para
penyelam dan para pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara
tinggi. Perbandingan antara He dan O2 yang berbeda-beda digunakan untuk
kedalaman penyelam yang berbeda-beda.
Helium sangat banyak digunakan untuk mengisi balon ketimbang hidrogen
yang lebih berbahaya. Salah satu kegunaan helium yang lain adalah untuk
menekan bahan bakar cair roket. Roket Saturn, seperti yang digunakan pada misi-
misi Apollo, memerlukan sekitar 13 juta kaki kubik He.
Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI) tetap
bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak kegunaan mesin ini
di bidang kesehatan.
58
Helium juga digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai
iklan perusahaan-perusahaan besar, termasuk Goodyear. Aplikasi lainnya sedang
dikembangkan oleh militer AS adalah untuk mendeteksi peluru-peluru misil yang
terbang rendah. Badan Antariksa AS NASA juga menggunakan balon-balon
berisi gas helium untuk mengambil sampel atmosfer di Antartika untuk
menyelidiki penyebab menipisnya lapisan ozon.
1.22.Argon
Sifat Fisis
Lambang : Sb
Nomor atom : 51
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 5
Periode : 5
Blok : p
Massa atom standar : 121.760(1)
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p3
Massa jenis (suhu kamar) : 6.697 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 6.53 g·cm−3
Titik lebur : 630.63 °C
Titik didih : 1587 °C
Kalor peleburan : 19.79 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 193.43 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25.23 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.05 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 834 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari kovalen : 139±5 pm
Jari-jari van der Waals : 206 pm
Uraian
59
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan
nomor atom 18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer
bumi
Nama "argon" berasal dari kata Yunani αργον berarti "malas" atau "yang
tidak aktif". Penamaan ini bedasarkan sifat atom argon yang hampir tidak
berekasi sama sekali dengan unsur kimia lain. Oktet lengkap (delapan elektron) di
kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap ikatan dengan unsur-
unsur lainnya. Titik triple suhu 83,8058 K adalah titik tetap yang menentukan
dalam Skala Suhu Internasional 1990.
Argon mempunyai tingkat solubilitas yang yama di air seperti oksigen dan
memiliki solubilitas 2,5 kali lipat lebih tinggi pada nitrogen. Argon adalah gas
mulia yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak bersifat racun dalam wujud
padat, cairan dan gas. Argon hampir tak berekasi dalam segala kondisi dan tidak
membentuk senyawa yang stabil pada suhu ruangan.
Walaupun argon adalah gas mulia, argon ditemukan memiliki kemampuan
dalam membentuk beberapa senyawa. Contohnya adalah argon fluorohidrit
(HArF),merupakan senyawa argon yang stabil, sebagaimana yang dilaporkan oleh
peneiti di Universitas Helsinki pada tahun 2000. Secara hitungan teoritis, argon
diprediksikan dapat membentuk senyawa lain yang stabil, namun beberapa
metode sintetis yang telah dicoba gagal menghasilkan senyawa argon yang stabil.
Keberadaan argon di udara pertama kali dicurigai oleh Henry Cavendish pada
tahun 1785 namun isolasi dari Argon baru pertama kali dilakukan pada tahun
1894 oleh Lord Rayleigh and Sir William Ramsay.
Kegunaan
Argon digunakan dalam bola lampu pijar listrik dan tabung fluoresen pada
tekanan sekitar 400 Pa, tabung pengisian cahaya , tabung kilau dan lain-lain.
Argon juga digunakan sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik
dalam proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif lainya, dan juga
sebagai lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.
1.23.Kripton
Sifat Fisis
60
Lambang : Sb
Nomor atom : 51
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 5
Periode : 5
Blok : p
Massa atom standar : 121.760(1)
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p3
Massa jenis (suhu kamar) : 6.697 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 6.53 g·cm−3
Titik lebur : 630.63 °C
Titik didih : 1587 °C
Kalor peleburan : 19.79 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 193.43 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25.23 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.05 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 834 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari kovalen : 139±5 pm
Jari-jari van der Waals : 206 pm
Uraian
Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Kr dan nomor atom 36. Ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan
Travers dalam residu yang tersisa setelah udara cair hampir menguap semua. Pada
tahun 1960, disetujui secara internasional bahwa satuan dasar panjang, meter,
harus didefinisikan sebagai garis spektrum merah oranye dari 86Kr. Hal ini untuk
menggantikan standar meter di Paris, yang semula didefinisikan sebagai batangan
alloy platina-iridium. Pada bulan Oktober 1983, satuan meter, yang semula
diartikan sebagai satu per sepuluh juta dari kuadrat keliling kutub bumi, akhirnya
didefinisi ulang oleh lembaga International bureau of Weights and Measures,
sebagai panjang yang dilalui cahaya dalam kondisi vakum selama interval waktu
1/299,792,458 detik.
61
Kegunaan
Kripton klatrat dibuat dengan menggunakan hidrokuinon dan fenol. 85Kr
dapat digunakan untuk analisis kimia dengan menanamkan isotop kripton dalam
beragam zat padat. Selama proses ini, terbentuk kriptonate. Aktivitas kriptonate
sangat sensitif dalam reaksi kimia dalam bentuk larutan. Karenanya, konsentrasi
reaktan pun jadi dapat ditetapkan. Kripton digunakan sebagai lampu kilat
fotografi tertentu untuk fotografi berkecepatan tinggi.
1.24.Xenon
Sifat Fisis
Lambang : Sb
Nomor atom : 51
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 5
Periode : 5
Blok : p
Massa atom standar : 121.760(1)
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p3
Massa jenis (suhu kamar) : 6.697 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 6.53 g·cm−3
Titik lebur : 630.63 °C
Titik didih : 1587 °C
Kalor peleburan : 19.79 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 193.43 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25.23 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.05 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 834 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari kovalen : 139±5 pm
Jari-jari van der Waals : 206 pm
Uraian
62
Xenon adalah sebuah unsur kimia dengan symbol Xe dan nomor atom 54.
Xenon adalah unsur yang tidak berwarna, berat dan gas mulia yang tidak berbau.
Walaupun secara umum tidak reaktif, xenon bisa membentuk beberapa senyawa
seperti xenon hexafluoroplatinate, yaitu adalah senyawa gas mulia yang pertama
kali disintetis.
Xenon memiliki delapan isotop yang stabil. Terdapat lebih dari 40 isotop
yang tidak stabil dan meluruh dalam proses peluruhan radioktif. Rasio isotop dari
xenon merupakan alat yang penting dalam penyelidikan proses awal terbentuknya
tata surya.. Radioaktif xenon-135 yang diproduksi iodine-135 sebagai hasil dari
fisi nuklir dapat bertindak sebagai penyerap neutron pada reaktor nuklir.
Xenon ditemukan pertama kali oleh William Ramsay dant Morris Travers
pada 12 Juli 1898 di Inggris, setelah mereka menemukan krypton dan neon.
Mereka menemukan xenon dari sisa residu penguapan senyawa cairan di udara.
Ramsay member nama xenon yang berasala dari bahasa Yunani ξένον [xenon],
yang berarti orang asing. Pada tahun 1902, Ramsay memperikrakan bahwa
proporsi dari xenon di atmosfer bumi adalah 1 banding 20. Dahulu symbol dari
Xenon adalah X, namun kini symbol tersebut telah diganti dengan symbol Xe.
Kegunaan
Kripton klatrat dibuat dengan menggunakan hidrokuinon dan fenol. 85Kr
dapat digunakan untuk analisis kimia dengan menanamkan isotop kripton dalam
beragam zat padat. Selama proses ini, terbentuk kriptonate. Aktivitas kriptonate
sangat sensitif dalam reaksi kimia dalam bentuk larutan. Karenanya, konsentrasi
reaktan pun jadi dapat ditetapkan. Kripton digunakan sebagai lampu kilat
fotografi tertentu untuk fotografi berkecepatan tinggi.
1.25.Radon
Sifat Fisis
Lambang : Sb
Nomor atom : 51
Jenis unsur : metaloid
Golongan : 5
Periode : 5
63
Blok : p
Massa atom standar : 121.760(1)
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p3
Massa jenis (suhu kamar) : 6.697 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. : 6.53 g·cm−3
Titik lebur : 630.63 °C
Titik didih : 1587 °C
Kalor peleburan : 19.79 kJ·mol−1
Kalor penguapan : 193.43 kJ·mol−1
Kapasitas kalor : 25.23 J·mol−1·K−1
Elektronegativitas : 2.05 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 834 kJ·mol−1
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari kovalen : 139±5 pm
Jari-jari van der Waals : 206 pm
Uraian
Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas mulia dan
beradioaktif. Radon terbentuk dari penguraian radium. Radon juga gas yang
paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai waktu paruh 3,8
hari dan digunakan dalam radioterapi. Radon dapat menyebabkan kanker paru
paru, dan bertanggung jawab atas 20.000 kematian di Uni Eropa setiap tahunnya.
Nama radon berasal dari radium. Radon ditemukan pada tahun 1900 oleh
Friedrich Ernst Dorn, yang menggelarnya sebagai pancaran radium. Pada tahun
1908 William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray, yang menamakannya niton
(dari bahasa latin nitens berarrti "yang berkilauan"; simbol Nt), mengisolasinya,
menentukan kepadatannya dan mereka menemukan bahwa Radon adalah gas
paling berat pada masa itu (dan sampai sekarang). Semenjak 1923 unsur 87 ini
disebut Radon.
Radon tidak mudah bereaksi secara kimia, tetapi beradioaktif, radon juga
adalah gas alami (senyawa gas terberat adalah tungsten heksaflorida, WF6). Pada
64
suhu dan tekanan ruang, radon tidak berwarna tetapi apabila didinginkan hingga
membeku, radon akan berwarna kuning, sedang kan radon cair berwarna merah
jingga.
Penumpukan gas Radon secara alamiah di atsmosfir bumi terjadi amat
perlahan sehingga air yang menyentuh udara bebas terus kehilangan Radon
karena proses penguapan. Air bawah tanah mempunyai kandungan Radon lebih
tinggi di bandingkan air permukaan.
kegunaan
Radon kadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk kegunaan
terapeutik. Radon tersebut di peroleh dengan pemompaan dari sumber Radium
dan disimpan daloam tabung kecil yang disebut ‘’benih’’ atau ‘’jarum’’. Radon
sudah jarang digunakan lagi namun, mengingat rumah sakit sekarang bisa
mendapatkan benih dari ‘’supplier’’ yang menghasilkan benih dengan tingkat
peluruhan yang dikehendaki. biasanya digunakan kobalt dan caesium yang tahan
selama beberapa tahun, sehingga lebih praktis ditinjau dari segi logistik.
Karena peluruhannya yang cukup depat. radon juga digunakan dalam
penyelidikan hidrologi yang mengkaji interaksi antara air bawah tanah, anak
sungai dan sungai. Peningkatan radon dalam anak sungai atau sungai merupakan
petunjuk penting bahwa terdapat sumber air bawah tanah.
65