23
KESULTANAN CIREBON MAN KLATEN TUGAS KELOMPOK 4 X IPS 1

Tugas Kesultanan cirebon

Embed Size (px)

Citation preview

KESULTANAN CIREBON

MAN KLATEN

TUGAS KELOMPOK 4 X IPS 1

NAMA : AYU ATIKASARI

KELAS : X IPS1

NO : 03

NAMA : RISKA UMI S.

KELAS : X IPS 1

NO : 19

NAMA : TRI WIDIANTO

KELAS : X IPS 1

NO : 22

Anggota kelompok

MENU :

Awal berdirinya

Masa kejayaan

Perkembangan awal

Pendirian

Sil- silah kerajaan

Peta pembagian kesultanan cirebon

Peninggalan kerajaan cirebon

Keruntuhan

Penutupan

Awal berdirinya kesultanan

cirebon : Kesultanan Cirebon adalah sebuah

kesultanan Islam ternama di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 Masehi, danmerupakan pangkalan penting dalam jalurperdagangan dan pelayaran antar pulau. Lokasinya di pantai utara pulau Jawa yang merupakan perbatasan antara Jawa Tengahdan Jawa Barat, membuatnya menjadipelabuhan dan "jembatan" antarakebudayaan Jawa dan Sunda sehinggatercipta suatu kebudayaan yang khas, yaitukebudayaan Cirebon yang tidak didominasikebudayaan Jawa maupun kebudayaanSunda.

Menurut Sulendraningrat yang mendasarkan pada naskah babad tanah

sunda dan atia pada naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Cirebon pada

awalnya adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa,

yang lama-kelamaan berkembang menjadi sebuah desa yang ramai dan

diberi nama Caruban (Bahasa sunda : campuran), karena di sana

bercampur para pendatang dari berbagai macam suku bangsa, agama,

bahasa, adat istiadat, dan mata pencaharian yang berbeda-beda untuk

bertempat tinggal atau berdagang.

Mengingat pada awalnya sebagian besar mata pencaharian masyarakat

adalah sebagai nelayan, maka berkembanglah pekerjaan menangkap ikan

dan rebon (udang kecil) di sepanjang pantai serta pembuatan terasi, petis,

dan garam. Dari istilah air bekas pembuatan terasi (belendrang) dari udang

rebon inilah berkembanglah sebutan cai-rebon (Bahasa Sunda:, air rebon)

yang kemudian menjadi Cirebon.

Dengan dukungan pelabuhan yang ramai dan sumber daya alam dari

pedalaman, Cirebon kemudian menjadi sebuah kota besar dan menjadi

salah satu pelabuhan penting di pesisir utara Jawa baik dalam kegiatan

pelayaran dan perdagangan di kepulauan Nusantara maupun dengan

bagian dunia lainnya. Selain itu, Cirebon tumbuh menjadi cikal bakal pusat

penyebaran agama Islam di Jawa Barat.

kerajaan cirebon :

MENU

Masa kejayaan kesultanan

cirebon : Kerajaan Cirebon berada pada puncak kejayaan ketika

dipimpin oleh Syarif Hidayatullah. Syarif Hidayatullah putrawanita asal Galuh-Caruban yaitu Nhay Lara Santang adikdari Pangeran Cakrabuwana pemimpin Caruban yang menikah dengan Mauana Sultan Muhammad. Ketika SyarifHidayat berusia duapuluh tahun, ia pergi ke Makkah bergurukepada Syeh Tajamudin Al ubri, di sini ia tinggal selama duatahun, setelah tamat dari Syeh Tajamudin kemudian SyarifHidayat, meneruskan pelajaran kepada Syeh AtaillahSyazalli, masih di Mekkah juga selama dua tahun (Sunardjo, 1983:51). Ketika Cirebon mengalami kejayaan pada masaSyarif Hidayatullah sudah tidak diragukan lagi, karenapengalaman ilmu yang didapat sangat luar biasa. Itu dapatkita lihat dari beliau mempunyai dua guru besar yang ada diMekkah. Syarif hidayatullah juga pernah belajar Tasawuf diBagdad. Beliau di Bagdad beliau belajar tasawuf selam duatahun

• Kemudian beliau kembali ke negerinya yaitu Oqnah Yutra. Kemudainbeliau memutuskan untuk pergi ke Jawa karena beliau ingin menjadimubaligh di Jawa. Dalam perjalanannya ke pulau Jawa SyarifHidayatullah sempat singgah di Gujarat. Setelah dari Gujarat, SrarifHidayat singgal dan tinngal pula di Samudera Pasai, sebuah tempat diAceh yang pada masa itu sudah merupakan Kerajaan Islam yang cukupbesar karena sudah berdiri sejak 1296 (Sunardjo, 1983:52). Mungkin sajaketika di Samudra Pasai Syarif Hidayatullah sedikit banyak belajartentang pemerintahan Islam. Karena beliau juga tinggal beberapa waktudi Samudera Pasai. Jadi tidak heran lagi ketika beliau menjadi pemimpindi Cirebon dapat membawa pada kejayaan. Kemudian SyarifHidayatullah melanjutkan perjalannanya ke Banten, kemudian ke Ampel. Ada bebrapa versi mengapa Syarif Hidayatullah pergi ke Ampel. Setelahdari Ampel, kemudain beliau mejunu Cirebon untuk menyiarkan agama Islam atas perintah dari para wali. Menurut Kitab Purwaka Carubandalam bukunya R.H. Unang Sumardjo SH dijelaskan bahwa: SyarifHidayatullah mendirikan pesantren di Dukuh Sembung masuk wilayahPasambangan juga mengajar agama Islam di ampung Badaban (kuranglebih 3 Km arah Barat dari Pasambangan). Dari keterangan diatas dapatdipastikan bahwa kehadiran Syarif Hidayatullah di Cirebon sudah dapatditerima oleh pribumi

. Dari uraian diatas dapat dijadikan acuan

bahwa Cirebon pada masa Syarif Hidayatullah

berada dalam kejayaannya. Sunan Gunung

Jati wafat pada tahun 1568 dan dimakamkan

di Bukit Sembung yang juga dikenal dengan

makam Gunung Jati (Tim Nasional Penulisan

Sejarah Indonesia. 2010:60). Kemudian

digantikan oleh Panembahan Ratu putra

Pangeran Suwarga.

MENU

Perkembangan awal :

Ki Gedeng Tapa Ki Gedeng Tapa (atau juga dikenal

dengan nama Ki Gedeng Jumajan Jati) adalah seorang saudagar kaya dipelabuhan Muarajati, Cirebon. Ia mulaimembuka hutan ilalang dan membangunsebuah gubug dan sebuah tajug(Jalagrahan) pada tanggal 1 Syura 1358 (tahun Jawa) bertepatan dengan tahun1445 Masehi. Sejak saat itu, mulailahpara pendatang mulai menetap danmembentuk masyarakat baru di desaCaruban

MENU

Ki Gedeng Alang-Alang

Kuwu atau kepala desa Caruban yang pertama yang diangkat oleh masyarakat baruitu adalah Ki Gedeng Alang-alang. SebagaiPangraksabumi atau wakilnya, diangkatlahRaden Walangsungsang, yaitu putra PrabuSiliwangi dan Nyi Mas Subanglarang atauSubangkranjang, yang tak lain adalah puteridari Ki Gedeng Tapa. Setelah Ki GedengAlang-alang wafat, Walangsungsang yang juga bergelar Ki Cakrabumi diangkat menjadipenggantinya sebagai kuwu yang kedua, dengan gelar Pangeran Cakrabuana

PANGERAN CAKRABUANA

Pangeran Cakrabuana adalah keturunan Pajajaran. Putera pertama Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangidari istrinya yang pertamanya bernama Subanglarang(puteri Ki Gedeng Tapa). Raden Walangsungsang, iamempunyai dua orang saudara seibu, yaitu Nyai RaraSantang dan Raden Kian Santang.

Sebagai anak sulung dan laki-laki ia tidak mendapatkanhaknya sebagai putera mahkota Pakuan Pajajaran. Hal ini disebabkan oleh karena ia memeluk agama Islam (diturunkan oleh Subanglarang - ibunya), sementarasaat itu (abad 16) ajaran agama mayoritas di Pajajaranadalah Sunda Wiwitan (agama leluhur orang Sunda) Hindu dan Budha. Posisinya digantikan oleh adiknya, Prabu Surawisesa, anak laki-laki Prabu Siliwangi dariistrinya yang kedua Nyai Cantring Manikmayang

MENU

PENDIRIAN :

Pendirian kesultanan ini sangat berkaitan eratdengan keberadaan Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon didirikan pada tahun 1552oleh panglima kesultanan Demak, kemudianyang menjadi Sultan Cirebon ini wafat padatahun 1570 dan digantikan oleh putranya yang masih sangat muda waktu itu. Berdasarkanberita dari klenteng Talang dan Semarang, tokoh utama pendiri Kesultanan Cirebon inidianggap identik dengan tokoh pendiriKesultanan Banten yaitu Sunan Gunung Jati.

MENU

SIL-SILAH KESULTANAN CIREBON :

SILSILAH SULTAN-SULTAN DI CIREBON

Silsilah Dari Raja Pajajaran

* Sunan Gunung Jati @ Syarif Hidayatullah

* Rara Santang (Syarifah Muda’im)

* Prabu Jaya Dewata @ Raden Pamanah Rasa @ Prabu

Siliwangi II

* Prabu Dewa Niskala (Raja Galuh/Kawali)

* Niskala Wastu Kancana @ Prabu Sliwangi I

*Prabu Linggabuana @ Prabu Wangi (Raja yang tewas di Bubat)

Silsilah Dari Rasulullah

* Sunan Gunung Jati @ Syarif Hidayatullah Al-Khan bin

* Sayyid ‘Umadtuddin Abdullah Al-Khan bin

* Sayyid ‘Ali Nuruddin Al-Khan @ ‘Ali Nurul ‘Alam

* Sayyid Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Al-Khan

bin

* Sayyid Ahmad Shah Jalal @ Ahmad Jalaludin Al-Khan bin

* Sayyid Abdullah Al-’Azhomatu Khan bin

* Sayyid Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad,India) MENU

PETA PEMBAGIAN KESULTANAN CIREBON :

MENU

PENINGGALAN KERAJAAN CIREBON :

Kereta singa barong :

MENU

Sejak tahun 1942 kereta ini hanya

dikeluarkan pada tanggal 1 Syawal

untuk dimandikan. Kembarannya

berada di Keraton Kanoman bernama

Kereta Paksi Naga Liman. Kereta ini

sangat menarik karena

memperlihatkan hasil karya teknologi

yang tinggi. Sistim suspensi hidrolik

yang dibangun dengan kayu dan baja

itu memungkinkan kenyamanan

pemakaian si pengguna. Belum lagi

desain roda yang menghindarkan

pengendara dari lumpur yang terlontar

dari roda. Bahwa enam abad yang lalu

sudah ada teknologi yang begitu maju,

rasanya sangat menakjubkan.

Meriam dari portugis

Perhiasan pengantin dari kuningan abad ke-

15

Keris peninggalan kesultanan cirebon

:

MENU

KERUNTUHAN :

Pada saat tahun 1649 Panembahan RatuPangeran Emas telah meninggal pada usia 102 tahun. Dengan wafatnya Dipati Cerbon ke II, maka panembahan ratu menunjuk cucunyayaitu Pangeran Karim untuk membantunyamenjalankan roda pemerintahan CerbonMenggantikan ayahnya yaitu Dipati Cerbon keII. Pangeran Karim waktu itu berusia 48 tahunmenggantikannya sebagai KepalaPemerintahan Cerbon yang ke III dengan gelarPanembahan Ratu II.

MENU

Sumber diambil dari :

Media Elektrik - Internethttp://id.wikipedia.org/wiki/Sufismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebonhttp://miftah19.wordpress.com/2011/02/18/kesultanan-cirebon-tinjauan-historis-dan-kultural/

Sekian dari kami kelompok 4 X IPS1 jika ada kekurangan mohon di maafkan

Asslammu’alaikum wr. wb

MENU