Upload
yanels-garsione
View
4.223
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Kelompok
Anggota kelompok : OKY SEPTIAWAN (115010100111145) AFFINA NIKEN A (115010100111137) VEGA REZALDI (115010100111133) ADITYA WARDANA (115010107111102) YANELS GARSIONE DAMANIK
(115010107111103) M AGUNG DHARMAWAN (115010107111098) RIFMI RAMDHANI (115010107111106)
PERIKATAN TANGGUNG RENTENG
Pengertian Tanggung Renteng Perikatan tanggung renteng adalah jenis
perikatan yang dapat terjadi apabila seseorang debitur berhadapan dengan beberapa orang debitur. Beberapa orang sama-sama menagih suatu piutang dari satu orang dan masing-masing juga dapat dituntut untuk membayar utang itu seluruhnya, jika salah satu saja yang membayar, maka pembayaran tersebut dapat membebaskan semua teman yang berutang.
JENIS-JENIS PERIKATAN TANGGUNG RENTENG
AKTIF: jenis perikatan yang terjadi dimana seseorang debitur berhadapan dengan beberapa orang kreditur (ps. 1278 BW)
PASIF : jenis perikatan yang terjadi dimana seorang kreditur berhadapan dengan beberapa orang debitur (ps 1280 dan 1283-1295 BW)
Tanggung renteng terjadi karena:
Dasar Hukum:
Berdasarkan pernyataan kehendak
Ps 1278 BW
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang
Ps 563(2) BW
PELEPASAN PERIKATAN TANGGUNG RENTENG
Pelepasan sepenuhnya mengakibatkan terhapusnya tanggung renteng. Sedangkan pada pelepasan sebagian, bagi debitur-debitur yang tidak dibebaskan dari tanggung renteng, masih tetap terikat secara tanggung renteng atas utang yang telah dikurangi dengan bagian debitur yang telah dibebaskan dari perikatan tanggung renteng
TERHAPUSNYA PERIKATAN TANGGUNG RENTENG
Perikatan terhapus jika debitur bersama-sama membaayar utangnya kepada kreditur atau debitur membayar kepada semua kreditur.
Menurut pasal 1440 BW, bahwa pembebasan utang kepada salah satu debitur dalam perikatan tanggung renteng membebaskan para debitur-debitur lainnya
Praktek Perikatan Tanggung Renteng
1. Contoh perikatan tanggung renteng aktif: Suatu saat, Dito, Vito, Vega, Yanels dan Syahriza (sebagai
kreditur kekeluargaan) memberi utang 400 juta rupiah kepada Tuan Oky (sebagai debitur) untuk usaha konveksi garmen dan penjualan baju distro. Sesuai perjanjian yang telah disepakati kedua pihak, Tuan Oky sebagai debitur diwajibkan membayar utangnya tiap bulan tanpa melewati tenggat waktu (paling lama tanggal 8 tiap bulan) beserta bunganya 1,5%. Ketika sudah berjalan 4 bulan masa pembayaran (tersisa 8 bulan), Tuan Oky mendapat rejeki dadakan dari hasil undian suatu bank dan mendapat dana segar 600 juta rupiah, beliau langsung melunasi sisa utangnya kepada ke empat debitur melalui Dito, dan terjadi serah terima diantara keduanya, maka selesailah beban utang Tuan Oky Kepada Dito, Vito, Vega, Yanels, dan Syahriza. Jika disuatu hari ternyata terdapat bukti kejanggalan aliran dana utang Tuan Oky oleh Dito, maka tanggung jawab sepenuhnya ada pada Dito, bukan pada Oky lagi.
2. Contoh Perikatan Tanggung Renteng Pasif : Tuan X (karena ceritanya orang tersebut meninggal dunia,
jadi nama yang digunakan tidak disebutkan) memiliki utang proyek rehab jalan tol sebesar 400 juta rupiah kepada Nyonya Niken. Pada waktu perjalanan pulang ke Jakarta, Tuan X mengalami kecelakaan tol di Padalarang KM 41 dan meninggal seketika. Sesuai perjanjian, apabila ada hal-hal yang tidak memungkinkan untuk Tuan X membayar utang, kewajibannya jatuh pada ahli waris yang telah ditentukan notaris, yaitu oleh sdr. Rifmi, sdr. Adit, Sdr. Sando sehingga mereka yang terikat untuk membayar utang Tuan X sebelum deadline pada 31 desember 2011. pada 28 desember 2011, sdr.Sando telah melunasi utang Tuan X kepada Nyonya Niken sehingga tanggungan utang oleh ahli waris yang lain juga sudah selesai.