Upload
dadang-solihin
View
3.356
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
The World Bank, Lokakarya Pertukaran Informasi M&E di Aryaduta Hotel-Jakarta, 24 Februari 2011
Citation preview
dadang-solihin.blogspot.com 2
Nama : Dadang SolihinTempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961Pekerjaan : Direktur Evaluasi KinerjaPekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja
Pembangunan Daerah Bappenas
Al t K t Jl T S ti N 2Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310
Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248HP : 0812 932 2202Email : [email protected] :
http://dadang-solihin.blogspot.com
3dadangdadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com
MateriMateri
M b k M&E k d l Menggabungkan M&E ke dalam Siklus Manajemen Pembangunan
Kondisi Saat Ini dan Harapan Ke pDepan
Mekanisme Monitoring dan PelaporanPelaporan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah P l Pelaporan
4dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 5
Evaluasi Memberikan Informasi mengenai:Evaluasi Memberikan Informasi mengenai:Evaluasi Memberikan Informasi mengenai:Evaluasi Memberikan Informasi mengenai:
StrategiApakah yang dilakukan sudah benar?
OperasiApakah cara yang ditempuh sudah benar?Apakah cara yang ditempuh sudah benar?
Pembelajaran PembelajaranApakah ada cara yang lebih baik?
dadang-solihin.blogspot.com 6
Jenis EvaluasiJenis Evaluasimenurut waktu pelaksanaanmenurut waktu pelaksanaan
Tahap Perencanaan (ex-ante): dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunandilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan untuk memilih dan menentukan:1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan 2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya
Tahap Pelaksanaan (on-going) Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program
Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post)Tahap Pasca Pelaksanaan (ex post) dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program
mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkanmampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan untuk menilai:1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), 2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun
73. manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.
dadang-solihin.blogspot.com
Jenis EvaluasiJenis Evaluasimenurut tujuan
• Evaluasi proses: Mengkaji bagaimana program berjalan dengan fokus pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery)pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery).
• Evaluasi biaya-manfaat: yMengkaji biaya program relatif terhadap alternatif penggunaan sumberdaya & manfaat dari program.
• Evaluasi dampak: Mengkaji apakah program memberikan pengaruh ygMengkaji apakah program memberikan pengaruh yg diinginkan terhadap individu, rumahtangga, masyarakat, & kelembagaan.
8dadang-solihin.blogspot.com
Mengapa Perlu Melakukan Evaluasi?Mengapa Perlu Melakukan Evaluasi?
• Alasan Ekonomi
Mengapa Perlu Melakukan Evaluasi?Mengapa Perlu Melakukan Evaluasi?
• Alasan Ekonomi– Memperbaiki desain & keefektifan
program– Realokasi sumberdaya dari program
yang kurang ke yang lebih efektifAl S i l• Alasan Sosial– Meningkatkan transparansi &
akuntabilitas• Alasan Politik
– Meningkatkan kredibilitas bil kpengambilan keputusan
9dadang-solihin.blogspot.com
Kondisi Saat Ini dan Harapan Ke DepanKondisi Saat Ini dan Harapan Ke Depan
M h t k k ti M t k k ti L b
Kondisi Saat IniKondisi Saat Ini Harapan Ke DepanHarapan Ke Depan
Monev hanya untuk kepentingan instansi/lembaga lain yang lebih superiorSi t k b i d i b
Monev untuk kepentingan Lembaga sendiri
Sistem yang baku untuk Sistem merupakan bagian dari sub-
ordinasi Menjadi beban Lembaga
kepentingan nasional dilengkapi dengan kekhasan lokal.
Menjadi kebutuhan Bagian dari kewajiban Tidak ada reward tapi hanya ada
punishment
Bagian dari akuntabilitas dan dibuka kepada publik
Menjadi bahan masukan Tidak adanya keterkaitan antara
evaluasi dan perencanaan ke depan Tidak adanya implikasi/dampak dari
Menjadi bahan masukan perencanaan ke depan
Ada reward dan punishment berdasar indikator yang jelaspelaksanaan kegiatan evaluasi
dengan perencanaan Sangat Mahal (Biaya dan Waktu)
berdasar indikator yang jelas
dadang-solihin.blogspot.com 10
PengertianPengertianPengertianPengertian• Pengendalian: Rangkaian kegiatan manajemen untuk g g g j
menjamin agar suatu program/kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
M it i K i t ti k b• Monitoring: Kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi,serta mengantisipasi permasalahan akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.
• Evaluasi: Rangkaian kegiatan membandingkan realisasi k (i t) k l ( t t) d h il ( t )masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome)
terhadap rencana dan standar.
• Perencanaan: Proses untuk menentukan tindakan masaPerencanaan: Proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
dadang-solihin.blogspot.com 11
PengendalianPengendalianggPasal 2-3
P d li di j k k j i i j d Pengendalian ditujukan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan sesuai dengan rencana.• Dilakukan melalui kegiatan monitoring dan pengawasan. g g p g• Meliputi pelaksanaan program dan kegiatan serta jenis belanja.
No Pejabat Pelaksana Obyek PengendalianNo Pejabat Pelaksana Obyek Pengendalian1. Pimpinan K/L Pelaksanaan Renja-K/L2. Gubernur Pelaksanaan Dekonsentrasi
PelaksanaanTugas Pembantuan
3. Bupati/Walikota Pelaksanaan Tugas Pembantuan
dadang-solihin.blogspot.com 12
MonitoringMonitoringggPasal 4-10
• Monitoring pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan terhadap:– Perkembangan realisasi penyerapan dana,
R li i i t t k l ( t t) d– Realisasi pencapaian target keluaran (output), dan – Kendala yang dihadapi.
• Hasil monitoring disusun dalam bentuk laporan triwulananHasil monitoring disusun dalam bentuk laporan triwulanan.
No Pejabat Pelaksana Obyek Monitoring1. Pimpinan K/L Pelaksanaan Renja-K/L1. Pimpinan K/L Pelaksanaan Renja K/L2. Gubernur Pelaksanaan Dekonsentrasi
PelaksanaanTugas Pembantuan3 Bupati/Walikota Pelaksanaan Tugas Pembantuan3. Bupati/Walikota Pelaksanaan Tugas Pembantuan4. Kepala SKPD Provinsi Pelaksanaan Dekonsentrasi5. Kepala SKPD Kabupaten/Kota Pelaksanaan Tugas Pembantuan
dadang-solihin.blogspot.com 13
Mekanisme Mekanisme MonitoringMonitoring dan Pelaporandan PelaporanP id RI
Bupati/ Walikota Gubernur
Presiden RI
Form C Form C Men.DNBupati/ Walikota
u.p. BappedaGubernur
u.p. Bappeda Men.PPN5 hari setelah
triwulan berakhir
10 hari setelah triwulan berakhir
5 hari setelah Form C
14 hari setelah triwulan berakhir Men.Keu
triwulan berakhirForm C
F C
triwulan berakhirForm C
5 hari setelah triwulan berakhir
Form C14 hari setelah
triwulan berakhir
Form C Form CMen.PAN
Kepala SKPDProvinsi
Kepala SKPDKabupaten/ Kota
Form CMenteri/ Ka. Lemb
Form B5 hari
setelah
Form C
5 hari setelah Form B
10 hari setelahtriwulan berakhirForm B
Dana Dekonsentrasi(Provinsi)
Dana Pembantuan(Kabupaten/Kota) Kementerian/Lembaga
Form A
triwulan berakhir
triwulan berakhir Ka. Unit Org.
Form A
Form B
Ka. Unit Kerja
Form A
Form B
Ka. Unit Kerja5 hari setelah
triwulan berakhir
(Provinsi)(Kabupaten/Kota) Kementerian/Lembaga
PPTK Ka. Unit Kerja K/L
Keterangan: 1. Gubernur melakukan pemantauan pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya 2 Bupati/Walikota melakukan pemantauan pelaksanaan tugas pembantuan yang meliputi
PPTK
dadang-solihin.blogspot.com 14
sesuai dengan tugas dan kewenangannya, 2. Bupati/Walikota melakukan pemantauan pelaksanaan tugas pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya, 3. Kepala SKPD Provinsi melakukan pemantauan pelaksanaan dekonsentrasi yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya, 4. Kepala SKPD Kabupaten/Kota melakukan pemantauan pelaksanaan tugas pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya
EvaluasiEvaluasi (1/(1/22))(( ))
1 E l i l k R j KL d RKP
Pasal 12
1. Evaluasi pelaksanaan Renja-KL dan RKP:Menilai keberhasilan pelaksanaan dari suatu program/ kegiatan berdasar indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalamberdasar indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam Renstra-KL dan RPJM Nasional.
2. Evaluasi pelaksanaan RPJM Nasional dan Renstra-KL: Menilai efisiensi, efektivitas, manfaat, dampak, dan keberlanjutan dari suatu program.
3 Evaluasi dilakukan berdasarkan:3. Evaluasi dilakukan berdasarkan: sumberdaya yang digunakan; indikator dan sasaran kinerja output untuk kegiatan; j p g indikator dan sasaran kinerja hasil outcome untuk program.
dadang-solihin.blogspot.com 15
EvaluasiEvaluasi (2/(2/22))(( ))
4 E l i l k RPJMN/D dil k k li diki k li
Pasal 12
4. Evaluasi pelaksanaan RPJMN/D dilakukan paling sedikit satu kali dan dilaksanakan paling lambat satu tahun sebelum berakhirnya periode rencana.
5. Evaluasi tersebut dilaksanakan berdasarkan: sumberdaya yang digunakan; indikator dan sasaran kinerja output untuk kegiatan pokok; indikator dan sasaran kinerja outcome untuk program.
6 Evaluasi dilaksanakan secara sistematis obyektif dan transparan6. Evaluasi dilaksanakan secara sistematis, obyektif, dan transparan.
dadang-solihin.blogspot.com 16
Evaluasi RenjaEvaluasi Renja--KL dan RKPKL dan RKPjjPasal 13-14
1. Pimpinan K/L melakukan evaluasi pelaksanaan Renja-KL periode
Evaluasi RenjaEvaluasi Renja--KL KL
5. Menteri PPN melakukan l i l k
Evaluasi RKPEvaluasi RKP
pelaksanaan Renja KL periode sebelumnya.
2. Evaluasi dilakukan terhadap pencapaian sasaran sumberdaya yang digunakan,
evaluasi pelaksanaan RKP periode sebelumnya berdasarkan laporan hasil evaluasi y y g g ,
indikator dan sasaran kinerja keluaran (output) untuk masing-masing kegiatan.
3. Hasil evaluasi digunakan untuk menilai
apo a as e a uaspelaksanaan Renja-KL tersebut.
6. Menteri PPN pencapaian indikator dan sasaran hasil (outcome).
4. Pimpinan K/L menyampaikan laporan h il l i l k R j KL
menggunakan hasil evaluasi RKP tersebut guna penyusunan rancangan RKP untukhasil evaluasi pelaksanaan Renja-KL
kepada Menteri PPN paling lambat dua bulan setelah tahun anggaran berakhir.
rancangan RKP untuk periode dua tahun berikutnya.
dadang-solihin.blogspot.com 17
Evaluasi Pelaksanaan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan Rencana Pembangunan Tahunan
Renja-KL Menteri/
Kepala Lembaga EvaluasiLaporan Evaluasi
Pelaksanaan R j KL
EvaluasiRenja-KL
2 Bulan setelah anggaran berakhirLaporan Evaluasi
RKPMenteri Perencanaan Evaluasi
Laporan Evaluasi Pelaksanaan
RKP Evaluasi
Masukan Evaluasi : indikator dan sasaran kinerja kegiatan dan/atau program
dadang-solihin.blogspot.com 18
Evaluasi RenstraEvaluasi Renstra--KL dan RPJMNKL dan RPJMNPasal 15-16
1. Pimpinan K/L melakukan
Evaluasi RenstraEvaluasi Renstra--KL KL
3. Menteri PPN melakukan evaluasi RPJMN mengunakan hasil evaluasi Renstra-KL
Evaluasi RPJMNEvaluasi RPJMN
1. Pimpinan K/L melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program dalam Renstra-KL.
mengunakan hasil evaluasi Renstra-KL tersebut dan hasil evaluasi pelaksanaan RKP periode RPJMN yang berjalan.
4. Evaluasi pelaksanaan RPJMN dilakukan 2. Hasil evaluasi tersebut
disampaikan ke Menteri PPN paling lambat empat bulan sebelum
puntuk menilai pencapaian pelaksanaan strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program dan kegiatan pokok, serta k k k i k b iempat bulan sebelum
RPJMN berakhir.kerangka ekonomi makro sebagaimana ditetapkan dalam dokumen RPJMN periode berjalan.
5. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut Pimpinan K/L dapat mengajukan usulan perubahan program kepada Menteri PPN.
dadang-solihin.blogspot.com 19
Evaluasi PelaksanaanEvaluasi PelaksanaanEvaluasi Pelaksanaan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Renstra-KLMenteri/
K l L b EvaluasiLaporan Evaluasi
PelaksanaanE l iRenstra-KL Kepala Lembaga Evaluasi Pelaksanaan Renstra-KL
Evaluasi
4 Bulan sebelum RPJMN berakhir4 Bulan sebelum RPJMN berakhir
RPJMNMenteri Perencanaan Evaluasi
Laporan Evaluasi Pelaksanaan
RPJMN Evaluasi
Usul Perubahan Program
Masukan Evaluasi : indikator dan sasaran kinerja kegiatan dan/atau program
dadang-solihin.blogspot.com 20
21dadang-solihin.blogspot.com
PelaporanPelaporanPelaporanPelaporan(Penjelasan PP 39/2006)
Untuk memberikan
Tujuan PelaporanTujuan Pelaporan
Berkala setiap 3 bulan (triwulan) dan 6 bulan
Periode PelaporanPeriode Pelaporan
informasi yang cepat, tepat, dan akurat kepada stakeholders sebagai
(triwulan) dan 6 bulan (semester) atau tahunan.
Berjenjang dari satu unit kerja li b h d l tbahan pengambilan
keputusan sesuai dengan kondisi yang
paling bawah dalam suatu organisasi sampai kepada pucuk pimpinan organisasi, serta dari satu tingkatterjadi serta penentuan
kebijakan yang relevan.serta dari satu tingkat pemerintahan kepada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi.
Pelaporan dilakukan pula kepada masyarakat baik secara aktif (melalui media cetak/elektronik) maupun pasif (melalui internet).
dadang-solihin.blogspot.com 22
Permasalahan UmumPermasalahan UmumPermasalahan UmumPermasalahan UmumM l h j di d i i i k l bMasalah yang terjadi pada setiap instansi sektoral berupa:• Data yang tersedia tidak lengkap dan kualitas data kurang memadai. • Data sulit didapat hampir semua instansi baik di Kabupaten/KotaData sulit didapat, hampir semua instansi baik di Kabupaten/Kota
maupun di provinsi harus melakukan “jemput bola” untuk mendapatkan data.
• Data datang terlambat hal ini dialami baik Kabupaten/Kota dengan• Data datang terlambat, hal ini dialami baik Kabupaten/Kota dengan kecamatan, atau provinsi dengan Kabupaten/Kota;
• Beberapa instansi, terutama instansi yang berhubungan dengan pusat (misalnya Dinas Kesehatan) terlalu diberi beban membuat berbagai(misalnya Dinas Kesehatan) terlalu diberi beban membuat berbagai macam laporan.
• Kebijakan pusat berkaitan dengan pelaporan cukup banyak dan t k d t j di t ti dih k bij k t t k t iterkadang terjadi tumpang-tindih kebijakan antara satu kementerian dengan kementerian lainnya.
23dadang-solihin.blogspot.com
HambatanHambatan ddalam Transmisi Data Sektoralalam Transmisi Data SektoralHambatan Hambatan ddalam Transmisi Data Sektoralalam Transmisi Data Sektoral
• Dampak otonomi daerah. Dalam Otda tidak ada kewajibanDampak otonomi daerah. Dalam Otda tidak ada kewajiban Kabupaten/Kota melaporkan hasil kegiatan kepada provinsi.
• Keterbatasan kemampuan organisasi/staf dalam melakukan l h d li i d tpengolahan dan analisis data.
• Terbatasnya dana dan fasilitas untuk melakukan pengumpulan data di lapangan.p g
• Terjadi ‘ego sektoral’ dan “ego bidang” dalam melakukan pendistribusian data sektoral,U k b b i d h l il h d k d fi• Untuk berbagai daerah, luas wilayah dan keadaan geografis (e.g. Kalimantan Timur, NTB, NTT, dll)
• Kebijakan pusat berkaitan dengan data dan pelaporanKebijakan pusat berkaitan dengan data dan pelaporan
24dadang-solihin.blogspot.com
RekomendasiRekomendasiRekomendasiRekomendasi1 K/L l i j k b li i l d d h1. K/L perlu meninjau kembali sistem pengumpulan data yang sudah
lama (“legacy systems”) yang diterapkan di lapangan dan di tingkat Kabupaten/Kota, untuk mengeliminasi duplikasi, mengfokus pada indikator prioritas, dan untuk mengurangi beban pencatatan dan pelaporan untuk petugas lapangan.
2 K/L perlu meng-”phase-out” sistem data yang parallel dan2. K/L perlu meng- phase-out sistem data yang parallel, dan menyatukannya ke dalam sistem “satu pintu” di mana data hanya di-enter satu kali ke dalam database terintegrasi.
3. K/L perlu menerbitkan dokumentasi mengenai definisi indikator yang mereka gunakan, bagaimana mereka mengukur hal tersebut, dan memberikan penjelasan (kepada umum) mengapa data untuk p j ( p ) g pindikator yang mirip dapat berbeda antara survei dan pencatatan di instansi lapangan.
25dadang-solihin.blogspot.com
RekomendasiRekomendasi4. K/L utama dan BPS perlu mendiskusikan konvergensi dan
penggunaan format data yang lebih standar dan umum antarpenggunaan format data yang lebih standar dan umum antar database dengan data daerah.
5. BPS perlu memulai suatu crash program multi-tahun untuk meningkatkan metodologi proyeksi penduduk untuk Kabupaten/Kota, termasuk rincian umur dan time series yang di-update secara periodik. p
6. BPS perlu memainkan peran depan di Sistem Statistik Indonesia, dengan melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran atas komparabilitas dan kualitas datakesadaran atas komparabilitas dan kualitas data. Cara yang tepat untuk memulai kegiatan seperti itu adalah dengan
menerbitkan “catatan teknis” tentang komparabilitas data sektoral, terutama antara data yang BPS memperoleh melalui survei dan data sektoral dari fasilitas di lapangan (seperti Puskesmas, Sekolah, dll).Sekolah, dll).
26dadang-solihin.blogspot.com
RekomendasiRekomendasi7. Tanggungjawab utama terhadap peningkatan kualitas dan
k t di d t di di k l h SKPD d di tketersediaan data yang disediakan oleh SKPD ada di tangan SKPD sendiri. Proses peningkatan adalah suatu proses iteratif, dan membuka oses pe g a a ada a sua u p oses e a , da e bu a
akses terhadap data kepada umum hanyalah langkah pertama dalam suatu proses panjang (long march) untuk meningkatkan mutu dari datamutu dari data.
8. K/L perlu meneruskan pengembangan sistem yang memungkinkan untuk mengirim data dari Kabupaten/Kota langsung ke pusat melalui internet.
9. Pemerintah Pusat perlu mendukung pengembangan suatu “national virtual network”, yang melayani semua sektor, agarnational virtual network , yang melayani semua sektor, agar semua SKPD dapat mempunya akses internet untuk meng-upload data ke website sektoral.
27dadang-solihin.blogspot.com
RekomendasiRekomendasi10. Pemerintah Pusat perlu mendukung pengembangan suatu
sistem database nasional dengan data Kabupaten/Kota dengansistem database nasional dengan data Kabupaten/Kota, dengan akses umum pada sebagian atau seluruh data tersebut.
11. Instansi tingkat provinsi ditugaskan dengan meng-upload data Kabupaten/Kota ke web untuk Kabupaten/Kota yang belum dapat melaksanakannya sendiri.
12 Setiap SKPD sebaiknya mengembangkan akses terhadap data12. Setiap SKPD sebaiknya mengembangkan akses terhadap data antar unit/bidang yang ada di SKPD (mis. dengan LAN).
13. Permerintah Pusat sebaiknya mempertimbangkan penggunaan earmarked funding (dana dekon atau TP) untuk meningkatkan pengumpulan data yang diperlukan pada Tk pusat dan yang diabaikan oleh pemerintah daerah.p
14. SKPD perlu mempertimbangkan untuk menempatkan tenagayang melaksanakan pengolahan data pada posisi fungsional.
28dadang-solihin.blogspot.com
RekomendasiRekomendasi15. SKPD perlu mengalokasikan sebagian dari dana yang tersedia
k k i d d b ik k li d duntuk kegiatan data pada perbaikan kualitas data, dengan memperbandingkan data tsb dengan data lama dan menilai apakah data seperti itu mungkin, serta menginvestigasi hal-hal apa yang dapat menyebabkan bahwa data tsb sulit dipercaya.
16. Instansi Pemerintah Pusat dan SKPD perlu mengembangkan ketreampilan dari staf yang ditugaskan mengolah data agarketreampilan dari staf yang ditugaskan mengolah data, agar mereka lebih mampu untuk menyediakan data dengan kualitas yang baik.
17. Data tingkat Kabupaten/Kota perlu dilepaskan kepada umum secara cepat.
Peningkatan kualitas akan tercapai lebih cepat melalui umpanPeningkatan kualitas akan tercapai lebih cepat melalui umpan balik dari berbagai pengguna data, daripada menyimpan data tsb untuk jangka waktu tak tertentu.
29dadang-solihin.blogspot.com
RekomendasiRekomendasi18. Buku data statistik tahunan (statistical yearbooks) untuk ( y )
Kabupaten/Kota perlu disediakan dalam bentuk PDF pada website instansi sektoral tingkat pusat, sehingga dapat di-download oleh para pengguna.download oleh para pengguna.
20. Pemerintah Pusat sebaiknya memberikan tugas pembantuan kepada provinsi untuk memfasilitasi pengumpulan, transmisi dan di i i d t kt ldiseminasi data sektoral.
21. Pemda dapat mempertimbangkan untuk menetapkan peraturan yang menentukan jadwal dan prosedur untuk data sharing, y g j p g,sebagai dasar kerjasama antar instansi dalam suatu pemerintahan, dan antar pemerintah pada tingkatan administratif yang berbedayang berbeda.
30dadang-solihin.blogspot.com
31dadang-solihin.blogspot.com