Upload
muhammad-faizal
View
202
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
A. PGRI sebagai serikat pekerja
Pengertian serikat pekerja menurut UU No. 13 Tahun 2003 adalah organisasi yang
dibentuk dari dan untuk pekerja yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokrasi dan
bertanggung jawab untuk memperjuangkan, melindungi dan meningkatnkan kesejahteraan
anggota dan keluarganya supaya harmonis dalam kehidupannya.
Sebagai organisasi pekerja PGRI adalah wadah perjuangan untuk mewujudkan hak-
hak azasi guru sebagai pekerja. Karena guru merupakan bagian dari masyarakat pekerja,
maka hak dasar guru tidak dapat dilepaskan dari hak dasar kaum pekerja pada umumnya. Hal
itu termuat pada tujuh Fundamental Human Rights Convention of the ILO. Ketujuh konvensi
ILO itu adalah:
1. No. 29 Tahun 1930 tentang Kerja Paksa2. No. 87 Tahun 1948 tentang Kebebasan Berserikat dan HAk Membentuk Organisasi3. No. 98 Tahun 1949 tentang Hak Berorganisasi dan Berunding Bersama4. No. 100 tentang Kesamaan Renumerasi bagi Pekerja Laki-Laki dan Perempuan untuk
Pekerjaan yang Sama Nilainya5. No. 105 Tahun 1957 tentang Penghapusan Kerja Paksa6. No. 111 Tahun 1958 tentang Diskriminasi pada Pekerjaan dan Jabatan Berdasarkan
Ras, Warna Kulit, Jenis Kelamin, Agama, Pandangan Politik, Kebangsaan, dan Suku7. Tentang Pekerja Anak
Konggres ke-XIII tahun 1973 telah memutuskan bahwa PGRI hanya merupakan suatu
organisasi profesi yang lengkap dengan kode etik yang dicetuskan pada konggres PGRI
tersebut dan harus dijalankan. Pada waktu itu Ketua Umum PGRI (Alm. M.E. Subjadinata).
Walaupun PGRI organisasi profesi namun Pengurus Besar PGRI bekerja sama dengan
WCOTP dan IFFTU menyelenggarakan latihan Kepemimpinan (Leadership Training). Pada
tahun 1990 sudah terdaftar di DEPNAKER sebagai organisasi serikat pekerja dengan SK
MENAKER No. 197/Men/1990, tanggal 5 April 1990.
Pada konggres PGRI XVII telah diputuskan bahwa salah satu jati diri PGRI adalah
organisasi “Ketenagakerjaan.” Titik berat perjuangan serikat pekerja adalah berupaya
meningkatkan kesejahteraan anggota bersama keluarganya. Oleh karena itu demonstrasi yang
dilaksanakan oleh para anggota PGRI pada tahun 2000 di Jakarta dalam rangka menuntut
penigkatan tunjangan dan gaji guru, mendapat sambutan yang menggembirakan dan guru-
guru diseluruh pelosok tanah air.
1
Masalah serikat pekerja (Trade Unions) adalah hal yang baru dipelajari bagi PGRI
karena belum begitu banyak yang mengerti atau memahami tentang masalah yang ada pada
serikat pekerja. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan denagan cara mengadakan
sosialisasi mengenai serikat pekerja kepada seluruh anggota serikat pekerja, yaitu dengan
cara diadakan seminar dan latihan kepimpinan bagi pengurus dan anggota PGRI yang
diselenggarakan oleh Pengurus Besar PGRI yang bekerjasama dengan EL Brussels, Belgia
dan beberapa mitra guru yang ada di luar negeri yang akan berlangsuang selama 10 tahun.
B. Perjuangan dan Kondisi Serikat Pekerja di Indonesia.
Perjuangan serikat pekerja adalah sesungguhnya untuk memperjuangkan hak-hak
pekerja, sedangkan hak pekerja merupakan bagian dari Hak Azazi Manusia. Serikat pekerja
mengusahakan mengatur hubungan-hubungan pekerja dengan majikannya dalam rangka
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan pekerja (anggota) dan keluarganya. Untuk
menyempurnakan mekanisme dan tata cara perjuangan serikat pekerja, maka para pakar terus
melakukan penelitian yaitu dengan banyak mendirikan lembaga atau jurusan pada perguruan
tinggi untuk meneliti dan memberikan kuliah tentang seluk beluk serikat pekerja.
Gerakan serikat pekerja adalah manifestasi dari bentuk solidaritas yang
memperjuangkan kesejahteraan, keadilan, demokrasi, martabat dan hak-hak manusia. Setelah
proklamasi kemerdekaan RI gerakan buruh (pekerja) muncul bersamaan dengan munculnya
partai-partai politik di Indonesia, maka gerakan buruh mengutamakan perjuanganny dibidang
politik. Hampir semua organisasi buruh berafilasi dengan partai politik tertentu. Organisasi
buruh waktu itu bersatu karena disorong oleh perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.
Kemudian timbul pandangan perlunya penyederhanaan organisasi buruh, sehingga
dicetuskan “Deklarasi Persatuan Buruh Seluruh Indonesia” pada tahun 2003. Ketika itu
berhasil didirikan Federasi Buru Seluruh Indonesia (FBSI) sebagai peleburan dari 25
organisasi buruh di Indonesia. FBSI berhasil melepaskan diri dari ikatan organisasi politik.
FBSI pada saat itu berhasil membenahi Hubungan Industri Pancasila (HIP).
Pada kondisi sejak tahun 1990 belum memungkinkan PGRI berjuang sesuai dengan
serikat pekerja. Pada era reformasi sekitar tahun 1999, dewasa ini PGRI dapat berjuang
sesuai dengan dasar, pola dan mekanisme Serikat Pekerja. Di mana demokrasi telah berjalan
dan semua orang bebas megeluarkan pendapat. Maka serikat pekerja dalam memperjuangkan
hak-hak anggota memerlukan media komunikasi agar aktivitasnya diketahui dan mendapat
2
dukungan dari orang dan lembaga lain. Dukungan ini sangat diperlukan karena perjuangan
serikat pekerja akan efektif bila mendapat dukungan solidaritas dari orang banyak.
C. Titik Berat Perjuangan dan Tantangannya.
Tantangan dan tekanan serikat pekerja adalah berupaya meningkatkan kesejahteraan
anggota beserta keluarganya. Kemudian disusun strategi, taktik, dan metode. Pada masa itu
gaji guru tidak ada ketentuan khusus dan jauh berbeda dengan perjanjian kerjasama
(Collective Bargaining) antara pemerintah dan persatuan guru. Perundingan ini diakhiri
dengan pendatanganan “kontrak.” Bila pemerintah melanggar ketentuan yang tercantum
dalam kontrak, maka pengurus PGRI mengingatkan. Dan apabila peringatan itu tidak
dianggapi maka persatuan guru bisa mengadakan demonstrasi, bila tidak ada jalan lain
langkah terakhir yaitu pemogokan. Bila terjadi pemgokan kemungkinannya:
1. Ada guru yang tidak mau ikut mogok kerja.2. Pemerintah menghentikan pembayaran gaji guru yang tidak ikut mogok, sehingga
organisasi guru yang membayar gaji guru yang melakukan pemogokan .3. Pemerintah menangkap beberapa pengurus yang dicurigai.
Maka dapat dilihat untuk mencapai tujuan yang dicapi serikat pekerja pasti menemui
tantangan yang mengahadang. Serikat Pekerja sering mengadakan pertemuan seperti
WCOTP, IFFTU, El Brussels dan banyak utusan persatuan guru yang meminta bantuan
keluar negeri dalam upaya melawan dan menuntut pemerintah. Yang perlu kita lakukan
dalam ikut memperjuangkan tujuan serikat pekerja yaitu meningkatkan pengabdian, rasa
solidaritas, persatuan dan tanggung jawab. Oleh karena itu, menjadi pengurus serikat pekerja
harus benar-benar organisasi yang handal.
D. Serikat Pekerja Harus Kuat.
Melihat tantangan yang dihadapi Serikat Pekerja maka kita harus mengupayakan
bagaimana cara dan dengan cara apa organisasi kita menjadi lebih kuat. Ada pepatah
“Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.” Jika kita ingin kuat, maka kita harus mencari teman
sebanyak mungkin. PGRI pun harus bekerjasama dengan pihak yang terkait seperti DPR,
Orang Tua Murid, Dewan Pendidikan dan Komite Pendidikan. Agar lebih mudah
memperjuangkan hak-hak anggota PGRI termasuk upaya memperjuangkan kesejahteraan
anggotanya.
Sejak tahun 2000, PGRI telah menjadi salah satu anggota Konggres Serikat Pekerja
Indonesia (KSPI). KSPI merupakan konfederasi Serikat Pekerja Indonesia dan pada saat ini
3
KSPI merupakan gabungan dari 11 Federasi Serikat Pekerja Indonesia yang beranggotakan
400 organisasi/Serikat Pekerja. Dalam hal ini, KSPI berharap akan membantu perjuangan
PGRI dalam upaya mensejahterakan anggota-anggota keluarganya. Dengan masuknya PGRI
menjadi salah satu anggota KSPI maka akan menjadi lebih kuat. Kesejahteraan guru itu dapat
berwujud kesejahteraan materil maupun non materil yang ditopang 5 pilar, yaitu:
1. Imbal Jasa2. Rasa Aman3. Kondisi Kerja4. Hubungan antar Pribadi5. Kepastian Karier
Salah satu bentuk serikat pekerja ialah perhatian FES yang saling bersilangan
terhadap demokrasi yang menghidupkan kenginan akan keadilan sosial menuju kepada
penekanan khusus atas serikat pekerja yang kuat dan bertanggung jawab. Mewakili
Pergerakan Serikat Pekerja Jerman di luar negeri, FES bertujuan memperkuat Serikat Pekerja
Indonesia untuk menyuarakan kepentingan anggota mereka di dalam dan di luar negeri.
Hanya melalui Serikat Pekerja yang kuatlah, keuntungan yang layak dapat dicapai oleh
pemberi kerja dan pekerja.
Oleh karena itu, Serikat Pekerja harus memiliki dasar organisasi yang kuat dan
perspektif yang strategis untuk mengubah hubungan industrial menjadi hubungan yang layak
dan menguntungkan bagi pihak pemberi kerja dan pekerja. Terlepas dari kinerja spesifik
sektor dari Serikat Pekerja, mereka juga memiliki peran penting dalam proses pembuatan
kebijakan nasional dan internasional. FES berupaya untuk memfasilitasi proses konsolidasi
politik pergerakan Serikat Pekerja Indonesia, yang menghasilkan kebijakan bersama Serikat
Pekerja Indonesia. Hal ini juga dapat meningkatkan kapasitas mereka sebagai mitra dalam
dialog sosial bipartit dan tripartite untuk berkontribusi terhadap kemitraan sosial yang
konstuktif.
Untuk memperkuat posisinya Serikat Pekerja dapat meminta bantuan kepada induk
organisasinya di luar negeri. Misalnya minta bantuan kepa El Brussels. Pada saat ini ada 3
jenis organisasi guru internasional, yaitu:
1. Education International yang berinduk pada ICFTU2. World Confederation of Teacher (WCT) yang bertindak pada World Confederation of
Labor.3. FISE (komunis) yang berinduk pada Persatuan Buruh Komunis Internasional.
4
Hal-hal yang menyebabkan PGRI kelihatan kuat:
Memiliki anggota yang cukup kuat. Telah berpengalaman dalam perjuangan mengahadapi berbagai permasalahan Mempunyai hubungan erat dengan banyak organisasi guru di luar negeri Anggota Education International
Adapun Kelemahannya:
Cukup banyak organisasi yang lain sehingga bisa merupakan ancaman bagi PGRI. Iuran kecil dan tidak semua anggota membayarnya. Pada umumnya kesejahteraan anggota PGRI sangat memprihatinkan.
E. Program Pendidikan
Sebagai organisasi profesi perjuangan dan kesejahteraan, PGRI wajib
memperjuangkan kesejahteraan anggotanya juga mutu profesi guru khususnya dan
pendidikan pada umumnya. Untuk menunjang kinerjanya, PGRI memilih sejumlah anak
lembaga, yaitu:
1. YPLP (Lembaga Pembina Lembaga Pendidikan)2. LKBH (Lembaga Konsultan dan Bantuan Hukum)3. BP.GGI (Badan Pengelola Gedung Guru Indonesia)4. PT Harapan Masa5. Induk Koperasi PGRI6. Majalah Suara Guru
Pada era reformasi seperti sekarang, kita menyaksikan penyusunan berbagai kebijakan
serta kritikan-kritikan terhadap kebijakan dan peraturan perundang-undangan berbasis
kondisi lokal. Terhadap semua itu, seharusnya PGRI turut menyumbangkan ide dengan
menawarkan alternatif pemikiran yang baru. Serikat Pekerja harus memperjuangkannya
kepada pemerintah. Itulah sebabnya YPLP-PGRI telah membentuk “Gugus Pemikir.” Tugas
dari gugus pemikir adalah mengupayakan peningkatan mutu lembaga pendidikan PGRI serta
menyusun konsep dibidang pendidikan yang nantinya akan disampaikan oleh PGRI kepada
pemerintah.
Gugus pemikir telah mencapai hasil. Diantaranya:
1. Universitas PGRI Yogyakarta telah berhasil membuat susunan Rancangan Penyempurnaan sistem Pendidikan di Indonesia.
2. Bersama Universitas PGRI Adibuana Surabaya dan IKIP PGRI Semarang juga telah menghasilkan susunan rancangan RUU Perlindungan Guru.
5
F. DANA
Suatu organisasi tidak akan menjadi kuat bila tidak ditopang oleh dana yang
memadai. Sehubungan dengan usaha pencarian dana tersebut sebaiknya diperhatikan saran-
saran sebagai berikut:
1. PGRI berupaya agar semua iuran anggota dapat masuk.2. Upaya pemasukan iuran anggota dengan check off system.3. PGRI sebaik mungkin mencari dana lain dari luar iuran anggota.4. Pengurus harus lincah dan tanggap dalam rangka mencari dana bagi organisasi.5. Para anggota harus terus disadarkan akan bertanggung jawab dalam penyetoran iuran
anggota.6. Peranan bendahara sangat penting dalam upaya menerima, menyimpan, membayar
serta bertanggung jawab.7. Meningkatkan koperasi guru.8. Mendirikan perusahaan dan sebagainya.
G. Sosialisasi dan Pelaksanaan Serikat Pekerja
Seluk beluk Serikat Pekerja merupakan sesuatu yang penting. Oleh sebab itu, penting
pula diadakannya sosialisasi kepada seluruh anggota PGRI yang tersebar di seluruh pelosok
tanah air. Sosialisasi tentang Serikat Pekerja dapat dilakukan dengan berbagai cara antara
lain:
1. Dilakukan pada tiap pertemuan PGRI, misalnya pada setiap konferensi, seminar dan pelatihan PGRI.
2. Memanfaatkan majalah PGRI yaitu majalah Suara Guru.3. Menerbitkan bulletin khusus PGRI yang memuat berbagai aspek Serikat Pekerja.
Pola dan mekanisme pelaksanaan Serikat Pekerja sudah universal misalnya
pelaksanaan Serikat Pekerja dalam rangka mensukseskan perjuangan meningkatkan
kesejahteraan guru dan peningkatan anggaran pendidikan. Serikat Pekerja juga adalah
organisasi yang komplek dengan segala aturan dan struktur yang mereka miliki.
Pemimpin/pengurus yang mereka pilih bisa dengan silih berganti tetapi nilai organisasi tetap
sama.
Tapi perlu diingat, peran pemimpin mengubah organisasi ini adalah suatu fakta yang
benar. Karena bagaimanapun juga karkteristik paternalistic juga dianut dalam pola
kepimpinan di tempat kita. Anggota berubah karena memiliki pemimpin yang kuat. Serikat
Pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari oleh dan untuk pekerja serta dibiayi oleh
mereka sendiri. Serikat Pekerja adalah organisai representasi, organisasi yang mewakili.
6
Artinya, anggota mengambil peranan penting dalam organisasi dan pergerakkan organisasi
Serikat Pekerja. Dukungan yang mereka berikan adalah dalam bentuk partisipasi dan
kontribusi yang aktif dan luas.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://ayamkucing.blogspot.com/2012/08/serikat-pekerja-dan-pgri-selayang.html
http://mateik.blogspot.com/2011/01/serikat-pekerja-dan-pgri-selayang.html
http://mulaihitungmundur.blogspot.com/2011/04/merancang-pendidkan-di-serikat-
pekerja.html
8