Upload
mellianae-merkusi
View
3.947
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Selayang Pandang Kota palangka Raya 2011
Citation preview
Selayang Pandang Kota Palangka Raya
Tahun 2011
Kota “Cantik” - Terencana, Aman, Nyaman, Tertib, Indah dan Keterbukaan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palangka Raya
Jl. Tjilik Riwut No. 98 Palangka Raya Telp. 0536-3231542, Fax. 0536-3231539
Email: [email protected] Website: http://bappeda.palangkaraya.go.id
SELAYANG PANDANG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2011
P uji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas anugerah dan rahmat-Nya
sehingga penyusunan buku “Selayang Pandang
Kota Palangka Raya Tahun 2011” ini dapat
terlaksana dengan baik.
Adapun maksud dari penyusunan buku ini adalah
selain dalam rangka menyambut Hari Jadi
Pemerintah Kota Palangka Raya yang ke-46 pada
tanggal 17 Juni Tahun 2011 dan Hari Ulang
Tahun Kota Palangka Raya ke-54 pada tanggal
17 Juli 2011, juga dimaksudkan untuk
memperkenalkan/memberikan gambaran secara
singkat mengenai Kota Palangka Raya.
Buku ini, pada intinya memuat visi dan misi
Pemerintah Kota Palangka Raya sebagaimana
yang terdapat dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Kota Palangka Raya
2008-2013, pengertian Lambang Daerah Kota
Palangka Raya, sekilas sejarah terbentuknya
Kota Palangka Raya, serta berbagai kondisi dan
potensi yang ada di Kota Palangka Raya. Selain
berisi narasi singkat buku ini juga dilengkapi
dengan berbagai foto dan gambar baik berupa
grafik dan peta.
Buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran perbaikan sangat kami harapkan. Atas
dukungan dari Bapak Walikota Palangka Raya,
Wakil Walikota Palangka Raya dan Ketua DPRD
Kota Palangka Raya, serta pihak-pihak yang
telah membantu penyusunan buku ini, kami
mengucapkan terima kasih.
Semoga buku ini bermanfaat bagi kita sekalian.
Palangka Raya, Juli 2011 Plt. KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA,
Drs. Ec. Hadiansyah, M.M. Pembina Utama Muda
NIP. 19591222 198908 1 001
Sambutan
ii
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, Saya menyampaikan
ucapan terima kasih atas penerbitan buku
Selayang Pandang ini yang disusun oleh
Bappeda Kota Palangka Raya, dalam rangka Hari
Jadi Pemerintah Kota Palangka Raya yang ke-46
pada tanggal 17 Juni Tahun 2011 dan Hari Ulang
Tahun Kota Palangka Raya ke-54 pada tanggal
17 Juli 2011.
Pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh
Pemerintah Kota Palangka Raya selama ini akan
terus berlanjut dan akan semakin digalakkan,
sebab masih banyak potensi dari berbagai
sumber daya yang belum termanfaatkan secara
optimal. Untuk itu, pada kesempatan ini
Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Buku
Selayang Pandang ini, mencoba untuk
memperkenalkan dan menyajikan berbagai
potensi yang dimiliki, dengan harapan dapat
memberikan informasi awal dan daya tarik bagi
berbagai kalangan, khususnya wisatawan
maupun kalangan investor.
Untuk mencapai cita-cita dimaksud, maka
harapan kami adalah adanya kerjasama,
dukungan dan kesadaran dari masyarakat
sehingga motto Kota “CANTIK” dapat dinikmati,
dan dengan semangat “Isen Mulang“ Pantang
Mundur, Maju Terus dan Tidak Mengenal
Menyerah, Kota “CANTIK“ Palangka Raya mari
kita tata, kita bangun dan kita jaga Palangka Raya
menuju “JAYA”. Semoga Tuhan selalu menyertai
usaha kita semua.
Wassalamu’alaikum warohamatullahi wabaroka-
tuh .
Palangka Raya, Juli 2011
WALIKOTA PALANGKA RAYA
H.M. RIBAN SATIA
Sambutan
iii
D engan ucapan syukur kami dapat
mendampingi Pemerintah Kota Palangka
Raya dalam melaksanakan pembangunan,
dengan tujuan utama adalah meningkatkan
kesejahteraan rakyat Kota Palangka Raya
sebagai amanat cita-cita bangsa Indonesia. Kami
menyambut baik prakarsa Walikota Palangka
Raya memperkenalkan aspek-aspek
pembangunan dan peningkatan ekonomi rakyat
dengan harapan peningkatan pendapatan asli
daerah dan sumber daya manusia.
Pada kesempatan ini, kami atas nama Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palangka Raya
dan seluruh masyarakat Kota Palangka Raya
mengucapkan selamat Hari Jadi Pemerintah Kota
Palangka Raya yang ke-46 pada tanggal 17 Juni
Tahun 2011 dan Hari Ulang Tahun Kota Palangka
Raya ke-54 pada tanggal 17 Juli 2011.
Semoga segala usaha dan kerja keras dari
Pemerintah Kota Palangka Raya sebagai Ibukota
Provinsi Kalimantan Tengah dapat memberikan
citra dan mitra pembangunan di Kalimantan
Tengah sesuai dengan Visi dan Misi yang
diemban oleh Pemerintah Kota Palangka Raya.
Palangka Raya, Juli 2011
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PALANGKA RAYA
KETUA,
SIGIT KARYAWAN YUNIANTO, S.H.
Sambutan
iv
Halaman Judul ……………………………………………… i
Kata Sambutan Kepala Bappeda Kota Palangka Raya ….. ii
Kata Sambutan Walikota Palangka Raya ………………… iIi
Kata Sambutan Ketua DPRD Kota Palangka Raya ………. iv
Daftar Isi ……………………………………………………….. v
Visi dan Misi …………………………………………………… 1
Lambang Kota Palangka Raya ……………………………… 2
Sejarah Singkat Kota Palangka Raya ……………………… 4
Sejarah Singkat Pemerintah Kota Palangka Raya ….……. 5
Walikota dan Wakil Walikota Palangka Raya (1965-2009) 7
Gambaran Umum …………………………………………….. 8
Kondisi Geografis …………………………………………….. 9
Pemerintahan …………………………………………………. 12
Pendudukan dan Tenaga Kerja …………………………….. 17
Pendidikan …………………………………………………….. 19
Kesehatan …………………………………………………….. 23
Perekonomian ………………………………………………… 28
Perhubungan ………………………………………………….. 31
Utilitas ………………………………………………………….. 35
Potensi dan Peluang Investasi ……………………………… 36
Kehutanan ….………………………………………………… 41
Pertanian .. ……………………………………………………. 43
Perkebunan …………………………………………………... 45
Peternakan …………………………………………………… 46
Perikanan ……………………………………………………... 47
Industri ………………………………………………………... 46
Pariwisata ………………. ……………………………………. 50
Seni dan Budaya ……………………………………………… 67
Kuliner Khas ………………………………………………….. 72
Handycraft …………………………………………………….. 73
Daftar Hotel ……………………………………………………. 74
Penutup ……………………………………………………….. 86
Tata Ruang ……………………………………………………. 87
Galeri Foto
Daftar Isi
v
V I S I :
“Terwujudnya Kota Palangka Raya sebagai Kota Pendidikan, Jasa, dan
Wisata Berkualitas, Tertata dan Berwawasan Lingkungan, Menuju
Masyarakat Sejahtera sesuai Falsafah Budaya Betang”
Kesemuanya dengan MOTTO “CANTIK“ (Terencana, Aman, Nyaman, Tertib, Indah dan Keterbukaan)
M I S I :
1. Mewujudkan Kota Palangka Raya sebagai kota pendidikan yang berkualias dengan orientasi nasional dan global, sumber daya manusia yang berilmu, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Mewujudkan Pemerintah Kota Palangka Raya sebagai pelayanan jasa terhadap masyarakat;
3. Mewujudkan Kota Palangka Raya sebagai kota wisata yang terencana, tertata, berwawasan dan ramah lingkungan;
4. Mewujudkan Kota Palangka Raya menuju masyarakat sejahtera; 5. Mewujudkan Pemerintahan yang baik dan bersih dengan kedisiplinan tinggi,
sikap profesional, beribawa dan bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat;
6. Mewujudkan masyarakat yang memiliki kesadaran politik, hukum, tertib dan demokratis.
1
VIS
I &
MIS
I
RINCIAN:
1. Bentuk: Badge Berbentuk Persegi
2. Tata Warna: Hitam, Hijau, Kuning dan Putih
3. Tulisan: Kata-kata ―Palangka Raya― Putih di atas dasar hitam dan Isen Mulang
4. Lukisan:
- Bundaran Hijau
- Setangkai Padi berdaun enam helai dan tujuh belas biji yang sudah Mekar.
- Mandau dan Sumpit.
- Bunga Melati di dalam bundaran, berbintikan bundaran kecil yang dihubungkan dengan jalur-jalur jalan.
5. Susunan:
- Dibagian atas melintang bidang lengkung berwarna hitam bertahtakan aksara dengan huruf-huruf balok putih “ PALANGKA RAYA “.
- Ditengah-tengah dilukiskan sebuah bundaran, jalur-jalur jalan dan bundaran kecil sebagian di dalamnya.
- Mandau dan Sumpitan menyilang di belakang bundaran, setangkai Padi dan Kapas.
- Di bagian bawah sehelai pita putih dengan tulisan huruf balok warna hitam “ISEN MULANG“.
- Warna dasar ialah hijau dan kuning di tengah-tengahnya.
- Warna garis tepi lambang ialah hitam
2
Lambang
Kota Palangka Raya
A. UMUM
1. Perisai adalah alat penangkis, merupakan salah satu
alat untuk mempertahankan diri, walaupun pemilik/
pemegangnya nampak bersahaja, namun pada
hakekatnya selalu ingin selaras dan sesuai dengan
perkembangan jaman, terus maju berjuang melawan
kemelaratan untuk menegakkan kebenaran yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan berdasarkan
Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.
2. Bidang lengkung hitam bertahtakan aksara
“Palangka Raya“ melambangkan kehidupan suci,
bersih, teguh, dan kokoh, oleh karena sifatnya
kekal.
3. Bunga dan melati berdaun lima ditengah, mel-
ambangkan kepamongprajaan yang menghiasi
petugas-petugas/pejabat pamong praja di Indonesia.
4. Bundaran di dalam melambangkan kesejahteraan
asal mula terjadinya sebuah kota (merupakan lapan-
gan alun-alun atau kegiatan penduduk), kemudian
dihubungkan di jalur-jalur jalan ke segala jurusan se-
bagai syarat pengembangan kota
B. KHUSUS
1. Palangka Raya terdiri dari kata “Palangka dan
Raya“. Palangka Raya Bulau berasal dari suatu wa-
dah Palangka (bagian muka dan belakang, melukis-
kan bentuk gambar Burung Elang) yang menurut ke-
percayaan leluhur/nenek moyang suku dayak, dipa-
kai oleh Mahatala Langit (Tuhan Yang Maha Esa)
untuk menurunkan manusia pertama ke
atas dunia.
2. Setangkai padi berdaun enam helai dan tujuh belas
butir buahnya, setangkai kapas berdaun lima helai
dan enam buahnya yang sudah mekar dan putih,
melambangkan saat peresmian Pemerintah Kota
Palangka Raya mulai berotonomi penuh pada tang-
gal 17 Juni 1965.
3. Warna dasar hijau, menyatakan secara geografis
wilayah Kota Palangka Raya 75% terdiri
hutan dan danau, berartikan kesuburan. Warna
dasar kuning lambang kejayaan, cerah,
terbuka dan berkembang.
C. ARTI KESELURUHAN LAMBANG
1. Keberanian/kemauan membangun Kota Palangka
Raya dari suatu daerah hutan, menjadi kota
bersemboyan “ISEN MULANG“ , dengan modal alam
dan tenaga demi kejayaan Negara pada umumnya
dan rakyat Kalimantan pada khususnya.
2. Dilengkapi dengan amal, kegiatan, cita-cita dan
tekad kepamong prajaan bersemboyan “TUT WURI
HANDAYANI“ untuk membina/membimbing
masyarakat kearah kesejahteraan rohani-
ah dan jasmaniah berpedoman falsafah Negara Pan-
casila.
3
Pe
ng
er
tia
n L
am
ba
ng
K
ota
Pa
lan
gk
a R
ay
a
Sejarah Singkat
Kota Palangka Raya
T erbentuknya Provinsi Kalimantan
Tengah melalui proses yang cukup
panjang sehingga mencapai puncaknya
pada tanggal 23 Mei 1957 dan dikuatkan dengan
Undang-Undang Darurat Nomor 10 tahun 1957,
yaitu tentang Pembentukan Daerah Swatantra
Tingkat I Kalimantan Tengah. Sejak saat itu
Provinsi Kalimantan Tengah resmi sebagai
daerah otonom, sekaligus sebagai hari jadi
Provinsi Kalimantan Tengah.
Sedangkan tiang pertama Pembangunan Kota Palangka
Raya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia
SOEKARNO pada tanggal 17 Juli 1957 dengan ditandai
peresmian Monumen/Tugu Ibu Kota Provinsi
Kalimantan Tengah di Pahandut yang mempunyai
makna:
1. Angka 17 melambangkan hikmah Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Tugu Api berarti api tak kunjung padam,
semangat kemerdekaan dan membangun.
3. Pilar yang berjumlah 17 berarti senjata untuk
berperang.
4. Segi Lima Bentuk Tugu melambangkan Pancasila
mengandung makna Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 21
Tahun 1958 Ibu Kota Provinsi yang dulunya
Pahandut berganti nama dengan Palangka Raya.
4
Sejarah Singkat Pemerintah Kota Palangka Raya
S ejarah pembentukan Pemerintahan Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari pembentukan Propinsi Kalimantan
Tengah berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, lembaran Negara Nomor 53 berikut penjelasannya (Tambahan Lembaran Negara Nomor 1284) berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957, yang selanjutnya disebut Undang-Undang Pembentukan Daerah Swatantra Propinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958, Parlemen Republik Indonesia tanggal 11 Mei 1959 mengesahkan Undang-Undang Nomor 27 T a h u n 1 9 5 9 , y a n g m e n e t a p k a n pembagian Propinsi Kalimantan Tengah dalam 5 (lima) Kabupaten dan Palangka Raya sebagai Ibukotanya. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 dan Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1959 Nomor Des. 52/12/2-206, maka ditetapkanlah pemindahan tempat dan kedudukan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah dari Banjarma-sin ke Palangka Raya terhitung tanggal 20 Desember 1959. Selanjutnya, Kecamatan Kahayan Tengah yang berkedudukan di Pahandut secara bertahap mengalami perubahan dengan mendapat tambahan tugas dan fungsinya, antara lain mempersiapkan Kotapraja Palangka Raya. Kahayan Tengah ini dipimpin oleh Asisten Wedana, yang pada waktu itu dijabat oleh J. M. NAHAN. Peningkatan secara bertahap Kecamatan Kahayan Tengah
tersebut, lebih nyata lagi setelah dilantiknya Bapak TJILIK RIWUT sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah pada tanggal 23 Desember 1959 oleh Menteri Dalam Negeri, dan Kecamatan Kahayan Tengah di Pahandut dipindahkan ke Bukit Rawi. Pada tanggal 11 Mei 1960, dibentuk pula Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya, yang dipimpin oleh J.M. NAHAN. Selanjutnya sejak tanggal 20 Juni 1962 Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya dipimpin oleh W. COENRAD dengan sebutan Kepala Pemerintahan Kotapraja Administratif Palangka Raya. Perubahan, peningkatan dan pembentukan yang dilaksanakan untuk kelengkapan Kotapraja Administratif Palangka Raya dengan membentuk 3 (tiga) Kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Palangka di Pahandut.
2. Kecamatan Bukit Batu di Tangkiling.
3. Kecamatan Petuk Katimpun di Marang Ngandurung Langit.
Kemudian pada awal tahun 1964, Kecamatan Palangka di Pahandut dipecah menjadi 2 (dua) kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Pahandut di Pahandut.
2. Kecamatan Palangka di Palangka Raya
5
Sehingga Kotapraja Administratif Palangka
Raya telah mempunyai 4 (empat) kecamatan
dan 17 (tujuh belas) kampung, yang berarti
ketentuan-ketentuan dan persyaratan-
persyaratan untuk menjadi satu Kotapraja
yang otonom sudah dapat dipenuhi serta
dengan disyahkannya Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1965, Lembaran Negara Nomor 48 tahun
1965 tanggal 12 Juni 1965 yang menetapkan Kotapraja
Administratif Palangka Raya, maka terbentuklah
Kotapraja Palangka Raya yang Otonom.
Peresmian Kotapraja Palangka Raya menjadi Kotapraja
yang Otonom dihadiri oleh Ketua Komisi B DPRGR,
Bapak L.S. HANDOKO WIDJOYO, para anggota DPRGR,
Pejabat-pejabat Depertemen Dalam Negeri, Deputy Antar
Daerah Kalimantan Brigadir Jendral TNI
M. PANGGABEAN, Deyahdak II Kalimantan, Utusan-
utusan Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan dan
beberapa pejabat tinggi Kalimantan Lainnya.
Upacara peresmian berlangsung di Lapangan Bukit
Ngalangkang halaman Balai Kota dan sebagai catatan
sejarah yang tidak dapat dilupakan sebelum upacara
peresmian dilangsungkan pada pukul 08.00 pagi,
diadakan demonstrasi penerjunan payung dengan
membawa lambang Kotapraja Palangka Raya.
Demonstrasi penerjunan payung ini, dipelopori oleh Wing
Pendidikan II Pangkalan Udara Republik Indonesia
Margahayu Bandung yang berjumlah 14 (empat belas)
orang, dibawah pimpinan Ketua Tim Letnan Udara II
M. DAHLAN, mantan paratrop AURI yang terjun
di Kalimantan pada tanggal 17 Oktober 1947. Demonstrasi
penerjunan payung dilakukan dengan mempergunakan
pesawat T-568 Garuda Oil, di bawah pimpinan Kapten
Pilot Arifin, Copilot Rusli dengan 4 (empat) awak
pesawat, yang diikuti oleh seorang undangan khusus
Kapten Udara F.M. Soejoto (juga mantan Paratrop 17
Oktober 1947) yang diikuti oleh 10 orang sukarelawan
dari Brigade Bantuan Tempur Jakarta. Selanjutnya,
lambang Kotapraja Palangka Raya dibawa dengan parade
jalan kaki oleh para penerjun payung ke lapangan
upacara. Pada hari itu, dengan Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia, Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah Bapak TJILIK
RIWUT ditunjuk selaku penguasa Kotapraja Palangka
Raya dan oleh Menteri Dalam Negeri diserahkan lambang
Kotapraja Palangka Raya.
Pada upacara peresmian Kotapraja Otonom Palangka
Raya tanggal 17 Juni 1965 itu, Penguasa Kotapraja
Palangka Raya, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Kalimantan Tengah, menyerahkan Anak Kunci Emas
(seberat 170 gram) melalui Menteri Dalam Negeri kepada
Presiden Republik Indonesia, kemudian dilanjutkan
dengan pembukaan selubung papan nama Kantor
Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya.
6
7
Wal
ikot
a d
an W
akil
Wal
ikot
a
Pal
ang
ka
Ray
a (1
96
5 —
20
11)
Walikota Ketiga :
Let.Kol. Infantri W. Sandi
Masa Bhakti :
13 Agustus 1967 s/d 6 September 1975
Walikota Kelima :
Let.Kol. Kadiyoto
Masa Bhakti :
27 Januari 1978 s/d 16 September 1983
Walikota Keempat :
Let.Kol. Cin Madnoch
Masa Bhakti :
6 September 1975 s/d 27 Januari 1978
Wakil Walikota Pertama :
H.M. Saily Mochtar
Masa Bhakti :
22 September 2003 s/d 22 September 2008
Walikota Kesepuluh :
Tuah Pahoe
Masa Bhakti :
22 September 2003 s/d 22 September 2008
Walikota Kesebelas :
H.M. Riban Satia
Masa Bhakti :
22 September 2008 s/d Sekarang
Wakil Walikota Kedua :
Maryono
Masa Bhakti :
22 September 2008 s/d Sekarang
Walikota Keenam :
Drs. Lukas Tingkes
Masa Bhakti :
16 September 1983 s/d 16 September 1988
Walikota Ketujuh :
Drs. D.N. Singaraca
Masa Bhakti :
16 September 1988 s/d 16 September 1993
Walikota Kesembilan :
Kol.Inf. Salundik Gohong
Masa Bhakti :
12 September 1998 s/d 12 September 2003
Walikota Kedua :
Agoes Ibrahim
Masa Bhakti :a
19 Oktober 1965 s/d 31 Agustus 1967
Walikota Kedelapan :
Drs. Nahson Taway
Masa Bhakti :
16 September 1993 s/d 16 September 1998
Walikota Pertama :
Yanti Saconk
Masa Bhakti :
18 September 1965 s/d 18 Oktober 1965
S ecara umum Kota Palangka Raya dapat
dilihat sebagai sebuah Kota yang memiliki 3
(tiga) wajah yaitu wajah perkotaan, wajah
pedesaan dan wajah hutan. Kondisi ini,
memberikan tantangan tersendiri bagi pemerintah
Kota Palangka Raya dalam membangun
Kota Palangka Raya. Kondisi in semakin menan-
tang lagi bila mengingat luas Kota Palangka Raya
yang berada pada urutan ke-3 di Indonesia yaitu
2,687 Km2..*)
Catatan: *)
Kota terluas di Indonesia adalah Kota Manokwari = 18.746 km² (ibu kota Provinsi Papua Barat), dan kota terluas ke-2 adalah Kota Tidore Kepulauan = 9.564,7 km² (salah satu kota di Provinsi Maluku Utara). Sumber: http://id.wikipedia.org
Gam
bara
n U
mum
8
3 (tiga) Wajah Kota Palangka Raya
Wajah Perkotaan
Wajah Pedesaan
Wajah Hutan
K ota Palangka Raya
secara geografis terletak pada
113˚30`- 114˚07` Bujur Timur dan
1˚35`- 2˚24` Lintang Selatan, dengan
luas wilayah 2.678,51 Km2
(267.851
Ha) dengan topografi terdiri dari tanah
datar dan berbukit dengan kemiringan
kurang dari 40%.
Secara administrasi Kota Palangka
Raya berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Dengan Kabupaten Gunung
Mas
Sebelah Timur : Dengan Kabupaten Pulang
Pisau
Sebelah Selatan : Dengan Kabupaten Pulang
Pisau
Sebelah Barat : Dengan Kabupaten Katingan
Wilayah Kota Palangka Raya terdiri dari 5 (lima)
Kecamatan yaitu Kecamatan Pahandut, Kecamatan
Sabangau, Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan
Bukit Batu dan Kecamatan Rakumpit dengan luas
masing-masing 117,25 Km2, 583,50 Km
2, 352,62
Km2, 572,00 Km
2 dan 1.053,14 Km
2.
9
Ko
nd
isi
Ge
og
ra
fis
Geologi
Formasi geologi yang ada di wilayah Kota Palangka Raya
tersusun atas formasi Aluvium (Qa) (tersusun dari bahan-
bahan liat kaolinit dan debu bersisipan pasir, gambut,
kerakal dan bongkahan lepas, merupakan endapan
sungai dan rawa) dan formasi Batuan Api (Trv) (tersusun
dari batuan breksi gunung api berwarna kelabu kehijauan
dengan komponennya terdiri dari andesit, basalt dan
rijang. Selain kedua formasi tersebut, wilayah Kota
Palangka Raya juga termasuk ke dalam formasi Dahor
(TQd) (tersusun atas sebagian besar pasir kuarsa dengan
dasar lempung, pada beberapa tempat terdapat sisipan
konglomerat yang komponennya berupa batuan malihan,
granit dan lempung).
Iklim
Curah hujan tahunan di wilayah Kota Palangka Raya
selama 10 tahun terakhir (1997-2006) berkisar dari
1.840—3.117 mm dengan rata-rata sebesar 2.490 mm.
Kelembaban udara berkisar antara 75—89% dengan
kelembaban rata-rata tahunan sebesar 83,08%.
Temperatur rata-rata adalah 26,880 C, minimum 22,93
0 C
dan maksimum 32,520 C.
Tanah Tanah—tanah yang terdapat di wilayah Kota Palangka Raya dibedakan atas tanah mineral dan tanah gambut (Histosols). Berdasarkan taksonomi tanah (soil survey staff, 1998) tanah–tanah tersebut dibedakan menjadi 5 (lima) ordo yaitu histosol, inceptosol, entisol, spodosol dan ultisol.
Luas Wilayah Menurut Penggunaannya
Kawasan Hutan Tanah Pertanian Perkampungan Perkebunan Sungai dan Danau Lain-lain
: : : : : : :
2.485,75 Km2
12,65 Km2
45,54 Km2
22,30 Km2
42,86 Km2
69,41 Km2
Sumber: Kota Palangka Raya Dalam Angka 2009
10
Ko
nd
isi
Ge
og
ra
fis
2.485,75
12,6545,54
22,342,86
69,41
Luas Wilayah Menurut Penggunaannya
Kawasan Hutan
Tanah Pertanian
Perkampungan
Perkebunan
Sungai dan Danau
Lain-lain
Ko
nd
isi
Ge
og
ra
fis
Kubah Gambut
Gambut dilapisi
Teras berpasir
Daerah Berbukit
Genangan Rawa
dalam Teras
Sabuk Meander pada
Aliran Sungai
Teras Berpasir dan
Bergelombang
Daerah Tergenang
Permanen
Teras Berpasir
dan Bergelombang
11
Peta Landform Wilayah Kota Palangka Raya
1. Kecamatan Pahandut
Terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu Kelurahan Pahandut, Kelurahan Panarung, Kelurahan Langkai, Kelurahan Tumbang Rungan, Kelurahan Tanjung Pinang dan
Kelurahan Pahandut Seberang.
2. Kecamatan Jekan Raya Terdiri dari 4 (empat) Kelurahan, yaitu Ke-lurahan Menteng, Kelurahan Palangka, Kelurahan Bukit Tung-gal dan Kelurahan Petuk Katimpun.
3. Kecamatan Sabangau
Terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu Kelurahan Kereng Bangkirai, Kelurahan Sabaru, Kelurahan Kalampangan, Kelurahan Kameloh Baru, Kelurahan Danau Tundai dan Kelurahan Bereng Bengkel.
Pemerintahan
12
K ota Palangka Raya terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan 30 Kelurahan dengan perincian masing-masing sebagai berikut:
4. Kecamatan Bukit Batu
Terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan, yaitu Kelurahan Marang, Kelurahan Tumbang Tahai, Kelurahan Banturung, Kelurahan Tangkiling, Kelurahan Sei Gohong, Kelurahan Kanarakan dan Kelurahan Habaring Hurung.
5. Kecamatan Rakumpit Terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan, yaitu Kelurahan Petuk Bukit, Kelurahan Pager, Kelurahan Panjehang, Kelurahan Gaung Baru, Kelurahan Petuk Barunai, Kelurahan Mungku Baru dan Kelurahan Bukit Sua.
Pemerintahan
13
G una lebih meningkatkan sistem pelayanan publik kepada masyara-
kat, khususnya dibidang perijinan dan non perijinan, Pemerintah Kota Palangka Raya saat ini telah memiliki sistem pelayanan satu atap yang bernaung di bawah Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT). Keberadaan
Kantor ini diharapkan akan dapat memangkas birokrasi pelayanan yang cukup panjang, dan juga mengurangi ekonomi biaya tinggi. Saat ini terdapat 24 jenis perijinan/non perijinan yang sudah dilayani oleh KPPT, meliputi: 1. Ijin Usaha Industri (IDI) dan Tanda Daftar Industri (TDI). 2. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). 3. Ijin Reklame (Billboard, Baliho, Spanduk, Umbul- umbul, Banner, Shop Sign dan lain-lain). 4. Ijin Pengusahaan Pertambangan (IUP) Bahan Galian Golongan C. 5. Ijin Gangguan (HO). 6. Ijin Pangkalan Minyak (BMM). 7. Ijin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol. 8. Ijin Usaha Kepariwisataan, meliputi: a. Perijinan Usaha Hotel dan Restoran. b. Perijinan Usaha Restoran, Rumah Makan, Tempat
Makan dan Jasa Boga. c. Ijin Tempat Billyard. d. Ijin Permainan Elektronik termasuk Bingo dan
sejenisnya.
9. Ijin Bioskop (Tontonan). 10. Surat Ijin Tempat Usaha (SITA). 11. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP). 12. Tanda Daftar Perusahaan (TDP). 13. Ijin Perubahan Fungsi Rumah dijadikan Tempat
Usaha. 14. Ijin Trayek Angkutan Kota, Bandara, Pedesaan dan
Ijin Usaha Angkutan. 15. Ijin Pengumpulan Uang atau Barang untuk Kese-
jahteraan Sosial. 16. Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK). 17. Akta Pengesahan Koperasi. 18. Ijin Penyelenggaraan Program Latihan Swasta. 19. Ijin Penyimpangan Waktu Kerja dan Waktu Istirahat. 20. Ijin Kerja Malam Wanita. 21. Ijin Usaha Pertanian. 22. Akta Kelahiran Umum dan Akta Kelahiran Terlambat. 23. Akta Kematian, Perkawinan, Perceraian, Pengakuan
dan Pengesahan Anak. 24. Akta Perubahan Nama Bagi Warga Negara Asing
(WNA).
Ka
nto
r P
ela
ya
n P
er
ijin
an
Te
rp
ad
u
(KP
PT
) Pemerintahan
14
D ari 32 kota/kabupaten di Indonesia yang disurvei
lembaga Independen Transparancy International
Indonesia pada tahun 2006, Palangka Raya memiliki
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) tertinggi, yakni 6,61. Hanya
Palangka Raya yang nilai IPK-nya di atas 6. Sebelas kota/
kabupaten lainnya memiliki IPK di atas 5, adapun 20
lainnya masih di bawah 5.
Nilai IPK di atas 5 membuktikan meningginya optimisme
pemberantasan korupsi. Nilai tertinggi 9,29 dari skala 10
juga diraih Kota Palangka Raya dalam hal komitmen
kepala daerah dalam memberantas korupsi menurut
persepsi pengusaha. Kemudian pada tahun 2008, IPK
Kota Palangka Raya berada diperingkat ke-2 dengan Skor
6,10 setelah Yogyakarta dengan Skor 6,43.
Palangka Raya menjadi
salah satu Kota yang
memiliki prestasi terbaik
dalam hal “Doing Busi-
ness In Indonesia 2010”
berd asarkan su rvei
International Finance
C o r p o r a t i o n ( I F C ) .
Survei yang dilakukan di 14 Kota besar (luar Jakarta) di
Indonesia tersebut, menunjukkan Palangka Raya
mendapat peringkat ke-3 dalam bidang proses
mendirikan usaha dan mengurus Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB), peringkat ke 3 (tiga dalam hal
kemudahan mendirikan usaha, dan peringkat ke 5 (lima)
dalam hal kemudahan mendaftar property.
Pada pelaksanaan City
Expo 2011 di Kota Banda
Aceh yang dilaksanakan
pada tanggal 28 Mei sd 2
Juni 2011, Kota Palangka
Raya berhasil meraih
juara harapan 3 (tiga)
dari 50 kota peserta expo.
Pemerintahan
15
I n d o n e s i a y a n g
diwakili Kota Palang-
ka Raya berhasil menjadi
ju ara k ed u a pad a
“Carnival International
Best Fload 2nd De Victoria
Seychelles” pada tanggal
4-6 Maret 2011.
Dalam perlombaan yang
diikuti oleh 20 negara di
dunia itu Kota Palangka
Raya didaulat mewakili
Indonesia untuk bertand-
ing dengan 60 peserta.
Kota Palangkaraya yang
berkolaborasi dengan Kabupaten Murungraya
mengirimkan para penari dari sanggar tari masing-
masing membawakan tarian daerah dengan nama
“Monalampas Dahiang Baya”.
Di kegiatan karnaval
yang dilaksanakan di
Victoria, ibukota Republik
Seychelles (sebuah negara
kepulauan yang mencakup sebuah kepulauan
dari 115 pulau di Samudera Hindia, sekitar 1.600 km
sebelah timur daratan Afrika), rombongan dari Kota
Palangka Raya mengikuti parade mengelilingi kota itu.
Mereka menampilkan replika jukung hias dari mobil,
serta tari- tarian khas dayak Kalteng.
Pemerintahan
16
J umlah penduduk Kota Palangka Raya per 31 Desember
2009 sebanyak 200.998 orang, terdiri dari 99.038 (49,27%) laki-laki
dan 101.960 (50,73%) perempuan. Tingkat kepadatan penduduk rata-
rata 75 orang tiap Km², dengan sebaran penduduk tidak merata, sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan
Pahandut dan Kecamatan Jekan Raya (85,75%) dan sisanya (14,25%) tersebar di Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan
Sabangau dan Kecamatan Rakumpit.
Penduduk & Tenaga Kerja
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
Pahandut Sebangau Jekan Raya Bukit Batu Rakumpit
36.333
7.185
47.649
6.247
1.624
37.461
6.551
50.907
5.553
1.488
Laki-laki
Perempuan
Piramida Penduduk
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
Laki-laki Perempuan
10 8 4 2612 8 10 120 2 4 6
17
P roporsi penduduk yang bekerja menurut lapangan
usaha merupakan satu ukuran untuk melihat
potensi perekonomian dalam menyerap tenaga kerja.
Dari keseluruhan penduduk Kota Palangka Raya,
penduduk umur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut
lapangan pekerjaan utama sebanyak 110.167 jiwa
(54,81%), dimana sebagian besar (74,13%) bekerja di
sektor perdagangan 37.327 jiwa (33,88%), sektor jasa
36.631 jiwa (33,25%), dan sektor pertanian 11.063 jiwa
(10,04%). Sedangkan sisanya terbagi pada
sektor konstruksi 9.540 jiwa (8,66%), sektor transportasi
& komunikasi 6.505 jiwa (5,90%), sektor industri 4.432
jiwa (4,02%), sektor keuangan 2.646 jiwa (2,40%), sektor
pertambangan & penggalian 1.303 jiwa (1,18%), dan
sektor lisrik, gas & air 720 jiwa (0,65%).
Penduduk 15 Tahun Ke atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Tahun 2009
Penduduk & Tenaga Kerja
10,04%1,18%
4,02%
0,65%
8,66%
33,88%
5,90%
2,40%
33,25%
Penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapanan usaha tahun 2009
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri
Lisrik, Gas & Air
Konstruksi
Perdagangan
Transportasi dan Komunikasi
Keuangan
Jasa
Lapangan Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Jumlah %
1. Pertanian 5.808 5.255 11.063 10,04%
2. Pertambangan dan Penggalian 1.303 0 1.303 1,18%
3. Industri 1.938 2.494 4.432 4,02%
4. Lisrik, Gas & Air 543 177 720 0,65%
5. Konstruksi 8.853 687 9.540 8,66%
6. Perdagangan 11.914 25.413 37.327 33,88%
7. Transportasi dan Komunikasi 4.741 1.764 6.505 5,90%
8. Keuangan 1.805 841 2.646 2,40%
9. Jasa 17.183 19.448 36.631 33,25%
Jumlah 54.088 56.079 110.167 100% 18
P embangunan di
bidang Pendidi-
kan di Kota Palangka
Raya cukup menggembirakan, dimulai dari pembangunan
USB, RKB dan rehab gedung ruang kelas SD/MI, SMP/
MTs dan SMA/MA/SMK, adanya peningkatan sarana
prasarana pendidikan serta peningkatan sumber daya
manusia (SDM). Keberhasilan pembangunan di
bidang pendidikan di Kota Palangka Raya tercermin dari
beberapa indikator antara lain:
APK & APM Tahun Pelajaran 2009/2010:
1. SD (usia 7-12 tahun) = 23.064 siswa
APK = 110,95%
APM = 96,47%
2. SLTP (usia 13-15 tahun) = 10.338 siswa
APK = 118,07%
APM = 98,44%
3. SLTA (usia 16-18 tahun) = 13.247 siswa
APK = 94,22%
APM = 86,21%
Angka kelulusan tahun 2010 :
SD / MI : 100 %
SMP / MTs : 100 %
SMA / MA : 97,26 %
SMK : 98,45 %
Pada tahun 2008, program wajib belajar 9 tahun
sudah dapat dituntaskan dan di tahun 2009 Pemerintah
Kota telah mencanangkan wajib belajar 12 tahun dan
telah dicanangkan oleh Bapak Dirjen Manajemen
Dikdasen pada awal tahun 2009 diharapkan dalam
waktu 5 (lima) tahun ke depan masyarakat Kota
Palangka Raya usia 16-18 tahun semua dapat
mengenyam pendidikan minimal setingkat SMA.
Pemerintah Kota Palangka
Raya membuka seluas-
luasnya kesempatan mem-
peroleh pendidikan bagi
masyarakat dengan mudah,
bukan hanya di kota tetapi
di daerah yang sulit transportasi darat seperti
pembangunan SMP Satu Atap di kelurahan Panjehang,
Bukit Sua, Petuk Barunai, Petuk Bukit, Kameloh Baru,
Danau Tundai, Kanarakan dan Tumbang Rungan serta
Bereng Bengkel. Juga telah dibangun SMKN 5 Palangka
Raya di Kelurahan Kereng Bangkirai, SMKN-6 Palangka
Raya di Kelurahan Panjehang, SMAN-7 Palangka Raya
di Kelurahan Petuk Bukit, sehingga tidak ada lagi alasan
bagi masyarakat umum tidak menyekolahkan anaknya
karena alasan kesulitan transportasi.
Pendidikan
19
Sejak tahun 2009
d e n g a n a d a n y a
Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) dari dana APBN dan pembiayaan bagi
penyelenggaraan pendidikan (rutin sekolah) dari dana
APBD Pemerintah Kota Palangka Raya maka peserta
didik SD dan SMP Negeri dibebaskan dari biaya
operasional sekolah kecuali RSBI dan SBI dan peserta
didik miskin dari SD dan SMP swasta juga dibebaskan
dari segala jenis pemungutan.
Saat ini di Kota Palangka
Raya terdapat 368 sekolah
negeri/swasta dan 19 PTN/
PTS, dengan jumlah Guru
PNS 3.298 orang, Guru Non
PNS 1.400 orang. Jumlah
Guru yang sudah kualifikasi (S-1/D-4) 1.256 orang dan
yang sudah sertifikasi 1.328 orang.
Program pemerintah Kota Palangka Raya ke depan
pada tahun 2014/2015 seluruh guru yang belum
bersertifikasi dan guru yang belum S1/D4 diharapkan
dapat dituntaskan sehingga visi Kota Palangka Raya
sebagai kota pendidikan dapat tercapai.
Guna mendukung hal tersebut, pada tahun 2009 yang
lalu Pemerintah Kota Palangka Raya telah melakukan
MoU dengan beberapa perguruan tinggi negeri ternama
yang ada di Indonesia seperti Universitas Indo-
nesia, Insitiut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada,
dan Universitas Palangka Raya mengenai pelaksanaan
program pendidikan S1 dan S2 bagi guru-guru yang ada
di Kota Palangka Raya.
Beberapa sekolah unggulan Kota Palangka Raya dan
telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat adalah:
Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI):
1. SD Negeri Percobaan
2. SMP Negeri 2 Palangka Raya
3. SMA Negeri 2 Palangka Raya
4. SMA Negeri 5 Palangka Raya
5. SMK Negeri 1 Palangka Raya
6. SMK Negeri 3 Palangka Raya
Sekolah bersertifikasi ISO 9001-2000:
1. SMK Negeri 2 Palangka Raya
2. SMK Negeri 3 Palangka Raya
Selain pendidikan formal di atas, di Kota Palangka Raya
terdapat lebih kurang 32 lembaga pendidikan non
formal (kursus).
Pendidikan
20
Pada tahun 2010 yang
lalu, sudah terpasang
school-net pada 111
sekolah tingkat SD, SMP dan SMA negeri/swasta,
sehingga anak didik dapat dengan mudah mengakses
berbagai hal terkait dunia pendidikan melalui internet.
Selain itu, pada tahun
2009/2010 Kementeri-
an Negara Pemuda dan
Olah Raga menetapkan
Kota Palangka Raya
sebagai tuan rumah
p e n e r i m a p e s e rt a
I n d o n e s i a - C a n a d a
Youth Exchange
Program (Program Pertukaran Pemuda Indonesia-
Kanada). Kegiatan ini dilaksanakan mulai 28 Desember
2009 sampai dengan 15 Maret 2010 di Kelurahan Sei
Gohong yang diikuti oleh 19 orang pemuda/pemudi yang
berasal dari Indonesia dan Kanada. Program ini akan
terus berlanjut, yang
direncanakan akan
dilaksanakan pada
sekitar bulan Desember
2010 di lokasi yang
s a m a y a i t u d i
Kelurahan Sei Gohong.
Guna meningkatkan mutu pendidikan di Kota
Palangka Raya, melalui MoU yang telah ditandatangani
pada tanggal 23 Nopember 2009 di Jakarta, Pemerintah
Kota Palangka Raya menerima bantuan dana hibah dari
Bank Dunia melalui Program BEC-TF sebesar 2,5 milyar
rupiah, yang akan dibayarkan bertahap selama 3 (tiga)
tahun berturut-turut mulai tahun 2010.
Pendidikan
21
Beberapa prestasi yang
pernah diraih oleh
pemerintah Kota Palangka
Raya di bidang
pendidikan:
SMKN-2 Palangka Raya dan SMKN-3 Palangka
Raya memperoleh sertifikat ISO.
Mendapat perhargaan e-learning Award kategori
Blog Edukatif sebagai juara I Nasional dari
SMAN-2 Palangka Raya.
Juara II Tingkat Nasional Uji Kompetensi di
Medan dari siswa SMKN-1 Palangka Raya
Siswa SMKN-1 Palangka Raya diberi
kepercayaan sebagai sebagai perakit komputer
oleh PT. Zyrex Jakarta.
Juara II Tingkat Nasional Lomba Karya Tulis dari
siswa SMAN-2 Palangka Raya.
Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional
(O2SN) Kejuaraan Asean Cabang Catur dan
juara III Cabang Pencak Silat.
Juara III Olimpiade Olahraga Sekolah
Dasar Tingkat Asean Cabang Catur dari siswa
SDN-1 Menteng Palangka Raya.
Siswi SMPN-2 Palangka Raya menjuarai lomba
Karya Tulis tentang Sanitasi Tingkat Nasional
pada Tahun 2011.
Pendidikan
22
S alah satu prioritas
pembangunan Kota
Palangka Raya adalah
“Peningkatan Mutu
Pelayanan Kesehatan.”
Guna mewujudkan hal ter-
sebut pemerintah Kota
Palangka Raya telah menetapkan 5 (lima) poin utama
peningkatan mutu pelayanan kesehatan, yaitu: a) imple-
mentasi pelayanan prima di puskesmas; b)
pemenuhan sarana dan prasarana puskesmas; c) pening-
katan kapasitas SDM kesehatan; d) peningkatan jangkau-
an pelayanan kesehatan; dan e) peningkatan layanan keg-
awatdaruratan,
Perencanaan dan pengelolaan SDM
yang baik dengan dasar yang seder-
hana tetapi berbasis pada kebutuhan
nyata telah mendukung perbaikan
kualitas pelayanan kesehatan bahkan
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
Dasar pengelolaan SDM kesehatan di Kota Palangka
Raya: konsep sederhana, optimalisasi-revitalisasi,
efisiensi, strategis dan intuitif, kebersamaan,
pemenuhan regulasi, berbasis kebutuhan nyata, moderni-
sasi, rewards (and punishment), dan upaya-upaya inovatif.
Beberapa tindakan nyata yang telah dilakukan berkaitan
dengan pengelolaan SDM kesehatan di Kota Palangka
Raya adalah:
1. Melakukan efisiensi rekrutmen SDM yaitu dengan
rekrutmen tenaga profesi kesehatan yang jarang
tersedia tapi berdampak maksimal, seperti Teknisi
Elektromedik.
2. Pembinaan pegawai baru (CPNS).
Dalam 4 (empat) tahun terakhir ini para CPNS baru
menjalani masa perkenalan selama 2 (dua) minggu
antara lain: Belajar program nasional tentang
kesehatan, Belajar tupoksi ke semua bidang di Dinkes,
Kunjungan ke puskesmas best practice,dan Seminar
perkenalan.
Kesehatan
23
3. Pemerintah Kota Palangka Raya menjamin resertifikasi
profesi seluruh tenaga kesehatannya. Seluruh dokter
PNS di Kota Palangkaraya dijamin akan tersertifikasi
ulang pada saat STR-nya habis masa berlakunya.
4. Penghargaan untuk para tenaga kesehatan teladan.
5. Memberikan rewards untuk 12 orang Nakes Teladan
tingkat Kota Palangkaraya setiap tahun, berupa:
• Lencana Keteladanan Bakti Husada (juara 1)
• Percepatan Kenaikan Pangkat Istimewa
• Dukungan kendaraan dinas roda dua
• Undangan Kehormatan pada Upacara dan
Resepsi HUT Kota Palangkaraya.
• Mengikuti Kunjungan Belajar ke Jakarta (Kantor
Kemenkes, Puskesmas di Jakarta, tour, shopping,
dll).
• Kesempatan melanjutkan pendidikan.
Saat ini Pemerintah Kota Palangkaraya memiliki 62 orang
Nakes Teladan hasil pembinaan (13% dari populasi PNS
bidang kesehatan).
Kesehatan
24
Jumlah tenaga kesehatan
yang bekerja di Kota
Palangka Raya pada
tahun 2010 adalah 532
orang, terdiri dari tenaga
medis (dokter umum dan
dokter gigi) 43 orang,
farmasi 26 orang, S1 Kesehatan Masyarakat 19 orang,
perawat dan bidan 311 orang, analis kesehatan 12 orang,
perawat gigi 30 orang, sanitaria16 orang, ahli gizi 16
orang, lainnya 71 orang.
Kesehatan Sarana Pelayanan Kesehatan
Kota Palangka Raya Tahun 2010
No Sarana Kesehatan Jumlah
1 Rumah Sakit Umum (Pemerintah) 3
2 Rumah Sakit Umum (Swasta) 1
3 Puskesmas 9
4 Puskesmas Pembantu 46
5 Puskesmas Keliling 20
6 Posyandu 129
7 Polindes -
8 Poskedes 3
9 RB/RSB 5
10 Balai Pengobatan/Klinik 6
11 Apotik 66
12 Praktek Dokter Perorangan 42
13 Optik 8
14 Laboratorium Medis 7
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
25
B eberapa penghargaan dan pengakuan terkait
bidang kesehatan yang diperoleh pemerintah Kota Palangka Raya: 1. Penghargaan PPMI dari Menko Kesra Tahun 2007
2. Piala Citra Pelayanan Prima Tahun 2006 dari MenPAN 3. Piala Citra Pelayanan Prima Tahun 2010 dari MenPAN 4. Piagam Penghargaan Innovative Government Award
dari Mendagri Tahun 2010 5. Manggala Karya Bakti Husada dari Menteri Kesehatan
Tahun 2010.
Kesehatan
26
Kesehatan
27
P erekonomian Kota Palangka Raya tahun 2009 menunjukkan pertumbuhan positif, walaupun
agak lebih kecil/melambat dari pertumbuhan tahun sebelumnya. Pertumbuhan pada tahun 2009 ada-lah sebesar 5,89 persen sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai 5,94 persen. Hal ini menunjukkan bahwa krisis ekonomi global terjadi pada akhir tahun 2008 secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian Kota Palangka Raya yang ditandai dengan menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya sebesar 0,05 persen.
Pendapatan regional perkapita Kota Palangka Raya tahun 2009 yang naik sebesar 7,82 persen dari tahun sebe-lumnya, yakni dari 11,85 juta rupiah menjadi 12,78 juta ru-piah. Laju inflasi tahunan Kota Palangka Raya triwulan II-2010 menunjukkan kecenderungan meningkat. menjadi 6,63% (yoy) lebih tinggi dari triwulan lalu (3,40%). Laju inflasi Kota Palangka Raya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi nasional yang mencapai 5,05% (yoy) pada akhir triwulan II-2010.
Sebagai salah satu penunjang sektor perekonomian di Kota Palangka Raya, saat ini selain terdapat 7 (tujuh) bank milik pemerintah (BI, BNI, Bank Man-diri, BRI, BTN, dan Bank Pem-bangunan Kalteng), juga terdapat
5 (lima) bank milik swasta (Bank Danamon, BCA, BTPN, Bank Mega, dan Bank CIMB Niaga)).
Perekonomian
28
S truktur perekonomian Kota Palangka Raya selama tahun 2000 sampai dengan tahun
2008 didominasi oleh 3 (tiga) sektor yaitu Jasa-jasa, Pengangkutan dan komunikasi serta Perdagangan, Hotel dan Restoran.
Kontribusi sektor pertanian tahun 2008 sebesar 6,85 persen naik menjadi 6,88 persen pada tahun 2009. Pada tahun 2009 sektor Jasa-Jasa masih menunjukkan komposisi angka tertinggi dalam memberikan kontribusi pembentukan PDRB di Kota Palangka Raya dengan andil 33,19 persen. Dua sektor lainnya yang cukup menyangga struktur perekonomian Kota Palangka Raya sama dengan tahun 2008 yaitu sektor Pengangkutan & Komunikasi dan sektor Perdagangan, Hotel & Restoran.
Perkembangan pertumbuhan
PDRB menurut kelompok sektor,
pertumbuhan tertinggi dari ketiga
kelompok sektor pada tahun
2009 adalah kelompok sektor
sekunder, dengan pertumbuhan
7,25%. Sektor primer sebesar 6,67 %, sektor tersier
tumbuh sebesar 5,54 % lebih rendah dari pertumbuhan
tahun sebelumnya yaitu 6,34 %. Hal ini menunjukkan
bahwa struktur
perekonomian Kota Palangka
Raya pada tahun 2009
mengalami pertumbuhan
yang didominasi oleh
kelompok sektor sekunder
yang secara khusus
kontribusinya berasal dari
sektor Bangunan, yang secara kasat mata
pertumbuhannya sangat jelas dengan banyaknya pem-
bangunan perumahan, perhotelan dan pertokoan.
Perekonomian
29
K husus untuk indikator-indikator makro ekonomi target
pencapaian kinerja ditetapkan tiap tahun dalam
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sehingga
yang dapat diukur sampai dengan saat ini baru pada
tingkat pencapaian kinerja dari target tahunan saja.
Kemajuan-kemajuan yang telah dicapai tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Perekonomian
No. Indikator Kondisi Tahun
2009 Realisasi Tahun
2010
(1) (2) (3) (4)
1. Indek Pembangunan Manusia *) *)
2. Menurunya angka buta huruf umur 10-44 tahun (%)
0,5 0,3
3. Meningkatnya umur harapan hidup (thn)
73 72,49
4. Rata-rata lama sekolah (thn) 12 12
5. Indek hidup layak (konsumsi per kapita)/(Rp.)
*) *)
6. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi (%)
5,89 *)
7. PDRB per kapita —ADHK (Rp. Juta) *) *)
8. Angka pengangguran terbuka (%) 8,13 9,7
9. Angka kemiskinan (KK) 13.556 10.444
Keterangan: *) Data belum tersedia 30
P rasarana jalan hingga tahun 2010 tercatat sepanjang
905,69 km, dengan jenis permukaan aspal sepan-
jang 477,38 km, tanah 421,07 km, dan tidak dirinci
(agregat) 7,24 km. Bila dilihat dari kondisinya, jalan
dengan kondisi baik sepanjang 330,91 km, sedang 167,92
km, rusak 183,54 km dan rusak berat 223,32. Sedangkan
untuk kelas jalan, jalan kelas I sepanjang 60,36 km, kelas
II 35,05 km, kelas IIIA 113,32 km, kelas IIIB 140,96, kelas
IIIC 494,15 km, kelas tidak dirinci 61,45 km.
Perhubungan
31
52,71%46,49% 0,80%
Jenis Permukaan Jalan Tahun 2010
Aspal Tanah Tidak Dirinci (Agregat)
36,54%
18,54%20,27%
24,66%
Kondisi Jalan Tahun 2010
Baik
Sedang
Rusak
Rusak Berat
0
100
200
300
400
500
Kelas Jalan Tahun 2010
Kelas I
Kelas II
Kelas IIIA
Kelas IIIB
Kelas IIIC
Kelas tidak dirinci
S aat ini, Pemerintah Kota Palangka Raya sedang
membangun terminal induk Tipe A yang terletak di
Jalan Mahir Mahar (Outer Ring Road). Pembangunan
Terminal ini dilaksanakan dalam beberapa tahap dan
direncanakan akan selesai dan bisa operasional pada
tahun 2011 ini. Dengan adanya terminal ini, diharapkan
akan dapat lebih memperlancar arus barang dan
penumpang baik yang akan masuk maupun keluar dari
Kota Palangka Raya, serta berdampak pada peningkatan
laju perkembangan perekonomian di Kota Palangka Raya.
Perhubungan
32
P ada moda transportasi udara, pemerintah juga terus
berupaya meningkatkan berbagai sarana, fasilitas,
dan pelayanan yang ada di Bandar Udara Tjilik Riwut, di
antaranya yaitu dengan memperbaiki fasilitas ruang
tunggu (Penambahan Ruang Tunggu VIP) dan penamba-
han panjang landasan pacu yang ada. Saat ini, ada 4
(empat) maskapai penerbangan nasonal (Garuda, Lion
Air, Batavia dan Sriwijaya) yang melayani rute Palangka
Raya-Jakarta dan Palangka Raya-Surabaya setiap hari,
serta 1 (satu) maskapai penerbangan Avia Star yang me-
layani penerbangan perintis dari Palangka Raya ke ibuko-
ta kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah.
Perhubungan
33
S istem transportasi sungai merupakan moda
transportasi yang bersifat tradisionil dan sudah
dimanfaatkan oleh penduduk sejak dahulu, hal ini
didukung oleh kondisi geografis wilayah Kalimantan
Tengah yang banyak dilalui sungai-sungai. Desa-desa
yang menjadi bagian wilayah Kota Palangka Raya
sebagian berada di tepi sungai sehingga bila transportasi
darat mengalami gangguan akibat kondisi jalan yang
kurang baik disaat musim hujan, maka transportasi sungai
menjadi pilihan oleh sebagian penduduk menjalankan
aktifitas perekonomian.
Sistem transportasi sungai tersebut, didukung dengan
terdapatnya beberapa pelabuhan sungai antara lain
Pelabuhan Sabangau di Kelurahan Tanjung Pinang dan
Pelabuhan Rambang di urban area Kota Palangka Raya,
dengan pelayanan regional di Kalimantan. Selain itu,
terdapatnya pelabuhan sungai Gunung Mas dan
Pelabuhan Kereng Bangkirai di Kecamatan
Pahandut serta Pelabuhan Tangkiling di Kecamatan Bukit
Batu.
.
Perhubungan
34
Listrik
Produksi energi listrik di Kota Palangka
Raya dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan, yaitu 145.247.232 kwh pada
tahun 2007, naik menjadi 161.270.909
kwh pada tahun 2008. Kemudian, pada
tahun 2009 produksi energi listrik di Kota
Palangka Raya meningkat menjadi
180.929.771 kwh dengan jumlah pelanggan sebanyak
47.488.
Telepon
Sarana telekomunikasi saat
ini sangat penting guna
menunjang hampir seluruh
aspek kehidupan, terutama
untuk menunjang kegiatan
ekonomi. Kapasitas
sambungan telepon di Kota
Palangka Raya sampai
dengan tahun 2009 adalah sebanyak 16.695 satuan
sambungan dengan kapasitas sentral sebesar 22.250
satuan sambungan.
Air Bersih
Pada saat ini PDAM Kota
Palangka Raya mempunyai
kapasitas terpasang 255 L/
det, ditambah dengan
PDAM Unit Tangkiling
dengan kapasitas 17,5 L/
det. Namun dari masing-
masing kapasitas tersebut
baru termanfaatkan untuk Kota Palangka Raya 190 L/det,
sedangkan PDAM Unit Tangkiling 10 L/det.
Sumber Air Baku untuk PDAM Kota Palangka Raya
berasal dari air permukaan yaitu sungai Kahayan dan
untuk Unit Tangkiling dari sungai Rungan.
Jumlah pelanggan PDAM dari kalangan rumah tangga
sampai dengan pada tahun 2009 adalah sebesar 16.086,
dengan besar kubikasi yang disalurkan 3.842.262 m3
dengan nilai Rp. 15.558.365.610,-. Jumlah pelanggan
PDAM per 31 Desember 2010 sebanyak adalah 16.347,
terjadi kenaikan sebesar 1,62%.
.
Utilitas
35
P otensi dan peluang investasi di Kota Palangka Raya,
cukup menjanjikan diantaranya pertambangan,
perkebunan dan pertanian yang tersebar di Kecamatan
Rakumpit dan Kecamatan Bukit Batu. Sampai dengan
April 2010 ini, terdapat 7 (tujuh) Kuasa Pertambangan
(KP) yang terdiri dari 1 (satu) buah KP Batu Bara dan
selebihnya Zirkon dengan status eksploitasi sebanyak
6 (enam) buah dan 1 (satu) sisanya masih eksplorasi.
Potensi pertambangan lainnya adalah usaha
pertambangan bahan galian C (berupa galian pasir) yang
lokasinya tersebar di Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan
Sabangau, dan Kecamatan Jekan Raya. Dari 24 perijinan
kegiatan dan usaha pertambangan bahan galian golongan
C yang terdaftar, sampai dengan bulan April 2010 ini,
terdapat 14 yang masih berproduksi — 8 (delapan) di
Kecamatan Bukit Batu, 2 (dua) di Kecamatan Jekan Raya,
4 (empat) di Kecamatan Sabangau.
Untuk perkebunan terdapat 4 (empat)
perusahaan perkebunan besar swasta kelapa sawit
dengan luas lokasi secara keseluruhan berjumlah sekitar
55.800 Ha, dimana 2 (dua) perusahaan masih berstatus
arahan lokasi, 1 (satu) perusahaan sedang dalam proses
pengajuan permohonan arahan lokasi, dan 1 (satu) lagi
dalam proses permohonan persetujuan prinsip
perkebunan kelapa sawit.
.
Potensi & Peluang Investasi
36
.
Potensi & Peluang Investasi
En
oid
a J
aya
Kary
a D
. A
mb
ok
o
Cit
ra I
nd
ah
Tin
ga
ng
K.
Ab
ad
i
Lis
be
th
Kahayan Permai
PT
. In
do
Ag
un
g
Ja
yaM
akm
ur
PT
. G
row
th B
orn
eo
PT
. B
um
i In
da
h
Ka
ya A
ba
di
PT
. C
en
tral
Seja
hte
ra S
uk
ses
PT
. C
en
tral
Seja
hte
ra S
uk
ses
PT
. C
en
tral
Seja
hte
ra S
uk
ses
Mu
sti
ka C
. M
an
dir
i
37
P rogram pembinaan usaha pertambangan bertujuan untuk mencapai optimalisasi pemanfaatan sumber
daya mineral dan air tanah melalui usaha pertambangan dengan prinsip good mining practice dan mempunyai sasaran yang akan dicapai dalam perenanaan jangka waktu periode 2009-2013 adalah Pemanfaatan pertambangan yang berorietasi pada kelesatarian alam diarahkan untuk meningkatkan eksploitasi dengan selalu memperhatikan kerusakan hutan, keanekaragaman hayati dan pencemaran lingkungan, meningkatkan peluang usaha pertambangan skala kecil di wilayah terpencil, meningkatkan manfaat pertambangan dan nilai tambah dan menerapkan good mining practice di lokasi tambang yang sudah ada.
Eksploitasi mineral golongan C di dalam memenuhi permintaan pasar, terutama kebutuhan material bangunan untuk pelaksanaan pembangunan di wilayah Kota Palang-ka Raya dan daerah sekitarnya. Selain potensi bahan galian mineral golongan C seperti disebutkan di atas, terdapat juga jenis mineral lainnya, yaitu: Pasir Kuarsa, Kaolin, Emas dan Batu Bara.
Potensi & Peluang Investasi
38
Pasir Kuarsa Lokasi : 03-RK-23a (E-2 ) Komposisi: SiO2 (96,37%), AI2O2 (2.73%), Fe2O3(0,04%), MgO (0,05%), CaO (0,14% )Dll. seperti Na2O, K2O, H2O Cadangan: 135 juta ton. Dapat dimanfaatkan untuk bahan baku: industri semen, pengecoran dan bata tahan api (refraktori), pembuatan kaca,
Kaolin Lokasi: 03-RK-10B (A-2) Komposisi: SiO2 (55,23%), AI2O3 (28,71%), Fe 2O3 (0,60 %), MgO(0,40%), Dll. Dibawah 1% CaO, Na2O, K2O Cadangan: 15 Juta ton. Dapat direkomposisi pada standar tertentu untuk bahan baku: - Industri keramik - Industri kertas - Industri farmasi - Industri karet, cat dan kosmetik,
dll.
Batu Bara Lokasi : 03-RK-37a Nilai kalori : 5190 – 5540 cal/gr Total carbon : 39,15 % Belerang : 0,27 % Cadangan: Tereka 137 juta m ton
Emas Lokasi: 03-RK-02ss Komposisi pasir dan kandungan emas plaser: Au: 9ppb, Zn: 2 ppm, Pb 2 ppm, Cu: 1 ppm, Ag : 1 ppm
Potensi & Peluang Investasi
39
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan Sungai
U
Sungai
Potensi & Peluang Investasi
Potensi Sumber Daya Mineral di Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya
Kelurahan
Batu Pasir Kuarsa Kaolin
Cadangan Tereka ( M³ )
Cadangan Hipotik Cadangan Tereka (M³)
Cadangan Hipotik
M³ Ton M³ Ton
Mungku Baru 82.826.000 49.695.600 131.693.340 73.058.500 43.835.100 114.847.962
Bukit Sua 88.860.500 53.316.300 141.288.195 33.794.500 20.276.700 53.124.954
Petuk Barunai 40.644.500 24.386.700 64.624.755 16.421.500 9.852.900 25.814.598
Panjehang 17.292.000 10.375.200 27.494.280 - - -
Gaung Baru 17.402.000 10.441.200 27.669.180 - - -
Pager 110.564.000 66.338.400 175.796.760 108.962.000 65.337.200 171.288.264
Petuk Bukit 525 151.227.000 400.751.550 5.235.500 3.141.300 8.230.206
Jumlah 882.045.000 365.780 969.318.550 237.472.000 142.443.200 373.305.984
40
Hutan Taman Kota ”Himba Kahui”
S alah satu upaya untuk mengembalikan dan
meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan
yang nyaman, segar, bersih, sehat, dan indah sekaligus
mampu memperbaiki keseimbangan ekosistem kota
ditetapkan suatu kawasan seluas ±1.635 ha yang terletak
di belakang pusat pemerintahan Kota Palangka Raya
telah ditetapkan oleh Walikota melalui Keputusan Walikota
Palangka Raya Nomor 98 Tahun 2010 tanggal 17 April
2010 sebagai Kawasan Hutan Taman Kota yang terbesar
di dunia.
Untuk memperlihatkan ciri khas kawasan secara nyata,
maka kawasan akan terbagi dalam wilayah pengem-
bangan berdasarkan zonasi-zonasi berdasarkan
jenis tumbuhan dan vegetasi antara lain:
Zonasi Vegetasi Alami merupakan kawasan yang
tetap dipertahankan menjadi lokasi dengan vegetasi/
tumbuhan alami dan khas rawa gambut.
Zonasi Vegetasi Non Alami (perkayaan) dengan jenis
Anggrek lokal Kalimantan Tengah dan tanaman
adaptif lainnya. Zonasi ini akan ditempatkan pada
kawasan yang kurang memiliki vegetasi alami.
Untuk memberikan manfaat secara maksimal, maka
kawasan Hutan Kota akan dibangun dengan berbagai
fasilitas pendukung antara lain halaman parker, bangunan
pusat informasi kawasan, rest room, ruang pertemuan,
bungalow, jalan titian, tapal batas, pelabuhan kecil, dan
sebagainya.
Selain itu pada kawasan ini akan dikembangkan sarana
pengembangan perikanan air tawar yang sekaligus
menjadi sarana rekreasi, akuarium air tawar yang berisi
berbagai jenis ikan air tawar serta didukung dengan
prasarana wisata air seperti perahu dan sarana permainan
lainnya.
Kehutanan
41
Manfaat hutan kota ―Himba Kahui‖
diantaranya adalah sebagai
berikut: Identitas Kota, nilai
estetika, Penyerap Karbondioksida
(CO2), pelestarian air tanah,
habitat hidupan liar, produksi
terbatas atau manfaat ekonomi,
Sesuai dengan fungsinya, Hutan Kota ―Himba Kahui‖
dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan pengembangan
(kegiatan penelitian meliputi penelitian dasar dan
penelitian untuk menunjang pengelolaan kawasan
tersebut) ilmu pengetahuan, pendidikan, kegiatan
penunjang budidaya, pariwisata alam dan rekreasi, dan
pelestarian budaya.
Kehutanan
42
T anaman utama yang banyak diusahakan adalah
palawija, hortikultura (sayur- sayuran dan buah-
buahan) dan sebagian tanaman padi gogo. Komoditi
palawija yang banyak diusahakan adalah jagung, kacang
tanah, kedelai dan ubi kayu sayur-sayuran lainnya seperti
kacang panjang, mentimun, terong, lombok, tomat, pare,
bayam, sawi dan kangkung darat. Untuk tanaman buah-
buahan meliputi rambutan, cempedak, nangka, jeruk,
durian, mangga dan pepaya.
Pertanian
43
2008 2009 1010 2008 2009 1010
Padi 380,00 418,00 213,00 615,00 743,81 275,26
Produksi (Ton)Luas Tanam (Ha)Komoditi
0,00
200,00
400,00
600,00
800,00
2008 2009 2010
380 418
213
615
744
275 Luas (Ha)
Produksi (Ton)
1.084,00
86,40
51,70
2.017,90
370,40Jagung
Kedelai
Kacang Tanah
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Produksi Palawija Tahun 2010
Pertanian
0,00
500,00
1.000,00
1.500,00
2.000,00
2.500,00
Bawang Daun
Petsai/Sawi
Kacang Panjang
Cabe Besar
Cabe Rawit
Tomat
Terong
Ketimun
Kangkung
Bayam
Buncis
Gambas
Pare
Produksi Sayuran Tahun 2010
0,00
100,00
200,00
300,00
400,00
500,00
600,00
700,00
800,00
900,00
1.000,00
Alpukat
Belimbing
Duku
Durian
Jambu Biji
Jambu Air
Jeruk siam
Jeruk Besar
Mangga
Sukun
Melinjo
Petai
Pisang
Nangka
Cempedak
Nenas
Pepaya
Rambutan
Salak
Sawo
Sirsak
Produksi Buah-buahan Tahun 2010
44
Perkebunan
45
365,73
40,851,96
Karet
Kelapa
Jambu Mete
Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Tahun 2010
D alam upaya pembangunan sub sektor peternakan
yang dilaksanakan, merupakan upaya mewujudkan
peternakan yang tangguh dan profesional, diarahkan pada
usaha peningkatan populasi dan produksi ternak, serta
hasil ikutannya yang merupakan sumber protein hewani,
sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Dipinggiran Kota dikembangkan ternak berupa
babi, ayam buras dan bebek sedangkan di Kelurahan di
luar Kota Palangka Raya dikembangkan ternak sapi
potong, kambing dan ayam buras.
Peternakan
864.323
10.476
13.337
345.188
Sapi
Kerbau
Kambing/ Domba
Babi
Produksi Daging Menurut Jenis Ternak Tahun 2010 (Kg)
262.800
2.190.000
55.845
Ayam Buras
Ayam Broiler
Itik
Produksi Daging Unggas Menurut Jenisnya Tahun 2010 (Kg)
5.760292.000
1.825.000
54.750
Ayam Petelur
Ayam Buras
Itik
Puyuh
46
Produksi Telur Jenis Ternak Tahun 2010 (Kg)
P otensi perikanan di
perairan umum Kota
Palangka Raya sangat banyak
sekali jenisnya seperti Betok,
Biawan, Belida, Baung, Sepat. Budidaya ikan dalam
karamba dilakukan di sungai, danau, dan kolam dimana
perkembangannya cukup menggembirakan. Budidaya
keramba merupakan usaha perikanan/nelayan yang cocok
untuk dikembangkan dan secara alami mudah disesuaikan
dengan perairan dan musim. Beberapa pendukung usaha
perikanan yang dapat dimanfaatkan antara lain:
Sungai dan danau sebagai tempat budidaya
pembesaran
Balai Benih Ikan ( BBI )
Pasar Benih Ikan ( PBI )
Perikanan
47
9,37%
36,45%
54,17%
Kolam
Karamba
Perairan Umum
Produksi Ikan Tahun 2010 (Ton)
Perkembangan Luas dan Jumlah Karamba di Kota Palangka Raya Tahun 2007—2010
Kolam
(Ha) (Buah) (Ha)
2007 12,20 3.180 19,00
2008 12,50 3.120 19,20
2009 17,50 1.490 17,31
2010 51,97 1.547 20,15
Jumlah 94,17 9.337,00 75,66
Luas/Jumlah
Tahun Karamba
Kolam Karamba Perairan Jumlah
(Ton) (Ton) Umum (Ton) (Ton)
2007 26,65 875,48 1.890,50 2.792,63
2008 94,80 1.152,25 1.982,30 3.229,35
2009 116,82 1.243,18 1.847,65 3.207,65
2010 319,74 1.798,00 1.868,40 3.986,14
Jumlah 558,01 5.068,91 7.588,85 13.215,77
Produksi
Tahun
Perkembangan Produksi Ikan di Kota Palangka Raya Tahun 2007—2010
D i Kota Palangka Raya terdapat lebih kurang 104
buah danau, dengan total luas sekitar 636,10 Ha.
Danau–danau ini tersebar di berbagai wilayah Kota
Palangka Raya. Pada Kecamatan Bukit Batu terdapat 45
buah danau (281,5 Ha), Kecamatan Rakumpit 42 buah
(167,6 Ha), Kecamatan Sabangau 10 buah (62 Ha), Keca-
matan Pahandut 4 buah (90 Ha), dan Kecamatan Jekan
Raya 3 buah (35 Ha).
Masing-masing danau ini memiliki keunikan dan
karakteristik sendiri. Namun secara umum, danau-danau
yang ada di Kota Palangka Raya merupakan danau
oxbow, dimana secara hidrologis sumber airnya atau
suplai airnya berasal dari limpasan sungai utama (Sungai
Kahayan dan Sungai Rungan).
Kondisi perairan pada danau-danau tersebut,
secara umum relatif masih baik (hasil pengujian pada
beberapa paramameter fisik dan kimia-Survei dan Identifi-
kasi Perairan Danau Wilayah Kota Palangka Raya, 2008).
Adapun jenis ikan yang umumnya terdapat/hidup dalam
danau-danau tersebut adalah seperti Baung, Kapar,
Gabus, Karandang, Tahuman, Peang, Papuyu, Biawan,
Lais, dll. Oleh karenanya, danau-danau tersebut cukup
berpotensi untuk dikembangkan sebagai lokasi pengem-
bangan perikanan air tawar dengan jenis-jenis ikan lokal.
Perikanan
Danau Hampapak Sumber gambar: Survei dan Identifikasi Perairan Danau
Wilayah Kota Palangka Raya, 2008
Danau Lutan Sumber gambar: Survei dan Identifikasi Perairan Danau
Wilayah Kota Palangka Raya, 2008
48
P erkembangan industri di Kota
Palangka Raya saat ini
sudah mulai memasuki industri
skala besar, hal ini ditandai
dengan mulai beroperasinya
industri pabrik karet yang berlokasi
di jalan Tjilik Riwut Km. 47 pada
bulan Oktober 2009 yang lalu.
Pabrik karet yang berada di bawah naungan PT. Borneo
Makmur Lestari ini, saat ini mampu memproduksi Karet
SIR 20/Crumb Rubber kurang lebih 600-800 ton per bulan
(Kapasitas produksi rencana 1.500—2.000 ton per bulan).
Semua hasil produksinya di ekspor ke negeri China.
Perusahaan yang menempati lahan seluas kurang lebih
20 Ha ini, mendapat suplai bahan baku selain dari wilayah
Kalimantan Tengah juga berasal dari wilayah Kalimantan
Selatan.
Industri
50
Selain itu, Pemerintah Kota
Palangka Raya juga telah
berusaha memajukan industri
kecil/kerajinan rakyat dengan
menerapkan program—program
pengembangan usaha industri
kecil. Program—program pengem-
bangan tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kewiraswastaan, proses produksi barang,
kualitas, desain produk serta ketrampilan pemasaran.
Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Pemerintah yang
tidak henti-hentinya ini telah memberikan hasil. Banyak
sudah corak jenis-jenis hasil produksi industri kecil dari
Palangka Raya yang asli maupun motif baru yang telah
dapat dikenal di dunia.
Industri
51
J umlah perusahaan Industri Kecil
di Kota Palangka Raya tahun
2008 sebanyak 673 perusahaan
sedangkan pada tahun 2009
bertambah menjadi 713 perusa-
haan. Demikian pula untuk tenaga
kerjanya, pada tahun 2008 terserap
2.992 orang kemudian naik
menjadi 3.147 orang pada tahun 2009.
Industri
52
1. Jembatan Kahayan
Jembatan yang membelah Sungai Kahayan ini, memiliki panjang 640 meter dan lebar 9 meter. Jembatan ini pertama kali dibangun pada tahun 1995 dan selesai dibangun pada tahun 2001, diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 13 Januari 2002. Selain berfungsi sebagai penghu-bung daerah di kedua sisi sungai Kahayan, kehadiran Jembatan Kahayan juga semakin menambah keindahan Kota Palangka Raya, dan saat ini dapat dikatakan telah
menjadi Landmark Kota Palangka Raya. Ke depan diharapkan di kedua sisi sekitar jembatan dapat
ditata dengan lebih baik, sehingga tersedia tempat yang lebih nyaman bagi masyarakat yang ingin menikmati keindahan panorama sungai Kahayan dari sekitar jemba-tan tersebut.
2. Kum-Kum
Lokasi wisata ini berada tidak terlalu jauh dari pusat Kota Palangka Raya, dengan menggunakan kendaraan roda 2 (dua) atau 4 (empat) hanya ditempuh dalam waktu kurang
dari 10 (lima) menit sudah sampai di lokasi wisata terse-but. Lokasi wisata ini cocok sekali bagi mereka yang sudah berkeluarga karena disediakan pondok-pondok peristirahatan yang dapat disewa sambil menikmati suasana alam di tepian Sungai Kahayan.
Di lokasi kum-kum ini, selain terdapat beberapa jenis binatang seperti buaya, beruang, monyet dan beberapa jenis burung, juga disediakan beberapa permainan untuk anak-anak, dan pada hari-hari libur ditambah dengan suguhan pertunjukan hiburan musik oleh artis-artis lokal Kota Palangka Raya.
Pariwisata
53
3. Monumen Tugu Soekarno
Monumen ini, merupakan
lokasi pemancangan
tiang pertama Pem-
bangunan Kota Palangka
Raya yang dilakukan
oleh Presiden Republik
Indonesia SOEKARNO
pada tanggal 17 Juli
1957. Monumen yang terletak di jantung Kota Palangka
Raya ini tepatnya di Jalan S. Parman, menempati areal
seluas 2,5 ha, dibuka bagi semua pengunjung setiap hari.
Lokasi monumen ini sangat mudah dijangkau karena
dilintasi jalur angkutan kota, semua jenis kendaraan dapat
mencapai lokasi tersebut juga bagi para pejalan kaki.
4. Sandung Ngabe Sukah
Sandung Ngabe Sukah terletak di Kecamatan Pahandut
berupa sebuah makam pendiri Kota Palangka Raya
dengan makamnya yang berbentuk rumah kecil
(sandung). Sandung merupakan sebuah bangunan kecil
persegi panjang beratap, bertiang terbuat dari kayu ulin/
beton, tempat menyimpan tulang belulang orang yang
telah meninggal (setelah ditiwahkan).
Sandung didirikan di Bukit Pahandut, di belakang
rumah Ngabe Sukah (seorang tokoh yang disegani di
Desa Pahandut, dan sebagai kepala desa yang pertama,
di bawah Kademangan Sawang, sekitar tahun 1928).
Terletak di jalan Dr. Murjani membelakangi jalan
Darmosugondo (arah pelabuhan Rambang). Pada tahun
1988 (15 November 1988) sandung ini mengalami
musibah kebakaran. Saat ini sandung tersebut telah
mengalami pemugaran kembali yang dilaksanakan oleh
Dinas Pariwisata Kota Palangka Raya.
Pariwisata
54
5. Rumah Betang (Long House)
R umah Betang
(rumah panjang,
rumah besar) merupakan
rumah adat Dayak.
Sesuai dengan namanya
rumah ini berukuran
besar yang mampu
menampung puluhan
orang atau keluarga yang mempunyai ikatan keluarga.
Rumah betang sudah jarang ditemui, namun di Kota
Palangka Raya terdapat satu rumah betang yang sengaja
dibangun sebagai percontohan di Jl. D.I Penjaitan Kota
Palangka Raya. Pada momen-momen tertentu, di rumah
betang ini sering dijadikan lokasi pertunjukan/festival
budaya Dayak. Rumah betang ini juga sering dijadikan
tempat/objek foto bagi sebagian masyarakat baik warga
pendatang maupun lokal.
Walaupun rumah betang sudah semakin jarang di-
pergunakan oleh masyarakat Dayak, namun falsafah
hidup rumah betang masih tertanam dan berkembang di
dalam kehidupan masyarakat Dayak. Masyarakat Dayak
misalnya, sangat menghargai perbedaan dan itu cermin
dalam kehidupan rumah betang dimana di dalam satu
keluarga biasa terdiri dari berbagai macam
kepercayaan atau agama. Seperti Islam, Kristen dan
Hindu Kaharingan. Mereka dapat hidup rukun dan saling
menghargai walaupun berbeda-beda kepercayaan dan
agama. Kekeluargaan, kegotong-royongan, persatuan dan
kesatuan merupakan sikap dan prilaku kehidupan sehari-
hari masyarakat Dayak yang tercermin dalam falsafah
hidup rumah betang.
Pariwisata
55
6. Museum Balanga
Museum Balanga ter-letak di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5 dengan menem-pati areal seluas sekitar 5 (lima) Ha. Museum ini masih berada di pusat Kota Palangka Raya dan sangat mudah untuk dijangkau baik meng-gunakan angkutan kota
maupun dengan kendaraan pribadi. Museum ini dibuka setiap hari dari pukul 08.00—12.00 WIB, dan disediakan petugas pemandu bagi pengunjung museum. Museum ini berkiprah sebagai lembaga pelestarian, pendokumentasian, serta penyajian berbagai koleksi peninggalan budaya suku Dayak dan segala yang berkaitan dengan sejarah kehidupan suku dayak, seperti ethnografika, barang-barang warisan leluhur dayak yang banyak memiliki kekuatan magis. Di museum ini tersimpan juga berbagai alat tradisional yang biasa dipakai oleh suku Dayak pada jaman dahulu seperti ―Mihing― (sebuah alat penangkap ikan tradisional), Baju Sakarut atau Baju Karungkong Sulau, atau juga Baju Basurat yang biasa dipakai pada upacara ritual, senjata—senjata suku Dayak seperti Mandau, Sumpit, Duhung, dan sebagainya.
Pariwisata
56
7. Kolam Renang Isen Mulang
Kolam Renang ini terletak di Jalan Tjilik
Riwut Km 5 Kelurahan Bukit Tunggal,
Kecamatan Jekan Raya Kota Palang-
ka Raya, dengan waktu kunjungan
dapat dilakukan pada siang hari.
Lokasi tersebut berada di lokasi yang
mempunyai pemandangan cukup bagus. Kebutuhan
sebagai tempat berenang telah memenuhi persyaratan
yang dibutuhkan seperti memiliki kapasitas yang memadai
untuk segala umur, terdapat pula berbagai sarana dan
prasarana penunjang lainnya seperti misalnya panggung
terbuka, gazebo, shelter, cafe dan restaurant, penyewaan
alat, WC dan Kamar Mandi Umum, Kamar ganti, Kamar
bilas dan ruang ganti pakaian yang telah disediakan untuk
para pengunjung.
8. Lapangan Golf
Kawasan olah raga lapangan
Golf ini terletak di Jalan Tjilik
Riwut Km. 5 Kelurahan Bukit
Tunggal, Kecamatan Jekan
Raya, Kota Palangka Raya.
Dengan luas sekitar 10 Ha,
kawasan rekreasi olah raga ini
dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana
pendukung untuk olah raga golf antara lain penyewaan
peralatan olah raga golf, kantor administrasi, shelter,
gazebo, kantin, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.
Pariwisata
57
9. Kawasan Bundaran Besar
Kawasan Bundaran Besar
yang terletak di jantung
Kota Palangka Raya ini
merupakan pusat Kota
Palangka Raya. Selain
dipergunakan sebagai
lokasi berolah raga ringan
seperti jogging, jalan
santai, dan bersepeda, kawasan
bundaran ini juga dipergunakan
sebagai lokasi hiburan bagi pun-
cak perayaan hari-hari besar ter-
tentu seperti HUT Kemerdekaan
Republik Indonesia, perayaan
menyambut tahun baru, dsb.
Tidak jauh dari bundaran ini, pada
ruas jalan Yos Sudarso, terdapat
pedagang—pedagang makanan
kaki lima/warung-warung tenda
yang menggelar dagangannya pada lahan-lahan di kedua
sisi badan jalan Yos Sudarso yang memang diperuntuk-
kan bagi para pedagang makanan kaki lima yang bersifat
temporer pada setiap sore hingga malam hari. Para
pengunjung yang datang selain dapat menikmati beragam
makanan yang tersedia di situ, sekaligus juga
dapat menikmati suasana Kota Palangka Raya di waktu
malam. Pada waktu-waktu tertentu, di ruas jalan tersebut
juga sering diadakan panggung hiburan terbuka/rakyat
baik berupa pagelaran seni tradisional maupun modern.
Buat para pengunjung yang ingin menikmati suasana
berbelanja modern di kawasan bundaran besar tersebut
terdapat sebuah Mall kebanggaan masyarakat Kota
Palangka Raya yaitu ―Palma‖ yang selain sebagai tempat
berbelanja juga dilengkapi dengan berbagai sarana
hiburan menarik lainnya seperti Bioskop Studio 21, Game
Zone, permainan Billyard, Food Court, dsb.
Pariwisata
58
10. Bumi Perkemahan Tuah Pahoe
B umi Perkemahan
dengan nama Pa-
langka Kambariat Tuah
Pahoe ini berada di
Kelurahan Sabaru, seki-
tar 13 Km dari pusat
Kota Palangka Raya dan
dapat ditempuh dalam
waktu sekitar 10 menit perjalanan dari pusat kota.
Bumi perkemahan ini berada satu jalur dengan Sirkuit
Road Race Sabaru dan Sirkuit Grass Track Sabaru dan
bisa ditempuh hanya dalam waktu 2 menit saja. Bumi
Perkemahan Palangka Kambariat Tuah Pahoe ini
dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 6 Ha. Bumi
perkemahan ini sendiri merupakan kebanggaan Kota
Palangka Raya selain
karena memiliki fasilitas
yang cukup bagus, juga
memiliki pemandangan
yang cukup indah serta
terletak tidak jauh dari
tepi Sungai Sabangau.
11. Taman Nasional Sebangau
Taman Nasional Sabangau yang
terletak di antara Sungai Katingan
dan Sungai Sebangau ini memiliki
luas sekitar 568.700 Ha. Kawasan
Taman Nasional ini mencakup 3
(tiga) wilayah administrasi, yaitu
Kabupaten Katingan, Kabupaten
Pulang Pisau dan Kota Palangka
Raya. Ditunjuk melalui Keputusan
Menteri Kehutanan No. 423/
Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober
2004. Kawasan ini merupakan
salah satu perwakilan ekosistem hutan rawa gambut yang
masih tersisa di Kalimantan Tengah setelah Proyek
Pertanian Lahan Gambut Sejuta Hektar yang telah gagal,
daerah ini juga memiliki keanekaragaman hayati yang
sangat bernilai bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Menurut data CIMTROP, badan peneliti hutan rawa
gambut dari Universitas Palangka Raya ada sekitar 166
jenis flora, 106 jenis burung, 36 jenis ikan dan 35 jenis
mamalia dengan spesies kunci orang utan yang
diperkirakan berjumlah 2.500–4.500 ekor.
Pariwisata
59
12. Batu Banama
Obyek wisata ini terletak sekitar
35 Km dari pusat Kota Palangka
Raya, dengan waktu tempuh
sekitar 50 menit dengan meng-
gunakan kendaraan roda dua
maupun roda empat. Lokasi
obyek wisata ini terletak di
Kelurahan Tangkiling, Kecama-
tan Bukit Batu. Jalan menuju obyek wisata Batu Banama
ini semua sudah diaspal sehingga mudah dicapai baik
dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda
empat.
Obyek wisata Batu Banama ini selain menawarkan
panorama alam yang indah juga dikategorikan sebagai
wisata budaya, karena pada areal lokasi ini terdapat situs
Kaharingan, Pura Agung Sali Paseban/Satya Dharma.
Disamping itu, legenda mengenai cerita terjadinya
Batu Banama itu sendiri yang bila dilihat dari samping
bentuknya mirip sebuah bahtera yang terdampar.
Di sekitar Cagar
Budaya Alam Batu
Banama ini terdapat
Huma Patah (rumah
Patahu) dan pura
integrasi antara
agama Hindu Bali
dan Agama Kaha-
ringan masyarakat
Dayak. Cagar Budaya Alam Batu Banama ini dikeramat-
kan oleh masyarakat setempat.
Pariwisata
60
13. Arboretum Nyaru Menteng
Arboretum Nyaru Menteng
terletak di jalan Tjilik Riwut
Km 28, dapat di tempuh
sekitar 30 menit dari pusat
Kota Palangka Raya.
Dibangun pada tahun 1988
merupakan eks areal HPH
yang telah dieksploitasi pada tahun 1974 dengan luas
65,2 Ha yang merupakan kawasan pelestarian plasma
nuftah ekosistem hutan rawa, termasuk ke tipe hutan
tropika dataran rendah, dengan kondisi tanah berawa dan
bergambut. Jenis tanah terdiri dari alluvial, organosol,
pasir kuarsa dengan drainase tergenang. Melainkan
sebuah hutan yang berisikan berbagai jenis pohon, sering
dijadikan obyek penelitian dan menjadi tempat berkumpul-
nya berbagai jenis burung dan satwa lainnya.
Kawasan Nyaru Menteng ini,
oleh Gubernur Provinsi
Kalimantan Tengah telah
diusulkan kepada Menteri
Kehutanan untuk dijadikan
Taman Hutan Raya (Tahura)
Seluas 150 Ha.
Di lokasi Arboretum ini
juga terdapat Klinik Orang Utan
milik yayasan BOS yang walau-
pun tidak dibuka untuk umum,
namun untuk pengunjung telah
disediakan tempat khusus
(Pusat Informasi Orang Utan)
untuk melihat Orang Utan yang relatif sudah sehat. Ada-
pun sarana prasarana yang tersedia di lokasi ini adalah
jalan trail, pendopo, shelter, Wisma Cinta Alam dan WC
umum.
Pariwisata
61
14. Danau Tahai
Obyek wisata Danau Tahai
terletak di Kelurahan Tumbang
Tahai, Kecamatan Bukit Batu,
berjarak sekitar 29 Km dari
Pusat Kota Palangka Raya.
Untuk mencapai ke lokasi ini
sangat mudah, yaitu hanya
dengan memakan waktu 45 menit baik dengan
menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat,
dengan kondisi jalan aspal yang cukup bagus. Selain
memiliki panorama yang indah, obyek wisata Danau Tahai
juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana
penunjangnya, seperti Sepeda air angsa, shelter, Gazebo,
perahu dayung/bermotor yang dapat disewa, jembatan/
titian penghubung, tempat karaoke, rumah makan,
WC Umum dan areal parkir yang cukup luas dilengkapi
dengan Pos Keamanan di pintu masuknya. Selain itu pada
obyek wisata Danau Tahai ini juga terdapat rumah
penginapan/Villa yang cukup bagus dan relatif murah.
Pariwisata
62
15. Rungan Sari Resort
Kawasan Rungan Sari/Subud terletak pada tanah seluas 137 Ha, di jalan Tjilik Riwut Km. 36 Kelurahan Sei Gohong, Kecamatan Bukit Batu. Kawasan Permukiman ini dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasa-rana antara lain Muhammad Subuh Centre, Kalimantan Meeting Centre,
Sport Centre, Eco-village, Sekolah, dan sebagainya. Hanya 65 menit dari pusat Kota Palangka Raya, Kalimantan Meeting Centre (KMC) merupakan tempat ideal untuk rapat, perayaan-perayaan, liburan, ruang rapat dengan fasilitas lengkap, kamar tidur nyaman dengan kamar mandi modern (terdapat 24 kamar per kamar terdapat dua tempat tidur), AC, Telepon, mini Bar, TV dengan Parabola.
16. Pertapaan Karmel ST Yoseph
Merupakan obyek Wisata
Religius didalam Kawasan
Taman Wisata Alam Bukit
Tangkiling, dihuni oleh
suster-suster pertapa ordo
karmelit. Kawasan ini
mempunyai fasilitas:
Bangunan Gereja Karmelit,
Rumah Retret, Biara suster. Obyek ziarah dengan 14
perhentian termasuk di dalam kawasan dengan mendaki
dan mengelilingi bukit khusus untuk berdo’a dan meditasi
(Katholik).
Pariwisata
63
17. Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling
Obyek wisata ini berjarak sekitar ± 34
Km dari pusat Kota Palangka Raya,
dengan waktu tempuh kira-kira 45
menit menggunakan kendaraan
roda dua maupun roda empat, dengan
melewati jalan aspal dan untuk men-
capai ke puncak bukit diteruskan
dengan melalui jalan setapak.
Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling yang terletak di
Kelurahan Banturung Kecamatan Bukit Batu ini merupa-
kan daerah tujuan wisata yang cukup menarik untuk
dikunjungi, sambil berekreasi di alam terbuka menikmati
pemandangan alam dan melihat satwa liar yang dilindungi
seperti buaya dan rusa. Luas keseluruhan kawasan wisata
ini adalah 2.594 Ha dengan rincian Cagar Alam seluas
2.061 Ha dan Taman Wisata Alam seluas 533 Ha.
Pariwisata
64
18. Fantasy Beach
Obyek wisata ini berjarak sekitar
± 21 Km dari Pusat Kota Palang-
ka Raya, dengan waktu tempuh
kira-kira 20 menit dengan
menggunakan kendaraan roda
dua maupun roda empat. Lokasi
obyek wisata yang dikelola oleh pihak swasta ini,
menawarkan berbagai hiburan/permainan seperti,
memancing, flying fox, sepeda air, Outbond, dan pada
event tertentu juga terkadang menghadirkan panggung
hiburan berupa pertunjukan musik. Di masa mendatang
pengelola tempat wisata ini berencana akan menam-
bahkan beberapa fasilitas hiburan/permainan lainnya sep-
erti jet-ski, kolam renang, water boom, guna lebih menarik
minat pengunjung ke lokasi wisata ini.
Pariwisata
65
21. Kawasan Hutan Ulin
Hutan ulin ini berada di
Kecamatan Rakumpit. Ka-
wasan hutan ulin ini
secara resmi memang
belum ditetapkan sebagai
salah satu daerah
kawasan wisata, namun
kawasan ini sangat
potensial untuk dijadikan
sebagai salah satu
daerah kawasan wisata di
Kota Palangka Raya.
Selain menawarkan pemandangan alam yang menarik, di
kawasan ini tumbuh pohon kayu ulin yang sudah sangat
sulit untuk dapat kita temukan di wilayah Kota Palangka
Raya.
22. Perahu Wisata Susur Sungai
Perahu wisata yang diberi nama Rahai’i Pangun ini, meru-
pakan perahu wisata yang dibuat dengan konsep
tradisionil-modern (hasil rancangan pembuat perahu lokal
dan arsitek kapal dari perancis). Perahu wisata ini memiliki
5 (lima) dobel kabin yang terletak di bawah dek dengan 3
(tiga) kamar mandi (western style) yang sangat nyaman.
Dek tengah di bagian belakang dengan dapur,
ruang makan, dan tempat duduk yang dilengkapi dengan
perpustakaan dan snack-bar. Dek atas dengan atap
terpaulin, kursi lipat dan sofa rotan untuk bersantai dan
melihat keunikan sungai di Kalimantan Tengah.
Kapal wisata ini melayani berbagai paket wisata seperti,
paket liburan keluarga, jamuan makan siang, pesta ulang
tahun, pertemuan/rapat, dll.
Terdapat 4 (empat) rute wisata susur sungai yang ditawar-
kan, yaitu:
Rute Pemancingan (lokasi Danau Tundai, Sungai
Rungan dan sekitarnya)
Rute Wisata, atraksi burung elang (lokasi Sungai
Kahayan)
Rute Wisata Orang Utan (lokasi Pulau Kaja Tangkiling)
Rute Wisata Pilihan (lokasi Bukit Rawi-Sandung Tmg.
Surapati; lokasi pulau monyet, dll.)
Pariwisata
66
Pe
ta L
ok
as
i W
isa
ta d
i K
ota
Pa
lan
gk
a R
ay
a K
um
-Ku
m
Sa
nd
un
g N
ga
be
S
uk
ah
Mu
se
um
Ba
lan
ga
Ba
tu B
an
am
a
Da
na
u T
ah
ai
Ar
bo
re
tum
F
an
tas
i B
ea
ch
Ta
ma
n A
lam
B
uk
it T
an
gk
ilin
g
67
Pariwisata
Tiwah
U pacara adat keagamaan ini
merupakan bagian dari
kepercayaan umat Hindu
Kaharingan, yaitu agama tertua di
Kalimantan. Ritual ini adalah
prosesi menghantarkan roh leluhur
atau sanak keluarga yang telah
meninggal dunia menuju alam
baka, dengan cara mensucikan dan memindahkan sisa-
sisa jasad yang berupa tulang belulang dari liang kubur ke
tempat yang dinamakan Sandung. Ritual ini juga
dilengkapi persembahan hewan yang biasanya berupa
kerbau, oleh sebab itu biaya yang dikeluarkan untuk
melakukan ritual ini sangatlah mahal.
Festival Isen Mulang
F estival seni dan budaya tahunan yang dilaksanakan
sebagai wujud apresiasi pemerintah dan masyarakat
Kota Palangka raya atas pen-
inggalan adat istiadat leluhur
ini diadakan setiap bulan
April. Dalam festival ini
ditampilkan berbagai perlom-
baan tradisional seperti tari
tradisional, Karungut, Malamang, Mangenta,
masakan tradisional, melukis ornament Dayak, seni bela
diri Lawang Sakepeng serta pemilihan Putra Putri
Pariwisata.
Kontes Putra Putri Pariwisata
Kontes pemilihan
Putra Putri perwakilan
dari seluruh wilayah
di Kota Palangka Raya
yang memiliki kemampu-
an lebih di bidang Pari-
wisata, yang mencakup
pengetahuan tentang
Pariwisata di daerahnya, Bahasa Inggris, public speaking
dan kepribadian. Kontestan yang terpilih nantinya akan
ikut berperan aktif mempromosikan pariwisata Kota
Palangka Raya ke daerah lain atau bahkan keluar negeri.
Seni Suara
1.Nyanyian Kandan
Berasal dari suku Dayak Siang atau Murung. Boleh
dilakukan oleh pria dan wanita secara bergantian dan
saling bersahutan dalam suatu pesta atau pertemuan
yang diadakan untuk menghormati seorang pejabat/
pimpinan pemerintah dan lagu-lagu pujian serta doa
rakyat kepada pemimpinnya. Biasanya acara
disertai jamuan makan.
Seni dan Budaya
67
2.Nyanyian Salengot
Biasanya dinyanyikan oleh pria dalam suatu pesta perkawinan tapi dilarang ditampilkan saat upacara kematian. 3.Nyanyian Dadeo dan Ngaloak Ditemukan oleh suku Dayak Dusun Tengah dan dilakukan pada saat perkawinan ataupun pesta lain yang dihadiri oleh masyarakat dan pe-jabat kampong. 4.Nyanyian Setangis Dilakukan oleh pria dan wanita pada suatu upacara kematian. Tema lagu menceritakan riwayat hidup orang yang meninggal 5.Nyanyian Riwut Andau Berasal dari Kuala Kapuas (Kota Bataguh). Tema nyanyian memperingati rapat besar berdirinya kota Bataguh. 6.Manawur Ada unsur religious dimana seorang pemuka agama menaburkan beras sambil membacakan mantra-mantra. 7.Mansana Kayau Menceritakan sesuatu dalam bentuk nyanyian yang bersahutan. 8.Mansana Kayau Pulang Nyanyian buaian sebelum tidur di malam hari. Dianyanyikan orang tua yang ditujukan kepada anak-anaknya dengan maksud mengobarkan semangat mereka untuk membalas dendam leluhur yang telah dibunuh oleh Tambun Baputi. 9.Ngendau Nyanyian yang bersifat senda gurau diantara muda mudi dan dinyanyikan secara bersahutan. 10.Kelalai-lalai Menari sambil bernyanyi dalam upacara menyambut tamu. Terdapat di daerah Kotawaringin pada suku Dayak Mama (darat)
11.Mohing Asang Nyanyian perang yang merupakan komando dari panglima perang dengan membunyikan serentak 7 kali dan terdengar Mohing Asang, yang artinya siap maju bertempur. 12.Natum Nyanyian mengenai sejarah masa lalu (tetek tatum). 13.Natum Pangpanggal Ratap tangis kesedihan karena kematian anggota keluarga. 14.Dongdong Nyanyian pada saat manugal padi (menanam padi). 15.Dodot Nyanyian pada saat berkayuh di perahu/rakit. 16.Marung Nyanyian pada saat diadakan pesta besar. 17.Ngandan Timangan orang tua kepada anak-anaknya. 18.Mansana Bandar Menceritakan seorang pahlawan putri jaman dulu.
19.Karunya Diadakan pada saat menyambut tamu yang sangat dihormati atau pada saat penobatan seorang pimpinan. Nyanyian ini diiringi oleh bun-yi-bunyian dan dibawakan oleh 2 – 7 orang. Tema nyanyian memuji dan menyembah Tuhan Yang Maha Esa. 20.Balian Dinyanyikan pada saat upacara tiwah / upacara kematian. 21.Jaya Dinyanyikan oleh dukun pada saat mengobati orang sakit. 22.Baratabe Nyanyian yang tujuannya untuk menyambut kedatangan tamu.
Seni dan Budaya
68
Seni Ukir
Seni ukir juga menjadi kegiatan keseharian
yang dilakukan sebagai tradisi suku Dayak.
Ukiran dengan motif khas dibuat pada hulu
Mandau, Sepundu, sarung Mandau, sumpitan
dan lainnya.
Seni Lukis
Lukisan khas suku Dayak dapat terlihat pada tutang/
cacah/tato. Selain itu ditemukan pada peti mati yang
dinamakan runi, kakurung, dan sandung.
Seni Tari
Hampir semua suku Dayak gemar menari. Tari-tarian
Dayak beragam jenisnya antara lain:
1.TARI NASAI Tarian ini untuk menyambut kedatangan tamu atau menyambut pahlawan yang menang perang. 2.TARI NGINYAH/KINYAH/KENYAH Tari yang terkenal dengan nama tari perang untuk membela diri dalam peperangan yang dilakukan oleh pria dan wanita. Tarian ini diiringi oleh alunan suara kecapi dan menggunakan sejata seperti Mandau, sumpitan dan perisai (talewang). 3.TARI BUKAS Ditarian oleh pemuda pemudi yang berjumlah 1-7 orang dengan menggunakan bambu dan tombak. Tarian ini biasanya dilakukan
untuk menyambut kedatangan para panglima yang kembali dari peperangan oleh suku Dayak Ma’anyan dan Dusun. 4.TARI BANTING RAUN Tarian yang dibawakan oleh gadis-gadis suku Dayak Ma’anyan. 5.TARI NGAJAN Dibawakan oleh pria dan wanita pada saat upacara adat tiwah (mengantarkan arwah nenek moyang ke surge). Menari sambil mengelilingi binatang korban (kerbau/sapi/babi) yang diikat ke sebuah tiang. Tarian ini dilakukan oleh suku Dayak Klementen, Katingan dan Kahayan. 6.TARI GIRING-GIRING Tarian yang dilakukan oleh pria dan wanita dengan menggunakan 2 alat buluh kering sepanjang 1 – 2 meter yang dalamnya telah diisi batu kerikil, sehingga bila buluh tersebut digerakkan akan mengeluar-kan bunyi. 7.TARI DEDER (KARANG DEDER) Tarian yang dilakukan oleh pria dan wanita dan menggunakan selendang yang dikalungkan di leher dan kedua ujung jari menjepit ujung selendang sambil menari menekuk lutut dan badan sesuai irama syair yang dikreasikan sendiri. 8.TARI DEDEO (KARANG DEDEO) Tarian yang lakukan oleh pria dan wanita yang berpasangan dan menari bergantian menggunakan selendang. Biasanya tarian ini dibawakan pada saat pernikahan dan ditandai dengan mendirikan ti-hang potong atau lengan bulau (Bahasa Dayak Dusun Tengah, Barito Tengah dan Barito Hilir). Kemudian para penari mengelilingi tihang potong atau lengan bulau tersebut sambil menari dan menyanyikan lagu Karang Dedeo yang syairnya dikarang sendiri oleh penari, bersa-hut-sahutan. Pada saat upacara kematian tarian ini dilarang untuk dit-ampilkan karena menunjukan kegembiraan. 9.TARI BALIAN Tarian ini khusus dilakukan pada upacara mengobati orang sakit oleh suku Dayak Ma’anyan. Alat yang dipergunakan antara lain: sepasang gelang terbuat dari logam yang menimbulkan suara gemerincing serta ketambung.
Seni dan Budaya
69
10.TARI KERANGKAU / GUMBEUK Tarian ini khusus diadakan pada upacara kematian / Ijambe / Menyalimbat oleh seluruh orang yang hadir sebagai bentuk penghor-matan terhadap orang yang telah meninggal tersebut. 11.TARI HALU / ANTAN / KANJAU HALU Tarian ini juga diadakan pada upacara kematian oleh pria dan wanita. Alat yang digunakan yaitu 4 buah Halu/Alu dan menempatkannya dengan posisi melintang dan para penari melompat-lompat di atasnya. Untuk itu diperlukan keahlian dan kellincahan bergerak menghindari kaki penari terjepit alu. 12.TARI KAMBANG PANDAN Tarian ini dilakukan secara berpasangan pria dan wanita bergan-dengan tangan. 13.TARI DANDANG TINGANA Tarian ini dilakukan oleh wanita dan merupakan tarian gembira yang berasal dari Kabupaten Kapuas. Diadakan pada saat mendirikan tiang ulin untuk benteng pertahanan. 14.TARI NYANDUN NYAMBAH Tarian yang intinya memberikan pujian bagi panglima perang. Tarian ini berasal dari Kabupaten Kapuas, Kahayan Hulu. 15.TARI HATUAH BUAH Tarian gembira pada saat musim buah raya, berasal dari Kabupaten Kapuas. 16.TARI MANGKULES Tarian yang berasal dari Kabupaten Barito ini merupakan tarian yang diadakan pada upacara tradisional yang berhubungan dengan upacara kematian. 17.TARI MANGETAM Tarian yang berasal dari Kabupaten Kapuas yang diadakan pada saat memotong padi.
18.TARI KINJAK KARING Tarian yang berasal dari Kabupaten Kapuas / Kahayan Hulu yang dilakukan oleh wanita sebagai persembahan bagi pahlawan yang sedang berperang. 19.TARI KANJAN PAHI Tarian sakral yang dilakukan pada saat upacara tiwah. 20.TARI TUGAL Tarian yang dilakukan pada saat menugal padi. 21.TARI GALANG BAWO Inspirasi cerita berasal dari cerita rakyat Dayak Ma’anyan yaitu di kampung Tengong Ranayah di daerah Tanah Tinggi Bawo. Datuk Too Pembakal Tenong Ranayah memiliki seorang putra bernama Lala yang sangat gemar berburu. Lala sangat dikagumi dan selalu menjadi buah bibir masyarakat sekitar karena kesaktiannya. Suatu hari Lala mendemonstrasikan keahliannya dalam hal berburu dalam bentuk tarian sejak awal sampai akhir perburuan. 22.TARI GANGGERENG Adanya tarian ini bertepatan dengan adanya tarian galang bawo yang berasal dari kampung Sarumai. Suatu hari kampung tersebut diserang hingga porak poranda. Akibatnya rakyat di daerah tersebut bersatu untuk bersama melawan ke wilayah musuh. Sepulang dari pertempu-ran mereka menari-nari sebagai luapan perasaan gembira karena dapat mengalahkan musuh dan membawa kemenangan yang gemilang. 23.TARI GALANG DADAS / BALIAN DADAS Adanya tarian ini beberapa saat setelah munculnya tarian Galang Bawo dan tarian Ganggerang yaitu sekitar tahun 1540. Waktu itu seorang wanita bernama Ine Payung Gunting yang berniat menan-dingi kesaktian Lala. Dia bertapa di bukit Beratus (Gunung Meratus) yang ditemukan di daerah Kalimantan Selatan. Dalam pertapaannya ia bertemu dengan seekor ular tedung (tadung/muhe) dan macan. Akhir cerita, kedua binatang yang ditemukan dalam masa pertapaann-ya tersebut memberikan petunjuk kepada Ine dalam mengabulkan permohonan menjadi sakti dan pintar menari seperti Lala. Ine pun menjadi sangat pandai menari meliuk-liuk indah bagaikan ular tadung serta melayang bagaikan burung elang (antang) yang terbang di langit.
Seni dan Budaya
70
24.TARI BAWI KAMELOH Legenda Bawi Kameloh menceritakan seorang wanita cantik jelita dan berpenampilan menarik bernama Bawi Kameloh Putak Bulau Janjulen karangan Limut Batu Kamasan Tambun yang merupakan salah satu penguasa Tanah Dayak. Bawi Kameloh memiliki kekuatan gaib dapat berubah wujud menjadi manusia dan atau tanpa wujud. Pada suatu hari Bawi Kameloh menampakan wujudnya menjadi manusia/wanita cantik dan duduk sendirian. Tak jauh darinya, ada beberapa gadis yang sedang bermain dan bersenda gurau, gadis-gadis tersebut heran karena melihat Bawi Kameloh seorang diri sehingga mereka mengajaknya bermain. Karena asiknya bermain tak sengaja mereka melihat selendang yang terikat di pinggang Bawi Kameloh. Sehingga timbullah niat bercanda untuk menarik selendang tersebut. Tanpa mereka duga Bawi Kameloh melakukan perlawanan. Akhirnya selendang tersebut terlepas dari pinggang Bawi Kameloh dan ia pun berubah wujud menjadi wanita yang menakutkan. 25.TARI RANTAK KIPAS GEMPITA Rantak Kipas Gempita merupakan sebuah tari yang menggambarkan pergaulan remaja putrid dalam membangun bumi tambun bungai dengan membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan, sehingga terbentuk rasa kebersamaan yang bulat dan kokoh. Gerak lincah dan enerjik dalam memainkan kipas menunjukan kegembiraan generasi muda untuk terus memupuk rasa solidaritas terhadap kemajemukan sosial budaya yang ada di Kota Palangka Raya, sehingga tetap terwujud persatuan dan kesatuan.
Seni dan Budaya
71
KULINER KHAS PALANGKA RAYA
Kuliner yang ada di kota Palangka Raya sangat
dipengaruhi oleh keadaan alamnya yang berupa sungai
dan hutan. Bahan makanan pokok masyarakat di Kota
Palangka Raya pun terlihat begitu alamiah dan masakan
yang disajikan kebanyakan adalah Ikan air tawar/ikan
sungai. Masakan yang terkenal seperti Tanak Lauk, Juhu
Singkah, Panggang Lauk dan lain-lain. Makanan khas
Kota Palangka Raya ini begitu lezat dan memberikan
kesan yang baik bagi wisatawan yang mencobanya. Oleh-
oleh makanan/cemilan khas yang terkenal dari Kota
Palangka Raya berupa Amplang Ikan Pipih, Abon Ikan,
Lempok Dahuyan, Saluang Goreng dan lain-lain.
Kuliner Khas
72
Abon Ikan Saluang Goreng
Juhu Asem
Tanak Laok
Goreng Saluang
Papui Laok
Juhu Dawen Jawau
Juhu Singkah
K erajinan khas suku Dayak memiliki rupa dan ragam
yang unik terbuat dari bahan alam seperti rotan,
getah nyatu, kayu, batu purun, dan lain-lain. Hasil
kerajinan tersebut berupa tas, topi, tikar, souvenir getah
nyatu, replika Mandau, gelang, cincin, dan kalung dari
batu kecubung, selain dari ukiran-ukiran khas Dayak
lainnya.
Dalam rangka memperingati HUT Kota Palangka Raya
ke–54 Tahun 2011, Pemerintah Kota Palangka Raya
menyelenggarakan Lomba Souvenir dan Cinderamata
Khas Dayak Tahun 2011, yang dimulai bulan Mei Sampai
dengan 15 Juli 2011 .
Handycraft
73
G una mendukung pengembangan pariwisata maupun
bisnis, serta membuka peluang/iklim investasi, saat
ini di Kota Palangka Raya sudah tersedia sarana
akomodasi yang layak dan memadai dengan kelas
hotel berbintang. Salah satu hotel megah dengan kelas
berbintang yang ada di Kota Palangka Raya (beroperasi
sejak pertengahan tahun 2009 yang lalu) adalah Hotel
Aquarius (Bintang 4). Hotel Aquarius yang terletak di Jalan
Imam Bonjol ini, memiliki 110 kamar, terdiri dari 1 Presi-
dent Suite Room, 2 Suite Rooms, 18 Executive Rooms, 50
Deluxe Rooms, dan 39 Superior Rooms. Selain itu, juga
terdapat Palace Ballroom (kapasitas 1.000 orang), Meet-
ing Rooms, Cafee, Luna Karaoke, Vino Club—live music
and disco, Blue Music Hall, Health Club, kolam renang, dll.
Daftar Hotel
74
Hotel megah lain yang telah beroperasi sejak bulan Mei
2010 di Kota Palangka Raya adalah Hotel Luwansa yang
terletak di Jalan G. Obos. Hotel yang berdiri di bawah
naungan bendera Santini Group, milik Sofyan Wanandi ini,
memiliki 96 Kamar (92 superior, 4 suite rooms) diharapkan
dapat menjadi alternatif lain bagi tamu yang ingin
menginap di Kota Palangka Raya. Hotel Luwansa memiliki
fasilitas seperti pendingin udara, kamar mandi dengan
pancuran air panas dan dingin, bar mini, televisi satelit,
pijat dan refleksi, binatu, dll.
Information and Reservation: 0536—3242828
Hotel lain dengan pelayanan kelas internasional
adalah Hotel Amaris yang bernaung dalam group Santika
Indonesia Hotels and Resort ini terletak di Jalan S.
Parman No. 60.A Palangka Raya, memiliki 63 smart
rooms, modern business centre, @Xpres, Wi-Fi internet
acces, LCD TV, Safe Deposit Box in every room, parking
area, dsb.
Phone: 0536-3223888; Fax. 0536-3238999
Daftar Hotel
75
Hotel cukup megah lainnya yang juga baru selesai
dibangun dan sudah beroperasi sejak tahun 2010 yang
lalu diantaranya adalah Hotel Barito Sinta. Hotel milik
pengusaha asli pribumi Kalimantan Tengah ini terletak di
Jalan RTA Milono Km 4,5 Palangka Raya.
Daftar Hotel
76
Hotel Dandang Tingang
Hotel Adidas
Daftar Hotel
80
Kamar VIP : 21 Buah Kamar Standar : 33 Buah Kamar Ekonomi : - Fasilitas : Ruang Rapat dan Restoran Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 13 Telp : 0536-3221805, 3222231, 3222304
Kamar VIP : 4 Buah Kamar Standar : 18 Buah Kamar Ekonomi : 2 Buah Fasilitas : Ruang Rapat dan Restoran Alamat : Jl. A. Yani No. 90 Telp : 0536-3225321, 3221770, 3221771
Kamar VIP : 15 Buah Kamar Standar : 14 Buah Kamar Ekonomi : - Fasilitas : Ruang Rapat dan Restoran Alamat : Jl. Irian No. 2 Telp : 0536-3220003
Hotel Lampang
Daftar Hotel
81
Kamar VIP : 14 Buah Kamar Standar : 16 Buah Kamar Ekonomi : - Fasilitas : - Alamat : Jl. K.S. Tubun No. 28A Telp : 0536-3222753, 3222754
Hotel Foni
Kamar VIP : 6 Buah Kamar Standar : 19 Buah Kamar Ekonomi : - Fasilitas : Ruang Rapat dan Restoran Alamat : Jl. A. Yani No. 87 Telp : 0536-3221680, 3222355, 3226769
Kamar VIP : 20 Buah Kamar Standar : 20 Buah Kamar Ekonomi : - Fasilitas : Ruang Rapat dan Restoran Alamat : Jl. Tjilik Riwut Km. 4,5 Telp : 0536-3222835
Hotel Sakura
Hotel Hawai
Daftar Hotel
82
Kamar VIP : - Kamar Standar : 5 Buah Kamar Ekonomi : 25 Buah Fasilitas : Ruang Rapat dan Restoran Alamat : Jl. Sumbawa No. 78 Telp : 0536-3221804, 3221053
Kamar VIP : - Kamar Standar : 18 Buah Kamar Ekonomi : 18 Buah Fasilitas : Ruang Rapat dan Restoran Alamat : Jl. Nias No. 17 Telp : 0536-3222182
Hotel Sampaga
Hotel Mina
Kamar VIP : 6 Buah Kamar Standar : 20 Buah Kamar Ekonomi : 11 Buah Fasilitas : - Alamat : Jl. Nias No. 5 Telp : 0536-3222649, 3221672
Hotel Mahkota
Daftar Hotel
83
Kamar VIP : 12 Buah Kamar Standar : 10 Buah Kamar Ekonomi : 3 Buah Fasilitas : - Alamat : Jl. A. Yani N0. 57 Telp : 0536-3222438
Hotel Banama Tingang
Kamar VIP : 2 Buah Kamar Standar : 5 Buah Kamar Ekonomi : 5 Buah Fasilitas : - Alamat : Jl. A. Yani 82-A Telp : 0536-3221634, 3228056
Hotel Yanti
Kamar VIP : - Kamar Standar : 6 Buah Kamar Ekonomi : 6 Buah Fasilitas : - Alamat : Jl. Dr. Murjani N0. 9 Telp : 0536-3221428
Hotel Rachman
Daftar Hotel
84
Hotel Dian Wisata
Kamar VIP : 12 Buah Kamar Standar : - Kamar Ekonomi : 7 Buah Fasilitas : - Alamat : Jl. A Yani Telp : 0536-3221634
Kamar VIP : 15 Buah Kamar Standar : 35 Buah Kamar Ekonomi : - Fasilitas : Ruang Rapat dan Restoran Alamat : Jl. Raden Saleh No. 1 Telp : 0536-3226535, 3226536
Hotel Batu suli
Hotel Sahid Raya
Kamar VIP : 13 Buah Kamar Standar : 15 Buah Kamar Ekonomi : 15 Buah Fasilitas : - Alamat : Jl. Bali No. 59 Telp : 0536-3222124, 3235477
Daftar Hotel
85
Kamar VIP : 4 Buah Kamar Standar : 11 Buah Kamar Ekonomi : 26 Buah Fasilitas : Ruang Rapat dan Restoran Alamat : Jl. RTA Milono Km. 3,5 No. 109 Telp : 0536-3235501
Hotel Sahid Tamara
Kamar VIP : 7 Buah Kamar Standar Plus : 9 Buah Kamar Stan dar A : 2 Buah Kamar Stan dar B : 4 Buah Fasilitas : Meeting Room, Restoran, WiFi, Laundry Alamat : Jl. Damang Leman No. 09 Telp /Fax. : 0536-3222174/Hp. 0815 7518 0555 Email : [email protected]
Hotel Fairuz
Suite Room : Deuxe Room : Superior Room : Fasilitas : Lobby Lounge, Cafe & Resto, Laundry, Wifi, Reflexy Alamat : Jl. Tijllik Riwut Km. 1 No. 10-12 Telp /Fax. : 0536-3222888 Email : [email protected]
Hotel Global
B uku Selayang Pandang Kota Palangka Raya ini,
kami sajikan dalam rangka Hari Jadi Pemerintah Kota
Palangka Raya yang ke—46 pada tanggal 17 Juni 2011
dan Hari Ulang Tahun Kota Palangka Raya yang ke—54 pada
tanggal 17 Juli 2011, sebagai kado ulang tahun. Dirgahayu
Pemerintah dan Kota Palangka Raya. Semoga Tuhan Yang maha
Esa memberikan berkat dan karunia-Nya serta melindungi kita
sekalian.
Dengan semangat “Isen Mulang” Pantang Mundur, Maju Terus
dan Tidak Mengenal Menyerah, Kota Cantik Palangka Raya, mari
kita tata, kita bangun dan kita jaga Palangka Raya menuju jaya.
Sekian dan terima kasih
“DIRGAHAYU KOTA PALANGKA RAYA”
Penutup
86
87
Tata Ruang
Galeri Foto