40
PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK Indra Lasmana Tarigan Trianisasmi Khairatun Nisa Manik Hafizhah Kelompok 2 Mata Kuliah

SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK

Indra Lasmana Tarigan

Trianisasmi

Khairatun Nisa Manik

Hafizhah

Kelompok 2

Mata Kuliah

Page 2: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Pendahuluan

Skizoprenia

Penyebab Ciri-Ciri

PSIKOLOGI ABNORMAL

Penyembuhan

Page 3: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

• Schizophrenia berasal dari dua kata yaitu “Skizo” yang artinya retak,dan frenia yang artinya jiwa. Jadi orang yang menderita skizofrenia adalah orang yang mengalami keretakan jiwa.

• Skizofrenia merupakan penyakit yang mempengaruhi otak

• Produksi neurotransmiter dopamin berlebihan sehingga kadar dopamin tidak seimbang (berlebihan atau berkurangan), penderita akan mengalami gejala-gejala skizofrenia

PENGANTAR

Page 4: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Menurut

AHLI

Menurut Durand dan Barlow, (2007) Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area fungsi individu, termasuk berpikir dan berkomunikasi, menerima dan menginterpretasikan realitas, merasakan dan menunjukkan emosi dan berperilaku dengan sikap yang tidak dapat diterima secara sosial

Page 5: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Menurut

AHLI

Menurut Arif, (2006). Skizofrenia akibat ketidakseimbangan pada dopamine (sel kimia dalam otak). Gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respon emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal, sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsangan panca indera)

Page 6: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

CIRI - CIRINYA

1. Halusinasi2. Gelisah3. Apatis4. Jarang Berbicara5. Respons Emosional6. Berbicara Kacau ( Suka Ngaur dan Tidak terarah)7. Kehilangan Minat8. Suka Menarik diri dari Orang Lain

Page 7: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Menurut Bruler Ahli Psikologi1. Gejala Primer

- Gangguan Proses Pikiran- Parthimi - Paramimi-Negativisme-Ambivalensi-Otomatisme

2. Gejala Sekunder- Halusinasi- Mis-interprestasi

Page 8: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Menurut Kut Schneider

Ada 2 Kelompok 1. Kelompok A : Halusinasi

Pendengaran2. Kelompok B, Gangguan Batas

Ego

Page 9: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Kelompok A

1. Pikirannya dapat didengar sendiri2. Suara-suara yang bertengkar3. Suara-suara yang mengomentari

penderita

Page 10: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

1. Tubuh dan gerakan dipengaruhi oleh luar dirinya (Sehingga merusak dirinya juga bisa terjadi)2. Pikirannya dipengaruhi dari luar3. Pikiran, Perasaan, Kemauan, Dorongan, Presepsi berasal dari luar

Kelompok B

Page 11: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Menurut Kut Schneiderada 2 gejala, Positif dan Negatif

Negatif memiliki arti Pengurangan Fungsi dari Batas Normalnya

Positif memiliki arti Penambahan Fungsi dari Batas Normalnya

Page 12: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Gejala Positif

1. Delusi/ Waham (Pikiran Yang Salah)

2. Halusinasi

Page 13: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Gejala Negatif

1. Avolisi ( Kacau, karena tidak tahu mana yang penting dan tidak penting)

2. Alogika (Pengurangan dalam jumlah isi pembicaraan)

3. AnHedonia (Tidak mampu mengekspresika Kesenangan )

4. Afek Datar (Tingkah laku yang tampak tidak Emosi )

Page 14: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Gejala Awal

Pada anak perempuan, tampak sangat pemalu, tertutup, menarik diri secara sosial, tidak bisa menikmati rasa senang, dan ekspresi wajah sangat terbatasPada anak laki-laki, sering menantang tanpa alasan jelas, menggangu, dan tidak disiplinPada bayi, biasanya terdapat problem tidur makan, gangguan tidur kronis, tonus otot lemah, apatis, dan ketakutan terhadap objek atau benda yang bergerak cepat

Page 15: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Pada balita, terdapat ketakutan yang berlebihan terhadap hal-hal baru

seperti potong rambut, takut gelap, takut terhadap label pakaian, takut

terhadap benda-benda bergerak

Page 16: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Pada anak usia 5-6 tahun, mengalami halusinasi suara seperti mendengar bunyi letusan, bantingan pintu atau bisikan, juga halusinasi visual seperti melihat adanya sesuatu yang bergerak meliuk-liuk, ular, bola-bola bergelindingan, lintasan cahaya dengan latar belakang warna gelap. Anak terlihat bicara atau tersenyum sendiri, menutup telinga, sering mengamuk tanpa sebab.

Page 17: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Jenis-Jenis Skizofrenia

Skizofrenia simplex

Skizofrenia hebrefenik

Yaitu skizofrenia yang sering timbul pertama kali pada masa pubertas (pada beberapa kasus). Gejala utamanya adalah kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. Gangguan proses berpikir biasanya ditemukan, waham dan halusinasinya jarang sekali ada.

Yaitu jenis skizofrenia yang permulannya perlahan-lahan dan sering timbul pada masa remaja atau antara 15-25 tahun. Gejala yang menyolok ialah gangguan proses berfikir, gangguan kemauan dan adanya depersonalisasi.

Page 18: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Jenis katatonikYaitu jenis skizofrenia yang timbulnya pertama kali antara umur 15-30 tahun, biasanya akut serta didahului oleh stres emosional. Skizofrenia jenis ini melibatkan aspek psikomotorik.

Skizofrenia jenis katatonik terbagi menjadi 2, yaitu:

Stupor Katatonik, merupakan gangguan di mana penderita tidak menunjukkan perhatian sama sekali pada lingkungan. Gejala yang muncul di antaranya adalah mutisme (kadang-kadang mata tertutup) dan muka tanpa mimikGaduh Gelisah Katatonik, merupakan skizofrenia jenis katatonik di mana terdapat hiperaktivitas, tetapi tidak disertai dengan emosi dan rangsangan dari luar.

Page 19: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Jenis Paranoid

Jenis skizofrenia ini agak berbeda dari jenis-jenis yang lain dalam jalannya jenis penyakit. Jenis ini mulai sesudah umur 30 tahun, penderita mudah tersinggung, cemas, suka menyendiri, agak congkak dan kurang percaya pada orang lain.

Skizofrenia Residual

Yaitu jenis skizofrenia dengan gejala mengalami gangguan proses berpikir, gangguan afek dan emosi, ganguan emosi serta gangguan psikomotor. Namun, tidak ada gejala waham dan halusinasi. Keadaan ini timbul sesudah beberapa kali serangan skizofrenia.

Jenis Skizo-Afektif Yaitu jenis skizofrenia yang selain gejala-gejalanya yang menonjol secara bersamaan juga gejala-gejala depresi atau gejala-gejala mania menyertai. Jenis ini cenderung untuk menjadi sembuh tanpa efek tetapi mungkin juga seringkali timbul lagi.

Page 20: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Penyebab Timbulnya Schizophrenia

•Teori Neurotransmitter•Teori Genetik•Abnormalitas Perkembangan Syaraf•Abnormalitas Struktur dan aktivitas Otak•Proses Psikososial dan Lingkungan•Hipoksia •Faktor lain

Page 21: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

• Infeksi • Anak pendahulunya • Zat Gunakan • Amfetamin • Halusinogen • Cannabis • Tembakau• Pengalaman Hidup • Urbanicity

Page 22: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Teori Neurotransmitter

• Otak sendiri terbentuk dari sel saraf yang disebut neuron dan kimia yang disebut neurotransmitter

• Neurotransmitter ; Merupakan zat kimia yang bertugas menghantarkan implus saraf, yang merupakan serotin dan dopamine yang mengalami peningkatan . Hal ini disebabkan gangguan kerja otak .

Page 23: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Teori Genetika

• Pada Dasarnya Menurut Penelitian (Lenzenweger) bahwa ketika orang tua memiliki penyakit skizoprenia maka kemungkinan anaknya akan membawa 12-15 % penyakit tersebut. Keunikan dari Skizoprenia ini adalah tidak dedasarkan Hukum Mendel.

Page 24: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Teori Abnormalitas Perkembangan Syaraf

• Saraf yang mengalami kerusakan yang menuju kepada skizoprenia , yang disebabkan oleh influenza, Mengalami trauma atau Cedera bagian syaraf-syaraf.

• Abnormalitas Struktur Otak yang disebabkan oleh Perbesaran Ventrikel, penurunan aliran darah ventrikel, terutama di konteks prefrontal

Page 25: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Proses Psikososial dan Lingkungan• Dari Penelitian menunjukkan bahwa setiap orang

itu membawa 1 % sifat skizoprenia, hanya saja kadang 1% itu ditutupi oleh kebaikan dan hal-hal yang normal

• Seseorang yang berteman dengan seseorang yang mengidap skizoprenia maka sekitar 10% akan mempengaruhi orang normal (dapat menular melalui hubungan sosial)

• Ketika seseorang itu tidak terbuka dan menutup diri dari lingkungan maka akan memperbesar peluang untuk skizoprenia itu .

Page 26: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Hipoksia

• Otak yang memiliki kadar Oksigen yang rendah akan mengakibatkan seseorang itu kemungkinan skizoprenia. Hal ini berhubungan dengan kerusakan sel saraf dalam otak yang mengakibatkan beberapa saraf otak akan rusak dan mempengaruhi sistem impuls

Page 27: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
Page 28: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Faktor Lain

• Resiko Kehamilan pada usia cukup tua akan mengakibatkan mutasi Genetik

• Kekurangn gizi dalam otak,• Infeksi Pranatal

Page 29: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Infeksi

• Inveksi Seorang anak pada masa kehamilan dalam rahim akan memperbesar seorang anak pengidap skizoprenia

• Virus Influenza menurut Fuller (1994) bahwa influenza akan mampu menyerang janin dan merusak sistem antibodi

Page 30: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Zat Kimia

• Narkotika dan obat-obatan yang mengandung bahan kimia yang memiliki efek negatif ke syaraf , sehingga hal ini akan mempengaruhi untuk membangkitkan penyakit skizoprenia

Page 31: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Amfetamin

• Amfetamin merupakan asumsi gizi yang menurut KBBI adalah kelompok obat yang dapat merangsang terhadap kebugaran tubuh

• Amfetamin sedikit maka akan berpengaruh pada senyawa kimia dopamin dan terlepas.

Page 32: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Halusinogen

• Obat-Obat yang dapat menghilangkan kesadaran juga dapat memicu skizorenia.

• Obatan – obatan itu seperti ketamin, PCP, LSD.

Page 33: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Cannabis, Tembakau, Urbancity

• Ganja dan Tembakau juga akan mampu meningkatkan Penyakit skizoprenia

• Faktor Pengalam hidup (Trauma) akan memicu penyakit skizoprenia

• Menurut HAWARI (1990) Proses Urbanisasi di sekitar Kehidupannya juga akan memicu Penyakit Skizoprenia, hal ini berkaitan dengan efek strees

Page 34: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Penyembuhannya

• Terapi Biologis/Medis• Terapi Keluarga• Terapi Psikososial• Psikoterapi Islami

Page 35: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Terapi Medis

• Menggunakan Obat Neuroleptics yang dapat mengurangi gejala kegilaan Skizoprenia

• Neuroleptics ini bersifat antagonis terhadap dopamin sehingga ketika kadar dopamine berkurang maka kemungkinan skizoprenia akan berkurang.

Page 36: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Terapi Keluarga

• Perhatian, dan sikap yang merangkul dari keluarga akan mampu mengurangi kekambuhan penyakit ini.

• Keluarga merupakan berperan vital dalam membentuk anak dan yang paling dekat dengan anak, sehingga memiliki peluang yang lebih besar dalam membantu penyembuhan dengan terapi Medisnya.

Page 37: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Terapi Psikososial

• Hal ini meliputi bahwa peran sekitar (sosial) juga sangat embantu penyembuhan penyakit ini, hal ini berhubunga dengan keterbukaan dan tidak menyimpan dan menutup kepribadian

• Ketika seseorang terbuka dan bersosialisasi maka akan muncul semangat dan melihat kehidupan sosialnya sehingga akan selaras dengan pengurangan keungkinan terkena skizoprenia

Page 38: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

Contoh Kasus Joe adalah siswa yang baik di sepanjang masa SMA-nya. Setelah Tamat SMA dia melanjut ke Universitas College-Menjelang akhir semester dia mengalami kecelakaan yang membuat sarafnya rusak dan akhirnya trauma yang besar.

• Setelah itu dia mulai suka berhalusinasi• Susah Konsentrasi• Mengganggap teman2nya sekongkol dengan komputernya

untuk memata-matai dia• Menganggap orang-orang berniat Membunuh dia

Page 39: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

• Roger adalah pria berusia 36 thn memiliki riwayat panjang mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk melukai diri sendiri dan orang lain. Ia telah menuruti suara-suara itu di masa yang lalu dan akibatnya ia harus menjalani pemenjaraan karena telah mengancam seseorang dengan sebilah pisau. Ia juga takut dilukai oleh musuh-musuhnya dan hal itu mengakibatkannya tidak tidur dengan tujuan untuk melindungi dirinya sendiri. Roger secara aktif menggunakan alkohol, ganja dan kokain untuk mengatasi gejala-gejalanya. Roger telah lama berhenti minum obat dari dokternya karena pengalamannya akan ketidaknyamana efek sampingnya. Ia melaporkan bahwa ia merasa letih dan tidak dapat berhenti melangkah. Ia pada mulanya mengalami pemulihan saat pertama kali menggunakan narkoba dan alkohol. Tapi segera setelah itu ia menemukan bahwa semakin banyak ia menggunakan narkoba dan alkohol semakin paranoid dan menjadi semakin waspada

Page 40: SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA

SEKIAN DAN TERIMA KASIH