Upload
salman-alparisi
View
2.053
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Referensi Praktikum Dasar SIstem Telekomunikasi UNSRI, SEDOT!!!
Citation preview
Salman Alparisi03121404044
SISTEM TRANSMISI
Sistem transmisi merupakan usaha untuk mengirimkan suatu bentuk informasi
dari suatu tempat yang merupakan sumber ke tempat lain yang menjadi tujuan.
Pada gambar 2.1 terlihat dalam perjalanan dari suatu sumber ke tujuan, sinyal
akan mengalami berbagai perlakuan dari media transmisi yang dilalui.
Perancangan sistem transmisi ditujukan untuk menjaga kualitas informasi yang
dikandung agar sebisa mungkin informasi yang dikirimkan dapat diperoleh
kembali tanpa mengurangi kualitas informasi.
Daya sinyal merupakan ukuran kekuatan sinyal yang dinyatakan oleh
suatu satuan. Satuan yang biasa digunakan untuk menyatakan daya sinyal adalah
Watt. Dalam perjalanannya melalui suatu media transmisi sinyal akan mengalami
penguatan atau pelemahan, dikatakan mengalami penguatan bila melalui suatu
perangkat yang menghasilkan suatu penguatan atau gain, dan mengalami
pelemahan bila melalui suatu media transmisi yang bersifat meredam. Untuk
memudahkan dalam perhitungan digunakan satuan yang bersifat
logaritmit yaitu decibel (dB) yang menyatakan perbandingan antara dua bilangan
yang mempunyai satuan yang sama (gambar 2.2).
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
Media yang memperkuat sinyal akan menghasilkan gain positif sedangkan
media yang memperlemah sinyal mempunyai gain negatif. Satuan lain sering
digunakan adalah dBW yang menyatakan perbandingan daya dalam dB relatif
terhadap 1 watt
P dBW = 10 log (P / 1 watt)
PdBmW = 10 log (P / 1 mW)
Dimana : 1 watt = 1000 miliwatt dan 1 dBW= 30 dBmW
(Sumber : http://laksanasimanjuntak.blogdetik.com/?p=40)
Atenuasi
Atenuasi adalah melemahnya suatu sinyal yang disebabkan oleh adanya jarak
yang semakin jauh, yang harus ditempuh oleh suatu sinyal tersebut dan karena
frekuensi sinyal tersebut semakin tinggi. Energi gelombang suara akan berkurang
sepanjang perambatannya dari sumbernya karena gelombang suara menyebar
keluar dalam bidang yang lebar, energinya tersebar kedalam area yang luas.
Gelombang suara yang merambat melalui media air akan mengalami kehilangan
energi yang disebabkan oleh penyebaran gelombang, penyerapan energi, dan
pemantulan yang terjadi di dasar atau permukaan perairan. Intensitas gelombang
suara akan semakin berkurang dengan bertambahnya jarak dari sumber bunyi.
Atenuasi disebabkan oleh karena adanya penyebaran dan absorbsi gelombang.
Penyebaran gelombang terjadi akibat ukuran berkas gelombang berubah, pola
berkas gelombang tergantung pada perbandingan antara diameter sumber
gelombang dan panjang gelombang medium. Absorbsi gelombang yaitu
penyerapan energi yang diakibatkan penyerapan energi selama menjalar di dalam
medium (penurunan intensitas). Sebuah sumber gelombang suara dari suatu
akustik di perairan yang memancarkan gelombang akustik dengan intensitas
energi tertentu akan mengalami penurunan intensitas bunyi bersamaan dengan
bertambahnya jarak dari sumber gelombang akustik tersebut. Hal ini terjadi
karena sumber akustik memiliki intensitas yang tetap, sedangkan luas permukaan
bidang yang dilingkupi akan semakin besar dengan bertambahnya jarak dari
sumber bunyi. Penyebaran gelombang akustik dibatasi oleh permukaan laut dan
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
dasar suatu perairan. Gelombang suara yang sedang merambat akan mengalami
penyerapan energi akustik oleh medium sekitarnya. Secara umum, penyerapan
suara merupakan salah satu bentuk kehilangan energi yang melibatkan proses
konversi energi akustik menjadi energi panas, sehingga energi gelombang suara
yang merambat mengalami penurunan intensitas (atenuasi). Gelombang dalam
perambatannya akan mengalami penurunan intensitas (atenuasi) karena
penyebaran dan karena penyerapan. Penyebaran gelombang juga mengakibatkan
intensitas berkurang karena pertambahan luasannya, terkait dengan bentuk muka
gelombang.
(Sumber : http://ajengsanisani.blogspot.com/2012/10/atenuasi-gelombang-
suara.html)
Karakteristik Sistem Transmisi Telekomunikasi
Transmisi adalah suatu proses pengangkutan suatu informasi dari suatu titik yang
berperan sebagai transmitter (pengirim informasi) ke titik yang lain yang berperan
sebagai receiver (penerima informasi) dimana jarak antar titik bisa sangat jauh.
Titik-titik yang ada jumlahnya bisa banyak dan membentuk suatu jaringan
telekomunikasi. Untuk menghubungkan antar elemen jaringan membutuhkan
suatu sistem penghubung yang disebut sistem transmisi.
ELEMEN SISTEM TRANSMISI
- Transmitter: Pada transmitter terjadi proses pengolahan sinyal masukan
(yang meliputi encoding dan modulasi) menjadi output sinyal yang sesuai
dengan kanal transmisi.
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
- Transmission Channel: Kanal transmisi merupakan suatu media
penghubung antara transmitter dengan receiver. Dalam proses transmisi,
sinyal akan mengalami peredaman yang diakibatkan oleh kanal transmisi
itu sendiri. Semakin jauh jarak transmisi suatu data, maka akan semakin
besar pula redaman yang akan terjadi.
- Receiver: Pada receiver, sinyal yang diterima akan diolah kembali.
Pengolahan ini meliputi filtering yaitu memfilter noise yang ada pada
sinyal, penguatan yaitu menguatkan kembali amplitudo sinyal yang telah
terkena redaman, ekualisasi, serta demodulasi dan decoding yaitu
mengembalikan format sinyal ke bentuk aslinya
(Sumber : http://irham93.blogspot.com/2013/06/karakteristik-sistem-
transmisi.html)
Saluran Transmisi
Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima
informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian di antara
keduanya. Jika jarak antara sumber informasi dengan penerima informasi dekat,
maka sistem transmisi yang dipakai cukup melalui udara. Namun bila jarak
keduanya jauh dan sangat jauh, maka dibutuhkan suatu sistem transmisi yang
lebih kompleks. Sistem transmisi itu dapat terdiri atas satu atau lebih media
transmisi. Media yang digunakan dalam sistem ini dapat berupa media fisik
(kabel) maupun non fisik (nirkabel). Media transmisi fisik merupakan media
transmisi yang mempunyai bentuk fisik. Media fisik ini umumnya menggunakan
kabel, bumbung gelombang atau serat optik, sedangkan media non fisik berupa
udara atau ruang bebas (free space). Saluran transmisi merupakan suatu
komponen yang sangat penting dalam sistem transmisi baik sistem kabel maupun
nirkabel. Pada sistem transmisi nirkabel, saluran transmisi digunakan untuk
menghubungkan pemancar dengan antena pemancar dan penerima dengan antena
penerima
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
Jenis Media Saluran Transmisi
Walaupun secara umum media saluran transmisi yang digunakan pada
frekuensi tinggi maupun gelombang mikro (microwaves) dapat berupa sepasang
penghantar atau sebuah penghantar berongga, namun dalam aplikasinya dapat kita
bedakan dalam 4 kategori, yaitu:
1. Saluran transmisi dua kawat sejajar (two-wire transmission line)
Merupakan saluran dua kawat yang terdiri dari sepasang penghantar
sejajar yang dipisahkan oleh bahan dielektrik jenis polythylene. Saluran ini
biasanya mempunyai impedansi karakteristik 300Ω sampai 600Ω dan
banyak dipakai untuk menghubungkan penerima pesawat televisi dengan
antena penerima pada daerah Very High Frequency (VHF). Struktur
fisiknya dapat dilihat pada Gambar 2.1. Garis putus-putus pada gambar
tersebut menunjukkan medan magnet yang timbul di sekeliling induktor,
sedangkan garis yang tidak putus-putus menunjukkan medan listrik
2. Saluran transmisi koaksial (coaxial transmission line)
Merupakan saluran tidak seimbang (unbalanced line), dimana salah satu
kawat penghantarnya digunakan sebagai pelindung bagi kawat penghantar
yang lain dalam satu sumbu yang sama. Kedua kawat penghantarnya
dipisahkan oleh bahan dielektrik Polyethelyne atau teflon. Saluran
transmisi ini paling banyak digunakan untuk mengirimkan energi dengan
frekuensi radio (RF), baik dalam sistem pemancar maupun penerima.
Impedansi karakteristiknya beragam, mulai dari 50 Ω sampai 75 Ω.
Struktur fisik dan pola medannya dapat dilihat pada Gambar 2.2 dimana
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
garis putus-putus menunjukkan medan magnet, sedangkan garis yang tidak
putus-putus menunjukkan medan listrik.
3. Microstrip dan Stripline
Merupakan perpaduan dari saluran two wire line dan coaxsial, dimana
kedua kawat penghantarnya saling sejajar, namun untuk mengurangi rugi-
rugi radiasi digunakan pelindung (shielded) dari jalinan serat logam seperti
pada saluran coaxial. Kabel ini mempunyai karakteristik yang lebih baik
dibandingkan kabel two-wire.
4. Bumbung gelombang (Waveguides)
Bumbung gelombang (waveguides) merupakan saluran tunggal yang
berfungsi untuk menghantarkan gelombang elektromagnetik (microwave)
dengan frekuensi 300 MHz – 300 GHz. Dalam kenyataannya, waveguide
merupakan media transmisi yang berfungsi memandu gelombang pada
arah tertentu. Pada frekuensi yang sangat tinggi, diatas 1 GHz, saluran
transmisi tidak efektif lagi sebagai media transmisi gelombang
elektromagnetik, karena pada frekuensi tersebut efek radiasi dari redaman
saluran sudah terlalu besar Impedansi karakteristik dan mode perambatan
gelombang pada saluran jenis ini berbeda dengan jenis sebelumnya. Salah
satu aplikasi dari bumbung gelombang ini adalah serat optik. Walaupun
kondisinya berbentuk kabel, namun serat optik merupakan saluran
transmisi jenis "bumbung gelombang", dalam hal ini, bumbung
berpenampang lingkaran (circular waveguide). Aplikasi yang lainnya yaitu
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
sebagai pengumpan (feeder) pada antena parabola. Adapun gambar
bumbung gelombang seperti pada Gambar 2.3
(Sumber : repository.usu.ac.id/bitstream/.../3/Chapter%20II.pdf)
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
6. Data Hasil Percobaan
Tabel 1 Pengaruh perubahan Rt terhadap ateunasi dan pergeseran fase
No.
Rt (Ω/m)
Vpangkal Vujung
V pangkal
V ujung
T2-T1
T2−T 1
T×3600
1.
2.
3.
4.
2
4
6
8
7,071
7,071
7,071
7,071
1,019
0,871
0,742
0,638
1,007
8,118
9,529
11,083
1,75 x 10-7
1,4 x 10-7
1,25 x 10-7
1,15 x 10-7
6,3 x 10-8
5,04 x 10-8
4,5 x 10-8
4,14 x 10-8
Tabel 2 Pengaruh perubahan Lt terhadap ateunasi dan pergeseran fase
No.
Lt (H/m)
Vpangkal Vujung
V pangkal
V ujung
T2-T1
T2−T 1
T×3600
1.
2.
3.
4.
2
4
6
8
7,071
7,071
7,071
7,071
0,634
0,377
0,295
0,264
11,152
18,755
23,96
26,78
1,75 x 10-7
2,6 x 10-7
2,3 x 10-7
2,9 x 10-7
6,3 x 10-8
9,36 x 10-8
8,28 x 10-8
1,04 x 10-8
Tabel 3 Pengaruh perubahan Ct terhadap ateunasi dan pergeseran fase
No.
Ct (F/m)
Vpangkal Vujung
V pangkal
V ujung
T2-T1
T2−T 1
T×3600
1.
2.
3.
4.
2
4
6
8
7,071
7,071
7,071
7,071
1,181
1,348
1,541
1,749
5,98
5,24
4,58
4,04
1,8 x 10-7
2,2 x 10-7
2,3 x 10-7
2,6 x 10-7
6,48 x 10-8
7,92 x 10-8
8,28 x 10-8
9,36 x 10-8
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
8.Tugas & Jawaban
1. Apa penyebab sinyal mengalami gangguan.?Jawab:NoiseNoise adalah sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yang selalu ada dalam suatu sistem transmisi. Noise ini akan mengganggu kualitas dari sinyal terima yang diinginkan dan akhirnya menggangu proses penerimaan dan pengiriman data.Menurut sumbernya noise ini dapat dibedakan menjadi :Internal Noise, akibat thermal, intermodulasi, crosstalkExternal Noise, akibat atmosphere, extraterrestrial, manmade.(ulah manusia)
Random Noise adalah noise yang terjadinya tidak bisa diprediksi. Macam - macam random noise:- Thermal Noise : noise akibat adanya efek panas- Intermodulation noise : noise akibat masuknya frekuensi asing ke
saluran komunikasi- Crosstalk noise : noise akibat masuknya sinyal asing ke saluran
komunikasi- Impulse noise : noise akibat masuknya sinyal yang memiliki level
tegangan yang cukup tinggi secara tiba-tiba ke saluran komunikasi- Fading noise : noise akibat perubahan kondisi atmosfer bumi
Statistical noise adalah noise yang terjadi dapat diprediksi. Macam-macam statistical noise:Redaman : turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat
karakteristik mediaTundaan : keterlambatan datangnya sinyal sehingga memperlambat pemrosesanInterferensi
Interferensi adalah sinyal pengganggu yang tidak diinginkan dimana frekuensinya berdekatan atau sama dengan sinyal yang diinginkan serta berdaya besar. Dalam dunia telekomunikasi dan IT yang berbasis satelit ada hal yang tidak mungkin dihindari yaitu gangguan/ Interferensi, namun dengan batasan toleransi tertentu masih dapat diterima.Ada beberapa jenis kategori Interferensi:- Interferensi antar jaringan satelit adalah gangguan yang diakibatkan
jarak antara satelit satu dengan yang lainnya- Interferensi jaringan Terrestrial adalah gangguan yang disebabkan
frekuensi kerja dari sistem sama- Interferensi Croos polarisasi adalah gangguan disebabkan dari
pengguna frekuensi yang sama dan power yang dipancarkan/Transmitter
- Interferensi Co channel (antar kanal) adalah gangguan disebabkan oleh frekuensi channel atau tidak ada jarak antar kedua frekuensi (Guard band)
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
- Interferensi Retransmit adalah gangguan disebabkan ketidak sempurnaan instalasi st.bumi/SNG yang bekerja pada frekuensi 52-88 Mhz sehingga frekuensi radio FM 88-108 Mhz akan masuk ke dalam sistem up link
- Interferensi Intermodulasi antar Carrier adalah gangguan ini ketidak linearan dari power amplifier (HPA) bila digunakan untuk multi carrier, terjadi akibat: kedekatan satelit, Coverage yang saling overlapping, Band frekuensi yang sama.
RedamanRedaman adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima
akibat karakteristik media, merupakan salah satu jenis noise yang kejadiannya dapat diprediksi Redaman adalah hambatan pada media telekomunikasi yang menyebabkan sinyal akan semakin lemah untuk jarah yang jauh.Fading
Fading adalah penyimpangan atenuasi yang mengalami sinyal carrier-termodulasi telekomunikasi terhadap media propagasi tertentuFading merupakan gangguan komunikasi yang gejalanya dapat dirasakan oleh penerima akibat adanya fluktuasi (ketidaktetapan) level daya sinyal yang diterima oleh receiver
- Multipath Fading, Fading yang terjadi karena terdapat objek antara pengirim dan penerima sehingga gelombang yang sampai ke penerima berasal dari beberapa lintasan (multipath) dan fluktuasi yang terjadi bersifat cepat (fast fading).
Terdiri dari:- Rician, jika sinyal yang dominan adalah sinyal yang bersifat Line Of
Sight (direct path).- Rayleigh, jika sinyal yang dominan adalah sinyal yang bersifat tidak
langsung (indirect path).- Shadowing, Fading yang terjadi karena adanya efek terhalangnya
sinyal sampai ke penerima akibat oleh gedung bertingkat, tembok, dll dan fluktuasi sinyal yang terjadi bersifat lambat (Slow fading).
2. Carilah, Artikel tentang Fiber Optik.?Jawab:Fiber OptikFiber optics (Serat Optik) adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
Bagian-bagian fiber optik
Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan. Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core). Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan. Jenis Fiber OptikSingle-mode fibers. Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
Multi-mode fibersMempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer).
Cara Kerja Fiber Optik
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal. Keuntungan Fiber Optik- Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang
sama.- Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel
tembaga.- Kapasitas lebih besar.- Sinyal degradasi lebih kecil.- Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.- Fleksibel.- Sinyal digital. Bagaimana Fiber Optik DibuatMaking a preform glass cylinderProses ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD).Silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2. SiO2 dan GeO2 menyatu dan membentuk kaca. Proses ini dilakukan secara otomatis dan membutuhkan waktu beberapa jam.
Drawing the fiber from the preformSetelah proses pertama selesai preform dimasukkan kedalam fiber drawing tower. Kemudian dipanaskan 1900-2200 derajat celcius sampai meleleh.Lelehan tersebut jatuh melewati laser mikrometer sehingga preform membentuk benang. Dilakukan proses coating dan UV Curing.Testing the Finished Optical Fiber Tensile strength: harus mampu menahan 100.000 lb/inch2 atau lebih. Refractive index profile : menghitung layar untuk pemantulan optik.Fiber geometry : diameter Core, dimensi cladding, diameter cloating
adalah seragam.Attenuation : menghitung kekuatan sinyal dari berbagai panjang
gelombang dan jarak.Information carrying capacity : bandwithChromatic dispersion : penyebaran berbagai panjang gelombang sinar melalui core.Operating temperature
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
9.Analisa
Dari Hasil percobaan Saluran Transmisi yang telah dilakukan, praktikan
mensimulasikan rangkaian saluran transmisi sederhana dengan menggunakan
Software Multisim, dengan mengganti nilai Prameter – parameter Impedansi yang
terdapat dalam saluran transmisi yaitu nilai hambatan (R), nilai kapasitan (C), dan
nilai induktan (L), praktikan dapat mengetahui bahwa perubahan nilai yang
dilakukan terhadap parameter parameter diatas, sangat berpengaruh terhadap
aktifitas transmisi didalam Sistem Transmisi. Jika dilihat berdasarkan data hasil
percobaan, didapat bahwa, nilai perubahan pada V ujung yaitu pada multimeter 2
didalam rangkaian relatif terhadap V pangkal, dimana nilai V pangkal konstan
pada angka 7,071. Gelombang yang digunakan yaitu berpola sinusoidal, nilai
Vpangkal berbanding V ujung cenderung meningkat seiring dengan digantinya
nilai pada parameter (R), sebaliknya jika hanya ditinjau dari V ujung, nilai pada
V ujung terus mengecil, T2-T1 pada parameter R nilainya terus menurun seiring
dengan diganti nilai besarnya hambatan, hal ini juga ditunjukkan oleh pergeseran
fase yang juga mengalami penurunan nilai. Didalam Praktikum kali ini praktikan
dapat mengetahui jenis jenis gangguan pada system transmisi diantaranya,
Atenuasi pada system tranmisi mengakibatkan turunnnya intensitas rambat
gelombang suatu sinyal, pada guided transmission system (Sistem Transmisi
terpandu).Terjadinya Noise mengakibatkan gangguan pada bagian penerima
sinyal / receiver. unguided transmission system (system transmisi tak terpandu)
juga memiliki beberapa gangguan diantaranya Refleksi atau pemantulan sinyal
terhadap medium padat yang umumnya adalah kaca, refraksi, difraksi, scattering
dan fading. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa, saluran
Transmisi terpandu (Guided) merupakan saluran transmisi yang menggunakan
media yang tampak secara fisik, seperti kabel UTP, STP dan fiber optic
sedangkan Saluran transmisi tidak terpandu (Unguided) pada proses transmisinya
lebih umum menggunakan gelombang. Pada percobaan 4 ini juga praktikan dapat
mengetahui bahwa saluran transmisi merupakan media yang menghubungkan
informasi antara pengirim (transmitter) ke penerima (receiver).
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
10. Kesimpulan
1 Atenuasi dan Pergeseran Fase terjadi akibat perubahan nilai parameter R,
L, C.
2 Noise merupakan gangguan yang terjadi pada sisi penerima (Receiver)
pada Sistem Transmisi
3 Nilai Pergeseran Fase akan semakin kecil seiring dengan besarnya
perubahan nilai Rt
4 Nilai Pergeseran fase Relatif terhadap perubahan Lt
5 Nilai perbandingan Vpangkal dan V ujung berbanding terbalik terhadap
Ct.
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha
Salman Alparisi03121404044
DAFTAR PUSTAKA
Korps Asisten LAB Dasar Sistem Telekomunikasi.2014.Modul Praktikum Dasar
Sistem Telekomunikasi. Indralaya : Universitas Sriwijaya.
Unnamed. 2014 .Saluran Transmisi .
(Online).http://laksanasimanjuntak.blogdetik .com/?p= 40.(Diakses tanggal
22 Februari 2014).
Unnamed.2014.Atenuasi Gelombang Suara. http://ajengsanisani .blogspot.com
/2012/10/atenuasi-gelombang - suara.html .(Diakses tanggal 22 Februari
2014).
Unnamed.2014.Karakteristik Sistem Transmisi .(Online).
http://irham93.blogspot .com/2013/06/karakteristik-sistem-transmis i.html.
(Diakses tanggal 22 Februari 2014).
Unnamed.2014.Analisis Sistem Transmisi.(Online).repository.usu.ac.id/bits tream
/3/Chapter%20II.pdf.( Diakses tanggal 22 Februari 2014).
Saluran Transmisi Asisten: Gustra Nugraha