Click here to load reader
Upload
wihdah-tarakan
View
7.134
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Materi ini disusun untuk memudahkan siswa dalam memahami materi Qana'ah dan Tasamuh.
Citation preview
© Abdul Rahmad-SMP Muhammadiyah 1 Tarakan
E-mail : [email protected] Site : www.tec.vv.si
RINGKASAN MATERI PAI KELAS IX
BAB 4 QANA’AH DAN TASAMUH
1. Menurut bahasa qana’ah berarti merasa cukup, sedangkan menurut istilah qana’ah berarti merasa cukup dan
menerima atas apa yang telah diberikan Allah swt kepada kita, sehingga mampu menjauhkan diri dari sikap
tamak, dan sikap tidak puas yang berlebihan.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عو اللو بما آتاه لح من أسلم ورزق كفافا وق ن قد أف “Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rezeki yang secukupnya dan
Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezeki yang Allah berikan
kepadanya.” (HR. Muslim : 1054)
2. Sifat qana’ah mempunyai banyak keutamaan, yang antara lain:
a. Orang yang qana’ah berarti ridho1 dengan pemberian Allah Subhanallahu wa ta’alaa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rezeki yang secukupnya dan
Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezeki yang Allah berikan
kepadanya.” (HR. Muslim : 34)
b. Orang yang qana’ah akan mendapatkan kekayaan yang sesungguhnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya kemewahan dunia (harta), akan tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah
kekayaan (kecukupan) dalam jiwa (hati). (HR. Muttafaqun ‘alaih)
c. Orang yang qana’ah adalah orang yang bersyukur
Nasehat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Abu Hurairah,
“Wahai Abu Hurairah, jadilah orang yang wara‟ niscaya dirimu akan menjadi hamba yang paling taat. Jadilah orang yang
qana‟ah, niscaya dirimu akan menjadi hamba yang paling bersyukur” [HR. Ibnu Majah: 4217].
3. Tasamuh secara bahasa adalah tenggang rasa. Sedangkan secara istilah tasamuh adalah saling mengormati
dan menghargai antara manusia yang satu dengan manusia yang lain.
4. Sikap tasamuh terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Tasamuh terhadap sesama muslim
1.) Wajibnya mencintai saudara sesama muslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Anas bersabda, "Tidak beriman salah seorang di antaramu وسلم عليه هللا صلی mengatakan bahwa Nabi عنه هللا رضيsehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari)
2.) Saling mencintai sesama saudara muslim menjadi salah satu sebab akan dimasukkan kedalam surga. Dari Abu Hurairah عنه هللا رضي , katanya: "Rasulullah وسلم عليه هللا صلی bersabda: "Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya, engkau semua tidak dapat masuk syurga sehingga engkau semua beriman dan engkau semua belum disebut beriman sehingga engkau semua saling cinta-mencintai. Sukakah engkau saya beri petunjuk pada sesuatu yang apabila itu engkau semua lakukan, maka engkau semua dapat saling cinta-mencintai? Sebarkanlah ucapan salam antara engkau semua." (HR. Muslim)
3.) Allah akan memberikan naungannya kepada orang yang saling mencintai karena lillahi ta’alaa Dari Abu Hurairah عنه هللا رضي pula, katanya: Rasulullah وسلم عليه هللا صلی bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman pada hari kiamat: "Manakah orang-orang yang saling cinta-mencintai kerana keagunganKu? Pada hari ini mereka itu akan saya beri naungan pada hari tiada naungan melainkan naunganKu sendiri." (HR. Muslim)
4.) Sesama saudara muslim adalah ibarat satu tubuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Kamu akan melihat orang-orang yang beriman dalam saling menyayangi, saling mencintai, saling mengasihi
bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu bagian tubuh sakit, maka bagian lain pun akan merasakannya dengan tidak
dapat tidur dan badan panas.”(H.R. al-Bukhari/5552 dan Muslim/4685)
1 Arti “ridha kepada Allah sebagai Rabb” adalah ridha kepada segala perintah dan larangan-Nya, kepada ketentuan dan pilihan-Nya, serta kepada apa yang
diberikan dan yang tidak diberikan-Nya.
© Abdul Rahmad-SMP Muhammadiyah 1 Tarakan
E-mail : [email protected] Site : www.tec.vv.si
b. Tasamuh terhadap non – muslim
1.) Tasamuh kepada non – muslim memiliki batasan dalam berinteraksi sehari – hari dan tidak ada
keringanan tasamuh yang menyelisihi aqidah dan prinsip tauhid agama kita. Bermuamalah dengan
non – muslim tetap memegang teguh bagiku agamaku, dan bagimu agamamu serta tidak ada paksaan
dalam beragama. Namun tetap memperhatikan muamalah yang baik dan hikmah.
5. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (Q.S. Al-Kafiruun : 6)
256. tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan
yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut2 dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui. (Q.S. Al – Baqarah : 256)
Wallahu A’lam.
----------------------------------
CATATAN: MATERI INI BERISI FIRMAN – FIRMAN ALLAH SUBHANALLAH WA TA’ALAA!!!
JANGAN SAMPAI TERCECER ATAU TERHINAKAN DENGAN MENARUHNYA DISEMBARANG TEMPAT
YANG KOTOR ATAU RENDAH !!!
2 Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.