17
I. Judul Percobaan : Reaksi-Reaksi Kimia II. Hari/Tanggal Percobaan : Jumat/22 November 2013 III. Selesai Percobaan : Jumat/22 November 2013 IV. Tujuan Percobaan : Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi. V. Tinjauan Pustaka : Reaksi kimia merupakan sebuah proses, dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. biasanyasuatu reaksi kimia disertai oleh kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan endapan atau timbulnya gas. Ketika reaksi berlangsung, pereaksi berubah menjadi hasil-hasil reaksi yang mempunyai sifat, susunan, dan energi dalam berlainan.Dalam beberapa hal ini perubahan itu suatu reaksi atau perubahan kimia. Perubahan lain adalah reaksi yang terjadi dengan air atau dalam larutan air. Dalam semua hal, kecuali satu, suatu perubahan warna atau pembentukan zat padat yang tidak larut merupakan terjadinya reaksi kimia. Perubahan warna yang terjadi pada reaksi bisa mengindikasikan pH dari produk (hasil reaksi) untuk mengetahui perubahan warna pada reaksi kimia selain dengan pencampuran senyawa kita juga dapat menambahkan suatu indikator.Indikator adalah suatu zat yang warnanya berbeda-beda sesuai dengan konsentrasi ion-hidrogen.Indikator umumnya merupakan suatu asam atau basa organik lemah yang digunakan dalam larutan yang sangat encer. Beberapa macam indikator dapat dicampur bersama untuk memperoleh apa yang disebut indikator β€œuniversal” dan dengan indikator ini pH kira -kira dari larutan dapat ditentukan dengan hanya sau uji tunggal. Indikator Warna dalam larutan asam Warna dalam larutan basa Jangka pH (Asam) biru kresil brilian Jingga- merah Biru 0,0 – 1,0 (Asam) Ξ±-naftol benzein Tak berwarna Kuning 0,0 - 0,8 Ungu metil Kuning Hijau-Biru 0,0 – 1,8 (Asam) merah Merah Kuning 1,2 – 2,8

Reaksi reaksi kimia laporan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Kimia Reaksi reaksi kimia dilengkapi alur dan prosedur serta hasil

Citation preview

Page 1: Reaksi reaksi kimia laporan

I. Judul Percobaan : Reaksi-Reaksi Kimia

II. Hari/Tanggal Percobaan : Jumat/22 November 2013

III. Selesai Percobaan : Jumat/22 November 2013

IV. Tujuan Percobaan : Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu

reaksi.

V. Tinjauan Pustaka :

Reaksi kimia merupakan sebuah proses, dimana zat-zat baru yaitu hasil

reaksi terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. biasanyasuatu

reaksi kimia disertai oleh kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan warna,

pembentukan endapan atau timbulnya gas. Ketika reaksi berlangsung, pereaksi

berubah menjadi hasil-hasil reaksi yang mempunyai sifat, susunan, dan energi

dalam berlainan.Dalam beberapa hal ini perubahan itu suatu reaksi atau

perubahan kimia. Perubahan lain adalah reaksi yang terjadi dengan air atau

dalam larutan air. Dalam semua hal, kecuali satu, suatu perubahan warna atau

pembentukan zat padat yang tidak larut merupakan terjadinya reaksi kimia.

Perubahan warna yang terjadi pada reaksi bisa mengindikasikan pH dari

produk (hasil reaksi) untuk mengetahui perubahan warna pada reaksi kimia

selain dengan pencampuran senyawa kita juga dapat menambahkan suatu

indikator.Indikator adalah suatu zat yang warnanya berbeda-beda sesuai

dengan konsentrasi ion-hidrogen.Indikator umumnya merupakan suatu asam

atau basa organik lemah yang digunakan dalam larutan yang sangat encer.

Beberapa macam indikator dapat dicampur bersama untuk memperoleh apa

yang disebut indikator β€œuniversal” dan dengan indikator ini pH kira-kira dari

larutan dapat ditentukan dengan hanya sau uji tunggal.

Indikator Warna dalam

larutan asam

Warna dalam larutan

basa Jangka pH

(Asam) biru

kresil brilian Jingga-merah Biru 0,0 – 1,0

(Asam) Ξ±-naftol

benzein Tak berwarna Kuning 0,0 - 0,8

Ungu metil Kuning Hijau-Biru 0,0 – 1,8

(Asam) merah Merah Kuning 1,2 – 2,8

Page 2: Reaksi reaksi kimia laporan

kresol

(Asam) biru timol Merah Kuning 1,2 – 2,8

Ungu meta kresol Merah Kuning 1,2 – 2,8

Biru bromofenol Kuning Biru 2,8 – 4,6

Jingga metil Merah Kuning 3,1 – 4,4

Merah kongo Lembayung Merah 3,0 – 5,0

Hijau bromo

kresol Kuning Biru 3,8 – 5,4

Merah metil Merah Kuning 4,2 – 6,3

Merah kloro-

fenol Kuning Merah 4,8 – 6,4

(Litmus)

azolitmin Merah Biru 5,0 – 8,0

Biru bromotimol Kuning Biru 6,0 – 7,6

Ungu fenol Kuning Lembayung 7,0 – 8,6

(Basa) biru timol Kuning Merah 7,2 – 8,8

Ξ±-Naftol-ftalein Kuning Biru 7,3 – 8,7

(Basa) biru timol Kuning Biru 8,0 – 9,6

(Basa) Ξ±-Naftol-

benzein Kuning Hijau-Biru 8,2 – 10,0

Fenolftalein Tak Berwarna Merah 8,3 – 10,0

Timolftalein Tak Berwarna Biru 9,3 – 10,5

(Basa) biru kresil

brilian Biru Kuning 10,8 – 12,0

Page 3: Reaksi reaksi kimia laporan

VI. Cara Kerja :

1. Reaksi Asam-Basa

a.

b.

c. Tabung A dicampur tabung B

c. Tabung B dicampur tabung D

1 mL HCl 0,05 M

dimasukkan dalam tabung reaksi A ditambahkan 1 tetes indikator universal

diamati perubahan yang terjadi

merah Dimasukkan dalam tabung reaksi B ditambahkan 1 tetes indikator universal

diamati perubahan yang terjadi

1 mL NaOH 0,05 M

ungu

1 mL CH3COOH 0,05 M

Dimasukkan dalam tabung reaksi C diteteskan 1 tetes indikator universal

diamati perubahan yang terjadi

Dimasukkan dalam tabung reaksi D, diteteskan 1 tetes indikator universal,

diamati perubahan yang terjadi

ungu

1 mL NaOH 0,05 M

ungu

dicampur

1 mL HCl 0,05 M + 1 tetes

indikator universal

1 mL CH3COOH 0,05

M + 1 tetes indikator

Perubahan warna

1 mL NaOH 0,05 M + 1

tetes indikator universal

Perubahan warna

1 mL NaOH 0,05 M + 1

tetes indikator universal

dicampur

Page 4: Reaksi reaksi kimia laporan

2. Reaksi pembentukan senyawa kompleks

a.

3. Reaksi pembentukan gas

a.

b.

4. Reaksi persenyawaan dari logam transisi

a.

1 mL ZnSO4 0,1 M

3 mL (NH4)2SO4 0,5 M

gas

Dimasukkan dalam erlenmeyer berpipa samping+ 2 mL

NaOH 0,5 M segera ditutup dan ujung selang dikenakan

pada lakmus merah dan lakmus biru pada tabung reaksi

yang berbeda yang berbeda yang sudah dibasahi air di

dalamnya

Dimasukkan dalam tabung reaksi F, + 2 tetes NH4OH 0,5 M,

diamati perubahan yang terjadi, + 80 tetes NH4OH 0,5 M,

diamati perubahan yang terjadi

1 mL ZnSO4 0,1 M

endapan

endapan

0,2 gram padatan CaCO3

Dimasukkan dalam tabung reaksi E, + 2 tetes NaOH 0,5 M,

diamati perubahan yang terjadi, + 80 tetes NaOH 0,5 M ,

diamati yang terjadi

gas

1 mL BaCl2 0,1 M

Dimasukkan ke dalam erlenmeyer berpipa samping + 3 mL

HCl 0,5 M segera ditutup dan ujung selang dimasukkan ke

dalam tabung yang telah diisi larutan kurang lebih 10 mL

Ba(OH)2 0,2 M

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi E

+ 1 mL K2CrO4

Diamati perubahan yang terjadi

Kuning

Page 5: Reaksi reaksi kimia laporan

b.

c.

5. Reaksi dehidrasi

VII. Hasil Pengamatan

No

Percobaan

Percobaan Sebelum Sesudah

1. 1 mL HCl 0,05 M + 1

tetes indikator universal

HCl : jernih, dan

tidak berwarna

CH3COOH :

jernih, dan tidak

berwarna

NaOH : jernih,

Merah (+ + +)

1 mL CH3COOH 0,05

M + 1 tetes indikator

universal

Merah (+)

1 mL NaOH 0,05 M + Ungu

1 mL BaCl2 0,1 M

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi E

+ 1 mL K2Cr2O7

Diamati perubahan yang terjadi

Orange

1 mL BaCl2 0,1 M

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi E

+ HCl 0,5 M

+ 1 mL K2CrO4 0,1 M

Diamati perubahan yang terjadi

Kuning

Gula ( C12H22O

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 cm dari dasar

tabung

Ditetesi air sampai gula terendam dan digoyang-goyangkan

+2 tetes H2SO4 pekat dan digoyang-goyangkan lagi

Biarkan beberapa menit

Diamati perubahan yang terjadi

Endapan, hitam, panas

Page 6: Reaksi reaksi kimia laporan

1 tetes indikator

universal

dan tidak

berwarna

1 mL HCl 0,05 M + 1

tetes indikator universal

dicampur dengan 1 mL

NaOH 0,05 M + 1 tetes

indikator universal

Biru

1 mL CH3COOH 0,05

M + 1 tetes indikator

universal dicampur

dengan 1 mL NaOH

0,05 M + 1 tetes

indikator universal

Ungu

2. 1 mL ZnSO4 0,1 M + 2

tetes NaOH

ZnSO4 : jernih,

tidak berwarna

NaOH : jernih,

tidak berwarna

NH4OH : jernih,

tidak berwarna

Putih keruh,

endapan (+ + +)

1 mL ZnSO4 0,1 M +

80 tetes NaOH

Jernih, endapan

(+)

1 mL ZnSO4 0,1 M + 2

tetes NH4OH

Putih keruh,

endapan (+ + )

1 mL ZnSO4 0,1 M +

80 tetes NH4OH

Jernih, endapan.

3. a. 3 mL (NH4)2SO40,5

M + 2 mL NaOH

segera ditutup dan

ujung pipa

dikenakan pada

kertas lakmus merah

dan biru

(NH4)2SO4 :

jernih, tidak

berwarna

NaOH : jernih,

tidak berwarna

Kertas lakmus

merah : merah

Kertas lakmus

biru : biru

Terdapat gas NH3

Lakmus merah

jadi biru

Lakmus biru tetap

biru

b. 0,2 gram serbuk

CaCO3 + 3 mL HCl

CaCO3 :

HCl : jernih, tidak

Terdapat gas CO2

Ba(OH)2 : keruh

Page 7: Reaksi reaksi kimia laporan

0,5 M segera ditutup

dan ujung pipa

dimasukkan ke

dalam Ba(OH)2 0,2

M

berwarna

Ba(OH)2 : jernih,

tidak berwarna

4. 1 mL BaCl2 0,1 M +

K2CrO4 0,1 M

BaCl2 : jernih,

tidak berwarna

K2CrO4 : kuning

K2Cr2O7 : orange

HCl : jernih, tidak

berwarna

Kuning (+) dan

terbentuk

endapan (+++)

1 mL BaCl2 0,1 M +

K2Cr2O7 0,1 M

Orange dan

terbentuk

endapan (+)

1 mL BaCl2 0,1 M + 1

mL HCl 0,5 M K2CrO4

0,1 M

Kuning (++) dan

terbentuk

endapan (++)

5. Gula (C12H22O11) +

aquades + 2 tetes

H2SO4 pekat

Gula (C12H22O11)

: putih

Aquades : jernih,

tidak berwarna

H2SO4 : pekat,

jernih

Hitam, terdapat

endapan dan

menghasilkan

panas.

VIII. Analisis Data / Perhitungan / Persamaan Reaksi yang Terlibat

A. Analisis Data

Percobaan 1 : Reaksi asam basa

Pada percobaan pertama, ketika larutan HCl 0,05 M sebanyak 1

mL ditambah dengan 1 tetes indikator universal menghasilkan warna

merah dan berdasarkan perhitungan diperoleh pH 1.31. Sedangkan

untuk larutan CH3COOH 0,05 M sebanyak 1 mL ditambah 1 tetes

indikator universal menghasilkan warna merah muda dan berdasakan

perhitungan diperoleh pH 3,16. Antara kedua larutan ini jika

dibandingkan, maka HCl ditambah 1 tetes indikator universal warnanya

Page 8: Reaksi reaksi kimia laporan

lebih pekat daripada CH3COOH ditambah 1 tetes indikator

universal.Hal ini dikarenakan HCl merupakan asam kuat sedangkan

CH3COOH merupakan asam lemah. Kemudian untuk larutan NaOH

0,05 M sebanyak 1 mL ditambah dengan 1 tetes indikator universal

menghasilkan warna ungu dan berdasarkan perhitungan pH 12,69

karena NaOH merupakan basa kuat.

Pada percobaan selanjutnya, ketika larutan HCl dan NaOH

dicampurkan maka menghasilkan warna biru.Namun, berdasarkan

perhitungan diperoleh pH 7 atau bersifat netral.Sedangkan untuk

pencampuran larutan CH3COOH dengan larutan NaOH menghasilkan

warna ungu dan berdasarkan perhitungan diperoleh pH sebesar 8,69.

Hal ini menunjukkan bahwa campuran antara larutan CH3COOH

dengan larutan NaOH bersifat basa.

Percobaan 2 : Reaksi pembentukan senyawa kompleks

Pada percobaan kedua, kami melakukan metode perbandingan, yaitu

antara lain:

a. Perbandingan antara larutan ZnSO4 0,1 M sebanyak 1 mL ditambah

dengan 2 tetes NaOH dan larutan ZnSO4 0,1 M sebanyak 1 mL

ditambah dengan 2 tetes NH4OH. Pada percobaan ini, diperoleh

bahwa larutan ZnSO4 ditambah 2 tetes NaOH menghasilkan endapan

lebih banyak dan lebih keruh daripada larutan ZnSO4 ditambah 2

tetes NH4OH.

b. Perbandingan antara larutan ZnSO4 0,1 M sebanyak 1 mL ditambah

dengan 2 tetes NaOH dan larutan ZnSO4 0,1 M sebanyak 1 mL

ditambah 80 tetes NaOH. Pada percobaan ini, diperoleh bahwa

larutan ZnSO4 ditambah 2 tetes NaOH menghasilkan endapan lebih

banyak dan lebih keruh daripada larutan ZnSO4 ditambah 80 tetes

NaOH.

c. Perbandingan antara larutan ZnSO4 0,1 M sebanyak 1 mL ditambah

dengan 2 tetes NH4OH dan larutan ZnSO4 0,1 M sebanyak 1 mL

ditambah 80 tetes NH4OH. Pada percobaan ini, diperoleh bahwa

larutan ZnSO4 ditambah 2 tetes NH4OH menghasilkan endapan lebih

Page 9: Reaksi reaksi kimia laporan

banyak dan mengeruhkan larutan lebih pekat daripada larutan ZnSO4

ditambah 80 tetes NH4OH.

d. Perbandingan antara larutan ZnSO4 0,1 M sebanyak 1 mL ditambah

dengan 80 tetes NaOH dan larutan ZnSO4 0,1 M sebanyak 1 mL

ditambah 80 tetes NH4OH. Pada percobaan ini, diperoleh bahwa

larutan ZnSO4 ditambah 80 tetes NaOH menghasilkan endapan lebih

banyak dan lebih keruh daripada larutan ZnSO4 ditambah 80 tetes

NH4OH.

Percobaan 3 : Reaksi pembentukan gas

Pada percobaan 3, kami melakukan 2 macam percobaan. Untuk

percobaan pertama, dengan menggunakan larutan (NH4)2SO4 0,5 M

sebanyak 3 mL ditambah dengan larutan NaOH 0,5 M sebanyak 2

mL, menghasilkan gas NH3 sehingga membirukan kertas lakmus

merah. Sedangkan untuk percobaan kedua, menggunakan padatan

CaCO3(s) ditambah dengan 3 mL larutan HCl 0,5 M, ternyata

menghasilkan CO2, kemudian ketika ujung selang dimasukkan ke

dalam tabung yang telah diisi larutan Ba(OH)2 0,2 M,gas CO2

membuat larutan menjadi keruh.

Percobaan 4 : Reaksi persenyawaan logam transisi

Pada percobaan ini, kami melakukan 3 macam percobaan. Pada

percobaan pertama, larutan BaCl2 0,1 M sebanyak 1 mL ditambah

dengan 1 mL larutan K2CrO4 0,1 M yang ternyata menghasilkan

endapan (+++) yang berwarna putih dan mengubah larutan menjadi

warna kuning muda (+). Untuk yang kedua, menggunakan larutan

BaCl2 0,1 M sebanyak 1 mL ditambah dengan larutan K2Cr2O7 0,1 M

sebanyak 1 mL ternyata menghasilkan endapan (+) yang berwarna

putih dan mengubah larutan menjadi warna oranye. Dan yang ketiga,

menggunakan 1 mL larutan BaCl2 0,1 M ditambah 1 mL HCl 0,5 M

kemudian ditambahkan 1 mL larutan K2CrO4 0,1 M ternyata tidak

menghasilkan endapan (+) yang berwarna putih dan mengubah larutan

menjadi warna kuning (++).

Percobaan 5 : Reaksi dehidrasi

Page 10: Reaksi reaksi kimia laporan

Pada percobaan 5 ini, ketika air gula yang sudah dicampurkan

secara merata kemudian ditambahkan 2 tetes H2SO4 pekat ternyata

menghasilkan endapan, kemudian larutan yang dihasilkan terasa panas

dan larutan berubah warna menjadi hitam.

B. Perhitungan

HCl(aq) H+ + Cl- [HCl] = 0,05M

[H+] = 0,05 M

pH = βˆ’ log[𝐻+]

= βˆ’ log5. 10βˆ’2

= βˆ’(log5 + log10βˆ’2)

= βˆ’(log5 βˆ’ 2)

= 2 βˆ’ log5

= 2 βˆ’ 0,69

pH = 1,31

CH3COOH(aq) CH3COO- + H+

CH3COOH(aq) = 0,05M

[H+] = βˆšπΎπ‘Ž.𝑀

= √10βˆ’5. 5.10βˆ’2

= √5.10βˆ’7

pH = βˆ’ log[𝐻+]

= βˆ’ log√5.10βˆ’7

= βˆ’ log(5. 10βˆ’7)1

2

= βˆ’1

2log(5.10βˆ’7)

= βˆ’1

2(log5 + log10βˆ’7)

= βˆ’1

2(log5 βˆ’ 7)

= 1

2(7 βˆ’ log5)

= 1

2(7 βˆ’ 0,69)

= 1

2(6,31)

pH = 3,155

Page 11: Reaksi reaksi kimia laporan

NaOH(aq) Na+ + OH- [NaOH] = 0,05M

[OH-] = 0,05 M

pOH = βˆ’ log[π‘‚π»βˆ’]

= βˆ’ log5. 10βˆ’2

= βˆ’ (log5 + log10βˆ’2)

= βˆ’(log5 βˆ’ 2)

= 2 βˆ’ log5

= 2 βˆ’ 0,69

= 1,31

pH = 14 βˆ’ pH

= 14 βˆ’ 1,31

= 12,69

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa( ) + H2O

M 0,05mmol 0,05mmol

R 0,05mmol 0,05mmol 0,05mmol 0,05mmol

S - - 0,05mmol 0,05mmol

[CH3COOH] = [NaOH] = 0,05𝑀

𝑛

𝑉 = 0,05M

𝑛

1π‘šπ‘™ = 0,05M

n = 0,05.1mmol

n = 0,05mmol

[CH3COONa] = 0,05π‘šπ‘šπ‘œπ‘™

2π‘šπ‘™

= 0,025M

[OH-] = βˆšπ‘˜π‘€

π‘˜π‘Ž. 𝑀

= √10βˆ’14

10βˆ’5. 25. 10βˆ’3

= √25.10βˆ’12

= 5. 10βˆ’6

Page 12: Reaksi reaksi kimia laporan

pOH = βˆ’ log[π‘‚π»βˆ’]

= βˆ’ log5. 10βˆ’6

= βˆ’(log5 + log10βˆ’6)

= βˆ’(log5 βˆ’ 6)

pOH = 6 βˆ’ log5

= 6 βˆ’ 0,69

= 5,31

pH = 14 βˆ’ 𝑝𝑂𝐻

= 14 βˆ’ 5,31

= 8,69

C. Persamaan Reaksi

Percobaan 1 : Reaksi asam basa

HCl(aq)+1 tetes indikator universal HCl(aq)

CH3COOH(aq)+1 tetes indikator universal CH3COOH(aq)

NaOH(aq)+1 tetes indikator universal NaOH(aq)

HCl(aq)+NaOH(aq) NaCl(aq)+H2O(l)

CH3COOH(aq)+NaOH(aq) CH3COONa(aq)+H2O(l)

Percobaan 2 : Reaksi pembentukan endapan

ZnSO4(aq)+2NaOH(aq) Zn(OH)2(aq)+Na2SO4(aq)

Zn(OH)2(aq)+2NaOH(aq) [Zn(H2O)]2++Na2O+2OH-

ZnSO4(aq)+2NH4OH(aq) Zn(OH)2(aq)+(NH4)2SO4 (aq)

Zn(OH)2(aq)+2NaOH(aq) [Zn(NH3)]2++H2+2OH-

Percobaan 3 : Reaksi pembentukan gas

(NH4)2SO4(aq)+2 NaOH(aq) Na2SO4(aq)+2NH3(g)+2H2O(l)

CaCO3(s)+2HCl(l) CaCl2(l)+H2O(l)+CO2(g)

Percobaan 4 : Reaksi persenyawaan dari logam transisi

BaCl2(aq)+K2CrO4(aq)BaCrO4(aq)+2KCl(aq)

BaCl2(aq)+K2Cr2O7(aq)BaCr2O7(aq)+2KCl(aq)

BaCl2(aq)+HCl(aq)+K2CrO4(aq) BaCrO4(aq)+2KCl(aq)+HCl(aq)

Page 13: Reaksi reaksi kimia laporan

Percobaan 5 : Reaksi dehidrasi

C12H22O11(aq)+H2SO4(aq) 12C(s)+11H2O(l)+ H2SO4(aq)

IX. Pembahasan

Percobaan 1

Ketka larutan HCl dicampurkan dengan 1 tetes indikator universal

menghasilkan warna merah. Hal ini sesduai dengan teori yang menyatakan

bahwa HCl merupakan asam kuat sehingga dapat membuat warna campuran

dengan indikator universal berubah menjadi merah.

Ketika larutan CH3COOH dicampurkan dengan 1 tetes indikator universal

menghasilkan warna merah muda. Hal ini sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa larutan CH3COOH merupakan asam lemah sehingga

membuat warna campuran dengan indikator universal berubah menjadi

merah muda.

Ketika larutan NaOH dicampurkan dengan 1 tetes indikator universal

menghasilkan warna ungu. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan

bahwa larutanNaOH merupakan basa kuat sehingga dapat membirukan

kertas lakmus atau membuat warna campuran dengan indikator universal

berubah menjadi ungu.

Ketika larutan HCl dicampurkan dengan larutan NaOH seharusnya

berwarna hijau namun justru berubah warna menjadi biru. Hal ini

disebabkan karena kelebihan tetesan NaOH.

Ketika larutan CH3COOH dicampur dengan larutan NaOH maka warna

campuran berubah warna menjadi ungu kebiruan. Hal ini sesuai karena jika

asam lemah dengan basa kuat dicampurkan akan menghasilkan garam yang

bersifat basa sehingga warnanya berubah menjadi ungu.

Percobaan 2

Ketika larutan ZnSO4 dicampur dengan 2 tetes NaOH menghasilkan

endapan (++) .Endapan yang terbentuk adalah seng hidroksida

(Zn(OH)2)Endapan ini terbentuk karena seng memiliki biloks 2+

dalam semua senyawanya. Unsurnya merupakan reduktor yang

cukup kuat. Ikatan dalam senyawa seng lebih cenderung bersifat

kovalen pada senyawa anhidratnya, tetapi ikatan mirip garam pada senyawa

Page 14: Reaksi reaksi kimia laporan

hidrat. Endapan seng hidroksida terbentuk pada suasana sedikit basa tetapi

larut kembali membentuk kompleks hidrokso bila konsentrasi OH-

dinaikkan sehingga ketika ditambahkan lagi sampai maksimal 80 tetes

NaOH seharusnya tidak menghasilkan endapan. Namun pada percobaan

kami masih terdapat endapan, hal ini disebabkan karena kekurang-telitian

dalam menghitung tetesan NaOH dan kemungkinan larutan NaOH yang

diteteskan tidak sampai 80 tetes sehingga masih terdapat endapan pada

campuran tersebut.

Ketika larutan ZnSO4 dicampur dengan 2 tetes NH4OH menghasilkan

endapan (++),Endapan yang terbentuk adalah seng hidroksida

(Zn(OH)2)Endapan ini terbentuk karena seng memiliki biloks 2+

dalam semua senyawanya. Unsurnya merupakan reduktor yang

cukup kuat. Ikatan dalam senyawa seng lebih cenderung bersifat

kovalen pada senyawa anhidratnya, tetapi ikatan mirip garam pada senyawa

hidrat. Endapan seng hidroksida terbentuk pada suasana sedikit basa tetapi

larut kembali membentuk kompleks hidrokso bila konsentrasi OH-

dinaikkan sehingga ketika ditambahkan lagi sampai maksimal 80 tetes

NaOH seharusnya tidak menghasilkan endapan, sehingga ketika

ditambahkan lagi sampai maksimal 80 tetes NH4OH seharusnya tidak

menghasilkan endapan. Namun pada percobaan kami masih terdapat

endapan, hal ini disebabkan karena kekurang-telitian dalam menghitung

tetesan NH4OH dan kemungkinan larutan NH4OH yang diteteskan tidak

sampai 80 tetes sehingga masih terdapat endapan pada campuran tersebut.

Ketika larutan ZnSO4 dicampur dengan 2 tetes NaOH maka akan

menghasilkan endapan yang lebih banyak daripada larutan ZnSO4 yang

dicampur dengan 2 tetes NH4OH. Hal ini disebakan karena NaOH

merupakan basa kuat sehingga akan menimbulkan lebih banyak endapan.

Ketika larutan ZnSO4 dicampur dengan 80 tetes NaOH maka akan

menghasilkan endapan yang lebih banyak daripada larutan ZnSO4 yang

dicampur dengan 80 tetes NH4OH. Hal ini disebakan karena NH4OH

merupakan basa lemah sehingga akan menimbulkan lebih sedikit endapan.

Percobaan 3

Page 15: Reaksi reaksi kimia laporan

Ketika larutan (NH4)2SO4 dengan NaOH menghasilkan gas NH3. Hal ini

terbukti adanya gas yang terlihat di dalam Erlenmeyer. Kemudian ketika

dialirkan dan mengubah kertas lakmus merah dan biru menjadi biru. Hal ini

sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa apabila garam yang bersifat

asam dicampur dengan larutan yang bersifat basa kuat maka akan

menghasilkan campuran yang bersifat basa.

Ketika padatan CaCO3dicampur dengan HCl menimbulkan adanya gas CO2.

Hal ini terbukti adanya gas yang terlihat di dalam erlenmeyer. Kemudian

ketika direaksikandengan larutan Ba(OH)2, larutan akan menjadi keruh

disebabkan CO2 yang bereaksi dengan Ba(OH)2 . Hal ini sesuai dengan

persamaan reaksi yang menjelaskan bahwa jika padatan CaCO3 dicampur

dengan larutan HCl maka akan menghasilkan gas karbondioksida yang

kemudian jika direaksikan dengan larutan barium hidroksida maka akan

membuat larutan menjadi keruh.

Percobaan 4

Pada pencampuran larutan BaCl2 dengan K2CrO4 mengalami perubahan

warna larutan menjadi kuning muda(+) dan ada endapan

Pada pencampuran larutan BaCl2 dengan K2Cr2O7 mengalami perubahan

warna larutan menjadi orange dan ada endapan

Pada pencampuran larutan BaCl2 dengan HCl dan ditambah lagi dengan

K2CrO4 mengalami perubahan warna larutan menjadi kuning (++) dan tidak

ada endapan

Percobaan 5

Ketika padatan gula ditambah dengan air maka akan menghasilkan larutan

gula. Kemudian, jika larutan gula ini ditambahkan dengan 2 tetes H2SO4

pekat mengalami perubahan warna larutan menjadi hitam, terasa panas dan

ada endapan. Hal ini mengindikasikan bahwa gula mengandung karbon

yang diidentifikasi dengan H2SO4.

X. Kesimpulan

Berdasarkan kegitan praktikum baik dalam pengamatan, perhitungan serta

pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Page 16: Reaksi reaksi kimia laporan

Reaksi kimia dikatakan berlangsung apabila salah satu hal teramati

diantaranya:

Reaksi tersebut menghasilkan perubahan warna.

Reaksi tersebut menghasilkan endapan.

Reaksi tersebut menghasilkan gas.

XI. Jawaban Pertanyaan

Percobaan 1 : Reaksi asam basa

HCl(aq)+1 tetes indikator universal HCl(aq)

CH3COOH(aq)+1 tetes indikator universal CH3COOH(aq)

NaOH(aq)+1 tetes indikator universal NaOH(aq)

HCl(aq)+NaOH(aq) NaCl(aq)+H2O(l)

CH3COOH(aq)+NaOH(aq) CH3COONa(aq)+H2O(l)

Percobaan 2 : Reaksi pembentukan endapan

ZnSO4(aq)+2NaOH(aq) Zn(OH)2(aq)+Na2SO4(aq)

Zn(OH)2(aq)+2NaOH(aq) [Zn(H2O)]2++Na2O+2OH-

ZnSO4(aq)+2NH4OH(aq) Zn(OH)2(aq)+(NH4)2SO4 (aq)

Zn(OH)2(aq)+2NaOH(aq) [Zn(NH3)]2++H2+2OH-

Percobaan 3 : Reaksi pembentukan gas

(NH4)2SO4(aq)+2 NaOH(aq) Na2SO4(aq)+2NH3(g)+2H2O(l)

CaCO3(s)+2HCl(l) CaCl2(l)+H2O(l)+CO2(g)

Percobaan 4 : Reaksi persenyawaan dari logam transisi

BaCl2(aq)+K2CrO4(aq)BaCrO4(aq)+2KCl(aq)

BaCl2(aq)+K2Cr2O7(aq)BaCr2O7(aq)+2KCl(aq)

BaCl2(aq)+HCl(aq)+K2CrO4(aq) BaCrO4(aq)+2KCl(aq)+HCl(aq)

Percobaan 5 : Reaksi dehidrasi

C12H22O11(aq)+H2SO4(aq) 12C(s)+11H2O(l)+ H2SO4(aq)

XII. Daftar Pustaka

Setiono,L,Ir dan Pudjaatmaka Dr.1985.Vogel Buku Teks Analisis Anorganik

Kualitatif Makro dan Semi Makro Edisi Kelima.Jakarta:Kalman Media

Pustaka

Tim Kimia Dasar.2013.Petunjuk Praktikum Kimia Dasar.Surabaya:Jurusan

Kimia FMIPA UNESA

Page 17: Reaksi reaksi kimia laporan