Upload
ainun-najib
View
239
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Purification of the Heart
09 – Fear of Poverty
Previously in PotH… Fantasizing/َخوُض الَقلب ِفيَما ل َينَبِغي الَخوُض ِفِه /Memikirkan yang tidak
perlu Hati/pikiran memikirkan/membayangkan sesuatu yang tidak perlu itu
hukumnya tergantung kepada yang dibayangkan. Apabila yang dibayangkan sesuatu yang haram, maka barulah ia jadi
haram. E.g. zina, korupsi. Contoh lainnya, memikirkan tentang kesalahan/kelemahan/aib
muslim yang lain. Juga memikirkan tentang esensi Dzat Allah SWT.
Sepatutnya kekurangan kita menyibukkan kita dari mengurusi kekurangan/aib orang lain. Zaman sekarang sangat merajalela
Infotainment Berita politik dan selebriti Website-website berita, facebook, twitter Email-email yang diforward dari milis ke milis Televisi, koran dan internet dipenuhi ghibah dan fitnah
Memikirkan mengenai esensi Dzat Allah SWT Transendental Kaum terdahulu banyak yang jatuh dalam
kesesatan karena ini, e.g. Nasrani Amannya kita ikuti konsep aqidah yang sudah
dirumuskan ulama’ dan diakui oleh seluruh/mayoritas ulama’ setelahnya: Aqidah Tahawiyah (Imam Ja’far at Tahawi, salafus
sholih) Aqidah Sifat 20 (Imam al Asy’ari)
Fear of Poverty / َخوُف الَفقر / Takut Miskin
Fear of poverty originates in having a bad opinion of [God] the Exalted, an its cure is in having a good opinion
and knowing that what God possesses is never diminished in the least and that what has been apportioned to you will reach you inevitably.
One who uses his religion as a means of benefiting his worldly condition is a sycophantic hypocrite in his transaction, and he ultimately shall be the one defrauded.
Takut Miskin Hakekatnya = su’udzon (negative thinking) kepada Allah
Menyangka Allah akan mengabaikan urusan rezekinya, menyangka Allah akan berlaku tidak adil, ragu akan janji Allah, dst
Obatnya = khusnudzon (positif thinking) kepada Allah Yakin bahwa Allah adalah Ar Rozzaq (terus menerus memberi
rizki), yakin Allah Maha Adil, yakin akan janji Allah, dst Quran al Baqoroh 268 (http://quran.com/2/268)
Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Syaitan senantiasa menghembuskan perasaan was-was, di level manapun kondisi keberadaan/finansial kita.
Membikin kita menggenggam erat-erat harta kita dan enggan berbagi.
Seseorang yang terjebak dalam ketakutan yang irasional, akan rawan menabrak rambu-rambu aturan.
Allah telah berjanji sesiapa yang membelanjakan harta di jalanNya, niscaya tidak akan berkurang justru bertambah berkali lipat ganda.
Bila ingin takut, takutlah kepada Allah semata Quran ath Tholaq 2-3 (http://quran.com/65/2-3)
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Hamza Yusuf : syarat perlu untuk jaminan rizqi: Bertaqwa. Menciptakan kondisi yang memungkinkannya untuk memiliki harga
diri. Rasa takut miskin adalah alat tipuan dan sebab kesesatan
Mark Twain said, “Most of my problems, I never actually encountered.”
Orang kaya misalnya, tetap bisa takut miskin walau akhirnya tidak pernah ia alami.
Hadits: Kekhawatiran/kecemasan adalah setengah dari penuaan.
Hadits: Kebaikan akan memperpanjang umur. Tafsirnya: seorangnya yg baik/sholeh, tidak pernah khawatir.
Hidupnya tenang dalam keyakinan kepada Allah. Takut miskin dianalogikan pada Mudahin
Seorang yang menggunakan agamanya untuk keduniawian Sikap kemunafikan karena berkompromi atas hal-hal
agama demi kepentingan duniawi Akar katanya duhun : menutupi sesuatu dengan
cat/pewarna atau kosmetik Syaikh al Yadali : mudahana = menyerahkan agama demi
mengamankan harta atau darahnya, dan duduk bersama orang-orang yang tidak taat agama sembari memuji perbuatan mereka atau menampakkan rasa senang atas kondisi mereka tanpa ada penolakan/peneguran.
Obatnya
Husnudzon (positive thinking) kepada Allah Dengan mempertahankan husnudzon kepada Allah,
bisikan-bisikan yang mengkhawatirkan tentangNya akan termentahkan.
Terlindung dari rasa takut yang irasional. Kekuasaan Allah tidak berkurang secuilpun ketika Dia
memberikan kebutuhan seluruh makhlukNya. Dan ketika seseorang mendapat lebih dari diri kita, tidak
patut kita negative thinking tentangnya. Pandangan kita tentang Allah, terwujud dalam penerimaan
kita atas apa-apa yang Dia berikan. Hadits: Qona’ah (menerima apa adanya) adalah harta yang
tidak akan ada habisnya.
Next…insya Allah
Ostentation / الِرَيأ / Riya’