Upload
dilla-baniyah
View
589
Download
89
Embed Size (px)
Citation preview
KELOMPOK PUTRI X IIS 1 SMAN 1 PASURUAN
ANGGOTAKELOMPOK
Indah Ayu Islamiyah (15)Nabilah Nanda Anisah (24)Nurul Jamalus Sya’baniyah (28)
Sela Safira (31)Shovi Nur Zakiyah (32)Tiara Diva Raviona (34)
“CASPEK TRIGATRA DAN PANCAGATRA DALAM WAWASAN NUSANTARA
Konsep wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan astagatra bersifat timbal balik.
ASPEK 3GATRA
Letak dan bentuk geografis
Keadaan
dan kemampuan penduduk
Keadaan dan kekayaan alam
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada diantara dua samudera dan benua sehingga berada di tengah jalur lalu lintas silang dunia dan Indonesia berada pada garis ekuator yang mempunyai dua musim.
Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan keadaan penduduk yaitu jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan distribusi penduduk.
Indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai sumber-sumber alam seperti pelican atau mineral, nabati atau flora, hewani atau fauna. Tetapi, ada kendala yaitu persebaran yang tidak merata sehingga menimbulkan ketergantungan dengan negara lain. Ada 3 asas yang mengolah dan memanfaatkan yaitu asas maksimal, lestari, dan berdaya saing.
ASPEK 5GATRA
Ideologi adalah prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa yang didalamnya terkandung konsep mendalam mengenai
kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan dalam kehidupan nyata.
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan
input dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output.
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi
barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat.
Pertahanan dan keamanan dapat diartikan sebagai kondisi dinamika dalam kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam mengahadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG).
HUBUNGAN ANTARGATRA Antara Trigatra dan Pancagatra serta antar gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat yang dinamakan korelasi dan interdependensi.
Ketahanan Nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan Negara di
dalam mendayagunakan secara optimal gatra Alamiah (Trigatra) sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan
nasional (Pancagatra).Ketahanan Nasional Indonesia bukan merupakan
suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan
yang integrative dari kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang ideology,
politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan.
Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistic, yaitu suatu tatanan
yang utuh, menyeluruh dan terpadu, dimana terdapat saling hubungan antar gatra didalam keseluruhan kehidupan
nasional (Astagatra).Kelemahan di salah satu gatra dapat
mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan
sebaliknya kekuatan dari salah satu atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk memperkuat gatra lainnya yang lemah, dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.
Antara Gatra Geografi dan
Gatra Kependudukan
Hubungan Antargatra dalam
Pancagatra
Antara Gatra Kependudukan
dan Gatra Kekayaan Alam
Gatra Geografi
HUBUNGAN ANTARGATRA
“DPERAN SERTA WARGA NEGARA MENDUKUNG IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN
Wawasan nusantara menjadi dasar cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan serta kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan
menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuh kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia.
Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional sebagaimana dijelaskan di atas, implementasi wawasan nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh Indonesia.
Untuk itu, agar terketuk hari nurani setiap warga negara Indonesia dan sadar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diperlukan pendekatan dengan program
yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan mewujudkan keberhasilan implementasi NKRI melalui pengukuhan Wawasan Nusantara.
PERANAN SISWA DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
Mendukung persatuan bangsa.
Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat.
Mewujudkan kepentingan nasional.
Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
Menciptakan kerukunan umat beragama.
Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
Merubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan.
Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll) dalam masyarakat.