Upload
actnow2profit
View
1.815
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
POLA PEMBANGUNAN PANTAI DAN PULAU WISATA
Drs. Noersal Samad, MA
Zonisasi Pantai & Pulau
01) Zone Pelayanan
02) Zone Akomodasi
2.1. Tipe C ( Grade III )
2.2. Tipe B ( Grade II )
2.3. Tipe A ( Grade I )
2.4. Tipe Deluxe
03) Zone Pelengkap
04) Zone Perkemahan
05) Zone Rekreasi
06) Zone Cadangan
Program Pengadaan Fasilitas
01) Dermaga
02) Pintu Gerbang
03) Pondok Pandang
04) Pos Keamanan
05) Shelter / Parasol
06) Warung-warung / Kafetaria
07) Souvenir Shop
1
08) Toilet
09) Taman
10) Plaza
11) Prasarana / Sarana
Program Besarnya Fasilitas
Drs. Noersal Samad, MA
01) Dermaga
Fungsi:
Sebagai tempat berlabuh kapal-kapal motor / perahu-
perahu.
Tempat pengunjung naik/turun kapal dan perahu
Kebutuhan Ruang:
Dermaga
Tempat istirahat/tempat tinggal/melihat-melihat di laut
02) Pintu Gerbang
Fungsi:
Sebagai tempat pengawasan para pengunjung
Sebagai tempat penerimaan para pengunjung
Kebutuhan Ruang:
Ruang Penjagaan
Ruang Administrasi
2
03) Pondok Pandang
Fungsi:
Sebagai tempat istirahat / berkumpul dan santai
Untuk memberikan pelayanan kebutuhan makan dan
minum para pengunjung
Kebutuhan Ruang:
Ruang tempat duduk-duduk para pengunjung
Taman sekitarnya sebagai peneduh atau sebagai
penyemarak lingkungan
04) Pos Keamanan
Fungsi:
Untuk menjaga keamanan pengunjung dan lingkungan
kawasan pantai / pulau
Untuk mengatur para pengunjung
Untuk menjaga keselamatan para pengunjung,
teristimewa para pengunjung yang berenang atau
melakukan olah raga air
Kebutuhan Ruang
Ruang penjaga
Ruang pantry
Teras dan Pertamanan
05) Shelter / Parasol
Fungsi:
3
Sebagai tempat berteduh sementara para pengunjung
Sebagai tempat melihat-lihat pemandangan
Sebagai tempat nerkumpul
Kebutuhan Ruang
Pengerasan ruang di bawah shelter
Tanah sekitar shelter
06) Kafetaria / Restoran
Fungsi:
Sebagai tempat istirahat sementara para pengunjung
Untuk memberikan pelayanan kebutuhan makan dan
minum para pengunjung
Kebutuhan Ruang:
Ruang untuk pelayanan
Dapur tempat memasak / cuci
Teras dan taman
07) Souvenir Shop
Fungsi:
Sebagai tempat menjual barang-barang kerajinan
Kebutuhan Ruang:
Los-los tampat berjualan berbentuk panjang atau kios-
kios kecil
Teras
4
08) Toilet
Fungsi:
Memberikan pelayanan kepada pengunjung dan
karyawan kawasan
Kebutuhan Ruang:
MCK pria dan wanita
Urinoir
Wastafel
PROGRAM RUANG DAN FASILITAS WISATA
Drs. Noersal Samad, MA
Dalam menentukan program bangunan fasilitas pariwisata, kita
harus mempertimbangkan:
01) Tingkat kunjungan pengunjung (intensitas)
02) Tingkat daya terima wisata (kapasitas) / daya dukung.
03) Jenis fasilitas yang direncanakan (kwalitas)
04) Standardisasi ruang yang dibutuhkan (kwantitas)
Besarnya fasilitas yang direncanakan:
01) Pintu Gerbang
1.1. Ruang di bawah atap ………………………. 18 m2
1.2. Ruang luar/taman …………………………… 24 m2
5
1.3. Counter ……………………………………….. 12 m2
02) Pondok Pandang
2.1. Ruang di bawah atap ………………………. 45 m2
2.2. Ruang luar/taman ………………………… 50 m2
03) Pos Keamanan
3.1. Ruang di bawah atap …………………….. 15 m2
3.2. Ruang luar/taman ………………………… 6 m2
04) Shelter / Parasol
4.1. Ruang di bawah atap …………………….. 9 m2
4.2. Ruang luar/taman …………………………100 m2
05) Warung / Kafetaria
5.1. Ruang tempat makan pengunjung ……. 70 m2
5.2. Ruang dapur/memasak …………………. 4 m2
5.3. Ruang kassa ……………………………… 10 m2
5.4. Ruang luar/tera/taman ………………….. 36 m2
06) Souvenir Shop
6.1. Ruang penjaga …………………………… 9 m2
6.2. Ruang pembeli …………………………… 6 m2
6.3. Terras……………………………………….. 3 m2
6.4. Ruang luar/taman ……………………….. 6 m2
07) Toilet
7.1. Ruang toilet pria ………………………… 20 m2
7.2. Ruang toilet wanita …………………….. 20 m2
7.3. Terras……………………………………… 12 m2
7.4. Ruang luar/taman ………………………. 5 m2
7.5. Surau …………………………………….. 30 m2
08) Tempat bermain anak-anak
6
8.1. Ruang/taman …………………….. 25 m2/orang
09) Tempat rekreasi/duduk-duduk
9.1. Ruang luar dan taman ……………. 5 m2/orang
PROGRAM KONSTRUKSI
Drs. Noersal Samad, MA
Dalam pemilihan bahan bangunan perlu dipertimbangkan:
01) Kesesuaian dengan lingkungan
02) Mudah mendapatkannya
03) Nilai ekonomis
Jenis-jenis bahan yang akan dipilih:
01) Bahan pondasi
1.1. Pondasi cerucuk dari kayu
1.2. Pondasi beton
02) Lantai
2.1. Lantai beton tumbuk
2.3. Lantai struktur kayu
2.4. Lantai dack beton bertulang
03) Bahan dinding
3.1. Struktur dinding rangka kayu
3.2. Struktur dinding batu bata (batako)
3.3. Dinding jalusi kayu
04) Rangka atap
4.1. Struktur rangka atap kayu
4.2. Struktur rangka atap besi
4.3. Struktur rangka atap dack beton brtulang
7
05) Penutup Atap
5.1. Penutup atap seng
5.2. Penutup atap genteng
5.3. Penutup atau sirap
5.4. Penutup atap ijuk
5.5. Penutup atap asbes
KONSTRUKSI MASING MASING FASILITAS
Drs. Noersal Samad, MA
Bahan-bahan yang dipergunakan untuk:
01) Pintu Gerbang
1.1. Menggunakan pondasi beton
1.2. Dengan tiang kayu bulat
1.3. Struktur atap kuda-kuda kayu
1.4. Penutup atap dari ijuk
1.5. Dengan lantai yang disesuaikan dengan fungsinya
02) Pondok Pandang
2.1. Menggunakan cerucuk kayu
2.2. Dengan lantai berbentuk panggung bahan dari kayu
2.3. Menggunakan struktur atap dari kayu
2.4. Dengan pagar dinding berbentuk jalusi kayu
2.5. Penutup atap menggunakn ijuk
03) Pos Keamanan
3.1. Menggunakan pondasi dari beton
3.2. Lantai menggunakan beton tumbuk
8
3.3. Dinding menggunakan batu bata dan atasnya
menggunakan kayu papan
3.4. Menggunakan penutup atap dari ijuk
3.5. Menggunakan struktur atap kuda-kuda kayu
04) Shelter/Parasol
4.1. Menggunakan pondasi dari beton
4.2. Dengan lantai pelur beton
4.3. Bahan penutup atap ijuk
4.4. Dengan menggunakan struktur atap dari kuda-kuda
kayu
05) Souvenir Shop
5.1. Menggunakan pondasi dari beton
5.2. Dengan pengerasan lantai dari beton tumbuk
5.3. Dengan menggunakan dinding dari kayu/papan
5.4. Dengan penutup atap dari ijuk
5.5. Struktur atap berkuda-kuda kayu.
06) Toilet
6.1. Menggunakan pondasi dari beton
6.2. Lantai menggunakan kekerasan tegel bergaris kepala
basah
6.3. Menggunakan struktur kuda-kuda kayu
6.4. Penutup atap genteng atau seng dengan warna gelap
PROGRAM LANSEKAP
Drs. Noersal Samad, MA
9
Beberapa fungsi pohon dalam kaitannya dengan desain
lansekap:
01) Sebagai pengubah suhu
02) Pematah angin
03) Peredam suara
04) Perlindungan terhadap air
05) Perlindungan dari sinar/pantulan matahari
06) Pencegahan erosi
07) Sebagai sirkulasi
08) Pembatas visual
09) Pembatas fisik
10) Untuk memperindah
11) Sebagai lembaga
LOKASI YANG MEMERLUKAN PEPOHONAN
Drs. Noersal Samad, MA
01) Peneduh dan pengamanan tempat memancing
02) Pembatas dan penjaga kestabilan tepi pantai
03) Tempat bermain di tepi pantai
04) Plaza dan pertamanan tepi pantai tempat menikmati
pemandangan
05) Pelindung dan pembatas tempat bermain dan jalan setapak
06) Sebagai pembatas area di tepi pantai
10
07) Sepanjang jalan setapak di tepi pantai
Drs. Noersal Samad, MA
PENATAAN LINGKUNGAN LAUT DISEKITAR
PANTAI DAN PULAU
Drs. Noersal Samad, MA
01) ALUR MASUK (CHANNEL)
Pada mulut alur dipasang lampu di atas tiang dari pohon
kelapa atau kayu tahan air laut.
Dalam alur minimal 3,5 m ( 10 feet ) dengan lebar alur 10
– 15 meter dihitung dari pasang surut terendah
Pembuatan alur diusahakan lurus menuju dermaga. Di
dermaga juga di pasang lampu, sehingga pada malam
hari kapal motor dapat mempedomani lampu tersebut,
yang merupakan garis lurus dari lampu pintu masuk alur
ke lampu dermaga
Alur masuk sebaiknya 2 buah
02) POHON PELINDUNG
Minimum 100 m dari garis air pantai ditanami pohon
bakau yang sudah mencapai ketinggian 1,5 sampai 2
meter disesuaikan dengan dalamnya dasar laut.
11
Antara kelompok pohon bakau yang satu dengan yang
lain minimal 30 meter.
Penanamannya tidak merupakan garis lurus, tetapi
zigzag.
GUNA POHON PELINDUNG
Drs. Noersal Samad, MA
01) Memperlemah tekanan gelombang/ombak terhadap pantai
02) Merangsang biota laut hidup berkembang biak di dalam
kelompok bakau, seperti kepiting, udang, gurita, ikan-ikan
kecil dsb.
03) Sebagai tanda rambu bagi kapal motor bahwa laut disekitar
kelompok bakau dangkal
04) Menambah keindahan lingkungan laut pantai / pulau
05) Menambah ketenangan laut sekitar pulau
06) Tempat burung-burung berkumpul dan berkembang biak.
PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN POHON
PELINDUNG
Drs. Noersal Samad, MA
Laut antara pantai dengan tempat tumbuhnya bakau dekeruk/
diperdalam. Pasir kerukan sebahagian dibuang ke pantai untuk
menambah lebarnya pantai. Sebahagian lagi dibuang ke tengah
yang merupakan tumpukan pasir tempat menanan pohon bakau.
12
o Sebelum pohon bakau tumbuh dan berkembang dengan
baik, pengunjung dilarang menggunakan speed boat dengan
kecepatan tinggi yang dapat mengganggu pertumbuhan
pohon-pohon tersebut.
o Sebaiknya disekitar pohon bakau diletakkan karang hidup
untuk menahan pasir dan dasar laut.
REKLAMASI PANTAI
Drs. Noersal Samad, MA
o Kalau tidak melanggar peraturan daerah, sebaiknya pantai
sempit (kurang lebar) direklamasi.
o Kalau ada karang di pinggirnya, sebagian karangnya
dipindahkan agak ke tengah, sejauh 50 meter dari garis air
pasang terendah, guna menahan pasir dan tempat biota laut
berkembang biak tanpa terganggu oleh pengunjung.
o Karang hidup yang tersisa di pinggir laut bisa dipergunakan
pengunjung mempelajari biota yang hidup di sana tanpa
mengusik mereka. Mereka harus belajar mencintai makhluk
yang ada di karang tersebut, bukan mengganggu, apalagi
sampai mengambil dan membawanya pulang ke rumah
mereka masing-masing.
o Harus dijaga agar cekungan dasar laut yang dikeruk
mempunyai kemiringan yang tidak terjal. Dengan kata lain,
kedalaman laut berangsur-angsur. Diusahakan sejauh 50
meter dari garis pantai yang baru direklamasi, kedalaman
13
airnya mulai dari 50 cm – 150 cm, ketika pasang surut, dan
dari 50 meter ke tengah kedalaman laut sejak 150 cm sampai
3 meter atau lebih.
PENYELAMATAN DAN PENGAMANAN PARA
PENGUNJUNG
Drs. Noersal Samad, MA
o Tempat-tempat yang berbahaya harus dipasang rambu-
rambu peringatan dan tetap diawasi.
o Setahap demi setahap, penjaga keselamatan & keamanan
pengunjung ditambah dan dilatih terus-menerus agar mahir
menyelamatkan/mengamankan para pengunjung yang meng-
hadapi atau mengalami hal-hal berbahaya di tengah/sekitar
laut wilayah tugas mereka (rujukan: baywatch dan/atau coast
guard training movies).
o Diusahakan agar tersedia pelatih renang dan selam resmi,
terlatih dan bersertifikat, secukupnya.
o Perlengkapan penyelamat, pengobatan (minimal P3K) untuk
perenang, penyelam serta pengunjung lainnya, dan dokter
(puskesmas dan apotek) seyogianya tersedia di sekitar
kawasan wisata tersebut. Fasilitas tersebut harus mudah
dicapai dan bisa dipergunakan cepat.
o Brosur, buku panduan (manual/guide book) dan peta/denah
kawasan untuk pengunjung; nautical chart (peta laut), daftar
14
pasang naik & surut beserta ramalan cuaca selalu tersedia
untuk para petugas yang melaut atau yang memerlukannya.
o Kelaikan perlengkapan yang akan dipergunakan pengunjung
dan batas daya muat/angkut harus diperhatikan, yang
merupakan kewajiban mutlak dan tidak boleh dilalaikan para
petugas bersangkutan, agar kecelakaan di pantai dan di laut
bisa diminimalisasi dan diusahakan sampai titik 0.
o Para perenang, penyelam dan pemancing dari daerah lain
harus mematuhi petunjuk dan aturan-aturan setempat. Demi
keamanan dan keselamatan yang belum berpengalaman
atau belum mengenal medan, mereka harus didampingi
pemandu atau pawang lokal yang telah mendapat izin
operasi dari pejabat yang berwewenang.
PENTAHAPAN RENCANA PEMBANGUNAN
Drs. Noersal Samad, MA
Rencana pembangunan dan pengembangan pantai dan pulau
dapat dibagi atas:
A) Tahap Pertama
01) Alur masuk ke dermaga
02) Pintu gerbang
03) Pos keamanan
04) Restoran
05) MCK termasuk kamar bilas dan locker
15
06) Menara air
07) Pembangkit tenaga listerik
08) Sistem pengaturan pembuangan air limbah dan roil
09) Jalan setapak
10) Rumah karyawan
11) P.P.P.K
12) Tempat pemadam kebakaran
13) Tempat bermain anak-anak dan fasilitasnya
- Tanpa bayar
- Dengan membayar
14) Tempat pembuangan sampah
- Bak sampah kecil
- Bak tempat pengumpul sampah
15) Pondok pandang
16) Parasol/shelter
17) Tempat berkemah
18) Kantor pengelola
19) Taman
20) Penanaman pohon pelindung laut dan darat
B) Tahap Kedua
01) Fasilitas olah raga air dan olah raga darat
02) Akomodasi berbentuk bedeng/barak
03) Ruang pertemuan
04) Restoran lengkap
Bar
16
Discotheque
Dining hall
05) Fasilitas untuk bermain (games)
Billiard
Pinball
Computer games
Bridge
Catur
Halma dsb
06) Fresh water swimming pool
C) Tahap Ketiga
01) Restoran di tengah laut (sunken ship restaurant)
02) Akomodasi untuk Middle and High Income guests
03) Reklamasi pantai
04) Sauna, tennis, archery, dan clay pigeon shooting
05) Indoor swimming pool (fresh water)
06) Conference room (execuitives)
07) Dermaga lengkap
o Untuk perahu
o Untuk speed boat
o Untuk kapal motor
08) Lapangan tennis/squash
09) Lapangan golf (di sekitar pantai/pulau yang luas)
17
PERSYARATAN TEMPAT BERKEMAH
Drs. Noersal Samad, MA
01) Lokasi
1.1. Terpisah dari keramaian dan kebisingan
1.2. Mudah dicapai
1.3. Ada jalan menuju lokasi
02) Luas
Luasnya lebih kurang 0,25 ha
03) Keadaan fisik
3.1. Cukup padat dan mempunyai daya serap (tidak becek)
3.2. Ditumbuhi rumput-rumput
3.3. Ditanak pohon-pohon peneduh
04) Pagar tanaman hidup
Berfungsi sebagai pengaman penyelenggaraan keleluasan
pribadi (privacy) dan sekaligus sebagai unsure penghijauan
serta keserasian lingkungan
05) Area perkemahan
Area kelompok pria terpisah dari area kelompok wanita dan
area kelompok keluarga
06) Air bersih
Air bersih disalurkan ke tempat-tempat perkemahan melalui
kran-kran air segar, bias dipergunakan masak dan MCK
07) MCK
Bersifat semi permanen untuk fasilitas mandi/cuci, kakus
yang memenuhi persyaratan kesehatan
18
08) Penerangan
Penerangan listerik hanya untuk bangunan-bangunan
fasilitas yang berada di luar area perkemahan
09) Tempat masak
Sifatnya semi permanen untuk masak dan makan
10) Pembuangan air
Saluran pembuangan air kotor disediakan tempat yang
diperlukan. Hanya air yang sudah dibersihkan saja yang
boleh dialirkan ke laut. Ada tempat pengumpul besar
air kotor, tempat pemerosesan diberi zat kimia, tempat
pengendapan akhir sebelum dialirkan ke laut atau sungai.
11) Tempat sampah
Tempat-tempat pembuangan sampah sederhana (semi
permanen) yang strategis letaknya, dikhususkan untuk
sampah. Pembangunannya disesuaikan dengan
persyaratan kehidupan lingkungan yang sehat dan nyaman.
12) Api unggun
Fasilitas untuk api unggun bahan-bahannya harus
didtangkan dari luar area –perkemahan
13) Peralatan berkemah
Harus tersedia tenda dan alat-alat yang bisa disewakan
antara lain:
a) 4 buah tenda peleton yang berkapasitas 160 orang
b) 5 buah tenda regu yang berkapasitas 100 orang
c) 5 buah tenda komando yang berkapasitas 40 orang
14) Pencegahan kebakaran
19
Tersedia alat dan bahan pencegah kebakaran di tempat-
tempat tetentu (pos pencegah/pemadan kebakaran)
15) Olah raga
Disediakan fasilitas untuk kegiatan olah raga darat dan laut
Drs. Noersal Samad, MA
PERSYARATAN HOTEL
Drs. Noersal Samad, MA
A) Persyaratan fisik
1. Lokasi
Untuk menjamin kenikmatan tamu pencemaran
lingkungan yang disebabkan suara bising, bau tidak
sedap, debu dan asap harus dihindarkan.
2. Jumlah kamar
Sekurang-kurangnya 30 kamar yang terdiri dari:
2.1. Dormitory style yang berkapasitas:
a) 40 orang ………………… 2 buah
b) 20 orang ………………… 2 buah
c) 10 orang ………………… 2 buah
d) 4 orang ………………… 5 buah
2.2. Dua bangsal yang berkoridor di tengah dengan
kamar kiri dan kanan 16 kamar twin untuk 32 orang
2.3. Tiga bungalow yang mempunyai kamar suite
Sebanyak 3 buah untuk 3 double rooms
20
3. Ruangan Umum
Ruangan umum terdiri dari:
a) Lobby
b) Ruang makan
c) Bar
4. Kebun
Tersedia kebun atau lapangan rumput terpelihara.
5. Tempat masuk
Tersedia tempat masuk (entrnce) terpisak untuk dan
barang-barang keperluan hotel
6. Lobby
Tersedia tempat duduk sekurang-kurangnya 12 tempat
duduk.
7. Kantor Depan
7.1. Tempat penerimaan tamu
7.2. Tempat penerangan
7.3. Tempat pembayaran
7.4. Tempat penitipan barang-barang berharga
7.5. Ruang penitipan koper
8. Toilet Umum
Tersedia toilet umum sekurang-kurangnya 3 (tiga) untuk
pria dan 2 (dua) untuk wanita.
Dilengkapi:
(a) Urinoir
(b) Tempat cuci muka dengan kaca rias
(c) Alat pengering tangan
21
Untuk wanita ditambah dengan
(d) W.C.
(e) Kaca rias dan kursi
B) Makanan dan Minuman
1. Ruang makan
Luas lantai sekurang-kurangnya 100 m2.
2. Perlengkapan
Tersedia perabot ruang makan dalam jumlah dan mutu
yang cukup serta perlengkapan lainnya
a. Linen
b. Silverware
c. Chinaware
d. Glassware
3. Bar
Tersedia ruang bar dengan ukuran lantai lebih kurang 40
m2.
C) Fasilitas Penunjang
1. Ruang perkantoran untuk pengelolaan hotel dan pulau
2. Ruang linen
Tersedia ruang penyimpanan linen denagn ukuran yang
cukup.
3. Kamar pelayanan (Room boy station)
22
Setiap kelompok kamar tidur dilengkapi dengan kamar
pelayanan sesuai lebutuhan
4. Ruang Laundry
Luas ruang laundry sekurang-kurangnya 40 m2
5. Dry Cleaning
Tersedia fasilitas dry cleaning yang berukuran 20 m2
6. Ruang Penyimpan Perabot
Tersedia ruangan yang cukup luas untuk penyimpanan
perabot hotel.
7. Ruang Pemeliharaan dan Perbaikan Perabot
Tersedia ruangan peralatan pemeliharaan dan perbaikan
perabot
8. Dapur
Tersedia dapur dengan luas lantai sekurang-kurangnya
45 m2.
8.1. Perlengkapan
a. Dinding dilapisi tegel
b. Ruang/dapur mempunyai tempat masak, washbasin
dan toilet untuk karyawan
c. Ruang tersebut dihubungkan dengan ruang makan
oleh pintu berdaun dua yang dapat bergerak dua arah
(swinging door).
d. Dapur terdiri dari:
o Kamar pendingin
o Bagian persiapan
o Bagian masak
23
o Bagian makanan dingin
o Bagian santap pagi/pantry
o Bagian pencucian alat makan, minum dan masak
9. Tempat Penyimpanan Makanan dan Minuman
Tersedia secara terpisah:
9.1. General store
9.2. Beverage store
10. Ruang Penerimaan Bahan Makanan
Tersedia ruang penerimaan bahan makanan dan barang-
barang lain.
11. Pembuangan Sampah
Tersedia tempat pembuangan sampah yang tidak meng-
ganggu lingkungan dan kenyamanan tamu serta dibersih-
kan setiap hari.
D) FASILITAS KARYAWAN
Tersedia:
1. Pintu masuk khusus
2. Fasilitas mandi
3. Kamar ganti pakaian untuk karyawan wanita dan pria
4. Ruang makan
E) INSTALASI TEKNIK
1. Air
1.1. Tersedia air untuk setiap kamar tidur sebanyak 750 liter
1.2. Tersedia instalasi air panas.
24
2. Listrik
2.1. Tersedia cukup aliran listrik secara terus menerus dan
pembangkit tenaga listrik cadangan
2.2. Penerangan disetiap kamar tidur termasuk kamar mandi
sekurang-kurangnya 10 watt/m2.
2.3. Sekurang-kurangnya ada 2 stop kontak disetiap kamar
dan 1 di kamar mandi
2.4. Tersedia lampu meja kecil di kamar tidur
2.5. Tersedia lampu baca yang baik dekat tempat tidur
dengan tombol yang mudah dicapai (twin bedded
rooms & bungalows saja)
2.6. Tersedia lampu di kamar mandi
2.7. Tersedia lampu dekat pintu masuk di dalam kamar tidur
(twin bedded rooms & bungalows)
3. Sistem Pendingin
3.1. Untuk bungalow, setiap kamar tidur dilengkapi dengan
sistem pendingin yang mudah diatur sendiri oleh tamu
3.3. Ruangan mempunyai system ventilasi yang baik
3.4. Semua kamar mandi dan WC mempunyai ventilasi
yang baik.
4. Pengamanan
4.1. Koridor dan tangga dipisahkan oleh pintu yang
Membuka ke arah tangga.
4.2. Pemasangan alat-alat tanda bahaya dan pemadam
kebakaran yang memenuhi syarat.
5. Saluran Pembuang Air dan Kotoran
5.1. Semua air kotor disalurkan melalui pipa penyaluran
25
Yang lancar. Air ini dikumpulkan dalam kolom yang
berfungsi sebagai pengendapan dan pembersihan
kimiawi, sebelum dibuang ke laut (terbebas dari
pencemaran). Air laut di sekitar pantai dan pulau
benar-benar bersih dan sehat untuk berenang, jangan
sampai tercemar oleh air buangan dari daratan.
5.2. Khusus untuk dapur tersedia saluran pembuangan
menuju kolom pengumpul dan pembersih kimiawi.
F) FASILITAS INSTALASI PELAYANAN
TAMBAHAN
1. Kolam Renang
1.1. Adanya kolam renang air tawar yang memenuhi syarat
1.2. Adanya ruang ganti pakaian yang terpisah untuk pria
dan wanita, dilengkapi:
a. Locker
b. Toilet
c. Handuk
d. Shower
e. Ruang cuci dan bilas
1.3. Adanya penjaga kolam dan pelatih renang.
----------==========0000000000 NS 0000000000==========---------
Disusun oleh Drs. Noersal Samad, MA
26