14
PANDUAN KEGIATAN PEMBEKALAN TIM PENDAMPING SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH

penilaian potensi calon kepala sekolah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: penilaian potensi calon kepala sekolah

PANDUAN KEGIATAN

PEMBEKALAN TIM PENDAMPING

SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT

CALON KEPALA SEKOLAH

Page 2: penilaian potensi calon kepala sekolah
Page 3: penilaian potensi calon kepala sekolah

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

KEPALA SEKOLAH (LPPKS) INDONESIA

Kp. Dadapan RT 06/07, Desa Jatikuwung Gondangrejo

Karanganyar, Jawa Tengah - INDONESIA

Telp. +62 2718502888; +62 2718502999

Fax. +62 2718502000

e-mail : [email protected]

Page 4: penilaian potensi calon kepala sekolah

[Penyiapan Calon KS/M] Page 1

A. Pendahuluan

Penyiapan calon kepala sekolah/madrasah adalah

proses penyediaan calon kepala sekolah/madrasah

yang meliputi rekrutmen serta pendidikan dan

pelatihan calon kepala sekolah/madrasah. Penyiapan

calon kepala sekolah/madrasah didasarkanpada

proyeksi kebutuhan 2 (dua) tahun yang akan datang.

Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan kemudian

dilakukan rekrutmen dengan memberikan kesempatan

bagi guru terbaik yang memenuhi persyaratan untuk

mendaftar sebagai calon kepala sekolah/madrasah.

Penyiapan calon kepala sekolah/madrasah

diselenggarakan oleh pemerintah daerah antara lain

melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (komisi

yang membidangi pendidikan), Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Kepegawaian

Daerah (BKD), dan Dinas Pendidikan.

Pemerintah daerah dengan segala kewenangannya

dapat menyelenggarakan program penyiapan calon

kepala sekolah/madrasah mulai tahap rekrutmen,

seleksi administratif, seleksi akademik, dan

pelaksanaan Diklat Calon Kepala Sekolah, sepanjang

memiliki lembaga diklat calon kepala sekolah yang

terakreditasi oleh Lembaga Administrasi Negara

(LAN). Bagi pemerintah daerah yang belum memiliki

lembaga diklat calon kepala sekolah terakreditasi maka

pemerintah daerah, baik langsung maupun dengan

Page 5: penilaian potensi calon kepala sekolah

[Penyiapan Calon KS/M] Page 2

fasilitasi pemerintah dapat bekerjasama dengan

LPPKS, LPMP atau lembaga lain yang setara.

Amanah pemerintah melalui Permendiknas No.6

Tahun 2009 menggariskan agar LPPKS melaksanakan

penyiapan, pengembangan dan pemberdayaan kepala

sekolah. Konsekuensi logis dari amanah ini antara lain

mendudukkan LPPKS sebagai LeadingSector

penyelenggaraan Program Penyiapan Calon Kepala

Sekolah/Madrasah (PPCKS/M), artinya setiap pihak

yang akan melaksanakan PPCKS/M wajib

berkoordinasi dengan LPPKS. Dengan kata lain,

sebelum melaksanakan program penyiapan calon

kepala sekolah, dinas pendidikan atau melaluilembaga

diklat yang ditunjuk oleh dinas pendidikan harus

menyampaikan kepada LPPKS bahwa dinas pendidikan

akan menyelenggarakan program penyiapan calon

kepala sekolah. Hal ini dilakukan sebagai upaya

penjaminan mutu pelaksanaan PPCKS/M.

Sebagai Leading Sector LPPKS wajibmelakukan

supervisi pada saat dinas pendidikan atau melalui

lembaga diklat yang ditunjuk oleh dinas pendidikan

melaksanakan seleksi akademik dan Diklat Calon

Kepala Sekolah (In 1, OJL, In 2) dengan biaya dari dinas

pendidikan atau Pemerintah. Dinas pendidikan atau

melaluilembaga diklat yang ditunjuk oleh dinas

pendidikan wajib menyampaikan dokumen hasil

seleksi administratif, dokumen hasil seleksi akademik,

dan dokumen hasil Diklat Calon Kepala Sekolah kepada

Page 6: penilaian potensi calon kepala sekolah

[Penyiapan Calon KS/M] Page 3

LPPKS. Dokumen-dokumen tersebut akan digunakan

sebagai dasar oleh LPPKS dalam memproses Nomor

Unik Kepala Sekolah, NUKS, dan sertifikat kepala

sekolah.Calon Kepala Sekolah yang sudah memiliki

NUKS merupakan aset pemerintah daerah yang dapat

diangkat kapan saja sesuai formasi yang ada setelah

lulus penilaian akseptabilitas.

B. Proyeksi kebutuhan Kepala Sekolah/Madrasah

Proyeksi pada dasarnya merupakan suatu perkiraan

atau taksiran mengenai kebutuhan kepala

sekolah/madrasah untuk waktu dua tahun yang akan

datang. Hasil proyeksi kebutuhan kepala

sekolah/madrasah menjadi patokan tentang jumlah

calon kepala sekolah yang harus dipersiapkan.

Proyeksi harus dilakukan secara cermat agar

kebutuhan kepala sekolah dapat terpenuhi.

Proyeksi ini disusun dengan mendasarkan pada data-

data tentang jumlah sekolah berdasarkan jenjang;

penambahan dan pengurangan jumlah sekolah; data

kepala sekolah berdasarkan usia, masa jabatan, mutasi,

dan pemberhentian.

C. Rekrutmen Calon Kepala Sekolah/Madrasah

Rekrutmen bertujuan untuk memilih guru-guru yang

memiliki pengalaman dan potensi terbaik untuk

mendapatkan tugas sebagai kepala sekolah/madrasah.

Rekrutmen meliputi (1) pengusulan calon oleh kepala

Page 7: penilaian potensi calon kepala sekolah

[Penyiapan Calon KS/M] Page 4

sekolah dan/atau pengawas, (2) seleksi administratif,

dan (3) seleksi akademik. Seleksi administratif dan

akademik diselenggarakan oleh dinas pendidikan

provinsi/kabupaten/kota, dan kantor wilayah

kementerian agama/kantor kementerian agama

kabupaten/kota atau instansi lain terkait yang

berwenang.

Pengusulan guru sebagai calon kepala

sekolah/madrasah dilakukan melalui langkah-langkah

sebagai berikut: pengumuman, identifikasi guru

potensial, penyiapan berkas usulan, dan pengajuan

usulan calon kepala sekolah. Guru yang potensial dapat

diusulkan kepada dinas propinsi/kabupaten/kota dan

kantor wilayah kementerian agama/kantor

kementerian agama kabupaten/kota oleh kepala

sekolah/madrasah atau bersama-sama dengan

pengawas sekolah/madrasah.

Seleksi administratif dilakukan melalui penilaian

kelengkapan dokumen yang dikeluarkan oleh pihak

yang berwenang sebagai bukti bahwa calon kepala

sekolah/madrasah bersangkutan telah memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan pada Permendiknas

No.28 Tahun 2010 Pasal2, Ayat (2).

Sedangkan seleksi akademik dilakukan melalui

Penilaian Potensi Kepemimpinan, penyusunan Makalah

Kepemimpinan, serta penguasaan awal terhadap

kompetensi kepala sekolah/madrasah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan

Page 8: penilaian potensi calon kepala sekolah

[Penyiapan Calon KS/M] Page 5

Penilaian Potensi Kepemimpinan adalah suatu proses

pengumpulan informasi yang berkaitan dengan

kemampuan, kekuatan atau daya kepemimpinan yang

dimiliki oleh calon kepala sekolah/madrasah yang

memungkinkan untuk dikembangkan.

Penyusunan makalah kepemimpinan dimaksudkan

untuk menilai pemahaman/wawasan guru tentang

kepemimpinan, khususnya kepemimpinan dalam

konteks pendidikan. Selain itu juga untuk memilih dan

memilah calon kepala sekolah/madrasah yang

memiliki kerangka berpikir yang konseptual dan

akademik untuk menjadi pemimpin yang baik di masa

depan. Seleksi akademik ini dilakukan oleh asesor

nasional untuk PPCKS/M.

Penguasaan awal kompetensi dilakukan melalui

Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian

(AKPK) semenjak guru melamar sebagai calon kepala

sekolah/madrasah. Hasil AKPK diolah dan dianalisis

untuk digunakan sebagai bahan penyusunan program

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala

Sekolah/Madrasah (Diklat Calon Kepala

Sekolah/Madrasah). AKPK bersifat individual dan

merupakan alat pemetaan kompetensi bagi calon

kepala sekolah/madrasah untuk mengetahui tingkat

pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimilikinya

berkenaan dengan kompetensi calon kepala

sekolah/madrasah.

Page 9: penilaian potensi calon kepala sekolah

[Penyiapan Calon KS/M] Page 6

C. Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala

Sekolah/Madrasah

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala

Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pemberian

pengalaman pembelajaran secara teoretik maupun

praktik danbertujuan untuk menumbuhkembangkan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada dimensi-

dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,

kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Pendidikan dan

pelatihan calon kepala sekolah/madrasah dilaksanakan

dalam kegiatan tatap muka dalam kurun waktu

minimal 100 jam dan praktik pengalaman lapangan

dalam kurun waktu minimal selama 3 (tiga) bulan atau

ekuivalen dengan 200 jam..

1. Kurikulum

Kurikulum Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah

dikembangkan berdasarkan hasil analisis AKPK yang

memiliki 5 dimensi kompetensi yaitu: kepribadian,

manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.

Kurikulum diklat terdiri dari silabus, struktur

program, mata diklat, dan deskripsi mata diklat.

2. Pola Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah

a. In Service Learning I (In 1)

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala

Sekolah/Madrasah tahap pertama berupa

Page 10: penilaian potensi calon kepala sekolah

[Penyiapan Calon KS/M] Page 7

kegiatan tatap muka in service learning I yang

diselenggarakan dalam durasi minimal 70 jam @

45 menit. Materi pelatihan mencakup materi

umum, materi inti dan materi penunjang.

b. On the Job Learning (OJL)

On the job learning bertujuan untuk

memberikan kesempatan kepada calon kepala

sekolah/madrasah mendapatkan pengalaman

belajar di sekolah/ madrasah. Disamping itu, OJL

bertujuan untuk mempraktikkan hasil

pembelajaran in service learning I sehingga

memperoleh pengalaman praktik-praktik yang

baik (good practices) tentang kompetensi kepala

sekolah/ madrasah.

Kegiatan OJL dilaksanakan sesuai dengan action-

plan yang telah dibuat pada tahap in service

learning I. Peserta diperkenankan untuk

melakukan modifikasi dan perubahan-

perubahan yang diperlukan atas action plan

yang telah dibuat dengan persetujuan fasilitator.

On the Job Learning dilaksanakan selama

minimal 3 bulan atau setara dengan minimal

200 jam. Dalam OJL peserta

mengimplementasikan kegiatan sebagaimana

action plan selama 150 jam di

sekolah/madrasahnya dan 50 jam di sekolah

lain. Selama pelaksanaan OJL peserta dibimbing

Page 11: penilaian potensi calon kepala sekolah

[Penyiapan Calon KS/M] Page 8

oleh fasilitator dan kepala sekolah/madrasah

yang memiliki kompetensi baik.

c. In Service Learning II (In 2)

In service learning II berdurasi minimal 30 Jam

@ 45 menit diselenggarakan dalam bentuk

penilaian portofolio dan presentasi refleksi hasil

kegiatan OJL.

D. Akreditasi Lembaga Diklat Calon Kepala Sekolah

Akreditasi lembaga penyelenggara Diklat Calon Kepala

Sekolah bertujuan untuk mengidentifikasi potensi

lembaga yang mampu dan layak untuk

menyelenggarakan Diklat Calon Kepala Sekolah.

Akreditasi lembaga Diklat Calon Kepala Sekolah

dilakukan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN)

selaku penanggung jawab pembinaan diklat aparatur

negara secara nasional. Dalam proses akreditasi

terdapat Tim Penilai dan Tim Verifikasi. Unsur-unsur

Tim Penilai adalah pejabat eselon I dari LAN, Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan

Penjaminan Mutu Pendidikanyang selanjutnya

disingkat BPSDMP-PMP (eselon I yang menaungi

lembaga yang akan diakreditasi), BKN, Kementerian

PAN RB, Direktorat Jenderal Anggaran Departemen

Keuangan, serta Pusat Pendidikan dan

Pelatihan(Pusdiklat) Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Unsur-unsur Tim Verifikasi adalah

Page 12: penilaian potensi calon kepala sekolah

[Penyiapan Calon KS/M] Page 9

pejabat eleson II, III, dan IV dari LAN dan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan yang ditunjuk oleh Kepala

BPSDMP-PMP. LPPKS selaku instansi pembina dalam

Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah memberikan

usulan bahan-bahan penilaian akreditasi kepada LAN

melalui Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan

dan BPSDMP-PMP.

Lembaga Diklat Calon Kepala Sekolah yang

diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah

daerah dapat terdiri dari perguruan tinggi

negeri/swasta, PPPPTK, LPMP, Badan Diklat Daerah,

Badan Diklat Kementerian Agama, dan Lembaga Diklat

Calon Kepala Sekolah lainnya.

E. Pemerolehan Sertifikat Kepala Sekolah/Madrasah

Sertifikat kepala sekolah/madrasah adalah bukti

formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru

bahwa yang bersangkutan telah memenuhi kualifikasi

dan kompetensi untuk mendapat tugas tambahan

sebagai kepala sekolah/madrasah. Pemegang sertifikat

dinyatakan telah lulus program pendidikan dan

pelatihan calon kepala sekolah/madrasah dan telah

memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi untuk

diberi tugas tambahan sebagai kepala

sekolah/madrasah sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Sertifikat kepala sekolah/madrasah ditanda-tangani

oleh Kepala BPSDMP-PMP Kementerian Pendidikan

Page 13: penilaian potensi calon kepala sekolah

[Penyiapan Calon KS/M] Page 10

dan Kebudayaan atau Direktur Jenderal Pendidikan

Islam Kementerian Agama untuk kepala MI, MTs, dan

MA/MAK.

Sertifikat yang diperoleh calon kepala

sekolah/madrasah diberikan Nomor Unik Kepala

Sekolah (NUKS) yang dikeluarkan dan dicatat dalam

database nasional oleh LPPKS sebagai penjaminan

mutu penyelenggaraan PPCKS/M.

F. Penilaian Akseptabilitas Kepala Sekolah/Madrasah

Penilaian akseptabilitas adalah penilaian calon kepala

sekolah/madrasah yang bertujuan untuk menilai

ketepatan calon dengan sekolah/madrasahdi mana

yang bersangkutan akan diangkat dan ditempatkan.

Agar proses penilaian calon kepala sekolah/madrasah

dapat dipedomani dengan baik oleh dinas pendidikan

kabupaten/kota dalam wilayah Republik Indonesia,

maka berikut ini beberapa langkah yang perlu

dilaksanakan sesuai amanat Permendiknas Nomor 28

Tahun 2010.

Tim pertimbangan pengangkatan kepala

sekolah/madrasah ditetapkan oleh Pemerintah,

pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau

penyelenggara sekolah/madrasah yang dilaksanakan

oleh masyarakat sesuai dengan kewenangannya. Tim

pertimbangan melibatkan unsur pengawas

sekolah/madrasah dan dewan pendidikan.

Timpertimbangan pengangkatan kepala

Page 14: penilaian potensi calon kepala sekolah

[Penyiapan Calon KS/M] Page 11

sekolah/madrasah membuat rekomendasi

berdasarkan hasil penilaian akseptabilitas kepada

Bupati/Walikota melalui dinas pendidikandan

rekomendasi tersebut harus disertai dengan

penjelasan pendukung.