Upload
nurul-fahmi
View
37.296
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
PANCASILA SEBAGAI
SUMBER NILAI & PARADIGMA
PEMBANGUNAN
GROUPII
ANDI INAYATUL KAMALFARIDAHMELA ARIANINURUL FAHMIRIKY SUSANTOWITRIANA
Pengertian
Nilai
Pancasila sebagai Sumber
Nilai
Pancasila sebagai
Paradigma Pembangun
-an
A. PENGERTIAN NILAINilai adalah kemampuan yang dipercaya ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia atau sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok
Nilai pada hakikatnya marupakan sifat atau kualitas yang ada pada suatu objek
Nilai tidak bersifat konkret, yaitu tidak dapat ditangkap oleh indera manusia tetapi nilai dapat bersifat subjektif maupun objektif
Max Sceler
Nilai-nilai kenikmatan
Nilai-nilai kehidupan
Nilai-nilai kejiwaan
Nilai-nilai kerohanian
Notonagoro
Nilai materil
Nilai vital
Nilai kerohanianNilai kebenaranNilai keindahanNilai kebaikanNilai religius
Walter G. Everet
Nilai-nilai ekonomi
Nilai-nilai jasmaniyah
Nilai-nilai hiburan
Nilai-nilai sosial
Nilai-nilai watak
Nilai-nilai estesis
Nilai-nilai intelektual
Ciri-ciri nilai menurut Bambang Daroeso (1986 :57)
Nilai bersifat abstrak
Nilai bersifat nominatif
Nilai dapat bersifat sebagai daya dorong ataupun motivator
Macam-macam
Nilai
Nilai Logika (nilai besar dan salah)
Nilai Estetika
(nilai indah dan tidak
indah) Nilai etika atau moral ( nilai baik dan buruk)
B. PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI
Nilai-nilai Pancasila
bersifat objektif Nilai-nilai
Pancasila bersifat subjektif
Nilai-nilai Pancasila bersifat objektifPancasila yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945, menurut ilmu hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah yang fundamental Negara sehingga merupakan sumber hukum di Indonesia, Pancasila berkedudukan sebagai tertib hukum yang tertinggi. Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri sebenarnya menunjukkan adanya sifat-sifat yang umum/universal dan abstrak karena merupakan suatu nilai. Inti nilai-nilai Pancasila akan tetap ada selamanya dalam kehidupan sbangsa Indonesia dan mungkin juga pada bangsa lain, baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan, kenegaraan, maupun dalam kehidupan keagamaan.
Nilai-nilai Pancasila bersifat subjektifNilai-nilai Pancasila merupakan falsafah atau pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga merupakan jti diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai kebenaran, keadilan, dan kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan berbegara.Nilai-nilai Pancasila muncul dari bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia sebagai kuasa materialis. Nilai-nilai tersebut sebagai hasil pemikiran, penilaian, kritis, serta hasil refleksi filosofis bangsa Indonesia. Di dalam Pancasila terkandung tujuh nilai kerohanian, yaitu nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis, estetis, dan nilai religious yang manifestasinya sesuai dengan nurani bangsa Indonesia.
C. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNANParadigma pada awalnya muncul dalam dunia ilmu pengetahuan terutama dalam hubungannya dengan filsafat ilmu pengetahuan
Paradigma adalah asumsi-asumsi dasar serta asumsi-asumsi teoritis yang umum sehingga merupakan sumber hukum, metode, dan penerapan dalam ilmu pengetahuan yang menentukan sifat, cirri, maupun karakter dari ilmu pengetahuan tersebut
Dalam sejarah perkembangannya, istilah paradigma berkembang menjadi terminologi yang mengandung pengertian sumber nilai, kerangka berpikir, orientasi dasar, sumber asas, serta arah dan tujuan dari perkembangan, perubahan, serta proses dalam bidang tertentu
Bidang Iptek
Dalam upaya mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabatnya, manusia perlu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreatifitas rohani manusia.
Bidang PolitikPembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada ontologis manusia. Hal ini berdasarkan kenyataan objektif bahwa manusia sebagai subjek Negara, sehingga kehidupan politik dalam Negara harus benar-benar mewujudkan tujuan demi menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
Bidang EkonomiPengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan melainkan demi kemanusiaan, yaitu demi kesejahteraan seluruh bangsa. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa tujuan ekonomi itu sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia, agar manusia lebih sejahtera.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Bidang Sosial Budaya
Pengembangan aspek sosial budaya hendaknya didasarkan pada sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat bangsa yang bersangkutan. Prinsip etika Pancasila pada akikatnya bersifat humanistik.
Bidang Agama
Pancasila sebagai paradigmaa pembangunan bidang agama, yakni menetapkan fungsi peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral, spiritual, dan etika dalam penyelenggaraan Negara, serta mengupayakan agar segala peraturan perundang-undangan tidak bertentangan dengan moral agama.
Bidang Ekonomi
Pancasila merupakan cita-cita hukum, kerangka berfikir, sumber nilai dan sumber arah penyusunan dan perubahan hukum positif di Indonesia, sehi Indonesia, sehinggga fungsi pancasila sebagai paradigmaa hukum atau berbagai pembaharuan hukum di Indonesia.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Bidang HankamUntuk tegaknya hak-hak warga Negara, maka diperlukan peraturan perundang-undangan Negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun dalam rangka melindungi hak-hak warganya. Atas dasar pengertian ini, maka keamanan merupakan syarat mutlak tercapainya kesejahteraan warga Negara. Demi taegaknya integritas seluruh masyarakat Negara, untuk itu diperlukan aparat keamanan Negara dan aparat penegak hukum Negara.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Abdulkarin Ain.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Bandung:Grafindo Media Pratama.Bambang, Sugiyarto.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Surakarta:Grahadi.Priyatno,Bambang Sidik, Nur Habibi.2011.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta:CV Bina Pustaka.http://exalute.wordpress.com/2008/07/24/pancasila-sebagai-paradigma-pembangunan/
http://go.mail.ru/search?q=Makalah+Pancasila+Sebagai+Paradigma+Pembangunan+%C2%AB+dzmivhyeverlastingforever.htm&fr=chrome
LITERATUR