5
I. PENDAHULUAN Fungsi membran sel adalah sebagai pengatur keluar masuknya zat kedalam sel. Osmosis adalah perpindahan molekul-molekul air (zat pelarut) dari hipotonik (hipotonis) menuju larutan dengan hypertonik (hipertonis) melalui membran semi permiabel. Contoh dalam proses osmosis diantaranya adalah kentang. Kentang merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk praktikum terjadinya osmosis. Dengan melakukan percobaan osmosis pada kentang kita bisa mengetahui bagaimana proses osmosis. II. TUJUAN PRAKTIKUM. Percobaan ini dilakukan guna mengetahui lebih jauh mengenai peristiwa osmosis yang sering terjadi dalam kehidupan sehari- hari. III. ALAT DAN BAHAN 1. Neraca 2. Pisau 3. Pelubang gabus 4. Gelas kimia 3 buah 5. Kentang segar 3 buah 6. Larutan gula 5% dan 30% 7. Air 8. Tisu IV. CARA KERJA 1. Dibuat silinder dari umbi kentang dengan menggunakan pelubang gabus sebanyak 3 buah deangan ukuran yang sama. 2. Ditimbang masing-masing silinder kentang tersebut. Usahakan semua silinder kentang memiliki berat yang sama. Kemudian catat beratnya. 3. Direndam silinder umbi kentang tersebut pada waktu yang bersamaan selama 15 menit. 4. Setelah 15 menit, diangkat dan disimpan di atas kertas tisu, kemudian timbang kembali masing-masing silinder umbi kentang tersebut, catat hasilnya.

Osmosis kentang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biologi

Citation preview

Page 1: Osmosis kentang

I. PENDAHULUAN

Fungsi membran sel adalah sebagai pengatur keluar masuknya zat kedalam sel. Osmosis adalah

perpindahan molekul-molekul air (zat pelarut) dari hipotonik (hipotonis) menuju larutan dengan

hypertonik (hipertonis) melalui membran semi permiabel. Contoh dalam proses osmosis

diantaranya adalah kentang. Kentang merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk

praktikum terjadinya osmosis. Dengan melakukan percobaan osmosis pada kentang kita bisa

mengetahui bagaimana proses osmosis.

II. TUJUAN PRAKTIKUM.

Percobaan ini dilakukan guna mengetahui lebih jauh mengenai peristiwa osmosis yang sering

terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Neraca

2. Pisau

3. Pelubang gabus

4. Gelas kimia 3 buah

5. Kentang segar 3 buah

6. Larutan gula 5% dan 30%

7. Air

8. Tisu

IV. CARA KERJA

1. Dibuat silinder dari umbi kentang dengan menggunakan pelubang gabus sebanyak 3

buah deangan ukuran yang sama.

2. Ditimbang masing-masing silinder kentang tersebut. Usahakan semua silinder kentang

memiliki berat yang sama. Kemudian catat beratnya.

3. Direndam silinder umbi kentang tersebut pada waktu yang bersamaan selama 15 menit.

4. Setelah 15 menit, diangkat dan disimpan di atas kertas tisu, kemudian timbang kembali

masing-masing silinder umbi kentang tersebut, catat hasilnya.

V. HASIL PERCOBAAN

No Jenis Media Berat Silinder Umbi Kentang

Sebelum percobaan Setelah percobaan

1 Air 3,5 gram 3,6 gram

2 Larutan gula 5% 3,5 gram 3,5 gram

3 Larutan gula 30% 3,5 gram 3,0 gram

Page 2: Osmosis kentang

Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil analisa data pada silinder kentang no 1 yang berada

pada air memiliki berat bertambah yang awal, beratnya ialah 3.5 menjadi 3,6.. Air diketahui memiliki

konsentrasi lebih rendah dibandingkan kandungan dalam silinder kentang, jadi kentang yang lebih berat

disebabkan karena air berpindah dari air (hipotonik) ke silinder kentang (hypertonik). Pada silinder

kentang no. 1, silinder kentang tersebut berubah menjadi keras, hal ini disebabkan oleh perpindahan air

yang menyebabkan sitoplasma penuh dengan air sehingga silinder kentang berada pada keadaan turgor.

Pada silinder kentang no 2 tidak mengalami pertambahan berat maupun perubahan tekstur. Hal

ini terjadi karena silinder kentang dan larutan gula 5% memiliki tingkat konsentrasi yang sama (Isotonik)

yang pada awalnya, beratnya ialah 3,5 dan akhirnya pun sama yaitu 3,5 yang disebabkan karena

konsentrasi yang ada didalam sel maupun diluar sel sama sehingga mengakibatkan tidak terjadinya

perubahan berat pada silinder kentang. Dan silinder kentang no 3 yang berada pada larutan gula 30%

mengalami pengurangan berat yang awal beratnya ialah 3.5 berubah menjadi 3,0. Larutan gula 30%

diketahui memiliki konsentrasi lebih tinggi dibandingkan silinder kentang, jadi kentang yang lebih ringan

disebabkan oleh air pada kentang (hipotonik) keluar menuju larutan gula 30% (hypertonik). Pada silinder

kentang no.3 , silinder kentang akan berubah menjadi lembek, hal ini disebabkan perpindahan air yang

menyebabkan sitoplasma mengkerut sehingga membran plasma terlepas dari dinding sel, peristiwa

inilah yang disebut plasmolisis.

VI. PERTANYAAN

1. Buatlah kesimpulan data berdasarkan hasil percobaan di atas !

Jawab :

Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil analisa data pada silinder kentang no 1

yang berada pada air memiliki berat bertambah yang awal, beratnya ialah 3.5 menjadi 3,6..

Air diketahui memiliki konsentrasi lebih rendah dibandingkan kandungan dalam silinder

kentang, jadi kentang yang lebih berat disebabkan karena air berpindah dari air (hipotonik)

ke silinder kentang (hypertonik). Pada silinder kentang no. 1, silinder kentang tersebut

berubah menjadi keras, hal ini disebabkan oleh perpindahan air yang menyebabkan

sitoplasma penuh dengan air sehingga silinder kentang berada pada keadaan turgor.

Pada silinder kentang no 2 tidak mengalami pertambahan berat maupun perubahan

tekstur. Hal ini terjadi karena silinder kentang dan larutan gula 5% memiliki tingkat

konsentrasi yang sama (Isotonik) yang pada awalnya, beratnya ialah 3,5 dan akhirnya pun

sama yaitu 3,5 yang disebabkan karena konsentrasi yang ada didalam sel maupun diluar sel

sama sehingga mengakibatkan tidak terjadinya perubahan berat pada silinder kentang. Dan

silinder kentang no 3 yang berada pada larutan gula 30% mengalami pengurangan berat

yang awal beratnya ialah 3.5 berubah menjadi 3,0. Larutan gula 30% diketahui memiliki

konsentrasi lebih tinggi dibandingkan silinder kentang, jadi kentang yang lebih ringan

disebabkan oleh air pada kentang (hipotonik) keluar menuju larutan gula 30% (hypertonik).

Pada silinder kentang no.3 , silinder kentang akan berubah menjadi lembek, hal ini

disebabkan perpindahan air yang menyebabkan sitoplasma mengkerut sehingga membran

plasma terlepas dari dinding sel, peristiwa inilah yang disebut plasmolisis.

Page 3: Osmosis kentang

2. Bandingkan perubahan berat silinder pada larutan gula 5% dengan larutan gula 30%.

Jelaskan mengapa demikian!

Jawab :

Pada silinder kentang no 2 tidak mengalami pertambahan berat maupun perubahan

tekstur. Hal ini terjadi karena silinder kentang dan larutan gula 5% memiliki tingkat

konsentrasi yang sama (Isotonik) yang pada awalnya, beratnya ialah 3,5 dan akhirnya pun

sama yaitu 3,5 yang disebabkan karena konsentrasi yang ada didalam sel maupun diluar sel

sama sehingga mengakibatkan tidak terjadinya perubahan berat pada silinder kentang. Dan

silinder kentang no 3 yang berada pada larutan gula 30% mengalami pengurangan berat

yang awal beratnya ialah 3.5 berubah menjadi 3,0. Larutan gula 30% diketahui memiliki

konsentrasi lebih tinggi dibandingkan silinder kentang, jadi kentang yang lebih ringan

disebabkan oleh air pada kentang (hipotonik) keluar menuju larutan gula 30% (hypertonik).

Pada silinder kentang no.3 , silinder kentang akan berubah menjadi lembek, hal ini

disebabkan perpindahan air yang menyebabkan sitoplasma mengkerut sehingga membran

plasma terlepas dari dinding sel, peristiwa inilah yang disebut plasmolisis.

3. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada sel-sel umbi kentang tersebut!

Jawab :

Peristiwa yang terjadi pada sel-sel umbi kentang yaitu kentang yang berada pada larutan

30% maka akan terjadi peristiwa pelasmolisis, ini terbukti berat kentang yang pada awalnya

3,5 menjadi 3.0. Pada larutan 5% ini akan mengalami isotonic karena konsentrasi air di

dalam dan diluar sel sama, ini juga terbukti dengan berat kentang yang awal dan akhirnya

sama yaitu 3.5. Pada larutan air maka akan terjadi peristiwa turgid yang dimana sel

membengkak namun dapat dipertahankan karena adanya dinding sel, ini juga terbukti

dengan berat kentang yang awalnta 3.5 menjadi 3.6

4. Tuliskan macam-macam variable yang ditemukan pada percobaan di atas !

Jawab :

- Variabel bebas : Larutan

- Variable tetap : Kentang

- Variabel control : Peristiwa osmosis

VII. KESIMPULAN

Setelah beberapa pengamatan dan diskusi, kami simpulkan bahwa :

Terjadi penambahan ukuran (mengembang) pada silinder kentang dikarenakan

keadaan media (air) bersifat hipotonik terhadap silinder kentang

Terjadi pengurangan ukuran (menyusut) pada silinder kentang dikarenakan keadaan

media (larutan gula 30%) bersifat hipertonik terhadap silinder kentang.

Tidak terjadinya penambahan ( mengembang) ataupun penyusutan pada silinder

kentang dikarenakan keadaan media (larutan gula 5%) bersifat isotonik terhadap

silinder kentang.

Page 4: Osmosis kentang

Media yang hipertonis terhadap kentang adalah media gelas 3 (larutan kapur) dan

media gelas 4 (air)

Konsentrasi zat terlarut mempengaruhi massa jenis larutan dan intensitas osmosis.

Dari kesimpulan tersebut kita dapat mengetahui bahwa osmosis adalah perpindahan zat pelarut (air)

baik dari luar ke dalam ataupun dari dalam ke luar sel, melalui membran semi permeabel, menuju

daerah dengan konsentrasi zat lebih rendah.