Upload
ones-indy
View
818
Download
58
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahNya serta shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Oleh karena bimbingan dan jalan kemudahan dariNya karya ilmiah dengan berjudul “Biobriket
Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Sebagai Bahan Bakar Alternatif Berbasis Masyarakat
yang Ramah Lingkungan” dapat terselesaikan.
Makalah Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi. Selain
itu makalah ini yang mengangkat ide pembuatan biobriket dari eceng gondok merupakan tawaran
solusi atas pendayagunaan salah satu sumber bahan bakar alternatif dari biomassa (bahan-bahan
organik). Hal ini mengingat semakin berkurangnya ketersediaan energi yang berasal dari minyak
ataupun gas bumi.
Terselesaikannya makalah ini juga atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak H.Hendriawan, Drs,MM. selaku Dosen mata kuliah Biologi Umum.
2. Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu terimakasih atas bantuannya.
Semoga bantuan dari Bapak/ Ibu dan Sdr/ Sdri menjadi suatu ladang amal dan diberikan
balasan yang lebih baik dari Allah SWT.
“Tiada gading yang tak retak” sebagaimana makalah ini yang masih belum sempurna.
Namun demikian penyusun hanya bisa berusaha untuk memberikan yang terbaik. Semoga dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.
Lubuk Dalam, November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
i
Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................3
D. Manfaat Penulisan ......................................................................................................3
E. Definisi Operasional ...................................................................................................4
F. Kerangka Berpikir.......................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN
A. Dekripsi Tanaman Eceng Gondok..............................................................................5
B. Bio Briket....................................................................................................................8
C. Cara Pembuatan Biobriket Tanaman Eceng Gondok..................................................10
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................13
B. Saran ...........................................................................................................................13
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu tanaman darat yang mengandung karbohidrat adalah kentang,
Berdasarkan pengalaman empiris bahwa kentang dapat menghasilkan getah, bila kita
lakukan pengamatan terhadap getah kentang, maka akan menimbulkan beberapa
pertanyaan di fikiran peneliti. Selain itu kentang sangat mudah di jumpai di pasaran
dengan harga yang cukup terjangkau, terkadang kentang yang dianggap tidak laku lagi
oleh para pedagang. Mereka hanya bisa membuang kentang tersebut, padahal tanpa
mereka sadari bahwa kentang tersebut masih memiliki manfaat. Kebanyakan kentang
digunakan oleh masyarakat hanya sebagai makanan yang memiliki kandungan
karbohidrat. Banyak orang yang tidak memperhatikan kentang sebegitu detail.
Berdasarkan pengalaman empiris itulah peneliti tertarik untuk meneliti objek ini.
Selain itu berdasarkan pengalaman teoritis bahwa kentang dapat menjadi pengganti
elektrolit. Apabila di hubungkan dengan elektroda dapat menghasilkan listrik.
Menurut www.miniscience.com (2010)
Baterai membangkitkan listrik dari sebuah reaksi kimia diantara dua elektroda
dan satu elektrolit. Kita bisa gunakan tembaga dan seng sebagai elektroda dan asam
sulfur sebagai elektrolit yang menjadi metode untuk membuktikan proses ini. Apakah
ada cairan lain sebagai pengganti elektrolit tersebut??? Alam telah menyediakan
banyak baterai alami. Kita bisa menggunakan tanah, air, sayuran, atau buah-buahan.
Sekarang kita akan mengganti larutan elektrolit tersebut dengan kentang. Apakah
bisa??? Kentang banyak mengandung bahan-kimia larut air yang boleh menjadi
penyebab reaksi bahan kimia dengan salah satu atau kedua-duanya dari elektroda.
Dan faktor teoritis juga memperkuat keinginan peneliti untuk meneliti kentang.
Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin membuat suatu karya ilmiah yang berjudul
baterai kentang .
1
1.2 Rumusan Masalah
Objek penelitian kali ini adalah kentang. kentang merupakan bahan pangan jenis
karbohidrat. Di eropa kentang sebagai makanan pokok. Hal yang diteliti dari kentang
ini adalah bahan kimia yang dikandung oleh kentang sehingga dapat menjadi elektrolit
yang apabila bereaksi dengan salah satu atau kedua-duanya dari elektroda dapat
menghasilkan listrik yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan seputar
kandungan kentang, yang selaama ini tidak terfikirkan oleh orang banyak.
Sebelumnya, terlabih dahulu kita harus mengetahui tentang elektroda dan
elektrolit.
Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut sebagai anoda atau katoda, kata-
kata yang juga diciptakan oleh Faraday. Anoda ini didefinisikan sebagai elektroda di
mana elektron datang dari sel elektrokimia dan oksidasi terjadi, dan katoda
didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron memasuki sel elektrokimia dan
reduksi terjadi. Setiap elektroda dapat menjadi sebuah anoda atau katoda tergantung
dari tegangan listrik yang diberikan ke sel elektrokimia tersebut. Elektroda bipolar
adalah elektroda yang berfungsi sebagai anoda dari sebuah sel elektrokimia dan katoda
bagi sel elektrokimia lainnya.
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan
selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom
bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia
lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu
dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau
tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit
merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar senyawa
yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang
merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi elektrolit
dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous. sedangkan dalam
bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.
Oleh karena itu, apabila elektrolit dapat dihasilkan dari yang bersifat basa maka
kentang dapat digunakan sebagai elektrolit, kare telah diketahui bahwa kentang
bersifat basa. Sedangkan untuk elektroda bisa menggunakan seng dan tembaga karena
seng dan tembaga merupakan penghantrar arus listrik yang baik.
2
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka tumbuhlah beberapa
pertanyaan difikiran peneliti. Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah kentang dapat menghasilkan arus listrik?
2. Apakah kentang dapat diolah menjadi baterai?
1.3. Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui cara mengolah kentang sehingga dapat menghasilkan arus listrik
1.4.2 Tujuan khusus
1.untuk mengetahui kandungan kentang
2.untuk mengetahui proses pengolahan kentang.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Agar dapat menambah wawasan peniliti dan masyarakat mengenai kentang.
1.4.2 Agar dapat memanfaatkan kentang seefisien mungkin.
1.4.3 Agar dapat meningkatkan ekonomis masyarakat.
3
BAB II
ISI
2.1 Kajian Teori
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu sumber utama karbohidrat,
yang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa. Tanaman
kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana
sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak
berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk.
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang
memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang
sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada
awalnya didatangkan dari Amerika Selatan.Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama
kali membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman ini pada abad XVI.
Dengan cepat menu baru ini tersebar di seluruh bagian Eropa. Dalam sejarah migrasi
orang Eropa ke Amerika, tanaman ini pernah menjadi pemicu utama perpindahan
bangsa Irlandia ke Amerika pada abad ke-19, di kala terjadi wabah penyakit umbi di
daratan Irlandia yang diakibatkan oleh jenis jamur yang disebut ergot. Tanaman
kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana
sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak
berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di
dataran tinggi.Bunga sempurna dan tersusun majemuk. Ukuran cukup besar, dengan
diameter sekitar 3cm. Warnanya berkisar dari uDi pasaran, kentang dipisah-pisahkan
menurut ukurannya dan dinamakan kualitas A, B, C, dan D. Kualitas A adalah yang
terbaik. Penyebutan 'kentang kualitas AB' berarti campuran dari kualitas A dan B.ungu
hingga putih.
4
kentang (Solanum tuberosum L.) adalah zat tepung yang dapat dimakan umbi
asli Amerika Selatan dan dibudidayakan di seluruh dunia.. Kentang telah dijinakkan
selama lebih dari 10.000 tahun, dan lebih dari seribu varietas diketahui, walaupun
hanya sebagian kecil dari jumlah ini dibudidayakan secara komersial.. Kentang
memainkan peran penting dalam budaya dan sejarah banyak negara Amerika Selatan,
dan diadopsi ke dalam masakan Eropa dan budaya ketika mereka diperkenalkan di
tahun 1600-an.
Dalam,kehidupansehari-hari kentang hanya bermanfaat sebagai makanan yang
kaya karbohidrat. Bermacam –macam manfaat kentang dalam kehidupan sehari-hari.
kentang memiliki manfaat yang sangat banyak, hal ini dimungkinkan berkat
kandungan yang ada di dalamnya. Misalnya saja mineral kalsium yang tinggi sehingga
bermanfaat untuk memelihara kesehatan tulang dan gigi.
Kandungan air per 100 gram kentang ialah 82 gram, dengan nilai protein sebanyak 2
gram, kälori sebanyak 70 kkal, dan karbohidrat sebanyak 19 gram. Selain kandungan-
kandungan tersebut, kentang juga memiliki kandungan lain seperti zat besi dan
riboflavin yang penting bagi tubuh.
Demikian pula dengan vitamin yang ada pada kentang. Sebut saja vitamin C
yang notabene mengandung antioksidan yang ampuh untuk mengusir radikal bebas
dalam tubuh.
Kentang mengandung kalium lebih banyak dibandingkan sayuran segar lainnya
dalam menghasilkan departemen - bahkan lebih dari pisang. Satu kentang memiliki
hampir 900 miligram, yang merupakan sekitar 20% dari apa yang Anda butuhkan
setiap hari. Kalium adalah penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh. Ini
juga penting untuk fungsi saraf dan kontraksi otot normal - termasuk otot jantung.
Kalium juga merupakan elektrolit yang membantu menyeimbangkan cairan dalam
tubuh Anda, yang penting bagi tekanan darah sehat.
5
Begitulah manfaat kentang, yang sangat sering dijumpai dan dirasakan
dalam kehidupan sehari-hari. banyak manfaat kentang yang lain dan
kandungannya. sedangkan kandungan kentang yang tidak semua orang
mengetahui bahwa kentang mengandung campuran pati,garam dan air.sebuah
garam seperti garam meja. Seperti pendapat Eric Maass (Manajer Operasional,
semikonduktor / produk komunikasi:2010) bahwa “Kentang itu sendiri memiliki
campuran pati dan garam dan sedikit air. Sebuah garam, seperti garam meja, di
rilis ion air.Ion adalah atom yang memiliki muatan listrik.Tabel garam rilis ion
bermuatan listrik dua - ion natrium dengan muatan positif, dan klorin ion dengan
muatan negatif.”
Jadi,kentang bisa menghasilkan arus listrik dan dapat menghidupkan
sebuah lampu LED. Apakah kentang yang apabila di hubungkan dengan
elektroda(tembaga dan seng) yang akan menghasilkan arus listrik dapat disebut
baterai?
Baterai merupakan zat kimiawi yang didalamnya terdapat komponen
batang karbon sebagai anoda, seng (zn) sebagai katoda dan pasta sebagai
elektrolit. Diakibatkan oleh komponen tersebut maka terbentuklah baterai.
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan
mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri
dari tiga komponen penting, yaitu:
1. Batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai)
2. Seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)
3. Pasta sebagai elektrolit (penghantar)
6
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan
listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang
dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang
biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan
baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder.Baik
baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat merubah energi
kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena
menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction).
Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat
bisa dibalik (reversible reaction).
Dengan begitu, bila kentang yang dihubungkan dengan elektroda(tembaga dan
seng) dan menghasilkan energi listrik, maka kentang juga bisa kita sebut sebagai
batrai. Walaupun elektroda yang digunakan berbeda dengan baterai pada uumnya dan
elektrolit yang brbeda pula.
kebutuhan akan energi semakin meningkat. Namun seiring dengan
meningkatnya kebutuhan akan energi tersebut tidak diimbangi dengan meningkatnya
sumber energi. Sebagian besar sumber energi yang kita gunakan adalah berasal dari
matahari dan fosil (minyak). Ironisnya sumber energi listrikpun dihasilkan dengan
bantuan minyak bumi.
Sekarang sumber energi fosil sudah semakin menipis. Kita perlu memikirkan
sumber energi lain. Disekolah-sekolah sudah mulai diajarkan bagaimana mencari
sumber energi lain, salah satunya adalah menghasilkan energi listrik dari kentang.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh miniscien.com.Dengan data yang
dilakukan oleh miniscien.com dengan uraian sebagai berikut.
Kentang mengandung banyak bahan kimia larut air yang dapat menyebabkan
reaksi kimia dengan satu atau kedua elektroda kami. Jadi kita bisa mendapatkan listrik
dari itu.
Bahan:
Untuk percobaan ini kami menggunakan
7
Kentang segar
Tembaga Elektroda
Seng Elektroda
Sebuah digital atau analog Multimeter untuk mengukur Tegangan atau Arus listrik
yang dihasilkan.
Prosedur:
Memasukkan tembaga dan elektroda seng ke kentang, dekat tetapi tidak saling
bersentuhan. Kami menggunakan Klip mengarah untuk menghubungkan elektroda
kami ke Multimeter untuk mengukur tegangan antara dua elektroda atau saat melewati
multimeter tersebut.Untuk percobaan ini kita menghilangkan kulit rusak baterai AA
untuk elektroda seng kami menunjukkan. (Pastikan untuk Anda uji multimeter dengan
yang Positif dan negatif menghubungkan kabel satu sama lain yang harus ada arus dan
tegangan tidak ada).
Sebuah multimeter digital menunjukkan 1,2 volt antara elektroda, tetapi multimeter
analog menunjukkan nilai yang jauh lebih kecil. Dengan kata lain meskipun tegangan
antara elektrode adalah 1,2 Volt, kecepatan produksi listrik tidak cukup tinggi untuk
multimeter analog untuk menunjukkan tegangan yang tepat. (Multimeter Analog
mendapatkan daya dari kentang kami untuk menunjukkan tegangan, tapi Multimeter
digital mendapatkan daya dari baterai internal dan tidak mengkonsumsi energi listrik
yang dihasilkan oleh kentang kita, itulah sebabnya hal itu menunjukkan yang lebih
besar dan lebih akurat nilai).
Mengulangi percobaan dengan beberapa buah lainnya dan semua yang dihasilkan
hampir sama. Dalam semua kasus tegangan yang dihasilkan adalah antara 1 dan 1,5
volt, dan dalam semua kasus mereka tidak menghasilkan arus yang cukup untuk
menyalakan lampu kecil.
2.3 Kerangka Berpikir
Kentang
elektroda (seng dan tembaga)
LED Kabel penghubung
Tusukkan elektroda
8
Hubungkan dengan kabel
Kabel dihubungkan dengan LED
Baterai yang dapat menghidupkan lampu LED
2.4 Hipotesis
Kentang dapat menghasilkan arus listrik dan dapat diolah menjadi baterai.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat danWaktu Penelitian
Waktu penelitian berlangsung selama sepuluh minggu.kegiatan pertama dimulai pada
minggu kedua bulan Maret 2010 dan berakhir pada minggu keempat bulan Mei
2010.waktu yang sepuluh minggu itu digunakan untuk untuk berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan penelitian. Jadwal penelitian terlampir.
Penelitian dilaksanakan di rumah peneliti. Karena alat-alat dan bahan yang digunakan
untuk penelitian tersedia di lingkungan rumah.
3.2 Teknik Penelitian
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data adalah dengan cara experimen. Dengan menggunakan alat dan
bahan sebagai berikut:
9
Alat dan bahan:
1. Kawat tembaga , kawat tembaga yang digunakan pada penelitian ini adalah lempengan
tembaga yang berukuran 10cmx3,5cm,dan berbentuk seperti persegi panjang
2. Kawat seng , kawat seng yang digunakan adalah lempengan seng yang berbentuk persegi
panjang dan ukarannya saa dengan kawat tembaga
3. Lampu dioda (LED),LED yang digunakan sama seperti LED pada umumnya.
4. Kabel penghubung(capit buaya),kabel yang digunakan,panjangnya kurang lebih 13 cm dan
lebih baik jika dihubungkan dengan capit buaya.
5. Multimeter
Cara Kerja:
1. Iris kentang sampai 3 cm (sebelah kiri dan kanan)
2. Tusukan kawat tembaga dan kawat seng pada bagian yang telah di iris.
3. Untuk menguji voltasenya,bias digunakan multieter
4. Jika ingin menghidupkan satu buah lampu LED bisa digunakan 4-6 buah kentang dengan
merangkai serinya. Karena arus listrik yang dihasilkan oleh satu buah kentang sangat
lemah.
5. Cara menghubungkan kabel dengan kawat tembaga dan seng jika ingin merangkai serinya
yaitu: CU-ZN-CU-ZN-CU-ZN…danjapitkan capit buaya pada kabel pada tembaga dan
seng tersebut
6. Dan hubungkan pada lampu LED.
Maka telah dihasilkan baterai kentang,hal ini membuktikan bahwa kentang dapat
menghasilkan arus listrik dan bisa menjadi pengganti elektrolit, elemen ini disebut dengan
elemen galvani.
3.2.2 Instrumen (Alat Pengumpulan Data)
Instrument pengumpul data yang digunakan berupa table perekaman hasil experiment
atau percobaan. Tabelnya adalah sebagai berikut:
no Banyak kentang Voltase Reaksi
1.
10
2.
3.
4.
5.
6.
Table 3.1 pengumpulan data
3.2.4 Teknik Analisis Data
Ada tiga langkah dilakukan dalam menganalisis data dalam penilitian ini. Ketiga langkah
itu adalah (a) pengelompokkan data berdasarkan rumusan masalah ; (b) memasukkan data
ke dalam tabel (tabulasi data) ; (c) menafsirkan data untuk digunakan sebagai bahan untuk
menguji hipotesis.
Ada dua rumusan masalah yang diajukan. Masalah pertama memiliki satu buah pertanyaan
penelitian berarti ada satu data. Data itu tentang arus listrik ada kentang. Rumusan masalah
yang kedua , memiliki satu pertanyaan penelitian yaitu tentang pengolahan kentang
menjadi baterai.
Data-data yang telah diperoleh dimasukkan ke dalam tabel seperti terlihat pada tabel 3.1
pengumpulan data.
Berdasarkan hipotesis kentang dapat menghasilkan arus listrik dan dapat diolah menjadi
baterai.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Variabel Penelitian
Ada dua variable penelitian ini. Kedua variable itu adalah X dan Y. variable X adalah
kentang dan variabel Y adalah baterai. Variable X berfungsi sebagai variable bebas.
Artinya, X akan mengakibatkan perubahan pada Y yang disebut variable teriikat. Inti
11
gabungan kedua variable itu adalah kentang yang dapat menghasilkan arus listrik dan
dapat diolah sehingga menghasilkan batería kentang. Jadi hubungannya adalah sebab-
akibat.
Kentang diolah dengan cara yang sederhana dengan menggunakan elektroda, karena telah
diketahi kentang merupakan salah satu pengganti elektrolit. Dengan menggunakan
beberapa bahan dan beberapa prosedur. Maka akhir dari proses ini akan menghasilkan
sebuah baterai kentang . dengan pengujian arus listrik menggunakan multimeter dan LED.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian atau pengumpulan data dilakukan dengan cara percobaan atau experimen.
Experimen dilakukan berkali-kali. Data dikumpulkan untuk enam experimen. Artinya.
Kentang diolah sebanyak enam kali. Dengan waktu satu hari.
Hasil yang didapat digambarkan pada tabel berikut:
Hasil experimen komulatif
No
Banyak
kentang
voltase Reaksi LED
2,5 volt
1 1 buah kentang - 0,5 volt Tidak hidup
2 2 buah kentang - 1,0 volt Tidak hidup
3 3 buah kentang - 1,5 volt Tidak hidup
4 4 buah kentang - 2,0 volt Hidup
5 5 buah kentang - 2,5 volt Hidup
6 6 buah kentang + 2,5 volt Hidup
7 10 buah kentang - 5,0 volt Hidup (2 buah
12
LED)
Tabel 4.1 hasil pengujian kentang
4.3 Uji Hipotesis
Hipotesis yang diturunkan dari rumusan masalah bahwa kentang menhasilkan arus listrik
dan dapat diolah menjadi kentang. Hipotesis tersebut telah teruji dengan data seperti yang
tertera pada tabel 4.1. dan dengan data gambar sebagai berikut.
Pada satu sampai tiga buah kentang tidak dapat menghidupkan sebuah lampu LED. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
13
Gambar 4.1 hasil pengujian pada satu buah kentang
Gambar 4.2 hasil pengujian terhadap tiga buah kentang
Dan pada empat buah kentang telah berhasil diuji dan dapat menghidupkan sebuah lampu
LED. Dan gambar hasil percobaan ini dapat dilihat sebagai berikut.
14
Gambar 4.4 hasil pengujian pada empat buah kentang
Berikut hasil pengujian lima dan enam buah kentang.
15
Gambar 4.5 hasil pengujian terhadap enam buah kentang
Gambar 4.6 hasil pengujian terhadap lima buah kentang
Tertera pada tabel, bahwa sepuluh buah kentang dapat menghidupkan lampu sbesar 0,5
volt dan telah diuji dengan menggunakan dua buah lampu LED.
Berikut gambar hasil pada eksperimen ini.
16
4.4 pembahasan hasil
Kentang (solanum tberosum l.) ternyata dapat menghasilkan arus listrik. Hal itu telah
dibuktikan dengan eksperimen. Seperti yang tertera pada tabel 4.1 dan gambar yang telah
ditampilkan. Telah teruji bahwa satu buah kentang dapat mengasilkan arus listrik – 0,5
volt. Dan bila satu buah kentang dapat menghasilkan – 0,5 volt arus listrik. Bila dirangkai
seri dengan menggunakan empat buah kentang, empat buah lempengan tembaga, empat
buah lempengan seng, maka dapat menghidupkan satu buah lampu LED. Dan
menghasilkan arus listrik – 2,0 volt. Dan voltase dari kentang tersebut dapat diuji dengan
menggunakan multimeter. Apabila ingin mengidupkan 5,0 volt lampu, juga dapat
dilakukan dengan merangkai seri kentang-kentang tersebut. Yang harus diingat adalh
elektroda. Tanpa elektroda kentang tidak dapat menghidupkan lampu, walaupun kentang
telah diketahui dapat menghasilkan arus listrik. arus listrik dapat dihantarkan melalui seng
(katoda) dan tembaga (anoda). Baterai kentang ini dapat dimanfaatkan untuk
menghidupkan lampu, bahkan apabila kita dapat merangkai seri kentang tersebut dengan
menggunakan kentang yang banyak pula, maka baterai kentang tersebut juga dapat
menghidupkan sebuah kalkulator. Tetapi, pada karya tulis ilmiah ini, peneliti hanya
melakukan pengujian tersebut pada lampu LED. Meskipun baterai kentang ini dapat
dimanfaatkan layaknya baterai biasa, tetapi baterai kentang memiliki kelemahan
dibandingkan baterai biasa. Baterai kentang hanya bertahan paling lama satu hari, bila
baterai kentang dibiarkan beberapa hari, maka kentang akan membusuk dan mengeluarkan
bau tak sedap. Dan apabila kentang telah dijadikan baterai, kentang tidak dapat lagi
dikonsumsi. Karena kentang telah bereaksi terhadap elektroda (seng dan tembaga) dan
kandungan kentang tersebut telah menjadi racun. Selain itu, untuk merangkai seri kentang
17
diperlukan kentang yang banyak, serta biaya yang besar pula. Tetapi, dengan adanya
penelitian terhadap kentang ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat bahwa
kentang (solanum tuberosum l.) tanaman darat yang kaya karbohidrat dapat menghasilkan
arus listrik. Dan dapat diolah menjadi baterai. Dan baterai yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan layakna baterai biasa. Dan sangat bermanfaat digunakan bila suatu saat nanti
baterai sudah menjadi barang yang langka.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitin ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
(1) Hipotesis yang diturunkan dari rumusan masalah adalah kentang dapat menghasilkan arus
listrik dan dapat diolah menjadi baterai.
(2) Hipotesis tersebut diuji berdasarkan data hasil penelitian. Untuk mengumpulkan data
digunakan tabel pengumpulan data.
(3) Hiposis telah teruji dengan data, teori yang telah tersedia
(4) Hipotesis benar. Dan kentang memang benar dapat menghasilkan arus listrik dan dapat
diolah menjadi baterai.
5.2 Saran
Pada akhir laporan penelitian ini disampaikan kepada peneliti selanjutnya yang ingin
meneliti kentang agar bisa mengolah kentang sedemikian rupa dan pengujian bahwa
kentang dapat menghasilkan arus listrik agar dapat dipublikasikan di tengah-tengah
masyarakat dengan menampilkan pemanfaatannya. Dan peneliti selanjutnya dapat
menjadikan baterai kentang populer dan lebih mengolah baterai kentang ini seefisien
mungkin. Dan untuk pembaca agar penelitian ini bermanfaat dan berguna dan dapat
mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kepada teman-teman sebaya agar juga
18
bisa untuk memanfaatkan baterai kentang ini, dan dapat mempraktekannya dalam
kehidupan sehari-hari. Serta memberi tahu pengetahuan ini kepada teman-teman yang lain.
Agar baterai kentang ini dapat dimanfaatkan.
19
MAKALAH
OTONOMI DAERAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran : Kewarganegaraan
Guru Pembimbing : USIN SINAGA, S.Pd.
Disusun oleh :
VERA YULIANI Kelas : IX E
S M P N E G E R I 1 L U B U K D A L A MK A B U P A T E N S I A K
TAHUN AJARAN 2012/ 2013
1