23
PERTEMUAN KE 1 Dosen : Mr. Wicaksono suprojo ST, MM.

Operasi & produktiv ( 1 )

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

  • 1. PERTEMUAN KE 1 Dosen : Mr. Wicaksono suprojo ST, MM.
  • 2. Judul : Bab1. Operasi dan Produktivitas 1. Definisi Manajemen 2. Strategi Operasi untuk barang dan jasa 3. Tujuan mempelajari manajemen operasi 4. Tugas Manajer operasi 5. Kegiatan Operasi dalam Sektor Jasa
  • 3. 1. Definisi Manajemen Robert L. Trewathn dan Gene Newport dalam buku mereka yang berjudul Management menyatakan bahwa : manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, menggerakan serta mengawasi aktivitas-aktivitas sesuatu organisasi dalam upaya mencapai suatu koordinasi sumber-sumber daya manusia dan alam dalam hal pencapaian sasaran secara efektif serta efisien.
  • 4. G.R Terry yang menyatakan bahwa proses manajemen terdiri dari apa yang disingkatnya menjadi P.O.A.C : . Planning ( Perencanaan ) . Organizing ( Pengorganisasian ) . Actuating ( Menggerakan ) . Controlling ( Pengawasan ) Tujuan POAC adalah, secara optimal penggunaan sumber daya / faktor-faktor produksi (man, material, machine, methode, Manajemen Operasi, money, market ) dalam proses transformasi bahan mentah menjadi produk barang atau produk jasa.
  • 5. 2. Strategi Operasi untuk barang dan jasa Bagian produksi dan operasi dalam suatu perusahaan memegang peranan penting dalam usaha mempengaruhi perusahaan. Bagian produksi dan operasi sering dilihat sebagai fungsi manajemen yang menentukan, sebagai pencipta produk maupun jasa serta turut mempengaruhi peningkatan dan penurunan penjualan. Artinya produk/jasa yang diproduksi /dihasilkan harus selalu mengikuti standar pasar yang diinginkan, bukan diproduksi atas dasar mengejar target semata.
  • 6. Pengertian Strategi Operasi Roger B.Scholder, mengemukakan bahwa strategi operasi adalah suatu fungsi yang menentukan arahan/dorongan secara keseluruhan untuk pengambilan keputusan.Schroeder, Anderson, dan Cleveland (1986) mendefinisikan bahwa strategi operasi terdiri dari empat komponen: mission, objectives, distinctive competence, dan policies.Menurut pendapat Skinner (1996), operasi harus berhubungan penuh dengan strategi bisnis. Strategi operasi dan keputusan harus diisi secara penuh kebutuhan dari bisnis dan harus menambah keunggulan bersaing bagi perusahaan.
  • 7. Strategi Operasi dalam Lingkungan Global Untuk menetapkan strategi bisnis dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif yang tepat maka biasanya ada tiga langkah utama yang dilakukan perusahaan yaitu: -Analisis Lingkungan Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan memahami lingkungan, pelanggan, industri dan pesaing. -Menetapkan Misi Perusahaan Menetapkan alasan keberadaan perusahaan dan mengidentifikasi nilai produk yang akan diciptakan oleh perusahaan. -Membentuk Strategi Membangun keunggulan bersaing seperti harga yang murah, fleksibilitas rancangan atau isi, mutu, penghantaran yang cepat, ketergantungan, jasa purna jual, atau lini produk yang luas.
  • 8. Jenis Strategi BersaingBersaing pada perbedaan (Differentiation), keunikan dapat melalui karakteristik fisik maupun atribut jasa yang ditawarkan kepada konsumen sehingga konsumen mempersepsikannya sebagai nilai. Bersaing pada biaya (Cost Leadership), nuntuk mencapai nilai maksimum yang diinginkan pelanggan tetapi dengan kualitas yang memadai. Bersaing pada respon cepat (rapid response), melalui keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan penghantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan serta kinerja yang fleksibel.
  • 9. Aspek-aspek Unik dari Jasa yang Harus Dipertimbangkan dalam Suatu Strategi Ada lebih sedikit penghalang jalan masuk, seperti peralatan modal yang mahal untuk jasa.Tidak ada inventarisasi untuk menimbun stok.Personel yang terampil merupakan bagian utama proses pelayanan. Kualitas jasa sering didasarkan pada persepsi pelanggan.Kebijakan harga berada pada variance yang ekstrim dari harga yang menyulitkan pelanggan dalam membuat perbandingan.Jasa sering padat tenaga kerja.Lokasi adalah faktor strategis yang penting.
  • 10. 3. Tujuan mempelajari manajemen operasi Ada beberapa alasan lainnya yang bisa menjadi dasar mengapa kita perlu belajar manajemen operasi, diantaranya: a. Manajemen Operasi memberikan cara pandang yang sistematik dalam melihat proses-proses dalam organisasi. Jika hal ini sudah menjadi isu biasa dalam industri manufaktur, tidak demikian dalam industri jasa. Pemahaman tentang bagaimana mengelola operasi dengan pendekatan modern ini akan memudahkan kita menganalisis dan memperbaiki sistem dalam perusahaan atau organisasi
  • 11. b. Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada dasarnya dapat dan banyak diterapkan pada fungsi manajemen yang lain. mengapa demikian? karena setiap fungsi manajemen juga melibatkan proses dalam pekerjaannya. c. Bidang manajemen operasi pun belakangan ini menawarkan karir yang cukup menantang seperti fungsi manajemen lainnya. Di banyak perusahaan sudah biasa kita jumpai jabatan manajer operasi, bahkan sampai direktur operasi.
  • 12. d. Terakhir, dalam pendidikan bisnis, manajemen operasi memang sudah menjadi 1 pilar yang wajib diajarkan kepada mahasiswa. Terkait dengan poin c, maka banyak sekali para recruiters mencari lulusan perguruan tinggi yang sudah memiliki cukup pengetahuan seputar manajemen operasi. Data menunjukkan bahwa bidang operasi memakan porsi 60-80% dari biaya langsung yang tentu saja akan membebani profit [Chase et al.,2009]. Lagipula sejak lama salah seorang manajemen guru, Juran, memperkenalkan konsep hidden factory yang menyatakan bahwa lebih dari 30% aktivitas di banyak pabrik pada dasarnya adalah pemborosan. Nah bukankah hal ini merupakan peluang untuk melakukan perbaikan di perusahaan atau organisasi kita?
  • 13. 4. Tugas Manajer Operasi Manajer operasi bertanggung jawab untuk menghasilakan barang atau jasa dalam organisasi. Manajer operasi mengambil keputusan yang berkenaan dengan suatu fungsi operasi dan sistem transformasi yang digunakan. Manajemen operasi adalah kajian pengmbilan keputusan dari fungsi operasi. a. Fungsi Didalam organisasi, manajer operasi bertangung jawab untuk mengelola departemen atau fungsi organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pada beberapa industri, departeman operasi memiliki sbutan yang berbeda-beda. Pada perusahaan manufaktur, fungsi operasi dapat disebut departemen manufkatur, produksi dan operasi. Pada organisasi jasa, fungsi operasi bisa disebut departemen operasi. Pada organisasi jasa, fungsi operasi bisa disebut departemen operasi, atau mungkin nama lain yang lebih spesifik untuk industri tsb.
  • 14. Di sektor pemerintahan, ada manajer operasi pada kantor pos, departemen sosial, perumahan dll. Di jasa swasta ada manajer operasi yang bekerja di hotel, restoran, penerbangan, perbangkan dan toko eceran. b. Sistem. Definisi ini mengacu pada sistem tranformasi yang menghasilkan barang dan jasa. Ganbaran sistem tidak hanya menjadi pijakan untuk definisi jasa dan manufaktur sebagai sistem tranformasi tetapi juga dasar kuat untuk rancangan dan analisis operasi. Contoh jasa penjualan pada fungsi pemasaran, dapat dipandang sebagai sistem yang produktif dengan masukan, tranformasi dan keluaran. c. Keputusan. Pengambilan keputusan merupakan elemen penting dari manajemen operasi. Keputusan utama yang diambil dalam manajemen operasi seperti : proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu.
  • 15. 5. Kegiatan Operasi dalam Sektor Jasa - Penghasil barang dan jasa Perbedaan barang dan jasa: Barang adalah suatu entitas nyata. Oleh karena itu barang bersifat fisikal, maka dapat disimpan, ditranformasikan dan ditransportasikan. Sedangkan jasa tidak berwujud. Jasa dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dihasilkan dan dikonsumsi hampir secara bersamaan. Oleh karena itu jasa tidak berwujud, jasa tidak dapat disimpan ataupun ditransportasikan. Oleh karena jasa tidak berwujud, dalam pelaksanaannya penghasil bartang dan jasa memiliki beberapa aspek penting yang berbeda. Bebersapa perbedaan pokok mengenai keduanya tergambar pada penjelasan berikut ini : a. Kapaitas dan sediaan, b. Mutu, c. Penyebaran
  • 16. Kapasitas dan sediaan Jasa dipandang sebagai suatu produk yang sangat tidak tahan lama, yang tidak dapat disimpan sebagai suatu sediaan untuk penggunaan dimsa yang akan datang. Jadi, pengiriman jasa merupakan suatu permasalahan khusus dalam perencanaan sediaan dan kapasitas. Penghasil jasa perlu mengembangkan kapasitas terlebihdahulu dalam upaya memenuhi permintaan, misalnya pengadaan kendaraan dan sopir ( tenaga kerja) untuk transportasi. Apabila permintaan tersebut tidak terpenuhi, berarti kapasitas tersia-sia sehingga menyebabkan biaya tinggi. Sebaliknya penghasil barang dapat menggunakan kapasitas yang ada untuk memproduksi sediaan barang dimasa yang akan datang
  • 17. Mutu Jasa adalah produk tak berwujud, sehingga kualitas tidak dapat secara langsung siap dinilai oleh pelanggan potensial sebelum diterima. Dalam perusahaan jasa, reputasi merupakan hal pokok, karena sebagian besar citra dan kesan mengenai produk tersebar dari mulut. Pelanggan berikutnya tidak dapat melihat atau mencobsa produk tersebut untuk membentuk suatu citra mengenai produk yang bersangkutan. Penyebaran Jasa seringkali disebarkan berdasarkan geografis. Oleh karena itu jasa tidak dapat disimpan dan dikapalkan, jasa harus dihasilkan pada saat pelanggan mengkonsumsinya. Hal ini menyebabkan perlu adanya penyebaran cabang atau tempat pelayanan jasa tersebut. Sebagai contoh, toko-toko eceran,salon, rental mobil, bank dan rumah sakit. Sebaliknya, penghasil jasa dapat memusatkan operasi, karena produk mereka dapat dikirim ke tujuan.
  • 18. Pemasaran dan Operasi Dalam perusahaan jasa, fungsi operasi dan pemasaran cenderung berkaitan erat. Hal ini karena jasa dipakai dan dihasilkan pada saat dan tempat yang bersamaan. Perusahaan-perusahaan jasa merupakan suatu kesatuan antara kedua bidang tersebut, pemasaran dan operasi. Dalam perusahaan penghasil barang, yang terjadi adalah sebaliknya. Pemasaran dan opersi adalah fungsi terpisah. Sehingga pengintegrasian bidang pemasaran dan operasi menjadi permasalah yang sulit bagi perusahaan penghasil barang.
  • 19. Penghasil utama jasa - Transportasi dan pelayanan masyarakat Jalan raya, terminal, gudang, angkutan, pos dan giro, pelayaran, penerbangan, jaringan pipa, kominikasi, listrik, gas, dan sanitasi. - Pedagang besar Barang-barang tahan lama dan tak tahan lama - Pedagang eceran Bahan bangunan, toko kelontong, toko makanan, pedagang dan bengkel mobil, toko pakaian, perhiasan, perabotan, mebel, rumah makan. - Keuangan, asuransi, dan perumahan Perbankan, lembaga kredit, penjual saham, asuransi dan perumahan - Jasa-jasa Hotel, layanan pribadi, layanan bisnis, bioskop, taman hiburan, kesehatan, hukum, pendidikan, jasa-jasa sosial, museum, kebun binatang, dan organisasi atau klup-klup tertentu. - Administrasi umum
  • 20. Pertanyaan 1. Bagaimana kaitan manajemen operasi dengan analisis sistem komputer, ekonomi dan perilaku organisasi. 2. Bandingkan antara perusahaan penghasil barang dan jasa. Persamaan dan perbedaannya. 3. Jelaskan sifat manajemen operasi dalam perusahaan dibidang : - Pabrik - Hotel - Kampus
  • 21. Daftar Pustaka 1. Handoko, T. Hani. 1990, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE. Yogyakarta 2. Fahmi, Irham. 2012, Manajemen Operasi dan Produksi, Alfabeta, Bandung 3. Roger G. Schroeder. 1992, Manajemen Operasi: Pengambilan Keputusan dalam Fungsi Operasi.McGraw-Hill.1989. Alih bahasa. Team penerjemah Erlangga. 1992. Jakarta 4. John. E. Biegel. 1992. Pengendalian Produksi: Suatu pendekatan kuantitatif. Disadur oleh: Ir. Cornel Naibaho. 1992. IKAPI. Jakarta 5. Ariyari, Agus. 2002, Manajemen Produksi : Pengendalian Produks. BPFE Yogyakarta 6. Assauri, Sofyan, Manajemen Produksi