15
Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Manajemen Basis Data 10 Bab II Membuat Database Membuat database, terutama struktur dasarnya, adalah pekerjaan yang sangat sederhana pada SQL Server 2000 karena telah menggunakan antarmuka grafis. Langkah – langkah yang dilakukan hanya membutuhkan tidak lebih dari 2 menit. Membuat database mencakup menyediakan karakteristik fisik dari database, seperti misalnya ukuran, tingkat kenaikan, nama, identifikasi pemilik serta identifikasi grup. Ada 3 file yang membentuk sebuah database : 1. File Primer File ini mengandung informasi yang dibutuhkan untuk inisialisasi database dan menyimpan data. 2. File Sekunder File sekunder hanya ada apabila file primer tidak cukup besar untuk memelihara semua file data. 3. File Log File log digunakan untuk memulihkan database. Database dapat dibuat secara manual dengan Enterprise Manager, dengan menggunakan Create Database Wizard, atau dengan bahasa Transact-SQL. Membuat Database secara Manual Untuk membuat database secara manual, ikutilah langkah – langkah berikut ini : 1. Pada Enterprise Manager, klik icon Microsoft SQL Server lalu bukalah server.

Modul database2 revpkt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 10

Bab II

Membuat Database

Membuat database, terutama struktur dasarnya, adalah pekerjaan yang sangat sederhana

pada SQL Server 2000 karena telah menggunakan antarmuka grafis. Langkah – langkah

yang dilakukan hanya membutuhkan tidak lebih dari 2 menit. Membuat database mencakup

menyediakan karakteristik fisik dari database, seperti misalnya ukuran, tingkat kenaikan,

nama, identifikasi pemilik serta identifikasi grup.

Ada 3 file yang membentuk sebuah database :

1. File Primer

File ini mengandung informasi yang dibutuhkan untuk inisialisasi database dan

menyimpan data.

2. File Sekunder

File sekunder hanya ada apabila file primer tidak cukup besar untuk memelihara

semua file data.

3. File Log

File log digunakan untuk memulihkan database.

Database dapat dibuat secara manual dengan Enterprise Manager, dengan menggunakan

Create Database Wizard, atau dengan bahasa Transact-SQL.

Membuat Database secara Manual

Untuk membuat database secara manual, ikutilah langkah – langkah berikut ini :

1. Pada Enterprise Manager, klik icon Microsoft SQL Server lalu bukalah server.

Page 2: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 11

2. Klik tombol mouse kanan pada folder Database

3. Lalu pilih New Database seperti pada gambar di bawah ini.

4. Pada kotak dialog Database Properties, ketikkan latihan untuk nama database

Page 3: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 12

5. Pilih Tab Data Files, Anda dapat mengubah lokasi file database sesuai keinginan.

Juga dapat mengatur batasan pertumbuhan file database anda. Setelah itu klik OK.

6. Database latihan anda sudah dibuat secara manual.

Page 4: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 13

Membuat Database dengan Wizard

Langkah-langkah membuat Database dengan Wizard :

1. Pilih menu Tools Wizards... atau tekan tombol Wizard.

2. Klik Database dan klik ganda Create Database Wizard. Klik OK.

Page 5: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 14

3. Muncul Kotak Dialog Create Database Wizard. Tekan Next.

4. Pada textbox Database name, ketikkan nama database ”latihan”. Untuk lokasi file

database maupun transaction log dapat diubah dengan menekan tombol .

Setelah itu tekan Next.

Page 6: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 15

5. Ketikkan ukuran inisialisasi (awal) file database anda. Lalu klik Next.

6. Masukkan data pertumbuhan file database anda. Untuk standar anda dapat

mengikuti aturan dari SQL Server 2000. Klik Next.

7. Masukkan ukuran awal file log database anda. Klik Next.

Page 7: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 16

8. Masukkan data pertumbuhan file database anda. Untuk standar anda dapat

mengikuti aturan dari SQL Server 2000. Klik Next.

9. Database anda siap dibuat. Klik Finish.

10. Database anda sudah siap digunakan.

Page 8: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 17

Rencana Pemeliharaan Database

Setelah database selesai dibuat, Anda harus membuat rencana pemeliharaannya. Anda bisa

menentukan beberapa tugas pemeliharaan preventif yang ditujukan untuk meningkatkan

kinerja maupun keamanan database. Tugas-tugas seperti pemeriksaan integritas dari file

dan indeks, frekuensi backup, serta pembuatan laporan adalah beberapa tugas yang akan

dijalankan secara otomatis oleh rencana pemeliharaan.

Database Maintenance Plan Wizard

Langkah – langkah membuat rencana pemelihaan database dengan Wizard :

1. Database Maintenance Plan Wizard akan muncul secara otomatis ketika Anda

membuat database dengan Create Database Wizard. Namun Anda juga dapat

membuka secara manual dengan membuka menu Tools Wizard... Pilih

Management lalu Database Maintenance Plan Wizard. Klik OK.

2. Pada kotak dialog Database Maintenance Plan Wizard klik Next.

Page 9: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 18

3. Kemudian anda harus memilih database yang akan menjadi bagian dari rencana

pemeliharaan. Klik Next.

4. Setelah itu Anda harus memilih jenis optimalisasi update. Pilihan ini membantu

Anda untuk mengorganisir ulang data dan indeks untuk meningkatkan kinerja. Lalu

klik Next.

Page 10: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 19

5. Langkah selanjutnya, Anda harus menentukan uji integritas data yang akan

dilakukan. Pilih tes-tes yang sesuai dan tentukan pada kotak Schedule kapan tes-tes

tersebut harus dilakukan, seperti gambar di bawah ini. Klik Next.

6. Pada layar berikutnya, Wizard ingin mengetahui apakah ia bisa menjalankan

program backup sebagai bagian dari rencana pemeliharaan. Anda harus menentukan

konfigurasi backup pada langkah ini. Klik Next.

Page 11: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 20

7. Anda dapat memilih lokasi dari file backup database. Pilih konfigurasi yang Anda

inginkan lalu klik Next.

8. Sebuah layar akan muncul, serupa dengan sebelumnya yang berisikan eksekusi dari

backup file log. Tekan Next.

Page 12: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 21

9. Berikutnya, Wizard akan meminta otorisasi untuk menghasilkan laporan. Jika Anda

ingin menghasilkan laporan, pilihlah lokasi dimana laporan tersebut harus dibuat

dan seberapa sering laporan itu harus dihapus. Klik Next

10. Lalu Wizard ingin mengetahui apakah sejarah pemeliharaan harus disimpan di

dalam server di mana pemeliharaan dilakukan atau disimpan pada server lain. Jika

Anda memilih server lain, ketikkanlah lokasinya. Pada setiap pilihan, Anda bisa

membatasi jumlah baris untuk tabel pemeliharaan. Tekan Next.

Page 13: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 22

11. Yang terakhir ditampilkan ringkasan dari Rencana Pemeliharaan Database yang

akan dilakukan. Di sini Anda dapat mengubah nama untuk rencana pemeliharaan

atau menerima nama yang telah diberikan. Klik Finish

Membuat Database dengan Transact-SQL

Database juga bisa dibuat dengan perintah SQL CREATE DATABASE. Perintah ini bisa

dijalankan menggunakan program Query Analyzer. Adapun penggunaannya secara

mendetil akan dibahas pada Bab VI.

Bentuk umum:

CREATE DATABASE database_name [ ON [ < filespec > [ ,...n ] ] [ , < filegroup > [ ,...n ] ] ] [ LOG ON { < filespec > [ ,...n ] } ] [ COLLATE collation_name ] [ FOR LOAD | FOR ATTACH ] < filespec > ::= [ PRIMARY ] ( [ NAME = logical_file_name , ] FILENAME = ‘os_file_name’ [ , SIZE = size ] [ , MAXSIZE = { max_size | UNLIMITED } ] [ , FILEGROWTH = growth_increment ] ) [ ,...n ] < filegroup > ::= FILEGROUP filegroup_name < filespec > [ ,...n ]

Page 14: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 23

Sebagai contoh kita akan membuat database bernama Test1. File primer bernama

Test1_dat. Ukuran awalnya 20 MB dan ukuran maksimalnya 50 MB, dengan kenaikan

pertumbuhan sebesar 5 MB. File log memiliki ukuran awal 6 MB dan ukuran maksimal 20

MB, dan akan tumbuh dengan kenaikan 4 MB.

Berikut langkah-langkah membuat database dengan Transact-SQL :

1. Dari menu Start, pilih Programs.

2. Pilih Microsoft SQL Server dan pilih Query Analyzer. Maka tampilan pertama yang

akan muncul seperti gambar di bawah ini. Klik OK.

3. Tampilan berikutnya yang akan muncul adalah jendela utama Query Analyzer.

Tempat Mengetikkan Perintah SQL

Hasil Eksekusi SQL

Page 15: Modul database2 revpkt

Program Diploma III Manajemen Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Manajemen Basis Data 24

4. Langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah membuat folder terlebih

dahulu di drive D dengan nama Lat_Bab_2. Setelah itu ketiklah skrip berikut :

USE master GO CREATE DATABASE Test1 ON PRIMARY ( NAME = Test1, FILENAME = ‘D:\Lat_Bab_2\Test1_dat.mdf’, SIZE = 20, MAXSIZE = 50, FILEGROWTH = 5 ) LOG ON ( NAME = ‘test1_log’, FILENAME = ‘D:\Lat_Bab_2\Test1_log.ldf’, SIZE = 6MB, MAXSIZE = 20MB, FILEGROWTH = 4MB );

Jalankan perintah tersebut dengan mengklik tombol atau tekan tombol F5. Jika

berhasil maka akan muncul pesan :

The CREATE DATABASE process is allocating 20.00 MB on disk 'Test1'. The CREATE DATABASE process is allocating 6.00 MB on disk

'Test1_log'.

Menghapus Database

Untuk menghapus database dan semua isinya dengan Enterprise Manager, aktifkan menu

dengan mengklik kanan pada nama database, lalu pilih Delete. Sebuah kotak dialog akan

muncul dan meminta konfirmasi. Jika Anda memilih Yes, database akan dihapus dan tidak

dapat digunakan kembali.

Anda juga dapat menghapus dengan perintah Transact-SQL DROP <database_name>.

Contoh perintah untuk menghapus database Test1 :

DROP Test1