38

Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan
Page 2: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

DefinisiInfeksi :Merupakan suatu keadaan dimana ditemukan

adanya agen infeksi (organisme) dimana terdapat respon imun, tetapi tidak disertai gejala klinik.

Infeksi Asimptomatik :Mikroorganisme gagal menyebabkan cedera

yang serius terhadap sel atau jaringan.

Page 3: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Rantai Infeksia. Agen infeksi dalah mikroorganisme yg dpt

menyebabkan infeksi.Pada manusia agen infeksi dapat berupa bakteri,virus, ricketsia, jamur dan parasit. Tiga faktor pada agen penyebab yang mempengaruhi terjadinya infeksi yaitu:

1. Patogenitas2. Virulensi3. Jumlah

Page 4: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

b. Reservior atau tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembangbiak dan siap di tularkan kepada orang. Reservior yg paling umum adalah manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, air, dan bahan-bahan organik lainnya. Pada orang sehat permukaan kulit, selaput lendir, saluran nafas atas, usus, dan vagina, merupakan reservior yang umum.

Untuk berkembang dg cepat organisme memerlukan lingkungan yg sesuai, termasuk makanan, oksigen, air, suhu, pH, cahaya.

Page 5: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

c. Pintu Keluar (portal of exit) adalah jalan dari mana agen infeksi meninggalkan reservior. Pintu keluar meliputi:

1. Saluran pernapasan2. Saluran pencernaan3. Saluran kemih dan kelamin4. Kulit dan membran mukosa5. Transplasenta dan6. Darah7. Cairan tubuh lainnya

Page 6: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

d. Transmisi (cara penularan) adalah mekanisme bagaimana agen transport agen infeksi ke penderita (yg suseptibel). Beberapa cara penularan:

1. Kontak langsung2. Kontak tdk langsung3. Droplet4. Airborne5. Melalui vehikulum (makanan, air/minuman,

darah)6. Melalui vektor

Page 7: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

e. Pintu Masuk (portal of entri) adalah tempat dimana agen infeksi memasuki pejamu yang suseptibel. Pintu masuk bisa melalui saluran pernapasan, pencernaan, saluran kemih dan kelamin, selaput lendir, serta kulit yg tdk utuh.

Page 8: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

f. Pejamu (host) yg suseptibel adalah orang yg tdk memiliki daya tahan tubuh yg cukup untuk melawan agen infeksi serta mencegah terjadinya infeksi/penyakit. Faktor yg khusus dpt mempengaruhi adalah:

1. Umur 2. Status gizi3. Status imunisasi4. Penyakit kronis5. Luka bakar yg luas6. Trauma/pembedahan7. Pengobatan dg imunosupresan.Faktor lain yg mgkn berpengaruh adalah: jenis

kelamin, ras, status ekonomi, gaya hidup, pekerjaan, herediter.

Page 9: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Pencegahan dan Pengendalian InfeksiProses terjadinya infeksi bergantung kpd

interaksi antara suseptibilitas pejamu, agen infeksi (patogenitas, virulensi, dosis) serta cara penularan. Identifikasi faktor resiko pd pejamu dan pengendalian terhadap infeksi tertentu dpt mengurangi insiden terjadinya infeksi, baik pada pasien ataupun pd petugas kesehatan.

Page 10: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Proses Infeksi Berdasarkan Tahap

PERIODE INKUBASIInterval antara masuknya patogen ke dalam

tubuh dan munculnya gejala pertama.TAHAP PRODROMALAdalah interval dari awitan tanda dan gejala

non-spesifik (malaise, demam ringan, keletihan) sampai gejala yg spesifik.

TAHAP SAKITInterval saat klien memanifestasikan tanda dan

gejala yg spesifik thdp jenis infeksi.PEMULIHANInterval saat munculnya gejala akut infeksi.

Page 11: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Pertahanan Terhadap InfeksiTubuh memiliki pertahanan normal trhdp

infeksi berupa:1.Flora Normal Tubuh2.Proses Peradangan3.Sistem Pertahanan Tubuh

Page 12: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Sistem Pertahanan Tubuh

Kulit : permukaan, lapisan yg utuh, sebum, pergantian lapisan kulit paling luar.

Mulut : Lapisan mukosa, saliva. Saluran pernafasan : Silia, makrofag. Saluran urinari : tindakan pembilasan dari

aliran urine, lap epitel yg utuh. Saluran GI : keasaman sekresi gaster,

peristaltik. Vagina : sekresi vagina untuk mencapai pH

yg rendah.

Page 13: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Inflamasi

A/ reaksi protektif vaskuler dng menghancurkan cairan, produk darah dan nutrien ke jaringan interstisial ke daerah cidera.

Proses tsb menetralisasi & mengeliminasi patogen atau nekrotik & memulai cara perbaikan sel & jaringan tubuh.

Tanda inflamasi : bengkak, kemerahan, panas, nyeri, fungsiolase.

Inflamasi sistemik : demam, lekositosis, malaise, anoreksia, mual, muntah, pembesaran kelj limfe.

Respon inflamasi disebabkan oleh : agen fisik, kimia.

Page 14: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Respon Inflamasi

Respon vaskuler dan seluler.Eksudat inflamasi.Perbaikan jaringan.

Page 15: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Respon Vaskuler Dan Seluler

Cedera, arteriol berdilatasi , darah & SDP >> sirkulasi lokal, kemerahan & hangat.

Cedera nekrosis jaringan mediator kimiawi (histamin, bradikinin, prostaglandin, serotonin) meningkatkan permeabilitas pembuluh darah kecil, cairan,protein, sel interstisial oedem.

Nyeri.Respon seluler : Cidera meningkatkan SDP (neutropil

& monosit) fagositosis.

Page 16: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Eksudat InflamasiAkumulasi cairan & sel mati, SDP

eksudat pd daerah inflamasi.Eksudat (serosa,sanguinosa, purulen )

drainase limfatik.Trombosit & protein plasma ( fibrinogen)

matriks mencegah penyebaran.Perbaikan Jaringan

Bertahan, rekonstruksi, maturasi.

Page 17: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Respon Imun

Mikroorganisme penginvasi tubuh monosit.

Antigen yg tertinggal respon yg berubah ( respon imun).

Respon imun normal, antigen dinetralisir, duhancurkan / dimusnahkan.

Setelah Antigen masuk ke dlm tubuh, antigenbergerak ke darah / limfe, dan memulai imunitas seluler / humoral.

Page 18: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Imunitas Seluler

Ada dua kelas limfosit : Limfosit T ( CD4T) dan limfosit B ( sel B)Limfosit T memainkan peran utama dlm

imunitas seluler .Permukaan CD4T reseptor Antigen bertemu dng reseptor yg permukaannya

sama ikatan mengaktivasi limfosit CD4T.

CD4T membagi diri dng cepat sel yg peka bergerak ke daerah yg cidera, berikatan dng antigen, melepaskan limfokin.

Limfokin menarik & menstimulasi makrofag u/menyerang antigen antigen dimatikan .

Respon seluler tsb diubah oleh HIV AIDS .

Page 19: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Imunitas Humoral

Stimulasi sel B memicu respon imun humoral, menyebabkan sintesis imunoglobulin / antibodi yg membunuh antigen.

Setelah sel B berikatan dng 1 antigen pembentukan sel B plasma & memori.

Sel B plasma mensintesis & mensekresi antibodi dlm jlh besar ( protein yg normalnya ditemukan dlm tubuh yg menyediakan imunitas)

Sel B memori mempersiapkan tubuh melawan invasi antigen.

Antigen masuk lagi ke dlm tubuh, antibodi terbentuk >> cpt dr pd saat pertama kali terpapar, & kadar imunoglobulin tetap tinggi

Page 20: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Antibodi

Antibodi merupakan protein besar.Ada 5 kelas antibodi Imunoglobulin : IgM, IgG, IgA, IgE, IgD.Pembentukan antibodi merupakan dasar dari

imunisasi terhadap penyakit &merupakan kejadian natural / buatan.

Imunitas natural : dihasilkan setelah terkena penyakit ttt, bertahan selama hidup.

Imunitas buatan : didapat setelah menerima vaksin.

Imunitas pasif berdurasi pendek & dpt diperoleh melalui transplasenta

Page 21: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Infeksi Nosokomial (HAIs)

Infeksi yg didapat saat dirawat di RS.Infeksi Iatrogenik : infeksi nosokomial yg

diakibatkan oleh prosedur diagnostik.Infeksi Eksogen : Inos di dpt

darimikroorganisme eksternal thd individu (Salmonella, Clostridium tetani).

Infeksi Endogen : Inos karena flora normal klien berubah & tertjadi pertumbuhan berlebih (Enterococcus, Ragi, Streptococcus).

Jlh mikroorganisme yg dpt menyebabkan Inos tergantung pada : virulensi , kerentanan hospes, daerah yg diinfeksi.

Page 22: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Konsep AsepsisAsepsis : tdk ada patogen.Asepsis medis atau tehnik bersih : cuci

tangan, mengganti lenen, menggunakan cangkir untuk obat.

Asepsis bedah atau tehnik steril : sterilisasi, invasif bedah.

Page 23: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Proses Keperawatan

Pengkajian :1. Status mekanisme pertahanan.2. Kerentanan klien.3. Pengetahuan klien mengenai infeksi.

Page 24: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Status Mekanisme Pertahanan

Pertahanan primer tdk adekuat : Kulit / mukosa rusak. Jaringan trauma. Penurunan kerja siliar. Obstruksi aliran urine. Gangguan peristaltik. Perubahan pada pH sekresi. Penurunan mobilitas.

Page 25: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Pertahanan Sekunder Tidak Adekuat

Penurunan kadar HbSupresi SDP.Supresi respon inflamasi.Leukopenia

Page 26: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Kerentanan Klien Usia : bayi, dewasa, lansia.Status nutrisi.Stres. Heriditas. Proses penyakit (Leukemia, AIDS, Limfoma,

Anemia Aplastik, DM, Luka Bakar, Bronkitis). Terapi medis (kortikosteroid, sitotoksik).

Page 27: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Penampilan klinis.Data Laboratorium Jlh SDP LED Kadar Fe ( menurun) Kultur urine & darah, kultur luka, sputum,

tenggorokNeutrofil , limfosit, monosit, eosinofil,

basofil (meningkat)

Page 28: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Diagnosa KeperawatanRisiko Infeksi yg berhubungan dng : Ggn Imunitas, kerusakan jaringan, malnutrisiRisiko cidera yg berhubungan dng ggn imunitas.Kerusakan integritas kulit yg berhub dng

gangguan sirkulasi, paparan thd iritan.Gangguan membran mukosa oral yg berhub dng

iritasi traumatik dr NGT, hygiene oral yg tdk adekuat.

Ggng nutrisi kurang dr kebutuhan tubuh yg berhub dng kebiasaan diit yg jelek, ggnfungsi GI track.

Isolasi sosial yg berhub dng kesalahan konsep tentang penyakit yg ditularkan scr seksual.

Ggng gambaran tubuh yg berhub dng ketidaksukaan klien thd luka yg terbuka.

Page 29: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Rencana Keperawatan

Dx : Risiko infeksi yg berhub dng ggng imunitas.

Tujuan : Klien bebas dari inos.Hasil yg diharapkan :1. Daerah tusukan jarum tdk terinfeksi.2. Klien tdk demam selama dirawat.3. Urine klien jernih tanpa

pertumbuhanpatogen selama dirawat. Intervensi :1. Ganti kateter IV perifer setiap 48 – 72 jam.

Balut tempat tusukan dng balutan steril.

Page 30: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

2. Ganti balutan bila lembab, bersihkan tempat tusukan dng aseptik.

3. Lakukan hygiene perineal dng menggunakan sabun dan air setiap hari.

4. Fiksasi kateter urine u/ mencegah pergerakan naik turun.

5. Pertahankan sambungan kateter urine dan kantong drainase tertutup.

Page 31: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

1. Kontrol / Eliminasi Agen Infeksius Pembersihan, desinfeksi dan sterilisasi.2. Kontrol / Eliminasi Reservoar Mandi,mengganti balutan, benda

terkontaminasi, jarum terkontaminasi, tempat tidur, larutan dlm botol, luka bedah, botol dan kantong drainase.

3. Kontrol Thd Portal Keluar Saluran nafas : perawat menghindari u/

berbicara langsung menghadap wajah klien, berbicara, batuk, bersin di atas luka bedah atau area balutan steril, pakai masker, etika batuk, pakai sarung tangan, kacamata.

3. Pengendalian Penularan Hand Hygiene, Five Moment Hand Hygiene.

Page 32: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

5. Kontrol Terhadap Portal Masuk Kulit dijaga agar tetap utuh. Lenen tetap kering & tdk ada lipatan. Hygiene perineal. Buang jarum suntik pada tempatnya. Penanganan kateterurine & drainase yg

benar. Membersihkan luka.6. Perlindungan Terhadap Pejamu Yg

Rentan Isolasi. Lingkungan yg protektif : skort atau gown,

masker, sarung tangan, kacamata pelindung. Pengumpulan spesimen. Memindahkan klien.

Page 33: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Untuk Petugas

Pemeriksaan rutin untuk mengontrol paparan.

APD yg terstandar.House keeping.SPO bila terkena paparan.Pelatihan.

Page 34: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Pendidikan Klien

Kerentanan klien thd infeksi.Rantai infeksi dan penyebarannya.Praktek hygienes untuk meminimalkan

pertumbuhan dan penyebaran mikroorganisme.

Metode penyimpanan makanan.Anggota keluarga yg berisiko terkena

infeksi.

Page 35: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Asepsis BedahAsepsis bedah mengharuskan tindakan tdk

adanya mikroorganisme ( patogen dan spora) dari suatu obyek.

Indikasi penggunaan tehnik steril : prosedur invasif ( insersi kateter IV, Injeksi) Integritas kulit rusak , karena trauma, insisi

bedah, luka bakar.Pembedahan.• Persiapan klien u/ menghindari kontaminasiHindari u/ menggerakkan secara tiba – tiba

bagian tbh yg tertutup kain steril. Jangan menyentuh steril.peralatan, kain,

sarung tangan dan gown perawat yg steril.Hindari batuk, bersin / bicara pada area

Page 36: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Prinsip Asepsis BedahObyek yg steril tetap steril, kecuali bila

disentuh oleh benda yg tdk steril. Steril menyentuh steril adalah tetap steril. Steril menyentuh yg bersih menjadi

terkontaminasi. Steril menyentuh yg terkontaminasi menjadi

terkontaminasi.Steril yg diragukan dianggap terkontaminasi.• Hanya obyek steril yg dpt diletakkan di area

steril.• Obyek/ area steril diluar lapang penglihatan /

obyek dipegang dibawah pinggang individu.• Obyek / area steril menjadi terkontaminasi

karena paparan yg lama terhadap udara.

Page 37: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Pada saat permukaan steril bersentuhan dg permukaan yg basah, terkontaminasi, obyek atau area steril menjadi terkontaminasi krn proses kapilarisasi.

Cairan mengalir sesuai dg arah gravitasi.Bagian tepi dari area steril dinyatakan

terkontaminasi.

Page 38: Materi Tentan Pengendalian infeksi_ Mahasisw Keperawatan

Melakukan Prosedur Steril

1. Mengenakan dan membuka Kap, Masker, dan Kacamata.

2. Membuka kemasan steril.3. Membuka peralatan steril pada permukaan

datar.4. Membuka peralatan steril sambil

memegangnya.5. Mempersiapkan area steril.6. Menuangkan larutan steril.7. Scrub bedah.8. Memakai sarung tangan steril.9. Menggunakan gown steril.