31
Menata Baqa Anak By: Amelia Ayu P, S.Psi

Manata baqa anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anak

Citation preview

Page 1: Manata baqa anak

Menata Baqa AnakBy: Amelia Ayu P, S.Psi

Page 2: Manata baqa anak

Apa itu Baqa?

Naluri yang memiliki Kecenderungan untuk mempertahan diri, seperti eksistensi diri, rasa takut, rasa memiliki, suka memimpin, marah, senang, sedih dasar percaya diri, rasa tanggungjawab dan kepemimpinan

Page 3: Manata baqa anak

Kenapa Harus di Tata ?Salah satu faktor penentu kesuksesan anak di masa mendatang.Modal penting dalam membangun hubungan dengan dirinya dan orang lainBerpengaruh dalam kemampuan menempatkan diri dalam berbagai situasi dan kondisi

Page 4: Manata baqa anak

“Orang yang cerdas adalah orang yang mampu menundukkan hawa nafsunya serta biasa beramal untuk bekal kehidupan setelah mati. Sebaliknya, orang yang lemah adalah orang

yang memperturutkan hawa nafsunya, sementara dia berangan-angan kepada Allah” (HR. At tirmidzi, Ahmad, Ibn

Majah, dan al-Hakim).

Page 5: Manata baqa anak

Kenali Baqa Anak Anda

Page 6: Manata baqa anak

ANAK

USIAPerkembangan

TAHAPAN

USIA DINI 0-6 Tahun

PRA-BALIGH 7-14 Tahun

BALIGH ≥ 15 Tahun6

TAHAPAN PERKEMBANGAN ANAK

Page 7: Manata baqa anak

TAHAPAN PERKEMBANGAN NALURI ANAK

7

Usia 0 – 7 Tahun (menjelang tamyiz)• Ukuran pelayanan:

• memiliki hak secara sempurna untuk diperlakukan secara baik oleh yang lain (pelayanan & perlindungan penuh)

Sejak tamyiz sampai ‘aqil baligh (dewasa) sudah mampu melakukan perintah secara mandiri tetapi kemampuannya belum sempurna karena baik fisik maupun akalnya masih dalam tahap perkembangan. Pada fase ini ada 2 tahap :

Masa 7-10 tahun

• Pembiasaan (rutinitas) pelaksaan taklif syariah tanpa sanksi fisik. Mendidik dengan cara memotivasi dan memberikan ancaman qoul (kata-kata) berdasarkan hukum syara

Masa 10 tahun-dewasa (maksimum 15 tahun)• Pendisiplinan pelaksanaan taklif syariah dengan memberikan sanksi fisik bila

meninggalkan dengan sengaja. Sanksi fisik yang dimaksud dalam rangka ta’dib (pembelajaran) bukan menyakiti atau menyiksa. Pada usia ini anak belajar menjadi orang dewasa

Page 8: Manata baqa anak

TAHAPAN PERKEMBANGAN NALURI ANAK

4. Usia Dewasa (diatas 15 tahun)Pelaksanaan taklif syariah dengan kesadaran dan tanggung jawab penuh, tidak dimaafkan kesalahan secara sengaja dan diberikan sanksi fisik sebagai hukuman (uqubat)

8

Page 9: Manata baqa anak

• Perkembangan fisik, naluri dan akal sempurna pada usia baligh

• Aqil baligh penentu mukallaf terhadap pelaksanaan perintah dan larangan Allah sebagai petunjuk hidup di dunia

9

• Perlu pendidikan bagi anak untuk mempersiapkannya menjadi manusia dewasa yang mandiri dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan permasalahan hidupnya sesuai petunjuk PenciptaNya.

Page 10: Manata baqa anak

NALURI BAQA’ PADA ANAK0-6 TH, 7-10 TH, 10-14 TH

10

Page 11: Manata baqa anak

Naluri Baqo Usia Menjelang Tamyiz :

ditumbuhkan mulai dari – Memunculkan rasa aman, tidak berkembang rasa takut terhadap

sesuatu yang baru dikenalnya– Memunculkan rasa eksistensi dirinya; merangsang keinginannya

untuk bermain bersama dengan saudaranya dan temannya; merangsang munculnya rasa tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain; merangsang tanggung jawab menolak kezholiman dan membela kebenaran.

– Memunculkan rasa memiliki terhadap benda-benda yang menjadi kebutuhannya, rasa pemeliharaan terhadap benda-benda yang menjadi miliknya, membedakan mana yang menjadi milik sendiri dan mana yang menjadi milik orang lain. Bila ingin menggunakan milik orang lain harus ijin terlebih dahulu. Selanjutnya ditumbuhkan keridhoannya untuk selalu berbagi, dimulai berbagi kepada saudaranya, selanjutnya dengan temannya.

11

Page 12: Manata baqa anak

Naluri Baqa’ (Sejak tamyiz sampai ‘aqil baligh—dewasa):

– Siap mandiri memenuhi kebutuhannya sendiri (mandi, makan, berpakaian), hidup bermasyarakat, berbagi, bekerjasama, tolong menolong

– Berani membela kebenaran– Siap berkompetisi dengan teman seusianya dan

menghargai temannya

12

Page 13: Manata baqa anak

Naluri Baqa’ (Masa 10 tahun-dewasa (maksimum 15 tahun):

– Bertanggung jawab memenuhi kebutuhannya sendiri

– Berani membela kebenaran dan menolak kezholiman

– Siap berkorban untuk kebenaran dan memimpin temannya sampai orang dewasa

13

Page 14: Manata baqa anak

Cara Rasulullah

Mengembangkan Baqa Anak

Page 15: Manata baqa anak

Bermain/Senda-Gurau

Hasan dan Husain menaiki punggung Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda:

”Sebaik-baik unta adalah unta kalian, sebaik-baik penunggang unta adalah kalian”.

HR Tirmidzi, ”Keringat anak diwaktu kecil menambah

kecerdasannya diwaktu dewasa”.

Rasulullah SAW mengajak Aisyah berlomba lari saat itu belum berumur 5 tahun, sampai ia merasa puas, bersabda:“Hormatilah anak-anak kecil yang senang bermain”.

Page 16: Manata baqa anak

Rasullah SAW menampakkan kasih-sayang kepada anak-anak, dengan cara:

Abu Hurairoh berkata,” Rasulullah SAW mencium Hasan dan disebelahnya duduk AL Aqra bin Habits At Tamimi. Al Aqra berkata,”saya punya 10 anak tidak seorangpun diantara mereka pernah saya cium”. Rasulullah SAW berkata,”Barang siapa yang tidak menyayangi maka tidak disayangi”. (HR. Bukhari)

Bukanlah termasuk dalam golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil diantara kami” (Al Hadits)

Mencium

Page 17: Manata baqa anak

Tidak mencela

Dari Anas RA,”Saya membantu Nabi SAW selama 10 tahun, demi Allah SWT beliau SAW tidak pernah mengatakan kepada saya “cih”, “Mengapa kamu berbuat itu”, “Tidakkah kamu yang berbuat?”

Memanggil dengan nama kesayangan

“Dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk”(QS:49:11)

Rasulullah memanggil adik Anas bin Malik (yang berumur 2 tahun) dengan julukan “Abu Umair”.(H.R.Abu Daud)

Page 18: Manata baqa anak

Memberi hadiah

“Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai”(H.R Ath-Thabrani)

Didatangkan kepada Rasulullah Saw berupa kiriman hadiah dari Negeri Najasi, didalamnya terdapat gunting dari Habsyi, lalu beliau mengambil dengan jari-jemarinya, kemudian memanggil Umamah bin Abu Al-Ash (anak dari Zainab) seraya bersabda,”Cukurlah dengan ini, hai anakku” (H.r Abu Daud)

Page 19: Manata baqa anak

Kasih sayang pada anak tidak berlebihan. Anak perlu diberi peringatan saat melakukan kesalahan, agar tidak terbiasa melakukan kesalahan tersebut

Muadz bin Jabal RA berkata,”Rasulullah SAW berwasiat: ‘Nafkahilah anakmu dengan sebagian hartamu, jangan buang tongkatmu dari mereka untuk mendidik mereka, buatlah mereka takut karena Allah SWT”Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa nabi SAW berkata,”Letakkan tongkatmu dimana anggota keluargamu bisa melihat”.

Page 20: Manata baqa anak

Kunci dalam Menata Baqa

Page 21: Manata baqa anak

1. Bangun komunikasi positif dengan anak

Page 22: Manata baqa anak

2. Bangun

kedekatan emosional

dengan anak

Page 23: Manata baqa anak

3. Jauhkan sikap

menekan/ menuntut melainkan

mencari solusi

Page 24: Manata baqa anak

4.Lakukan relaksasi setiap anak

bereda dalam puncak emosi mereka

Page 25: Manata baqa anak

5.Selalu berikan dorongon positif untuk melakukan sesuatu secara mandiri

Page 26: Manata baqa anak

6. Kenali emosi anak dan bantu

anak untuk mengenalinya

Page 27: Manata baqa anak

7. Hindari pemberian rewad dan hukuman secara fisik

Page 28: Manata baqa anak

8.Banyak luangkan waktu anda bersama dengan anak-anak

Page 29: Manata baqa anak

9. Berikan kepercayaan pada anak atas barang dan aktivitasnya sendiri

Page 30: Manata baqa anak

10. Selalu konsisten dalam menetapkan peraturan dan pemberian respon

atas aktivitas anak

Page 31: Manata baqa anak

Sayangi Anak Anda