26
MAKALAH TAHAPAN BERFIKIR KREATIF DAN PENGEMBANGAN ASTETIK PP 58 DALAM KURIKULUM AUD Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah pengembangan daya pikir dan daya cipta anak di UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dosen : Dra. Yuyun Yulianingsih, M.pd Disusun oleh : Hafidzotul Millah (1152100024) Khujatul Khaji (1152100036) JURUSAN PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUDUNG DJATI

makalah-tahapan berfikir kreatif

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah-tahapan berfikir kreatif

MAKALAH

TAHAPAN BERFIKIR KREATIF DAN PENGEMBANGAN ASTETIK PP 58 DALAM KURIKULUM AUD

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah pengembangan daya pikir dan daya cipta anak di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Dosen : Dra. Yuyun Yulianingsih, M.pd

Disusun oleh :

Hafidzotul Millah (1152100024)

Khujatul Khaji (1152100036)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUDUNG DJATI

BANDUNG

2015/2016

Page 2: makalah-tahapan berfikir kreatif

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat

rahmat petunjuk dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan

makalah dengan judul “Tahapan Berfikir Kreatif Dan Pengembangan Astetik Pp

58 Dalam Kurikulum Aud” tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga

selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan

inspirator terbesar dalam segala keteladanannya beserta keluarganya, sahabat, dan

para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata

kuliah Pengembangan Daya Pikir Dan Daya Cipta Anak yang mana merupakan

salah satu mata kuliah utama yang sangat penting untuk disampaikan kepada

mahasiswa karena ini merupakan tolak ukur di fakultas Tarbiyah dan Keguruan

khususnya jurusan PGRA khususnya penanaman norma dan bertujuan agar pesan

moral yang ingin di sampaikan guru dapat benar-benar sampai dan di pahami oleh

anak-anak untuk bekal kehidupannya di masa depan.

Kami menyadari bahwa makalah yang sederhana ini jauh dari

kesempurnaan. Karena itu, dengan segala kerendahan hati kami memohon kritik

dan saran yang membangun dari semua pihak, terutama Bapak Dosen selaku

pembimbing mata kuliah ini. Dan penulis berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kami dan khususnya menambah wawasan bagi para pembaca.

Bandung, 28 Maret 2016

Penyusun

ii

Page 3: makalah-tahapan berfikir kreatif

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan masalah.........................................................................................2

C. Maksud dan tujuan........................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

A. Pengertian Berfikir Kreatif............................................................................3

B. Tahapan Berfikir Kreatif...............................................................................5

C. Pengembangan Kurikulum Paud Berdasarkan Permen 58 Tahun

2009. 8

BAB III..................................................................................................................11

A. Simpulan.....................................................................................................11

B. Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii

Page 4: makalah-tahapan berfikir kreatif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan yang sangat esensial

untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan

lainnya. Berpikir kreatif telah lama menjadi tujuan pokok dalam  pendidikan sejak

1942. Penelitian dan berbagai pendapat tentang hal itu, telah menjadi topik

pembicaraan dalam sepuluh tahun terakhir ini (Patrick, 2000:1).

Berfikir kreatif adalah cara-cara baru yang non konvensionil untuk

menemukan dan menggali ide baru yang berguna.makalah ini memberikan

penjelasan dan pedoman singkat mengenai cara berfikir tersebut, berserta contoh-

contoh yang menarik dari kehidupan yang nyata.

Berfikir Kreatif  bukanlah suatu yang baru. Ahli-ahli fikir kreatif telah ada

ribuan tahun yang lalu, mungkin jauh sebelum menusia menemukan api dan

roda.Para ahli fikir tersebut memberdayakan akal pikirannya dan kemampuan

kreatifitasnya untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Maka dari itu bukan tidak

mungkin bagi kita untuk memaksimalkan kemampuan kreatifitas kita sehingga

menghasilkan prestasi.

Kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan mengingat bahwa dewasa

ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan memungkinkan

siapa saja bisa memperolah informasi secara cepat dan mudah dengan melimpah

dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia. Hal ini mengakibatkan

cepatnya perubahan tatanan hidup serta perubahan global dalam kehidupan. Jika

tidak dibekali dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif maka tidak akan

mampu mengolah menilai dan megambil informasi yang dibutuhkan untuk

1

Page 5: makalah-tahapan berfikir kreatif

menghadapi tantangan tersebut. Oleh karena itu kemampuan berpikir kreatif

adalah merupakan kemampuan yang penting dalam kehidupan.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud berfikir kreatif ?

2. Bagaimana tahapan berfikir kreatif?

3. Bagaimana pengembangan kurikulum paud berdasarkan permen 58 tahun

2009?

C. Maksud dan tujuan

1. Untuk mengetahui definisi berfikir kreatif.

2. Untuk mengetahui tahapan berfikir kreatif.

3. Untuk mengetahui pengembangan kurikulum paud berdasarkan permen 58

tahun 2009.

.

2

Page 6: makalah-tahapan berfikir kreatif

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Berfikir Kreatif.

Berpikir pada umumnya didefinisikan sebagai proses mental

yang dapat menghasilkan pengetahuan. Berpikir adalah suatu

kegiatan akal untuk mengolah pengetahuan yang telah diperoleh

melalui indra dan ditujukan untuk mencapai kebenaran (Rakhmat,

1991: 138). (Maxwell, 2004: 82) mengartikan berpikir sebagai segala

aktivitas mental yang membantu merumuskan atau memecahkan

masalah, membuat keputusan, atau memenuhi keinginan untuk

memahami; berpikir adalah sebuah pencarian jawaban, sebuah

pencapaian makna.

Definisi yang paling umum dari berpikir adalah berkembangnya

ide dan konsep di dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep

ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian

bagian informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa

pengertian-pengertian. Berpikir mencakup banyak aktivitas mental. Kita

berpikir saat memutuskan barang apa yang akan kita beli di toko.

Secara sederhana, berpikir adalah memproses informasi secara

mental atau secara kognitif. Secara lebih formal, berpikir adalah

penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik informasi dari

lingkungan maupun simbol-simbol yang disimpan dalam long term

memory. Jadi, berpikir adalah sebuah representasi simbol dari beberapa

peristiwa atau item (Khodijah, 2006: 117).

3

Page 7: makalah-tahapan berfikir kreatif

Kata “Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris

To Create, yang merupakan singkatan dari :Combine (menggabungkan)–

penggabungan suatu hal dengan hal lain Reverse (membalik)–membalikan

beberapa bagian atau proses Eliminate (menghilangkan)–menghilangkan

beberapa bagian Alternatif (kemungkinan)–menggunakan cara, dengan

yang lain. Twist (memutar)–memutarkan sesuatu dengan ikatan Elaborate

(memerinci)–memerinci atau menambah sesuatu.

Menurut Utami Munandar (1999: 20) menerangkan bahwa

kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan

kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir, serta

kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya,

memperinci), suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan pada

aspek proses perubahan (inovasi dan variasi).

Menurut (Sternberg, dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif

adalah seorang yang dapat berpikir secara sintesis artinya dapat

melihat hubungan-hubungan di mana orang lain tidak mampu

melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis ide

idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya

pribadinya, mampu menterjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke

dalam ide-ide praktis, sehingga individu mampu meyakinkan orang

lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.

Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan

sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik

dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang

sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan

kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk

mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan

cerminan kemampuan operasional anak kreatif.

4

Page 8: makalah-tahapan berfikir kreatif

Berpikir kreatif sebagai kemampuan umum untuk menciptakan

sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan

gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau

sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara

unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya (Munandar, 1999: 25).

Berpikir kreatif merupakan ungkapan (ekspresi) dari keunikan

individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif

inilah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Dari

ungkapan pribadi yang unik dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru

dan produk-produk yang inovatif dan adanya ciri-ciri seperti: mampu

mengarahkan diri pada objek tertentu, mampu memperinci suatu

gagasan, mampu menganalisis ide-ide dan kualitas karya pribadi,

mampu menciptakan suatu gagasan baru dalam pemecahan masalah.

(Munandar, 1999: 45).

Berpikir kreatif siswa akan terwujud jika ada dukungan dari

lingkungan, ataupun jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri

(motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu berpikir kreatif dapat

berkembang dalam lingkungan yang menunjang.

.B. Tahapan Berfikir Kreatif

Kreatif seringkali dianggap sebagai sesuatu ketrampilan yang

didasarkan pada bakat alam, dimana hanya mereka yang berbakat saja

yang bisa menjadi kreatif, Anggapan ini tidak sepenuhnya benar,

walaupun memang dalam kenyataannya terlihat bahwa orang-orang

tertentu memiliki kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru dengan

cepat dan beragam.

Berpikir kreatif mempunyai beberapa mekanisme atau proses yang

harus dilalui. Menurut para psikolog, ada lima tahap berpikir kreatif,

diantaranya: 5

Page 9: makalah-tahapan berfikir kreatif

1) Orientasi; masalah dirumuskan, dan aspek-aspek masalah

diindentifikasi.

2) Preparasi; berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi

yang relevan dengan masalah.

3) Inkubasi; proses pemberhentian sementara ketika berbagai masalah

berhadapan dengan jalan buntu. Tetapi mekipun begitu, proses berpikir

berlangsung terus dalam jiwa bawah sadar.

4) Iluminasi; ketika masa inkubasi berakhir dengan ditemukannya

solusi untuk memecahkan masalah.

5) Verifikasi; tahap untuk menguji dan secara kritis menilai

pemecahan masalah yang diajukan pada tahap keempat.

Sesungguhnya kemampuan berpikir kreatif pada dasarnya dimiliki

semua orang. Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan

gagasan-gagasan baru dan orisinil. Bahkan pada orang yang merasa tidak

mampu menciptakan ide baru pun sebenarnya bisa berpikir secara

kreatif,asalkan dilatih. Untuk itu, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai

cara berpikir dan cara berpikir kreatif.

Seseorang dikatakan kreatif tentu ada ciri-ciri yang lebih berkaitan

dengan ketrampilan, sikap atau perasaan. Berdasarkan hasil penelitian

yang menunjukan kreativitas dikemukan oleh (Munandar,1999: 118 )

sebagai berikut ini ciri-ciri berpikir kreatif pada siswa :

a) Ketrampilan Berpikir Lancar

Dilihat dari bagaimana perilaku anak yang suka mengajukan

banyak pertanyaan, menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada

pertanyaan, mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah, lancar

mengungkapkan gagasan-gagasannya.

6

Page 10: makalah-tahapan berfikir kreatif

b) Ketrampilan Berpikir Luwes (Fleksibel)

Dilihat dari bagaimana perilaku anak yang memberikan aneka

ragam penggunaan yang tidak lazim terhadap suatu objek, memberikan

macam-macam penafsiran (interpretasi) terhadap suatu gambar; cerita;

atau masalah, memberi pertimbangan terhadap siuasi; yang berbeda dari

yang diberikan orang lain.

c) Ketrampilan Berpikir Orisinal

Dilihat dari bagaimana perilaku anak memikirkan masalah-

masalah atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.

d) Ketrampilan Memperinci (Mengelaborasi)

Dilihat dari bagaimana perilaku anak mengembangkan atau

memperkaya gagasan orang lain.

e) Ketrampilan Menilai (Mengevaluasi)

Dilihat dari bagaimana perilaku anak menentukan pendapat

sendiri mengenai suatu hal.

f) Memiliki Rasa Ingin Tahu

Dilihat dari bagaimana perilaku anak mempertanyakan segala

sesuatu.

g) Bersifat Imajinatif

Dilihat dari bagaimana perilaku anak membuat cerita tentang

tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi atau tentang kejadian-

kejadian yang belum pernah dialami.

h) Merasa Tertantang Oleh Kemajemukan

Dilihat dari bagaimana perilaku anak mencari penyelesaian suatu

masalah tanpa bantuan orang lain.

i) Memiliki Sifat Berani Mengambil Resiko

Dilihat dari bagaimana perilaku anak yang berani

mempertahankan gagasannya dan bersedia mengakui kesalahannya.

j) Memiliki Sifat Menghargai

Dilihat dari bagaimana perilaku anak yang menghargai hak-hak

diri sendiri dan hak-hak orang lain.

7

Page 11: makalah-tahapan berfikir kreatif

C. Pengembangan Kurikulum Paud Berdasarkan Permen 58 Tahun

2009.

Persoalan tentang kurikulum bukan hanya persoalan guru dan tenaga

kependidikan lainnya saja, akan tetapi merupakan persoalan seluruh masyarakat.

Hal ini dapat dibuktikan, setiap terjadi perubaham kurikulum, maka komentar-

komentar tentang perubahan tersebut bukan hanya datang dari kalangan guru dan

tenaga kependidikan lainnya saja, akan tetapi juga dari kalangan masyarakat luas.

Hal ini memang wajar, sebab kurikulum merupakan salah satu komponen

yang sangat penting dalam penyelenggaraan sistem pendidikan, sehingga

pemberlakuan suatu kurikulum dalam dunia pendidikan akan berdampak luas bagi

masyarakat. Pemahaman tentang kurikulum bagi guru dan tenaga kependidikan

lainnya mutlak diperlukan, sebab kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam

penyelenggaraan proses pembelajaran. Dengan demikian konsep kurikulum yang

dipegang guru akan mempengaruhi proses pembelajaran yang dilakukannya

bersama anak di sekolah.

Bagi masyarakat, khususnya orang tua anak, pemberlakuan suatu

kurikulum merupakan persoalan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

mereka, sebab kurikulum bukan hanya menyangkut tujuan dan arah pendidikan

akan tetapi juga menyangkut bahan ajar yang harus dimilki oleh anak didik.

Pendidikan untuk anak usia dini merupakan pendidikan yang memiliki

karakteristik berbeda dengan anak usia lain, sehingga pendidikannya pun perlu

dipandang sebagai sesuatu yang dikhususkan. Pendidik anak usia dini di negara-

negara maju mendapat perhatian yang luar biasa. Karena pada dasarnya

pengembangan manusia akan lebih mudah dilakukan pada usia dini. Bahkan ada

yang berpendapat bahwa usia dini merupakan usia emas (golden age) yang hanya

terjadi sekali selama kehidupan seorang manusia. Apabila usia dini tidak

dirangsang dengan baik, maka dapat dipastikan tumbuh kembang anak di masa

selanjutnya tidak akan optimal.

8

Page 12: makalah-tahapan berfikir kreatif

Kurikulum pembelajaran sebagai elemen penting dalam pelaksanaan

pembelajaran memegang peran penting dalam memberikan arah, langkah-langkah

dan tujuan pelaksanaan pendidikan. Proses pembelajaran dapat dikatakan akan

optimal jika mengikuti kurikulum memadai.

Atas dasar tersebut lembaga mengambil kebijakan mengembangkan

kurikulum untuk Anak Usia Dini dari Permendiknas 58 Tahun 2009 yang saat ini

digunakan sebagai acuan pembelajaran terbaru dari pemerintah. Lembaga juga

menekankan pengembangan Kecerdasan Majemuk melalui kegiatan main.

Lingkup pekembangan yang di kembangkan adalah Nilai – nilai agama dan moral,

Motorik kasar-halus, Kognitif, Bahasa, dan Sosial Emosional.

Upaya yang di lakukan dalam mengembangkan 5 lingkup perkembangan

tersebut,lembaga menggunakan berbagai pendekatan sentra di sesuaikan dengan

kondisi lembaga, anak banyak terlibat, dan pengamatan yang kuat dari para guru

dan lembaga juga memiliki ke khasan sendiri-sendiri dalam mengembangkan

lingkup perkembangan anak. Proses yang diterapkan tentu saja tetap menekankan

pada situasi yang enjoy, dan berorientasi pada proses.

MENGEMBANGKAN KURIKULUM PAUD DI INDONESIA BERDASAR

PERMEN 58 TAHUN 2009

1) Kurikulum yang diberlakukan di Indonsia adalah KTSP (Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan)

2) Pengembangan Kurikulum harus memperhatikan perimbangan antara

kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

3) Untuk menjaga keseimbangan pemerintah menerbitkan Standar Nasional,

khusus PAUD melalui Permendiknas No. 58/2009, tentang SN-PAUD

9

Page 13: makalah-tahapan berfikir kreatif

Pengertian kurikulum secara utuh adalah keseluruhan perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi yang dikembangkan untuk menfasilitasi pertumbuhan

dan perkembangan anak selaras dengan potensi, minat, kecerdasan intelektual,

emosional, spiritual dan kinestetik peserta didik secara optimal. KTSP PAUD

diartikan sebagai kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan

oleh masing-masing satuan PAUD sesuai dengan kondisi, potensi, serta daya

dukung yang tersedia dan dapat diupayakan di satuan PAUD masing-masing.

Kurikulum dipandang sebagai pusat perubahan pendidikan dan dipandang sebagai

"kontrak utuh/padat dan fleksibel antara politik / masyarakat dan guru /

sekolah"(C. Braslavsky, 2009)

Inti Standar Kurikulum PAUD Berdasarkan Permendiknas No. 58/2009

1) Berdasarkan Perkembangan dan kebutuhan anak (DAP)

2) Berpusat pada anak

3) Bersifat Holistik

4) Bersifat Integratif

5) Pendekatan Bermain “Pendidikan Karakter Sebagai Payung Dan

Pengikat Keseluruhan Proses dan Produk Kurikulum”

10

Page 14: makalah-tahapan berfikir kreatif

BAB III

PENUTUP

A. SimpulanBerdasarkan pembahasan tentang kajian pengertian berfikir kreatif,

tahapan-thapan berfikir kreatif, dan pengembangan pp 58 dalam kurikulum

AUD di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Berpikir adalah serangkaian, gagasan, idea atau konsepsi-konsepsi

yang diarahkan kepada suatu pemecahan masalah.

2. Berpikir kreatif adalah berpikir secara konsisten dan terus menerus

menghasilkan sesuatu yang kreatif/orisinil sesuai dengan keperluan.

3. Tahapan berfikir kreatif adalah orientasi, preparsi, inkubasi, iluminasi,

dan verifikasi.

4. Bidang pengembangan, secara umum terbagi ke dalam dua kelompok

besar, yaitu bidang pengembangan kemampuan dasar dan

pengembangan perilaku.

5. Setiap satuan PAUD dibolehkan menggenapi bidang pengembangan

selaras dengan visi-misi lembaga.

6. Dapat pula mengakomodasi bidang pengembangan yang diajurkan

oleh daerah tertentu sebagai akomodasi budaya khas.

B. SaranDidalam menyelesaikan masalah apapun itu, mengambil keputusan

atau ingin mencari ide baru, maka hal  yang harus dilakukan pertama kali

adalah berpikir. Dan berpikir itulah yang akan membuat masalah anda

terselesaikan, akan tetapi tidak terbatas pada pikiran sendiri, kita bisa

meminta pendapat orang lain untuk mengembangkannya.

Kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan mengingat bahwa

dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan

memungkinkan siapa saja bisa memperolah informasi secara cepat dan mudah

dengan melimpah dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia.

11

Page 15: makalah-tahapan berfikir kreatif

DAFTAR PUSTAKA

Nasution,S.1989.Kurikulum dan Pengajaran.Bandung : Bina Aksara.

Permen 58.2009. Peraturan Pemerintah No 58 tahun 2009, Jakarta.

Ralingson.1997.Berfikir Kreatif dan Brain Storming.Jakarta : Erlangga

Sanjaya, W.2007.Modul Kurikulum . UPI: Bandung

Santrock, John W. 2007.Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Sambas, Syukriadi.2000.Mantik Kaidah Berpikir Islam, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikulum. Teori dan Praktek.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

12