of 24 /24
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Sistem muskuloskeletal meliputi tulang, persendian, otot, tendon, dan bursa. Struktur tulang dan jaringan ikat menyususn kurang lebih 25 % berat badan. Struktur tulang memberikan perlindungan terhadap organ-organ penting dalam tubuh seperti jantung, paru, otak. Tulang berfungsi juga memberikan bentuk serta tempat melekatnya otot sehingga tubuh kita dapat bergerak, disamping itu tulang berfungsi sebagai penghasil sel darah merah dan sel darah putih (tepatnya di sumsum tulang) dalam proses yang disebut hamatopoesis. Tubuh kita tersusun dari kurang lebih 206 macam tulang. Sebenarnya pada saat baru lahir jumlah tulang lebih banyak sekitar 300 buah. Pada perkembangan tubuh selajtnya beberapa tulang bergabung menjadi satu. Dalam tubuh kita ada 4 kategori yaitu tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak baraturan. Masing-masing tulang dihubungkan oleh jaringan yang disebut sendi. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana anatomi sistem skeleton? 2. Apa saja macam-macam tulang dan fungsinya ? 3. Bagaimana anatomi sendi ? 4. Apa saja macam-macam sendi ? 1

Makalah sistem muscular dan skeleton

Embed Size (px)

Text of Makalah sistem muscular dan skeleton

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSistem muskuloskeletal meliputi tulang, persendian, otot, tendon, dan bursa. Struktur tulang dan jaringan ikat menyususn kurang lebih 25 % berat badan. Struktur tulang memberikan perlindungan terhadap organ-organ penting dalam tubuh seperti jantung, paru, otak. Tulang berfungsi juga memberikan bentuk serta tempat melekatnya otot sehingga tubuh kita dapat bergerak, disamping itu tulang berfungsi sebagai penghasil sel darah merah dan sel darah putih (tepatnya di sumsum tulang) dalam proses yang disebut hamatopoesis. Tubuh kita tersusun dari kurang lebih 206 macam tulang. Sebenarnya pada saat baru lahir jumlah tulang lebih banyak sekitar 300 buah. Pada perkembangan tubuh selajtnya beberapa tulang bergabung menjadi satu. Dalam tubuh kita ada 4 kategori yaitu tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak baraturan. Masing-masing tulang dihubungkan oleh jaringan yang disebut sendi.B. Rumusan Masalah1. Bagaimana anatomi sistem skeleton?2. Apa saja macam-macam tulang dan fungsinya ?3. Bagaimana anatomi sendi ?4. Apa saja macam-macam sendi ?5. Bagaimana fisiologi sistem skeleton ?6. Bagaiaman proses pembentukan tulang ?7. Bagaimana proses remodelling tulang ?8. Bagaimana anatomi sistem muscular ?9. Bagaimana fisiologi sistem muscular ?

BAB IIPEMBAHASANA. Anatomi Sistem SkeletonTulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Tulang adalah jaringan hidup yang kaya akan suplai saraf dan darah. Tulang banyak mengandung bahan kristalin anorganik (terutama garam-garam kalsium) yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan tersebut adalah jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.Tulang terbentuk atas jaringan ikat yang tersusun dari substansi organik seperti kolagen, dan substansi inorganik, terutama kalsium dan fosfat. Kombinasi tersebut menghasilkan satu substansi terkeras dalam tubuh.

B. Macam-Macam Tulang dan FungsinyaTulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan yang terdiri dari tulang kepala yang berbentuk tengkorak (8 buah), tulang wajah(14 buah), tulang telinga dalam (6 buah), tulang lidah(1 buah), tulang yang membentuk kerangka dada (25 buah), tulang yang membentuk tulang belakang dan gelang pinggul (26 buah), tulang yang membentuk lengan (anggota gerak atas) (64 buah), tulang yang membentuk kaki (anggota gerak bawah) (62 buah).Berdasarkan letaknya pada tubuh, kerangka manusia dikelompokkan menjdai rangka axsial dan rangka appendicular.1. Rangka AxsialRangka axsial terletak pada garis tengah tubuh, terdiri dari tulang tengkorak/ kepala, hyiod, tulang belakang dan tulang-tulang yang membentuk rongga dada.2. Rangka AppendicularTerletak di kanan dan kiri sumbu tubuh, danjumlah tulangnya sepasang. Merupakan rangka anggota gerak yang terdiri dari tulang-tulang gelang bahu, anggota gerak atas (ekstremitas superior), gelang panggul, dan anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)

Menurut bentuknya tulang dapat dibagi dalam:a. Tulang panjang/pipa.Merupakan tulang-tulang yang ukuran panjangnya terbesar. Tulang panjang dijumpai pada tulang-tulang anggota gerak (ekstremitas). Tulang panjang terdiri dari bagian badan/batang tulang yang disebut diaphysis, di dalamnya terdapat rongga yang disebut canalis medularis. Tulang panjang terdiri dari gugusan atau diafisis yang mengandung tulang padat, dengan dua ekstremitas epifisis yang mengandung tulang berpori. Struktur yang berada disekitarnya disebut periosteum, suatu penutup yang sangat vaskular dan berwarna putih padat yang melindungi tulang dari cedera dan menjadi tempat melekatnya tendon dan ligamen. Di bawah periosteum diafisis, terdapat lapisan yang berisi sel tulang khusus yang disebut osteoblas yang menghasilkan jaringan baru untuk gugusan tulang. Dalam diafisis tulang, terdapat suatu kanal medular sentral yang mengandung sumsum tulang kuning. Dikedua ujung tulang panjang terdapat bagian yang disebut epifisis, yang merupakan pusat pertumbuhan tulang, khususnya pada anak-anak.Tulang anggota gerak lebih panjang karena perannya dalam membentuk sendi dan menyediakan tempat lebih luas untuk melekatnya otot-otot. Contoh tulang panjang adalah tulang clavicula, humerus, radius, ulna, femur, tibia, fibula,dan falang.b. Tulang pendek.Tulang pendek tersusun atas tulang berpori dengan lapisan tipis tulang padat pada permukaannya. Tulang pendek cenderung berbentuk kubus. Tulang pendek yaitu tulang yang fungsinya untuk menahan suatu kekuatan dengan gerak terbatas. Contoh tulang pendek adalah tulang patella dan os sesamoid ( carpal dan tarsal).c. Tulang gepeng/pipih.Merupakan tulang-tulang yang ukurannya lebarnya terbesar. Terbuat dari dua lempeng sejajar tulang padat yang mengelilingi lapisan tulang berpori. Fungsi tulang ini adalah untuk perlindungan atau menyediakan tempat untuk menempelnya otot-otot.Contoh tulang gepeng/pipih adalah os occipitaliis, parietalis, frontalis, nasalis, lacrimalis, vomer, scapula, coxae, sternum, iga, dan patella. d. Tulang tak beraturan.Merupakan tulang dengan bentuk tidak beraturan. Memiliki bentuk yang rumit dan komposisinya beragam. Contoh tulang tak beraturan adalah tulang belakang (vertebra), dan tulang wajah( maxillaris, pallatum, concha nasalis inferior dan hyoid).

C. Anatomi SendiSendi merupakan suatu kontak atau hubungan antar tulang atau hubungan antara tulang dengan tulang rawan. Dengan kata lain, sendi adalah semua pergabungan tulang, baik yang memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat bergerak satu sama lain maupun tidak dapat bergerak satu sama lain. Stabilitas sendi ini dipertahankan oleh jaringan ikat yang disebut ligamen yang mengikat segmen tulang yang membentuk sendi tersebut.D. Macam-Macam Sendi dan Fungsinya1. Sendi Fibrosa Sendi fibrosa adalah sendi yang tidak dapat bergerak.Tulang dilekatkan dengan erat satu sama lain dengan tulang lain oleh serabut kolagen yang kuat. Contohnya adalah pada sutura tulang tengkorak.2. Sendi Kartilaginosa (Amfiartrodial)Merupakan sendi yang dapat sedikit bergerak.Sendi ini ujung-ujung tulangnya dibungkus oleh tulang rawan hialin, disokong oleh ligamen dan hanya dapat sedikit bergerak.Ada 2 tipe sendi kartilaginosa :a)Sinkondrosis adalah sendi-sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh tulang rawan hialin. Contoh : sendi-sendi kostokondral.b)Simfisis adalah sendi yang tulang-tulangnya memiliki satu hubungan fibrokartilago antara tulang selapis tipis rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contoh : simfisis pubis dan sendi-sendi pada tulang punggung.3. Sendi SinovialAdalah jenis yang paling lazim dan memungkinkan gerakan yang leluasa. Sendi sinovial sepenuhnya diselimuti oleh kapsula fibrosa yang dibatasi oleh membran sinovial. Membran ini menyekresi cairan sinovial ke dalam ruang sendi, yang menyuplai nutrisi danmelumasi sendi. Permukaan tulang sendi ditutupi oleh kartilago hialin yang keras. Sendi sinovual dilindungi otot yang mencegahnya dari dislokasi dengan mencegah gerkan ekstrem, dan menjadi penyokong dari ligamen yang kuat. Ada beberapa jenis sendi sinovial, yaitu :a)Sendi peluru, yaitu memungkinkan gerakan bebas penuh. Misalnya: persendian panggul dan bahu.b)Sendi engsel, yaitu memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah. Contoh : siku dan lutut.c)Sendi pelana (sendi pelana dua sumbu), yaitu memungkinkan gerakan pada dua bidang yang saling tegak lurus. Contoh : sendi pada dasar ibu jari.d)Sendi poros atau putar, yaitu memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas seperti memutar pegangan pintu. Contoh : sendi antara radius dan ulna.e)Sendi peluncur, yaitu memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah. Contoh : sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan.

E. Fisiologi Sistem Skeletona. Penuaan Pada TulangBaik tulang rawan maupun jaringan tulang akan mengalami degenerasi dengan lanjutnya usia. Tulang rawan yang berwarna kebiruan akan berubah menjadi kekuningan, yang tadinya lentur menjadi lebih kaku dan rapuh. Keadaan ini juga terjadi pada rawan sendi, sehingga dapat timbul gejala radang pada sendi.Saat berumur sekitar 30 tahun, pembentukan sel-sel tulang baru oleh osteoblast mulai berkurang, sedang kerja osteclast menghancurkan tulang tetap berjalan, sehingga pada umur 50an terjadi pengeroposan tulang yang disebut osteoporosis. Pada wanita terjadi lebih cepat, khususnya sesudah mengalami masa menopause. Akibat pengeroposan membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah.F. Proses Pembentukan TulangOsifikasiadalah sebuah proses pembentukan tulang. Pembentukan tulang dimulai dari perkembangan jaringan penyambung seperti tulang rawan (kartilago) yang berkembang menjadi tulang keras. Sebelum bayi lahir (prenatal), kebanyakan jaringan tulang terdiri dari jaringan tulang rawan, struktur jaringan tulang rawan ini di bentuk seperti bentuk jaringan tulang nantinya, jaringan ini kemudian berubah bentuk menjadi jaringan tulang keras bila garam mineral sudah di deposit kedalam matrix tulang oleh sel pembentuk tulang yang disebut osteoblast. Proses perubahan ini disebut dengan osifikasi endokondral, proses pembentukan tulang yang bukan dari tulang rawan ( sel membran ) disebut osifikasi intramembran, misalnya tulang tulang pada daerah wajah dan kepala.

Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas.Pada awalnya pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini. Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epifise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise.Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.Jadi pembentukan tulang keras berasal dari tulang rawan (kartilago yang berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem havers. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.Proses Remodeling TulangTulang merupakan jaringan yang terus menerus melakukan regenerasi komponen-komponen ekstrasel dengan cara menghancurkan komponen tulang yang sudah tua dan menggantikannya dengan yang baru. Proses ini disebut remodeling tulang, yang melibatkan kerja sel-sel tulang tertentu. Sel-sel dalam tulang yang terutama berhubungan dengan pembentukan dan resorpsi tulang ialah osteoblas, osteosit, dan osteoklas. Remodeling tulang dipengaruhi oleh hormon estrogen. Hormon ini menekan resorpsi tulang sehingga dapat menghambat proses kerapuhan tulang. Efek antiresorptif tersebut dapat pula dihasilkan melalui kerjanya pada osteoblas, yang secara tidak langsung mempengaruhi aktivitas osteoklas. Estrogen terbukti dapat mengurangi laju penurunan massa tulang dan risiko fraktur pada wanita dengan osteoporosis.Pada orang dewasa terjadi pergantian sel sel tulang secara rutin, sel-sel tulang yang tua akan di hancurkan oleh sel yang disebut osteoclast. Sel sel yang di hancurkan ini di gantikan dengan tulang baru oleh sel pembentukan tulang (osteoblast) dengan mengambil kalsium yang ada di dalam darah. Setelah menjadi matang osteoblas disebut osteosit.Jadi melalui proses remodeling tadi jaringan tulang yang lama diganti dengan tulang baru. Karena proses ini terjadi rutin ketebalan tulang dapat berubah tergantung aktifitas fisik atau keseimbangan hormon, Orang dewasa membutuhkan banyak kalsium pada diet nya di banding nak anak untuk menyokong kerja osteoblast.G. Anatomi MuscularMuscular atau otot adalah jaringan yang selnya memiliki kemampuan untuk berkontraksi. serabut otot terdiri dari beberapa serabut halus yang disebut myofibril, dan tiap myofibril terdiri dari dua filamen protein, satu tebal dan yang lain tipis. Filamen yang tebal disebut myosin, sedang yang tipis disebut actin.Filamen filamen actin salin berhubungkan oleh struktur yang disebut z-line, kemudian sebuah z-line dihubungkan dengan z-line lain oleh sacromere, yaitu suatu unit fungsional kontraksi otot.Jaringan ikat yang mengililingi seluruh otot disebut epimisum otot rangka terdiri dari banyak sel yang tersusun pararel memanjang, dan berinti banyak yang disebut serabut otot atau miofibrl yang bergabung membentuk fasikulus setiap fasikulus dikelilingi oleh perimiseum setiap miofibril di bagi lagi menjadi miofilamen tebal dan tipis, sitoplasma yang mengililingi miofilamen disebut sarcoplasma Setiap miofibril terbagi dalam interfal reguler menjadi sarcomer - sarcomer, yang di pisahlan oleh lempeng Z ( garis Z). Pada garis Z ini melekat filamen tipis yang tersusun hexagonal. Pita I adalah pita yang memanjang dari kedua sisi garis Z ke awal filamen tebal filamen filamen miosin membentuk pita A. Zona H terletak pada pusat sarcomer dan garis M merupakan lempeng pada filamen-filamen halus pada pagian tengah zona A yang menahan filamen filamen iosin tetap pada tempat nya sedemian rupa sehingga setiap filamen miosin di kelilingi oleh 6 filamen aktin.

Terdapat tiga jenis otot yang dapat diidentifikasi yaitu:1. Otot rangkaOtot rangka dikenal juga dengan otot sadar/volunter atau otot lurik. Dinamakan otot lurik karena ditemukan garis lurik pada otot. Garis lurik tersebut mengindikasikan adanya dua jenis filamen yang utama yaitu aktin dan misoin. Otot rangka tersusun atas serabut yang panjangnya beragam dari beberapa milimeter sampai 300 mm atau lebih. Serabut disusun secara mendatar sebagai silinder tak bercabang, yang dikenal dengan miofibril. Setiap sel otot mempunyai banyak nukleus dan ditunjang oleh jaringan ikat. Terdapat tiga lapisan jaringan ikat yang dapat dikenali yaitu: Epimisium, yang melapisi seluruh otot. Perimisium, yang menyelimuti berkas serabut otot. Endomisium, yang mengelilingi dan memisahkan sel otot individu.2. Otot polosOtot polos dikenal juga dengan otot tak sadar. Otot ini memebentuk dinding organ internal seperti uterus, usus, kandung kemih, dan pembuluh darah. Sel otot tersebut berbentuk gelendong dan masing-masing berisi satu nukleus. Filamen aktin dan miosin juga terdapat dalam sel tersebut.3. Otot jantungOtot jantung ditemukan hanya pada dinding jantung. Otot ini merupakan otot yang sangat khusus bertujuan untuk melakukan fungsinya secara spesifik. Otot jantung dibentuk dari serabut yang pendek, silindris, dan bercabang yang memiliki sel dengan masing-masing terdapat satu nukleus.

H. Fisiologi Sistem MuscularKontraksi otot membutuhkan energi yang disuplai oleh ATP. Energi ini digunakan untuk melepaskan kepala atau ujung myosin dari filamen aktin. Tanpa ATP kepala myosin akan tetap melekat pada filamen aktin sehingga otot akan tetap kontraksi.Otot akan berkontraksi jika mendapatkan rangsangan motorik dari pusat motorik (otak ). Antara otot dan saraf otot dan saraf akan membentuk sambungan yang disebut sinapsis neuromuskulus dimana ujung saraf motorik melekat pada serabut otot. Langkah-langkah kontraksi otot :1. Jika rangsang sampai pada ujung saraf motorik, maka ujung saraf motorik akan melepaskan neurotransmiter (pemindah rangsang ke sel berikutnya) yang berupa asetil kolin keserabut otot melalui celah sinapsis2. Asetilkolin menyebabkan retikulum sarkoplasma melepaskan ion Ca2+ masuk kedalam sarkoplasma otot3 Ion Ca2+ yang dilepaskan di ikat oleh unit troponin C yang menyebabkan kompleks troponin-miosin secara fisik bergeser kesamping, membuka tempat pengikatan jembatan silang aktin.4. Dengan terbentuknya tempat pengikatan jembatan silang aktin menyebabkan terbentuknya jembatan silang antara kepala miosin dan filamen aktin dan menyebabkan serabut otot menjadi lebih pendek (zona Z dan H menjadi pendek dan juga sarkomer menjadi lebih pendek) dan otot berkontraksi.Untuk berkontraksi ini otot memerlukan energi yang berasal dari ATP dan kreatin pospat. Pada saat kontraksi ATP terurai menjadi ADP+posfat+energi dan ADP menjadi AMP+posfat +energi. Pemecahan zat tersebut dalam keadaan anaerob. Energi pembentukan ATP berasal dari pemecahan glikogen atau gula yang dilarutkan menjadi laktasidogen yang kemudian dipecah menjadi asam laktat dan glukosa secara aerob.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanTulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang,Tulang adalah jaringan ikat yang kaya akan suplai saraf dan darah. Tulang banyak mengandung bahan kristalin anorganik yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan tersebut adalah jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.Tulang terbentuk atas jaringan ikat yang tersusun atas substansi organik,berdasarkan tempatnya tulang di bagi menadi dua Rangka axsial adalah rangka yang terletak pada garis tengah tubuh, terdiri dari tulang tengkorak/ kepala, hyiod, tulang belakang dan tulang-tulang yang membentuk rongga dada. Rangka Appendicular adalah tulang yang Terletak di kanan dan kiri sumbu tubuh, danjumlah tulangnya sepasangSendi merupakan suatu kontak atau hubungan antar tulang atau hubungan antara tulang dengan tulang rawan pada tubuh manusia terdapat 3 Sendi Fibrosa ,Sendi Kartilaginosa (Amfiartrodial), Sendi Sinovial.Muscular atau otot adalah jaringan yang selnya memiliki kemampuan untuk berkontraksi. serabut otot terdiri dari beberapa serabut halus yang disebut myofibril, dan tiap myofibril terdiri dari dua filamen protein, satu tebal dan yang lain tipis. Filamen yang tebal disebut myosin, sedang yang tipis disebut actin.

DAFTAR PUSTAKAJeremy Ward, Dkk, At a Glance Fisisologi, Jakarta: Erlangga, 2007Linda Wylie, Esensisal Anatomi dan Fisiologi dalam Asuhan Maternitas, Jakarta: EGC, 2010Lukman dan Nurma, Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal, Jakarta: SalembaRusbandi Sarpini, Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Paramedis, Bogor:In Media, 2015Syaifuddin, Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, Jakarta: EGC, 2006William F. Ganong, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Jakarta: EGC, 2002

12