28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari atasan dan bawahannya. Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada two way communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial maupun kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk 1

Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan

orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk

dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam

kelompok ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan

masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari atasan dan

bawahannya.

Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada two way

communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu

diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-

cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasama

tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial maupun

kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan

masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat

memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Hubungan yang dilakukan oleh unsur pimpinan antara lain kelangsungan hidup

berorganisasi untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan

menciptakan hubungan kerja sama dengan bawahannya. Hubungan yang dilakukan

oleh bawahan sudah tentu mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari

pimpinan yang merupakan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang

lebih baik. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan cara masing-masing individu,

karena satu sama lain erat hubungannya dengan keahlian dan tugas-tugas yang harus

dilaksanakan.

1

Page 2: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran

pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi

tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan

hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.

Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan

komunikasi kelompok. Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut

struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses

pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan

sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung

satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal.

Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi

pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran

yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk

mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun makalah ini disusun dengan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan organisasi?

2. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi?

3. Bagaimana hubungan komunikasi terhadap organisasi?

4. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi dalam organisasi?

5. Bagaimana model komunikasi dalam organisasi?

6. Apa fungsi komunikasi dalam organisasi?

7. Bagaimana proses komunikasi dalam organisasi?

8. Apa saja gaya komunikasi yang dapat diterapkan dalam organisasi dan

bagaimanakah gambaran umum mengenai masing-masing gaya komunikasi

tersebut?

2

Page 3: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

1.3 Tujuan

Agar mahasiswa dapat mengetahui mengenai teori mengenai komunikasi dalam

organisasi. Dan diharapkan pula informasi ini dapat menjadi referensi dalam

pembelajaran materi komunikasi organisasi.

3

Page 4: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Organisasi dan Komunikasi

Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harfiah

berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Everet

M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan

organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.

Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach,

mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan

sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas

dan wewenang.

Sedangkan untuk istilah komunikasi (communication) berasal dari Bahasa Latin

communicatus yang berarti ”berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengan

demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang

bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Menurut Webster New Collogiate Dictionary

dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara

individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.

Hovland, Janis & Kelley menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses melalui

mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-

kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya

(khalayak). Sedangkan Berelson & Steiner berpendapat bahwa komunikasi adalah

suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui

penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.

4

Page 5: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

2.2 Hubungan Ilmu Komunikasi dengan Organisasi

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya

yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan

organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang

berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa

yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan

sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk

bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu

organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup

organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilakukan.

2.3 Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan

organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi

(Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh

organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa

cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus

dilakukan dalam organisasi. Misalnya adalah memo, kebijakan, pernyataan, jumpa

pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang

disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada

anggotanya secara individual.

Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi

di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun

dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan

kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989:

214).

Price (1997) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai derajat atau tingkat

informasi tentang pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara

5

Page 6: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

anggota organisasi. Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk

saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan kerangka

referensi (frame of references) dan kesamaan pengalaman (field of experience)

diantara anggota organisasi. Komunikasi organisasi harus dilihat dari berbagai sisi

yaitu pertama komunikasi antara atasan kepada bawahan, kedua antara karyawan

yang satu dengan karyawan yang lain, ketiga adalah antara karyawan kepada atasan.

Hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan juga tidak bisa dilepaskan dari

budaya paternalistik yaitu atasan jarang sekali atau tidak pernah memberikan kepada

bawahannya untuk bertindak sendiri, untuk mengambil inisiatif dan mengambil

keputusan. Hal ini disebabkan karena komunikasi yang dilakukan oleh atasan kepada

bawahan bersifat formal dimana adanya struktur organisasi yang jauh antara atasan

dengan bawahan. Sehingga konsekuensi dari perilaku ini bahwa para bawahannya

tidak dimanfaatkan sebagai sumber informasi, ide, dan saran.

Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada para

karyawan tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannya

dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja jika sedang berada di

bawah standar (Robbins, 2002).

Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja. Hal ini

mudah dipahami sebab komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai dampak yang

luas terhadap kehidupan organisasi, misal konflik antar pegawai, dan sebaliknya

komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian, kerjasama dan juga

kepuasan kerja .Mengingat yang bekerjasama dalam suatu organisasi dalam rangka

mencapai tujuan merupakan sekelompok sumber daya manusia dengan berbagai

karakter, maka komunikasi yang terbuka harus dikembangkan dengan baik. Dengan

demikian masing-masing karyawan dalam organisasi mengetahui tanggung jawab dan

wewenang masing masing.

Karyawan yang mempunyai kompetensi komunikasi yang baik akan mampu

memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat kinerja

6

Page 7: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

karyawan menjadi semakin baik. Komunikasi memegang peranan penting di dalam

menunjang kelancaran aktivitas karyawan di perusahaan.

Komunikasi organisasi merupakan suatu proses dinamik yang berfungsi sebagai

alat utama bagi sukses atau tidaknya organisasi dalam hubungannya dengan

lingkungan tugas. Pincus (1986) menemukan komunikasi berhubungan positif dengan

kinerja, tetapi tidak sekuat hubungan antara komunikasi dengan kepuasan. Chen et

al., (2006) menyatakan komunikasi organisasi berhubungan positif dengan komitmen

organisasi dan kinerja dan berhubungan negatif dengan tekanan pekerjaan. Namun

demikian Rodwell (1998) menyatakan bahwa variabel komunikasi berhubungan

negatif dengan kinerja.

2.4 Model Komunikasi dalam Organisasi

Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita

(pesan) dan penerima seperti gambar berikut ini :

Model ini menunjukkan 3 unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur

hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh adalah seseorang dapat

mengirimkan pesan, namun apabila tidak ada yang menerima atau yang mendengar,

komunikasi tidak akan terjadi.

2.5 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah

sebagai berikut:

a) Fungsi informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi.

Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat

memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu.

Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat

melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran

manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan

7

Page 8: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.

Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk

melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan

keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.

b) Fungsi regulatif

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu

organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif,

yaitu:

• Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran

manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk

mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi

perintah atau instruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan

sebagaimana semestinya.

• Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya

berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian

peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk

dilaksanakan.

c) Fungsi persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan

selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan

ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi

bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan

secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih

besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan

kewenangannya.

d) Fungsi integratif

Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang

memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan

8

Page 9: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut,

yaitu:

• Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam

organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan

organisasi.

• Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi

selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan

darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan

keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan

terhadap organisasi.

2.6 Proses Komunikasi dalam Organisasi

Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi

internal dan proses komunikasi eksternal.

a) Komunikasi Internal

Merupakan pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan

dalam suatu perusahaan dalam struktur lengkap yang khas disertai

pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan,

sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen).

Adapun Empat Dimensi Komunikasi dalam organisasi, yaitu :

1. Downward communication

Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada

pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.

Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:

• Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)

• Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk

dilaksanakan (job retionnale)

• Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang

berlaku (procedures and practices)

9

Page 10: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

• Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

2. Upward communication

Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim

pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas

ini adalah:

• Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas

yang sudah dilaksanakan

• Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan

ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan

• Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan

• Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun

pekerjaannya

Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan

mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui

bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah.

Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas

terlihat amat sulit:

• Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran

mereka

• Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang

dialami pegawai

• Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan

pegawai

• Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap

pada apa yang disampaikan pegawai

10

Page 11: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

3. Horizontal communication

Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun

bagian yang memiliki kedudukan yang setara.

Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:

• Memperbaiki koordinasi tugas

• Upaya pemecahan masalah

• Saling berbagi informasi

• Upaya pemecahan konflik

• Membina hubungan melalui kegiatan bersama

4. Interline communication

Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas

fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi

lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka

berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak

komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-

orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah

lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi

lintas-saluran.

b) Komunikasi Eksternal

Adalah komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak

audience di luar organisasi. Contoh dari komunikasi eksternal, yaitu :

Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif.

Contohnya adalah Majalah, Press release/media release, Artikel surat

kabar atau majalah, Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll.

Komunikasi dari khalayak kepada organisasi.

11

Page 12: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

2.7 Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi atau communication style akan memberikan pengetahuan

kepada kita tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika

mereka melaksanakan tindakan berbagi informasi dan gagasan. Sementara pada

pengaruh kekuasaan dalam organisasi, kita akan mengkaji jenis-jenis kekuasaan yang

digunakan oleh orang-orang dalam tataran manajemen sewaktu mereka mencoba

mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam organsasi, kita akan diajak untuk

memikirkan bagaimana mendefinisikan tujuan kita sehubungan dengan tugas dalam

organisasi, bagaimana kita memilih orang yang tepat untuk diajak bekerjasama dan

bagaimana kita memilih saluran yang efektif untuk melaksanakan tugas tersebut.

Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat

perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu

(a specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation).

Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang

dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang

tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung

pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).

a. The Controlling style

Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya

satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur

perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan

gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-

way communications.

Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih

memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka

untuk berharap pesan.

12

Page 13: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan.

Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik,

kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan

pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan

pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan

kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-

pandangannya.

Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha

‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha

menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The controlling style

of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya

bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik.

Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak

jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons

atau tanggapan yang negatif pula.

b. The Equalitarian style

Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The

equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus

penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua

arah (two-way traffic of communication).

Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka.

Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun

pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang

demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan

dan pengertian bersama.

13

Page 14: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan

ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta

kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam

konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. The equalitarian style

ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini

efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi

untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks.

Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindakan berbagi

informasi (share) di antara para anggota dalam suatu organisasi.

c. The Structuring style

Gaya komunikasi ini lebih memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis

maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan,

penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan

(sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi

orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal

kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.

Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State

University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang

mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill dan

Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien

adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna

lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

d. The Dynamic style

Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena

pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya

14

Page 15: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of

communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor

yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).

Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah menstimulasi atau

merangsang pekerja ataupun karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan

lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi

persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa

karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi

masalah yang kritis tersebut.

e. The Relinguishing style

Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran,

pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi

perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi

perintah dan mengontrol orang lain.

Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan

atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan

luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua

tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.

f. The Withdrawal style

Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak

komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya

ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan

ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.

Dalam deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya

tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia

15

Page 16: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan

suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh

karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi.

16

Page 17: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

BAB III

PENUTUP

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referansi yang ada hubungannya dengan makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberi kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

3.1 Kesimpulan

Organisasi adalah suatu tempat dimana terdapat kesamaan tujuan untuk

mencapainya bersama-sama melalui jenjang kepangkatan dan pembagian

tugas dimana manajemen mengordinasikan sumber bahan dan sumber daya

manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.

Berelson & Steiner berpendapat bahwa komunikasi adalah suatu proses

penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui

penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-

lain.

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada

peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam

mencapai tujuan organisasi itu.

Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi

di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan

17

Page 18: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam

rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran

organisasi (Effendy,1989: 214).

Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita

(pesan) dan penerima.

Komunikasi memiliki empat fungsi, yaitu fungsi informatif, regulatif,

persuasif, dan integratif.

Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi

internal dan proses komunikasi eksternal.

Gambaran umum yang diperoleh dari uraian mengenai gaya komunikasi di

atas adalah bahwa the equalitarian style of communication merupakan gaya

komunikasi yang ideal. Sementara tiga gaya komunikasi lainnya: structuring,

dynamic dan relinguishing dapat digunakan secara strategis untuk

menghasilkan efek yang bermanfaat bagi organisasi. Dan dua gaya

komunikasi terakhir: controlling dan withdrawal mempunyai kecenderungan

menghalangi berlangsungnya interaksi yang bermanfaat

18

Page 19: Makalah peranan komunikasi dalam organisasi

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.uinsuska.info/perpustakaan/attachments/025_KOMUNIKASI%20DALAM%20MANAJEMEN%28oleh%20SUHAIMI%20D,%20M.Si%29.pdf (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)

2. http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/08/201854/126/101/Drydocks-World-Graha-Pecat-600-Pekerja-Tanpa-Alasan-Jelas (diakses pada tanggal 10 Februari 2011)

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi (diakses pada tanggal 2 Februari 2011)

4. http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Inovasi&artikel=inv2&hlm=1-3 (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)

5. http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html (diakses pada tanggal 25 Januari 2011)

6. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2069026-fungsi-komunikasi-dalam-organisasi/ (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)

7. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/iklim-komunikasi-dalam-organisasi.html (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)

8. http://info-gua.blogspot.com/2010/05/pengaruh-komunikasi-organisasi-terhadap.html (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)

9. http://joejoe.blogdetik.com/2010/05/20/komunikasi-dalam-organisasi/ (diakses pada tanggal 8 Februari 2011)

10. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/komunikasi-dalam-organisasi-9/ (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)

19