22
MAKALAH PENGENALAN BASIS DATA Dosen Pembimbing : Muliadi Azis, S.Kom, M.Cs Disusun oleh : Mutiara Ayu Banjarsari (NIM. J1F111005) KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Makalah pengenalan basis data

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah pengenalan basis data

MAKALAH

PENGENALAN BASIS DATA

Dosen Pembimbing :

Muliadi Azis, S.Kom, M.Cs

Disusun oleh :

Mutiara Ayu Banjarsari

(NIM. J1F111005)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER

BANJARBARU

2013

Page 2: Makalah pengenalan basis data

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nyalah

sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat beriring

salam selalu kita panjatkan kepada Rasullullah SAW, karena kegigihan beliau dan

ridho-Nyalah kita dapat merasakan kenikmatan dunia seperti sekarang ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang

diberikan oleh dosen pembimbing pada mata kuliah Basis Data, makalah ini juga

bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca sekalian.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Muliadi Azis, S.Kom, M.Cs.,

selaku dosen mata kuliah Basis Data yang telah memberikan tugas untuk menambah

wawasan sesuai bidang studi. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.

Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca sekalian demi terciptanya

kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi

yang memerlukan. Terima kasih.

Banjarbaru, Februari 2013

Penulis

Page 3: Makalah pengenalan basis data

DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

Bab II. Pembahasan

2.1 Pengertian Basis Data

2.2 Komponen Dasar Basis Data

2.3 Istilah-Istilah Basis Data

2.4 Database Management System (DBMS)

2.5 Arsitektur Basis Data

2.6 Kelebihan Basis Data

Bab III. Penutup

3.1 Kesimpulan

Page 4: Makalah pengenalan basis data

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu komputer erat hubungannya dengan berbagai kegiatan yang kita lakukan

sehari-hari, suatu alat elektronik sendiri juga perlu atau memiliki suatu system

operasi yang mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan padanya agar

dapat dilaksanakan dengan baik.

Dalam setiap kegiatan atau pekerjaan yang kita lakukan terkadang merupakan

suatu kumpulan data yang sangat banyak, hal ini akan menjadi sulit apabila tidak

system yang mengelola data-data tersebut, sehingga dalam hal ini diperlukan

suatu basis data. Basis data adalah sebuah kumpulan informasi yang dibuat dalam

suatu susunan sistematik dengan menggunakan suatu program komputer untuk

membantu dalam penyusunan maupun pengolahan dari informasi.

1.2 Tujuan

1. Mengenal Pengertian Basis Data

2. Mengenal Komponen Dasar Basis Data

3. Mengenal Istilah-Istilah Basis Data

4. Mengenal Database Management System (DBMS)

5. Mengenal Arsitektur Basis Data

6. Mengetahui Kelebihan dari Basis Data

Page 5: Makalah pengenalan basis data

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Basis Data

Banyak sekali definisi tentang basis data yang diberikan oleh para pakar di

bidang ini. Basis data atau juga disebut database, terdiri dari dua penggalan kata yaitu

data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database

diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation),

disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi.

Ada lagi beberapa pengertian dari basis data, yakni :

Himpunan kelompok data (arsip) yg saling berhubungan yg diorganisasikan

sedemikian rupa agar dapat digunakan kembali secara mudah dan cepat

Kumpulan data yg saling berhubungan yg disimpan scr bersama dgn tanpa

adanya pengulangan (redundansi) yg tidak perlu untuk memenuhi berbagai

kebutuhan

Kumpulan file/tabel/arsip yg saling berhubungan yg disimpan dalam media

penyimpanan elektronis

Selain itu, untuk mengelola dan memanggil query basis data agar dapat

disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang

disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management

System (DBMS).

Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis Data

akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. Sistem Basis Data

adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan

komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data

operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan

informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan

keputusan.

Page 6: Makalah pengenalan basis data

Contoh dari sebuah basis data, misalnya :

Data Dosen

Data Dosen

Data Nilai

Data Nilai

Data Course

s

Data Course

s

Data Fakulta

s

Data Fakulta

s

Data Studen

ts

Data Studen

ts

Data

P. Studi

Data

P. Studi

Basis Data di sebuah Lemari

Arsip

Data Courses

Data Courses

Data Dosen

Data Dosen

Data Students

Data Students

Data Fakultas

Data Fakultas

Data

Nilai

Data

Nilai

Data P. Studi

Data P. Studi

Basis Data di sebuah Harddisk

DISK

Page 7: Makalah pengenalan basis data

2.2 Komponen Dasar Basis Data

Dalam membuat basis data harus memiliki komponen dasar. Agar terciptanya

basis data maka hal yang diperhatikan adalah tersedianya:

a. Data:

Representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam

dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

b. Hardware:

Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk

mengelola sistem basis data berupa: peralatan penyimpanan (disk, drum,

tape), peralatan input dan output, atau peralatan komunikasi.

c. Software:

Sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada basis data, dapat

berupa: Database Management System (DBMS) atau program-program

aplikasi dan prosedur-prosedur.

d. User (Pemakai):

Terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:

1. System Engineer:

Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data,

dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem

tersebut kepada pihak penjual.

2. Administrator Basis Data:

Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data

secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data,

merencanakannya dan mengaturnya.

3. Programmer:

Membuat program aplikasi yang diperlukan oleh pemakai akhir dengan

menggunakan data yang terdapat dalam sistem basis data.

4. Pemakai Akhir:

Tenaga ahli yang menggunakan data untuk mengambil keputusan yang

diperlukan untuk kelangsungan usaha.

Page 8: Makalah pengenalan basis data

2.3 Istilah-Istilah Basis Data

Dalam penyusunan basis data ada beberapa istilah yang akan sering

digunakan. Oleh karena itu, kita sebagai obyek yang mempelajari lebih jauh lagi

tentang ilmu pengetahuan basis data sepatutnya mengenal:

a. Enterprise:

Suatu bentuk organisasi seperti: bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb.

Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu

enterprise. Contoh data operasional: data keuangan, data mahasiswa, data

pasien, data karyawan.

b. Entitas:

Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam

basis data. Contoh entitas dalam lingkungan bank terdiri dari: nasabah,

simpanan, hipotik. Contoh entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari :

mahasiswa, mata kuliah.

Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas. Contoh: semua nasabah,

semua mahasiswa.

c. Atribut (Elemen Data):

Karakteristik dari suatu entitas. Contoh: entitas mahasiswa atributnya terdiri

dari npm, nama, alamat, tanggal lahir.

d. Nilai Data (Data Value):

Isi data/informasi yang tercakup dalam setiap elemen data. Contoh atribut

nama mahasiswa dapat berisi nilai data: Dani, Dewi, Diaz.

e. Kunci Elemen Data (Key Data Element):

Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu

kumpulan entitas. Contoh entitas mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut

npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan kunci elemen data NPM.

f. Record Data:

Kumpulan isi elemen data yang saling berhubungan. Contoh: kumpulan

atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari entitas mahasiswa berisikan :

"4109073", "Dani", "Jl. Jend. Sudirman No. 4 Makassar", "4 April 1983".

Page 9: Makalah pengenalan basis data

2.4 Database Management System (DBMS)

Seperti yang telah dikemukakan di awal, pada bagian ini kita akan mengulas

lebih spesifik lagi mengenai Sistem Manajemen Basis Data atau populernya disebut

Database Management System atau disingkat DBMS. Yang mana adalah perangkat

lunak yang berfungsi untuk mengelola database, mulai dari membuat database itu

sendiri sampai dengan proses-proses yang berlaku dalam database tersebut, baik

berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya

secara efektif dan efisien. Salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah

Relational DBMS (RDBMS), yang merepresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel

yang saling berhubungan. Sebuah tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan

kolom (field). Banyak sekali berkembang perangkat lunak RDBMS ini, misalnya

MySQL, Oracle, Sybase, dBase, MS. SQL, Microsoft Access (MS. Access) dan lain-

lain.

Ada 3 kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola dan

mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :

a. Data Definition Language:

Merupakan perintah-perintah yang digunakan oleh seorang Database

Administrator untuk mendefinisikan struktur dari database, baik membuat

tabel baru, menentukan struktur penyimpanan tabel, model relasi antar

tabel, validasi data, dan lain sebagainya.

b. Data Manipulation Language (DML):

Perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi dan mengambil

data pada suatu database. Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data

adalah:

Penambahan data

Penyisipan data

Penghapusan data

Pengubahan data

c. Data Control Language:

Bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa saja

yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak

user, dan lain-lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data. Misalnya dalam

Page 10: Makalah pengenalan basis data

dunia pendidikan atau lingkungan akademis pada umumnya, sering anda

menjumpai pertanyaan-pertanyaan seperti berikut :

1. Berapa jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Database

Management?

2. Berapa mahasiswa yang aktif pada semester ini?

3. Berapa jumlah mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan

yang berjenis kelamin perempuan?

4. Tolong cetakkan Kartu Hasil Studi mahasiswa dengan nama Dani!

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas dapat dilakukan dengan cepat dan

mudah, bila dalam pengelolaan sistem informasi akademik telah menggunakan sistem

database. Tapi akan sangat membosankan memakan waktu yang lama jika masih

dikelola secara manual. Ini merupakan contoh kecil yang dihadapi dalam dunia

akademis, tentu hal ini juga akan dihadapi dalam bidang kerja yang lain dengan

format dan model yang lain pula. Jika kita bandingkan pengelolaan data dengan

menggunakan database dan dengan cara manual, maka kita akan mendapatkan suatu

perbedaan yang sangat banyak antara lain:

Database Manual

a. Duplikasi data dapat diminimalkan

b. Integritas data tinggi

c. Independensi data

d. Konsistensi data tinggi

e. Dapat berbagi (sharing) data

f. Tingkat keamanan tinggi

g. Mudahnya mendapatkan data

Page 11: Makalah pengenalan basis data

Contoh suatu bentuk dari Database Management System :

2.5 Arsitektur Basis Data

Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang

tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Arsitektur sistem basis data

memberikan kerangka kerja bagi pembangunan basis data. Menurut ANSI/SPARC,

arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu

a. Internal/Physical Level:

Level terendah untuk merepresentasikan basis data, berhubungan dengan

bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Record disimpan

dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah

Skema Internal.

b. External/View Level:

Level user, berhubungan dengan bagaimana data di representasikan dari sisi

setiap user. Yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau

DBA. Setiap user mempunyai ‘bahasa’ yang sesuai dengan kebutuhannya.

Programmer menggunakan bahasa bahasa pemrograman seperti C, COBOL,

atau PL/I End User menggunakan bahasa query atau menggunakan fasilitas

yang tersedia pada program aplikasi.

File 4

File 5

File 6File 3

File 2

File 1

Basis Data

Database Management SystemData

Data

Data

Page 12: Makalah pengenalan basis data

Pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan

perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai

sebuah Skema Eksternal.

c. Conceptual/Logical Level:

Sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data

yang menghubungkan antara level internal & level external. Tidak seperti

level eksternal, maka pada level conceptual, keberadaannya tidak

memperhitungkan kekurangan perangkat keras maupun perangkat lunak

pembangun aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai sebuah Skema

Konseptual.

Nama & NIM Nama & NIM Mahasiswa dg Mahasiswa dg nilai A pada nilai A pada matakuliah matakuliah Pengantar Pengantar KomputerKomputer

Nama & NIM Nama & NIM Mahasiswa dg Mahasiswa dg nilai A pada nilai A pada matakuliah matakuliah Pengantar Pengantar KomputerKomputer

Nilai

Rencana Studi

Biodata

Data Mahasiswa

Physical Level

Conceptual Level

View 3View 2View 1

Page 13: Makalah pengenalan basis data

2.6 Kelebihan dari Basis Data

Adapun kelebihan dari basis data secara elektronik, yaitu :

Kecepatan dan Kemudahan (Speed)

Memungkinkan penyimpanan/perubahan/manipulasi data lebih cepat

Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)

Data dikodekan secara elektronik dan disimpan dalam sebuah media.

Misalnya:

1 char = 1 byte

→ HDD 10 GB = ± 10 milyar char

→ 1 hal = 1000 char

Jadi, HDD 10 GB = 10 juta halaman

Keakuratan (Accuracy)

Dengan sistem pengkodean, relasi antar data, dan dimungkinkannya

penerapan aturan tipe data, domain data, keunikan data, dsb, maka

dimungkinkan untuk menjaga keakuratan data dalam database

Ketersediaan (Availability)

BiodataBiodataBiodataBiodata

Data Mahasiswa

NilaiNilaiNilaiNilai

RencanRencana Studia Studi

RencanRencana Studia Studi

PrestasPrestasii

PrestasPrestasii

Page 14: Makalah pengenalan basis data

Dimungkinkannya integrasi semua basisdata yang ada (meskipun basisdata

tersebar secara geografis), sehingga ketersediaan data dalam sebuah sistem

akan lebih terjamin

Kelengkapan (Completeness)

Dimungkinkannya penambahan jenis data baru dalam database yg telah ada

Keamanan (security)

Dimungkinkannya penerapan sistem keamanan dalam penggunaan basisdata,

misalnya nama user, password dan pin untuk membatasi kewenangan akses

data

Kebersamaan Pemakai (shareability)

Dimungkinkan pemakaian secara bersama dalam satu waktu

Page 15: Makalah pengenalan basis data

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi

secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang

saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga

menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan memanggil query basis data agar

dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak

yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management

System (DBMS). Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan

Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data.

Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware,

software, dan user. Istilah-istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu, yaitu:

enterprise, entitas, atribut, nilai data, kunci elemen data, record data.

Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu:

Internal/Physical Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan

utama dari arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data independence

yang terbagi 2: Logical Data Independence (kebebasan data secara logika) dan

Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik).