16

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menerangkan Apa itu keselamatan kerja di laboratorium? dan apa saja macam macam keselamatan kerja di laboratorium?

Citation preview

Page 1: Keselamatan Kerja di Laboratorium
Page 2: Keselamatan Kerja di Laboratorium

Anggota :

Anisah Izdihar Nukma (03)

Dian Dita Puspitaningrum (06)

Gayuh Wahyu Nugroho (09)

Wahyu Dwi Prasetyo (16)

Page 3: Keselamatan Kerja di Laboratorium

Kecelakaan dapat terjadi dimana saja dan dalam kegiatan apapun, termasuk di laboratorium.

Kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap sifat-sifat suatu zat kimia, proses kimia yang terjadi, dan alat-alat yang digunakan menjadi penyebab utamanya terjadi kecelakaan. Maka dari itu, siswa harus menaati peraturan kerja/tata tertib di laboratorium.

Page 4: Keselamatan Kerja di Laboratorium

Tata tertib Laboratorium dibuat untuk menjaga keselamatan dan menjaga kelancaran kegiatan di dalam laboratorium.

Contoh tata tertib laboratorium :

Apabila mengadakan kegiatan laboratorium hendaknya mengenakan jas praktikum

Selesai menggunakan alat-alat segera dikembalikan ke tempat semula. Sedangkan alat-alat yang terbuat dari gelas harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dikembalikan

Kebersihan di ruangan laboratorium harus selalu dijaga, baik kebersihan diri dan laboratorium, dll.

Tata Tertib Laboratorium

Page 5: Keselamatan Kerja di Laboratorium

Berikut adalah beberapa contoh lambang zat kimia berbahaya :

1. Eksplosif/mudah meledak Bahan kimia bertanda seperti gambar

di samping berarti memiliki sifat mudah meledak. Bahan mudah meledak adalah bahan berbentuk padat atau cair yang apabila terjadi reaksi kimia dapat menghasilkan gas, dan pada suhu dan tekanan normal dapat menyebabkan kerusakan di daerah sekitarnya. Maka dari itu, jauhkan penyimpanan zat kimia itu dari panas, api, gesekan/guncangan.

Contoh zat yang bersifat eksplosif : nitroselulosa, asam pikrat, dan amonium dikromat.

Page 6: Keselamatan Kerja di Laboratorium

2. Toksik/beracun (T) Bahan kimia dengan tanda seperti

ini berarti bersifat racun yang umumnya berasal dari reaksi kimia atau aktivitas lain yang berskala molekul, yang pada kadar tertentu diserap oleh organisme.

Formulasi dan bahan yang ditandai dengan simbol beracun dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi yang sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit. Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh.

Contoh zat kimia yang bersifat toksik : Kalium sianida, sublimat, timbal nitrat, fenol, dan nitrobenzena.

Page 7: Keselamatan Kerja di Laboratorium

3. Korosif (C) Bahan kimia dengan tanda

seperti ini berarti bahan tersebut bersifat korosif. Zat yang bersifat korosif akan merusak dan menghancurkan zat lain apabila terjadi kontak dengannya. Maka dari itu jangan

sampai badan, pakaian, logam dan kayu terkena zat kimia tersebut. Biasanya zat ini memiliki pH kurang dari 2 atau lebih dari 11,5.

Contoh zat yang bersifat korosif : HCl pekat, soda pekat, asam sulfat pekat, asam nitrat pekat.

Page 8: Keselamatan Kerja di Laboratorium

4. Berbahaya/Irritant (Xi) Bahan kimia yang ditandai dengan gambar di samping dapat menyebabkan inflamasi/iritasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.

Frase R untuk bahan atau formula irritant adalah R36, R37, R38 dan R41.

Contoh zat yang bersifat irritant : klorofom, butanol, natrium oksalat, isopropilamina, kalsium klorida serta  asam dan basa encer.

Page 9: Keselamatan Kerja di Laboratorium

5. Berbahaya/Harmful Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya "Harmful" memiliki merusak kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit. 

Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1, 1,2 diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik). Bahan-bahan yang merusak jaringan (Tissue Destroying Substances) yang meliputi sub grup bahan bahan korosif dan bahan iritan. 

Page 10: Keselamatan Kerja di Laboratorium

6. Oksidatif Bahan kimia dengan tanda ini memiliki kemampuan untuk bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suhu ruangan atau dengan sedikit pemanasan. Maka dari itu jauhkan penyimpanan zat dari api karena

sifatnya yang mempercepat kebakaran.

Bahan ini akan sangat berbahaya apabila disimpan bersama-sama dengan bahan yang bersifat flammable.

Contoh zat yang bersifat oksidatif : amonium nitrat, natrium peroksida, kalium permangant, dan natrium klorit

Page 11: Keselamatan Kerja di Laboratorium

7. Mudah Terbakar/Flammable (F) Bahan kimia dengan tanda seperti ini berarti memiliki sifat mudah terbakar.

Contoh dari bahan kimia yang bersifat mudah terbakar adalah: bensin,

etanol, metanol, dan aseton, eter, alkohol, dan benzena.

8. Sangat Mudah Terbakar/Extremely Flammable

Bahan kimia dengan tanda seperti gambar di samping memiliki sifat sangat mudah terbakar.

Contoh zat yang bersifat extremely flammable :

Page 12: Keselamatan Kerja di Laboratorium

9. Dangerous For Environment (Xn) Bahan kimia dengan tanda seperti ini berarti memiliki dampak yang serius terhadap lingkungan. Hal ini dikarenakan bahan tersebut dapat membunuh organisme yang berada di air, tanah, atau udara sehingga

menyebabkan ekologi terganggu.

Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin.

Page 13: Keselamatan Kerja di Laboratorium

1. Percikan Zat2. Luka3. Keracunan4. Ledakan atau kebakaran5. Bahaya listrik6. Bahaya yang ditimbulkan oleh hewan7. Bahaya yang ditimbulkan oleh

mikroorganisme8. Bahaya yang ditimbulkan tumbuhan

Page 14: Keselamatan Kerja di Laboratorium

Gunakan bahan kimia secukupnya menurut petunjuk yang tertera

Hindari kontak langsung dengan bahan kimia, gunakan spatula, pipet, pipa kaca, dll.

Hindari menghirup langsung uap bahan kimia ( cukup dengan mengkibaskan kearah hidung )

Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus

Page 15: Keselamatan Kerja di Laboratorium

Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa :

“ Keselamatan kerja di Laboratorium sangatlah penting, maka dari itu kit harus mengetahui lambang-lambang zat kimia, prosedur kerja, serta menaati tata tertib yang ada di laboratorium demi menjaga kebersihan laboratorium dan keselamatan diri kita. “

Page 16: Keselamatan Kerja di Laboratorium