21

Kerajaan Hindu Budha

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kerajaan Hindu Budha
Page 2: Kerajaan Hindu Budha

Kelompok 3 Anggota Kelompok :1. Anisa Febrianti (13)2. Apprillia Anggraeni (14)3. Aprillia Nursheha (15)4. Arisa Mulyaningtyas (16)5. Ayu Pranada (17)6. Aulia Azzahro P (18)

Page 3: Kerajaan Hindu Budha

KERAJAAN TARUMANEGARA

Page 4: Kerajaan Hindu Budha

Sejarah kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu yang berdiri setelah kerajaan Kutai, yakni pada abad

ke-4 hingga abad ke-7 M.

Kerajaan yang berkuasa di wilayah Pulau Jawa bagian barat

ini berasal dari kata

“Tarum”, berarti sungai yang membelah Jawa Barat yang

sekarang menjadi sungai Citarum

“Nagara”, berarti Kerajaan atau Negara

Page 5: Kerajaan Hindu Budha

Kerajaan Tarumanegara terletak tidak jauh dari pantai utara Jawa bagian barat. Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan letak pusat Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berada di antara Sungai Citarum dan Cisadane. Kemudian berdasarkan Prasasti Tugu, Purbacaraka memperkirakan pusatnya ada di daerah Bekasi.

Page 6: Kerajaan Hindu Budha

Raja-raja Tarumanegara

1.Jayasingawarman 358-382

4.Wisnuwarman 434-455

5.Indrawarman 455-515

2.Dharmayawarman 382-

395

3. Purnawarman

395-434

10.Hariwangsawarman 639-640

7. Suryawarman

535-561

11.Nagajayawarman 640-666

12.Linggawarman 666-669

8. Kertawarman

561-628

9. Sudhawarman

628-639

6.Candrawarman 515-535

Page 7: Kerajaan Hindu Budha

Bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara diketahui melalui sumber-sumber

Dalam

Negeri

berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan. Prasasti-prasasti itu

berhuruf pallawa dan berbahasa sanskerta

Luar Negeri berita Tiongkok “bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit

dijumpai orang-orang yang beragama Buddha, yang

banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme”

Page 8: Kerajaan Hindu Budha

Tujuh buah prasasti sebagai

berikut:

Page 9: Kerajaan Hindu Budha

Prasasti Tugu

ditemukan di

Desa Tugu, kecamatan Cilincing, dekat

Tanjungpriuk, Jakarta Utara

1.

Terdiri dari lima baris tulisan beraksara pallawa dan

bahasa sanskerta

“Dulu (kali yang bernama) Candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dan mempunyai lengan kencang

dan kuat, (yakni Raja Purnawaman), untuk mengalirkannya ke laut, setelah (kali ini) sampai di

istana kerajaan yang termashur. Pada tahun ke-22 dari tahta Yang Mulia raja Purnawaman yang berkilau-

kilauan karena kepandaian dan kebijaksanaannya serta menjadi panji-panji segala raja, (maka sekarang) beliau

memerintahkan pula menggali kali yang permai dan berair jernih, Gomati namanya, seteleh kali itu mengalir

di tengah-tengah tanah kediaman Yang Mulia Sang Pandeta Nenekda (Sang Purnawarman). Pekerjaan ini

dimulai pada hari yang baik, tanggal 8 paroh gelap bulan Phalguna dan selesai pada tanggal 13 paroh terang bulan Caitra, jadi hanya dalam 21 hari saja, sedang

galian itu panjangnya 6.122 busur (± 11 km). Selamatan baginya dilakukan oleh Brahmana disertai

persembangan 1000 ekor sapi”.

Page 10: Kerajaan Hindu Budha

Prasasti Ciaruteun/

Prasasti Ciampea

ditemukan diKampung Muara, Desa

Ciaruteun Hilir, Cibungbulang, Bogor.

Inskripsi A menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta

yang terdiri dari empat baris disusun ke dalam bentuk Sloka

dengan metrum Anustubh, disertai gambar sepasang telapak kaki

2.Isi Inskripsi A:

“ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki Yang Mulia Sang

Purnawaman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah

berani di dunia”

Inskripsi B terdiri dari satu baris

tulisan yang belum dapat dibaca dengan jelas

Page 11: Kerajaan Hindu Budha

Prasasti Kebonkopi

ditemukan diKampung Muara, Desa

Ciaruteun Hilir, Cibungbulang, Bogor.

Terdiri dari satu baris yang diapit oleh dua buah pahatan telapak kaki

gajah

3.

Isinya sebagai berikut:“Di sini tampak sepasang

telapak kaki.....yang seperti (telapak kaki) Airawata, gajah

penguasa Taruma (yang) agung dalam....dan (?) kejayaan”.

Page 12: Kerajaan Hindu Budha

Prasasti Muara Cianten

ditemukan diMuara Kali

Cianten,Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulang, Bogor.

4.

tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca

Page 13: Kerajaan Hindu Budha

Prasasti Jambu/Pras

asti Pasir Koleangkak

ditemukan dibukit (pasir) Koleangkak, Desa Parakan Muncang,

Nanggung, Bogor.

Terdiri dari dua baris tulisan menggunakan huruf Pallawa dan

bahasa Sanskerta

5.

“Gagah, mengemukakan dan jujur terhadap tugasnya, adalah pemimpin manusia yang

tiada taranya yang termashur Sri Purnawarman, yang sekali waktu

(memerintah) di Tarumanegara dan yang baju zirahnya yang terkenal tiada dapat

ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang telapak kakinya, yang senantiasa

berhasil menggempur musuh, hormat kepada para pangeran, tetapi merupakan

duri dalam daging musuh-musuhnya”.

Page 14: Kerajaan Hindu Budha

Prasasti Cidanghiyang/prasasti Lebak

ditemukan diTepi kali Cidanghiang, Desa Lebak, Munjul,

Banten Selatan.

Ditemukan tahun 1947, dituliskan dalam dua baris menggunakan

huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta

6.

Isinya:“ Inilah (tanda) keperwiraan,

keagungan, dan keberanian yang sesungguhnya dari Raja Dunia, Yang Mulia Purnawarman, yang menjadi panji sekalian raja-raja

Page 15: Kerajaan Hindu Budha

Prasasti Pasir Awi

ditemukan di

Sebuah bukit bernama Pasir Awi, di kawasan

perbukitan Desa Sukamakmur, Jonggol,

Bogor.

7.

Inskripsi tidak dapat dibaca karena sebagian besar berupa gambar (piktograf). Di bagian

atas terdapat sepasang telapak kaki

Page 16: Kerajaan Hindu Budha

KEHIDUPAN KERAJAAN

TARUMANEGARA

Page 17: Kerajaan Hindu Budha

Raja purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya pada abad ke-5 M. Hal ini dibuktikan dari prasasti tugu yang menyatakan raja purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya, karena pembuatan kali ini merupakan pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian rakyat.

KEHIDUPAN POLITIK

Page 18: Kerajaan Hindu Budha

Kehidupan social kerajaan tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini terlihat dari upaya raja purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.

KEHIDUPAN SOSIAL

Page 19: Kerajaan Hindu Budha

Prasasti tugu menyatakan bahwa raja purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak (±11 km). Terusan itu disebut dengan Sungai Gomati. Pembangunan terusan ini mempunyai arti ekonomis yang besar bagi masyarakat, Karena dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mencegah banjir serta sarana lalu-lintas pelayaran perdagangan antardaerah di kerajaan tarumanegara dengan dunia luar. Juga perdagangan dengan daerah-daerah di sekitarnya. Akibatnya, kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan tarumanegara sudah berjalan teratur.

KEHIDUPAN EKONOMI

Page 20: Kerajaan Hindu Budha

Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang ditemukan sebagai bukti kebesaran kerajaan tarumanegara, dapat diketahui bahwa tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis di kerajaan tarumanegara.

KEHIDUPAN BUDAYA

Page 21: Kerajaan Hindu Budha