10
Jika ditinjau dari aspek sosiologi, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat baik dalam segi norma maupun kebudayaan. Perubahan bisa terjadi karena keinginan untuk hidup yang lebih baik dan bisa juga secara terpaksa karena keadaan. Perubahan pasti akan selalu terjadi, baik secara disadari maupun tidak. Berikut adalah beberapa faktor penyebab perubahan sosial. Kami mengelompokannya menjadi dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Langsung saja kita simak yang pertama: 1. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Faktornya bermacam-macam yakni perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan atau revolusi. 1.1. Perubahan Jumlah Penduduk Perubahan jumlah penduduk dapat disebabkan oleh berkurang atau bertambahnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk menyebabkan perubahan sosial. Seperti di pulau Jawa yang jumlah penduduknya semakin banyak. Hal ini menyebabkan berkembangnya sistem kepemilikan tanah sehingga tidak terjadi sengketa tanah antar penduduk. Berkurangnya penduduk disebabkan oleh urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota. Sehingga di desa terjadi kekosongan karena tidak ada yang mengelola. Ini menyebabkan perubahan sosial terjadi di daerah pedesaan. 1.2. Penemuan-Penemuan Baru

Faktor sosiologi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Faktor sosiologi

Jika ditinjau dari aspek sosiologi, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat baik dalam segi norma maupun kebudayaan. Perubahan bisa terjadi karena keinginan untuk hidup yang lebih baik dan bisa juga secara terpaksa karena keadaan. Perubahan pasti akan selalu terjadi, baik secara disadari maupun tidak. Berikut adalah beberapa faktor penyebab perubahan sosial. Kami mengelompokannya menjadi dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Faktornya bermacam-macam yakni perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan atau revolusi.

1.1. Perubahan Jumlah Penduduk

Perubahan jumlah penduduk dapat disebabkan oleh berkurang atau bertambahnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk menyebabkan perubahan sosial. Seperti di pulau Jawa yang jumlah penduduknya semakin banyak. Hal ini menyebabkan berkembangnya sistem kepemilikan tanah sehingga tidak terjadi sengketa tanah antar penduduk.

Berkurangnya penduduk disebabkan oleh urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota. Sehingga di desa terjadi kekosongan karena tidak ada yang mengelola. Ini menyebabkan perubahan sosial terjadi di daerah pedesaan.

1.2. Penemuan-Penemuan Baru

Penemuan menambahkan atau mengembangkan suatu kebudayaan dalam masyarakat. Penemuan unsur kebudayaan yang baru disebut discovery. Namun, tentu saja penemuan tersebut belum diterima sepenuhnya oleh masyarakat. Pengenalan, pengembangan, dan pengetahuan terhadap unsur kebudayaan yang baru tersebut diperlukan sehingga discovery menjadi invention. Invention adalah discovery yang telah diterima dan telah diterapkan oleh masyarakat.

Contohnya adalah penemuan mobil. Pada awal penemuannya, tentu saja belum bisa diterima oleh masyarakat sebagai pengganti kereta kuda. Walaupun mobil lebih mudah perawatannya. Namun pada

Page 2: Faktor sosiologi

saat itu harganya masih sangat mahal dan kecepatannya tidak secepat kereta kuda. Sehingga pengembangan pun terus dilakukan untuk menekan harga dan meningkatkan performa mobil.

1.3. Konflik Dalam Masyarakat

Konflik dalam masyarakat disebabkan oleh adanya perbedaan dalam masyarakat. Walaupun konflik bersifat disosiatif atau memecah belah hubungan dalam masyarakat. Konflik pasti akan diiringi oleh proses akomodasi yang justru dapat menguatkan ikatan sosial. Hal ini terlihat ketika kita membandingkan keadaan sebelum konflik dan setelah konflik.

1.4. Pemberontakan atau Revolusi

Revolusi terjadi karena keinginan kuat masyarakat untuk berubah. Sedangkan pemberontakan terjadi karena keinginan kuat masyarakat untuk berubah ditolak oleh pemimpin masyarakat tersebut. Revolusi menyebabkan terjadinya perubahan sosial secara besar-besaran. Contohnya adalah kejadian revolusi di Rusia pada tahun 1917 yang menyebabkan perubahan Rusia yang dahulu merupakan kerajaan berubah menjadi diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin marxis.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat. Adapun faktor-faktornya adalah dari alam, peperangan, dan pengaruh dari masyarakat lain.

2.1. Alam

Faktor dari alam adalah faktor yang tidak dapat dihindari karena itu merupakan kehendak Tuhan. Faktor dari alam bisa berupa bencana alam atau perubahan iklim. Sehingga masyarakat harus beradaptasi dengan faktor alam tersebut atau harus meninggalkan tempat tinggalnya.

2.2. Peperangan

Peperangan tentu akan menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat. Terutama pada pihak yang kalah dalam peperangan. Itu dikarenakan oleh pihak yang kalah harus menerima ide-ide atau kebudayaan dari pihak yang menang. Sehingga terjadi perubahan secara besar-besaran dalam masyarakatnya.

Page 3: Faktor sosiologi

2.3. Pengaruh dari Masyarakat Lain

Hubungan yang di lakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik salah satunya adalah pertukaran kebudayaan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser. Pertemuan tersebut disebabkan oleh terdapat komunikasi massa antara kedua belah pihak.

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Lebih terinci, faktor penyebabnya adalah:

1. Adanya perubahan dari dalam masyarakat itu sendiri, seperti:

a. Perubahan penduduk

b. Peranan nilai yang diubah

c. Faktor adanya penemuan-penemuan baru

2. Adanya perubahan luar masyarakat, seperti:

a. Pengaruh lingkungan alam

b. Kebudayaan masyarakat lain

c. Adanya gaya hidup asing yang masuk

Page 4: Faktor sosiologi

Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.

Terjadinya perubahan dalam masyarakat, pada prinsipnya berasal dari sifat dasar manusia yang tidak pernah puas dan mudah bosan dengan keadaan yang dialaminya. Perubahan sosial dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendri (internal) atau faktor-faktor yang berasl dari luar masyarakat (eksternal).

1. Faktor Internal

a. Bertambah atau berkurangnya penduduk

Pertambahan penduduk yang sangat cepat di pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Misalnya orang lantas mengenal hak milik individu atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil dan seterusnya yang sebelumnya tidak dikenal.

Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain (misalnya transmigrasi). Perpindahan penduduk mengakibatkan kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian kerja dan stratifikasi sosial, yang mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.

b. Penemuan-penemuan baru

Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi yang terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut dengan inovasi atau innovation. Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsur kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsur kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan.

Penemuan-penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan menjadi discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para individu. Discovery baru menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru itu. Sering kali proses dari discovery sampai ke invention membutuhkan suatu rangkaian penciptaan. Penemuan mobil, misalnya, dimulai dari usaha seorang Austria, yaitu S. Marcus (1857) yang membuat motor gas yang pertama. Sebetulnya sistem motor gas tersebut juga merupakan suatu hasil dari rangkaian ide yang telah dikembangkan sebelum Marcus. Sungguhpun demikian, Marcuslah yang telah membulatkan penemuan tesebut, dan yang untuk pertama kali menghubungkan motor gas dengan sebuah kereta sehingga dapat berjalan tanpa ditarik seekor kuda. Itulah saatnya mobil menjadi suatu discovery.

Page 5: Faktor sosiologi

Jadi, 30 tahun kemudian sesudah suatu rangkaian sumbangan dari sekian banyak pencipta lain yang menambah perbaikan mobil tersebut, barulah sebuah mobil dapat mencapai suatu bentuk sehingga dapat dipakai sebagai alat pengangkutan oleh manusia dengan cukup praktis dan aman. Bentuk mobil semacam itu yang mendapat paten di Amerika Serikat 1911 dapat disebut sebagai permulaan dari kendaraan mobil yang pada masa sekarang menjadi salah satu alat yang amat penting dalam kehidupan masyarakat manusia. Dengan tercapainya bentuk tersebut, kendaraan mobil menjadi suatu invention.

Pada saat menjadi invention, proses inovasi belum selesai. Sungguhpun kira-kira sesudah 1911 produksi mobil dimulai, mobil masih belum dikenal oleh seluruh masyarakat. Penyebaran alat pengangkutan tersebut masih harus disebarluaskan kepada khalayak ramai. Selain itu biaya produksi mobil demikian tingginya sehingga hanya suatu golongan kecil saja yang dapat membelinya. Satu persoalan lain yang juga harus dihadapi adalah apakah masyarakat sudah siap menerimanya karena misalnya diperlukan pembuatan jalan-jalan raya yang baru. Seluruh proses tersebut merupakan rangkaian proses inovasi dari sebuah mobil.

Penemuan-penemuan baru dalam kebudayaan jasmaniah atau kebendaan menunjukkan adanya berbagai macam pengaruh pada masyarakat. Pertama-tama, pengaruh suatu penemuan baru tidak hanya terbatas pada satu bidang tertentu saja, tetapi ia sering kali meluas ke bidang-bidang yang lainnya. Misalnya penemuan radio menyebabkan perubahan-perubahan dalam lembaga kemasyarakatan seperti pendidikan, agama, pemerintahan, rekreasi dan seterusnya, seperti yang terlihat ada gambar berikut ini.

Kemungkinan lain adalah perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. Penemuan baru kapal terbang membawa pengaruh pada metode peperangan, yang kemudian kian memperdalam perbedaan antara negara-negara besar dengan negara-negara kecil.

Beberapa jenis penemuan baru dapat pula mengakibatkan satu jenis perubahan sebagai berikut. Misalnya penemuan mobil, kereta api, telepon dan sebagainya menyebabkan tumbuhnya lebih banyak pusat kehidupan di daerah pinggiran kota yang dinamakan suburb.

c. Pertentangan (conflict) masyarakat

Pertentangan masyarakat mungkin pula menjadi sebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu-individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Umumnya masyarakat tradisional di Indonesia bersifat kolektif. Segala kegiatan didasarkan pada kepentingan masyarakat. Tidak jarang timbul pertentangan antara kepentingan individu dengan kepentingan kelompoknya.

d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi

Revolusi yang meletus pada Oktober 1917 di Rusia telah menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar Negara Rusia yang mula-mula mempunyai bentuk kerajaan absolut berubah menjadi diktator

Page 6: Faktor sosiologi

proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Segenap lembaga kemasyarakatan, mulai dari bentuk negara sampai keluarga batih, mengalami perubahan-perubahan yang mendasar.

2. Faktor Eksternal

Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri, antara lain sebagai berikut.

a. Lingkungan fisik

Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia. Terjadinya gempa bumi, topan, banjir dan lain-lain mungkin menyebabkan masyarakat-masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebut terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya.

b. Peperangan

Peperangan selalu berdampak pada tingginya angka kematian, rusaknya berbagai sarana dan prasarana kebutuhan hidup sehari, hari, terjadinya kekacauan ekonomi dan sosial, serta tergoncangnya mental penduduk sehingga merasa frustrasi dan tidak berdaya.

c. Pengaruh kebudayaan lain

Apabila sebab-sebab perubahan bersumber pada masyarakat lain, itu mungkin terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik. Artinya, masing-masing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain itu.

Namun apabila hubungan tersebut berjalan melalui alat-alat komunikasi massa, ada kemungkinan pengaruh itu hanya datang dari satu pihak saja, yaitu dari masyarakat pengguna alat-alat komunikasi tersebut. Sementara itu, pihak lain hanya menerima pengaruh tanpa mempunyai kesempatan memberikan pengaruh balik. Apabila pengaruh dari masyarakat tersebut diterima tidak karena paksaan, hasilnya dinamakan demonstration effect.

Di dalam pertemuan dua kebudayaan tidak selalu akan terjadi proses saling mempengaruhi. Kadangkala pertemuan dua kebudayaan yang seimbang akan saling menolak. Keadaan semacam itu dinamakan cultural animosity. Namun, apabila salah satu dari dua kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi, maka yang terjadi adalah proses imitasi, yaitu peniruan terhadap unsur-unsur kebudayaan lain.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Perubahan Sosial

Perubahan sosial dan kebudayaan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial tediri dari faktor-faktor yang mendorong dan faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial.

Page 7: Faktor sosiologi

1. Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan

a. Kontak dengan kebudayaan lain

Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion. Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses tersebut, manusia mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Ada dua tipe difusi, yaitu pertama difusi intramasyarakat dan kedua difusi antarmasyarakat. Sistem pendidikan formal yang maju

Pendidikan memberikan aneka macam kemampuan kepada individu. Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah.

b. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju

Apabila sikap tersebut melembaga dalam masyarakat, masyarakat merupakan pendorong bagi usaha-usaha penemuan baru.

c. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation), yang bukan merupakan delik

d. Sistem pelapisan sosial yang terbuka. Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas atau berarti memberi kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri.

e. Penduduk yang heterogen.

f. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.

g. Orientasi ke masa depan.

h. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.

2. Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan

Adapun faktor-faktor yang menghambat tejadinya perubahan sosial dalam suatu masyarakat adalah sebagai berikut.

a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat

c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional

d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested interest

e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan

f. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup

Page 8: Faktor sosiologi

g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis

h. Adat atau kebiasaan

i. Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin dapat diperbaiki