7
Mutiara Ilmu & Hikmah 12/16/2013 Studio Putra Tidore Marjan Ali

Ebook mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga

Citation preview

Page 1: Ebook   mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga

Mutiara Ilmu & Hikmah

12/16/2013Studio Putra Tidore

Marjan Ali

Page 2: Ebook   mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga

1

slam, sebagai agama yang sempurna, menempatkan wanita pada tempat yangterhormat lagi mulia. Wanita adalah tiang negara. Kalau wanitanya rusak, rusak danbinasa jugalah negara. Berbagai keutamaan didapatkan oleh wanita. Surga pun

berada di bawah telapak kaki ibu, yang notabene juga wanita.Tidak mengherankan mengapa Rasulullah SAW sampai menjawab tiga kali, ibumu,

ibumu, ibumu, ketika salah seorang sahabat bertanya siapa yang paling utama untukdimuliakannya.

Dan ternyata, amalan-amalan yang dilakukan oleh wanita yang kelihatannyasederhana menjadi jaminan baginya untuk masuk surga. Kalau wanita istiqamah denganamalan-amalan yang dianjurkan oleh agama, tepatlah jika dikatakan bahwa ternyatawanita lebih mudah masuk surga.

Kriteria Calon Penghuni SurgaBerbagai kenikmatan diperuntukkan bagi penghuni surga, mulai dari suasana alam,

pelayanan para pelayan, sampai puncak kenikmatan yang tiada tandingannya, yaituperjumpaan ahli surga dengan Allah SWT. Agar bisa masuk surga dan merasakankenikmatan itu, seseorang ketika hidup di dunia harus beriman dan beramal shalih. Jikaketika hidup di dunia seseorang menaati Allah dan Rasul-Nya dengan landasan yangbenar, ketaatannya itu akan dibalas dengan surga, yang penuh kenikmatan. Untukmenjadi penghuni surga haruslah memenuhi kriteria-kriteria yang ditentukan oleh AllahSWT dan Rasul-Nya.

Apabila seseorang menjelang akhir hayatnya mengucapkan kalimat “Laa ilaahaillallaah”, di akhirat nanti akan dimasukkan ke dalam surga. Rasulullah SAW bersabda:"Barang siapa yang pada akhir hayatnya keluar dari lidahnya kalimat Laa ilaaha illallaah,ia masuk surga." (HR Abu Dawud dan Al-Hakim).

Apabila seseorang suka menyebarkan salam, bersedekah makanan, dan suka shalatmalam di waktu manusia-manusia sedang tidur, ia akan dimasukkan ke dalam surga.Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Hai sekalian manusia, sebarkanlah salam,berikanlah makanan, dan shalat malamlah di waktu manusia sedang tidur, niscaya kamumasuk surga dengan selamat." (HR. At-Tirmidzi).

I

Page 3: Ebook   mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga

2

Apabila seseorang sering menangis karena rasa takutnya kepada Allah SWT, ia akandimasukkan ke dalam surga. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan masuk ke dalamneraka seseorang yang pernah menangis karena takut kepada Allah SWT." (HR. At-Tirmidzi).

Apabila seorang wanita selalu taat kepada suami dan ajaran agama, kemudian iameninggal dan suaminya ridha atas kematiannya, di akhirat ia akan dimasukkan kedalam surga." (HRAl-Bukhari).

Seseorang yang tidak meninggalkan shalat fardhu, terutama shalat Subuh dan shalatAshar, akan masuk ke dalam surga. Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang tidak pernahmeninggalkan shalat Subuh dan Ash'ar, ia masuk surga." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Beriman dan DibuktikanIman merupakan faktor pertama dan utama dalam upaya meraih surga. Tanpa iman,

tidak mungkin seorang dapat masuk ke dalam surga. Sebab imanlah yang menentukanamal seseorang dapat diterima atau tidak. Adapun orang yang kafir, meskipun iamelakukan berbagai kebajikan, karena tidak beriman kepada Allah SWT, amalnya akansia-sia, dan nerakalah tempat kembalinya di akhirat. Seseorang yang beriman kepadaAllah SWT tidak hanya cukup dengan mengatakan "Saya beriman dan mengakui adanyaAllah SWT, tetapi harus dibuktikan dengan mematuhi segala peraturan yang telahditentukan Allah SWT, dalam bentuk menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhisegala laranganNya. Itulah taqwa.

Taqwa pada dasarnya adalah ukuran kualitas keimanan seseorang melalui aplikasiibadah individual dan ibadah sosial dalam kehidupan nyata. Taqwa adalah perintah Allahyang diamanatkan kepada seluruh manusia, baik orang-orang dahulu maupun generasimendatang, baik laki-laki maupun perempuan. Al-Qur'an banyak menyimpulkan sifat-sifat orang yang bertaqwa. Dalam surah Al- Baqarah disebutkan, ciri-ciri orang yangbertaqwa antara lain percaya kepada yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkansebagian rizqi yang telah diterima, percaya kepada Al-Qur'an dan kitab suci sebelumnya,percaya kepada hari akhir.

Sedangkan dalam surah Ali Imran ditemukan sifat-sifat orang yang bertaqwa sepertimenafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit, mampu menahan amarah,mudah memaafkan orang lain, segera memohon ampunan kepada Allah SWT jikamelakukan perbuatan dosa dan tidak akan melakukannya lagi.

Page 4: Ebook   mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga

3

Taat dan Menghormati SuamiTaat kepada suami adalah ciri wanita penghuni surga. Menjadi wanita yang taat

kepada suami merupakan jalan cepat menuju surga. Rasulullah SAW bersabda, "Jikaseorang istri mengerjakan shalat lima waktu, beipuasa di bulan Ramadhan, menjagakemaluannya, menaati suaminya, niscaya akan dikatakan kepadanya, 'Masuklah kesurga". (HR. Ahmad).

Ketaatan kepada suami dan bersikap hormat kepadanya dapat meninggikan derajatpahala seorang istri sampai derajat pahala orang- orang yang berjihad di jalan AllahSWT. Sungguh menakjubkan. Sebagaimana hadits dari Abdullah Ibnu Abbas ra, seorangwanita berkata,"Wahai Rasulullah, aku adalah utusan kaum wanita kepadamu."Kemudian ia menyebutkan keuntungan yang diperolah kaum laki-laki dari berjihad danlainnya berupa pahala dan harta rampasan perang, lalu ia berkata, "Lalu apa yang kami(perempuan) peroleh dari semua itu?"

R a s u l u l l a h S A W m e n j a w a b : "Sampaikanlah kepada setiap wanita yangengkau jumpai bahwa ketaatan kepada suami dan mengakui haknya mengimbangipahala semua itu, tapi sedikit di antara kalian yang mampu melakukannya." (HR. Al-Bazzar dan Ath-Thabarani).

Ketaatan istri kepada suaminya juga merupakan ciri atau sifat wanita shalihah. AllahSWT menyifati wanita shalihah melalui firman- Nya, ".... Maka perempuan-perempuanyang shalihah adalah mereka yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminyatidak ada karena Allah telah menjaga mereka... " (OS An- Nisa: 34).

Dalam konteks kehidupan berumah tangga, ketaatan dan penghormatan istriterhadap suaminya dapat diwujudkan dalam sikap-sikap berikut:

1. Tidak melanggar hak bathin suami. Hak ini merupakan hak khusus suami,sebagaimana firman Allah SWT, "Istri-istrimu adalah ladang bagimu, makadatangilah ladangmu itu kapcm saja dengan cara yang kamu sukai...." (QS Al-Baqarah: 223). Jika seorang istri mempunyai rasa keengganan dalam menunaikanhak ini, itu termasuk dosa besar yang dilakukan istri terhadap suaminya. RasulullahSAW telah menegaskan hal itu dalam sabdanya, "Jika seorang laki-laki mengajakistrinya ke tempat tidurnya tetapi ia tidak memenuhi ajakan suaminya lalu suamibermalam dalam keadaan marah kepadanya, niscaya malaikat melaknatnyasampai pagi hari."

Page 5: Ebook   mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga

4

2. Tidak melakukan ibadah sunnah kecuali atas izin suami. Demikian juga jika seorangistri hendak berpuasa sunnah, ia harus meminta izin kepada suaminya agarkemaslahatan rumah tangga tetap terjaga utuh. Dalam sebuah hadits dari AbuHurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah seorang istri berpuasa sunnahsedangkan suaminya berada di rumah, kecuali atas izinnya". (HR. AIBukhari). Bahkanketika suami memanggil istrinya yang sedang mengerjakan shalat sunnah, ia harusmembatalkan shalatnya demi memenuhi panggilan suaminya. Memenuhi panggilansuami adalah wajib, dan ibadah wajib lebih didahulukan daripada ibadah sunnah.

3. Tidak mengizinkan orang lain masuk ke rumah tanpa izin suami. Islammemerintahkan kepada suami dan istri untuk menjaga keharmonisan dan kemuliaanrumah. Salah satunya, istri harus menunjukkan kesucian dirinya dengan tidakmengizinkan orang lain masuk ke rumah tanpa kehadiran dan izin suaminya. Diantara alasannya, kehadiran orang lain, khususnya laki-laki, dapat menimbulkanfitnah dan memudarkan kehormatan rumah tangga. Hal tersebut sebagaimanasabda Rasulullah SAW: “Tidak diperkenankan bagi seorang istri untuk berpuasasunnah sedangkan suaminya berada di rumah, kecuali atas izinnya, dan tidakmengizinkan seseorang masuk ke dalam rumahnya kecuali atas izin suaminya". (HR.Al Bukhari dan Muslim).

Mengikuti suami dalam hal tempat tinggal. Termasuk ketaatan dan penghormatankepada suami, istri mengikuti suami dalam hal tempat tinggal, dengan catatanmemenuhi syarat agama dan suami telah memenuhi hak-haknya secara baik. Kalausuami sudah merasa mampu untuk menyediakan tempat tinggal, kemudianmengajak istrinya untuk pindah dari rumah orang tuanya, wajib seorang istrimengikuti ajakkan suaminya tersebut.

4. Tidak keluar rumah tanpa izin suami. Ibnu Qudamah mengatakan, suami berhakmelarang istri keluar rumah sekalipun untuk suatu keperluan, baik berkunjung kerumah orang tuanya, menengoknya, maupun melihat jenazahnya.

Hal ini sebagaimana sebuah peristiwa yang terjadi pada masa Rasulullah SAW.Dikisahkan, ada seorang istri yang mendapatkan amanah dari s u a m i n y a agar iat i d a k meninggalkan rumah untuk kepentingan apa pun hingga suaminya pulangdari jihad atau perang. Beberapa hari setelah suaminya pergi jihad, datanglahseorang u t u s a n y a n g mengatakan bahwa ia diminta ibunya untuk datang karena

Page 6: Ebook   mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga

5

ibunya sedang sakit. Namun wanita itu menolaknya, dengan alasan suaminyamelarang keluar rumah sampai ia pulang.

Hari berikutnya utusan itu datang lagi dan menyampaikan pesan bahwa sakit ibunyabertambah parah dan ia diminta menengok ibunya itu. Namun wanita itu tetapmenolaknya dengan alasan yang sama.Hari berikutnya utusan itu datang lagi dan menyampaikan kabar bahwa ibunya telahmeninggal dunia dan ia diminta untuk datang melihat jasad ibunya sebelum dikubur.Tetapi wanita tersebut tetap menolaknya, ia tidak bisa pergi keluar rumah sampaisuaminya pulang berjihad.

Kejadian di atas kemudian dilaporkan kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah,apakah wanita itu termasuk anak yang durhaka kepada orangtuanya?"Rasulullah SAW menjawab, "Tidak. la melakukan hal tersebut, karena ingin menaatiperintah suaminya. Sedangkan ibunya sekarang diampuni oleh Allah SWT dandimasukkan ke dalam surga karena ketaatan anaknya itu kepada suaminya”.

Islam memberikan ketentuan kepada para istri agar tidak meninggalkan rumahkecuali atas izin suaminya. Hal ini dimaksudkan supaya suami senantiasa mengetahuikeberadaan istrinya, sehingga ia tidak murka ketika membutuhkannya tapi sang istritidak ada di rumah. Rasulullah SAW bersabda: "Istri mana pun yang keluar darirumahnya tanpa izin suaminya, ia berada dalam murka Allah SWT sampai ia kembali kerumahnya atau suaminya meridhainya." (HRAt-Tirmidzi).

Selalu mendampingi suami dalam suka dan duka. Seorang wanita yang merindukansurga tidak akan pernah meninggalkan suaminya pada saat sang suami sedangmengalami permasalahan berat. Sebagaimana ia telah bersama-sama merasakankebahagiaan bersama sang suami, ia juga harus bersama-sama dalam keadaan susah,tanpa disertai keluhan, apalagi marah.

Ikatan kasih dan sayang itulah yang membuat suami dan istri mampu melewatiberbagai rintangan dalam rumah tangga. Ikatan kasih sayang adalah ikatan bathin yangtidak terpengaruh oleh kondisi fisik dan tampilan luar. Tidak menjadi istri pemalas,pemarah, dan materialistis. Seorang wanita bisa saja dianugerahi berbagai keutamaan,kecantikan, dan kepintaran, tetapi semua itu menjadi tidak berarti apa-apa jika iamemiliki watak yang menyusahkan suaminya.

Page 7: Ebook   mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga

6

Termasuk watak istri yang dapat menyusahkan suaminya adalah mengajukan banyaktuntutan yang tidak logis dan membebani s u a m i d e n g a n s e s u a t u y a n g d i l u a rkemampuannya.

Di antara kisah yang sudah menjadi sejarah tentang keteladanan istri yang benar-benar mengerti dan memahami kondisi suami adalah kisah tentang Fathimah Az-Zahra,putri Rasulullah SAW. Suatu ketika Fathimah dan suaminya Ali bin Abi Thalib, mengalamikesulitan ekonomi yang mengakibatkan Fathimah kelaparan selama tiga hari.

Ketika melihat istrinya pucat dan letih, Ali bertanya, "Apa yang menimpa dirimu, wahaiFathimah?"Fathimah menjawab, "Sejak tiga hari yang lalu kita tidak menemukan sesuatu yang dapatdimakan di rumah."Lalu Ali bertanya lagi, "Mengapa engkau tidak memberitahukanku?"Fathimah menjawab lagi, "Pada malam pertama kita dahulu, ayahku, Rasulullah SAW,pernah berkata, 'Wahai Fathimah, jika Ali datang kepadamu dengan membawa sesuatu,makanlah. Jika tidak, janganlah engkau memintanya."Itulah kebesaran sifat Fathimah, yang tidak pernah menyusahkan suaminya.