Upload
roup-purohim
View
2.258
Download
3
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pesaing, persaingan, dinamika persaingan bagaimana menghadapinya
Citation preview
Dinamika Dinamika PersainganPersaingan
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMISEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
KESATUAN KESATUAN 20201111
Chapter 3Internal
Environment
Chapter 2External
Environment
Strategic Intent
Visi & Misi
EVALUASI KINERJA
Strategy Formulation
Chapter 4Business-Level
Strategy
Chapter 6Corporate-Level
Strategy
Chapter 8International
Strategy
Chapter 7Acquisitions &Restructuring
Strategy Implementation
Chapter 10Corporate
Governance
Chapter 11Structure
& Design Org.
Chapter 12Strategic
Leadership
Chapter 13StrategicControl
Str
ateg
ic
Inpu
ts
Str
ateg
ic
Ou
tcom
esSt
rate
gic
Act
ion
s
Fee
dbac
k
Strategic Management Process
• Keunggulan kompetitif terjadi jika memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh pesaing.
• Keunggulan kompetitif mudah mengalami erosi akibat tindakan pesaing.
• Memahami lingkungan persaingan sebagai arena pencarian keunggulan kompetitif
Perlunya Memahami Persaingan
Ia tahu ini ia harus Ia tahu ini ia harus berlari lebih cepat berlari lebih cepat dari seekor singa dari seekor singa yang tercepat. yang tercepat.
Seekor Rusa terjaga.Saat fajar menyingsing
Jika tidak, ia Jika tidak, ia akan mati akan mati terbunuh.terbunuh.
Saat fajar menyingsing
Seekor singa Seekor singa terbangun dari terbangun dari tidurnya.tidurnya.Ia tahu hari ini ia harus mampu mengejar rusa yang paling lambat. Jika tidak, ia akan Jika tidak, ia akan mati mati kkelaparan.elaparan.
Tak masalah Tak masalah apakah seekor apakah seekor
rusarusa, atau , atau
seekor seekor singasinga
Setiap kali fajar menyingsing, Setiap kali fajar menyingsing, sebaiknya mulai berlarisebaiknya mulai berlari
I M I T A T I O NI M I T A T I O N Duration of Intel’s Monopolies
(4 Years)
(3 Years)
(2 Years)
(1 Year)
(3 Months)
386
486
Pentium
Pentium Pro
MMX
Source: Ghemawat, Panjay, Strategy and Business Landscape. (1999), Chapter 4.
Gradual Erosion
Waktu (tahun)Waktu (tahun)
PeluncuranPeluncuran
PemanfaatanPemanfaatan
CounterattackCounterattack
Retu
rns
dari
S
ust
ain
ed
C
om
peti
tive
Ad
van
tag
e
00 55 1010
Erosi Keunggulan Kompetitif
Waktu(tahun)Waktu(tahun) 1010
PeluncuranPeluncuran
PemanfaatanPemanfaatan
CounterattackCounterattack
55 1515
Perusahaan telah Perusahaan telah bergerak ke bergerak ke keunggulan No. 2keunggulan No. 2
Retu
rns
dari
S
ust
ain
ed
C
om
peti
tive
Ad
van
tag
e
Menciptakan Keunggulan Berkelanjutan
Waktu(tahun)Waktu(tahun)1010
PeluncuranPeluncuran
PemanfaatanPemanfaatan
CounterattackCounterattack
55 1515
Perusahaan terus Perusahaan terus bergerak ke bergerak ke keunggulan keunggulan selanjutnyaselanjutnya
Retu
rns
dari
S
ust
ain
ed
C
om
peti
tive
Ad
van
tag
e
Menciptakan Keunggulan Berkelanjutan
• Dunia bisnis dengan dinamika bersaing di dalamnya, menuntut adanya percepatan perubahan segala bidang.
• Keunggulan bersaing dan kemenangan hanya akan digenggam oleh mereka yang :
• Cepat tanggap dan mampu berubah meningkatkan kearifan dalam melakukan manuver
• Lebih cerdas dalam memanfaatkan peluang
• Lebih memahami aspek dinamika bersaing dan persaingan dalam strategi bisnis
• Kalau memang hal itu harus dilakukan, mengapa tidak? Toh hanya yang akan di dapat tentunya jauh lebih besar dari harga yang harus dibayar
Percepatan Perubahan
Penyebab terjadinya persaingan:Menurunnya perhatian terhadap pasar DOMESTIK & menaiknya perhatian teradap pasar GLOBAL
Global Market
Kemajuan di bidang teknologi komunikasi & inovasi membuat kordinasi lintas pasar menjadi mudah & membuat persaingan menjadi ketat
Advances in com-tech
Batas-batas geografi menjadi hilang karena adanya kerjasama perdagangan: (trade agreements (GATT, NAFTA, EEC, etc.)
Trade Agreements
Penyebab terjadi persaingan:
Persaingan semakin kompleks
Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar yang sama, menawarkan produk yang sama, & menargetkan pelanggan yang sama
PARA PESAING(COMPETITORS)
Terjadi karena dua/lebih perusahaan saling berebut untuk memperoleh posisi pasar yang lebih baik.
Merupakan hasil dari serangkaian kegiatan & respon kompetisi antar perusahaan yang bersaing dalam suatu industri tertentu
RIVALITAS PERSAINGAN
DINAMIKA PERSAINGAN
Dari Persaingan ke Dinamika Persaingan
PESAING
RIVALITAS PERSAINGAN
DINAMIKA PERSAINGAN
Melalui perilaku kompetitif (aksi & respon/reaksi)
Untuk mendapatkan keuntungan
posisi
Terlibat dalam
Resulted in
WHYHOW
Dari Persaingan ke Dinamika Persaingan
DINAMIKA DINAMIKA PERSAINGANPERSAINGAN
Tindakan & respon membentuk posisi
kompetitif dari setiap perusahaan yang
terlibat
Tindakan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan memancing respon dari pesaing
Tindakan-tindakan
perusahaan bersifat alamiah
Respon persaingan
menyebabkan tindakan baru
dari perusahaan
yang melakukan
tindakan awal
Paradigma dalam Bisnis
1. Paradigma bisnis adalah PERANG
2. Paradigma bisnis adalah ALIANSI (Kerjasama)
3. Paradigma bisnis adalah DINAMIKA BERSAING
Paradigma bisnis adalah PERANG
• Bisnis adalah perang
• Terbayang di depan mata kepulan debu tebal, nyala api, memerah, gemerincing pedang saling beradu, anak panah berdesing, erang kesakitan, percikan darah, dan teriakan-teriakan histeris.
• Lalu tergambar selanjutnya adalah situasi negosiasi yang penuh dengan tekanna satu pihak terhadap pihak lainnya.
• Metafora demikian memang sebenarnya sedang terjadi dalam dunia bisnis dari sudut pandang daya saing (competitiveness), yaitu bahwa daya saing adalah fungsi dari daya tawar (bargaining power)
Paradigma di dunia bisnis
Paradigma bisnis adalah PERANG
• Memenangkan peperangan, mutlak harus diperkuat keunggulan daya saing, dan harus mampu memperlemah keunggulan daya saing lawan. Give no mercy – rasa kasihan adalah kelemahan, demikian keyakinan dasarnya.
• Ketenaran para pakar “kelas kakap” seperti Porter, Hamel dan Prahalad sedemikian mendunia dengan gaungnya konsep-konsep brilian mereka berkaitan dengan keunggulan daya saing ini.
• Hal ini masih belum cukup, sehingga perlu dibangkitkan dari kuburnya seorang Jenderal legendaris China, Sun Tzu agar bercerita tentang seni berperang (the art of war) yang diterapkan dalam strategi bisnis.
Paradigma di dunia bisnis
Paradigma bisnis adalah PERANG
• Tidak ada keunggulan berkolaborasi (collaborative advantage), karena yang ada adalah keunggulan daya saing.
• Demikian tegas dan pekat yang telah ditarik pada paradigma bisnis adalah PERANG
• Setuju atau tidak setuju tidak lagi menjadi penting, karena nyatanya upaya memperkuat keunggulan bersaing sampai saat ini tetap menjadi prioritas nomor wahid bagi setiap pelaku di dunia bisnis.
• Strategi dalam perang dan kompetisi bagaimana pantun yang selalu bersambut, selaras dengan yang dikemukakan oleh Rumelt (1986) bahwa strategi seseorang adalah taktik bagi orang lain dan keduanya berkaitan erat satu sama lain.
Paradigma di dunia bisnis
Paradigma bisnis adalah ALIANSI (Kerjasama)• Mungkin bosan denga perang berdarah-darah dan
penuh teriakan histeris, dunia bisnis cepat sekali memusatkan perhatiannya pada paradigma bahwa bisnis adalah aliansi.
• Memang tidak ada kerjasama (cooperation) dengan lawan karena yang ada hanyalah persaingan (competition), maka paradigma aliansi, memang tidak mengatakan bahwa bisnis adalah kerjasama, namun memadukan antara cooperation dan competition ini menjadi co-opetition.
• Istilah co-opetition akan sulit dicari terjemahannya dalam kamus-kamus lama. Hal ini semakin mengukuhkan pula bahwa konsep ini nyaris tidak dikenal dimasa lalu. Co-opetition is co-operating business in a competitive world – kerjasama bisnis di tengah-tengah persaingan.
Paradigma di dunia bisnis
Paradigma bisnis adalah ALIANSI (Kerjasama)• Paradigma bisnis adalah aliansi berlandaskan co-
opetition mendorong mereka bersama-sama membuat kue pie menjadi lebih besar lagi, sehingga setiap pihak mendapat ukuran kue yang diinginkan tanpa harus “merebut” bagian potongan milik pihak lain (Brandenburger dan Nalebuff, 1997).
• Konsep co-petition memang terdengar begitu damai, sehingga memunculkan istilah green business yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan alam, pertanian, maupun lingkungan.
• Green business merupakan ekspresi keharmonisan yang menyejukan di tengah-tengah hingar bingar persaingan dunia bisnis. Ia dapat dipandang sebagai rasa “kehausan” manusia untuk segera megukur “kepak peperangan”.
Paradigma di dunia bisnis
Paradigma bisnis adalah ALIANSI (Kerjasama)• Kata-kata mutiara: “You do not have blow out the
other fellow’s light to let your own shine” amat layak menjadi renungan. Namun ada pula yang menerima konsep ini secara konservatif dengan mengatakan bahwa co-opetition adalah “sleeping with the enemy”.
• Maka selayaknya tidak ada tidur yang terlalu nyenyak dalam co-opetition. Bagaimana mungkin tidur nyenyak bila harus selalu terjaga sepanjang malam?
• Sepertinya masih harus kembali dipertanyakan apakah benar “potret” co-opetition memang seindah warna aslinya?
Paradigma di dunia bisnis
Paradigma bisnis adalah DINAMIKA BERSAING• Dinamika bersaing (competitive dynamics)
sebenarnya adalah konsep berbasiskan daya saing (competitiveness) sebagaimana paradigma bisnis adalah perang.
• Fokus utamanya ada pada aspek dinamika dunia bisnis yang tidak sepenuhnya berhenti berubah, bergerak, dan terus mencari bentuk. Paradigma ini mengakomodasi segala konsep yang ada dalam dunia bisnis, dari competition ke cooperation (atau collaboration) hingga co-opetition.
• Dinamika besaing ibarat angin ribut yang diam-diam bergerak dalam berantara strategy, menyelinap di sela pepohonan dan mempengaruhi pertumbuhan organisme di dalamnya. Sebagian belantara terasa dingin namun sebagian lainna terasa panas karena pengaruh dari udara yang bergerak.
Paradigma di dunia bisnis
Paradigma bisnis adalah DINAMIKA BERSAING• Dinamika juga terjadi pada agency theory (yang
menyatakan bahwa dalam suatu perusahaan korporat, shareholders adalah principals dan managers adalah agents, yang “memancing” munculnya teori tandIngan yang disebut dengan stewardship theory.
• Teory terakhir ini menyebutkan bahwa manager tidak semata-mata sebagai agents namun lebih sebagai steward yang dianggap jauh lebih “bermakna positif” dibandingkan agents.
• Akankah pertikaian ini mendorong para scholars memunculkan teori lain yang lebih akomodatif? Bila memang demikian, maka kita tunggu saja angin dinamina bersaing yang cepat atau lambat akan “bertiup” ke area ini.
Paradigma di dunia bisnis