27
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta 2017 1

Desain studi jaringan komunikasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Desain studi jaringan komunikasi

Fakultas Ilmu KomunikasiUniversitas Ibnu Chaldun Jakarta

2017

1

Page 2: Desain studi jaringan komunikasi

Marsden, 2008 : “Berdasarkan desain studi jaringan komunikasi bisa dibagi menjadi dua, yakni jaringan utuh (completed network) dan jaringan yang berasal dari pusat ego (ego network)”.

Jaringan utuh (completed network), : “ semua aktor dalam jaringan ini diamati dan dianalisis”. (Gambar-1)

Jaringan ego (ego mode), adalah : “tidak semua aktor dalam jaringan ini diamati dan dianalisis akan tetapi hanya aktor yang dipandang sesuai dengan tujuan penelitian” (Gambar-2)

2

Page 3: Desain studi jaringan komunikasi

Ex : “ Penelitian tentang siswa sma boedi utomo yang kerap tawuran kita ingin melihat dengan siapa saja siswa berinteraksi, apakah hanya berinterkasi dengan siswa sma itu sendiri atau juga berinteraksi dengan siswa dari sma lain. Kemudian kita memusatkan perhatian pada siswa kelas III-IPS misalnya, jika kita mengambil semua siswa kelas III-IPS maka yang kita gunakan adalah desain “studi jaringan utuh”, sedangkan apabila kita mengambil 1 orang siswa saja maka yang kita gunakan adalah desain “studi jaring ego” .

3

Page 4: Desain studi jaringan komunikasi

4

Page 5: Desain studi jaringan komunikasi

5

Page 6: Desain studi jaringan komunikasi

Level analisis berkaitan dengan apakah analsisi jaringan komunikasi dilakukan pada level aktor (tunggal), kelompok, ataukah jaringan keseluruhan

Pada level analisis aktor, yang menjadi pusat perhatian adalah aktor dalam suatu jaringan, bagaimana aktor membentuk sebuah jaringan, pola apa saja yang terbentuk dari jaringan pada kelompok. (Gambar-3)

Pada level analisis kelompok memusatkan perhatian pada jaringan yang membentuk dari dua atau lebih aktor yang sifatnya kohesif. (Gambar-4)

6

Page 7: Desain studi jaringan komunikasi

Pada level analisis keseluruhan (System), analisis dilakukan secara fokus pada jaringan yang terbentuk dari polpulasi sasaran penelitian, peneliti tidak lagi melihat aktor atau kelompok tetapi lebih pada struktur jaringan secara keseluruhan.(Gambar-5)

7

Page 8: Desain studi jaringan komunikasi

Ex : Pada penelitian mengenai jaringan siswa SMA boedi utomo, jika level analisis yang kita gunakan aktor, maka yang menjadi pengamatan adalah siswa kelas III-IPS, interaksi siswa-siswa kelas III-IPS ini tidaklah sama ada yang akrab, dan tidak akrab. Hal ini akan menyebabkan terbentuknya kelompok-kelompok siswa yang kohesif, jika pengamtan kita menggunakan kelompok-kelompok ini maka level analisis yang kita gunakan adalah kelompok. Sementara jika menggunakan level sistem maka seluruh dari pola serta struktur jaringan tersebut kita amati.

8

Page 9: Desain studi jaringan komunikasi

9

aktor

aktor

Page 10: Desain studi jaringan komunikasi

10

kelompok

Page 11: Desain studi jaringan komunikasi

11

sistem

Page 12: Desain studi jaringan komunikasi

Babbie, 2008 : “Penelitian sosial secara umum dibagi menjadi tiga tipe penelitian yaitu : (1). Eksploratif, (2). Deksriptif, (3). Eksplanatif”.

Eksploratif : “Penelitian yang dilakukan untuk melakukan suatu penjajakan atas suatu topik atau fenomena yang sebelumnya tidak pernah diteliti.” Dalam studi jaringan tipe ini mengeksplorasi pola jaringan yang belum pernah diteliti.

12

Page 13: Desain studi jaringan komunikasi

EX : “ Dodds, Muhammad, dan Watts (2001), melakukan penelitian tentang beberapa jarak yang diperlukan semua orang didunia agar dapat terhubung satu sama lain dalam internet”. Mereka ingin menjawab pertanyaan sederhana bagaimana orang diseluruh dunia bisa terhubung lewat internet, berapa (jarak) langkah yang diperlukan agar orang bisa terhubung dengan satu sama lain. Misalnya : kita ingin mengontak orang yang tidak kita kenal dinegara zimbawe, karena tidak kenal maka kita tidak akan langsun mengontak orang tersebut, akan tetapi kita akan menggunakan jaringan yang kita punya (teman, saudara, rekan kerja dsb), dan menanyakan kepada mereka tentang orang tersebut. langkah-langkah inilah yang menjadi pertanyaan utama dari jenis penelitian eksploratif.

13

Page 14: Desain studi jaringan komunikasi

Deskriptif : “Penelitian jaringan komunikasi tipe ini melihat dan menggambarkan secara detail struktur dan aktor-aktor dalam jaringan.” Dalam studi jaringan tipe ini menjawab pertanyaan “bagaimana” (how).

Dalam penelitian ini kita harus menggambarkan secara detail bagaimana struktur jaringan dari suatu komunitas, sispa saja aktor-aktor dalam jaringan, bagaimana posisi dari masing-masing aktor, seperti siapa aktor dalam jaringan yang paling banyak dipilih, siapa aktor yang menjadi pemuka pendapat, dan seterusnya.

14

Page 15: Desain studi jaringan komunikasi

EX : Friedkin (1978) : “Melakukan penelitian mengenai jaringan ilmuwan dengan sampel salah satu kampus terbesar diAmerika.” Friedkin mengambil sampel lima fakultas , kepada para ahli masing-masing fakultas tersebut, friedkin meminta mereka menyebutkan siapa-siapa saja nama-nama ahli baik yang didalam fakultas maupun diluar fakultas, maupun diluar kampus untuk diajak berdiskusi. Kemudian dilakukan pemetaan relasi dan pola jaringan dari masing-masing ahli menurut fakultas , dan kemudian membandingkannya.

15

Page 16: Desain studi jaringan komunikasi

Eksplanatif : “Penelitian jaringan komunikasi tipe ini menjelaskan penyebab munculnya suatu struktur jaringan tertentu, atau apa akibat dari struktur jaringan tertentu tersebut pada satu komuniktas atau masyarakat.” Dalam studi jaringan tipe ini menjawab pertanyaan “mengapa” (why).

Karena ingin menjelaskan tentang “mengapa” atau pertanyaan tentang “sebab akibat”, penelitian ini memerlukan beberapa variabel, bukan hanya variabel “jaringan komunikasi” akan tetapi juga varibel “non jaringan komunikasi”.

16

Page 17: Desain studi jaringan komunikasi

Borgatti dan Halgin, 2009 : “Penelitian jaringan komunikasi tipe ini bisa disederhanakan menjadi penelitian sebab akibat.” Ada variabel yang menjadi “penyebab atau bebas (independent)” dan ada “variabel akibat atau terikat (dependent).”

Variabel baik bebas ataupun terikat bisa kita bagi kedalam variabel jaringan dan variabel non jaringan. (Gambar-6)

17

Page 18: Desain studi jaringan komunikasi

18

Page 19: Desain studi jaringan komunikasi

Skema diatas terdapat empat kemungkinan penelitian dengan berbagai variasinya. Sel pertama tidak termasuk dalam studi jaringan komunikasi. Sel II dan IV baru bisa disebut sebagai penelitian jaringan karena memasukan variabel jaringan. Dari ketiga sel tersebut secara sederhana bisa disimpulkan sebagai tipe studi eksplanatif jaringan komunikasi.

Tipe ini yakni studi yang menempatkan jaringan komunikasi sebagai penyebab/variabel bebas (sel II), jaringan komunikasi sebagai akibat/terikat (sel III), dan menempatkan jaringan komunikasi sebagai penyebab sekaligus akibat (sel IV).

19

Page 20: Desain studi jaringan komunikasi

20

Page 21: Desain studi jaringan komunikasi

Skema diatas adalah contoh penelitian mengenai adopsi ibu-ibu dipedesaan terhadap alat kontrasepsi.

21

Page 22: Desain studi jaringan komunikasi

Studi semacam ini ingin menjelaskan mengapa terjadi struktur komunikasi tertentu, mengapa ada perbedaan antara struktur komunikasi dikomunitas A dengan B, dan seterusnya.

Pertanyaan lainnya adalah mengapa aktor tertentu menempati posisi sentral dalam jaringan. Faktor-faktor apa yang menjadi dasar jaringan dan seterusnya. (Gambar-8 dan 9).

22

Page 23: Desain studi jaringan komunikasi

23

Page 24: Desain studi jaringan komunikasi

24

Page 25: Desain studi jaringan komunikasi

Tipe ini menempatkan variabel jaringan komunikasi sebagai variabel penyebab atas terjadinya suatu prilaku atau sikap.

Disini jaringan komunikasi dilihat sebagai faktor yang menyebabkan munculnya fenomena atau gejala-gejala tertentu. (gambar-9)

25

Page 26: Desain studi jaringan komunikasi

26

Page 27: Desain studi jaringan komunikasi

Cahyana, Yan Yan, Analisis Jaringan Komunikasi, dalam metode penelitian Sosial, berbagai alternatf pendekatan,kencana Prenada Media.

Mulyana, Deddy, Metodelogi Penelitian Komunikasi, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001

Pace.R. Wayne & Don F. Faules, Komunikasi organisasi, strategi meningkatkan kinerja perusahaan, Editor : Deddy Mulyana, Remaja Rosda Karya, Bandung 2005

Krinyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta 2009.

Eriyanto, Analisis Jaringan Komunikasi, strategi Baru dalam penelitian ilmu komunikasi dan ilmu sosial lainnya, Prenadamedia Group, Jakarta 2014

27