Upload
nikodemus-pudjoharsono
View
1.992
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
Coaching to improve
productivity
HR as a Business Partner
TRAINING OBJECTIVEPeserta mampu melakukan coaching terhadap karyawan untuk meningkatkan produktifitas kerja
Let’s Begin.....DAY 1
What will We Learn?
Understanding Coaching in business uses Mastering basic coaching skills Undertanding types of Coaching approach Coaching strategies for different personality behavior
Skenario 1:Saat pagi hari sebelum buka toko, manager mendapati ada aquarium yang bocor. Manager meminta seorang advisor untuk mengatasinya. Advisor tersebut membersihkan lantai lalu kembali ke manager untuk menanyakan apakah dia melakukan pekerjaannya dengan baik atau tidak. Manager sedang sibuk sendiri. Advisor kembali ke dept nya.
Hasil performance: lantai dibersihkan dan dikeringkan
Skenario 2:Saat pagi hari sebelum buka toko, manager mendapati ada aquarium yang bocor. Manager meminta seorang advisor untuk mengatasinya. Manager memperhatikan advisor tersebut dan memberi negative feedback. Dia hanya memberi tahu advisor ttg apa yang salah. Dia tidak menjelaskan kepada advisor bagaimana cara membersihkan dan mengeringkan lantai dengan benar . Advisor menjadi frustrasi dan nervous dalam melakukan pekerjaannya
Hasil performance: lantai dibersihkan dan dikeringkan, tapi advisor merasa marah
Skenario 3:Saat pagi hari sebelum buka toko, manager mendapati ada aquarium yang bocor. Manager meminta seorang advisor untuk mengatasinya. Manager memperhatikan advisor tersebut dan memberikan appreciative dan constructive feedback. Manager memberitahu pekerjaan advisor baik dan bisa lebih baik apabila lantai di pel dengan micro fiber. Manager juga menjelaskan cara efektif membuang air yang membanjiri lantai yaitu dengan alat penyedot. Advisor berterima kasih kepada manager atas bantuannya
Hasil performance: lantai dibersihkan dan dikeringkan, display dirapikan kembali. Advisor merasa senang.
vs
• Talk a lot• Tells• Presume• Seeks control• Order• Work on• Assign blame• Keeps distant
• Listen a lot • Ask • Explore• Seeks commitment• Challenges• Work with• Takes responsibility• Makes contact
Boss COACH
Coac
hing
, Cou
nsel
ling,
The
rapy
,
Men
torin
g, C
onsu
ltatio
n
Counsellor:Mendengarkan kegelisahan anda tentang mobil
Consultant: Memberikan nasihat kepada anda ttg bagaimana mengemudikan mobil yang baik
Therapist:Menggali hal apa yang membuat anda berhenti mengemudikan mobil
Mentor: Membagikan cara-cara mengemudikan mobil yang diketahuinya berdasarkan pengalaman pribadinya
Coach: Memberikan dorongan dan semangat kepada anda untuk mengemudikan mobil
What is Coaching?
• Proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil, dan sistematis dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999)
• Kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih daripada membantu seseorang untuk proses belajar daripada mengajarinya (whitemore, 2003)
• Seni memfasilitasi kinerja, pembelajaran, dan pengembangan orang lain (Downey, 2003)
Characteristic of Good Coach
Positive
Supportive
Goal oriented
Focus
Integrity
Observant
Benefit of Good Coaching
Meningkatkan kompetensi karyawan
Meningkatkan performance kerja
Menciptakan suasana kerja yang produktif
Mendiagnosa performance problems`
Memperbaiki performance kerja
Facts of Coaching
• Berdasarkan pembelajaran oleh CIPD (Jarvis, 2004) di inggris, didapatkan ternyata 99% dari organisasi yang menggunakan coaching mengatakan coaching dapat memberikan keuntungan nyata bagi individu dan organisasi
• Diketahui ROI coaching adalah 788% dengan memasukan keuntungan finansial terhadap peningkatan masa kerja karyawan (Johnson, 2004)
• 70% para professional SDM percaya bahwa coaching benar-benar lebih efektif dibandingkan dengan pelatihan yang bertujuan untuk mengubah perilaku dan meningkatkan kinerja dari para eksekutif senior (Training Strategies for Tomorrow, 2003)
“Semakin tinggi teknologi di sekitar kita, kita semakin banyak membutuhkan sentuhan manusia” (Naisbitt, 1982)
Element of Good Coaching Session
Purpose
Ground Rules
Keep Focus
DevelopDialoque
Discuss one Specific
issue
Speak Clearly
Roles of a Coach
• Memastikan karyawan menentukan tujuan, strategi, dan tindakan yang jelas
• Pengatur waktu• Menjaga kepercayaan
karyawan• Menjaga Coachee untuk selalu
fokus pada jalurnya atau tujuannya
Coaching Assesment
Coaching Basic Skills
– Explore (ajukan pertanyaan)E
RA
S
– Affirm ( dengarkan)
– Reflect (paraphrase & summarize)
– Silence (tenang)
Asking QuestionsEffectively
Asking Questions in Coaching Session
An effective question is Brief
An effective question is Focused
An effective question is Relevant
An effective question is Constructive
Mengapa Bertanya?
• Mendapatkan informasi
• Mengarahkan perilaku yang diharapkan
• Melakukan konfirmasi
Exploring Questions
OPEN
CLOSE
Pertanyaan yang mendorong jawab yang luas
Pertanyaan yang mendorong jawaban yang singkat
• Berapa kali kamu datang terlambat?• Hari apa kamu libur?• Apakah kamu sudah mengetahui
prosedur yang baru?
• Hal apa saja yang menyebabkan kamu suka datang terlambat?
• Kalo kamu sedang libur di rumah apa saja yang kamu lakukan disana?
• Apa saja yang kamu ketahui tentang prosedur penerimaan barang yang terbaru!
Lati han: Membuat Pertanyaan
• “10 kali”
Jawaban:
• “Rata rata terlambat sekitar 30 menit”
• “Naik bus dari rumah”
• “Tahu. Bisa kena SP, pak...”
• “Setiap malam saya tidur jam 2.30. Sebelumnya saya nongkrong dengan teman-teman di ujung gang. Kami bernyanyi –nyanyi dan bermain kartu. Lalu saat akan tidur biasanya anak saya yang paling kecil bangu minta susu dan tugas saya adalah memberi susu dan kembali menidurkan nya. Boleh dibilang saya baru tidur jam 4 pagi sedangkan jam 5.30 saya sudah harus berangkat kerja”
...................
...................
...................
...................
...................
PERTANYAAN
• Saya capek
• Tidak bisa tidur
• Putar 3 nomor
• Beberapa menit kemudian saya tidur
QUESTION GAME
LATIHAN: Membuat Pertanyaan
buatlah open dan close questions
Karyawan yang sering datang terlambat selama 2 minggu terakhir
Situasi 1:
Situasi 2Performance kerja yang terus menurun selama 3 bulan terakhir
Hubungan antar karyawan yang tidak baikSituasi 3
TEKNIK FUNNELMengarahkan Jawaban
1. Ciptakan hubungan baik2. Minta persetujuan3. Kumpulkan informasi OQ4. Follow up dengan OQ
dan CQ5. Kesimpulan
SIMULASI
ListeningActively
Hearing is automatic
Listening:
the act of hearing with
intention
Listening takes conscious effort
Listening is
important
Listening shows
people you
care!
…it gets people
excited
Column1
People love to talk….
82%LISTENER
I prefer to talk to people who are great:
so listen…Source: Insbeco Global Internet Polls
Make a conscious effort to work at listening…
Listening Test
Levels of Listening
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Level 5
Good Habits of Effective listeners
• Kontak mata• Bersikap ramah & terbuka • Berikan anggukan kepala• Ajukan beberapa pertanyaan• Lakukan rangkuman • Tidak memotong pembicaraan• Lakukan pencatatan
Latihan: Mendengarkan
Pembicara: ”Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan untuk mendapatkan promosi”
Pendengar: ..........................................
Pembicara: ”Saya pikir kita harus mengadakan rapat staf untuk membicarakan hal tersebut.”
Pendengar: ..........................................
100 % Dampak berkomunikasi
7 % KATA-KATA
38 %CARA KATA- KATA
DIGUNAKAN
55 %BODY
LANGUAGE
(BAHASA TUBUH)
KEMAMPUAN UNTUK KONTROL
HIGHMEDIUM
LOW
KEMAMPUAN MENGOBSERVASI (MENGAMATI)
KONDISI1. GESTURE CLUSTERS• Kelompok gerak-gerik• Bermacam indikasi• Mata, ekspresi muka, posture, dsb
3. CONGRUENCEPersamaan gestures / signals, dan kata-kata yang digunakan
2. CONTEXT
Melihat keadaan / situasi
Simulation:Body Language
ParaphraseMengulangi kembali informasi yang diterima
dengan menggunakan kata-kata sendiri
How to Paraphrase?
• Lakukan summary• Sampaikan kembali dengan
menggunakan kata kata sendiri
Saat ini umur saya 26 tahun. Ada keinginan untuk menikah....apalagi adik kandung dan adik2 sepupu dah pada married semua. Malu rasanya dilangkahi terus berkali-kali. Masalahnya cowokku itu sampai saat ini masih belum ada kerjaan tetap. Dia juga sudah ingin sekali menikah, tapi gak enak bila blm ada kerjaan tetap. Aku sendiri sih fine, siapa tahu setelah menikah pintu rezeki bisa terbuka lebih lebar. Tapi dia tetap bersikeras nunggu dia dapat kerjaan tetap dulu. Aku jadi bingung, sampai kapan harus menunggu... sedangkan aku juga ngerasa udah gak bisa ke lain hati. Udah berapa kali putus dan coba pacaran dengan orang lain, tapi gak ada yang sebaik dia. Aku ngerasa memang dia destiny aku.
Dan masalah kedua adalah, aku harus menanggung semua beban keluarga karena bokap dah gak tinggal ma kita lagi, dan nyokap jg dah gak kerja kya dulu. Aku sih fine juga.. namanya demi keluarga. Tapi ya... aku memang gak akan pernah bisa nabung untuk married, karena semua gaji setiap bulan selalu habis untuk kebutuhan keluarga. Kadang jadi sering bete, karena keluarga selalu ngepush aku untuk married sedangkan mereka jg tahu aku gak bisa married secepat itu bila harus menanggung segalanya sendiri. Dan terkadang aku sedih banget bila nyokap dan adikku menyarankan agar aku mencari cowok lain yang lebih mapan utk seumuran aku. Aku ngerasa gak bisa. Mana bisa aku married tanpa cinta? Demi uang? Gaklah... Aku gak akan bahagia.
Paraphrase
“ Bu, ada seorang rekan kerja senior, tadinya dia atasan langsung saya, tapi sekarang uda ngga. Dia emang orangnya rada genit dan iseng sama saya. Dan isengnya itu kayanya paling berani sama saya. Ga tau alasan nya apa. Padahal saya uda berusaha untuk biasa aja. Kalo mood saya lagi oke, saya tanggapin joke nya sebatas yang normal. Lagipula dia lebih tua dari saya, ga mungkin kan saya bentak. Isengnya tuh begini kira2, Suka nyolek tengkuk saya kalo saya lagi kuncir rambut saya sehingga keliatan leher, Meluk pundak, colek2 pipi, hidung, jidat, dll bagian muka saya .
Tadi pagi dia nanya, kok email internal kantor dia banyak kiriman dari luar, menuh2in inbox, gimana caranya untuk block. Saya samperin, kebetulan saya masih gantung mp3 di leher. saya lagi agak nunduk liat layar laptop, eh dia maen tarik aja mp3 saya sampe copot colokan earphone nya. Saya langsung ngambek, saya tinggalin dia. Mungkin karena takut dia uda ngerusak mp3 saya, dia ga berani negur lagi.
Ditambah lagi dengan celetukan iseng dari teman2 yg lain kalo g cocok jadi istrinya Trus ada jg omongan iseng yg bilang saya hamil ini anaknya dia. I know it was meant as a joke, but don't u think it's out of line? Uda keterlaluan kan? Biasa saya diemin aja omongan orang, karena semakin saya tanggepin pasti bakal makin rame.
Sekarang g masih marah sama masalah tadi pagi. Emang mp3 g gpp, tapi tetep aja kesel”
Paraphrase: ....
LATIHAN: Basic SkillCoach: ......... (Asking)
Coachee: Hampir tiap malam saya tidurnya jam 3
Coach: ......... (Asking)
Coachee: Karena anak saya, suka bangun minta susu jam 2 pagi
Coach: ......... (Asking)
Coachee: nggak sih bu, sebenernya dia baru bangun jam 2.
Coach: ......... (Asking)
Coachee: Biasanya saya main ke rumah temen sampai jam 1.30
LATIHAN: Basic Skill
Coach: ......... (Asking)Coachee: iya jam 2 anak saya bangun minta susu trus baru tidur lagi jam 3
Coach: ......... (Asking)Coachee: Jam 6 saya sudah harus berangkat tapi seringnya baru jalan jam 6.30
Coach: ......... (summary & paraphrase)Coachee: Iya bener begitu bu
7 Communication Priciples for Coaching
• Hindari kesan memaksa• Fokus pada solusi• Rubah sikap “Tidak bisa” menjadi “Bisa”• Bertanggung jawab • Sampaikan hal yang kita inginkan• Fokus pada masa depan• Share information rather than argue or accuse
Get ready for.......DAY 2
Coaching strategies for different personality behavior
CONTROLLING
ANALYZING
PROMOTING
SUPPORTING
CONTROLLING
• Senang mengontrol• Cenderung kurang sabar, banyak
menuntut dan senang memaksa• Berorientasi target dan berpikir
holistik• Tidak menyukai detail dan pekerjaan
yang bersifat rutin• Memecahkan masalah secara praktis• Bergerak cepat dalam bertindak• Senang mendelegasikan pekerjaan• Fokus pada hasil • Menyenangi persaingan
Extrovert - Pelaku - Optimis
PROMOTING
• Senang mempengaruhi lingkungan atau orang di sekelilingnya
• Cenderung tidak menyukai pekerjaan yang rumit
• Lebih menyukai berhubungan dengan manusia daripada pekerjaan
• Bersedia untuk melakukan tugas baru• Terlihat hebat di permukaan • Kreatif dan inovatif• Memiliki energi dan antusiasme• Mengilhami orang lain untuk ikut
bekerja
Extrovert - Pelaku - Optimis
ANALYZING
• Perfeksionis, standar kerja tinggi, • Senang bekerja sama dengan orang
lain untuk menyelesaikan pekerjaan• Sabar, dapat dipercaya dan persistent• Bekerja dengan detail, rapi dan
teroganisir• Time framed oriented• Melakukan pekerjaan secara
bertahap• Mampu menganalisa masalah• Saat sedang tidak bersemangat akan
menjadi keras kepala
Introvert – Pemikir - Pesimis
• Bekerja dengan penuh hati-hati serta akurat
• Senang bekerja dengan mengikuti standar dan posedur
• Menghindari konflik dan mudah sepakat• Cenderung memerlukan waktu untuk
berpikir dan menganalisa situasi• Saat sedang tidak semangat, akan
menjadi sinis dan over kritis
SUPPORTINGIntrovert – Pengamat – Pesimis
UNDERSTANDING PERSONALITY
CONTROLLING
HITLERSUHARTORHOMA IRAMA
TYSONAHMAD DHANISUTIYOSO
PROMOTING
SOEKARNOIMELDA MARCOSTUKUL ARWANAM. ALI
ANALYZINGBILL GATESEINSTEINMUNIRKWIK KIAN GIE
SUPPORTINGLADY DIANAMEGAWATICHRISYEMBAH’ MARIDJAN
PRESDIR, DIREKSI, GM ARTIS, ENTERTAINER, SALES
ANALYST, FINANCE, SCIENTIST SDM, PR
MADONNAINULAGNES MONICA
CONTROLLING PROMOTING
ANALYZING SUPPORTING
Needs: Kekuasaan, Goals
Needs: Hubungan hangat, kebebasan berekpresi
Needs: Tujuan yang jelas, keteraturan
Needs: Kedamaian, Kenyamanan
Cara Berkomunikasi :Langsung, result, efisien, tegas
Cara Berkomunikasi :Bersahabat, terbuka, hangat, optimis
Cara Berkomunikasi :Tenang, terorganisir, detail
Cara Berkomunikasi :Pelan, tenang, hati-hati
Coaching Models to Improve Performance
• Performance model• Motivation model• GROW model• Empowerment model
Coaching Models to Improve Performance
PERFORMANCE MODEL
Performance model
ObserveMemberi & Menerima Feedback
Demonstrasi Cara yang
Benar
Setuju dengan
PerubahanFollow up
Giving Feedback
• Pilih waktu yang tepat• Gunakan bahasa yang mudah
dipahami• Sampaikan perilaku yang perlu
untuk diubah dan pengaruhnya bagi orang lain
Latihan: Giving Feedback
Coaching Vs Counselling
• Apabila ada pelanggaran peraturan• Apabila ada masalah performance yang
berulang ulang• Sesudah ada konfrontasi atau keributan• Sebagai tindakan preventif sebelum situasi
menjadi masalah
1. Jelaskan performance gap (perbedaan antara apa yang ada harapkan dengan apa yang terjadi). Gunakan behavior statements. Salah satu anak buah saya datang terlambat di setiap shiftnya. Apabila sudah mulai bekerja dia selalu bekerja dengan baik sekali tetapi dia selalu datang terlambat 20-30 menit
2. Apakah penting untuk keberhasilan store?
No
Yes
Ya. Karena orang lain harus menggantikan dia dan menyiapkan registernya. Kadang kadang customer tidak mendapatkan service yang terbaik karena sebelum mulai bekerja dia senang berkonsentrasi untuk membersihkan dan merapikan display product
Abaikan
3. Apakah harapan-harapannya dikomunikasikan dengan jelas?No
Yes
Ya. Saya sudah memberitahu beth berkali kali bahwa dia harus datang tepat waktu. Tepat waktu artinya, di awal shift –nya , dia harus ada di cash registerdengan sudah siap melayani customer. Saya perlu memperjelas yang saya maksud dengan “tepat waktu”, kepada beth.
Komunikasikan harapan harapannya
4. Apakah orang itu memenuhi harapan. Apabila kehidupannya tergantung pada hal itu?
NoYe
sTrain / coach dan memberi feed back
5. Apakah orang itu mendapatkan keuntungan lebih apabila tidak mencapai harapan performance, daripada apabila mencapainya?
No
Yes
Counselling dan ganti “incentive balance”
6. Apakah orang itu mempunyai semua (tool dan sumber) yang diperlukan untuk mencapai harapannya?
NoYe
sBerikan materi dan hilangkan halangannya
7. Kembali ke pertanyaan 5
Incentive balance
MOTIVATION MODEL
CONTROLLING
ANALYZING
PROMOTING
SUPPORTING
Diskusi Kelompok: Sumber motivasi 4 behavior Styles
Skenario 1Molly adalah seorang advisor yang bekerja untuk membiayai sekolahnya. Dia sangat mementingkan goal dan hasil. Dia sangat mandiri, percaya diri dan selalu in charge. Karyawan lain melihat dia sebagai orang yang kompeten dan mempunyai kemauan
1. Apa behavioral style Molly? ________________________________________
2. Bagaimana cara memotivasi Molly? ________________________________________
Skenario 2Rudy adalah Supervisor yang mengaanggap dirinya seorang perfectionis. Dia sangant “detail oriented” dan selalu mencoba melakukan yang terbaik. Dia mementingkan struktural dan kemampuan memverifikasi informasi. Karyawan lain melihatnya sebagai orang yang mendetail dan mengerti realitas. Dia senang menerima “tepukan bahu” apabila bisa menyelesaikan tugas yang sulit.
1. Apa behavioral style Rudy? ________________________________________
2. Bagaimana cara memotivasi Rudy? ________________________________________
Skenario 3Debby adalah seorang senior advisor yang ambisius. Dia jelas jelas ingin menunjukan bahwa dia ingin dipromosikan dan naik karirnya di store. Dia baik sekali dalam hal building team dan relationship. Dia selalu memikirkan perasaan orang lain. Rekan kerja lainnya senang sekali bekerja bersamanya, mereka merasa dia adalah pendengar yang baik
1. Apa behavioral style Debby? ________________________________________
2. Bagaimana cara memotivasi Debby? ________________________________________
Latihan 2: Motivation Model
Nama: Style:
____________________________
____________________________
____________________________
____________________________
• Apa arti “berarti” bagi setiap individu?
• Berdasarkan apa yang “berarti” untuk mereka dan behavior style mereka, cara apa yang bisa anda lakukan untuk memotivasi mereka?
• Hal apa yang menantang untuk setiap style?
• Bagaimana bekerja di store bisa lebih menantang untuk individu di setiap behavioral style?
BEHAVIOR CHANGE MODEL
Change
• Selalu terjadi terus menerus• Change selalu terdiri dari mengandung 2 sisi,
positif dan negatif• Change perlu untuk di manage: fokus pada hal
positif, komunikasikan dengan benar dan berkala
Mengapa harus berubah?
Komunikasikan alasan
Tunjukan Komitmen
untuk berubah
Dengarkan apa yang orang lain
katakan
Melibatkan anggota team
dalam perubahan
Senantiasaberkomunikasi
Simulasi: Change Behavior
EMPOWERING MODEL
Keuntungan Empowerment
• Karyawan merasa lebih senang • Tim memiliki komitmen lebih tinggi• Kualitas kerja lebih baik untuk jangka waktu
lebih lama• Team lebih inisiatif dan lebih bertanggung
jawab• Tingkat kooperatif dan team work lebih tinggi
Empowerment vs Delegation
Pendekatan Empowerment: Memberikan tanggung jawab, menentukan batas performance dan membiarkan orang tsb memilih cara melengkapi tugasnya
Pendekatan Delegation: Memberikan tugas dan menyampaikan cara tertentu untuk
melengkapi atau menyelesaikan tugas.
Pendekatan DelegationAnda sendiri yang melengkapi rencana training dan tes PK untuk mencapai goal nilai minimal PK 95 pada bulan oktober. Anda memberikan rencana yang lengkap kepada supervisor dan minta mereka untuk mengikutinya. Anda minta supervisor untuk memberikan update dan kemajuan rencana anda setiap minggu
Pendekatan Empowerment: Minta supervisor yang berpengalaman untuk menetapkan dan melaksanakan rencana meningkatkan nilai minimal PK seluruh karyawan 95 pada bulan oktober. Ingatkan supervisor agar melakukan training dan test PK pada akhir bulan.
STUDY CASE Store anda mempunyai objective meningkatkan
pemahaman product knowledge departement dengan nilai seluruh karyawan minimal 95,
Empowerment akan memberikan hasil yang baik:
• Memiliki tingkat inisiatif yang tinggi • Memiliki ketrampilan yang baik• Karyawan yang ingin berkembang
Empowerment Tidak akan memberikan hasil yang baik:
• Karyawan baru masuk• Karyawan yang melakukan tugas baru• Karyawan yang melakukan tanggung jawab
baru
Tips How to Empowerment
• Menjadikan dirinya model• Melakukan apa yang dikatakan• Memberikan appreciative feedback• Bersedia mengambil resiko • Memberi orang tanggung jawab tambahan• Memberi instruksi tertentu• Memastikan mereka mendapat training pengetahuan yang
diperlukan• Follow secara berkala tanpa menunjukan kurang tidak percaya
Study Case: Empowerment Model
Coaching Strategies for Controlling
• Berbicaralah dengan jelas dan langsung• Hindari berbicara tentang hal-hal yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan• Berikan tantangan dan target• Berikan kebebasan dalam menyelesaikan
pekerjaan• Berbicara berdasarkan data dan fakta• Berbicara secara efisien dan terorganisir• Fokus pada keuntungan dan hasil
CONTROLLING
Coaching Strategies for Promoting
• Ciptakan hubungan yang baik dan menyenangkan
• Berkomunikasi secara terbuka dan penuh persahabatan
• Berikan kebebasan untuk menuangkan ide-ide
• Tampilkan sikap hangat dan bersemangat
• Berikan perhatian dan jadilah pendengar yang baik
• Bersikap optimis
PROMOTING
Coaching Strategies for Analyzing
• Sampaikan “goal” kerja yang jelas• Ciptakan suasana kerja yang
teroganisir dan sistematis• Berkomunikasi secara detail dan
akurat• Lakukan analisa hanya berdasarkan
fakta dan logika• Hindari interupsi saat bekerja• Bekerja dengan langkah yang teratur
Analyzing
Coaching Strategies for Supporting
• Ciptakan suasana kerja yang damai• Berkomunikasilah dengan tenang, sabar dan
hangat• Jagalah kata kata yang diucapkan• Sampaikan target kerja tanpa terkesan
memaksa• Bagikan pengalaman nyata untuk memotivasi
SUPPORTING
• Ciptakan suasana kerja yang damai• Berikan kesempatan untuk menunjukan
kemampuannya• Berkomunikasilah dengan tenang, sabar
dan hangat• Jagalah kata kata yang diucapkan• Sampaikan target kerja tanpa terkesan
memaksa• Bagikan pengalaman nyata untuk
memotivasi
Roleplay
Summary