94
Coaching to improve productivi ty

Coaching

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Coaching

Coaching to improve

productivity

Page 2: Coaching

HR as a Business Partner

Page 3: Coaching

TRAINING OBJECTIVEPeserta mampu melakukan coaching terhadap karyawan untuk meningkatkan produktifitas kerja

Page 4: Coaching

Let’s Begin.....DAY 1

Page 5: Coaching

What will We Learn?

Understanding Coaching in business uses Mastering basic coaching skills Undertanding types of Coaching approach Coaching strategies for different personality behavior

Page 6: Coaching

Skenario 1:Saat pagi hari sebelum buka toko, manager mendapati ada aquarium yang bocor. Manager meminta seorang advisor untuk mengatasinya. Advisor tersebut membersihkan lantai lalu kembali ke manager untuk menanyakan apakah dia melakukan pekerjaannya dengan baik atau tidak. Manager sedang sibuk sendiri. Advisor kembali ke dept nya.

Hasil performance: lantai dibersihkan dan dikeringkan

Page 7: Coaching

Skenario 2:Saat pagi hari sebelum buka toko, manager mendapati ada aquarium yang bocor. Manager meminta seorang advisor untuk mengatasinya. Manager memperhatikan advisor tersebut dan memberi negative feedback. Dia hanya memberi tahu advisor ttg apa yang salah. Dia tidak menjelaskan kepada advisor bagaimana cara membersihkan dan mengeringkan lantai dengan benar . Advisor menjadi frustrasi dan nervous dalam melakukan pekerjaannya

Hasil performance: lantai dibersihkan dan dikeringkan, tapi advisor merasa marah

Page 8: Coaching

Skenario 3:Saat pagi hari sebelum buka toko, manager mendapati ada aquarium yang bocor. Manager meminta seorang advisor untuk mengatasinya. Manager memperhatikan advisor tersebut dan memberikan appreciative dan constructive feedback. Manager memberitahu pekerjaan advisor baik dan bisa lebih baik apabila lantai di pel dengan micro fiber. Manager juga menjelaskan cara efektif membuang air yang membanjiri lantai yaitu dengan alat penyedot. Advisor berterima kasih kepada manager atas bantuannya

Hasil performance: lantai dibersihkan dan dikeringkan, display dirapikan kembali. Advisor merasa senang.

Page 9: Coaching

vs

• Talk a lot• Tells• Presume• Seeks control• Order• Work on• Assign blame• Keeps distant

• Listen a lot • Ask • Explore• Seeks commitment• Challenges• Work with• Takes responsibility• Makes contact

Boss COACH

Page 10: Coaching

Coac

hing

, Cou

nsel

ling,

The

rapy

,

Men

torin

g, C

onsu

ltatio

n

Counsellor:Mendengarkan kegelisahan anda tentang mobil

Consultant: Memberikan nasihat kepada anda ttg bagaimana mengemudikan mobil yang baik

Therapist:Menggali hal apa yang membuat anda berhenti mengemudikan mobil

Mentor: Membagikan cara-cara mengemudikan mobil yang diketahuinya berdasarkan pengalaman pribadinya

Coach: Memberikan dorongan dan semangat kepada anda untuk mengemudikan mobil

Page 11: Coaching

What is Coaching?

• Proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil, dan sistematis dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999)

• Kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih daripada membantu seseorang untuk proses belajar daripada mengajarinya (whitemore, 2003)

• Seni memfasilitasi kinerja, pembelajaran, dan pengembangan orang lain (Downey, 2003)

Page 12: Coaching

Characteristic of Good Coach

Positive

Supportive

Goal oriented

Focus

Integrity

Observant

Page 13: Coaching

Benefit of Good Coaching

Meningkatkan kompetensi karyawan

Meningkatkan performance kerja

Menciptakan suasana kerja yang produktif

Mendiagnosa performance problems`

Memperbaiki performance kerja

Page 14: Coaching

Facts of Coaching

• Berdasarkan pembelajaran oleh CIPD (Jarvis, 2004) di inggris, didapatkan ternyata 99% dari organisasi yang menggunakan coaching mengatakan coaching dapat memberikan keuntungan nyata bagi individu dan organisasi

• Diketahui ROI coaching adalah 788% dengan memasukan keuntungan finansial terhadap peningkatan masa kerja karyawan (Johnson, 2004)

• 70% para professional SDM percaya bahwa coaching benar-benar lebih efektif dibandingkan dengan pelatihan yang bertujuan untuk mengubah perilaku dan meningkatkan kinerja dari para eksekutif senior (Training Strategies for Tomorrow, 2003)

“Semakin tinggi teknologi di sekitar kita, kita semakin banyak membutuhkan sentuhan manusia” (Naisbitt, 1982)

Page 15: Coaching

Element of Good Coaching Session

Purpose

Ground Rules

Keep Focus

DevelopDialoque

Discuss one Specific

issue

Speak Clearly

Page 16: Coaching

Roles of a Coach

• Memastikan karyawan menentukan tujuan, strategi, dan tindakan yang jelas

• Pengatur waktu• Menjaga kepercayaan

karyawan• Menjaga Coachee untuk selalu

fokus pada jalurnya atau tujuannya

Page 17: Coaching

Coaching Assesment

Page 18: Coaching

Coaching Basic Skills

– Explore (ajukan pertanyaan)E

RA

S

– Affirm ( dengarkan)

– Reflect (paraphrase & summarize)

– Silence (tenang)

Page 19: Coaching

Asking QuestionsEffectively

Page 20: Coaching

Asking Questions in Coaching Session

An effective question is Brief

An effective question is Focused

An effective question is Relevant

An effective question is Constructive

Page 21: Coaching

Mengapa Bertanya?

• Mendapatkan informasi

• Mengarahkan perilaku yang diharapkan

• Melakukan konfirmasi

Page 22: Coaching

Exploring Questions

OPEN

CLOSE

Pertanyaan yang mendorong jawab yang luas

Pertanyaan yang mendorong jawaban yang singkat

• Berapa kali kamu datang terlambat?• Hari apa kamu libur?• Apakah kamu sudah mengetahui

prosedur yang baru?

• Hal apa saja yang menyebabkan kamu suka datang terlambat?

• Kalo kamu sedang libur di rumah apa saja yang kamu lakukan disana?

• Apa saja yang kamu ketahui tentang prosedur penerimaan barang yang terbaru!

Page 23: Coaching

Lati han: Membuat Pertanyaan

• “10 kali”

Jawaban:

• “Rata rata terlambat sekitar 30 menit”

• “Naik bus dari rumah”

• “Tahu. Bisa kena SP, pak...”

• “Setiap malam saya tidur jam 2.30. Sebelumnya saya nongkrong dengan teman-teman di ujung gang. Kami bernyanyi –nyanyi dan bermain kartu. Lalu saat akan tidur biasanya anak saya yang paling kecil bangu minta susu dan tugas saya adalah memberi susu dan kembali menidurkan nya. Boleh dibilang saya baru tidur jam 4 pagi sedangkan jam 5.30 saya sudah harus berangkat kerja”

...................

...................

...................

...................

...................

PERTANYAAN

Page 24: Coaching

• Saya capek

• Tidak bisa tidur

• Putar 3 nomor

• Beberapa menit kemudian saya tidur

QUESTION GAME

Page 25: Coaching

LATIHAN: Membuat Pertanyaan

buatlah open dan close questions

Karyawan yang sering datang terlambat selama 2 minggu terakhir

Situasi 1:

Situasi 2Performance kerja yang terus menurun selama 3 bulan terakhir

Hubungan antar karyawan yang tidak baikSituasi 3

Page 26: Coaching

TEKNIK FUNNELMengarahkan Jawaban

1. Ciptakan hubungan baik2. Minta persetujuan3. Kumpulkan informasi OQ4. Follow up dengan OQ

dan CQ5. Kesimpulan

Page 27: Coaching

SIMULASI

Page 28: Coaching

ListeningActively

Page 29: Coaching

Hearing is automatic

Page 30: Coaching

Listening:

the act of hearing with

intention

Listening takes conscious effort

Page 31: Coaching

Listening is

important

Page 32: Coaching

Listening shows

people you

care!

Page 33: Coaching

…it gets people

excited

Page 34: Coaching

Column1

People love to talk….

82%LISTENER

I prefer to talk to people who are great:

so listen…Source: Insbeco Global Internet Polls

Page 35: Coaching

Make a conscious effort to work at listening…

Page 36: Coaching

Listening Test

Page 37: Coaching

Levels of Listening

Level 1

Level 2

Level 3

Level 4

Level 5

Page 38: Coaching

Good Habits of Effective listeners

• Kontak mata• Bersikap ramah & terbuka • Berikan anggukan kepala• Ajukan beberapa pertanyaan• Lakukan rangkuman • Tidak memotong pembicaraan• Lakukan pencatatan

Page 39: Coaching

Latihan: Mendengarkan

Pembicara: ”Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan untuk mendapatkan promosi”

Pendengar: ..........................................

Pembicara: ”Saya pikir kita harus mengadakan rapat staf untuk membicarakan hal tersebut.”

Pendengar: ..........................................

Page 40: Coaching

100 % Dampak berkomunikasi

7 % KATA-KATA

38 %CARA KATA- KATA

DIGUNAKAN

55 %BODY

LANGUAGE

(BAHASA TUBUH)

KEMAMPUAN UNTUK KONTROL

HIGHMEDIUM

LOW

KEMAMPUAN MENGOBSERVASI (MENGAMATI)

Page 41: Coaching

KONDISI1. GESTURE CLUSTERS• Kelompok gerak-gerik• Bermacam indikasi• Mata, ekspresi muka, posture, dsb

3. CONGRUENCEPersamaan gestures / signals, dan kata-kata yang digunakan

2. CONTEXT

Melihat keadaan / situasi

Page 42: Coaching

Simulation:Body Language

Page 43: Coaching

ParaphraseMengulangi kembali informasi yang diterima

dengan menggunakan kata-kata sendiri

Page 44: Coaching

How to Paraphrase?

• Lakukan summary• Sampaikan kembali dengan

menggunakan kata kata sendiri

Page 45: Coaching

Saat ini umur saya 26 tahun. Ada keinginan untuk menikah....apalagi adik kandung dan adik2 sepupu dah pada married semua. Malu rasanya dilangkahi terus berkali-kali. Masalahnya cowokku itu sampai saat ini masih belum ada kerjaan tetap. Dia juga sudah ingin sekali menikah, tapi gak enak bila blm ada kerjaan tetap. Aku sendiri sih fine, siapa tahu setelah menikah pintu rezeki bisa terbuka lebih lebar. Tapi dia tetap bersikeras nunggu dia dapat kerjaan tetap dulu. Aku jadi bingung, sampai kapan harus menunggu... sedangkan aku juga ngerasa udah gak bisa ke lain hati. Udah berapa kali putus dan coba pacaran dengan orang lain, tapi gak ada yang sebaik dia. Aku ngerasa memang dia destiny aku.

Dan masalah kedua adalah, aku harus menanggung semua beban keluarga karena bokap dah gak tinggal ma kita lagi, dan nyokap jg dah gak kerja kya dulu. Aku sih fine juga.. namanya demi keluarga. Tapi ya... aku memang gak akan pernah bisa nabung untuk married, karena semua gaji setiap bulan selalu habis untuk kebutuhan keluarga. Kadang jadi sering bete, karena keluarga selalu ngepush aku untuk married sedangkan mereka jg tahu aku gak bisa married secepat itu bila harus menanggung segalanya sendiri. Dan terkadang aku sedih banget bila nyokap dan adikku menyarankan agar aku mencari cowok lain yang lebih mapan utk seumuran aku. Aku ngerasa gak bisa. Mana bisa aku married tanpa cinta? Demi uang? Gaklah... Aku gak akan bahagia.

Paraphrase

Page 46: Coaching

“ Bu, ada seorang rekan kerja senior, tadinya dia atasan langsung saya, tapi sekarang uda ngga. Dia emang orangnya rada genit dan iseng sama saya. Dan isengnya itu kayanya paling berani sama saya. Ga tau alasan nya apa. Padahal saya uda berusaha untuk biasa aja. Kalo mood saya lagi oke, saya tanggapin joke nya sebatas yang normal. Lagipula dia lebih tua dari saya, ga mungkin kan saya bentak. Isengnya tuh begini kira2, Suka nyolek tengkuk saya kalo saya lagi kuncir rambut saya sehingga keliatan leher, Meluk pundak, colek2 pipi, hidung, jidat, dll bagian muka saya .

Tadi pagi dia nanya, kok email internal kantor dia banyak kiriman dari luar, menuh2in inbox, gimana caranya untuk block. Saya samperin, kebetulan saya masih gantung mp3 di leher. saya lagi agak nunduk liat layar laptop, eh dia maen tarik aja mp3 saya sampe copot colokan earphone nya. Saya langsung ngambek, saya tinggalin dia. Mungkin karena takut dia uda ngerusak mp3 saya, dia ga berani negur lagi.

Ditambah lagi dengan celetukan iseng dari teman2 yg lain kalo g cocok jadi istrinya Trus ada jg omongan iseng yg bilang saya hamil ini anaknya dia. I know it was meant as a joke, but don't u think it's out of line? Uda keterlaluan kan? Biasa saya diemin aja omongan orang, karena semakin saya tanggepin pasti bakal makin rame.

Sekarang g masih marah sama masalah tadi pagi. Emang mp3 g gpp, tapi tetep aja kesel”

Paraphrase: ....

Page 47: Coaching

LATIHAN: Basic SkillCoach: ......... (Asking)

Coachee: Hampir tiap malam saya tidurnya jam 3

Coach: ......... (Asking)

Coachee: Karena anak saya, suka bangun minta susu jam 2 pagi

Coach: ......... (Asking)

Coachee: nggak sih bu, sebenernya dia baru bangun jam 2.

Coach: ......... (Asking)

Coachee: Biasanya saya main ke rumah temen sampai jam 1.30

Page 48: Coaching

LATIHAN: Basic Skill

Coach: ......... (Asking)Coachee: iya jam 2 anak saya bangun minta susu trus baru tidur lagi jam 3

Coach: ......... (Asking)Coachee: Jam 6 saya sudah harus berangkat tapi seringnya baru jalan jam 6.30

Coach: ......... (summary & paraphrase)Coachee: Iya bener begitu bu

Page 49: Coaching

7 Communication Priciples for Coaching

• Hindari kesan memaksa• Fokus pada solusi• Rubah sikap “Tidak bisa” menjadi “Bisa”• Bertanggung jawab • Sampaikan hal yang kita inginkan• Fokus pada masa depan• Share information rather than argue or accuse

Page 50: Coaching

Get ready for.......DAY 2

Page 51: Coaching

Coaching strategies for different personality behavior

CONTROLLING

ANALYZING

PROMOTING

SUPPORTING

Page 52: Coaching

CONTROLLING

• Senang mengontrol• Cenderung kurang sabar, banyak

menuntut dan senang memaksa• Berorientasi target dan berpikir

holistik• Tidak menyukai detail dan pekerjaan

yang bersifat rutin• Memecahkan masalah secara praktis• Bergerak cepat dalam bertindak• Senang mendelegasikan pekerjaan• Fokus pada hasil • Menyenangi persaingan

Extrovert - Pelaku - Optimis

Page 53: Coaching

PROMOTING

• Senang mempengaruhi lingkungan atau orang di sekelilingnya

• Cenderung tidak menyukai pekerjaan yang rumit

• Lebih menyukai berhubungan dengan manusia daripada pekerjaan

• Bersedia untuk melakukan tugas baru• Terlihat hebat di permukaan • Kreatif dan inovatif• Memiliki energi dan antusiasme• Mengilhami orang lain untuk ikut

bekerja

Extrovert - Pelaku - Optimis

Page 54: Coaching

ANALYZING

• Perfeksionis, standar kerja tinggi, • Senang bekerja sama dengan orang

lain untuk menyelesaikan pekerjaan• Sabar, dapat dipercaya dan persistent• Bekerja dengan detail, rapi dan

teroganisir• Time framed oriented• Melakukan pekerjaan secara

bertahap• Mampu menganalisa masalah• Saat sedang tidak bersemangat akan

menjadi keras kepala

Introvert – Pemikir - Pesimis

Page 55: Coaching

• Bekerja dengan penuh hati-hati serta akurat

• Senang bekerja dengan mengikuti standar dan posedur

• Menghindari konflik dan mudah sepakat• Cenderung memerlukan waktu untuk

berpikir dan menganalisa situasi• Saat sedang tidak semangat, akan

menjadi sinis dan over kritis

SUPPORTINGIntrovert – Pengamat – Pesimis

Page 56: Coaching

UNDERSTANDING PERSONALITY

CONTROLLING

HITLERSUHARTORHOMA IRAMA

TYSONAHMAD DHANISUTIYOSO

PROMOTING

SOEKARNOIMELDA MARCOSTUKUL ARWANAM. ALI

ANALYZINGBILL GATESEINSTEINMUNIRKWIK KIAN GIE

SUPPORTINGLADY DIANAMEGAWATICHRISYEMBAH’ MARIDJAN

PRESDIR, DIREKSI, GM ARTIS, ENTERTAINER, SALES

ANALYST, FINANCE, SCIENTIST SDM, PR

MADONNAINULAGNES MONICA

Page 57: Coaching

CONTROLLING PROMOTING

ANALYZING SUPPORTING

Needs: Kekuasaan, Goals

Needs: Hubungan hangat, kebebasan berekpresi

Needs: Tujuan yang jelas, keteraturan

Needs: Kedamaian, Kenyamanan

Cara Berkomunikasi :Langsung, result, efisien, tegas

Cara Berkomunikasi :Bersahabat, terbuka, hangat, optimis

Cara Berkomunikasi :Tenang, terorganisir, detail

Cara Berkomunikasi :Pelan, tenang, hati-hati

Page 58: Coaching

Coaching Models to Improve Performance

Page 59: Coaching

• Performance model• Motivation model• GROW model• Empowerment model

Coaching Models to Improve Performance

Page 60: Coaching

PERFORMANCE MODEL

Page 61: Coaching

Performance model

ObserveMemberi & Menerima Feedback

Demonstrasi Cara yang

Benar

Setuju dengan

PerubahanFollow up

Page 62: Coaching

Giving Feedback

• Pilih waktu yang tepat• Gunakan bahasa yang mudah

dipahami• Sampaikan perilaku yang perlu

untuk diubah dan pengaruhnya bagi orang lain

Page 63: Coaching

Latihan: Giving Feedback

Page 64: Coaching

Coaching Vs Counselling

• Apabila ada pelanggaran peraturan• Apabila ada masalah performance yang

berulang ulang• Sesudah ada konfrontasi atau keributan• Sebagai tindakan preventif sebelum situasi

menjadi masalah

Page 65: Coaching

1. Jelaskan performance gap (perbedaan antara apa yang ada harapkan dengan apa yang terjadi). Gunakan behavior statements. Salah satu anak buah saya datang terlambat di setiap shiftnya. Apabila sudah mulai bekerja dia selalu bekerja dengan baik sekali tetapi dia selalu datang terlambat 20-30 menit

2. Apakah penting untuk keberhasilan store?

No

Yes

Ya. Karena orang lain harus menggantikan dia dan menyiapkan registernya. Kadang kadang customer tidak mendapatkan service yang terbaik karena sebelum mulai bekerja dia senang berkonsentrasi untuk membersihkan dan merapikan display product

Abaikan

Page 66: Coaching

3. Apakah harapan-harapannya dikomunikasikan dengan jelas?No

Yes

Ya. Saya sudah memberitahu beth berkali kali bahwa dia harus datang tepat waktu. Tepat waktu artinya, di awal shift –nya , dia harus ada di cash registerdengan sudah siap melayani customer. Saya perlu memperjelas yang saya maksud dengan “tepat waktu”, kepada beth.

Komunikasikan harapan harapannya

Page 67: Coaching

4. Apakah orang itu memenuhi harapan. Apabila kehidupannya tergantung pada hal itu?

NoYe

sTrain / coach dan memberi feed back

5. Apakah orang itu mendapatkan keuntungan lebih apabila tidak mencapai harapan performance, daripada apabila mencapainya?

No

Yes

Counselling dan ganti “incentive balance”

Page 68: Coaching

6. Apakah orang itu mempunyai semua (tool dan sumber) yang diperlukan untuk mencapai harapannya?

NoYe

sBerikan materi dan hilangkan halangannya

7. Kembali ke pertanyaan 5

Page 69: Coaching

Incentive balance

Page 70: Coaching

MOTIVATION MODEL

Page 71: Coaching

CONTROLLING

ANALYZING

PROMOTING

SUPPORTING

Diskusi Kelompok: Sumber motivasi 4 behavior Styles

Page 72: Coaching

Skenario 1Molly adalah seorang advisor yang bekerja untuk membiayai sekolahnya. Dia sangat mementingkan goal dan hasil. Dia sangat mandiri, percaya diri dan selalu in charge. Karyawan lain melihat dia sebagai orang yang kompeten dan mempunyai kemauan

1. Apa behavioral style Molly? ________________________________________

2. Bagaimana cara memotivasi Molly? ________________________________________

Page 73: Coaching

Skenario 2Rudy adalah Supervisor yang mengaanggap dirinya seorang perfectionis. Dia sangant “detail oriented” dan selalu mencoba melakukan yang terbaik. Dia mementingkan struktural dan kemampuan memverifikasi informasi. Karyawan lain melihatnya sebagai orang yang mendetail dan mengerti realitas. Dia senang menerima “tepukan bahu” apabila bisa menyelesaikan tugas yang sulit.

1. Apa behavioral style Rudy? ________________________________________

2. Bagaimana cara memotivasi Rudy? ________________________________________

Page 74: Coaching

Skenario 3Debby adalah seorang senior advisor yang ambisius. Dia jelas jelas ingin menunjukan bahwa dia ingin dipromosikan dan naik karirnya di store. Dia baik sekali dalam hal building team dan relationship. Dia selalu memikirkan perasaan orang lain. Rekan kerja lainnya senang sekali bekerja bersamanya, mereka merasa dia adalah pendengar yang baik

1. Apa behavioral style Debby? ________________________________________

2. Bagaimana cara memotivasi Debby? ________________________________________

Page 75: Coaching

Latihan 2: Motivation Model

Nama: Style:

____________________________

____________________________

____________________________

____________________________

Page 76: Coaching

• Apa arti “berarti” bagi setiap individu?

• Berdasarkan apa yang “berarti” untuk mereka dan behavior style mereka, cara apa yang bisa anda lakukan untuk memotivasi mereka?

• Hal apa yang menantang untuk setiap style?

• Bagaimana bekerja di store bisa lebih menantang untuk individu di setiap behavioral style?

Page 77: Coaching

BEHAVIOR CHANGE MODEL

Page 78: Coaching

Change

• Selalu terjadi terus menerus• Change selalu terdiri dari mengandung 2 sisi,

positif dan negatif• Change perlu untuk di manage: fokus pada hal

positif, komunikasikan dengan benar dan berkala

Page 79: Coaching

Mengapa harus berubah?

Page 80: Coaching

Komunikasikan alasan

Tunjukan Komitmen

untuk berubah

Dengarkan apa yang orang lain

katakan

Melibatkan anggota team

dalam perubahan

Senantiasaberkomunikasi

Page 81: Coaching

Simulasi: Change Behavior

Page 82: Coaching

EMPOWERING MODEL

Page 83: Coaching

Keuntungan Empowerment

• Karyawan merasa lebih senang • Tim memiliki komitmen lebih tinggi• Kualitas kerja lebih baik untuk jangka waktu

lebih lama• Team lebih inisiatif dan lebih bertanggung

jawab• Tingkat kooperatif dan team work lebih tinggi

Page 84: Coaching

Empowerment vs Delegation

Pendekatan Empowerment: Memberikan tanggung jawab, menentukan batas performance dan membiarkan orang tsb memilih cara melengkapi tugasnya

Pendekatan Delegation: Memberikan tugas dan menyampaikan cara tertentu untuk

melengkapi atau menyelesaikan tugas.

Page 85: Coaching

Pendekatan DelegationAnda sendiri yang melengkapi rencana training dan tes PK untuk mencapai goal nilai minimal PK 95 pada bulan oktober. Anda memberikan rencana yang lengkap kepada supervisor dan minta mereka untuk mengikutinya. Anda minta supervisor untuk memberikan update dan kemajuan rencana anda setiap minggu

Pendekatan Empowerment: Minta supervisor yang berpengalaman untuk menetapkan dan melaksanakan rencana meningkatkan nilai minimal PK seluruh karyawan 95 pada bulan oktober. Ingatkan supervisor agar melakukan training dan test PK pada akhir bulan.

STUDY CASE Store anda mempunyai objective meningkatkan

pemahaman product knowledge departement dengan nilai seluruh karyawan minimal 95,

Page 86: Coaching

Empowerment akan memberikan hasil yang baik:

• Memiliki tingkat inisiatif yang tinggi • Memiliki ketrampilan yang baik• Karyawan yang ingin berkembang

Empowerment Tidak akan memberikan hasil yang baik:

• Karyawan baru masuk• Karyawan yang melakukan tugas baru• Karyawan yang melakukan tanggung jawab

baru

Page 87: Coaching

Tips How to Empowerment

• Menjadikan dirinya model• Melakukan apa yang dikatakan• Memberikan appreciative feedback• Bersedia mengambil resiko • Memberi orang tanggung jawab tambahan• Memberi instruksi tertentu• Memastikan mereka mendapat training pengetahuan yang

diperlukan• Follow secara berkala tanpa menunjukan kurang tidak percaya

Page 88: Coaching

Study Case: Empowerment Model

Page 89: Coaching

Coaching Strategies for Controlling

• Berbicaralah dengan jelas dan langsung• Hindari berbicara tentang hal-hal yang tidak

berhubungan dengan pekerjaan• Berikan tantangan dan target• Berikan kebebasan dalam menyelesaikan

pekerjaan• Berbicara berdasarkan data dan fakta• Berbicara secara efisien dan terorganisir• Fokus pada keuntungan dan hasil

CONTROLLING

Page 90: Coaching

Coaching Strategies for Promoting

• Ciptakan hubungan yang baik dan menyenangkan

• Berkomunikasi secara terbuka dan penuh persahabatan

• Berikan kebebasan untuk menuangkan ide-ide

• Tampilkan sikap hangat dan bersemangat

• Berikan perhatian dan jadilah pendengar yang baik

• Bersikap optimis

PROMOTING

Page 91: Coaching

Coaching Strategies for Analyzing

• Sampaikan “goal” kerja yang jelas• Ciptakan suasana kerja yang

teroganisir dan sistematis• Berkomunikasi secara detail dan

akurat• Lakukan analisa hanya berdasarkan

fakta dan logika• Hindari interupsi saat bekerja• Bekerja dengan langkah yang teratur

Analyzing

Page 92: Coaching

Coaching Strategies for Supporting

• Ciptakan suasana kerja yang damai• Berkomunikasilah dengan tenang, sabar dan

hangat• Jagalah kata kata yang diucapkan• Sampaikan target kerja tanpa terkesan

memaksa• Bagikan pengalaman nyata untuk memotivasi

SUPPORTING

• Ciptakan suasana kerja yang damai• Berikan kesempatan untuk menunjukan

kemampuannya• Berkomunikasilah dengan tenang, sabar

dan hangat• Jagalah kata kata yang diucapkan• Sampaikan target kerja tanpa terkesan

memaksa• Bagikan pengalaman nyata untuk

memotivasi

Page 93: Coaching

Roleplay

Page 94: Coaching

Summary